lily
16-11-2012, 09:19 PM
Tahun 2001...
Tahun dimana wajah saya muncul di majalah untuk pertama kalinya...
Tahun dimana dia menelepon kantor majalah , bertanya nomor telepon saya...
Tahun dimana awal saya mengenalnya , walau hanya lewat telepon...
Setiap hari selalu mendengar suaranya , tanpa pernah melihat wajahnya.
Saat itu saya masih kelas 1 SMA. Saya begitu menikmati masa SMA , dengan banyak teman.
Saya bersekolah di sekolah swasta yang cukup terkenal di Surabaya. Sebelumnya saya bersekolah di SMP swasta , tempat anak - anak pintar di Surabaya bersekolah. Pokoknya kalo menyebut nama SMP itu , semua pasti tau disana sekolah anak berprestasi.
Tapi saya memilih tidak melanjutkan sekolah di SMA nya , karena merasa pergaulan saya tidak akan berkembang , kalau hanya melanjutkan ke SMA sebelah. Dan image SMA sebelah itu juga sekolah tempat anak berprestasi , dan saya tidak terlalu tertarik akan prestasi di sekolah. Walaupun saya selalu masuk rangking 10 besar , karena tuntutan Papa.
Saya memilih sekolah di SMA yang cukup jauh dari rumah , demi pergaulan yang luas.
Saya masuk di kelas 1 SMA tahun 2000.
Tahun 1997 , Koko sempat sekolah disana , tapi dikeluarkan , karena berantem dengan guru agama.
Jadi ceritanya...
Koko sering bolos dan nongkrong di warung depan sekolah , bersama teman - temannya. Suatu hari , ada razia oleh guru. Koko kena dan disuruh kembali ke kelas. Dan Koko kembali ke kelas , sambil merokok.
Di SMA , Koko cukup terkenal dan menjadi idola entah cowok , entah cewek. Mungkin itu membuat Koko jadi agak sok.
Sampai di kelas , guru agama menegur Koko yang merokok. Dan guru agama marah dan menyuruh Koko menelan rokok itu. Koko marah dan menantang guru tersebut. Akhirnya Koko dikeluarkan.
Dan sejak itu , Koko tidak pernah melanjutkan sekolah. Dia lebih memilih berbisnis.
Tapi sosok Koko tetap menyisakan kenangan tersendiri untuk beberapa guru yang sayang ama Koko. Beberapa guru sering tanya ke saya , tentang kabar Koko.
SMA swasta tempat saya bersekolah , terkenal dengan image pelajarnya yang nakal dan gaul. Tapi banyak juga yang berprestasi disana , terutama di bidang olahraga.
Saya cukup mudah bergaul dan punya banyak teman di SMA. Mulai dari anak baik - baik , sampai yang nakal.
Saya tahu masa SMA adalah masa pencarian jati diri , tapi saya juga tahu batasan. Tidak pernah saya merokok , tidak pernah minum alkohol , apalagi sampai memakai narkoba. Paling nakal , saya bolos dari sekolah dan pulang lagi ke rumah , karena ortu saya sibuk , dan pulang ke rumah 2 minggu sekali.
Di SMA kelas 1 , banyak teman cowok yang tampan , sayangnya yang menarik hati saya bukan yang tampan , tapi lucu.
Ya... Saya suka pada seorang teman cowok bernama Hao. Nama Indonesia nya bukan itu sih , tapi biasa saya dan teman - teman memanggil dia Hao.
Hao bukanlah cowok tampan , dia gendut dan lucu , tingginya sekitar 168 cm. Hao ikut ekstrakurikuler basket. Karena suka basket , saya juga ikut ekstrakurikuler basket. Selain itu , supaya bisa lebih lama bersama Hao.
Awalnya sih hubungan saya dan Hao baik - baik saja. Kita sering ngobrol di telepon. Sering pergi bareng juga , bersama teman - teman lain.
Bahkan waktu saya telepon ke rumah Hao , Mamanya bilang ,
"Oh Meme... Hao sering cerita tentang kamu."
Dan akhirnya... Memang saya tahu bahwa Hao menyukai saya , tapi tidak berani mengungkapkan. Karena ada teman baik Hao menyukai saya , dan sering curhat ke Hao. Sebut saja D.
Akhirnya D mengungkapkan perasaannya pada saya di hari Valentine. D bilang akan bunuh diri , kalo saya menolaknya.
D ini cowok populer di sekolah. Karena mapan dan badannya tinggi besar , banyak orang kayak hormat ke dia.
Saya pikir , ya udahlah terima aja , daripada dia bunuh diri , saya disalahkan. Karena sebelumnya ada kejadian cowok nekad memotong urat nadi di sekolah , karena diputusin ama pacarnya.
Saya jadian dengan D. Dan sifatnya sangat egois. Masa saya jalan dengan teman baik cowok yang agak "melambai" , langsung teman saya didorong oleh D , sampai nabrak mobil parkir.
Gak pake lama , teman - teman D langsung kumpul di area parkiran mobil. Pada sok mau hajar teman baik saya.
What !!?? Langsung aja saya tampar D depan umum , saya lempar pake tas dia. Gila aja !!! Maen dorong teman baik saya. Siapa elo !!??
Saya putusin di telepon. Dia nangis - nangis minta saya balik , dan mengeluarkan ancaman dia seperti biasa , mau bunuh diri.
Saya bilang , "Silahkan. Besok saya tunggu beritanya di koran ya. Awas kalo sampe kamu masih hidup." Dia sempat bilang kalo saya mempermalukan dia depan teman - teman dia. What the hell !? Telepon saya tutup dan saya cabut kabelnya biar gak telepon lagi.
Akhirnya... Saya bebas dari cowok psycho...
Di sekolah , dia masih berusaha dekat - dekat ama saya. Duduk di belakang saya , bareng Hao. Sampai akhirnya bosan , karena gak saya anggap. Tapi D terus kirimin saya boneka setiap ada special event , misal : Valentine , my birthday , and Christmas Day.
Hari - hari saya selama kelas 1 SMA , selalu diwarnai dengan sorakan - sorakan... Misal saya lewat depan Hao , langsung semua teman Hao yang juga teman saya , teriak , "Hao tuh Meme... Ayo bilang..." Saya sih biasa aja , diam sambil berlalu.
Hao ini ikut club mobil di Surabaya , dan banyak anggotanya yang teman dia di SMA , dari kelas 1 sampai kelas 3.
Jadi kalau jam istirahat , depan kelas saya selalu penuh dengan teman - teman Hao dari kelas 1 sampai kelas 3 , dan ngintip - ngintip gak jelas gitu...
"Mana sih Meme ?"
"Yang mana ? Yang mana ?"
Kalo saya minum di dalam kelas , temannya pada teriak , "Hao tuh Meme haus , beliin minum."
Saya sampe merasa pada aneh semua ya...
Ya... Di sekolah , hubungan saya dan Hao gak banyak komunikasi , kenapa ??? Karena saya dan Hao gak ngobrol aja udah disorakin , apalagi kalo sampai ngobrol berdua , bisa gempa kali kelas 1-1 (kelas saya) hahahaha...
Hao pernah bilang ke saya , dia gak bisa jadian dengan saya , karena dia tahu sahabatnya masi mengharapkan saya. Dan saya paham sih , solidaritas sangat berarti di masa SMA. Jadi saya pikir , ya udahlah gak papa , yang penting kita sama - sama tau bahwa kita saling menyayangi.
Sampai akhirnya saya masuk majalah , dan semua membicarakan tentang saya. Makin banyak yang mengenal saya , termasuk kakak kelas , dan juga orang dari luar sekolah saya...
Termasuk dia , yang menanyakan telepon saya dari kantor majalah.
Tapi tidak terlalu saya anggap sih...
Yang saya tau , dia mengaku sebagai anak SMA F , namanya Andre. Selebihnya saya tidak pernah tau siapa dia , karena cuma kenalan di telepon. Dan lagi , saat saya tanya tentang teman saya yang cukup populer di SMA F , kok dia gak tau. Pikiran saya waktu itu , pasti ini anak kuper. Males ah kenalan ama yang kuper hihihihi...
Tapi setiap dia telepon , selalu saya angkat. Saya hampir tidak pernah mengacuhkan orang yang telepon saya , walaupun mungkin saya tidak suka dengan orang tersebut. Kecuali yang sampai lebay , mengancam bunuh diri.
Akhirnya , karena kesibukan saya , antara jadi murid SMU kelas 1 - model - tim basket - les tenis , saya harus menyadari bahwa waktu saya yang 24 jam itu tidak cukup untuk ditambah dengan bersantai ngobrol di telepon.
Lambat laun , saya jadi jarang ngobrol dengan Hao di telepon. Jadi jarang ngobrol dengan Andre dan lain - lain di telepon. Setiap ada telepon , selalu dibilang gak ada , karena memang saya pulang selalu jam 9 malam , dan di atas jam 9 malam , saya gak boleh terima telepon oleh Papa.
Kalo saya dan Hao , masih bisa bertemu di kelas , saat latihan basket. Karena hampir setiap hari , sepulang sekolah , saya selalu latihan basket.
Tapi ya situasi di sekolah memang ga memungkinkan kita untuk ngobrol berdua.
Akhirnya kelas 1 SMU saya berlalu begitu saja. Saya naik ke kelas 2-6 , Hao naik ke kelas 2-7.
Kenangan yang paling saya ingat di tahun itu... Hao menelepon saya dan menyanyikan lagu "SEPHIA"...
"Hey, Sephia
Malam ini ku takkan datang
Mencoba tuk berpaling sayang dari cintamu
Hey, Sephia
Malam ini ku takkan pulang
Tak usah kau mencari aku, demi cintamu
Hadapilah ini
Kisah kita takkan abadi
Slamat tidur kekasih gelapku oh Sephia
Smoga cepat kau lupakan aku
Kekasih sejatimu takkan pernah sanggup
untuk melupakanmu
Slamat tinggal kasih tak terungkap oh Sephia
Smoga kau lupakan aku cepat
Kekasih sejatimu takkan pernah sanggup
untuk meninggalkanmu
Hey, Sephia
Jangan pernah panggil namaku
Bila kita bertemu lagi di lain hari
Hadapilah ini
Kisah kita takkan abadi"
Tahun dimana wajah saya muncul di majalah untuk pertama kalinya...
Tahun dimana dia menelepon kantor majalah , bertanya nomor telepon saya...
Tahun dimana awal saya mengenalnya , walau hanya lewat telepon...
Setiap hari selalu mendengar suaranya , tanpa pernah melihat wajahnya.
Saat itu saya masih kelas 1 SMA. Saya begitu menikmati masa SMA , dengan banyak teman.
Saya bersekolah di sekolah swasta yang cukup terkenal di Surabaya. Sebelumnya saya bersekolah di SMP swasta , tempat anak - anak pintar di Surabaya bersekolah. Pokoknya kalo menyebut nama SMP itu , semua pasti tau disana sekolah anak berprestasi.
Tapi saya memilih tidak melanjutkan sekolah di SMA nya , karena merasa pergaulan saya tidak akan berkembang , kalau hanya melanjutkan ke SMA sebelah. Dan image SMA sebelah itu juga sekolah tempat anak berprestasi , dan saya tidak terlalu tertarik akan prestasi di sekolah. Walaupun saya selalu masuk rangking 10 besar , karena tuntutan Papa.
Saya memilih sekolah di SMA yang cukup jauh dari rumah , demi pergaulan yang luas.
Saya masuk di kelas 1 SMA tahun 2000.
Tahun 1997 , Koko sempat sekolah disana , tapi dikeluarkan , karena berantem dengan guru agama.
Jadi ceritanya...
Koko sering bolos dan nongkrong di warung depan sekolah , bersama teman - temannya. Suatu hari , ada razia oleh guru. Koko kena dan disuruh kembali ke kelas. Dan Koko kembali ke kelas , sambil merokok.
Di SMA , Koko cukup terkenal dan menjadi idola entah cowok , entah cewek. Mungkin itu membuat Koko jadi agak sok.
Sampai di kelas , guru agama menegur Koko yang merokok. Dan guru agama marah dan menyuruh Koko menelan rokok itu. Koko marah dan menantang guru tersebut. Akhirnya Koko dikeluarkan.
Dan sejak itu , Koko tidak pernah melanjutkan sekolah. Dia lebih memilih berbisnis.
Tapi sosok Koko tetap menyisakan kenangan tersendiri untuk beberapa guru yang sayang ama Koko. Beberapa guru sering tanya ke saya , tentang kabar Koko.
SMA swasta tempat saya bersekolah , terkenal dengan image pelajarnya yang nakal dan gaul. Tapi banyak juga yang berprestasi disana , terutama di bidang olahraga.
Saya cukup mudah bergaul dan punya banyak teman di SMA. Mulai dari anak baik - baik , sampai yang nakal.
Saya tahu masa SMA adalah masa pencarian jati diri , tapi saya juga tahu batasan. Tidak pernah saya merokok , tidak pernah minum alkohol , apalagi sampai memakai narkoba. Paling nakal , saya bolos dari sekolah dan pulang lagi ke rumah , karena ortu saya sibuk , dan pulang ke rumah 2 minggu sekali.
Di SMA kelas 1 , banyak teman cowok yang tampan , sayangnya yang menarik hati saya bukan yang tampan , tapi lucu.
Ya... Saya suka pada seorang teman cowok bernama Hao. Nama Indonesia nya bukan itu sih , tapi biasa saya dan teman - teman memanggil dia Hao.
Hao bukanlah cowok tampan , dia gendut dan lucu , tingginya sekitar 168 cm. Hao ikut ekstrakurikuler basket. Karena suka basket , saya juga ikut ekstrakurikuler basket. Selain itu , supaya bisa lebih lama bersama Hao.
Awalnya sih hubungan saya dan Hao baik - baik saja. Kita sering ngobrol di telepon. Sering pergi bareng juga , bersama teman - teman lain.
Bahkan waktu saya telepon ke rumah Hao , Mamanya bilang ,
"Oh Meme... Hao sering cerita tentang kamu."
Dan akhirnya... Memang saya tahu bahwa Hao menyukai saya , tapi tidak berani mengungkapkan. Karena ada teman baik Hao menyukai saya , dan sering curhat ke Hao. Sebut saja D.
Akhirnya D mengungkapkan perasaannya pada saya di hari Valentine. D bilang akan bunuh diri , kalo saya menolaknya.
D ini cowok populer di sekolah. Karena mapan dan badannya tinggi besar , banyak orang kayak hormat ke dia.
Saya pikir , ya udahlah terima aja , daripada dia bunuh diri , saya disalahkan. Karena sebelumnya ada kejadian cowok nekad memotong urat nadi di sekolah , karena diputusin ama pacarnya.
Saya jadian dengan D. Dan sifatnya sangat egois. Masa saya jalan dengan teman baik cowok yang agak "melambai" , langsung teman saya didorong oleh D , sampai nabrak mobil parkir.
Gak pake lama , teman - teman D langsung kumpul di area parkiran mobil. Pada sok mau hajar teman baik saya.
What !!?? Langsung aja saya tampar D depan umum , saya lempar pake tas dia. Gila aja !!! Maen dorong teman baik saya. Siapa elo !!??
Saya putusin di telepon. Dia nangis - nangis minta saya balik , dan mengeluarkan ancaman dia seperti biasa , mau bunuh diri.
Saya bilang , "Silahkan. Besok saya tunggu beritanya di koran ya. Awas kalo sampe kamu masih hidup." Dia sempat bilang kalo saya mempermalukan dia depan teman - teman dia. What the hell !? Telepon saya tutup dan saya cabut kabelnya biar gak telepon lagi.
Akhirnya... Saya bebas dari cowok psycho...
Di sekolah , dia masih berusaha dekat - dekat ama saya. Duduk di belakang saya , bareng Hao. Sampai akhirnya bosan , karena gak saya anggap. Tapi D terus kirimin saya boneka setiap ada special event , misal : Valentine , my birthday , and Christmas Day.
Hari - hari saya selama kelas 1 SMA , selalu diwarnai dengan sorakan - sorakan... Misal saya lewat depan Hao , langsung semua teman Hao yang juga teman saya , teriak , "Hao tuh Meme... Ayo bilang..." Saya sih biasa aja , diam sambil berlalu.
Hao ini ikut club mobil di Surabaya , dan banyak anggotanya yang teman dia di SMA , dari kelas 1 sampai kelas 3.
Jadi kalau jam istirahat , depan kelas saya selalu penuh dengan teman - teman Hao dari kelas 1 sampai kelas 3 , dan ngintip - ngintip gak jelas gitu...
"Mana sih Meme ?"
"Yang mana ? Yang mana ?"
Kalo saya minum di dalam kelas , temannya pada teriak , "Hao tuh Meme haus , beliin minum."
Saya sampe merasa pada aneh semua ya...
Ya... Di sekolah , hubungan saya dan Hao gak banyak komunikasi , kenapa ??? Karena saya dan Hao gak ngobrol aja udah disorakin , apalagi kalo sampai ngobrol berdua , bisa gempa kali kelas 1-1 (kelas saya) hahahaha...
Hao pernah bilang ke saya , dia gak bisa jadian dengan saya , karena dia tahu sahabatnya masi mengharapkan saya. Dan saya paham sih , solidaritas sangat berarti di masa SMA. Jadi saya pikir , ya udahlah gak papa , yang penting kita sama - sama tau bahwa kita saling menyayangi.
Sampai akhirnya saya masuk majalah , dan semua membicarakan tentang saya. Makin banyak yang mengenal saya , termasuk kakak kelas , dan juga orang dari luar sekolah saya...
Termasuk dia , yang menanyakan telepon saya dari kantor majalah.
Tapi tidak terlalu saya anggap sih...
Yang saya tau , dia mengaku sebagai anak SMA F , namanya Andre. Selebihnya saya tidak pernah tau siapa dia , karena cuma kenalan di telepon. Dan lagi , saat saya tanya tentang teman saya yang cukup populer di SMA F , kok dia gak tau. Pikiran saya waktu itu , pasti ini anak kuper. Males ah kenalan ama yang kuper hihihihi...
Tapi setiap dia telepon , selalu saya angkat. Saya hampir tidak pernah mengacuhkan orang yang telepon saya , walaupun mungkin saya tidak suka dengan orang tersebut. Kecuali yang sampai lebay , mengancam bunuh diri.
Akhirnya , karena kesibukan saya , antara jadi murid SMU kelas 1 - model - tim basket - les tenis , saya harus menyadari bahwa waktu saya yang 24 jam itu tidak cukup untuk ditambah dengan bersantai ngobrol di telepon.
Lambat laun , saya jadi jarang ngobrol dengan Hao di telepon. Jadi jarang ngobrol dengan Andre dan lain - lain di telepon. Setiap ada telepon , selalu dibilang gak ada , karena memang saya pulang selalu jam 9 malam , dan di atas jam 9 malam , saya gak boleh terima telepon oleh Papa.
Kalo saya dan Hao , masih bisa bertemu di kelas , saat latihan basket. Karena hampir setiap hari , sepulang sekolah , saya selalu latihan basket.
Tapi ya situasi di sekolah memang ga memungkinkan kita untuk ngobrol berdua.
Akhirnya kelas 1 SMU saya berlalu begitu saja. Saya naik ke kelas 2-6 , Hao naik ke kelas 2-7.
Kenangan yang paling saya ingat di tahun itu... Hao menelepon saya dan menyanyikan lagu "SEPHIA"...
"Hey, Sephia
Malam ini ku takkan datang
Mencoba tuk berpaling sayang dari cintamu
Hey, Sephia
Malam ini ku takkan pulang
Tak usah kau mencari aku, demi cintamu
Hadapilah ini
Kisah kita takkan abadi
Slamat tidur kekasih gelapku oh Sephia
Smoga cepat kau lupakan aku
Kekasih sejatimu takkan pernah sanggup
untuk melupakanmu
Slamat tinggal kasih tak terungkap oh Sephia
Smoga kau lupakan aku cepat
Kekasih sejatimu takkan pernah sanggup
untuk meninggalkanmu
Hey, Sephia
Jangan pernah panggil namaku
Bila kita bertemu lagi di lain hari
Hadapilah ini
Kisah kita takkan abadi"