Indonesia Mengajar : bagimu negeri

[etca]

Untuk bapak ibu pengajar, selamat hari Guru yah..

[etca]

Berhenti mengecam kegelapan. Nyalakan lilin.
Ini negeri besar dan akan lebih besar.
Sekedar mengeluh dan mengecam kegelapan tidak akan mengubah apapun.
Nyalakan lilin, lakukan sesuatu.



Melalui Indonesia Mengajar, kita mengajak putra-putri terbaik di republik ini, generasi baru yang terdidik, berprestasi dan memiliki semangat juang untuk menjadi Guru SD selama 1 tahun di pelosok Indonesia.

Indonesia Mengajar adalah sebuah ikhtiar untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Indonesia Mengajar tidak berpretensi untuk menyelesaikan seluruh persoalan pendidikan di Indonesia. Indonesia Mengajar meyakini bahwa hadirnya putra-putri terbaik Indonesia sebagai guru mendorong peningkatan kualitas pendidikan kita.

Indonesia Mengajar yakin bahwa pendidikan adalah sebuah gerakan. Pendidikan bukan sekedar program yang dijalankan pemerintah, sekolah dan para guru. Pendidikan adalah gerakan mencerdaskan bangsa yang harus melibatkan semua orang. Ini semua didasarkan pada keyakinan kita bahwa mendidik adalah tugas setiap orang terdidik.

Indonesia Mengajar menempatkan sarjana-sarjana terbaik di pelosok negeri. Kehadiran mereka disana untuk mengajar, mendidik, menginspirasi dan menjadi jembatan bagi masyarakat desa-desa dengan pusat-pusat kemajuan. Di pelosok negeri itu, para Pengajar Muda akan memiliki kawan baru, rumah baru, dan keluarga baru. Desa-desa itu akan selalu menjadi bagian dari diri mereka. Begitu juga sebaliknya, para Pengajar Muda itu akan meninggalkan ilmu, inspirasi dan kenangan di masyarakat desa di pelosok negeri. Tanda pahala para Pengajar Muda itu akan membekas di setiap prestasi anak-anak dan di setiap kemajuan di desa-desa. Indonesia Mengajar yakin bahwa itu semua adalah rajutan erat yang akan menguatkan tenun kebangsaan kita.

Indonesia Mengajar yakin bahwa "Setahun Mengajar, Seumur Hidup Menginspirasi"

-Anies Baswedan-

Category:

Education
Tags:

• inspirational
• Indonesia
• Mengajar
• Anies
• Baswedan
• Mendidik
• Mencerdaskan
• Menginspirasi
• Pengajar
• Muda
• Kepemimpinan
• Optimisme
• Ketulusan
• Mengabdi
• Janji
• Kemerdekaan
• Sarjana

sauskecap
juga IndonesiaMengajarDotOrg

[beastmen85]

gw bahkan ga tau hari ini hari apa

[E = mc²]

gelombang 2 mau buka ya? gajinya kan mayan banget tuh

[beastmen85]

daptar aja mind, lw kan pinter

---------- Post added at 01:17 PM ---------- Previous post was at 01:15 PM ----------

lho? wait, tau drmana gajinya gede? emg guru gajinya gede yak? kirain dikit

slogan pahlawan tanpa tanda jasa udh ga cocok lg donk, kan udh diupah gede

---------- Post added at 01:21 PM ---------- Previous post was at 01:17 PM ----------

[LEFT]
Berhenti mengecam kegelapan. Nyalakan lilin.
Ini negeri besar dan akan lebih besar.
Sekedar mengeluh dan mengecam kegelapan tidak akan mengubah apapun.
Nyalakan lilin, lakukan sesuatu.[COLOR=#000000][FONT=arial]

[FONT=verdana][SIZE=2]

Melalui Indonesia Mengajar, kita mengajak putra-putri terbaik di republik ini, generasi baru yang terdidik, berprestasi dan memiliki semangat juang untuk menjadi Guru SD selama 1 tahun di pelosok Indonesia.

Indonesia Mengajar adalah sebuah ikhtiar untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Indonesia Mengajar tidak berpretensi untuk menyelesaikan seluruh persoalan pendidikan di Indonesia. Indonesia Mengajar meyakini bahwa hadirnya putra-putri terbaik Indonesia sebagai guru mendorong peningkatan kualitas pendidikan kita.

Indonesia Mengajar yakin bahwa pendidikan adalah sebuah gerakan. Pendidikan bukan sekedar program yang dijalankan pemerintah, sekolah dan para guru. Pendidikan adalah gerakan mencerdaskan bangsa yang harus melibatkan semua orang. Ini semua didasarkan pada keyakinan kita bahwa mendidik adalah tugas setiap orang terdidik.

Indonesia Mengajar menempatkan sarjana-sarjana terbaik di pelosok negeri. Kehadiran mereka disana untuk mengajar, mendidik, menginspirasi dan menjadi jembatan bagi masyarakat desa-desa dengan pusat-pusat kemajuan. Di pelosok negeri itu, para Pengajar Muda akan memiliki kawan baru, rumah baru, dan keluarga baru. Desa-desa itu akan selalu menjadi bagian ...

::

[etca]

lagi buka daftaran tuh sampe Des 2011,
ikut daptar aja bismen

[BundaNa]

yang gajinya gede kalau udah dapet sertifikasi. Dan dapet sertifikasi itu salah satu syaratnya musti udah ngajar minimal 5 tahun apa ya

[spears]

Semoga sukses!
Selamat hari Guru.
Ga bs ikutan :p harus mencari nafkah.

Eit jgn salah tp, gw pernah kok ngajar anak SD

[itsreza]

pantesan anak-anak libur

selamat hari guru

[E = mc²]

tentang Indonesia Mengajar (IM) yg sy tahu:

Tiap tahun, IM merekrut 10-15 org (keknya gak nyampe 20) lulusan (maksimal tahun ke-2) dg kualitas prima (IPK meski gak disebutin, tapi angka 3.5 adalah batas terkecil yg ditolerir), punya riwayat organisasi segambreng, pernah ikutan lomba ke luar negeri, bahasa Inggris yg fasih, dan syarat-syarat lain yg hanya segelintir org yg punya keistimewaan langka ini. Juga harus lulusan universitas "grade A".

Nantinya, lulusan tsb akan ditempatkan di daerah terpencil yg tak ada di peta (dan bahkan tak terjangkau sinyal HP) selama SATU tahun. dalam waktu tsb, diharapkan si orang super tadi bisa memberikan ilmu dan menjadi inspirasi bagi anak-anak lokal yg bahkan tak pernah mendengar kata "buku" dan "sekolah".

dengan kondisi lapangan yg ekstrem, masalah gaji jangan ditanya. Hanya org yg bekerja di bidang migas selama beberapa tahun sajalah yg mungkin bisa menyamai gaji buat para pengajar muda ini. Saya tak bisa menyebutkan nominalnya. Gak enak nyebutinnya, maklum ada temen yg jadi pengajar IM

Temen saya ditempatkan di pelosok Sulawesi. di pinggir "sekolah"-nya langsung berbatasan dg hutan perawan dan air terjun alami dg akses jalan ke "peradaban" terdekat cuma jalan setapak yg harus jalan berjam-jam.

Proyek IM ini emang sengaja dibuat ideal dan sebagai inspirasi saja, bukan proyek yg menyeluruh (waktu 1 tahun kan kurang banget untuk "memajukan pendidikan daerah terpencil). Proyek yg mahal, ambisius, dan lebih ke arah prestise drpd output nantinya.

Meski upaya IM bener2 sangat bagus dan inspiratif, kok saya "kurang sreg" yah? dg pengajar yg hanya segelintir (ada kakak kelas yg udah kerja nyaman di Singapur, langsung resign demi IM), proyek IM ini cuma sekedar "iklan". Harusnya kan lebih baik berdayakan langsung para lulusan IKIP/UPI/STKIP secara langsung. Terus masa pengabdiannya jangan sesaat begitu saja

eh, kalo ada yg minat daftar, info dibawah ini mungkin sangat membantu--info dr milis:

Roadshow Indonesia Mengajar di Sabuga, Bandung

Dengan mengambil tema "Awali Langkahmu dengan Mengajar", Indonesia Mengajar mengundang para mahasiswa dan alumni universitas di Bandung dan sekitarnya, untuk hadir dalam roadshow Indonesia Mengajar, pada:

Hari : Selasa, 29 November 2011

Pukul : 13.00 - 16.00 WIB

Tempat : Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung

Roadshow Indonesia Mengajar ini akan dihadiri oleh Anies Baswedan & Pengajar Muda Angkatan I, dan juga mengundang beberapa komunitas/ gerakan pemuda yang ada di daerah Bandung dan sekitarnya.

Roadshow ini terbuka untuk mahasiswa dan alumni universitas di Bandung dan sekitarnya dengan total kapasitas 3200 orang. Acara turut dimeriahkan dengan pemutaran video dari komunitas/gerakan pemuda yang ada di Bandung, launching buku Pengajar Muda Indonesia Mengajar bersama Bentang Pustaka, serta penampilan khusus theme song Pengajar Muda.

Untuk informasi dan pendaftaran dapat menghubungi:

Imad: 0813 6978 6241

Tiket Umum : Rp 10.000,-

"Setahun Mengajar, Seumur Hidup Menginspirasi"

[etca]

WHAT?!! cuma setahun?
*membayangkan ketika adik2 bisa mendapatkan 'pendidikan' yang dia inginkan
tibatiba jadi kecewa karena impiannya raib begitu saja ketika pengajar2 itu harus kembali ke dunianya.


ini adalah apresiasi dari adikadik yang sekolah di sekolahan alteratif. bukan pendidikan formal.
kita bisa melihat bagaimana mereka menjadi PD berekspresi,
merasa dianggap "ada" dan "diapresiasi" oleh orang lain.
dari sanalah akan berangkat keberanian melakukan apa saja yang berdedikasi untuk kepentingan orang banyak.

ke-kontinu-an memang sulit dilakukan. dan hanya oleh manusia-manusia terpilih yang sanggup melakukannya.
terpilih di sini maksud saya adalah memang panggilan hatinya. bukan karena uang, gengsi dll.

ohya kalau seleksinya Indonesia Mengajar ga ketat.
rasanya tidak semua bisa survive beradaptasi di alam 'virgin' seperti itu.
ga perlu orang IKIP dll, tapi mereka yang mau melayani dengan hati. kurasa lebih pada itu pointnya.
karena mengajar mereka yang belum pernah disentuh oleh pendidikan rasa2nya kok sulit ya, kalau dibuat dengan sistematis layaknya pedidikan formal.

saya baca di web sebelah.. konon ada yang pas dia ngajar pertama kali, muridnya ngumpet di kursi. karena takut
nah untuk anakanak yang seperti ini rasanya lebih pas dengan mekanisme pendekatan persuasif, bermain sambil belajar.
pembelajaran ttg kedisplinan diterapkan dengan mekanisme yang sesuai dengan kehidupan mereka.


*note :
gambar diambil dari karya online anakanak sanggar akar

[itsreza]

sayang sekali ya hanya setahun mengajar dan terputus,
anak-anak di daerah tertinggal itu tetap saja dalam kondisi tertinggal setelah program selesai

[Ronggolawe]

ya ngga lah, tahun berikutnya kan dapat tenaga
pengajar baru. itupun tidak satu tahun penuh di
satu tempat, melainkan di-rolling juga per 2-3
bulan.

Menurut gw ini positif, minimal sebagai alternatif
dari Idol-idol an

[E = mc²]

kalau masalah lulusan yg mau berjuang demi daerah, sy yakin banyak kok yg mau. Masalahnya aksesnya saja yg mereka gak punya. IM punya akses itu (dg dana yg melimpah). sayangnya alih2 memberdayakan potensi yg berkelanjutan, terpadu, dan menjangkau lebih banyak kawasan, IM malah terkesan 'eksklusif' dan 'limited edition'. Dana yg melimpah seharusnya bisa melakukan yg lebih drpd sekedar konsep yg skrg. Semoga ke depan2nya IM lebih baik lg

[Ronggolawe]

kalau ngomong limited edition, memang dunia pen-
didikan di Indonesia salah alamat dalam melakukan
"industrialisasi" pendidikan, yang disasar adalah
jurusan-jurusan yang lulusannya dicetak jadi buruh

Sedangkan jurusan-jurusan yang merupakan simpul
utama kemajuan (riset dan Pendidikan) malah di-
jadikan sekedar elitis, lihat saja Olimpiade-olimpiade
an itu... dapat emas sekian, seolah sudah maju benar
padahal itu cuma karena pola belajar spartan bagi
anggota tim tersebut

[etca]

yang bikin salah siapa? yang bikin sistemnya?

[Ronggolawe]

udah kaya lingkaran setan.... semuanya cuma mau
ngecap manisnya, ngga mau kena diabetesnya

[ancuur]

gw bahkan ga tau hari ini hari apa

sama gue kadang gak tau hari