Genographic Project Dari National Geographic

[Parameswara Li]

Genographic Project Dari National Geographic



The Genographic Project adalah sebuah program yang diselenggarakan oleh National Geographic Society dan IBM. Ini adalah studi antropologi genetik jangka panjang yang bertujuan untuk memetakan pola migrasi sejarah manusia dengan mengumpulkan dan menganalisis sampel DNA dari orang-orang dari seluruh dunia .

Diluncurkan pertama kali pada 13 April 2005. Proyek Genographic bergantung pada identifikasi penanda genetik dan melakukan konsultasi luas dengan kelompok-kelompok masyarakat adat dari seluruh dunia . Proyek ini bersifat non-profit dan didanai dari hasil kolaborasi antara National Geographic Society, IBM dan Waitt Family Foundation, serta ditambah juga dari sebagian hasil dari penjualan Kit Pengujian

Sampel DNA dikumpulakan oleh peneliti lapangan di 11 pusat regional di seluruh dunia dari penduduk asli . Populasi yang berbeda memiliki penanda genetik yang berbeda. Penduduk asli memberikan konteks geografis dan budaya dengan penanda genetik dalam DNA mereka . Petunjuk ini membantu menciptakan pola migrasi manusia di masa lalu .

Proyek ini juga membutuhkan kontribusi dari masyarakat dunia. Kita dapat ikut serta berpartisipasi dalam proyek ini dengan mengirimkan sampel DNA kita. Yang perlu dipahamai, tidak seperti tes DNA dari perusahaan-perusahan lain, tujuan dari proyek ini bukan studi genealogi, namun studi antropologi, sehingga fokusnya adalah Deep Ancestry, bukan Recent Ancestry.

Pada tahun 2012 The Genographic Project meluncurkan tahap keduanya yang dinamakan Geno 2.0. Jika pada Tahap pertama (2005-2012) yang dianalisis adalah STR dari kromosom Y dan juga SNP dari mtDNA, maka pada tahap kedua ini The Genographic Project tidak menganalisis STR, namun fokus kepada SNP, baik SNP dari Y-Chromosome, mtDNA, maupun Autosomal DNA.

Agustus 2015 diluncurkan tahap ketiganya yang disebut Geno 2.0 Next Generation. Secara umum produk ini hampir sama dengan Geno 2.0 namun ada penambahan jumlah SNP yang dites dari yang semula hanya sekitar 150000 SNP menjadi 750000 SNP. Penambahan SNP yang sangat besar pada autosomal DNA tersebut memungkinkan penggunaan data yang didapat untuk tujuan genealogi.