jadi intinya semua salah kecuali si anak
dan semuanya korban kecuali si pelaku
dengan takaran yang berbeda-beda tentunya
jadi intinya semua salah kecuali si anak
dan semuanya korban kecuali si pelaku
dengan takaran yang berbeda-beda tentunya
you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?
no. Kalo yang pake chemical itu bukan tools-nya yang di bunuh, tapi hormon pendorongnya.
so, analoginya kayak PC nggak di kasih listrik. Semuanya masih ada di sana, tapi nggak bisa fungsi sama sekali karena 'tenaga pendorong'-nya nggak ada. Paling bagus fungsinya terdegradasi cuma buat penindih kertas atau ganjel pintu.
Tapi, cara kebiri kayak gini, membunuh hormon, akan membangun ketidak seimbangan kimia tubuh kalau di terapkan dalam jangka panjang. Yang biasanya berujung pada berbagai macam penyakit... kanker salah satunya. Kalo nggak itu, masih ada gagal ginjal, atau kerusakan hati....
So, to put it simply, it's a very slow painful death penalty with lots of depression sprinkled on top.
Yeah, I did tell you guys it's an 'evil' punishment.
A proud SpaceBattler now.
Kalo maw punishment ke pedo, gw jadi inget pilem 7 Days, yg bapak balas dendam anaknya diperkosa dan dibunuh. Pelakunya lehernya diikat ke gantungan, terus kakinya satu dihantam sampai patah, si pelaku harus berdiri dengan satu kakinya terus menerus atau dia bakal mati kegantung. Selama bebrapa hari si pelaku teriak2 kesakitan karena dia harus alternate mijakin kakinya yg patah ke lantai supaya dia ga kegantung. Gw lebih suka hukuman kek gini survive with painful way
Btw, gw baca di twitter katanya TK JIS ditutup yak, dan uang sekolahnya sebulan 20juta emang di indo ini ngejual nama2 bule dan asing bisa ngadalin org2.
duit sekolahnya bisa ngidupin beberapa keluarga dalam sebulan
Popo Nest
Ada yang kuliah psikologi?
Ini belum tentu kasus pedofil. Karena untuk orang bisa didiagnosa sebagai pedofil itu ada syarat-syaratnya.
Sepertinya memang kasus kejiwaan aja...
Yesterday is history, tomorrow is a mystery, but today is a gift. That is why it is called the "present".
Don't be too concerned about what was and what will be, keep living the present.
Yang pasti ini kasus pelecehan seksual terhadap anak, semua syaratnya sudah terpenuhi, pedofil ataupun bukan...
"Mille millions de mille milliards de mille sabords!"
TEMPO.CO , Jakarta: Ketua Satuan Tugas Perlindungan Anak, M. Ihsan, mengatakan dari tiga tersangka dalam kasus pelecehan seksual di Taman Kanak-kanak Jakarta International School (JIS), tersangka perempuan berperan sebagai otak pelecehan.
Hal tersebut terungkap saat Ihsan mendengar penjelasan bocah korban pelecehan. Tersangka perempuan yang awalnya sempat dilepas pihak kepolisian itu, ternyata terindikasi terlibat langsung dalam kasus tersebut. (Baca: JIS Buat Surat Edaran, Begini Isinya)
"Kalau ada (anak) yang kencing sembarangan, kena hukuman. Dalam setiap kejadian, dia (tersangka perempuan) yang akan menghukum," kata Ihsan kepada Tempo, Ahad, 21 April 2014. Obyek hukuman adalah si bocah yang diperintahkan melakukan tindakan seksual kepada tersangka laki-laki.
Tersangka laki-laki maupun perempuan menikmatinya. "Dia (tersangka perempuan) punya kepuasan sendiri kalau menghukumnya," ujar Ihsan. Perbuatan yang diperintahkan ke bocah itu, kata dia, bahkan bisa membuat orang dewasa muntah jika mendengarnya. (Baca: Besok, Menteri Nuh Tentukan Nasib JIS)
Ihsan meminta penegak hukum menghukum tersangka perempuan seberat-beratnya. Dia merujuk pada Pasal 81 dan 82 Undang-Undang Perlindungan Anak yang mengatur hukuman penjara 15 tahun bagi pelaku yang memaksa anak bersetubuh dengan pelaku atau orang lain. "Tidak hanya yang melakukan, tapi juga yang membantu, mengantar, semua sama," kata Ihsan.
Sebelumnya, korban pelecehan seksual di JIS adalah bocah usia 5 tahun yang mengenyam bangku taman kanak-kanak. Polisi sudah menetapkan tiga tersangka petugas kebersihan alih daya dalam kasus ini, yaitu Agung, Awan, dan Afrisca. (Baca pula: 'JIS Sebut Kasus Penyerangan, Bukan Pelecehan Seksual').
Belakangan, polisi juga memeriksa dua terduga pelaku lainnya. Temuan Kementerian Pendidikan berdasar keterangan orang tua murid lainnya lebih mengejutkan, kekerasan seksual di sana diduga telah terjadi bertahun-tahun.
ATMI PERTIWI
you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?
Gila ya tuh cewek gak tau bedanya hukuman atau pelecehan. Ini cewek emang sakit jiwa jelas.
Otaknya kotor amit ya jadi cewek
^ erm..... otak kotor ga dipengaruhi gender deh kayaknya
^ yeah bener sik.. cuma cewe setau gw relatif lebih mikir long term kalo mau ngelakuin hal menjijikan kaya gitu.
Karna cewe kan mikir gimana ntar anaknya kalo udah gede. Karma exist gituh
Iya kong, cuma agak gmana gitu klo langsung ngejudge orang tuh pedofil..
Mirip sama penggunaan kata autis...
Yesterday is history, tomorrow is a mystery, but today is a gift. That is why it is called the "present".
Don't be too concerned about what was and what will be, keep living the present.
Salah satu efek domino wanita pekerja ...... #kabuur
hai hai hai......
Ini kjadian yg mnyedihkan dan pbuatan yg tidak dapat dibenarkan.
Child abuse adalah sangat tcela.
Saya kadang ngebayangin nih,
Sseorang yg bkerja sbg cleaning dg gaji bulanan lets say UMP, yaitu 2,5.
Kmudian shari-hari mlihat anak-anak orang kaya yg english-speaking, kulit bersih, naik mobil mewah, mngenakan plengkapan sekolah mahal dan (mungkin) anak-anak ini bsikap tak-acuh kpd para cleaning ini.
Faktor di atas bisa jadi pemicu yg timbul karena rasa iri/kcemburuan sosial.
Namun kan banyak cleaning mngalami hal serupa lalu mngapa orang-orang ini mmutuskan utk mlakukan kjahatan?
Faktor brikutnya adalah faktor pendukung, mungkin saja krn kurangnya pengawasan di lingkungan sekolah dan just happen bahwa ada bbrp cleaning yg sepakat mlakukan intensi yg sama.
Slanjutnya adalah problem utama.
Mngapa si prempuan bisa mjadi sbegitu abusive pd anak-anak?
Mngapa teman-teman cleaning lainnya bisa abusive juga?
Faktor internal apa di dalam diri mreka yg mdorong mreka mlakukan itu?
----
^ saya pikir ini bukan masalah kesenjangan sosial, namanya juga anak2 wajarlah bersikap tak acuh terhadap orang lain
dan perempunan ini pede tanpa mempertimbangkan resikonya kalo ada anak yang melapor bisa mengancam bocah2 disana selama aksinya bertahun tahun.
devils get together. Kalo mikirin ntr kalo ketauan gmana,Ntar kapan bakal ketauan, di korban no berapa, karma bla bla.Mereka kan devil, mereka tau they belongs to hellso why wait? Kata mereka.
Jangan kamu bilang dirimu kaya, bila tetanggamu memakan bangkai kucingnya.
-Rendra
kecapJIS Akui Penjahat Pedofil Mantan Karyawannya
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--FBI merilis informasi mereka sedang menangani salah satu kasus kekerasan seksual terburuk yang menimpa anak. Pelaku diketahui bernama William James Vahey, (64 tahun) asal South Carolina. FBI menduga Vahey sudah memperkosa 90 anak.
Celakanya, Vahey yang berprofesi guru pernah menjadi staf pengajar di Jakarta International School (JIS). Ia mengajar di JIS dalam kurun waktu 1990-an hingga awal tahun 2000-an.
Menanggapi hal itu, Timothy Carr mengatakan, ia juga baru memperoleh informasi dari sekolah internasional yang berada di Caracas, Venezuela mengenai penyelidikan yang dilakukan oleh Federal Bureau of Investigation (FBI) Amerika Serikat.
"Setelah memperoleh informasi tersebut, kami segera menghubungi pihak FBI untuk melakukan verifikasi mengenai kasus tersebut,"ujarnya, Rabu, (23/4).
Dalam kesempatan itu, Tim mengakui dan mengkonfirmasikan kalau tersangka William James Vahey adalah mantan karyawan Jakarta International School. "Dia juga sudah berhenti pada 2002," katanya.
William James Vahey sendiri pernah mengajar di berbagai belahan dunia seperti di Nikaragua, London, Inggris, Venezuela, Dhahran, Athena, Tehran, Madrid, Beirut, dan Jakarta.
Jangan2 ini bibitnya nih. Secara orang ini profesional.
Jgn2 si clining serpis ex korban tuh org.
Jangan kamu bilang dirimu kaya, bila tetanggamu memakan bangkai kucingnya.
-Rendra
Oh no.. pantesan di internet beredar capture postingan mantan anak2 JIS yang bilang cleaning servicenya mah belom apa2 ketimbang gurunya.
There is no comfort under the grow zone, and there is no grow under the comfort zone.
Everyone wants happiness, no one wants pain.
But you can't make a rainbow without a little rain.