Page 2 of 2 FirstFirst 12
Results 21 to 35 of 35

Thread: kerja vs drop out

  1. #21
    ★★★★★ itsreza's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    10,216
    Menarik diskusinya. Menurut saya setiap orang memiliki impian yang berbeda. Saya setuju dengan pendapat purba. jika tujuan utama dari sekolah itu mencari uang dan kesejahteraan, lebih baik bekerja, untuk tanpa gelar pun tujuan tersebut bisa tercapai. Terlebih jika sudah memiliki posisi yang kuat, baik dalam karir maupun usaha, lebih baik belajar dari pendidikan non formal. Namun jika memilki tujuan non material dan merasa tujuan tersebut dapat dicapai dengan melanjutkan pendidikan formal, maka sekolah dapat menjadi jawabannya.

  2. #22
    pelanggan tetap purba's Avatar
    Join Date
    Mar 2011
    Posts
    1,672
    Menurut ane, sekolah adalah tempat pertukaran pengetahuan yg direncanakan berjalan secara sistematis sehingga efisien dan efektif (walau kenyataannya banyak juga yg nggak karena perencanaan yg gak mateng). Misalkan seseorang ingin mencapai sebuah pengetahuan tertentu. Dia bisa mencapai itu dgn belajar sendiri (otodidak), bisa juga lewat sekolah. Mungkin jika dia otodidak dan tidak disiplin, pengetahuan itu diperolehnya dgn lambat dan susah. Tetapi jika lewat sekolah, bisa cepat dan mudah.

    Kadang pengetahuan yg diperolehnya, mau diterapkan dlm kehidupan. Ini perlu sebuah pengakuan. Maksudnya agar penerapan tsb tidak malah menjadi petaka. Misalnya kedokteran. Seseorang dgn otodidak bisa saja memiliki pengetahuan dan keterampilan yg setara dgn seorang dokter lulusan universitas. Tetapi pengetahuan orang tsb masih belum mendapatkan kepercayaan atau legitimasi. Sekolah (dlm hal ini universitas) berfungsi sebagai pemberi legitimasi bahwa orang tsb memiliki pengetahuan tsb. Seperti SIM yg menunjukkan bahwa pemiliknya bisa nyetir kendaraan. Universitas terbuka adalah salah satu usaha agar orang2 yg belajar secara otodidak mendapatkan legitimasi juga.


  3. #23
    pelanggan tetap purba's Avatar
    Join Date
    Mar 2011
    Posts
    1,672
    Di Indonesia umumnya orang ingin sekolah terus mungkin hingga S3, entah utk apa, tapi umumnya gengsi. Seorang calon presiden pun perlu S3 dlm 1,5 tahun (S3 tercepat yg ane pernah tahu). Menurut ane, S3 lebih diperuntukkan utk riset. Orang yg lulus S3 adalah orang yg memiliki legitimasi utk melakukan riset. Karena utk lulus S3 selalu melalui ujian riset. Tidak dgn S1 atau S2. Program tsb bisa meluluskan seseorang tanpa perlu ujian riset.

    Menurut ane, sekolah tinggi yg perlu diperbanyak di Indonesia adalah politeknik, bukan universitas. Mengapa? Karena orientasi orang Indonesia umumnya adalah lulus sekolah utk menjadi pekerja. Tapi sayangnya, keinginan tsb juga dibungkus oleh gengsi. Lulusan universitas lebih bergengsi dibandingkan politeknik. Kurikulum universitas lebih banyak kandungan teori dibandingkan praktek. Pada politeknik, praktek mendapatkan porsi 60% lebih. Karena itu politeknik sangat cocok bagi yg bercita-cita mau bekerja setelah lulus kuliah. Hal yg sama juga terjadi pada level sekolah menengah. Orang tua lebih senang anaknya masuk SMA dibandingkan SMK (dulu SMEA dan STM). Padahal tuntutan akhirnya adalah menjadi pekerja. Salah kaprah seperti inilah yg akhirnya menghasilkan (istilahnya) pengangguran-pengangguran intelektual. Inginnya menjadi pekerja, tetapi sistem pendidikannya tidak mendukungnya menjadi pekerja.


