Gegara di FB (chan tahu deh kayaknya, lirik [MENTION=7]cha_n[/MENTION]) ada yang pasang status, tentang keinginan dia masukin anaknya ke salah satu boarding school yang (menurut saya) super mahal dan mesti masuk pake test masuk (yang pastinya susyeh ya) karena ngarepin anaknya bisa jadi hafidz dan imtaq kalau sekolah disono.

Saya jadi bertanya2, seekstrem itukah sekolah?

Udah duit masuk mahal, bulannannya angkanya jutaan, eh anaknya masih disiksa ikutan test yang pasti susyeh...pengen anaknya jadi hafidz tapi maunya sekolah yang bersangkutan anaknya harus sesuai standart sekolah mereka dulu baru bisa masuk.

Saya kadang liat sekolah Naomi sekarang, berani terima siswa baru ga pake test calistung, nyatanya saat naik kelas 2 anaknya udah bisa disejajarkan dengan siswa di sekolah yang menerapkan test calistung saat masuk. Angka rapot anak2 sekolah Naomi bahkan diatas angka rapot siswa di salah satu SD favorit yang sok jual mahal mempersulit anak2 yang masuk dengan test calistung plus (plus menggambar, menyanyi dan wawancara). Bahkan UAS kemarin, nilai rata2 SD naomi mengungguli nilai rata2 SD favorit tersebut menurut pengawas diknas.

Meskipun SD negeri, mereka juga memungut duit sumbangan yang besarannya lebih banyak daripada uang gedung sekolah Naomi, tiap bulan juga ada pungutan yang besarannya sama dengan SPP Naomi.

Dan ngenesnya SD favorit itu tahun ajaran ini kekurangan peminat sampe minta2 SD lain untuk melimpahkan siswa yang tidak diterima SD tersebut masuk ke SDnya. Kesian ya? Padahal sekolah Naomi sampe nolak2 siswa karena menerima murid berdasarkan peringkat usia calon siswa.

Jadi menurut saya kog, ga penting test masuk. Yang penting adalah guru yang berangkutan bisa mendidik siswanya bisa mengikuti kurikullum. Bener ga sih?