Loh harusnya kalo punya passport/ license boleh donk ga punya id, di indo coba deh urus yg kaya saya bilang diatas, ga bisa loh
Untuk pajak beda lagi untuk social security beda lagi di indo,
Posted via Mobile Device
you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?
Kan baru mau diberesin data penduduk lewat e-ktp. Cuma malah diembat dananya.
There is no comfort under the grow zone, and there is no grow under the comfort zone.
Everyone wants happiness, no one wants pain.
But you can't make a rainbow without a little rain.
Kalo di indo nomornya laen2 blegg, makanya sangat amat diperlukan ktp, kartu sakti ::
Posted via Mobile Device
---------- Post Merged at 01:19 PM ----------
Nah ini bener, katanya ektp itu nanti berfungsi kayak kartu atm gitu, ada data dalamnya, tapi itu kan dongeng yg dijanjikan mendagri n dpr yg lalu
::
Posted via Mobile Device
you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?
Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah terus melemparkan 'peluru' kepada KPK menyusul kasus e-KTP. Setelah meminta Ketua KPK Agus Rahardjo mundur, kini Fahri meminta lembaga antirasuah itu membongkar nama-nama anggota DPR yang mengembalikan uang aliran dana proyek senilai Rp 5,9 triliun itu.
"Berani tidak dibuka? Dalam artian dibuka yang sebenarnya. Supaya clear bagi masyarakat, pejabat, dan pemerintah. Karena tidak masuk akal bagi saya suatu pengadaan yang dikontrol ketat oleh suatu sistem negara, bobolnya itu 50 persen. Ini kan nggak masuk akal," ungkap Fahri.
Hal tersebut disampaikannya di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/3/2017). Fahri pun mengancam akan membongkar data yang ia peroleh terkait masalah proyek e-KTP.
Data saya lengkap, jangan tulis apa yang diomongin juru bicara KPK doang. Ini saya sudah bikin kronologi. Lebih rumit bahannya. Termasuk saya bikin siapa yang terlibat. Termasuk kapan Mendagri terlibat, kapan pengusaha dan DPR terlibat," klaimnya.
"Kemudian modus ada tiga. Pada masa penganggaran, pada masa lelang, dan pada masa pengerjaan. Jadi kita harus buka ini masalah," tambah Fahri.
Baca Juga: Budiman: Memang Ada Kabar Bagi-bagi Uang Saat e-KTP Dibahas di DPR
Dia sempat menyampaikan kesimpulan pribadi mengenai adanya indikasi konflik kepentingan Agus Rahardjo, yang dulu menjabat Ketua Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP), dengan Kementerian Dalam Negeri. Itu setelah Fahri mengaku telah membaca beberapa dokumen, termasuk dakwaan KPK dan laporan BPK pada 2012, 2013, dan Juli 2014.
Audit BPK menyatakan proyek e-KTP bebas dari korupsi. Fahri berjanji akan mempresentasikan laporan BPK itu serta dokumen-dokumen lain yang dimilikinya.
"Buka semua, ayo. Berani nggak? Kalau Saudara Agus Rahardjo menutupi keterlibatannya dalam kasus ini, jangan lupa dia kepala badan yang ditugaskan negara mempelajari setiap pengadaan barang dan jasa dan tender," sebut dia.
"Dan dia (Agus, red) hadir dalam rapat di kantor wapres yang dipimpin oleh Sofyan Djalil dan dia menyetujui itu dilanjutkan. Lalu setelah dia di KPK, kasus ini dijadikan kasus megakorupsi," imbuhnya menuding.
Baca Juga: Mereka yang Masih Dicegah ke Luar Negeri Terkait Kasus e-KTP
Fahri mempermasalahkan tidak dibukanya nama-nama pihak yang mengembalikan uang proyek korupsi tersebut. KPK menyebut ada 37 nama anggota Komisi II DPR periode 2009-2014 yang menerima jatah duit korupsi e-KTP dan mereka berpeluang menjadi tersangka.
"Saya mau tantang KPK karena sudah membocorkan surat dakwaan dan BAP. Sekarang tolong bocorkan semua nama yang terima uang dan semua nama yang mengembalikan uang. Kenapa yang mengembalikan uang harus dilindungi," tukas Fahri.
"Sekarang buka dong semuanya siapa yang disebut mengembalikan uang, individu atau perusahaan. Buka itu. Apa layak orang mengembalikan uang ini disebut pahlawan?" lanjutnya dengan berapi-api.
Fahri sendiri juga telah mengajukan wacana hak angket kasus e-KTP demi nama baik DPR. Ada puluhan anggota Dewan terseret dalam kasus yang merugikan negara sebanyak Rp 2,3 triliun itu, termasuk Ketua DPR Setya Novanto.
"Ayo buka semuanya kalau berani. Jangan ini KPK melindungi orang tertentu dan menghajar orang tertentu berdasarkan pesanan orang yang tidak jelas," tutup Fahri masih dengan nada tinggi.
Ada yg mulai kebakaran jenggot eh bidik ketua kpk
Posted via Mobile Device
you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?
Fahri ikut kecipratan nggak sih? Kok sewot banget. Atau memang dia diplot jadi tokoh sewot...
There is no comfort under the grow zone, and there is no grow under the comfort zone.
Everyone wants happiness, no one wants pain.
But you can't make a rainbow without a little rain.
MENU
Home
Nasional
Regional
Megapolitan
Internasional
Olahraga
Sains
Ekonomi
Bola
Tekno
Entertainment
Otomotif
Health
Female
Properti
Travel
Edukasi
Kolom
Foto
Video
KOMPASIANA
JUARA.NET
NEXTREN
OTOMANIA
KOMPASKARIER
GRAMEDIA
TERPOPULER TOPIK KOLOM VIK
Terima Uang, Gamawan Sebut Pinjaman untuk Berobat dan Honor Kerja
Thursday, March, 16 2017
Ihsanuddin
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi usai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi, Rabu (12/10/2016).
JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, mengakui menerima beberapa kali pemberian uang saat bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (16/3/2017).
Namun, menurut Gamawan, pemberian uang itu terkait keperluannya berobat dan honor kerja.
Awalnya, jaksa KPK menanyakan apakah Gamawan mengenal Afdal Noverman.
Ia mengaku kenal Afdal sebagai pedagang di Tanah Abang.
"Saya pernah pinjam uang," ujar Gamawan, kepada jaksa KPK.
Menurut Gamawan, saat itu ia membutuhkan uang Rp 1 miliar untuk keperluan membeli tanah. Ia juga mengaku meminjam uang lagi untuk keperluan berobat.
Gamawan mengatakan, saat itu ia menderita kanker usus dan harus dioperasi di rumah sakit di Singapura.
(Baca: Gamawan Fauzi Bantah Menerima "Fee" Proyek E-KTP)
Ia membutuhkan dana besar karena obat-obatan yang dikonsumsi harganya cukup mahal.
Menurut Gamawan, total uang yang ia pinjam sebesar Rp 1,5 miliar. Penyerahan uang dilakukan secara tunai.
Jaksa KPK Abdul Basir kemudian menanyakan, apakah sebagai Menteri Dalam Negeri, Gamawan tidak mendapat asuransi untuk berobat.
"Saya operasi di luar negeri. Saya makan obat yang mahal dan waktu itu saya kehabisan uang," kata Gamawan.
Selain itu, Gamawan juga mengakui menerima uang Rp 50 juta. Menurut Gamawan, uang itu merupakan honor saat melakukan kunjungan kerja di lima provinsi.
"Honor saya bicara di satu provinsi itu Rp 10 juta. Jadi lima provinsi Rp 50 juta," kata Gamawan
Wkkk selalu ada alasan yg bagus buat korupsi, speechless deh gw
Posted via Mobile Device
---------- Post Merged at 09:08 AM ----------
Karna dia butuh bantuan anggota dpr laennya buat tetap jadi dpr, ingat dia satu2nya dpr yg tidak punya partai
Posted via Mobile Device
you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?
Bukannya Gamawan udah ngaku ya kemaren di tipi? cuma pake nangis segala, dan bilang enggak tau itu uang apaan. Playing victim plus drama banget.
Dian Anggraeni juga udah ngaku kalo dapat uangnya, cuma katanya dijebak apa gimana gitu... Sami mawon ama Gamawan
NEWS
MENU
News Nasional
E-KTP... "Deja Vu" Tudingan Nazaruddin yang "Beneran" Jadi Perkara
Sabtu, 18 Maret 2017 | 08:12 WIB
KOMPAS.com - Akhir pekan, sebenarnya tak asyik buat membahas topik berat. Namun, kasus dugaan korupsi dalam pengadaan e-KTP ternyata cukup mengusik. Tepatnya, berasa deja vu!
Sudah begitu, tak cuma satu yang rasanya "pernah dengar" atau "pernah lihat".
Adalah M Nazaruddin—mantan Bendahara Umum Partai Demokrat—yang barangkali harus kita "salahkan" untuk membuat akhir pekan ini jadi agak terlalu serius. Kenapa?
Perkara e-KTP dengan terdakwa Irman dan Sugiharto—keduanya mantan pejabat Kementerian Dalam Negeri—yang disidangkan mulai 9 Maret 2017, seolah menggenapi tudingan Nazaruddin yang "terbukti" menjadi perkara hukum.
http://nasional.kompas.com/read/2017....jadi.perkara#
Tinggal pangeran cikeas lagi yg belum tersentuh hukum ::
Posted via Mobile Device
you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?
Pantesan bikin eKTP jadinya 6 bulan hadehhh...
belajar nge-blog di ferylife.blogspot.com
Papah minta perlindungan presiden, dpr dan lembaga tinggi negara laennya, sebenarnya seru juga bahas soal si papa cuma males buat tret baru, gabung sini aja ya
MENU
News Nasional
Setya Novanto Minta Perlindungan, Ini Jawaban Jokowi
Senin, 20 November 2017 | 11:25 WIB
Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas membahas masalah penyelundupan di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (25/1/2017).
JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo merespons permohonan perlindungan hukum yang diajukan Ketua DPR sekaligus tersangka kasus korupsi e-KTP, Setya Novanto.
Jokowi tidak menyebutkan secara lugas apakah akan memberikan atau menolak permintaan perlindungan hukum tersebut. Jokowi hanya meminta Setya Novanto mengikuti prosedur hukum yang ada.
"Saya, kan, sudah menyampaikan kepada Pak Setya Novanto untuk mengikuti proses hukum yang ada. Sudah," ujar Jokowi saat dijumpai seusai menghadiri acara di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Senin (20/11/2017).
Jokowi sampai tiga kali mengatakan hal tersebut.
Posted via Mobile Device
you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?
eh, kenapa sih pak setnov ini jadi dijulukin sebagai papa?
dan kabar terakhir katanya blom sadar diri karena abis tabrakan. dia udah bangun kah?
Karna kasus papa minta saham ke freeport "minjam" nama jokowi, sampe mengundurkan dari ketua dpr saat itu tapi dengan saktinya papahman balik ke dpr dan menjadi ketua dprlagi, pesisi kayak supermen di justice league, udah bangum dan dikandangan ke safe house kpk, tapi mengadakan perlawanan dengan meminta bantuan presiden dan lembaga2 tinggi negara laennya
Posted via Mobile Device
you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?
Pada saat terjadi kasus dia minta saham freeport, saat itu pula sedang hangat-hangatnya kasus penipuan minta pulsa
Penipuan tsb selalu mengatasnamakan sang ibu si korban, jadilah kasus ini dinamakan kasus 'mama minta pulsa'
Nah kasus setnov terjadi bertepatan dengan maraknya kasus penipuan ini, maka jadilah masyarakat menamakan kasus ini 'papa minta saham'
Dari sinilah akhirnya setnov selalu dipanggil 'papa'
CURE SUNSHINE WA KAKKOSUGIRU.
semoga papah cepet sembuh, cepet keluar dari tahanan kpk, dan bisa korupsi lagi, krn kita semua menantikan the next drama dari papah setnov tersayang...
edisi pura2 sakit sdh
edisi tiang listrik sdh
the next apa lagi pah ?
semoga chuck norris mau mengirimkan bala bantuan utk edisi drama selanjutnya
"telling lies is sometimes acceptable,
when the truth is too difficult to believe"
Mgk aja sih ga pura2.. emang nabrak.. sial aja.. mungkin denger2 suara2 di kepalanya.. yg penting kan.. ditangkap..
sial.. ud jilat2 jokowi, masih kena juga.. jokowi ga bs diandelin nih..
ngapain wartawan metro tv jd supir setnov? kejar setoran berita, sampai nubruk tiang listrik, gitu?
Posted via Mobile Device
Referensi : Portal Berita.Walau drama E-KTP sudah dimulai dari tahun 2014 silam, akan tetapi pemeran yang paling menggemaskan publik adalah tersangka ke-empat dalam kasus E-KTP ini. Sebelum Papah, ada tiga nama yang tentu saja menyebut nama Papah di dalam persidangan. Namun, prolog dari drama E-KTP sendiri kuranglah greget.
Puncaknya adalah saat ditetapkannya Papah yang menjabat sebagai ketua DPR ini sebagai tersangka pada Juli 2017 lalu. Walau begitu, pemanggilan pertama Papah sebagai tersangka pada tanggal 11 September. Hal yang membuat drama dari season Papah ini seru adalah ketidak-hadirannya terhadap pemanggilan KPK.
Alasan-alasan yang diberikan oleh Papah rata-rata karena sakit dan tugas. Foto Papah yang terbaring di rumah sakit saat akhir September menjadi perbincangan hangat para netizen. Bukan karena iba, tetapi karena adanya beberapa kejanggalan. Mungkin kalian masih ingat, bukan?
Masuk bulan Oktober, Papah dipanggil 3 kali oleh KPK dan tidak ada panggilan yang didatangi oleh Papah. Alasannya klasik, cek kesahatan dan tugas. Bagi yang mengikuti perkembangan kasus Papah mungkin akan sedikit merasa greget karena Papah tak kunjung datang ke KPK.
Sekita awal bulan November, Papah menunjukan kesaktiannya. Bagaimana tidak sakti, status tersangka yang disematkan pada Papah sekitar 2 bulan itu bisa langsung gugur. Rakyat biasa ma mana bisa. Namun sayang, keluar sel manto masuk sel ipul, status tersangka baru kembali disematkan pada Papah beberapa hari setelahnya. Tragis.
Tak lama setelah menghadiri pernikahan anaknya presiden, Papah pun menjadi DPO. Mungkin KPK sudah sebal, begitu rindunya pada Papah, tetapi Papah tak kunjung hadir. Sampai akhirnya beberapa hari yang lalu, Papah mau datang ke KPK. Eh, pas dijalan nabrak tiang listrik. Untung tiang listrik tidak dituntut, kalau dituntut bisa kena pasal berlapis: pasal mencelakai seseorang dan pasal menghalang-halangi Papah datang ke KPK. Walah.
Akhirnya Papah nginep dulu di rumah sakit semalam. Mungkin perasaan Papah agak sedikit tenang. Sayangnya KPK sudah kangen berat dan akhirnya mendatangi Papah ke rumah sakit. Dokter pun akhirnya bisa melepaskan Papah ke pelukan KPK karena Papah tidak memerlukan perawatan khusus. Dan Papah pun terlihat gagah menggunakan rompi orange.
Apakah dengan tertangkapnya Papah menjadi akhir klimaks dari drama E-KTP? Jawabannya tentu saja tidak. Mungkin ini awal dari klimaks yang paling klimaks atau malah drama ini malah multi klimaks? Papah harus siap dengan kondisi tubuhnya karena akan melewati persidangan yang mungkin akan melebihi sidang kopi sianida. Entahlah.
lalu, kenapa Papah selalu tidak hadir untuk memenuhi panggilan KPK adalah karena Papah tidak mau terlihat bodoh, mana ada tersangka mendekati penjara. Namun, jika Papah datang menyerahkan diri sebelum ditetapkan sebagai tersangka, tentu akan mengubah pandangan publik.
Alasan kedua adalah adanya ancaman dari komplotan skandal E-KTP ini. Mungkin saja jika skandal E-KTP terbongkar, maka orang yang membongkarnya akan hidup sengsara ke depannya. Mungkin juga jiwa Papah sekarang terancam karena tengah diburu komplotan itu, mencari celah untuk mengakhiri hidup Papah agar pintu skandal tidak akan pernah terbuka. Tidak ada yang tahu.
Yang pasti, akan ada tersangka baru yang pastinya terungkap dan mungkin akan membuka tabir yang terjadi dengan juru kunci E-KTP yang tewas di Amerika Serikat.
Tentu saja harapan masyarakat bahwa kasus E-KTP ini bisa segera diselesaikan dan para penunggu E-KTP bisa mendapatkan KTP sesungguhnya. Nenek-nenek aja bela-belain sampe kaget buat bikin E-KTP.
Sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya nabrak tiang listrik juga.
sekilas ttg rumah papah yg baru
"telling lies is sometimes acceptable,
when the truth is too difficult to believe"