  4. #24
    Chief Cook ndableg's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    5,910
    Quote Originally Posted by purba View Post
    Menurut ane, S3 lebih diperuntukkan utk riset. Orang yg lulus S3 adalah orang yg memiliki legitimasi utk melakukan riset. Karena utk lulus S3 selalu melalui ujian riset. Tidak dgn S1 atau S2. Program tsb bisa meluluskan seseorang tanpa perlu ujian riset.
    Emang gitu pur? Bukannya S1 dan S2 juga musti bikin riset yg dilaporkan dalam skripsi yg kemudian disidang juga? Tingkatannya aja yg beda kali.

  5. #25
    dokter RSJ - KM ancuur's Avatar
    Join Date
    May 2011
    Location
    RSJ - KM Jabatan:____ Dokter Jiwa
    Posts
    15,694
    kemarinan nonton di Kick Andy metrotv.. malah usaha sambil nerusin kuliah... jadi usahanya memang buat melanjutkan kuliah, sehingga kuliah lancar usaha juga lancar.. tapi katanya sempet jga di bohongin sama anak buahnya, untung cepat ketauan jadi gak banyak merugi..

  6. #26
    pelanggan tetap purba's Avatar
    Join Date
    Mar 2011
    Posts
    1,672
    Quote Originally Posted by ndableg View Post
    Emang gitu pur? Bukannya S1 dan S2 juga musti bikin riset yg dilaporkan dalam skripsi yg kemudian disidang juga? Tingkatannya aja yg beda kali.
    Gak mesti bleg. Di Eropa (juga Indonesia) perlu riset utk S2, tapi tdk di Amerika misalnya. Sedangkan S3 dimana saja dituntut riset. Ada istilahnya master by course, tidak perlu buat tesis S2. Di Indonesia pun ada S1 yg by course, tidak perlu skripsi.


  7. #27
    kalo DO tapi tetap bisa berkarya ga masalah rasanya

  8. #28
    dokter RSJ - KM ancuur's Avatar
    Join Date
    May 2011
    Location
    RSJ - KM Jabatan:____ Dokter Jiwa
    Posts
    15,694
    DO asal ada modal mungkin gak papa... tapi how to nya hrs belajar dong!

  9. #29
    pelanggan tetap ga_genah's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    1,661
    klo kasusnya spt di atas pilih DO
    sekolah/kuliah bukan hanya belajar teori/praktek tentang suatu bidang tp juga pola pikir dan didikan
    kalau DIA sudah mendapatkan pendapatakan spt itu, minimal pola pikir sudah di didapat, skill sudah dimiliki. dan faktanya ijazah tidak diperlukan dalam kerjaannya dia
    sekolah/kuliah menurutku bukan untuk mendapatkan kesejahteraan hidup tetapi untuk mendapatkan pendidikan
    memang sepertinya sekolah tinggi itu ada hubungannya dengan kesejahteraan hidup. tp kayaknya itu sistem yang mebuatnya seperti itu
    karena skrg hampir semuanya butuh kertas selembar "sertifikat", semakin tinggi jenjang sertifikatnya, semakin besar peluangnya untuk mendapatkan pendapatan yang bagus.
    padahal belum tentu yang hasil belajar dengan sertifikat tinggi memiliki hasil didikan yang bagus
    klo hasil didikannya bagus ya ga mungkinlah banyak yang koruptor...

  10. #30
    pelanggan sejati ndugu's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    7,678
    nyundul lagi thread ini

    http://news.yahoo.com/let-wunderkind...232954471.html

    baru2 ini, tumblr baru dibeli oleh yahoo segede 1.1 billion usd.

    agak mirip dengan mark zuckerberg yang dropoutnya pas kuliah, pendiri tumblr (david karp) ini adalah anak drop out SMA (even earlier). dan david karp ini drop out atas ijin ibunya sendiri ya, setelah itu dia homeschool dan kerja sendiri. sehingga isu mengenai sekolah vs drop out kembali muncul di perbahasan. dalam artikel juga ada diceritakan seorang anak remaja laen umur 17 taon (thomas sohmers), bekerja sebagai researcher di MIT, kebetulan dia juga memenangi thiel award, dan juga diijinin drop out sama ibunya waktu SMA karena dirasakan apa yang diajarin di sma ngga relevan.

    drop out waktu kuliah is one thing.
    drop out waktu SMA is another

    menurut kalian, apa batas drop out seorang anak yang masuk akal?

  11. #31
    dokter RSJ - KM ancuur's Avatar
    Join Date
    May 2011
    Location
    RSJ - KM Jabatan:____ Dokter Jiwa
    Posts
    15,694
    gak sakit tuh kepala

  12. #32
    pelanggan setia serendipity's Avatar
    Join Date
    Mar 2011
    Location
    Jakarta
    Posts
    4,775
    Quote Originally Posted by ndugu View Post
    nyundul lagi thread ini

    http://news.yahoo.com/let-wunderkind...232954471.html


    drop out waktu SMA is another

    menurut kalian, apa batas drop out seorang anak yang masuk akal?
    menurut saya drop out itu harus ada alasannya. Dulu temen saya ada yg drop out karna nakal banget. Kerjanya ngelawan guru, kalo ke kantin gak bayar makanan tapi dia anak org mampu -> isengnya minta ampun, kerjanya berantem di sekolah. well, sampe sekarang sih gak jelas hidupnya kaya apa. even ortunya lumayan "berada".

    Kalo yg dishare ndugu termasuk kasus drop out karna si ibunya juga sadar anaknya punya talenta lain. Dan itu gak bsa dilakukan atau disalurkan di sekolah.

    jadi batas masuk akal ya jika anak tsb punya suatu talenta dan dia gak cocok ada di sekolah tsb. Tipe anak kaya gitu emang ga bisa dipaksain, karna otaknya emang berbeda. justru dia akan pusing kalo dipaksa melakukan tugas2 yg gampang atau mainstream

  13. #33
    juragan kopi noodles maniac's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Noodle Cafe
    Posts
    15,927
    Quote Originally Posted by ndugu View Post
    menurut kalian, panteskah saran itu? kalo kalian di posisi seperti itu, yaitu menjalankan bisnis sambil kuliah... drop out, ato selesaikan kuliah? katakan bisnis kalian mendatangkan duit berpuluh2 juta rupiah per bulan (brarti sangat sibuk).. apakah kalian masi akan teruskan kuliah?

    ato, brapa batas pendapatan / bulan dari bisnis kalian, sebelum kalian memutuskan untuk drop out?
    Ini sih subyektif tergantung orangnya yah.. orientasi sama motivasinya apa dulu? di Indonesia ada pengaruh mindset di kebanyakan orang-orang bahwa untuk dapet kerjaan yang baik/penghasilan yang tinggi ya dengan cara sekolah. Kalo di luar negeri udah banyak banget contoh orang-orang yang bisa sukses, kaya raya jadi bos perusahaan-perushaan bonafide tanpa harus sekolah. Di Indonesia baru beberapa nama aja yang dikenal begitu. Masih kalah sama mindset bahwa kalo mo gaji tinggi ya sekolah yang tinggi.

    Quote Originally Posted by purba View Post
    Kerja vs DO?

    Kalo sekolah dgn tujuan mendapatkan kerja, tapi ketika sekolah belum selesai, sudah dapat kerja, maka DO adalah pilihan terbaik. Ngapain meneruskan sekolah, toh tujuan sudah diperoleh, meski sekolah belum selesai?

    Apalagi jadi kaya, kagak perlu sekolah. Engkong ane cuman ngerasain sekolah rakyat dan entu juga kagak lulus, tapi bisa kaya tuh, jadi bandar material. Toko materialnya banyak.

    Jadi kembali lagi ke kita, buat apa sih lu sekolah tinggi2 kalo cuman buat cari kaya doang?


