Page 2 of 2 FirstFirst 12
Results 21 to 29 of 29

Thread: Batas aurat di masing-masing agama

  1. #21
    pelanggan setia eve's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    4,118
    Eh, saya penasaran, apakah di agama lain selain muslim, (kalo muslim kan jelas, auratnya bla bla bla). Kalau kea kristen kan kalau suster ada bajunya yang nutup seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan, meski bajunya ada yang pendek selutut atau yang panjang, itu bedanya apa? Selain suster, bebas..

    Kalau hindu budha, pakai baju panjang gitu kan ya?
    hai hai hai......

  2. #22
    pelanggan sejati surjadi05's Avatar
    Join Date
    Jun 2011
    Posts
    9,355
    Quote Originally Posted by Yuki View Post
    yg namanya zina, itu berarti kedua belah pihak sudah sama-sama mau, laki-laki dan perempuan

    berarti yg bertanggung jawab juga kedua belah pihak, laki-laki dan juga perempuan

    heran deh, ini pura-pura pinter apa pinter?
    sorry ini nyinggung postnya om alip apa cassanova?

    kalo cassanova, saya bantu jawab, POINT nya kalo lelaki baru dalam tahap "pengen" itu sudah termasuk "dosa" karna dianggap zinah di hati/pikiran

    ---------- Post Merged at 03:50 PM ----------

    Quote Originally Posted by eve View Post
    Eh, saya penasaran, apakah di agama lain selain muslim, (kalo muslim kan jelas, auratnya bla bla bla). Kalau kea kristen kan kalau suster ada bajunya yang nutup seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan, meski bajunya ada yang pendek selutut atau yang panjang, itu bedanya apa? Selain suster, bebas..

    Kalau hindu budha, pakai baju panjang gitu kan ya?
    kalo khatolik jadi suster, itu ada sekolahnya mirip kayak pastur, dan itu juga ga boleh merit, kalo budha yg pake baju gitu bikhu/bikhuni kayak pemimpin doa dalam agama Budha, itu juga gaboleh nikah, malah ga boleh makan daging, dan bawang, itu bukan umat budha biasa
    you meet someone
    you two get close
    its all great for awhile
    then someone stops trying
    Talk less, awkward conversations, the drifting
    No communication whatsoever
    Memories start to fade
    Then the person you know become the person u knew
    That how it goes. Sad isn't it?

  3. #23
    pelanggan tetap red_pr!nce's Avatar
    Join Date
    Aug 2012
    Location
    BSD City
    Posts
    580

  4. #24
    pelanggan setia hajime_saitoh's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    https://t.me/pump_upp
    Posts
    2,005
    yang muslim fotonya lucu banget/......

  5. #25
    Quote Originally Posted by Alip View Post
    Lucunya, itulah prinsip yang saya pegang... laki-laki bertanggung jawab penuh atas pikiran dan perbuatannya, bukannya menyuruh perempuan mematuhi segala macam aturan untuk menjaga supaya si laki-laki tidak terjerumus macam-macam...

    *numpang_lewat
    wahaha ..... betul jg yak
    jadi otak demen ngeres itu yng perlu dikalibrasi
    bukan menyalahkan piranti orang laen
    mbregegeg ugeg-ugeg hemel-hemel sak dulito

  6. #26
    Quote Originally Posted by cha_n View Post
    iya setahu saya yang paling rinci itu Islam, semua ada aturannya.
    misal ibadah, kalau islam rinci banget aturan sholat berapa rokaat, menghadap kemana dll dst.
    begitu juga cara berpakaian sangat rinci diatur.

    kalau agama lain setahu saya ga serinci itu.
    Pasti belum pernah lihat hukum Taurat Perjanjian Lama.
    Twitter: @tingnongtingcer
    Blog: http://ishaputra.wordpress.com/

  7. #27
    Quote Originally Posted by Casanova Love View Post
    Kekristenan secara hukum tidak mengatur batas-batas ketertutupan sepanjang sopan.
    Mungkin ksannya aneh bagi penganut agama lain krn saya sering mbaca juga masukan sampai ejekan bhw beberapa wanita Kristen itu vulgar dlm bpakaian.

    Namun perlu dipahami bhw sudut pandangnya memang beda.
    Di dalam kekristenan itu jika seorang pria ngga kuat mata dan nafsunya maka yg salah adalah si pria, bukan si wanita.
    Skalipun si pria melihat wanita telanjang pun (anggaplah tidak sengaja), dia tidak boleh naik syahwat dan si wanita tidak dapat dipersalahkan atas dosa si pria.

    Mat 5:28
    Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya (naik syahwat), sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.


    Disitu ngga ada dkatakan bhw wanita turut btanggungjawab thd ke-zinah-an seorang pria.

    Atribusi dlm kekristenan itu sifatnya personal introspektif.
    Jika diri sendiri ngga mampu maka jangan atribusikan ksalahan ke pihak lain.
    Kalo di agama sebelah logikanya gak gitu. Kalo ada lelaki ngeliat kambing dibedakin terus horny, yang salah kambingnya.
    Twitter: @tingnongtingcer
    Blog: http://ishaputra.wordpress.com/

  8. #28
    pelanggan setia Matsugawa Dana's Avatar
    Join Date
    Dec 2011
    Location
    " Anata No Kokoro No Naka Ni Iru yo "
    Posts
    2,359
    Setahu saya sich,kalo agama Islam itu jelas benget untuk wanita nya tertutup semuanya kecuali wajah.bahkan sekarang malah lebih modern lagi.ada wanita muslim yang nyaris tertutup semuanya termasuk wajah,kecuali bagian mata.entah peraturan dari mana itu?

    Sekarang kalo di kristen,setau gue asalkan payudara nya tertutupi oleh kain,begitu juga dengan bagian paha,gue rasa itu sich syah2x aja.Payudara boleh keliatan sedikit,tapi Puting Payudara tidak boleh keliatan sama sekali.

    orang temen gue aja yang Kristen pas ke Gereja pake baju Sexy yang dimana bagian Ketiak nya ngga tertutupi.

    Nich sebagai Contoh lagi.coba perhatikan gambar di bawah ini :

    Spoiler for Just Married:


    Ini foto Pernikahan Saudara gue yang beragama Kristen.Coba perhatikan Pakaian Mempelai Wanita nya.Dari gambar di atas ketauan kan , Batas Aurat nya sampai mana?
    Last edited by Matsugawa Dana; 06-07-2014 at 12:37 AM.
    Jual CD Soundtrack Anime dan Tokusatsu.Bagi yang berminat,bisa hubungi gue di :

    085703046062 (Only for SMS) , (022) 7306150 (Only for Calling)

    Gue tunggu ya.Bye.

  9. #29
    pelanggan setia hajime_saitoh's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    https://t.me/pump_upp
    Posts
    2,005
    Madzhab Hanafi

    Pendapat madzhab Hanafi, wajah wanita bukanlah aurat, namun memakai cadar hukumnya sunnah (dianjurkan) dan menjadi wajib jika dikhawatirkan menimbulkan fitnah.

    * Asy Syaranbalali berkata:

    وجميع بدن الحرة عورة إلا وجهها وكفيها باطنهما وظاهرهما في الأصح ، وهو المختار

    “Seluruh tubuh wanita adalah aurat kecuali wajah dan telapak tangan dalam serta telapak tangan luar, ini pendapat yang lebih shahih dan merupakan pilihan madzhab kami“ (Matan Nuurul Iidhah)

    * Al Imam Muhammad ‘Alaa-uddin berkata:

    وجميع بدن الحرة عورة إلا وجهها وكفيها ، وقدميها في رواية ، وكذا صوتها، وليس بعورة على الأشبه ، وإنما يؤدي إلى الفتنة ، ولذا تمنع من كشف وجهها بين الرجال للفتنة

    “Seluruh badan wanita adalah aurat kecuali wajah dan telapak tangan dalam. Dalam suatu riwayat, juga telapak tangan luar. Demikian juga suaranya. Namun bukan aurat jika dihadapan sesama wanita. Jika cenderung menimbulkan fitnah, dilarang menampakkan wajahnya di hadapan para lelaki” (Ad Durr Al Muntaqa, 81)

    * Al Allamah Al Hashkafi berkata:

    والمرأة كالرجل ، لكنها تكشف وجهها لا رأسها ، ولو سَدَلَت شيئًا عليه وَجَافَتهُ جاز ، بل يندب

    “Aurat wanita dalam shalat itu seperti aurat lelaki. Namun wajah wanita itu dibuka sedangkan kepalanya tidak. Andai seorang wanita memakai sesuatu di wajahnya atau menutupnya, boleh, bahkan dianjurkan” (Ad Durr Al Mukhtar, 2/189)

    * Al Allamah Ibnu Abidin berkata:

    تُمنَعُ من الكشف لخوف أن يرى الرجال وجهها فتقع الفتنة ، لأنه مع الكشف قد يقع النظر إليها بشهوة

    “Terlarang bagi wanita menampakan wajahnya karena khawatir akan dilihat oleh para lelaki, kemudian timbullah fitnah. Karena jika wajah dinampakkan, terkadang lelaki melihatnya dengan syahwat” (Hasyiah ‘Alad Durr Al Mukhtaar, 3/188-189)

    * Al Allamah Ibnu Najiim berkata:

    قال مشايخنا : تمنع المرأة الشابة من كشف وجهها بين الرجال في زماننا للفتنة

    “Para ulama madzhab kami berkata bahwa terlarang bagi wanita muda untuk menampakkan wajahnya di hadapan para lelaki di zaman kita ini, karena dikhawatirkan menimbulkan fitnah” (Al Bahr Ar Raaiq, 284)

    Beliau berkata demikian di zaman beliau, yaitu beliau wafat pada tahun 970 H, bagaimana dengan zaman kita sekarang?

    ---------- Post Merged at 12:46 PM ----------

    Madzhab Maliki

    Mazhab Maliki berpendapat bahwa wajah wanita bukanlah aurat, namun memakai cadar hukumnya sunnah (dianjurkan) dan menjadi wajib jika dikhawatirkan menimbulkan fitnah. Bahkan sebagian ulama Maliki berpendapat seluruh tubuh wanita adalah aurat.

    * Az Zarqaani berkata:

    وعورة الحرة مع رجل أجنبي مسلم غير الوجه والكفين من جميع جسدها ، حتى دلاليها وقصَّتها . وأما الوجه والكفان ظاهرهما وباطنهما ، فله رؤيتهما مكشوفين ولو شابة بلا عذر من شهادة أو طب ، إلا لخوف فتنة أو قصد لذة فيحرم ، كنظر لأمرد ، كما للفاكهاني والقلشاني

    “Aurat wanita di depan lelaki muslim ajnabi adalah seluruh tubuh selain wajah dan telapak tangan. Bahkan suara indahnya juga aurat. Sedangkan wajah, telapak tangan luar dan dalam, boleh dinampakkan dan dilihat oleh laki-laki walaupun wanita tersebut masih muda baik sekedar melihat ataupun untuk tujuan pengobatan. Kecuali jika khawatir timbul fitnah atau lelaki melihat wanita untuk berlezat-lezat, maka hukumnya haram, sebagaimana haramnya melihat amraad. Hal ini juga diungkapkan oleh Al Faakihaani dan Al Qalsyaani” (Syarh Mukhtashar Khalil, 176)

    * Ibnul Arabi berkata:

    والمرأة كلها عورة ، بدنها ، وصوتها ، فلا يجوز كشف ذلك إلا لضرورة ، أو لحاجة ، كالشهادة عليها ، أو داء يكون ببدنها ، أو سؤالها عما يَعنُّ ويعرض عندها

    “Wanita itu seluruhnya adalah aurat. Baik badannya maupun suaranya. Tidak boleh menampakkan wajahnya kecuali darurat atau ada kebutuhan mendesak seperti persaksian atau pengobatan pada badannya, atau kita dipertanyakan apakah ia adalah orang yang dimaksud (dalam sebuah persoalan)” (Ahkaamul Qur’an, 3/1579)

    * Al Qurthubi berkata:

    قال ابن خُويز منداد ــ وهو من كبار علماء المالكية ـ : إن المرأة اذا كانت جميلة وخيف من وجهها وكفيها الفتنة ، فعليها ستر ذلك ؛ وإن كانت عجوزًا أو مقبحة جاز أن تكشف وجهها وكفيها

    “Ibnu Juwaiz Mandad – ia adalah ulama besar Maliki – berkata: Jika seorang wanita itu cantik dan khawatir wajahnya dan telapak tangannya menimbulkan fitnah, hendaknya ia menutup wajahnya. Jika ia wanita tua atau wajahnya jelek, boleh baginya menampakkan wajahnya” (Tafsir Al Qurthubi, 12/229)

    * Al Hathab berkata:

    واعلم أنه إن خُشي من المرأة الفتنة يجب عليها ستر الوجه والكفين . قاله القاضي عبد الوهاب ، ونقله عنه الشيخ أحمد زرّوق في شرح الرسالة ، وهو ظاهر التوضيح

    “Ketahuilah, jika dikhawatirkan terjadi fitnah maka wanita wajib menutup wajah dan telapak tangannya. Ini dikatakan oleh Al Qadhi Abdul Wahhab, juga dinukil oleh Syaikh Ahmad Zarruq dalam Syarhur Risaalah. Dan inilah pendapat yang lebih tepat” (Mawahib Jaliil, 499)

    * Al Allamah Al Banaani, menjelaskan pendapat Az Zarqani di atas:

    وهو الذي لابن مرزوق في اغتنام الفرصة قائلًا : إنه مشهور المذهب ، ونقل الحطاب أيضًا الوجوب عن القاضي عبد الوهاب ، أو لا يجب عليها ذلك ، وإنما على الرجل غض بصره ، وهو مقتضى نقل مَوَّاق عن عياض . وفصَّل الشيخ زروق في شرح الوغليسية بين الجميلة فيجب عليها ، وغيرها فيُستحب

    “Pendapat tersebut juga dikatakan oleh Ibnu Marzuuq dalam kitab Ightimamul Furshah, ia berkata: ‘Inilah pendapat yang masyhur dalam madzhab Maliki’. Al Hathab juga menukil perkataan Al Qadhi Abdul Wahhab bahwa hukumnya wajib. Sebagian ulama Maliki menyebutkan pendapat bahwa hukumnya tidak wajib namun laki-laki wajib menundukkan pandangannya. Pendapat ini dinukil Mawwaq dari Iyadh. Syaikh Zarruq dalam kitab Syarhul Waghlisiyyah merinci, jika cantik maka wajib, jika tidak cantik maka sunnah” (Hasyiyah ‘Ala Syarh Az Zarqaani, 176)

    ---------- Post Merged at 12:47 PM ----------

    Madzhab Syafi’i

    Pendapat madzhab Syafi’i, aurat wanita di depan lelaki ajnabi (bukan mahram) adalah seluruh tubuh. Sehingga mereka mewajibkan wanita memakai cadar di hadapan lelaki ajnabi. Inilah pendapat mu’tamad madzhab Syafi’i.

    * Asy Syarwani berkata:

    إن لها ثلاث عورات : عورة في الصلاة ، وهو ما تقدم ـ أي كل بدنها ما سوى الوجه والكفين . وعورة بالنسبة لنظر الأجانب إليها : جميع بدنها حتى الوجه والكفين على المعتمد وعورة في الخلوة وعند المحارم : كعورة الرجل »اهـ ـ أي ما بين السرة والركبة ـ

    “Wanita memiliki tiga jenis aurat, (1) aurat dalam shalat -sebagaimana telah dijelaskan- yaitu seluruh badan kecuali wajah dan telapak tangan, (2) aurat terhadap pandangan lelaki ajnabi, yaitu seluruh tubuh termasuk wajah dan telapak tangan, menurut pendapat yang mu’tamad, (3) aurat ketika berdua bersama yang mahram, sama seperti laki-laki, yaitu antara pusar dan paha” (Hasyiah Asy Syarwani ‘Ala Tuhfatul Muhtaaj, 2/112)

    * Syaikh Sulaiman Al Jamal berkata:

    غير وجه وكفين : وهذه عورتها في الصلاة . وأما عورتها عند النساء المسلمات مطلقًا وعند الرجال المحارم ، فما بين السرة والركبة . وأما عند الرجال الأجانب فجميع البدن

    “Maksud perkataan An Nawawi ‘aurat wanita adalah selain wajah dan telapak tangan’, ini adalah aurat di dalam shalat. Adapun aurat wanita muslimah secara mutlak di hadapan lelaki yang masih mahram adalah antara pusar hingga paha. Sedangkan di hadapan lelaki yang bukan mahram adalah seluruh badan” (Hasyiatul Jamal Ala’ Syarh Al Minhaj, 411)

    * Syaikh Muhammad bin Qaasim Al Ghazzi, penulis Fathul Qaarib, berkata:

    وجميع بدن المرأة الحرة عورة إلا وجهها وكفيها ، وهذه عورتها في الصلاة ، أما خارج الصلاة فعورتها جميع بدنها

    “Seluruh badan wanita selain wajah dan telapak tangan adalah aurat. Ini aurat di dalam shalat. Adapun di luar shalat, aurat wanita adalah seluruh badan” (Fathul Qaarib, 19)

    * Ibnu Qaasim Al Abadi berkata:

    فيجب ما ستر من الأنثى ولو رقيقة ما عدا الوجه والكفين . ووجوب سترهما في الحياة ليس لكونهما عورة ، بل لخوف الفتنة غالبًا

    “Wajib bagi wanita menutup seluruh tubuh selain wajah telapak tangan, walaupun penutupnya tipis. Dan wajib pula menutup wajah dan telapak tangan, bukan karena keduanya adalah aurat, namun karena secara umum keduanya cenderung menimbulkan fitnah” (Hasyiah Ibnu Qaasim ‘Ala Tuhfatul Muhtaaj, 3/115)

    * Taqiyuddin Al Hushni, penulis Kifaayatul Akhyaar, berkata:

    ويُكره أن يصلي في ثوب فيه صورة وتمثيل ، والمرأة متنقّبة إلا أن تكون في مسجد وهناك أجانب لا يحترزون عن النظر ، فإن خيف من النظر إليها ما يجر إلى الفساد حرم عليها رفع النقاب

    “Makruh hukumnya shalat dengan memakai pakaian yang bergambar atau lukisan. Makruh pula wanita memakai niqab (cadar) ketika shalat. Kecuali jika di masjid kondisinya sulit terjaga dari pandnagan lelaki ajnabi. Jika wanita khawatir dipandang oleh lelaki ajnabi sehingga menimbulkan kerusakan, haram hukumnya melepaskan niqab (cadar)” (Kifaayatul Akhyaar, 181)

    ---------- Post Merged at 12:47 PM ----------

    Madzhab Hambali

    * Imam Ahmad bin Hambal berkata:

    كل شيء منها ــ أي من المرأة الحرة ــ عورة حتى الظفر

    “Setiap bagian tubuh wanita adalah aurat, termasuk pula kukunya” (Dinukil dalam Zaadul Masiir, 6/31)

    * Syaikh Abdullah bin Abdil Aziz Al ‘Anqaari, penulis Raudhul Murbi’, berkata:

    « وكل الحرة البالغة عورة حتى ذوائبها ، صرح به في الرعاية . اهـ إلا وجهها فليس عورة في الصلاة . وأما خارجها فكلها عورة حتى وجهها بالنسبة إلى الرجل والخنثى وبالنسبة إلى مثلها عورتها ما بين السرة إلى الركبة

    “Setiap bagian tubuh wanita yang baligh adalah aurat, termasuk pula sudut kepalanya. Pendapat ini telah dijelaskan dalam kitab Ar Ri’ayah… kecuali wajah, karena wajah bukanlah aurat di dalam shalat. Adapun di luar shalat, semua bagian tubuh adalah aurat, termasuk pula wajahnya jika di hadapan lelaki atau di hadapan banci. Jika di hadapan sesama wanita, auratnya antara pusar hingga paha” (Raudhul Murbi’, 140)

    * Ibnu Muflih berkata:

    « قال أحمد : ولا تبدي زينتها إلا لمن في الآية ونقل أبو طالب :ظفرها عورة ، فإذا خرجت فلا تبين شيئًا ، ولا خُفَّها ، فإنه يصف القدم ، وأحبُّ إليَّ أن تجعل لكـمّها زرًا عند يدها

    “Imam Ahmad berkata: ‘Maksud ayat tersebut adalah, janganlah mereka (wanita) menampakkan perhiasan mereka kecuali kepada orang yang disebutkan di dalam ayat‘. Abu Thalib menukil penjelasan dari beliau (Imam Ahmad): ‘Kuku wanita termasuk aurat. Jika mereka keluar, tidak boleh menampakkan apapun bahkan khuf (semacam kaus kaki), karena khuf itu masih menampakkan lekuk kaki. Dan aku lebih suka jika mereka membuat semacam kancing tekan di bagian tangan’” (Al Furu’, 601-602)

    * Syaikh Manshur bin Yunus bin Idris Al Bahuti, ketika menjelaskan matan Al Iqna’ , ia berkata:

    « وهما » أي : الكفان . « والوجه » من الحرة البالغة « عورة خارجها » أي الصلاة « باعتبار النظر كبقية بدنها »

    “’Keduanya, yaitu dua telapak tangan dan wajah adalah aurat di luar shalat karena adanya pandangan, sama seperti anggota badan lainnya” (Kasyful Qanaa’, 309)

    * Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin berkata:

    القول الراجح في هذه المسألة وجوب ستر الوجه عن الرجال الأجانب

    “Pendapat yang kuat dalam masalah ini adalah wajib hukumnya bagi wanita untuk menutup wajah dari pada lelaki ajnabi” (Fatawa Nurun ‘Alad Darb

Page 2 of 2 FirstFirst 12

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •