PDA

View Full Version : - Anggota Denpom Bunuh dan Kubur Pengusaha Surabaya Dengan Semen -



lily
25-03-2013, 04:01 PM
tadi pagi baca Jawa Pos...

di Metropolis ada berita tentang pengusaha Surabaya dibunuh , dan dikubur semen oleh anggota Denpom.

ini ceritanya...


http://images.detik.com/content/2013/03/24/466/cino-dikubur--D.jpg

Warga Jalan Banyu Urip Jaya I, Surabaya, Jawa Timur digegerkan penemuan mayat Rudi Gunawan di dalam rumah No 45 milik almarhum Sutikno, Minggu (24/3) siang. Polisi masih terus melakukan penyelidikan terkait motif pembunuhan seorang pengusaha besi tua di Surabaya itu.

Saat menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Hartoyo memastikan kalau mayat laki-laki yang dikubur di halaman belakang rumah nomor 45 di Jalan Banyu Urip Jaya I itu adalah seorang pengusaha besi tua yang dilaporkan keluarganya pada 15 Maret lalu.

"Untuk motifnya kami masih melakukan pendalaman. Tapi kami memastikan kalau korban merupakan seorang pengusaha yang dilaporkan hilang oleh keluarganya pada 15 Maret lalu," kata Hartoyo di lokasi kejadian.

Selain itu, pihaknya sudah menangkap dua orang tersangka dan memeriksa lima orang saksi.

Dikabarkan, salah satu tersangka adalah anggota Denpom V Brawijaya Surabaya. Meski informasi ini dibenarkan oleh Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) V Brawijaya, Surabaya Kolonel (Arm) Totok Sugiharto saat dihubungi melalui telpon selulernya, kalau tersangka yang kini diperiksa di kantor Denpom V Brawijaya, Hartoyo masih enggan mengungkap jati diri salah satu tersangka tersebut.

"Kami masih melakukan pendalaman soal status tersangka," elak dia singkat.

Diberitakan sebelumnya, Minggu siang, warga Jalan Banyu Urip Jaya I dikejutkan oleh penangkapan anak dan menantu H Sutikno, yaitu Arif dan Edi Junaidi, yang merupakan anggota Denpom V Brawijaya. Warga juga dikejutkan, kalau dua orang tersangka tersebut ditangkap karena kasus pembunuhan seorang pengusaha yang kemudian ditanam di halaman belakang rumah.

"Warga di sini tidak tahu kalau ada kejadian itu. Entah karena kasus apa? Ada yang bilang karena masalah utang piutang ada juga yang bilang soal warisan. Yang julas keluarga almarhum H Sutikno itu orangnya tertutup dengan warga di sini," kata Yanto, seorang warga sekitar.

Dan saat ini, jenasah korban sudah dievakuasi di Kamar Jenazah RSUD dr Soetomo untuk menjalani proses otopsi.

---------- Post Merged at 03:01 PM ----------

Mayat pengusaha besi, Rudy Gunawan, ditemukan terkubur di taman sebuah rumah di Jalan Banyu Urip Jaya I/45. Pria 40 tahun itu dibunuh dan dikubur 2 saudara ipar yakni Pelda Edi Junaedi (42) dan Arif Andiyanto (44).

Berikut kronologi pembunuhan pengusaha besi warga Jalan Manyar Kertoarjo III tersebut yang dihimpun dari berbagai sumber:

Rudy dibunuh di kawasan Bringkang, Menganti pada Kamis (14/3/2013) oleh Edi yang diduga dilakukan seorang diri. Padahal Edi dan Rudy dikenal berkawan baik. Pembunuhan dilakukan di mobil milik Edi. Mobil Rudy yakni Toyota Avanza nopol L 1678 PG lantas dibuang dan ditemukan di Jalan Tambak Langon.

Kebingungan, Edi membiarkan saja mayat Rudi di dalam mobil Toyota Rush miliknya. Mobil itu dibiarkan terparkir di tempat parkir markas Denpom V/4 Brawijaya. Karena mayat Rudy sudah mulai berbau busuk, Edi membawa mayat Rudy ke rumah mertuanya, Soetikno (alm), di Jalan Banyu Urip Jaya I/45.

Edi membawa mayat Rudy ke rumah Banyu Urip, Minggu (17/3/2013) sekitar pukul 10.00 WIB. Edi memang pernah tinggal di situ, namun sekarang dia dan istrinya tinggal di asrama Denpom V/4 Brawijaya.

Di rumah itulah Edi berusaha menghilangkan jejak dengan menguburkan mayat Rudy. Edi merencanakan mengubur mayat di dalam rumah karena ada taman di dalam rumah yang cukup lebar.

Untuk mengubur mayat Rudy, Edi meminta bantuan Arif, kakak iparnya. Arif tinggal di rumah tersebut bersama istrinya, Maya dan ibunya. Untuk mengelabui orang di rumah, Edi memberi uang agar Maya dan ibunya keluar untuk membeli sesuatu.

Mayat Rudy dikubur di kedalaman sekitar 40 cm. Setelah menimbunnya dengan tanah, Edi menyemen bagian atas 'kuburan' tersebut. Di atas semen, Edi menimbunnya lagi dengan tanah dan menanami dengan tumbuhan serta meletakkan pot bunga di atasnya.

Sepandai-pandainya menyimpan bangkai, akhirnya baunya tercium juga. Setelah ada laporan tentang menghilangnya Rudy, polisi yang berkoordinasi dengan Denpom V/4 Brawijaya akhirnya bisa mengamankan Edi. Saat dimintai keterangan, Edi mengakui semua perbuatannya.

ancuur
25-03-2013, 06:26 PM
pembunuh klo ketangkap gantung di tempat ramai... !! pembunuh dingin.. bukan manusia dia ::arg!:: ::arg!:: ::arg!::

lily
25-03-2013, 06:30 PM
udah ketangkep kok om...

lagi diperiksa ama polisi Surabaya.

AsLan
26-03-2013, 09:44 AM
Hebat juga bisa terungkap.

danalingga
26-03-2013, 10:20 AM
Polisi sebenarnya jago juga yak.
Selama ini gue underestimate sama polisi sih.

TheCursed
26-03-2013, 05:17 PM
pembunuh klo ketangkap gantung di tempat ramai... !! pembunuh dingin.. bukan manusia dia ::arg!:: ::arg!:: ::arg!::

ngga' dingin tuh. buktinya masih panik mau nge-dispose mayat nya di mana.
yang beneran dingin sih bakalan cukup tenang buat nyari bak mandi dan bergalon- galon air keras. just saying...

lily
28-03-2013, 11:08 AM
lagi ditangani ama pihak Denpom...

dia menghabisi korban dengan tangan kosong dan sendirian katanya.

korbannya cakep , Papa muda yang ganteng.

lily
28-03-2013, 11:45 AM
Motif pembunuhan Rudy Gunawan, pengusaha besi yang tinggal di Manyar Kertoarjo III Surabaya, akhirnya terungkap. Pembantu Letnan Dua (Pelda) Edi Junaidi (42), anggota Detasemen Polisi Militer (Denpom) V/4 Brawijaya, yang menjadi tersangka kasus ini, merasa jengkel. Pasalnya, ada indikasi dirinya ditipu oleh korban dalam investasi bisnis bunga kamboja kering senilai Rp 60 juta.

Kapendam V Brawijaya Kolonel (Arm) Totok Sugiharto menepis dugaan adanya pemerasan dalam kasus ini. Pasalnya, berdasar pemeriksaan, tersangka Pelda Edi menghabisi nyawa korban dengan motif jengkel setelah dirinya merasa ditipu. "Pembunuhan itu terjadi karena Pelda Ed merasa ditipu oleh Rudy Gunawan," jelas Totok Sugiharto yang dikonfirmasi, Rabu (27/3).

Totok bercerita, Rudy dan Edi sudah saling kenal sejak lama. Sumber di Polrestabes Surabaya bahkan mengatakan, Edi merupakan pengawal atau pemberi jasa keamanan bagi bisnis keluarga Rudy Gunawan. Pada bulan Januari, menurut Totok Sugiharto, Rudy dan Edi bersepakat membuat bisnis bunga kamboja kering. Ed menyerahkan uang enam puluh juta rupiah kepada Rudy sebagai investasi.

Totok menuturkan, Edi tergiur dengan keuntungan Rp 4 juta per bulan yang dijanjikan Rudy Gunawan. karenanya, Edi berani menanam investasi. Awalnya, Edi memberi Rp 10 juta kepada Rudy. Pembayaran kedua Edi menyetor Rp 15 juta, pembayaran ke tiga Edi melengkapi dengan nilai Rp 35 juta.

Sekitar awal Februari, Pelda Edi mulai menagih keuntungan Rp 4 juta itu pada Rudy. Tetapi Rudy selalu menolak untuk bertemu dengan alasan sibuk. Akhir Februari, Edi kembali menagih dan mendapatkan jawaban yang sama. Tanggal 11 Maret, menurut Totok, Rudy Gunawan mengatakan pada Ed iuang investasi Rp60 juta itu dibawa kabur seseorang. Esoknya, 12 Maret siang, Edi menemui Rudy di pabrik besinya di daerah Semampir. Saat itu Rudy menolak untuk berbicara lama dengan alasan sibuk. Dia menjanjikan bertemu esoknya.

Keesokan harinya 13 Maret, Rudy Gunawan tiba-tiba membatalkan janji bertemu lewat SMS. Kata Totok, Pelda Ed saat itu sudah mulai jengkel. Dia juga merasa sedang ditipu.

Besoknya 14 Maret sekitar pukul 10.00 WIB, Pelda Edi keluar dari kantor Denpom V/4 Surabaya. Tanpa sengaja dia melihat mobil Avanza L 1678 PG milik Rudy Gunawan melintas di Jalan Hayam Wuruk, depan Markas Denpom. Mobil langsung dia hentikan, Rudy yang ada di balik kemudi, dimintanya memarkir mobil di lapangan tenis tidak jauh dari situ. Kemudian Edi meminta Rudy ikut ke rumah pribadinya di perumahan Menganti Emas, Gresik dengan menggunakan mobil Rush milik Edi.

Sampai di sana, Edi menanyakan soal uang Rp4 juta per bulan yang dijanjikan Rudy, dan uang investasi Rp60 juta yang sudah diserahkannya. Menurut Totok, pembicaraan keduanya berlangsung sengit, mereka hampir berkelahi. Rudy kemudian menyerahkan kartu ATM BCA berserta nomor PIN-nya kepada Edi untuk jaminan. Rudy juga menelpon ibu mertuanya, meminta transfer Rp50 juta.

Dengan jaminan itu, kemarahan Edi sedikit mereda. Tetapi dia meminta Rudy mengantarkannya untuk mencari orang yang disebut Rudy telah membawa lari uangnya. Rudy menyanggupi dan mereka kembali menuju ke lapangan tenis Jalan Hayam Wuruk. Dari sana, Rudy mengemudikan mobilnya, Toyota Avanza L 1678 PG, diikuti Edi yang mengemudikan mobilnya di belakang.

Pelda Edi mengaku saat itu semakin kesal, karena Rudy hanya membawanya berputar-putar saja. Dia semakin yakin bahwa Rudy berbohong. Mungkin uang Rp60 juta tidak pernah hilang, melainkan diambil sendiri oleh Rudy.

Menjelang tengah malam, mereka sampai di Jl. Raya Tambak Langon 20, Greges arah ke Surabaya. Edi menghentikan mobil dan meminta Rudy keluar. Di sana mereka berdebat lagi. Merasa tidak puas, Edi mendorong Rudy. Dia mengambil sebilah kayu yang ada di tepi jalan dan dihantamkan ke kepala Rudy. Kemudian Edi menuju mobilnya dan mengambil seutas tali. Dia jerat leher Rudy dengan satu tarikan keras.

Jasad Rudy kemudian diangkat Edi dan diletakan di bagian belakang mobil Rush miliknya. Setelah itu, dia kembali pulang ke asrama Denpom. Mobil Avanza L 1678 PG milik Rudy dia tinggalkan di jalan raya itu.

Korban Dibunuh dengan Cara Dicekik

Rabu (27/3) kemarin, juga dilakukan proses rekonstruksi pembunuhan Rudy Gunawan yang dikubur di belakang rumah mertua Pelda Edi, Jl Banyu Urip Jaya I/45 Surabaya. Meski mendapat pengawalan ketat dari polisi dan petugas Denpom Kodam V Brawijaya, proses rekonstruksi sempat ricuh. Pasalnya, warga sekitar ingin melihat secara dekat bagaimana tersangka mengubur korban dalam kondisi tangan terikat. Dalam rekontruksi terekam 69 adegan.

Satu persatu adegan dilakukan dua tersangka, yakni Pelda Edi Junaidi dan Arif Ardiyanto (44), warga Banyu Urip Jaya I yang merupakan kakak ipar Edi. Selama adegan tak ada satu petugas mau memberikan komentar soal rekontruksi ini. Sedangkan proses rekonstruksi berawal di kawasan Bringkang, Menganti, Gresik. Kemudian ke Tambak Langon Surabaya karena mobil korban ditemukan di sana. Rekonstruksi berakhir di Banyu Urip Jaya I/45.

"Tadi kami mulai rekonstruksi di kawasan Menganti, Tambak Langon. Banyu Urip Jaya ini lokasi terakhir," kata Kanit Resmob Polrestabes Surabaya AKP Agung Pribadi. Ia tak mau berkomentar lagi. Bahkan, setelah rekonstruksi adegan ke 69 kelar, Agung langsung ngacir dari lokasi.

Diberitakan sebelumnya, mayat Rudy Gunawan ditemukan terkubur di sebuah taman belakang rumah di Banyu Urip Jaya I pada Minggu (24/3). Setelah membunuh, dua tersangka menguras tabungan Rudy menggunakan 2 kartu ATM. Total uang sebanyak Rp 80 juta dikuras tersangka mulai Jumat (15/3) hingga Jumat (22/3).

Sementara dari pemeriksaan tersangka, Pelda Edi Junaidi merupakan pelaku tunggal pembunuhan. Sedang kakak iparnya, Arif, hanya membantu untuk menyembunyikan mayat Rudi Gunawan. “Hasil pemeriksaan tersangka Arif mengaku jika hanya dimintai tolong oleh tersangka Edi untuk menyembunyikan jasad korban,” ujar Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Farman.

Danpomdam V/Brawijaya yang dikonfirmasi terpisah mengatakan Pelda Edi mengaku sendirian saat melakukan pembunuhan terhadap Rudy Gunawan. Arif hanya bertugas membantu saat mayat Rudy dikuburkan. "Edi mengaku melakukan pembunuhan sendiri. Tidak ada yang membantu," katanya.

Selain dilakukan sendiri, Edi juga mengaku melakukan pembunuhan secara spontan dan tidak direncanakan. Saat itu, keduanya memang sedang membicarakan bisnis. Namun dalam pembicaraan itu, mereka cekcok dan secara spontan Edi membunuh korban dengan cara mencekiknya.

Karena itu, tersangka Pelda Edi Junaedi akan dikenakan pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup. “Untuk militernya akan diberhentikan secara tidak hormat,” ujarnya.

Urzu 7
28-03-2013, 05:22 PM
Pelajaran bagi bapak2 muda yang ganteng tapi otaknya oon.. ga ada yang namanya nanam modal kecil mau untung gede

lily
29-03-2013, 11:48 AM
yang oon benernya yang kasi pinjaman uang -> anggota denpom nya.

opi77
30-03-2013, 08:25 PM
Lagi tren nich bunuh orang trus disemen....

lily
30-03-2013, 10:15 PM
iya kak , di Surabaya aja udah kejadian 2 kali.

pertama balita disemen. kedua ya pengusaha ini.

opi77
31-03-2013, 04:49 PM
Semen buat ilangin jejak....tapi yah kejam aja udah dibunuh trus disemen lagi...

BundaNa
07-04-2013, 03:55 PM
patut dipertanyakan, pangkat pembantu letda bisa inves puluhan juta rupiah, punya mobil rush....hmmmm:mikir:

serendipity
07-04-2013, 03:59 PM
sebenernya semua kasus pembunuhan itu bisa diungkap kok ama polisi, cuma tergantung nasib kasusnya aja,. Kalo sempet di masukin ke tivi, ya pasti polisi semangat 45nya menggebu-gebu untuk nyari si pelaku.

lily
12-04-2013, 08:29 PM
akhirnya ada tersangka baru...

bintara urusan administrasi penyelidikan kriminil pengamanan fisik denpom V / 4 surabaya -> sersan mayor cpm riki junaedi.

itsreza
12-04-2013, 09:18 PM
semua pelaku tindak kejahatan kejam di surabaya pasti
sebelumnya pernah baca thread-thread yang dibuat lily :mikir: