Dalam sejarah panjang umat manusia, kita tak pernah lepas dari yg namanya masa kelaparan dan perjuangan untuk memperoleh makanan.
Maka tidak heran kalau tubuh manusia cenderung mencari makanan yg tinggi energi, tubuh kita suka mengumpulkan energi dalam bentuk lemak, orang yg memiliki lemak akan bisa survive melewati masa kelaparan yg panjang.
Saat makan gula dan lemak, otak kita dipenuhi sensasi yg menyenangkan, kita merasa tubuh kita memperoleh energi dan mood kita membaik.
Dimasa lalu, gula terdapat dalam jumlah kecil didalam makanan2 sehat seperti buah, sayur dan biji-bijian, air liur kita juga mampu mengubah karbohidrat menjadi gula yg manis dan enak.
Namun kemudian manusia mampu memproduksi gula murni dan industri makanan membanjiri makanan kita dengan gula, para penjual makanan tahu bahwa tubuh manusia (juga otaknya) menyukai gula, makan gula tidak hanya membuat kenyang tapi juga membuat seorang merasa bahagia.
Semua orang tua pasti tahu bagaimana sulitnya mengajari anak2 memilih makanan yang baik karena pada dasarnya anak2 selalu memilih makanan yg buruk seperti permen, kue, donat, cola, ice cream dll lebih daripada sayuran, paprika, wortel, gandum dsb.
Anak2 ini tidak salah, hal ini wajar karena mereka masih termasuk human species yg nalurinya adalah mencari gula, lemak dan garam, naluri inilah yg kemudian diperalat oleh para food industrialis.
(Bahkan susu formula memiliki rasa yg lebih enak daripada asi).
Bila kita menyadari kasus ini maka mulailah dari sekarang untuk lepas dari cengkraman gula (juga lemak dan garam).
Memang makan/minum gula akan memberikan tenaga instan, tapi itu hanya dalam waktu singkat karena sesaat kemudian tubuh meulai merasa lebih lemas dan lesu daripada sebelum mengkonsumsi gula, jadi gula itu ibarat seorang renternir yg meminjamkan energi tapi menagih jauh lebih besar dari yg diberikannya.
Mengurangi gula akan memberikan efek positif dalam banyak hal, misalnya menjauhkan kita dari depresi, kecemasan dan kelelahan.
Tubuh kita akan menjadi lebih langsing, bertenaga, sulit terkena infeksi jamur dan daya tahan terhadap penyakit akan meningkat.
Pertama kita mengurangi gula kita akan mengalami perasaan yg tidak nyaman, sama seperti pecandu narkoba yg putus obat.
Saat itu kita akan merasa lemas dan sangat ingin makan/minum manis, otak kita akan terus memikirkan makanan2 dan minuman2 manis.
Saat itu mungkin kita akan merasa depresi atau mengalami kecemasan dan perasaan tidak nyaman.
Namun setelah masa withdrawal itu lewat, kita akan terbebas dari keinginan akan gula, dengan emosi yg lebih baik dan tubuh yg lebih sehat.