    Setuju sama purba, kembali ke orangnya masing-masing, kalo orientasinya mo kaya, prospek bisnisnya bagus dan penghasilannya tinggi, ya mending DO aja. Tapi kalo orientasinya emang mo belajar haus akan ilmu tanpa mikirin jadi kaya raya ya harus korbanin deh tuh sekolahnya dan lanjutin.

    Quote Originally Posted by AsLan View Post
    Ada beberapa bidang yg tak bisa dicapai tanpa sekolah, misalnya kedokteran.

    Kalau IT sih memang tanpa sekolah juga bisa belajar sendiri...
    gak punya ijasah ? gak masalah kan sudah punya bisnis yg menghasilkan uang.

    Tiap orang harus bisa membaca talentanya masing2 lalu membuat keputusan yg tepat bagi dirinya sendiri.
    Hati2 terhadap nasihat orang lain, termasuk provokasi dari buku2 motivasi.
    Setuju sama aslan, ada beberapa cabang ilmu yang mau gak mau emang harus sekolah. Peluang otodidak yakni belajar sampe sederajat ato bahkan melebihi pendidikan yang diajarkan sekolah formal itu gak gede, susah, cuma sebagian orang aja yang bisa. Butuh niat dan tekad yang kuat. Makanya hanya orang-orang yang hebat dan tangguh aja yang bisa

    Quote Originally Posted by GiKu View Post
    kalau dari hasil bisnisnya ud bisa untuk bantu orang lain, saya pilih drop out
    Setuju banget, kebayang kan kalo Bill Gates gak DO dia mungkin akan telat launching windows dan bisa malah gak ada windows sama sekali? udah berapa juta orang bahkan berapa milyar orang yang pake windows sekarang? gw gak tau deh orang-orang macem Donald Trump? Mark Zuckerberg? Jack Dorsey? kalo mereka gak memanfaatkan momen dan intuisi mereka apa bisa sesukses sekarang? soalnya setau gw kalo di dunia bisnis ya emang harus harus jeli dan pinter meramu antara otak, peluang, intuisi, modal dan network.

    ---------- Post Merged at 05:21 AM ----------

    Quote Originally Posted by ndugu
    drop out waktu kuliah is one thing.
    drop out waktu SMA is another

    menurut kalian, apa batas drop out seorang anak yang masuk akal?
    Muke gile?!!

    Dunia makin gila ya sekarang? SMA aja udah DO

    Untuk kasusnya David Karp dan Thoma Sohmers sini langka banget, mungkin ke depannya bakal jadi hal yang biasa

    Gak semua semua anak yang masih sekolah bisa kayak gitu, masih labil, unyu-unyu, ngikutin mainstream dan mereka berdua ini termasuk yang yang anti-mainstream bahkan lebih hebatnya lagi jadi pionir. Speechless deh buat kasus kayak gini, pasti ibunya udah paham banget tentang watak dan kemuan anaknya
    Jika menurutmu hidup ini tidak menarik, maka buatlah hidupmu semenarik mungkin - Shinsaku Takasugi

    Impossible is nothing!

  14. #34
    Barista BundaNa's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    Na...Na...Na
    Posts
    12,679
    ^eh itu si EL yang di NuDi x factor, dia SMP DO lho...suer

  15. #35
    saya sih agak sedikit bingung dengan urusan drop out sekolah ini ya. Apa kita gak ngeliat, orang yang punya jalan hidup kaya Steve Jobs, Bill Gates, dan Mark Zuckerberg itu hanya sedikit. Selebihnya, manusia2 yang dikatakan sukses adalah mereka yang menyelesaikan studinya dan bahkan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. jadi, statistically speaking, yang lebih banyak sukses adalah mereka yang sekolah dan tidak dropout.

    Saya sejujurnya tidak sependapat dengan success story yang menceritakan seseorang yang dropout dari sekolah dan kemudian sukses.

    cek this out:
    ww.theatlantic.com/business/archive/2013/03/the-myth-of-the-successful-college-dropout-why-it-could-make-millions-of-young-americans-poorer/273628/

Page 2 of 2 FirstFirst 12

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •