Results 1 to 15 of 15

Thread: Racun

  1. #1
    pelanggan setia neofio's Avatar
    Join Date
    Dec 2013
    Posts
    2,689

    Racun

    Sianida
    Sianida terkadang masih suka digunakan di pertambangan untuk mengekstraksi emas dan perak. Hal ini yang masih menjadi kontroversi terhadap keselamatan pertambangan emas dan perak, karena kebocoran sianida bisa mempengaruhi kesehatan manusia dan makhluk hidup disekitarnya.

    Sianida merupakan racun yang berpotensi mematikan, karena zat ini membuat tubuh tidak dapat menggunakan oksigen untuk mempertahankan tubuhnya. Zat ini bisa berbentuk gas seperti hidrogen sianida atau dalam bentuk kristal seperti potasium sianida atau sodium sianida.

    Gas sianida dapat diserap melalui inhalasi (paru-paru), kulit atau ingesti (mulut menuju perut) dan didistribusikan ke seluruh tubuh. Jika zat ini masuk ke dalam tubuh bisa menghambat kerja enzim tertentu di dalam sel, mengganggu penggunaan oksigen oleh sel dan dapat menyebabkan kematian sel. Pada dosis tertentu, zat ini dapat menyebabkan kematian dalam waktu 15 menit saja akibat kekurangan oksigen.

    Racun sianida biasanya dioleskan pada pinggir gelas, botol minum atau disuntikkan ke dalam batu es. Sianida hanya bereaksi sebagai hidrogen sianida bebas, oleh karena itu garam-garam yang ditelan harus bertemu dengan air atau asam lambung sebelum membebaskan asam hidro-sianida, proses ini hanya butuh waktu beberapa detik.

    Penggunaan racun sianida untuk bunuh diri digunakan tokoh kontroversial Nazi, Hitler yang diduga minum kapsul sianida sebelum menembakkan kepalanya.

    Arsenik
    Zat lain yang juga populer digunakan untuk kejahatan adalah arsenik yang merupakan unsur paling umum ke-20 di kerak bumi. Arsenik terjadi dalam berbagai bentuk, tapi zat ini akan sangat beracun apabila sebagai ion terutama jika bereaksi dengan kandungan sulfur dari enzim tertentu.

    Seseorang yang terpapar zat ini dalam dosis yang tidak mematikan, kedepannya dapat menyebabkan keracunan kronis dan karsinogenik (zat penyebab kanker). Karenanya arsenik masih menjadi perdebatan terhadap keselamatan pekerja di industri yang masih menggunakan arsenik seperti insektisida atau perusahaan pembasmi gulma serta ekstraksi bijih timah dan tembaga.

    Gejala-gejala keracunan arsenik akut dapat terjadi dalam dua bentuk. Pertama mengakibatkan kelumpuhan parah yang dapat terjadi dalam waktu 1-2 jam dan biasanya sering ditandai dengan tanda-tanda mengigau atau kegilaan. Sedangkan yang kedua dalam gangguan pencernaan seperti mual, sakit kepala, nyeri hebat, muntah dan diare.

    Zat arsenik dapat mematikan dengan cara merusak sistem pencernaan orang tersebut sehingga menyebabkan kematian karena shock. Beberapa tokoh yang pernah keracunan arsenik adalah Napoleon Bonaparte dan Munir.

    Jika berada dalam bentuk unsur, maka arsenik tidak berbahaya. Tapi jika dalam bentuk oksidanya yaitu arsen dioksida, maka bersifat racun yang berbentuk serbuk putih serta larut dalam air.

    Arsenik tidak berasa dan sukar untuk dideteksi. Makanan atau minuman yang dicampur arsenik tidak akan berasa. Senyawa ini dulu disebut 'bubuk warisan' karena digunakan untuk membunuh orang agar bisa mendapatkan warisannya dan kematiannya biasanya dianggap wajar.

    Hal ini pula yang terjadi pada Napoleon Bonaparte, kaisar Perancis ini sebelumnya diyakini meninggal akibat kanker lambung. Tapi setelah hampir seratus tahun baru diketahui bahwa ia meninggal akibat keracunan arsenik berdasarkan analisis rambutnya yang mengandung arsenik dengan dosis diambang batas aman.

    Tetrodoksin
    Zat ini biasanya terdapat di dalam ikan puffer (ikan buntal) dan bisa menyebabkan keracunan tetrodotoksin neurotoksin, ikan ini banyak terdapat di Asia terutama di Jepang. Dosis 1-2 gram tetrodoksin murni bisa mematikan dan diperkirakan efeknya melebihi sianida.

    Toksin ini akan terkonsentrasi di hati, organ kelamin dan kulit binatang. Selain itu zat ini akan tetap stabil jika terkena suhu tinggi dan larut dalam air.

    Zat ini berbentuk heterosiklik kecil dan molekul organiknya dapat bekerja secara langsung di saluran elektrik natrium yang aktif di jaringan saraf. Karenanya orang yang keracunan zat ini disebabkan oleh kerusakan saraf.

    Orang yang keracunan tetrodoksin biasanya setelah mengonsumsi ikan puffer atau ikan buntal dalam jumlah tertentu. Namun terkadang racun ini ditemukan dalam bentuk bubuk obat yang dimasukkan ke dalam aliran darah atau melalui luka yang terbuka. Jika diberi dosis tetrodoksi dalam jumlah mematikan yaitu lebih dari 1 mg, bisa menyebabkan kematian.

    Botulisme
    Botulisme adalah penyakit infeksi paling berbahaya yang disebabkan oleh bakteri Clostridium botulinum. Racun dari bakteri ini dikenal paling kuat sehingga dilarang penggunaannya sebagai senjata biologis dalam peperangan.

    Infeksi racun ini menyebabkan kelumpuhan akut pada kedua sisi saraf tubuh (saraf karnial) dan saraf yang melakukan kontrol otomatis serta kesadaran dalam tubuh.

    Selain itu bakteri ini dikenal sebagai bakteri anaerob yaitu dapat bertahan hidup, mereproduksi dirinya sendiri serta menghasilkan racun yang paling mematikan dan efektif pada tingkat oksigen yang sangat rendah. Racun dari bakteri ini akan menyerang sistem saraf dan membuat seseorang meninggal dengan rasa sakitnya.

    Keracunan botulisme biasanya akibat makanan yang dikonsumsi atau melalui suntikan ke dalam tubuh yang dapat merusak sistem saraf serta melumpuhkan otot dengan menghambat pelepasanneurotransmitter acetycholine dari saraf.

    Ular Berbisa

    Bisa ular yang terkandung dalam jenis ular yang berbisa dikategorikan sebagai jenis racun yang mematikan tergantung dari variasi dan lamanya waktu yang dibutuhkan setelah anda tergigit oleh ular berbisa tersebut. Gejala yang sangat umumnya adalah pembengkakan pada bagian yang terkena gigitan, gagal organ, muntah, pendarahan dari mata dan hidung dan juga gusi disertai rasa sakit yang teramat pada bagian yang terkena gigitan tersebut. Menariknya pada Negara Barat lebih dari tiga-perempat laki-laki kulit putih menjadi korban gigitan ular berbisa. Jenis ular yang paling berbisa adalah ular beludak (viper), kobra, dan adder.

    Hemlock

    Tumbuhan yang terlihat anggun ini ternyata memiliki kandungan racun yang dapat menyebabkan kematian. Diyakini pula bahwa seorang filsuf Yunani yang terkenal pada waktu dahulu, Socrates, menenggak minuman yang mengandung jenis racun tersebut. Satu gigitan kecil saja pada akar tanaman hemlock dapat menyebabkan kematian pada orang dewasa, karena larutan hemlock yang terkandung pada tumbuhan tersebut dapat menyebabkan kegagalan pada otot manusia, kejang-kejang, dan kemudian meninggal. Akar tanaman hemlock mengandung konsentrasi tertinggi akan cicutoxin.

    Heroin

    Semua orang pasti tidak asing lagi dengan heroin, sebuah serbuk narkotika yang terbuat dari tumbuhan poppy yang memiliki efek menekan sistem saraf pusat dan menciptakan efek senang yang berlebihan atau euphoria. Lebih dari 20% angka kematian yang disebabkan oleh senyawa kimia jenis ini. Gejala yang dirasakan adalah kejang-kejang, tak sadarkan diri, gangguan penglihatan, tekanan darah menjadi rendah, koma, dan kematian akibat kegagalan pada sistem pernapasan.

    Pubberfish

    Kesan lucu dan menggemaskan ketika melihat ikan ini, namun jika anda memakannya tanpa mengetahui cara pengolahan yang tepat justru kematianlah yang akan anda temui. Tetraodontoxin adalah kandungan yang terdapat pada bagian tubuh ikan buntal ini yang menyebabkan kematian bagi yang mengkonsumsinya, namun di Jepang justru ikan ini menjadi santapan bagi para penduduk disana. “Fugu” adalah sebutan masakan dari ikan ini, namun hanyalah koki yang benar-benar terlatih dan memiliki lisensi berkualitas, jika anda ingin menikmati masakan tersebut karena racun ini tidak akan hancur walaupun telah dimasak. Meskipun demikian dari tahun 1955 hingga 1975 lebih dari 1.500 orang meninggal dikarenakan menyantap makanan “Fugu” yang tidak layak saji.

    Laba – laba beracun

    Fiddleback Spider Venom adalah nama keren dari laba-laba yang satu ini yang merupakan jenis laba-laba mematikan. Kasus yang tercatat pada dua puluh lima Negara bagian (terutama pada wilayah selatan dan barat-tengah) orang yang terkena gigitan dari laba-laba ini tidak akan meraskan nyeri atau sakit setelah delapan jam berlalu, setelah itu anda akan merasakan gejala muntah, lepuh, delirium dan necrosis.

    Belladona (Deadly Nightshade)

    Tanaman yang terkenal pada massa Renaissance yang memberikan efek membesarnya pupil mata, dan menyebabkan para penggunanya merasakan halusinasi yang berlebihan akan dirinya sendiri. Ekstrak yang terkandung pada tanaman belladonna sudah digunakan pada waktu tersebut sebagai produk kecantikan yang sesungguhnya hanyalah efek dari halusinasi itulah yang membuatnya terlihat lebih menarik.

    Tanaman Jarak(Castor Bean)

    Minyak jarak biasanya digunakan sebagai bahan tambahan makanan pada permen dan coklat. Namun, hanyalah biji dari tanaman tersebut atau minyak jarak tersebut yang memiliki racun tingkat tinggi yang mengandung risin atau ricin (hasil ekstrak dari biji jarak tersebut yang mengandung toxalbumin yang dapat menyebabkan reaksi alergi dan racun). Namun, menurut American Association of Poison Control Centre (AAPC) hanya terdapat dua korban jiwa akibat Castor Bean yang tercatat dalam periode 1999-2004.


    warga KM yg pernah sakit karena racun2 di atas ?

  2. #2
    dinetralin pake susu mempan g sih?
    pernah keracunan ikn tongkol. semuka..badan merah semua. jantung dag dug g keruan. obatnya ctm.
    langsung sembuh.
    Good friends, good books, and a sleepy
    conscience: this is the ideal life.
    Mark Twain

  3. #3
    pelanggan setia kandalf's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    6,050
    Emas itu, kadang tidak muncul sebagai nugget kayak di cerita di Donal Bebek.
    Jadi kadang memang perlu dilarutkan dengan zat kimia lain seperti Sianida dan hasilnya AuCn.

    Kemarin kebetulan aku melihat salah satu proses penambangan emas.
    Tanah-tanah yang sudah digali, dikumpulkan jadi tumpukan sendiri, disebut sebagai 'leachpad'.
    Kemudian dipasang pipa, lalu disiram sianida, seperti kita menyiram tanaman.

    Nanti, hasilnya, dialirkan ke kolam khusus. Warna emas yang bercampur sianida (AuCn) agak kehijauan.
    Sempat bercanda dengan kawan-kawan sih, "ada yang mau berenang di dalam emas?".

    Katanya, sianida berbahaya bila masuk ke saluran pencernaan tetapi relatif aman bila terkena kulit. Hanya saja, harus langsung cuci tangan.
    Lomba peluk2an di Citos: 30 November 2013
    Lomba dorong2an di Candra Naya (dkt Glodok): 8 Desember 2013

  4. #4
    pelanggan setia neofio's Avatar
    Join Date
    Dec 2013
    Posts
    2,689
    [MENTION=41]kandalf[/MENTION]

    pemakaian sianida hanya di pertambangan tradisional?


    bener gak sih, kalo yg pernah tergigit ular berbisa, kemudian akan menjadi kebal bila tergigir ular lagi?


  5. #5
    pelanggan setia kandalf's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    6,050
    Tidak tahu yang pertambangan tradisional. Pernah baca dari komik, mereka pakai merkuri.
    Yang kulihat di pertambangan besar.

    Karena itu, limbahnya harus diolah dahulu, dipastikan batas ppm-nya sebelum keluar dari lingkungan tambang. Gak boleh langsung main buang.
    Lomba peluk2an di Citos: 30 November 2013
    Lomba dorong2an di Candra Naya (dkt Glodok): 8 Desember 2013

  6. #6
    pelanggan tetap Silvercheeks's Avatar
    Join Date
    Aug 2012
    Location
    Lost Clerics' Hideaway
    Posts
    645
    yg dipake dokter buat suntik mati pasien itu juga racun yak? racun apa ya?
    Kabar gembira untuk kita semua, kini tai ada ekstraknya~

  7. #7
    Chief Cook GiKu's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    10,315
    tambang tradisional pake merkuri
    sama kayak di kampung gw

  8. #8
    Chief Cook GiKu's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    10,315
    tambang tradisional pake merkuri
    sama kayak di kampung gw

  9. #9
    pelanggan setia neofio's Avatar
    Join Date
    Dec 2013
    Posts
    2,689
    ternyata ada juga senjata terdisonal indonesia yg beracun, seperti sumpit atau panah

    ada juga keris/tombak yg mengandung arsenicum, karena di saat merawat keris/tombak mengunakan batu warangan



    Spoiler for batu warangan:

    Membuat Warangan

    Bahan utama membuat warangan adalah Batu Warangan (serbuk warangan) dan air jeruk nipis.
    a. Batu Warangan
    Batu warangan yang bermutu bagus adalah batu warangan eks cina. Batu warangan sangat mahal (sekitar 2 jt rupiah per ons) dan sulit diperoleh. Hal ini karena memang barang seperti itu tidak banyak, juga karena adanya berbagai larangan di negara-negara tertentu (Singapura, misalnya) untuk pemakaian sembaran warangan, maka kelangkaan bahan warangan pun terjadi. Tak semudah seperti dulu. Apalagi, di Indonesia pun terjadi "praktek penyimpangan arsenik untuk membunuh Aktivis Munir...)
    Sebenarnya batu warangan berbeda atau tidak seratus persen sama dengan arsenikum (Ar). Arsenikum yang dijual di apotik atau toko-toko kimia (sulit juga di dapat) biasanya dipakai sebagai campuran "agar warangan lebih galak". Akan tetapi, hati-hati - selain beracun, warangan kimia juga "lebih menggerogot bilah" karena kemurniannya, jika dibanding dengan "warangan alam" eks Cina.
    Yang pasti, batu warangan - dan juga arsenik murni yang terkadang dijadikan katalis - sangat tidak mudah didapat di berbagai negara yang "sadar lingkungan". Bagaimana pun, warangan - utamanya arsenikum - adalah bahan yang berbahaya bagi keselamatan manusia. Soalnya, kandungan arsenik yang masuk ke dalam tubuh, biasanya menetap (bersifat akumulatif). Jadi kalau setiap hari tambah arsenik di tubuh kita, ya tentunya tumpukan unsur arsenik di tubuh kita semakin menggunung.
    Batu warangan yang eks Cina, memang bukan "murni" arsenik. Di dalamnya terdapat pula kandungan kapur, belerang di samping tentu juga arsenik di dalamnya. Karenanya jika diperhatikan, ada batu warangan yang kekuning-kuningan, ada juga semburat ungu (violet) nya, serta ada juga yang dominan putih, dengan semburat warna jingga, kuning, dan lainnya. Sedangkan arsenikum apotik, tentunya murni hanya unsur arsenik.

    b. Jeruk Nipis
    Yang dipakai adalah jeruk nipis (Jawa: Jeruk Pecel), bukan jeruk lemon atau jeruk purut. Jeruk nipis dikupas kulitnya dengan pisau kecil, agar cuma tinggal kulit dalamnya. Hal ini karena cairan "sereng" yang keluar dari kulit jeruk tak baik untuk melarutkan warangan. Malah mungkin "memperburuk" mutu warangan.
    Cara memeras jeruk ada tekniknya sendiri - baik untuk mutih maupun terutama untuk bahan cairan warangan. Kelihatannya sepele, tetapi sebenarnya tak demikian.
    Ada beberapa cara memeras jeruk. Bisa pakai alat (dibelah dan diputar-putar dalam alat perasan jeruk yang biasa untuk minuman perasan jeruk), atau "fully manual" alias dengan tangan hampa saja. Jeruk dibelah membujur - sesuai dengan serat pada belahan jeruk. Malah lebih mudah dan enteng lagi, jika diprapat, atau malah diperdelapan.Hilangkan bijinya, lalu peras di atas rantang atau waskom yang sudah lebih dulu ditutupi saringan teh-kopi. Peras, dan sekaligus pelan-pelan disaring. Karena perasan jeruk biasanya katut (terikut) ampasnya, maka memerasnya pun harus cukup sabar. Ampas perasan jeruk pun masih bisa diperas lagi pakai kain kaos, lalu dipencet di atas saringan teh. Setelah rantang cairan hasil perasan jeruk terisi, maka tuang cairan ke dalam botol dengan "corong" yang juga - sekali lagi - diberi saringan, berupa kain kaos yang tak terlalu rapat lubang-lubangnya.
    Jadilah sudah, "air jeruk" murni yang bening. Tinggal diletakkan beberapa hari -- bisa juga beberapa bulan di botol, maka larutan jeruk akan mengendap sendiri dan menghasilkan larutan jeruk yang sangat bening... Untuk membuat warangan dibutuhkan sekitar 15 kg jeruk nipis sehingga menjadi sekitar 1,5 liter air jeruk

    c. Meramu Warangan
    Soal "meramu larutan warangan". Ini juga penting, lantaran apabila kita belajar mewarangi, tentu tak lepas pula dari membuat warangan. Larutan yang kalau dimasukkan dalam botol, warnanya mirip Coca Cola yang lebih pekat ini, adalah "harta karun" bagi mereka yang hobi atau ahli mewarangi.

    Biasanya, jika kita ingin membuat larutan warangan baru, dibutuhkan juga "bibit warangan yang sudah jadi dan berkualitas bagus”. Bibit yang dibutuhkan tidak perlu banyak, cukup secangkir saja untuk seliter larutan warangan baru. Kegunaan “bibit” ini adalah sebagai katalisator, agar warangan baru bisa bereaksi. Jadi atau tidak jadi warangannya, bisa dilihat dengan memasukkan paku yang diikat dengan benang ke dalam botol larutan. Warangan yang jadi, akan segera "menghitamkan paku" yang digantung benang seharian.

    Cara membuat larutan baru:
    Pertama-tama mengendapkan dulu hasil perasan air jeruk. Botol berisi air jeruk, kita biarkan berhari-hari di tempat yang tenang. Anda akan melihat, cairan jeruk terpisah dua warna - bening di bagian atas, dan keruh atau pekat-endapan di bagian bawah. Ambil botol kaca yang kosong, lalu tuang yang bening (bagian atas) ke botol baru. Endapan jeruk nipis jangan dibuang, akan tetapi sendirikan dalam botol lain. Endapan ini bisa digunakan untuk bahan "memutih bilah". (Jika diendapkan terus, sebotol endapan ini juga akan menghasilkan jeruk bening bagian atasnya, yang tentu saja bisa kita pindahkan ke botol jeruk bening yang pertama).
    Dalam waktu lebih dari tiga bulan atau berbulan-bulan, jeruk bening di dalam botol akan berubah warna. Dari semula kuning agak gading, menjadi "kuning semu oranye", agak tua. Jeruk inilah yang akan dipakai untuk bikin larutan warangan baru. (Ada juga yang tak perlu melalui proses "pembeningan" jeruk, tetapi langsung saja perasan jeruk nipis dicampur dengan bubuk batu warangan baru. Risikonya, di masa datang warangannya ada endapan jeruknya).

    Selanjutnya adalah melarutkan warangan. Caranya sederhana saja. Tumbuk (lumatkan) dulu batu warangan, biasa dengan "deplokan" (mangkuk pelumat) yang biasa dipakai untuk mendeplok obat di apotik-apotik. Biasanya, mangkuk-pendeplok ini dari bahan porselen tebal, lengkap dengan alu-pendeploknya yang juga dari porselen. Banyak dijual di kios-kios obat di Pasar Rawabening, Jatinegara Jakarta. Atau, toko-toko obat.

    Berikutnya adalah melakukan pencampuran antara perasan air jeruk dengan bubuk warangan tadi. Komposisinya adalah sangat etrgantung pada hasil yang diharapkan karena pada setiap jenis besi terkadang harus dilakukan “adjustment” dengan cara menambahkan air jeruknya.


    Untuk memancing agar warangan baru bisa cepat "jadi", selain di-katalisasi dengan secangkir warangan yang sudah joss, juga botol berisi warangan itu "dijemur di terik matahari. Ada juga cara lain dengan "nasi basi", atau nasi yang sudah lembek, kecut.
    Bisa dibilang tidak ada warangan manapun yang langsung jadi. Harus distel dulu. Umumnya jadi tiga jenis warangan, yakni warangan "galak", setengah "galak", dan warangan "nom" atau lambat-reaksi untuk bilah-bilah dengan jenis pamor yang sanak.

    Warangan lebih dulu “diadjust” dengan cara coba-coba celup bilah percobaan yang sudah diputih. Jika dirasa "kurang galak", maka bisa ditambahkan perasan jeruk nipis aga lebih “galak”. Hal ini butuh "feeling" dan pengalaman tersendiri. Bilah "majapahitan" biasanya "langsung nyamber", gampang diwarangi. Tetapi bilah-bilah tua lainnya dengan pamor sanak akan sulit diwarangi. Butuh “adjustment” warangan tersendiri.
    Seorang ahli warangan yang baik, akan memiliki beberapa jenis larutan warangan yang akan dipakai untuk jenis logam/besi yang berbeda-beda pula. Bahkan tak jarang mereka punya larutan warangan untuk beberapa jenis tangguh, jika tangguh dianggap mewakili jenis-jenis logam yang berbeda. Dia juga akan melihat 'hari baik' untuk mulai proses mewarangi, biasanya saat cuaca terang dan matahari bersinar dengan cerah (sebagai katalis).

    Beberapa Metode Pewarangan

    Hasil proses mewarangi dipengaruhi setidaknya tiga variable yaitu: jenis logamnya, kualitas ramuan warangan (bubuk warangan, air jeruk, dan katalisnya juga proses adjustment-nya), serta cara melakukan pewarangan. Untuk hasil optimal, ketiga variable tadi harus dalam kondisi yang 'saling mendukung'.
    Ada juga sebelum diwarangi,wilah yang sudah diputih dijemur dulu biar cukup panas sebelum dicelup dalam larutan warangan. Ada juga yang pakai metode 'staging' yaitu mewarangi dengan beberapa tahap, dimulai dari tahapan 'warangan enom/muda' setelah itu meningkat ke 'warangan tua' sehingga bilah semakin menghitam. Dalam hal ini terdapat istilah kalau bilah terlalu hitam setelah diwarangi disebut 'warangane ketuan / warangannya terlalu tua'.

    Secara garis besar, ada dua metode mewarangi :

    a. Cara Di-koloh
    - Siapkan warangan yang telah dicampur air jeruk
    - Rendam pusaka dalam cairan warangan itu – beberapa kali sekitar setiap sepuluh menit diangkat dan diangin-anginkan sambil dibantu dengan pijitan tangan hingga meresap.
    Mencelup / merendam bilah dalam warangan pun, tidak sembarangan. Disini diperlukan pengalaman empirik, yang sulit dituturkan dalam tulisan. Yang pasti, setiap upaya mewarangi, pasti sering terbentur kegagalan. Jika gagal? Ya "kembali ke laptop", diputih lagi. Begitu seterusnya

    b. Cara Di-nyek
    - Pusaka dijemur hingga panas lalu dilumuri warangan secara langsung dengan cara dipijit-pijit (di-nyek) hingga kering
    - Setelah kering dijemur lagi dan kemudian kembali dilumuri warangan dan dipijit-pijit. Begitu seterusnya hingga tiga kali.
    - Siapkan air jeruk dicampur dengan air buah klerek/air sabun lalu pusaka dikeplok dengan kedua genggaman tangan dibersihkan dengan air bersih lalu dijemur lagi
    - Setelah itu kembali ke proses awal … hingga beberapa kali sambil diamati bagian per bagian. Semakin lama maka warna pusaka semakin kereng (gelap), hingga guwaya pusaka menjadi bagus. Biasanya pengulangan hingga sembilan kali. Setelah yang terakhir, dibilas hingga bersih dari bercak merah warangan yang tidak menempel.

    Menjamas dengan cara di-nyek memang sangat membutuhkan banyak warangan. Keunggulan cara ini adalah membuat pamor tidak mubyar melainkan kelem dan angker, serat atau lapisan yang sering disebut pamor sanak pada besi keleng dapat tenggelam dalam nuansa wingit. Namun hasil metode ini kadang dirasa kurang kontras, jika dibandingkan dengan yang "koloh".

    sumber : http://keris2011.blogspot.com/2011/1...-warangan.html








  10. #10
    pelanggan setia Porcelain Doll's Avatar
    Join Date
    Mar 2011
    Posts
    6,347
    pengetahuan begini, kalo sampe disalahgunakan sama orang yg baca
    Popo Nest

  11. #11
    pelanggan setia Yuki's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Buitenzorg
    Posts
    6,366
    ^
    mempercepat akses ke warisan ya

    lol
    CURE SUNSHINE WA KAKKOSUGIRU.

  12. #12
    pelanggan setia neofio's Avatar
    Join Date
    Dec 2013
    Posts
    2,689
    ada yg terbaru pembalap sepeda Marco Pantani meninggal tahun 2004 karena OD, terungkap bahwa dia di racun oleh kokain, di curigai mafia italia.

    info lengkap disini

    banyak juga kematian artis atau politisi yg meninggal/dibunuh dengan racun, yg sudah terungkap atau masih misteri


  13. #13
    pelanggan setia neofio's Avatar
    Join Date
    Dec 2013
    Posts
    2,689
    10 Makanan yang Beracun

    Ketika dikonsumsi sedikit, makanan berikut ini memang tidak mengganggu kesehatan Anda. Tetapi dalam jumlah besar, mereka bisa memberi dampak yang lebih merugikan dari yang Anda kira.

    Jamur
    Jamur yang tersedia di supermarket seharusnya aman untuk dikonsumsi, tetapi para penggemar jamur perlu berhati-hati karena banyak spesies dapat sangat berbahaya bahkan mematikan.

    Sekitar 100 spesies jamur dikabarkan berbahaya bagi manusia, dengan gejala mulai dari sakit kepala hingga kejang bahkan kematian. Pada tahun 2010 sejumlah kecil jamur yang disebut Little White dianggap bertanggungjawab atas kematian sekitar 400 orang di Cina.

    Cabai
    Cabai terkenal karena pedasnya, yang membuatnya sangat terkenal. Kendati begitu, ternyata kepedasan tersebut dihasilkan dari senyawa kimia (capsaicin) yang dapat menyebabkan efek keracunan seperti sakit perut, gatal-gatal, dan dalam kasus paling parah, dapat berujung pada kematian.

    Bagi kebanyakan orang, mengonsumsi cabai hanya sedikit berbahaya, namun capsaicin memang paling baik dibatasi dalam konsumsinya, jadi pastikan untuk tidak terlalu banyak memakannya dan hindari kompetisi makan makanan pedas!

    Minyak rapeseed
    Ada banyak kontroversi tentang minyak yang tampak alami dan tidak berbahaya ini, namun anggapan umum menyatakan bahwa minyak rapeseed memiliki banyak efek negatif pada kesehatan. Laporan menyatakan bahwa tumbuhan rape, yang merupakan sumber dari minyak tersebut, sangat beracun, dan efek samping mengonsumsi minyaknya antara lain adalah masalah pernapasan dan kebutaan.

    Beras
    Tidak diragukan lagi, beras memiliki banyak manfaat kesehatan. Kendati begitu, sebuah penelitian mengungkapkan, satu dari lima kemasan beras panjang Amerika mengandung zat beracun dengan tingkat berbahaya, sementara penelitian lainnya menemukan terdapat kadar arsenik dalam susu beras dan beras bayi.

    Meskipun semangkuk nasi berisiko relatif kecil dalam menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, konsumsi arsenik dengan kadar tinggi erat kaitannya dengan kanker.

    Biji pala
    Meskipun biji pala memiliki manfaat kesehatan, namun juga dapat sangat berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Biji pala mengandung zat beracun yang disebut myristicin, porsi sedang dari biji pala dapat menyebabkan halusinasi, sementara dalam jumlah besar biji pala dapat menyebabkan kejang, berdebar-debar, mual, dehidrasi, dan kematian.

    Apel non-organik
    Karena apel rawan menjadi tempat berkembang biak serangga, para petani sering melapisi buah dengan bahan kimia pestisida dan fungisida, beberapa di antaranya akan menyerap ke dalam dagingnya. Untuk meminimalkan risiko kesehatan, cobalah untuk membeli apel organik kapan pun Anda bisa, atau setidaknya kupas kulitnya sebelum makan.

    Salmon ternak
    Sebuah penelitian menemukan, 13 racun berbeda — antara lain PCB, yang diklasifikasikan sebagai sebuah kemungkinan karsinogen manusia oleh Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) — berada pada tingkat yang lebih tinggi dalam salmon yang dibesarkan di peternakan daripada yang terdapat dalam salmon liar.

    Karena kemungkinan bahaya kesehatan akibat mengonsumsi racun tersebut, dianjurkan untuk mengurangi porsi dari salmon ternak (petunjuknya adalah dengan mengurangi setengah porsi per bulan, bergantung dari mana salmon tersebut berasal) atau beralih mengonsumsi salmon liar.

    Popcorn microwave
    Meskipun makan popcorn microwave tidak diyakini berbahaya bagi kesehatan, namun ditemukan bahwa popcorn dengan bumbu mentega mengandung bahan kimia berbahaya (diacetyl) dalam bumbu tersebut yang melepaskan gas beracun ketika dimasukkan ke dalam microwave.

    Meskipun sejauh ini hal tersebut sebagian besar hanya dialami oleh pekerja pabrik — dengan banyak timbulnya penyakit paru-paru yang disebut sebagai “paru-paru popcorn” — seorang konsumen kini diketahui juga mengidap gangguan paru-paru akibat racun tersebut.

    Namun, ini jelas tidak dapat menjadi patokan, karena penderita tersebut mengaku bahwa ia mengonsumsi popcorn microwave setidaknya dua kali sehari selama 10 hingga 12 tahun. Jika Anda makan dalam jumlah sedikit, mungkin paling aman untuk mengonsumsinya di rumah, hanya berhati-hatilah untuk menghindari gas ketika membuka kemasan popcorn tersebut.

    Kentang
    Kentang mungkin terlihat cukup aman, tapi apakah Anda tahu bahwa kentang sebenarnya berasal dari keluarga yang sama dari tanaman beracun Solanaceae?

    Kentang memiliki risiko tertentu untuk kesehatan kita karena mengandung senyawa beracun yang dikenal dengan glycoalkaloids, yang paling mengkhawatirkan adalah solanin yang memengaruhi saraf dan sistem pencernaan, menyebabkan sakit kepala, lemas, limbung, diare dan muntah dan lain-lain.

    Keracunan kentang sangat jarang terjadi, tapi hindarilah kentang yang sudah berkecambah — yang cenderung memiliki konsentrasi glycoalkaloids yang lebih tinggi — dan kentang yang telah berubah hijau. Meski warna hijau dalam kentang sendiri tidak berbahaya, hal tersebut menunjukkan bahwa kentang telah terpapar cahaya matahari, yang dapat juga mendorong tingkat solanin untuk naik di atas kadar yang aman.

    Kacang
    Kacang tidak hanya menjadi salah satu penyebab alergi makanan yang paling umum, tetapi juga dapat berbahaya bagi orang-orang yang tidak menderita alergi. Kacang lebih baik dihindari oleh orang-orang yang mempunyai masalah dengan ginjal atau kantung empedu karena mengandung oxalates yang dapat mengkristal dan menyebabkan batu pada ginjal dan kantung empedu.

    Namun, bahkan bagi kita semua, kacang dapat beracun oleh karena kerentanan kacang terhadap jamur dan aflatoksin (karsinogen yang sangat beracun) yang dihasilkan oleh jamur yang disebut Aspergillus flavus yang menyerang kacang.

    Jika Anda tidak bisa menolak untuk mengemil kacang, cobalah untuk membeli kacang yang diproduksi di daerah-daerah kering, karena risiko aflatoxins lebih rendah.

    sumber

  14. #14
    pelanggan setia TheCursed's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    3,231
    Quote Originally Posted by neofio View Post
    Pubberfish

    ... “Fugu” .... .
    PuFFerfish(asal kata Puff~Menggelembung dan Fish=Ikan), atau dalam bahasa Indonesia, Ikan Buntal.
    Bukan PuBBerfish.
    A proud SpaceBattler now.

  15. #15
    pelanggan JOSERENTCAR's Avatar
    Join Date
    Jun 2016
    Location
    Surabaya, Indonesia
    Posts
    201
    Kalimat itu aneh ditelinga saya

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •