https://en.wikipedia.org/wiki/List_o...s_by_net_worth
Amerika jg utang terbanyak tapi tetep kaya.. emang orang kaya banyak utang lah..
https://en.wikipedia.org/wiki/List_o...s_by_net_worth
Amerika jg utang terbanyak tapi tetep kaya.. emang orang kaya banyak utang lah..
Last edited by ndableg; 10-11-2016 at 05:19 PM.
Tuh kan panasbung amrik mulai bergerak..
http://news.detik.com/internasional/...berhenti-total
Filsuf Marxist aja lebih memilih Donald Trump daripada Hillary Clinton..
http://www.breitbart.com/2016-presid...y-real-danger/
Si Zizek ini Marxist lho...
Lomba peluk2an di Citos: 30 November 2013
Lomba dorong2an di Candra Naya (dkt Glodok): 8 Desember 2013
There is no comfort under the grow zone, and there is no grow under the comfort zone.
Everyone wants happiness, no one wants pain.
But you can't make a rainbow without a little rain.
Ternyata, lima tahun lalu, Donald Trump pernah dihina-hina oleh Presiden Obama di depan banyak orang.
Siapa sangka, sekarang ia menjadi presiden.
http://www.pbs.org/wgbh/frontline/ar...-donald-trump/
---------- Post Merged at 07:19 PM ----------
https://www.theguardian.com/world/20...sidential-race
http://abcnews.go.com/Politics/donal...ry?id=13097770
dan sempat kampanye presiden ternyata
---------- Post Merged at 07:27 PM ----------
"Kebijakan luar negeri Barack Obama yang tak bisa berbasa-basi dengan Kremlin menjadi sebab. Namun narasi itu akan berubah saat Trump memimpin AS. Dia tidak begitu berambisi menjadikan AS jadi polisi dunia. Kata dia, itu amat tidak menguntungkan secara ekonomis.
Trump mengancam akan menarik kembali pasukan AS di seluruh dunia. “Kami menghabiskan banyak uang bagi militer untuk kehilangan $800 miliar. Itu tidak terdengar sangat cerdas untuk saya,” katanya mengacu pada kerugian perdagangan AS. “Jika kami memutuskan ingin mempertahankan AS, kami bisa melakukannya dari tanah Amerika dan itu akan menjadi jauh lebih murah," katanya, seperti dikutip Rusia Today.
.....
Trump menyarankan Jepang harus mencabut Pasal 9 Konstitusi dan mempersenjatai kembali militer mereka, termasuk senjata nuklir. Trump berkilah berperang demi Jepang amatlah tidak sehat secara ekonomis karena neraca perdagangan dengan Jepang tidaklah sebesar dengan Cina. Saat ini Jepang sedang bersengketa dengan Cina memperebutkan Kepulauan Senkaku di Laut Cina Timur. Sengketa ini membuat gusar dan membuat AS sulit berpihak pada salah satu kubu.
https://tirto.id/trump-tak-mau-as-ja...bagaimana-b3F7
Lomba peluk2an di Citos: 30 November 2013
Lomba dorong2an di Candra Naya (dkt Glodok): 8 Desember 2013
If most Americans actually understood what this guy was saying, the Kardashians would've not got to Season 11.
Maybe the answer is simple, they just like Trump better. They don't think Clinton can lead them, maybe because she's evil or maybe because she's a woman! Who wants to vote for Clinton just because they want a female president? You what? Aunty Sam??
But no, he's racist. Americans are not racists, can't be. Therefore Clinton will win, that's what they are selling or want the rest of the world to see them being.
But in real, they love him, they voted for him, true American spirit!
"The two most important days in your life are the day you are born and the day you find out why." - Mark Twain
you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?
Mungkin si Trump ini mewakili white supremacy yah...
Kalo dia gak doyan perang fisik bisa dimengerti. Tapi perang akan berlanjut di bidang ekonomi, I guess. Terutama untuk memperkuat hegemoninya kembali.
There is no comfort under the grow zone, and there is no grow under the comfort zone.
Everyone wants happiness, no one wants pain.
But you can't make a rainbow without a little rain.
Hegemoni yg sudah mulai tergerus oleh sang naga
CURE SUNSHINE WA KAKKOSUGIRU.
Status kawan yang tinggal di Irlandia:
https://www.facebook.com/jihan.davin...54288364113999Mayoritas teman di linimasa masih "syok" dengan kemenangan Trump.
Apa mungkin karena selama ini kita terlalu fokus dengan acara "badut-badutan"nya Trump hehehe. Karena ini, terasa banget bahwa lawannya, Hillary Clinton, sangat layak untuk menang.
Faktanya, angka golput lumayan tinggi. Hampir 50%. Sebelum-sebelumnya juga sudah sering orang mengeluh betapa pemilihan presiden US tahun ini seperti buah simalakama. Salah satunya oleh Nouman Ali Khan yang mengistilahkan dengan "Evil vs Insane."
"Evil"nya siapa? Ya Hillary Clinton itu hehehe.
Coba kalian cermati rekam jejak Hillary Clinton dan beralih sedikit dari konyolnya Trump . Mungkin maki-makian kalian ke Trump bisa lebih direm jadinya .
Masih ingat dengan hangatnya perdebatan LGBT beberapa waktu lalu. Kalian sadar tidak sih kalau Hillary menjanjikan pelegalan pernikahan bagi kaum LGBT di mana Trump justru menolak? .
Hillary hendak melegalkan aborsi bahkan saat janin sudah berada di trimester ke-3? Hillary mendukung perempuan atas hak mereka terhadap tubuh mereka sendiri. Tindakan yang dianggap sebagai gerakan "Feminazi" JUSTRU oleh sebagian kalangan perempuan.
Itu baru riak-riak kecil. Tuduhan lebih "medium", Clinton memanipulasi hasil pemilihan internal Demokrat di mana seharusnya Sanders lah yang menang. Hal ini membuat tidak sedikit dari pemilih Demokrat ikutan bete. Karena banyak yang yakin justru Sanders lah yang lebih mampu menjegal Trump.
"Puncak"nya mungkin beredarnya bukti soal dukungan Hillary Clinton saat menjadi senator di tahun 2002 terhadap tindakan bersenjata di Irak yang menjadi salah satu perang paling kontroversi di seluruh dunia.
Kalian jangan mengira "western people" tidak habis-habisan mendemo Perang Irak ini lho ya. Termasuk warga US sendiri. Itulah makanya Hillary di ujung tanduk saat Wikileaks merilis bukti keterlibatannya di Perang Irak.
Sampai sekarang, siapa pun yang terbukti menyetujui serangan militer ke Irak di tahun 2002 itu, bisa menerima hukuman publik yang tidak sedikit.
Not mention, "peran" Hillary yang dianggap tidak kecil dalam konflik Libya dan Suriah.
Teman-teman, kalian sadar kan ya apa yang terjadi dan kini masih berlangsung di kedua negara tersebut? :'(. Hillary is a part of it.
Sekaligus menjadi bukti nyata bagi kalian, masyarakat US pun menyesalkan intervensi pemerintah mereka di berbagai wilayah Timur Tengah. Mungkin begini cara mereka "menghukum" dan menunjukkan ketidaksukaan mereka pada politikus yang doyan "main tembak-tembakan."
Tuh, pada dasarnya kita ini sejalan di banyak hal. Berhentilah berkutat di teori konspirasi nganu-nganu .
Secara penampilan, Hillary memang cerminan politikus sejati. Tenang, berwibawa, pandai berkata-kata. Tapi rakyat US sudah tergolong matang untuk saatnya merasa lelah dengan yang model begini hehehe.
Bukannya saya mendukung Trump. Amit-amit dah hahahaha. Tapi biar opini lebih berimbang saja, ya. Kalau rajin kulik-kulik media non US, mungkin lebih berimbang informasinya.
Enaknya gini, kalau rusuh di Eropa, cari media penyeimbang dari US. Demikian pula sebaliknya. Biasanya lebih "cair" nanti outputnya . CMIIW, ya.
Soal apakah penduduk US mayoritas pada dasarnya rasis dan seksis? Tunggu dulu. Golputnya saja hampir 50% lho . Masalah utama yang ada sekarang di sana condong ke masalah ekonomi. Sisanya itu hanya bumbu-bumbu saja .
Pernah dengar pepatah, "Lebih baik menghadapi orang marah ketimbang orang lapar?" Nah, begitulah mungkin situasi di US sekarang. Dan di berbagai belahan dunia lainnya.
Jadi berhentilah merasa presidenmu adalah presiden terburuk di dunia hahahaha :p.
Because, globally, we're all suffering now .
Udahlah lagi begini, dikurangilah itu yang negatif-negatifnya ya teman-teman *pelukSatuSatu*. Melawan ketakutan bersama bisa dimulai dengan melihat segalanya lebih dekat <3.
Have a nice weekend .
---------- Post Merged at 03:54 PM ----------
Ngomong-ngomong, kalian tahu kan kalau tingkat golput Pemilu Presiden Amrik kemarin cukup tinggi?
46.9% didn't vote
25.6% voted for Clinton
25.5% voted for Trump
1.7% voted for Johnson
Karena mereka tahu, ini "evil" vs "insane".
---------- Post Merged at 03:55 PM ----------
Pesannya si Zizek cukup jelas.
Pesan yang sama disampaikan oleh para pendeta2 konservatif di gereja-gereja.
Pesan yang sama disampaikan oleh para pendukung Bernie Sanders kepada kawan-kawannya.
Pesannya pendek tetapi jelas, "Trump berbahaya, tetapi Hillary Clinton jauh lebih berbahaya."
---------- Post Merged at 04:06 PM ----------
mBak Elisa S, beberapa minggu lalu pergi ke Amrik.
Nah,
dia kasih ingatannya di Twitter tentang Pemilu di Amrik.
Dlm makan malam dgn keluarga2 imigran Indonesia di Orange County: 'kami berharap yg silent2 ini akan memilih Trump'.
'Saya sebel Hillary krn ubah We Wish you a Merry Christmas jd We Wish you a Happy Holiday', kt WN amrik dr Jakarta tinggal di state Illinois
'Knp juga itu perempuan yg ngakunya dilecehkan Trump baru pada keluar skrg? Pasti bohongan'. Kt imigran dr Indonesia lainnya.
'Kalau Hillary menang, bahaya buat gereja dan umat Kristen kayak kita-kita.' Ujar imigran profesional dr Indonesia lainnya.
Itu sekelumit pendapat orang Indonesia (imigran) di Amerika sana.
Dan ingat, Florida itu, propinsi yang sangat banyak imigran dari Amerika Tengah dan Amerika Latin tetapi mereka tetap memilih Trump.
Lomba peluk2an di Citos: 30 November 2013
Lomba dorong2an di Candra Naya (dkt Glodok): 8 Desember 2013
Lomba peluk2an di Citos: 30 November 2013
Lomba dorong2an di Candra Naya (dkt Glodok): 8 Desember 2013
Trump buat saya belum ketahuan bahayanya sampe di mana. Yang sekarang keliatan belum tentu mewakili semuanya. Kalo Hillary yeah kayanya either dia emang gila perang atau sukses kena pembunuhan karakter.
Yang jelas sih, kalo mau fair soal US bacalah berita dari Rusia, China, Iran dan Korea Utara hehehe.
There is no comfort under the grow zone, and there is no grow under the comfort zone.
Everyone wants happiness, no one wants pain.
But you can't make a rainbow without a little rain.
well, sekelumit pendapat imigran indo di atas ain't representing this immigrantmBak Elisa S, beberapa minggu lalu pergi ke Amrik.
Nah,
dia kasih ingatannya di Twitter tentang Pemilu di Amrik.
Dlm makan malam dgn keluarga2 imigran Indonesia di Orange County: 'kami berharap yg silent2 ini akan memilih Trump'.
'Saya sebel Hillary krn ubah We Wish you a Merry Christmas jd We Wish you a Happy Holiday', kt WN amrik dr Jakarta tinggal di state Illinois
'Knp juga itu perempuan yg ngakunya dilecehkan Trump baru pada keluar skrg? Pasti bohongan'. Kt imigran dr Indonesia lainnya.
'Kalau Hillary menang, bahaya buat gereja dan umat Kristen kayak kita-kita.' Ujar imigran profesional dr Indonesia lainnya.
Itu sekelumit pendapat orang Indonesia (imigran) di Amerika sana.
Dan ingat, Florida itu, propinsi yang sangat banyak imigran dari Amerika Tengah dan Amerika Latin tetapi mereka tetap memilih Trump.
moso sih hillary yang ngubah ucapan merry christmas ke happy holiday ngga ada yang melarang ucapan merry christmas kok. perubahan ke ucapan happy holiday cuman supaya inclusive aja, karena tidak semua orang merayakan christmas di akhir taon. tidak semua orang adalah christian di amrik. tapi kalo ada yang tau bahwa seseorang itu christian, silakan aja tetep ucapin merry christmas ke dia.
dan hispanic di florida kebanyakan masih memilih clinton, but clearly it wasn't enough. lagipula florida setau saya masi banyak orang putih yang rural, khususnya di bagian utara florida.
saya bukan fans fanatik clinton, and sure she is not perfect. ada yang mengatakan dia ini power hungry, ambisius, dll. tapi tidak bisa dipungkiri kalo dia ini sangat cerdas dan capable. and if i may add, very qualified too. she was a lawyer, sekian taon duduk di senate, sekian taon jadi secretary of state (menlu). urusan domestik dan luar dia sangat kuasai. dalam debat pun argumen2nya jauh bersubstansi.
trump on the other hand, is one of the most childish and narcissistic person i have ever seen. seriously. he LOVES the spotlight. semakin outrageous claim2 dan omongan dia, semakin dia masuk media, the more he relishes in it. dia sering kali terlibat twitter war untuk hal sepele maupun sekedar throwing tantrum. pernah kan ngeliat anak kecil yang kalo lagi brantem ato ngambek, selalu ingin mempunyai last word? that's him. i dont usually like to pass judgement like this, but man, he is doing this out in the open throughout his campaign, even if i don't want to see it, i can't unsee it. orang ini sama sekali tidak bisa menerima kritik, meminta maaf, maupun mendengar. kalo ada orang yang tidak setuju dengannya, dia langsung ngecap dan menghina orang lain macem2. inget, menjadi presiden adalah menjadi diplomat tertinggi di suatu negara. kalo dia tidak bisa menjaga ego dan mulut dan temperamennya, saya tidak yakin dia pantes untuk menduduki kursi presiden. the fact that dia ketangkep basah terang2an mengaku sudah melecehkan wanita, bahkan bangga tidak membayar pajak (a big no-no untuk politician), mengancam dan menghina orang lain, making up lies (im not kidding), bahkan banyak membuat statemen2 yang saling berkontradiksi dengan dirinya sendiri, and yet still became a president, is freakin mind blogging.
di luar saya setuju ato tidak dengan policy2 / kebijakan yang akan dia lakukan, cukup dari segi karakter aja menurutku sudah sangat tidak pantas menjadi presiden.
the irony is?
saya ngga tau apakah kalian familiar dengan sistem electoral di amrik.
the irony is, trump skarang menjadi presiden persis karena sistem electoral ini, biarpun clinton sejauh ini leading di popular votes (aka, lebih banyak orang yang memilih clinton daripada trump).
on a positive note, untuk 4 taon kedepan, para komedian bakal mempunyai banyak materi untuk bahan joke2 mereka, just like how bush was a butt of a joke at one point
ok, apa yang saya post di atas, semua itu pendapat pribadi dengan bias pribadi.
skarang kalo kita omongin mengenai isu dan potensi kebijakan administrasi baru, i'll try to be objective untuk yang ini.
clinton, is an insider. she is part of the establishment, alias orang washington sejak dari dulu. untuk orang yang udah jenuh dengan partisanship dan muka lama, trump tentu memberikan pilihan baru. dan ini mungkin bisa dianggap sebagai sesuatu yang positif, karena penyakit kronis akut yang sangat mengakar di washington selama ini adalah partisanship, mereka sangat divided berdasarkan garis partai. kalo outsider, harapannya tidak akan terikat pada partisanship. trump bukan teman demokrat, dan juga bukan teman republikan (yes, dia banyak musuh biarpun dengan sesama republican). if he can do it smartly, semoga dia bisa menjadi orang tengah untuk menarik dua partai ini untuk saling berkompromi. if he can do it smartly, that is. well, semoga.
supreme court / mahkamah agung (MA), sekarang lagi mempunyai 1 lowongan untuk menggantikan hakim yang meninggal awal taon ini. republikan di kongres taon ini mati2an menolak obama untuk memilih hakim baru karena kuatir hakim baru ini bakal membawa MA ke arah liberal (fyi, hakim di MA di amrik adalah posisi seumur hidup). siapapun presiden yang baru, akan mempunyai kesempatan untuk memilih hakim baru, implikasinya, akan berpengaruh pada isu2 sosial, seperti abortion, same-*** marriage, dll. saya ngga tau kenapa obama didnt keep pressing on this. sayang sekali. apalagi di MA sekarang juga ada 2 hakim yang udah tua banget. kalo ada yang meninggal, trump bakal mempunyai kesempatan memilih lebih dari satu hakim. posisi clinton udah jelas jenis liberal, pro aborsi, pro same-*** marriage, pro gun control. trump? ntah lah kalo ngikut 'hukum rimba' washington, republikan pasti akan memilih hakim konservatif. dan selama kampanye memang dia kedengaran seperti konservatif. sedangkan menurut pengamatanku, trump biarpun memakai jubah republican yang notabene konservatif, tapi secara praktek terus terang tidak bisa diprediksikan, karena selama ini menurutku omongan trump selalu bolak balik berkontradiksi dengan dirinya sendiri. kadang ngomong A kadang ngomong Z, tergantung sapa audiensnya. lagipula, sejauh yang saya liat dari interview2 yang pernah dia lakukan, kesanku trump ini rada clueless dengan isu2 sosial, berbeda dengan clinton (maupun politician2 lain) yang mempunyai jawaban2 spesifik kalo ditanyain hal beginian. saya masih berharap latar belakangnya yang berasal dari NYC, yang notabene liberal, akan membuatnya sedikit liberal dalam aspek isu2 sosial (ini hanya harapan pribadi, semoga aja).
ekonomi, well, he is a businessman, a billionaire. dia ingin mengurangi pajak, termasuk pajaknya sendiri. clinton (dan kebanyakan demokrat), pada ingin menaikkan pajak untuk orang2 kaya. trump (dan kebanyakan republican) ingin mengurangi pajak, karena hal itu dianggap pro-bisnis. dan selama ini, kalo menjadi businessman di amrik, ada banyak sekali loophole di hukum2 pajak yang bisa diambil, sehingga mereka bisa menekan pajak yang perlu dibayar semakin rendah. tidak semua orang berduit anti bayar pajak. warren buffet, sala satu orang terkaya di dunia, dia sendiri pernah komplen mengenai persentase pajak yang dibayarnya lebih rendah daripada pajak sekretarisnya. and im not surprised kalo trump pun memanfaatkan ini. bahkan waktu kampanye kemaren, trump mati2an menolak mempublikasikan laporan pendapatan/perpajakan dia selama ini dengan alasan lagi diaudit (mungkin kuatir ketauan manipulasi perpajakan yang dilakukannya). tapi kemudian sempat ada bocoran di nytimes bahwa dia pernah claim kerugian hampir 1 billion, yang membuatnya boleh tidak membayar pajak selama 18 taon. dan saat debat presiden kemaren, dia dengan bangga mengakui kalo tidak membayar pajak itu membuatnya pinter. note: laporan untung rugi dalam suatu bisnis itu sangat bisa dimanipulasi dengan accounting magic, dan cukup sering dimanfaatin oleh business folks. hal ini pernah saya saksikan sendiri dalam kehidupan nyata. so, saya tidak akan heran kalo seandainya trump sebagai orang bisnis akan semakin menetapkan kebijakan2 yang semakin menguntungkan bagi dirinya. implikasinya, kesenjangan ekonomi yang sudah lebar akan semakin melebar.
ok, sejauh ini cukup ini dulu masi ada banyak hal2 lain yang bisa dibahas seperti lapangan kerja, obamacare, imigrasi, foreign policy dll. lain kali baru lanjutin
The quality of a leader is reflected in the standards they set for themselves. - Ray Kroc
Obviously, moral is not one of them here. Kalau membandingkan moral Trump yang melecehkan perempuan, what about Clinton yang jelas-jelas dilecehkan suaminya sendiri ketika terlibat dengan Lewinsky? Untuk orang-orang yang konservatif, THAT's a big no no, she should've kicked him in the balls and thrown him out. Jadi untuk masalah pelecehan perempuan, orang-orang sudah punya pandangan pribadi sendiri tentang Clinton, jauh sebelum kasus Trump muncul.
Kalau soal Trump's big mouth, isn't that just being an American? Americans and their big gobs.
I'm actually happy to see such honest result. Pemimpin itu harus jujur dan apa adanya, coz at least we know where he stands. I think people can just paint Trump with black, sementara Clinton.. well, too much grey areas there, both personally and professionally.
Oh ya, Florida memang banyak imigran tapi mereka masih minoritas di sana. White Americans are still the majority, sekitar 60% kalau ndak salah. And those immigrants, can they vote already or did they care enough to vote?
Penaikkan pajak untuk orang-orang kaya ya? Jelas kalau simbok orang kaya di Amrik, ndak bakalan mau pilih Clinton. Orang-orang kaya ndak mendapatkan uangnya dari langit, mereka juga harus bekerja, harus jualan, harus untung, kenaikan pajak akan menaikkan ongkos produksi dan akan dibebankan pada harga barang yang mereka jual atau upah para pekerja/pegawai; yang berarti para pekerja, pegawai dan pembeli (yang ndak kaya) juga bakal kena imbasnya.
Untuk orang-orang kaya dan miskin, jelas mereka lebih mengharapkan pemerintah untuk ndak menaikkan pajak tapi menurunkan pengeluaran negara, mengurangi hutang atau favour dengan negara lain, mengurangi perang, dsb.
Last edited by mbok jamu; 12-11-2016 at 08:47 AM.
"The two most important days in your life are the day you are born and the day you find out why." - Mark Twain
lupa mo mention mengenai ini dari quote kunderemp di atas"Puncak"nya mungkin beredarnya bukti soal dukungan Hillary Clinton saat menjadi senator di tahun 2002 terhadap tindakan bersenjata di Irak yang menjadi salah satu perang paling kontroversi di seluruh dunia.
hillary memang sempat ngevote untuk invasi. but remember, trump juga saat itu setuju dengan invasi ini.
(silakan scroll ke menit 1:40)
bahkan waktu di interview ato debat kemaren (lupa saya nonton di acara mana), dia bahkan mengatakan kok udah serbu ke negara itu (sala satu negara timur tengah, lupa yang mana), kok ngga ngambil minyaknya.
well, can't blame otak bisnisnya. cuman waktu itu saya dengernya ketawa2 sendiri, soalnya ini persis yang selalu dikomplen oleh orang non-amrik bukan? perang demi minyak? ini kita mendengarnya secara langsung oleh seorang calon presiden now we got him
or do they even have paper to vote?
btw, cuban american juga kudengar banyak yang republican, karena imigran2 kuba ini kan justru pelarian dari regime castro yang komunis.
mengenai clinton dan skandalnya. kurasa ini urusan pribadi hillary mau menceraikan bill ato tidak (rumah tangganya gitu loh), orang selingkuh kan tidak selalu langsung perlu menceraikan. apalagi dalam kasus ini, yang menjadi capres itu bukan bill, tapi hillary. justru ada pandangan bahwa hillary ini justru adalah 'korban'. tapi di sisi lain, ada yang mengatakan hillary ini ambisius, dan karena itu stuck around untuk ambisi politiknya di masa depan. and this may turn off some people, and i totally understand that.
tapi trump itu urusan lain lagi. dia ini udah kerekam komentar mengenai trying to get into other womens pants secara terang2an. dan kalo ada wanita2 lain yang muncul menuduh dia sexually assaulting her tanpa consent, im not at all surprised. personally, i dont care dia mau selingkuh ato mendekati wanita lain. tapi kalo dilakukan tanpa consent, that's a different story.
dan mengenai kejujuran, that's another thing.
sekilas kesannya mungkin jujur, tell it like it is. but man, he's full of bull. kenapa? dia ini orang yang sangat publik sekali, sejak ntah brapa puluh taon yang lalu dia sudah sering masuk tabloid tv dll. jadi banyak kok quote2 yang sudah kerekam. dan skarang dia ngomong hal2 yang bertentangan dengan yang pernah dia katakan sebelumnya. i mean, cmon. he's making it up as he goes. omongannya bener2 tidak bisa dipegang.
saya ngga masalah dengan orang yang brash omongannya. whatever. itu style masing2. tapi making up stories? seriously.
again, what's mine boggling is people actually voted for him. sampe skarang saya masi ngga ngerti kok bisa americans, man. they are dumb.
Yah kalo menangnya di electoral doang tinggal diliat aja komposisi voter yang electoral seperti apa. Mayoritas putihkah? Asumsi saya begitu.
They should say goodbye to electoral vote. Itu kan dulu asumsinya orang biasa uneducated dan gampang dimanipulasi. Sekarang ini udah nggak berlaku.
Ada yang bilang jangan suudzon dulu sama Trump. Ya okelah, saya juga nggak langsung ngejudge, dan akan liat kasusnya satu per satu, terutama yang berhubungan dengan dunia internasional dan kebijakan ke Indonesia.
There is no comfort under the grow zone, and there is no grow under the comfort zone.
Everyone wants happiness, no one wants pain.
But you can't make a rainbow without a little rain.
disclaimer. saya fans stephen colbert.
but this is funny. sala satu contoh bagaimana omongan trump yang bolak balik, sampe dibikin debat dengan dirinya sendiri. (silakan scroll ke 2:35)
buat yang mo lebih banyak kontradiksi, silakan cari di youtube aja dengan keyword trump contradiction.