Saya mau tanya, kenapa sekarang ini banyak sarjana menganggur? Lalu cara mengatasinya gimana?
Saya mau tanya, kenapa sekarang ini banyak sarjana menganggur? Lalu cara mengatasinya gimana?
Karena sistem pendidikan kita yang menjadikan lulusan2nya sebagai lulusan pencari kerja bukan pembuat kerja.
Cara mengatasinya? Siapkan lulusan pencipta kerja, jangan hanya sekedar pencari kerja.
Tergantung pada orang lain, akhirnya cari2 cara gak bener... Belajar bergantung pada diri sendiri, masa anak sekolah kudu bener2 ditempa bukan hanya sekedar dienakan dengan fasilitas yang serba wah.
Belum2 anak sd udah dipegangin motor, gagdet, dll.. Emangnya ortunya bakal hidup selamanya? Mereka kudu mikir anak kudu ditempa untuk bisa hidup mandiri salah satunya dengan menciptakan lapangan kerja
hai hai hai......
banyak ya sarjana nganggur?
Lha ini saya minta HR untuk rekrut beberapa orang buat di kantor kok gak dapet-dapet? Susah amat sih cari sarjana di luar sanah?
"Mille millions de mille milliards de mille sabords!"
Banjak orang memang mengedjar titel.... Maka djadilah seperti jang dikatakan oleh TS
Sarjana ngangur krn males atau ga mau kerja.
Gw jg mau nganggur kalo dibayar tapi
Ga pake jual kutang dan cd
Jangan kamu bilang dirimu kaya, bila tetanggamu memakan bangkai kucingnya.
-Rendra
soalnya sarjananya udah pada nyampe umur pensiun makanya nganggur
ngantri di belakang mbok jamu. perlu sarjana yang kayak gimana om alip?
There is no comfort under the grow zone, and there is no grow under the comfort zone.
Everyone wants happiness, no one wants pain.
But you can't make a rainbow without a little rain.
Mengejar ijasah itu perlu, karena memang dimana2 kalo nyari kerja pasti ditanya. Hanya saja ketika mengejar titel sampe setinggi2nya, maka ketika lulus standar gajinya sudah terlalu tinggi utk tenaga kerja pasaran. Musti nyari yg gajinya setarap titelnya. Nah itu yg sulit.
Makanya, ambil s2 kalo ud hampir jadi direktur aja.
Banyak sarjana yg menganggur? Maksudnya, banyak bukan sarjana yg tidak menganggur? Dengan kata lain, sedikit non sarjana yg menganggur?
Horeee..., aku bukan sarjana.
*cuman sayangnya jadinya ndak bisa ngikut ngantri buat ngenger di padepokannya dimas Alip*
Gusti iku dumunung ing atine wong kang becik, mulo iku diarani Gusti... Bagusing Ati.
mestinya om Alip gantiin HR-nya aja
tinggal posting dimarih langsung dapet yg bagus2 *tunjuk2 yg ngacung*
[MENTION=44]ndableg[/MENTION]: ga juga kok. ada yg titelnya lebih tinggi kadang mesti nutup2in titelnya karena khawatir ga dapet kerjaan
kadang2 yg bikin lowongan juga prejudice sih sama titel
Popo Nest
Pengalaman waktu gw masih kerja di HR juga sih... nyari sarjana susaaaaaaah bener. Ini lapangan kerja yg sedikit atau sarjananya yg sedikit?
Sarjana itu susah, karena ga punya pengalaman kerja, ga punya portfolio, tapi gaji standar tinggi.
Makanya pas bikin tugas kuliah dibikin serius shg seakan2 kerjaannya professional.
Mngapa 'banyak' sarjana nganggur?
Analisa (gegabah) saya:
1. Akses pendidikan tinggi sudah relatif mudah dg adanya univ yg biaya tidak mahal dan standar lulus tidak sukar
Univ-univ ini banyak mencetak sarjana dg kualitas 'seadanya'
2. Lapangan kerja tidak bbanding lurus dg supply lulusan pguruan tinggi
3. Perusahaan mencari sarjana berkualitas dari univ ternama shg mperkerdil peluang 'sarjana' di point 1 tadi
4. Di univ kurang diajarkan how to usaha sendiri or mdorong para lulusannya bkerja sama utk mbangun usaha shg mreka bgantung pd pemberi kerja
banyak sarjana nganggur, soalnya pengennya kerja di perus. elit, di kota besar dan di ruangan ber-ac bergaji tinggi. yang kayak gitu mah semua orang juga ngejar kan, yang kerjanya di perus. lokal, di kota kecil dan mungkin musti di site di bawah terik matahari, itu pilihan ke berapaaa gitu.
dan juga liat2 sarjananya ngambil apa, ini sarjana macam geologi, yang geo2an yang musti kerja di site, maunya kerja di back office, ya susah. sama jurusan sastra, mending bikin karya tulis aja.
Terlalu pesimis sebenarnya, saat teman saya mengatakan kalau kuliah sebenarnya pengangguran yang ditunda. Biar terhindar dari 'titel' pengangguran, label 'mahasiswa' dikejar-kejar dan dipertahankan, kalau tidak ada aturan 6 tahun langsung DO, tampaknya banyak yang betah berlama-lama di kampus. Di jurusan saya, mereka yang tersisih dan kalah bersaing saat mencari kerja, "terpaksa" melanjutkan kuliah ke S2 demi menghindari label "pengangguran". Tidak semua yang melanjutkan S@ bermotif begitu, tetapi yang kalah bersaing dalam mencari kerja, memiliki motif itu.
you can also find me here