^
itu sih bukan buat penglaris del,
lupa make pampers..
^
itu sih bukan buat penglaris del,
lupa make pampers..
Good friends, good books, and a sleepy
conscience: this is the ideal life.
Mark Twain
^
Tersanjung, menu yg paling nyeremin..
Belom ada Es Vicky yak
Jika menurutmu hidup ini tidak menarik, maka buatlah hidupmu semenarik mungkin - Shinsaku Takasugi
Impossible is nothing!
"Maybe not all of our efforts will be rewarded. But without effort, you will get nothing"
Takahashi Minami
------------------------------------------------------------------
Thread paling Hot di l AKB48 Glossary l 48Fams l My Blog
pernah denger bebek be*gil yang pake pelaris gitu, salah satu cirinya nasi yang dipake ada baunya gitu... anehnya kebanyakan orang gak nyadar dengan baunya
sampe saat ini bebek be*gil laris banget, banyak yg dateng ampe ngantri.. dah gitu paling rame malem biasanya
mungkin cuma org2 yg "sensitif" yg bisa nyadar
Itu bebek yang di Bali bukan seren ?
Belom pernah makan di Surabaya...
Nasi nya bau kayak gimana ?
Dia pake pelaris yang gimana ?
- I'm such a very lucky woman and have a very lucky life -
^ nasinya bau kaya nasi lama gitu, eh susah jelasin secara penciuman
ada kok bebek bengil di Jakarta... gak tau deh kalo di daerah lain li
You were born with the ability to change someone's life - don't ever waste it.
copas
summon [MENTION=196]noodles maniac[/MENTION]
mitos penglarisan dan kuliner
* ditulis minggu dini hari pukul 02.00
*sepi….sendiri…di luar kamar gelap gulita
* kadang terdengar suara daun-daun ditiup angin
dan bau-bau aneh
Temans, pernahkah dikau dikisahi oleh sahabat-
sahabatmu, bahwa ada tempat makan yang
sangat laris dan sedap. Karena info yang
menggebu-gebu dari sahabat tersebut, dirimu pun
berhasrat untuk mencari tahu. Dan dari
pengamatan, memang benar, tempat tersebut
laris manis tanjung kimpul, bahkan deretan mobil
pun berjejer antre. Tanpa ragu, dirimu pun
langsung memuncak hasrat untuk segera
mencicipi kelezatan menu yang ditawarkan.
Tetapi……….temans, setelah dikau mencicipi
hingga tetes penghabisan, bukan orgasme yang
kau dapat, melainkan kecewa. Ternyata rasanya
kok biasa saja…..
Pernah mengalami kisah di atas ?? Pernah heran
dengan tempat makan yang laris dan selalu ramai
padahal menurutmu, rasanya biasa saja ??
Jangan khawatir, anda tidak sendiri di dunia ini.
Saya pun pernah. Dari bisik-bisik underground,
terungkap sisi lain dari petualangan kuliner yang
kelam, gelap, dan penuh misteri. Sisi lain tersebut
adalah (disini jeda dulu, kemudian ucapkan
dengan pelan, suara berat dan penuh penekanan)
p e n g l a r i s (backsound tertawa seram a la
kuntilanak dan musik horror).
Istilah tersebut, saya kurang begitu jelas asal
muasalnya. Bisa jadi karena memang ditujukan
untuk melariskan dagangan. Jika anda akrab
dengan kisah-kisah dari dunia lain, semacam
pesugihan dan sebagainya, maka penglaris adalah
salah satu diantaranya. Penglaris ini memang
menggunakan mediasi yang sulit diterima oleh
akal sehat dan mereka yang tak percaya dimensi
lain selain dimensi panca indrawi. Penglaris
biasanya menggunakan media jimat-jimat, atau
mantera, doa, lelaku ritual tertentu, hingga
makhluk halus.
Berangkat dari bisik-bisik underground, saya
diberitahu mengenai beberapa tempat makan di
Jogja yang disinyalir menggunakan penglaris.
Beberapa kisah dibaliknya malah membuat bulu
kuduk merinding.
Tau pocongan ?? Enggak ?? Mau lihat ??
gambar diambil dari sini
Kalau belum kuat mental dan iman, mending ga
usah lah. Saya juga ga pengen dan ga minta.
Tapi kalau untuk pemanasan, yah bolehlah
pelototi poster film pocongannya Rudi Sodjarwo.
Saya males nonton sih, karena ilfil, tapi spesial
efek make-upnya si pocong, cukup seram (btw,
saya nulis postingan ini jam 2 dini hari. Untuk
mengusir rasa aneh yang tiba-tiba mencekam,
sengaja saya pasang musik-musik beat kenceng,
hehehe).
Lho, apa hubungan pocongan dan kuliner ??
Erat sekali, temans. Bisik-bisik underground
mengungkapkan, pocong sebagai salah satu
penglaris yang kerap digunakan para pelaku
usaha kuliner.
Haaaa @#%#%$^$ ??????????
Ah, masak kaget sih ?? He, baru dengar
sekarang ?? Keterlaluan sekali, anda, masak baru
dengar sekarang gosip baheula tersebut ???
Alkisah, teman dari teman saya pernah melihat
langsung pocong tersebut di sebuah m***.
Pocong tersebut setinggi pohon kelapa dan
menatap langsung padanya. Kebetulan (atau
kutukan ??) temen tersebut kelebihan indera,
sehingga inderanya tidak terbatas pada lima
macam saja, sehingga mampu menjangkau
dimensi lain. Kontan, teman tersebut pingsan dan
sempat membuat heboh. Oleh pelaku usaha,
diam-diam sang teman ini ‘dibujuk’ untuk tidak
menceritakan apa yang dia lihat tersebut kepada
yang lain (lha, kok bisa sampe ke saya ??).
Kisah lain, teman dari kakak ipar saya, yang juga
‘dikaruniai’ penglihatan menembus alam lain,
masih dari tempat yang sama, menceritakan
kisah yang tak kalah mengerikan. Dia bercerita
bahwa setiap menu yang dipesan oleh
pengunjung, jika dilihat dengan mata batin,
sesungguhnya berwujud uret alias ulat yang
bentuknya nggilani, gemuk-gemuk, gliut-gliut.
Selain itu, benar adanya pocongan di tempat
tersebut, dan peran pocongan adalah sebagai
pengundang pengunjung plus meludahi ke dalam
tiap mangkuk yang dipesan. Itulah asal muasal
datangnya uret-uret dalam menu tersebut.
Dan, entah apakah ini sebagai bukti pembenaran
atau hanya kebetulan saja. Warung makanan
tersebut beberapa waktu lalu memang sempet
berjaya, laris manis. Saya termasuk
penggemarnya, dan tidak peduli ada pocong kek,
wewe gondol kek, gendruwo kek, yang penting
enak. Eh kok, beberapa waktu, satu persatu
cabang-cabangnya tutup dan sepertinya hampir
100% tutup semua cabangnya yang tersebar di
seluruh Jogja. Padahal laris dan menurut saya
enak lho.
Entah kebetulan atau bagaimana, saya juga dapat
cerita bahwa suatu warung yang laris di j****,
juga menggunakan media pocongan. Teman dari
teman saya pernah secara tak sengaja
menangkap image-nya, ketika sedang iseng
memotret dengan kamera handphone. Image-nya,
pocongan tersebut sedang melompat-lompat.
Kisah lainnya, warung lesehan yang juga laris,
issunya juga memakai media penglarisan.
Sehingga jika kita makan di tempat tersebut, yang
sebenarnya kita makan adalah ulat-ulat nan
menjjikkan. Nah lo….hampir sama ya, modus
operandinya, dengan mereka yang pakai
pocongan.
Konon, persaingan yang ketat (apalagi sekarang)
untuk pelaku usaha kuliner, terkadang membuat
orang menggunakan berbagai macam cara
supaya usahanya bertahan. Salah satunya pelaku
usaha pecel lele. Konon, sudah bukan rahasia lagi
mereka memakai pelaris. Hanya, jenis pelarisnya
apa, saya tidak tahu. Tapi, sepertinya sih bukan
pocongan.
Jika anda akrab atau pernah membaca majalah-
majalah klenik seperti Liberty, tentu tidak asing
dengan iklan-iklan yang menawarkan salah
satunya penglaris usaha. Kemungkinan mereka
memakai jimat atau mantera (doa-doa tertentu).
Jika ada yang memakai lelaku ritual khusus, hal
tersebut mungkin saja. Pernah dengar ritual di
Kemusuk ?? Belum ?? Kasiaaaaan deh loe.
Jadi di Kemusuk, mitos yang berlaku adalah, anda
dapat memperoleh apa yang anda inginkan,
termasuk laris manis usahanya, dengan syarat
berhubungan seks dengan siapa saja yang anda
temui di tempat tersebut. Hampir sama dengan
yang pernah saya jumpai di Pantai
Parangkusumo, dimana di malam tertentu, ramai
orang untuk mengalap berkah, tetapi entah
kenapa praktek prostitusi menjadi merebak.
Beberapa praktek penglarisan terkadang dipakai
untuk mematikan usaha saingan. Sehingga ketika
salah seorang kompetitor memakai cara tersebut,
ia menyedot ‘hoki’ dari saingannya, dan lama-
kelamaan usaha saingannya tidak laris, lesu, dan
akhirnya bangkrut. Eits, jangan salah, hal yang
macam ini ga Cuma berlaku di kalangan usaha
kuliner kelas kaki lima, tapi segala jenis usaha
dan segala kalangan. Tentu saja, cara ini sangat
jahat dan mengerikan karena tujuannya
mematikan usaha lawan bisnisnya selain itu
efeknya tidak hanya ditujukan kepada sang
pemilik tapi juga berdampak kepada karyawan
dan keluarganya. Benar-benar mengerikan, karena
jin yang diminta untuk mematikan usaha lawan,
benar-benar menutup pintu rezeki dan
keberuntungan dari segala arah. Tujuannya jelas :
lawan bisnis sial dan bangkrut-krut-krut hingga
titik darah penghabisan.
Cara lain, tidak sejahat seperti yang diuraikan di
atas. Dia tidak bertujuan untuk mematikan usaha
lawan. Seorang nara sumber pernah menceritakan
bahwa mereka yang memakai penglarisan jenis
ini, hanya menghadang dan mengarahkan ‘rezeki’
menuju pada dirinya. Jadi, jika ada pelaku usaha
membuka usaha di suatu tempat yang kebetulan
searah jalan dengan pelaku penglarisan, usahanya
tidak akan berkembang pesat, karena ‘rezeki’
tersedot ke pelaku penglarisan. Tapi jangan
khawatir, tidak sampai bikin bangkrut kok. Paling
usahanya ya gitu-gitu aja, ga maju yang sampai
pesat padahal sudah habis-habisan. Dan ketika
saya amati, ya ada benarnya. Ruas jalan yang
nara sumber sebutkan sulit untuk
mengembangkan usaha di tempat itu karena
‘rezeki’ sudah dihadang dan dialihkan ke lain
tempat, memang jenis usaha yang ada di situ ga
banyak berkembang. Sepi-sepi saja, tapi ga
sampai bikin bangkrut. Cuma sepi.
Seorang teman pernah mengatakan, konon, untuk
mengetahui sebuah tempat makan pakai penglaris
atau tidak, cobalah untuk pesan dan dimakan di
rumah. Jika rasanya berbeda dan tidak enak,
walaupun sudah dipanasi atau dioven,
kemungkinan besar, memang memakai penglaris.
Mitos lain, tapi ini sama sekali ga serem. Saya
malah ngertinya dari komik Doraemon. Dari komik
ini, saya jadi tahu ada yang namanya ‘kucing
pengundang’. Belum tahu ?? Coba pergi ke toko-
toko atau tempat makan yang dikelola saudara
kita yang beretnis Cina. Disitu, biasanya di dekat
kasir, Anda akan menemukan patung kucing
berwarna emas, dengan sebelah tangan
menggapai-gapai seolah sedang dada-dada
menyapa atau melambai untuk mengundang
mampir.
Malah pernah waktu saya makan mie ayam di
seputaran monjali, selain patung kucing tersebut,
juga ada kura-kura brazil. Saya jadi menduga-
duga adanya mitos kura-kura sebagai salah satu
penglarisan juga.
Beberapa teman mungkin berpikir, ah kok segitu
naifnya, bisa membelokkan rezeki. Jin pula, yang
melakukan. Terus, kalau begitu, Tuhan kok
seolah-olah kayak ga berdaya, masak kalah
dengan bangsa syaithon, jin, pocong, dsb. Well,
saya ga bisa jawab, karena di luar pemahaman
saya. Fakta mengatakan, bahwa hal tersebut
memang benar ada. Terserah Anda mau percaya
atau tidak. Okey ?? Jadi jikalau Anda sedang
berwisata kuliner jangan lupa untuk bismillah atau
doa apapun yang Anda percaya. Tapi….katanya,
ulat-ulat itu kan bergizi mengandung banyak
protein ?? Lagian, memang enak je, sikaaattt ga
peduliiii !!! ^^
Good friends, good books, and a sleepy
conscience: this is the ideal life.
Mark Twain
Penulis artikelnya kocak
Jika menurutmu hidup ini tidak menarik, maka buatlah hidupmu semenarik mungkin - Shinsaku Takasugi
Impossible is nothing!
setuju, selama gak ada efeknya setelah makan kenapa harus pusing pake pelaris atau tidak
toh yang dosa yang jual bukan yang beli
kalo abis makan terus ngerasa biasa2 aja..berarti selera g emang beda
Popo Nest
Kan katanya kalo dibungkus ya jadi beda rasanya... Bukannya emang semua makanan gitu ya ?
Kalo dibawa pulang jadi laen ?
- I'm such a very lucky woman and have a very lucky life -
bingung mau nulis apa, mbok
kecuali ada yg mau nyumbang foto penampakan
Popo Nest
Dulu ada temenku (atao temennya temen ya? lupa) bilang dia liat di sbuah restoran jual bebek yg sangat ternama ada roh yg bertengger di depan pintu masuknya dan roh itu melambai-lambai mngajak pelanggan masuk (spt gaya kucing rejeki itu).
Trus mlenceng dikit, dulu di kantor gue yg ptama, suaminya teman saya suatu hari ngomong sama saya bhw dia ngeliat ada smacam roh yg nongkrong di lobi depan kantor. Dia bilang bhw roh itu emang diundang ksitu.
Dari situ baru gue ngerti kenapa rasanya lobi kantor gue itu keren banget (walaupun ukurannya kecil dan kl kita duduk di bangku rasanya ga enak-pengen cepet-cepet pergi).
Jd kalo ada pngusaha yg tanam jimat di tempat kerjanya, itu jg pesugihan.