Page 7 of 26 FirstFirst ... 5678917 ... LastLast
Results 121 to 140 of 520

Thread: Cinta Putih.

  1. #121
    pelanggan tetap Nan_Chan's Avatar
    Join Date
    Jun 2011
    Posts
    648
    Gelar tiker,, aku nunggu cerita utuhnya.

    kalau nagita itu budak kata kata, aku menikmati kata kata dari nagita...
    Kenapa percaya pada karmaphala? Tentu saja karena keadilan dibuat oleh manusia dan manusia bisa saja salah.

    Visit My Blog: Catatan perjalanan gadis badung kampung

  2. #122
    pelanggan nagita's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Awang-awang.
    Posts
    498

    Ketika Tuhan Menari

    Bab 1 – The TREE.


    Spidernet Discotique
    Suasana hingar-bingar. Muda-mudi berkumpul menikmati malam minggu, berpasang-pasangan, menambah semarak malam mingguan. Waitress hilir-mudik mengantar minuman pesanan. Bau asap rokok, kental tercium. Manusia-manusia yang bergoyang, sebagian waras, mayoritas mabuk. Beat musik meletup garang, menambah semangat. Degup jantung semakin berpacu. Beberapa penari naik ke stage dan mulai melenggok. Panas…

    Disebuah pojokan, sekelompok muda-mudi menyoraki seorang remaja menghabiskan minuman. Botol-botol minuman berjejeran didepannya. Remaja itu membanting botol minuman dan mengangkat tangannya…

    “UNBREAKABLE!! Hiaaaa….!!!” Teriaknya garang. Muda-mudi disekelilingnya bersorak. Remaja itu mulai bergoyang sembarangan. Mabuk… Suasana semakin meriah. Dia semakin bersemangat karena dielu-elukan teman-temannya.

    “GAK ADA YANG BISA NGALAHIN ADAM MABOK!! JIAAHH…!!”



    “Begooo…” Biyan menggeleng-geleng mengamati remaja yang menjuluki diri Adam mabok. “Emang abege enggak pake otak. Menang tapi bayar…”

    “Yang bayarin, yang kalah dong, Be…” Raja mencibir ke lawan mabok yang terkapar tak jauh dari mereka. “Digotong apa ditinggal aja hahaha…”

    “Mang orang yang udah semaput gitu bisa ngeluarin dompet?!” Raja tertawa, “Geblek kan…”

    Biyan memandang ke sekeliling. Beberapa gadis muda meliriknya dan melempar senyum. Biyan tersenyum simpul, penuh sopan, separuh dingin. Wajahnya tampan, bodinya kurus berisi. Tidak tegap, tidak atletis, namun proporsional. Kulitnya sedikit gelap, karena hobi diving dan selancar yang rutin ditekuninya setiap bulan. Garis wajahnya tegas dengan alis mata tebal yang membingkai indah mata beningnya. Biyan sangat tampan dan maskulin. Ditambah sikap cueknya membuat para ladies gregetan. Biyan menoleh ke Raja.

    “Arah jam 2, lumayan. “ senyumnya pada Raja, lalu keduanya tertawa.



    Terdengar announce, “Ladies and gentlement, please welcome our famous, our Music Saint, THE ONE AND ONLY, THE GREATEST, DJ SAINT!!”
    “HOREEE….”

    “LOVE YOU, DJ SAINT!!”


    Pengunjung bersorak mengumandangkan yell. Terlihat bayangan samar di audio room, lalu irama berhenti sesaat dan segera berubah. Kali ini semakin menghentak, dan lantai dancefloor terasa berguncang.
    “I’M GONNA MAKE YOU HOT! I’M GONNA MAKE YOU MOVE!! DIEEEE….!!!” Teriak sebuah suara dengan lantang. Suara itu telah diacak, sehingga terdengar seperti suara robot.

    “DIEEEEE….!!” Balas pengunjung.

    “Remember DT, DT!! DRUNK TODAY, DIE TOMORROW!! SWEET NIGHTMARE!” teriak suara itu lagi. Beat berubah, lagu menghentak, dan hampir semua pengunjung turun. Malam semakin panas.



    “Siapa sih DJ Saint? Beken banget dia dikalangan clubber..” Biyan melihat-lihat kearah audio room yang transparan dan tergantung tepat ditengah-tengah dancefloor. Audioroom yang temaram dan sesekali berkilat seiring irama lagu, menyambar menbentuk kilatan petir. “Aransemennya keren… pantes. Ngebeat banget…”

    “Gak ada yang tau siapa dia sebenarnya.” Raja mulai bergoyang. “Dia misterius. Bahkan cewek apa cowok aja enggak ada yang tau…”

    “Oh ya…” mata Biyan melebar, hasratnya tertantang.

    “Justru itu kelebihan Unlimited, Top DJ-nya misterius. Managemen nutupin banget…”

    “That’s why we’re here… I’m gonna find out who,” Biyan meneguk minumannya. Matanya tidak lepas menatap lurus ke audio room.

    “Lo gak bakalan bisa. Lo bukan yang pertama yang mikir kayak gini…” Raja melirik seorang gadis sintaln yang berdiri tak jauh darinya, tampangnya sangat latin dan sexy. “The other guys udah mencoba berbagai macam cara. Sogok security, mengundang secara terhormat untuk tampil, nodong managemen sampai menyamar jadi pasukan untuk menangkap basah siapa DJ Saint. Enggak ada berhasil. Dia licin kayak belut.”

    “Waw….” Biyan semakin penasaran. “Tapi mereka pasti punya tim, kan…”

    “Mereka dibayar mahal untuk tutup mulut. Dan kita bayar mahal untuk menikmati kemisteriusan itu.” Raja melanjutkan, “Lo liat ruangan transparan itu? Ada connecting koridor yang langsung nembus ke basement, begitu katanya. Jadi elu enggak akan bisa mengetahui siapa mereka. Datanya sangat rahasia.”

    “Taruhan? Kalau cowok, gue jadiin sodara. Kalo cewek, hmmm…..” Biyan mendehem.

    “Lo kawinin? Hahahha…. Kalo muda, kalo nenek-nenek?”

    “Nenek-nenek udah jantungan kalo masuk sini. Minimal budeg beneran hahaha…” Tawa Biyan terdengar renyah. Dia tetap terlihat mempesona.

    “Kalo jablai?” Raja menatap Biyan, senyumnya terkembang menanti jawaban Biyan.

    “Hmm… Jablai juga manusia,” Raja tergelak. Biyan meneliti Audio Room dan menduga-duga apa yang akan dilakukannya untuk memaksa DJ Saint keluar.

    "Kalau dia enggak mau keluar, gue yang akan menangkapnya." Biyan menatap Raja yang menertawainya. "Jangan panggil gue Biyan, kalau gue gagal."

    "Aaalllahhh..... nama doank dijadiin tarohan... ahahahha.... Itu mah jaman engkong gue, Beee..." Raja meledek.

    Biyan menimang kunci mobil Mercedesnya. "How about this?"


    ***

    ---------- Post added at 05:47 PM ---------- Previous post was at 05:37 PM ----------

    Cuplikan:

    Biyan memanjat besi-besi penyangga audioroom. Pengunjung menahan napas, sebagian berteriak.

    "Turun, turuunn.... gak bakalan bisa looo...."

    Beberapa security terlihat siaga dan berjaga disekitar podium. Biasanya mereka tidak panik, karena mereka sudah maklum dengan tingkah laku clubbers yang selalu berusaha menguak kemisteriusan DJ Saint. Kenekatan tingkah laku clubbers justru semakin membuat Unlimited semakin populer dan ramai. Tapi sialnya, baru kali ini ada yang sekreatif Biyan memanjat tiang-tiang yang menyangga audio room dari atas. Sangat mungkin untuk menjangkau audio room itu dan menguak rahasia DJ Saint. Karena itu..

    ---------- Post added at 05:51 PM ---------- Previous post was at 05:47 PM ----------

    Kata-kata adalah napas,
    bait-bait adalah darah.

    Kamu tidak dapat mencabutnya dariku.
    Last edited by nagita; 24-04-2012 at 05:56 PM.

  3. #123
    dokter RSJ - KM ancuur's Avatar
    Join Date
    May 2011
    Location
    RSJ - KM Jabatan:____ Dokter Jiwa
    Posts
    15,694
    Quote Originally Posted by Nan_Chan
    Gelar tiker,, aku nunggu cerita utuhnya.

    kalau nagita itu budak kata kata, aku menikmati kata kata dari nagita...
    aku bengong tanpa kata

  4. #124
    pelanggan nagita's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Awang-awang.
    Posts
    498
    Pukul 03.00 menjelang dinihari.


    Biyan memerhatikan pengunjung yang silih berganti. Mayoritas diantaranya sudah cabut dengan pasangan masing-masing atau pasangan dadakan. Biyan melirik Raja yang terkulai dalam pelukan gadis sintal yang sedari tadi diincarnya.

    “Are you gay?” tanya gadis disebelahnya. Biyan menoleh. “Dari tadi kamu diam saja.”

    “Apa kalau diam lalu dianggap gay?” Biyan balik bertanya.

    “Kamu hanya datang berdua, bisa saja….” Senyum gadis itu terkembang menggoda. Dia memajukan tubuhnya sehingga lekuk tubuhnya yang indah mengintip. “Belum pernah ada yang berhasil menahan diri untuk tidak menggodaku.” Bola matanya indah, terbalut softlens abu-abu, sehingga pandangannya terkesan nanar.

    “Well, bukan itu tujuanku kesini.” Biyan menggeleng. “Kamu tahu siapa DJ Saint?” Biyan mengalihkan perhatian. Rossa, nama gadis itu melirik ke audio room.

    “Saint of Music? The one and only? Common…” dia mendengus. “Kalian semua datang untuk dia? Kalian termakan propaganda.”
    Biyan terkekeh. “Mungkin… dan itu mengasikkan. I like hunting.”

    “Tapi tidak untuk memburu DJ Saint. Dia tidak dapat disentuh. Bahkan security disini pun tidak tahu siapa dia.” Rossa mengangkat bahu. “Bisa saja dia hanyalah robot.”

    Mata Biyan semakin berkilat. “Aku dengar ada kecelakaan minggu lalu.”

    “Setiap minggu ada kecelakaan ***** buat mereka yang ingin menguak jati diri Saint of Music. Bego…” Rossa menyeringai, terlihat melecehkan. Dia kembali memandang Biyan dan membusungkan dadanya. “So… where will we go now?”

    Biyan memerhatikan besi-besi yang menyangga audio room dari atas. Hiking adalah salah satu olah raga kesukaannya, dia rutin melakukannya tiga bulan sekali. Rasanya dia mampu memanjat besi-besi itu.

    “Hanya ada satu DJ saja di dalam kan?”

    “Mana aku tahu?” Rossa melirik Audio Room. “Bisa saja bayangan itu adalah boneka, dan musiknya diaransemen komputer.”

    Biyan menggeleng. “Let’s find out now.”



    Biyan melangkah menuju pojokan dimana pangkal besi berawal. Dia mulai memanjat. Tidak ada satupun yang sadar bahwa Biyan telah memanjat hingga separuh besi ketika sosoknya mulai terlihat ditengah keramaian.

    “Ada yang manjat, ada yang manjattt..!!” pengunjung mulai berdengung. Mereka mulai melihat kebolehan Biyan melakukan atraksi panjat besi. Tubuhnya terlatih dan lentur. Dia mampu menarik tubuhnya dengan mudah, dan mampu pula melalukan ayunan untuk menjangkau besi disebelahnya.

    “Gila… cari mati tuh orang..”



    Raja baru tersadar sahabatnya sudah menghilang ketika dia mendengar sorak-sorai pengunjung yang menyorakin Biyan. Raja melongo. Dari balik gemerlap lampu, dia melihat Biyan berayun laksana manusia kera.

    “Sinting…. TURUN BE! TURUN!” Raja segera berbaur ke tengah, menyempil-sempil diantara kerumunan yang semakin padat. “Gawat, bisa kacau kalau ada apa-apa sama nih anak. Gue bisa dikebiri bokapnya… Hoi, Be…” Raja melambaikan tangan.

    “NAIK, NAIK, NAIK…” pengunjung bersorak.
    Biyan menapak dengan hati-hati. Dia melihat kelebat tubuh didalam Audio Room. Biyan semakin yakin itu bukan patung, apalagi robot. Terlihat wajah yang ditempelkan dan mengintip .

    “Turun, turunn… gak bakalan bisa loo…”


    Para security siaga dan berjaga disekitar podium. Biasanya mereka tidak panik, karena sudah maklum dengan tingkah laku para clubbers yang selalu berusaha menguak kemisteriusan DJ Saint. Kenekatan tingkah laku culbbers justru semakin membuat Unlimited Discotique semakin populer dan ramai. Tapi sialnya, baru kali ini ada yang sekreatif Biyan memanjat tiang-tiang yang menyangga Audio Room dari atas. Aksi ini sunggu diluar perhitungan dan kemungkinan untuk terkuak sangat besar!! Sebab mereka telah menutup segala jalan masuk lewat jalan normal, tapi tidak yang ini…

    “SIAGAAA… AMANKAN SAINT!” Manager Unlimited berteriak panik.


    Terdengar irama berganti sekali lagi. Biyan semakin yakin. Dia mengayunkan tubuh untuk mencapai lantai Audio Room. Pengunjung menyorakinya, membuat Biyan semakin bersemangat. Peluh bercucuran, tapi dia sudah bertekat untuk membongkar siapa DJ Saint. Hari ini akan menjadi sejarah!!

    “BIYAAANNN… HOII, TURUUUUNN….” Raja berteriak panik dan tergencet-gencet pengunjung yang histeris.


    Bang! Biyan menjangkau lantai Audio Room. Dia berusaha menarik tubuh.
    Sreet! Sesosok tubuh keluar dari Audio Room dan melesat pergi.

    “TUNGGU!!” Biyan memanggil sambil menarik tubuh. Dia berlari mengejar bayangan itu. Terdengar suara gaduh sosok yang berkejaran, namun Biyan terlambat. Sosok itu telanjur menghilang. Biyan mencari-cari.

    “Siaall… hampir saja! Hampir!!”


    Biyan balik ke Audio Room. Untuk pertama kalinya dia melihat isi ruang DJ yang begitu fantastis. Peralatan super canggih, kursi super nyaman, lampu temaram dan tombol musik yang tersambung langsung ke lighting. Biyan berdecak. Ruangan itu kosong tanpa jejak. Tanpa sengaja pandangannya beralih pada sebuah syal hijau muda yang tergeletak di lantai. Terlihat bahwa syal itu tertinggal saat sosok itu terburu-buru kabur. Biyan terdiam, dia memungut syal itu perlahan. Motif bunga yang sangat khas. Tertera bordiran inisial dan sebuah logo ditepi jahitan. Biyan pun terpana.

    “DJ Saint is really exist. And she is a girl….”

    ---------- Post added at 11:17 PM ---------- Previous post was at 10:30 PM ----------

    Cuplikan:

    Raja memelototi logo pada syal temuan Biyan dengan menggunakan kaca pembesar.
    "Aaann... Tail..." Raja memicing, "apaan nih... Lloorr..."

    Biyan mondar-mandir seolah berpikir keras. "Teka-teki yang memabukkan.." Gunamnya.

    "An-tailor?" Raja memicing lagi, "Aan-g-gell-Tailor?"

    Biyan mengambil alih. Dia mengamati dengan kaca pembesar. "Ada 2 huruf dibelakang yang enggak terbaca." Gunamnya penasaran.

    "An-gel-c Tailor." Biyan menatap Raja. "Sounds familiar... Angelc?" Mata Biyan melotot. "Angelic Tailor."

    Kali ini Raja pun melotot. Mereka segera berlari ke laptop. "Goggle, help ur child!"

  5. #125
    pelanggan nagita's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Awang-awang.
    Posts
    498
    Ketika mataku memetakan sebidang ruang berwarna.
    Dinding-dinding yang melukis diri,
    tentang beribu cerita, teringgal manis disana.
    Aku mencium harum kelasku.
    Aku menemukan percikan kuas pada jemariku.
    Lalu pensil yang saling beradu.
    Atau kilatan lampu yang menerangi langit.
    Aku ingin.
    Aku rindu kisah yang selalu membuat aku tersenyum.


    --Enya, On Your Shore--

    ---------- Post added at 05:20 PM ---------- Previous post was at 05:12 PM ----------

    Kata-kata,
    Jauh sudah aku pergi.
    Aku selalu mengejarmu.
    Sebab racunmu bagaikan candu.
    Membunuhku jika aku berhenti,
    Menghidupiku jika aku melaju.
    Kata-kata,
    Aku tidak pernah ingkar janji.
    Aku akan setia sampai mati.

    ---------- Post added at 05:47 PM ---------- Previous post was at 05:20 PM ----------

    Lepaskan segalanya.
    Lanjutkan rindumu untukku.

  6. #126
    pelanggan nagita's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Awang-awang.
    Posts
    498
    Aku seorang laki-laki.
    Aku tidak pernah berjanji.


    Reza, Satu Juta Burung Kertas.

  7. #127
    pelanggan nagita's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Awang-awang.
    Posts
    498
    Santa Hallelulia berlari menelusuri koridor-koridor yang menembus ke beberapa pintu. Koridor itu sangat sempit dan hanya dapat dilalui satu orang saja. Koridor itu tidak berujung, ujungnya menembus ke beberapa pintu rahasia yang jika ditelusuri menembus ke pintu Exit gedung diskotik itu. Ada yang menembus ke toilet, ada yang menembus ke Exit tangga darurat, Exit pintu lift, Ground Floor, Parkiran, basement... dan yang tercanggih adalah menembus ke sebuah bilik toilet yang selalu disegel dengan alasan rusak. Tidak ada seorang pun yang tahu bahwa dibalik bilik itu, ada sebuah pintu dibalik tembok yang menembus ke koridor-koridor untuk menuju Audio Room....

    Hanya ada satu pintu masuk rahasia, tapi ada beberapa pintu keluar. Santa hanya tinggal memilih kemana dia akan keluar. Setiap pintu dilengkapi dengan Access Card yang hanya terbuka bagi mereka yang memegang Access Card tersebut. Karena itu tidak pernah ada yang dapat menangkap basah siapa DJ Saint, sebab jalan keluarnya bercabang dan dia dapat langsung dengan mudah membaur. Selebihnya, DJ lain dapat keluar masuk lewat pintu manapun juga, sebab identitas mereka bebas untuk diketahui siapa saja. Tapi tidak Santa Hallelulia.... Sesuatu membawanya untuk menjadi seorang DJ. Sebuah alasan yang awalnya terpaksa, namun akhirnya enjoy dijalaninya karena dia memang suka meramu musik.


    Santa Hallelulia berlari sambil melepas kemeja hitamnya. Dengan siap dia mengambil kaos gratisan berlogo sebuah produk dari ransel kecilnya, memadukannya dengan rompi kotak-kotak, mengenakan topi yang sekilas terlihat seperti seorang sales dan hoplaa... dia telah menjelma menjadi seorang Freelancer sebuah produk minuman soda. Santa segera berbaur diantara keramaian pengunjung diskotik dan dengan mudahnya keluar dari pintu utama.

    Tapi malam ini adalah malam yang cukup menegangkan. Biasanya dia akan keluar dengan hati riang atau tersenyum geli memikirkan tingkah pengunjung yang berusaha menguak jati diri DJ Saint, tapi tidak hari ini. Dia tidak pernah sekuatir ini.

    Santa berjalan kaki menjauhi Unlimited Discotique, "Taksi!" Dia melambai pada sebuah taksi. Dia melirik jam tangannya sekilas, "Hmm.... masih pagi gini... aduh,... Ke Jl. Cokro Barat, pak. Santai saja!"

    Taksi melaju pelan. Santa menarik napas panjang. Dia ingat bagaimana laki-laki itu memanjat tiang penopang yang menggantung 'singgasananya' ditengah ruangan diskotik. "Gilaa......" dia memaki sendiri.

    "Ya mba?" sopir menyahut.

    "Enggak, bukan ngomong sama bapak."

    Santa menarik napas. Jaraknya begitu dekat dan dia hampir saja tertangkap. Kalau saja sedikit lebih lambat, dia tidak tahu apa yang akan terjadi. Seseorang mencoba menangkapku... Santa berpikir. Dasar gila... Padahal pekerjaanku belum selesai. Bah.... semoga managemen maklum. Ini diluar perkiraan.

    Ponsel Santa berdering.

    "Ya pak, saya sudah di taksi. Semua terkendali. Okey, saya pulang sekarang. Terima kasih." Santa menarik napas. Sampai kapan aku bisa menjaga rahasia ini? Pertandingan ini baru saja dimulai. Santa memicingkan mata, memikirkan langkah-langkah selanjutnya.

    "Hebat.... cerdik..." Santa menggunam. Dari dulu aku selalu mengkhawatirkan tiang-tiang itu. Dan ternyata.... ada juga yang genius. Aku harus siap, jika dia datang lagi.

    Santa ingat wajah itu, walaupun sekilas. Wajahnya benderang kala diterpa kilatan lampu. Wajah seorang laki-laki muda yang tampan. Santa tersenyum penuh semangat.

    "Are you strong enough to know who I am? Hmm.... aku bisa tidur dua jam sebelum ke...." Dia membongkar ranselnya. Wajahnya memucat. Dia membongkar lagi dengan panik. "My God.... syal aku!" Dia pun melotot.
    Last edited by nagita; 18-12-2011 at 11:24 PM.
    Aku, hanyalah budak kata-kata.

  8. #128
    pelanggan nagita's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Awang-awang.
    Posts
    498
    Cuplikan:

    "Jangan melawan papa, Santa! Kamu kehilangan syalmu! Itu penting untuk keseragaman penampilan! Pokoknya kamu tidak boleh ikut koor!" Rahmat meninggi. "Lihatlah dirimu... papa sungguh tidak ingin kamu bekerja seperti itu!" dia berusaha melembutkan suaranya, tapi Santa telanjur jengkel.

    "FINE! Lagipula siapa yang tertarik untuk ikut koor gereja seperti itu? Sangat mengantuk!" Santa menahan napas. Itu cuma syal, papa! Aku masih bisa menyanyi!

    "Ini adalah Asian Choir Champion! Jadi camkan itu, betapa keseragaman itu perlu! Dan yang terpenting adalah.. kewaspadaan! Kamu telah lengah dengan menghilangkan syal itu. Jadi papa dapat menduga apa yang kamu lakukan semalam.. mabuk-mabukan mungkin?"

    "Tidak dapatkah papa sedikit berbangga karena Santa pandai meramu musik? Santa hanya belum punya kesempatan untuk meniti jalur yang lebih normal!" Rahmat baru mau menyahut lagi, Santa segera memotong, "Dapatkah papa memberikan sedikit pujian bagi Santa, bukan bagi Tuhan... tapi bagi anakmu sendiri?!"
    Aku, hanyalah budak kata-kata.

  9. #129
    pelanggan nagita's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Awang-awang.
    Posts
    498
    Aku ragu apakah aku bisa membuat Cerpen, sebab selalu jadinya Cerber. Padahal uda aku kompres ceritanya, point2 aja tp tetap saja kedepannya masih panjang dan plot yang semakin bercabang. Ide ini meluncur dari otakku tanpa terkendali, seperti kran air yang jebol. Setiap hari mereka meributkan perannya. Padahal aku mendapatkan ide ini kala sedang sikat gigi: kegiatan yg dapat aku lakukan secara autopilot sambil bengong (mata kosong memandang kedepan "? ????????? "? )

    Mungkin ide ini agak tidak biasa. Aku meciptakan dunia yang aku inginkan. Mohon maaf atas segala sesuatu yang tidak berkenan. Ini hanyalah Christmas Gift sederhana, semoga dapat memberikan penghiburan.

    Kupikir tidak ada yg dpt membuatku lebih berhasrat selain menyentuh keypad-keypad laptopku. Aku sungguh-sungguh mencintai hobi-hobiku Cerita ini bagusnya ditulis dlm bentuk skenario, kebayang banget adegannya... Banyak yg bagus2. Anybody?


    Nb:
    Buat teman-teman yg suka, silahkan komen & ajak teman2 utk bergabung di Kopimaya. Boleh copas link, tp semuanya kudu baca disini... Biar Kopimaya makin rame

  10. #130
    pelanggan nagita's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Awang-awang.
    Posts
    498
    Santa turun dari taksi dengan hati galau. Dia sengaja berhenti beberapa blok dari rumahnya karena tidak ingin orang tuanya tahu dia pulang semalam itu. Santa tiba didepan rumahnya, dia urung masuk. Dia menatap rumahnya dengan sebersit keraguan. Papa bisa marah kalau tahu syal aku hilang... aduh....

    Santa memutuskan untuk masuk. Dia membuka kunci perlahan-lahan, hampir tidak terdengar lalu mengendap-endap membuka pintu utama. K-lik... Santa menghela napas. Dia membuka pintu dan menahannya, agar tidak terdengar bunyi engsel.

    Pfff.... KLIK! Lampu depan menyala dan tampaklah Rahmat berdiri dengan wajah tertekuk. Santa kaget.

    "Papa... um, belum tidur...." Santa sudah sering ketahuan. Tapi tetap saja dia kaget kalau mendadak dipergoki begini.

    "Apa yang terjadi?" tanya Rahmat langsung. Santa menghela napas. Itu adalah pertanyaan yang biasa dan Santa tahu apa maksud Rahmat.

    "Tidak ada apa-apa, pa. Tidak ada penggebrekan kok."

    "Biasa kamu pulang pagi, langsung ke gereja. Ada apa ini..." Rahmat sudah menduga ada yang tidak beres jika puterinya pulang secepat ini.

    "Tidak.. Santa hanya sedikit capek. Santa mau tidur sebentar."

    "Bersiap untuk koor pagi ini. Jangan ada yang ketinggalan!" Rahmat mengingatkan, dia hendak masuk ke dalam. Santa memanggil.

    "Pa... Se-sepertinya Santa... Santa..." Santa urung. Rahmat berbalilk, "Ada apa?"

    Santa memandang Rahmat, sebaiknya Rahmat tahu sekarang daripada nanti. "Syal Santa hilang, pa..."

    Alis Rahmat berkerut. "Syal kamu hilang?" Santa mengangguk pelan.

    "Tapi Santa tetap ikut koor, pa. Santa bisa."

    "Tidak, kamu tidak bisa ikut."

    "Santa bisa, pa! Santa bisa...."


    "Jangan melawan papa, Santa! Kamu kehilangan syalmu! Itu penting untuk keseragaman penampilan! Pokoknya kamu tidak boleh ikut koor!" Rahmat meninggi. "Lihatlah dirimu... papa sungguh tidak ingin kamu bekerja seperti itu!" dia berusaha melembutkan suaranya, tapi Santa telanjur jengkel.

    "FINE! Lagipula siapa yang tertarik untuk ikut koor gereja seperti itu? Sangat mengantuk!" Santa menahan napas. Itu cuma syal, papa! Aku masih bisa menyanyi!

    "Ini adalah Asian Choir Champion! Jadi camkan itu, betapa keseragaman itu perlu! Dan yang terpenting adalah.. kewaspadaan! Kamu telah lengah dengan menghilangkan syal itu. Jadi papa dapat menduga apa yang kamu lakukan semalam.. mabuk-mabukan mungkin?"

    "Tidak dapatkah papa sedikit berbangga karena Santa pandai meramu musik? Santa hanya belum punya kesempatan untuk meniti jalur yang lebih normal!" Rahmat baru mau menyahut lagi, Santa segera memotong, "Dapatkah papa memberikan sedikit pujian bagi Santa, bukan bagi Tuhan... tapi bagi anakmu sendiri?!"

    Rahmat terdiam. "Lihatlah dirimu... kamu sudah berani melawan papa."

    "Bukan pa... Santa...hh.." Santa merasa sia-sia. "Santa ingin sekali bekerja dengan cara yang lebih baik, tapi Santa hanya menyukai musik pa. Santa tidak bisa menjadi desainer interior... seperti yang papa inginkan."

    "Papa tahu yang terbaik untukmu!"

    "Tapi bukan dengan cara memaksa Santa untuk menjadi apa yang tidak Santa inginkan. Kita sudah bahas ini berkali-kali. Santa sangat bosan."

    "Oh, jadi sekarang kamupun bosan mendengar ceramah dari ayahmu sendiri?" Rahmat menatap Santa sesaat, menggeleng lalu masuk ke dalam. Santa terdiam di ruang depan. Dia menghela napas berkali-kali untuk menetralkan emosinya.

    Jika Tuhan begitu murah hati, mengapa Dia tidak memberikan apa yang aku inginkan?
    Aku, hanyalah budak kata-kata.

  11. #131
    pelanggan nagita's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Awang-awang.
    Posts
    498
    "Minggir, minggir... Jangan nempel-nempel gini! Lo orang menghalangi jarak tebar parfum gue, MINGGIRRR..!" Bernand (Miss & Mister Jutek)
    Aku, hanyalah budak kata-kata.

  12. #132
    pelanggan nagita's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Awang-awang.
    Posts
    498
    Duh.. maksud hati nih cerber buat Natalan tapi taon baru aja udah lewat nih. Mang aku sekarang nulis gak bisa cepet, kena skip kerjaan jadi sepotong2. Maap temen2... hiks.

    Aku, hanyalah budak kata-kata.

  13. #133
    pelanggan nagita's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Awang-awang.
    Posts
    498

    DAISYFLO, a novel of me.

    [IMG][/IMG]

    This should be final cover... so long...

    ---------- Post added at 12:34 AM ---------- Previous post was at 12:10 AM ----------

    Sebagai Tara,
    aku ingin sekali membunuh Tora, sebab dia adalah b4jingan.
    aku ingin sekali mengejar Junot, sebab aku selalu mencintainya.
    aku ingin sekali mengatakan pada Alexander untuk berhentilah melukis duniaku, sebab aku tak lagi layak.

    Aku ingin sekali,
    kembali pada masa dimana bunga daisy mekar sehari lebih lama dari biasanya.


    ~ Daisyflo, Yennie Hardiwidjaja.
    Aku, hanyalah budak kata-kata.

  14. #134
    pelanggan nagita's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Awang-awang.
    Posts
    498
    Mencintaimu,
    adalah membuat cintamu padaku
    terasa tiada arti.
    Aku, hanyalah budak kata-kata.

  15. #135
    pelanggan nagita's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Awang-awang.
    Posts
    498
    Begitulah rindu bekerja. Dia merayumu dengan harapan, lalu menghempasmu pada kesia-siaan. Aku melihat kepedihan yang tercecer, namun tiada kata marah yang terurai sebab kamu rindu. Aku ingin duduk bersamamu, menggenggam tanganmu dan mengatakan bahwa keperdulian tak lagi tersenyum untukmu. Sudah waktunya untuk pergi, sebab kamu telah menukar warasmu untuk sekeping kerinduan.

    Kamu merindu dengan sia-sia. Mencintainya, dengan air mata.

    ---------- Post added at 07:11 PM ---------- Previous post was at 07:01 PM ----------

    Mencintaimu,
    Aku tidak menginginkan hal apapun di dunia ini
    Selain dirimu.
    Aku, hanyalah budak kata-kata.

  16. #136
    pelanggan nagita's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Awang-awang.
    Posts
    498
    Kekasih,
    Ketika rindu semakin menggandakan diri,
    Dapatkah kau tinggalkan sejenak harimu
    Dan berlari pada pelukku?
    Aku, hanyalah budak kata-kata.

  17. #137
    pelanggan nagita's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Awang-awang.
    Posts
    498

    DAISYFLO, terbit Februari 2012

    [/IMG][/I][/B]


    Hmm... speechless.
    Ini novel yang membuatku menangis ketika menulisnya, bersemangat karena alurnya yang begitu kompleks, terlena karena karakter-karakternya yang memukau, marah karena konfliknya tidak berkesudahan. Seseorang yang mencintai, dipermainkan nasib dan belajar untuk memaafkan.

    DAISYFLO,
    bagiku bukan sekedar novel. Ini adalah sebuah ungkapan kerinduan yang meledak dan menjadikanku tiada arti. Aku mencintai karakter-karakter didalamnya, walaupun mereka hampir membuatku gila.

    Ini novel yang bikinnya lamaaa banget dan paling niat revisinya. Sampai2 editorku, Mba Hetih terus menyemangati karena dia percaya banyak hal yang dapat aku kembangkan di novel ini. Saking semangatnya, Mba Hetih sudah wanti2 untuk novel berikutnya hehehehe.... AMIN!

    Daisyflo,
    segera meluncur FEBRUARI ini dan akan tersedia di seluruh Toko Buku Gramedia. Jangan lewatkan!! Baca, resapi dan email aku untuk feedbacknya di ms_jutek@yahoo.com atau FB: Yennie Tarjono Hardiwidjaja


    Aku ingin tahu isi hatimu.
    Last edited by nagita; 30-01-2012 at 09:55 PM.
    Aku, hanyalah budak kata-kata.

  18. #138
    pelanggan nagita's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Awang-awang.
    Posts
    498
    Aku ingat bagaimana dia menunggumu. Air matanya perlahan terbakar, lalu lautan menjadi tawar. Dia menunggumu untuk beberapa windu, sebuah cerita yang membuat pohon mahoni seketika menjadi lapuk. Aku mendengar kisahnya tentangmu, terukir pada halaman buku suci yang kau rapalkan setiap hari.

    Mengapa kamu tidak dapat melihat bagaimana dia mencintaimu? Kembalilah, seperih apapun kau remukkan hatinya, dia tetap mencintai dan menunggumu kembali.
    Aku, hanyalah budak kata-kata.

  19. #139
    pelanggan nagita's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Awang-awang.
    Posts
    498
    Gereja, jam 06.00 pagi.

    Para peserta Koor sudah bersiap untuk tampil. Santa muncul dengan seragam koor, tapi tanpa syal. Dia menghampiri kelompoknya dengan hati lesu.

    "Ya ampun Santa, udah mau tampil.. ayo pakai syal kamu..." tegur Clariss, pemimpin acara pagi.

    "Aku enggak bisa ikut, Riss. Maaf. Syal aku ketinggalan," Santa memandang Clarsiss sekilas.

    "Kamu tuh..." Clariss melirik jam tangannya, "Ceroboh banget sih! Ini penting, San!"

    "Apa ada syal lebih untuk aku pakai?"

    "Enggak ada! Kamu tahu 1 syal untuk 1 seragam made by order dari penjahit! Seharusnya kamu tahu itu!"

    Santa tertunduk lesu.

    "Mungkin aku bisa berdiri di belakang..."

    Clariss memandangnya. "Bukannya aku tidak mengizinkan, Santa. Tapi kamu tahu aturan koor ini ketat sekali. Kamu sendiri tahu bagaimana seleksinya."

    "Vokal aku gak penting, aku hanya perlu performance."

    "Kalau kamu bisa sampai menjadi anggota koor hari ini, itu artinya kamu something! Jadi bersikaplah like you are something! Apapun alasannya, kamu tidak dapat tampil!"

    "Papa pasti sangat marah..." keluh Santa. Tanpa sengaja dia melihat Timothy berjalan kearahnya. "Yang pasti aku bakalan diomelin dua orang..."

    "Begitupun kami." Clariss meninggalkan Santa yang terduduk lesu, berhenti sesaat untuk berbincang dengan Timothy. Sekilas Tim melihat kearah Santa, wajahnya pun seketika keruh. Santa membuang muka. Timothy menghampiri Santa, dia duduk didekat Santa dan menghela napasnya.

    "Masih ada sedikit waktu. Ayo kita pulang dan ambil syal kamu." Tim menawarkan jalan keluar, tapi terdengar seperti sudutan bagi Santa. Santa menggeleng. "Kita pinjam motornya Andra. Biar cepat," Santa semakin tak dapat berkata apa-apa. "Ayolah.. ini penting buatmu. Papa kamu akan kecewa, kalau kamu tidak tampil."

    Ini tidak penting.... oh no. Haruskah aku bilang?

    "Jangan buang waktu, San!" Timothy bangkit. "Ayo,"

    "Masalahnya... masalahnya syal itu hilang...." Santa berkata penuh penyesalan.

    Kening Timothy berkerut, "Hilang, katamu?..

    ---------- Post added at 04:47 PM ---------- Previous post was at 04:36 PM ----------

    Biyan pulang dengan penuh semangat. Senyumnya terus terkembang sementara Raja mengomeli aksi nekatnya. Raja tidak dapat membayangkan bila Biyan jatuh. Urusannya bakalan repot. Biyan sudah seperti saudara baginya. Orang tua Biyan sangat baik padanya. Sejak kecil, Raja adalah satu-satunya sahabat Biyan, seseorang yang dipercaya orang tua Biyan untuk menjaga; menemani Biyan, tepatnya. Keluarga Biyan banyak membantu perekonomian Raja, mereka menyekolahkan Raja disekolah yang sama, menfasilitasi Raja, memberinya pekerjaan dan gaji lebih dari cukup serta segala hal yang rasanya mustahil dimiliki Raja, jika tanpa bantuan keluarga Biyan. Jika hari ini Raja dapat berdiri tegak dengan segala materi yang membuatnya menjadi sosok yang keren dan berkecukupan, itu karena keluarga Biyan.


    Raja memelototi logo pada syal temuan Biyan dengan menggunakan kaca pembesar.
    "Aaann... Tail..." Raja memicing, "apaan nih... Lloorr..."

    Biyan mondar-mandir seolah berpikir keras. "Teka-teki yang memabukkan.." Gunamnya.

    "An-tailor?" Raja memicing lagi, "Aan-g-gell-Tailor?"

    Biyan mengambil alih. Dia mengamati dengan kaca pembesar. "Ada 2 huruf dibelakang yang enggak terbaca." Gunamnya penasaran.

    "An-gel-c Tailor." Biyan menatap Raja. "Sounds familiar... Angelc?" Mata Biyan melotot. "Angelic Tailor."

    Kali ini Raja pun melotot sesaat, lalu mendengus.

    "Nama yang pasaran... Udah... tinggalin aja, ngapain sih diurusin. Mendingan ngurusin kerjaan aja, lebih menghasilkan!" ledek Raja. Biyan memandang fabric label dengan pikiran yang berkecamuk. "Angel itu nama yang amat sangat pasaran.."

    "We've gone so far, can't stop just like it. " Biyan menimang syal itu, menatap kualitas bahan.

    "Elu harus bersyukur enggak ditangkap security," Raja bergidik, "Gak bisa gue bayangin... gue mesti bilang apa sama bokap lo..."

    "Karena enggak ada yang segila gue..." terselip nada bangga, "Siall... dikit lagi padahalll...."

    "Lo tau apa yang terjadi kalau lo jatuh? Ini gak sama dengan hiking, ini tanpa tali. Lo bisa mampus minimal patah tulang gara-gara DJ Saint!"

    "Gue pendaki profesional, lagian... Gue suka tantangan. Kalaupun gue jatuh... jujur, gak kepikiran sampai kesana hahaha...." Biyan tertawa renyah. Raja menggeleng-gelengkan kepalanya seolah menyaluti aksi gila Biyan.

    "Bayangkan Ra, DJ Saint is a girl!!" Biyan mencoba menyulut semangat Raja, "Kita bisa mengungkap identitasnya!"

    "Syukur kalo a girl. Kalo half woman half man, gimana? Banci?" Raja tergelak.

    "I just know she is a girl. Lo denger musiknya dong, lo tau itu cowok atau cewek."

    Raja menimbang-nimbang. Wajah tampannya menyunggingkan seulas senyum, "Okay, gue ikutan!"

    "A girl, scarft, Angel Tailor...." Biyan meluncur ke laptopnya. "Kita cari di internet." Raja berkerut. "Bahan scarft ini bagus, ini kain kapas motif..." Raja menatap Biyan penuh arti, Biyan segera tahu Raja sedang meledeknya. "Gue tau dari temen cewek..."

    "Masalahnya, kapan elu punya cewek?!"

    "I told you, just friend. Hm, ini bukan murahan. Artinya..."

    Raja menyambung, "Tailor itu pun bukan sembarang tailor..." Mereka segera melesat ke laptop. "Google Almighty, help your child."

    ---------- Post added at 04:55 PM ---------- Previous post was at 04:47 PM ----------

    Dua jam kemudian...

    "Ada tiga puluh tiga Tailor bernama Angel Tailor untuk Jakarta saja. Lima puluh sembilan di luar kota... pfff...." Biyan merebahkan tubuhnya ke karpet. Kepalanya terasa panas.

    "Angelic?" Raja melirik Biyan.

    "Gak ada... Mungkin namanya terlalu... agama?"

    "Toh kan gue bilang..." Raja menarik napas. "Lupakan lah... Waktu elu lebih berharga,"

    "Gue telanjur penasaran." Biyan memandang langit-langit apartemennya yang lapang. Raja tahu sifat Biyan, laki-laki itu pantang menyerah.

    "Lo gak mungkin samperin satu persatu kan? Itu gak ada kerjaan namanya..." Raja melirik layar monitor dimana tertera beberapa nama mirip dan alamat "Angel Tailor".

    Biyan bangkit dan meraih Ipad-nya. Dia memotret motif syal dan kembali bergulat dengan email. Raja kembali menggeleng.

    "Elu udah terkena virus DJ Saint. Banyak yang konyol gara-gara berusaha mengungkap identitas itu... Gak sangka gue, elu juga tertular."

    "Gue udah tertular sejak pertama elu cerita. Bedanya, gue cari sumber virusnya." Biyan memencet tombol 'send' ke semua email karyawannya. "Anak-anak harus dibikin sibuk. Dua hari ngurusin urusan gue, gak akan mengurangi omzet perusahaan..."

    Raja terkekeh. "Kayak elu kerja aja..."

    Biyan tersenyum simpul. "She's..... a girl. Nyalinya lumayan, untuk seorang perempuan." Biyan menerawang. Aku telanjur jatuh cinta pada rasa penasaran ini. Memabukkan...

    ---------- Post added at 05:00 PM ---------- Previous post was at 04:55 PM ----------

    Cuplikan:


    "Lo bilang dia DJ kan? DJ KAN? Dia DJ atau BARTENDER?!"

    "Dia DJ!! Yakin sekali!"

    "Lo liat..." Biyan menunjuk, "Apa yang lagi dia lempar-lempar? Itu botol, atau...?" Raja pun melongo.

    "****...."



    Ketika Tuhan Menari
    A game or not a game, I'm gonna be a winner.

    ---------- Post added at 05:01 PM ---------- Previous post was at 05:00 PM ----------

    Cuplikan:


    "Lo bilang dia DJ kan? DJ KAN? Dia DJ atau BARTENDER?!"

    "Dia DJ!! Yakin sekali!"

    "Lo liat..." Biyan menunjuk, "Apa yang lagi dia lempar-lempar? Itu botol, atau...?" Raja pun melongo.

    "****...."



    Ketika Tuhan Menari
    A game or not a game, I'm gonna be a winner.
    Last edited by nagita; 09-02-2012 at 05:51 PM.
    Aku, hanyalah budak kata-kata.

  20. #140
    dokter RSJ - KM ancuur's Avatar
    Join Date
    May 2011
    Location
    RSJ - KM Jabatan:____ Dokter Jiwa
    Posts
    15,694
    Quote Originally Posted by nagita View Post
    Mencintaimu,
    adalah membuat cintamu padaku
    terasa tiada arti.
    loh... bukannya tambah solid... (saling mencintai) dari pada...

    CINTA SEGITIGA...


    Spoiler for :

    burung pun.. melakukannya

Page 7 of 26 FirstFirst ... 5678917 ... LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •