PDA

View Full Version : Bahasa Indonesia Jadi Pelajaran Pokok di Australia



mbok jamu
29-10-2012, 04:48 PM
CANBERRA, KOMPAS.com — Bangkitnya Asia tidak bisa dihentikan oleh siapa pun dan terus melaju. Australia harus memiliki rencana yang tepat untuk memanfaatkan momentum tersebut.

Demikian pernyataan Perdana Menteri Australia, Julia Gillard, ketika meluncurkan kebijakan Abad Asia yang sudah lama ditunggu-tunggu. "Bangkitnya Asia bukan saja tidak bisa dihentikan, namun semakin melaju," kata Gillard, dalam pidato di lembaga pemikir strategis Lowy Institut di Sydney, hari Minggu (28/10/2012) ini.

Pada tahun 2025 nanti, Asia akan memiliki jumlah penduduk kelas menengah paling banyak di dunia. Oleh karena itu, Australia sudah menyiapkan berbagai strategi untuk mengantisipasi semua hal itu, yang tercakup dalam Kertas Putih Abad Asia.

Dalam pemaparannya, PM Gillard menjelaskan lima langkah kunci yang akan dijalankan Australia guna menyongsong Abad Asia tersebut.

Menurut laporan koresponden Kompas di Australia,L Sastra Wijaya, Indonesia menjadi salah satu titik perhatian utama Australia. Dalam soal bahasa, misalnya, seluruh sekolah di Australia akan terlibat bekerja sama dengan paling sedikit satu sekolah di Asia guna mendukung pengajaran bahasa prioritas, yaitu bahasa Indonesia, Hindi (India), Mandarin, dan Jepang.

Australia juga akan membuka beberapa misi diplomatik baru di Asia meskipun tidak disebutkan kapan hal tersebut akan dilakukan.

Menurut PM Gillard, Australia akan membuka kedubes penuh di ibu kota Mongolia, Ulaan Baatar, dan konsulat di Shenyang (China), Phuket (Thailand), dan di Indonesia bagian timur, tanpa menyebut lokasi.

Australia juga akan membangun "strategi komprehensif" dengan lima negara yang dianggap paling penting, yaitu China, India, Indonesia, Jepang, dan Korea Selatan.

Selain itu, PM Gillard juga mengatakan bahwa Canberra akan menempatkan pejabat setingkat duta besar di Jakarta untuk ASEAN guna mendukung kerja sama lebih erat dengan negara-negara anggota ASEAN.

Dalam dokumen Kertas Putih ini disebutkan bahwa Australia akan memberikan penghargaan Australia Awards kepada 12.000 warga Asia selama lima tahun ke depan guna mempromosikan hubungan antarwarga Australia dan Asia.

Australia juga akan memberikan kemudahan bagi para warga dari negara-negara berisiko rendah untuk berkunjung dan mendorong lebih banyak turis dari China dan negara Asia lainya.

Dalam reaksinya, pemimpin oposisi Tony Abbott menyambut baik kebijakan yang dijabarkan pemerintah, namun mengatakan masalah pendanaan masih belum jelas dan kebijakan yang dijabarkan belum rinci.

"Oposisi menyambut baik Kertas Putih Asia ini," kata Abbott kepada wartawan di Canberra. "Isinya bisa dipahami namun tidak ada kejutan. Banyak tujuan yang bagus, tetapi tidak banyak detail dan tidak ada dana yang disampaikan." tambah Abbott.

Menurut pemimpin partai Liberal tersebut, pihak oposisi lebih serius dalam kebijakan mereka terhadap Asia. "Saya kira kami lebih serius memperhatikan Asia dibandingkan pemerintah ini dan saya sudah berulang kali mengatakan kita memerlukan lebih banyak Jakarta, lebih sedikit Jenewa, dalam kebijakan luar negeri," kata Abbott.

----------------------------------------------------------

ADELAIDE, KOMPAS.com - Mau menjadi dosen bahasa Indonesia, dengan gaji 1 miliar rupiah per tahun di Australia? Bila Anda memiliki kualifikasi Doktor di bidang humaniora atau Ilmu Sosial berkenaan dengan Indonesia, silakan melamar untuk menjadi dosen di Unversitas New South Wales di Akademi Pertahanan Australia di Canberra.

Ronggolawe
29-10-2012, 07:49 PM
wah, gw harus banting setir nih, kalau ada kesem
patan ngambil S2 :)

AsLan
29-10-2012, 11:34 PM
Kalo gak salah Australia juga mengincar orang2 berbakat dari Indonesia.

Nanti orang2 yg mendaftar untuk jadi warga negara itu akan dinilai kualitasnya, misalnya punya keahlian apa, lulusan apa, punya duit berapa dll kalo poin2nya cukup langsung diterima.

Temen gw ada yg kayak gitu.

Dia lulusan S2, tapi di indonesia hidupnya pas-pasan, gajinya gak jauh2 dari belasan juta dan gak naik2.

Setelah pindah ke australia, dia dapet kerja tapi gajinya gak cukup buat biaya anak istrinya sehingga dia dikasi tunjangan dari pemerintah sekitar 15jt rupiah per bulan.
Total tunjangan + gaji bisa untuk hidup layak sekeluarga.

kandalf
30-10-2012, 11:25 AM
buka kedubes di Indonesia Timur atau buka konsulat?

mbok jamu
30-10-2012, 11:39 AM
Quote dari skynews.com.au

It outlines plans to open a full embassy in the Mongolian capital Ulaanbaatar, and consulates in China's Shenyang, Thailand's Phuket and in Indonesia's east.

kandalf
30-10-2012, 11:52 AM
Oh, aku yang kurang teliti membaca berita Kompas. ::arg!::

ndugu
30-10-2012, 12:07 PM
kupikir smart move ya, melihat lokasi australi yang di deket asia gini
tapi ini menimbulkan efek backlash ga dengan penduduk lokal di sana?


Kalo gak salah Australia juga mengincar orang2 berbakat dari Indonesia.

Nanti orang2 yg mendaftar untuk jadi warga negara itu akan dinilai kualitasnya, misalnya punya keahlian apa, lulusan apa, punya duit berapa dll kalo poin2nya cukup langsung diterima.

kupikir secara umum australi mau imigran yang well-educated deh.
dan kebetulan di sana memang pake sistem point, seperti kanada. dan saya denger setiap taon jenis2 sarjana dengan point terbanyak bisa berubah2, tergantung demand negara. ada beberapa sodaraku yang di australia juga memanfaatkan sistem ini.

mbok jamu
30-10-2012, 07:59 PM
Kalau mbok baca di koran-koran, penduduk kampung sini belum begitu peduli dgn kebijakan ini karena masih pusing dengan kenaikan listrik 15% dan gas 14% gara-gara carbon tax dan pengurangan baby bonus dari $5000 jadi $3000, dsb. Masalahnya sekarang adalah kebijakan White Paper ini membutuhkan ribuan tenaga pengajar dan milyaran dolar budget.

Australia memang pakai sistem point dan berubah-ubah sesuai dgn kebutuhan negara. Ada beberapa teman yg sedang sedih karena tenaga di bidang Child Care misalnya, tidak dibutuhkan lagi saat ini. Jaman mbok kemari, kebetulan kampung ini lagi butuh orang-orang seperti mbok dan pak mbok jadi tidak ada masalah cari kerja di sini dan menjadi permanent resident.

Cari kerja di Australia sebenarnya mudah. Tinggal buka website perusahaan tsb, lihat bagian career, kirim CV, uraikan semua keahlian dan latar belakang pendidikan. Kalau cocok dengan semua persyaratan yg diminta, perusahaan itu akan mengurus semua visa, travel and accommodation. Tidak perlu mencari lewat agen kerja, bayar dulu, dsb.

purba
30-10-2012, 09:45 PM
Australia harus menjadi "Asia". Jika tidak, akan habis dia. Dulu, Australia selalu merasa sbg Barat, padahal terletak di timur. Sekarang, mungkin mulai tobat. Konon SBY pun terlihat "perkasa" di mata PM Australia yg sekarang. ::hihi::

AsLan
30-10-2012, 10:00 PM
atau...
Australia sedang basa basi saja.

purba
30-10-2012, 10:07 PM
atau...
Australia sedang basa basi saja.

Ini kan tipikal Barat. Kalo gak kuat melawan kompetitornya (baca: Asia, bukan Indonesia saja), maka dijadikan teman. Nanti, kalo sudah kuat lagi, ya injek-injek lagi.

:))

ndugu
31-10-2012, 07:33 AM
kan masuk akal ya
australia jauh dari benua2 laen, paling deket ya asia, sama indo tetangga lagi. itu kan pasar gede. asia in general juga gede marketnya. kalo mau berkembang, ya targetin market terbesar ini. apalagi udah deket gini.

heihachiro
31-10-2012, 08:12 AM
di zonasi FIFA juga Aussie dah masuk zona Asia kok

BundaNa
31-10-2012, 01:02 PM
bukannya bahasa indonesia di sekolah2 australia emang jadi mata pelajaran pilihan favorit ya?

di Bali penuh tuh orang2 aussie buka usaha::hihi::

AsLan
31-10-2012, 03:04 PM
Logis...

Australi harus berhubungan baik dengan indonesia.

---------- Post Merged at 02:04 PM ----------

Apalagi teman barat mereka sering krisis ekonomi, jauh, padahal tetangga mereka tumbuh semakin kuat.

purba
01-11-2012, 12:14 PM
Sayangnya Indonesia malah bertindak sebaliknya. Logis juga bahwa, di samping bhs Inggris, bhs Cina dan bhs Arab menjadi pelajaran pokok di sekolah menengah. Bhs Cina karena di sekeliling Indonesia adalah Cina dan bhs Arab karena keyakinan orang Indonesia berasal dari Arab. Minimal bhs Cina versi Glodok atau bhs Arab versi Krukut bisa dipahami oleh orang Indonesia kebanyakan.

BundaNa
01-11-2012, 12:31 PM
ya diliat aja...soalnya tipe2 penguasa Aussie suka mendikte...mirip sama boss amriknya::hihi::

Neptunus
01-11-2012, 12:39 PM
gw pernah ngobrol ama orang Aussie. Dia mahasiswi yg lagi belajar bahasa disini. Dia cerita emang bwt pelajar & mahasiswa disana itu disuruh milih salah satu bahasa Asia diatas. Mayoritas pada lebih suka milih bahasa Indonesia sih, karena lebih populer di lidah. India banyak yg ga suka dgn kulturnya. Mandarin ribet cara ngomongnya, dan Jepang ada kanjinya. Jadi Bahasa Indonesia dianggap bahasa yg paling mudah dipelajari ::hihi::

Porcelain Doll
01-11-2012, 01:56 PM
jelaslah...yg laen kan mesti belajar nulis juga soalnya ;D
belajarnya jadi dobel

mbok jamu
01-11-2012, 08:19 PM
Kalau mbok pikir ini peluang kerja yg bagus banget untuk orang Indonesia tentunya, jangan sampai bahasa Indonesia diajarkan oleh bangsa lain kepada bangsa lain. Pernah kenalan dgn profesor yg mengajar bahasa Indonesia, orang lokal tapi bahasa Indonesia nya bagus banget.

Peluang ini sebaiknya dimanfaatkan dengan baik, bukan sebagai lahan kerja saja tapi juga jembatan antara Indonesia dan Australia yg mudah-mudahan bisa memperbaiki hubungan antar negara yg sempat memburuk. Orang Indonesia termasuk pendatang yg well-educated di sini, jauh berbeda dengan yg di Malaysia, misalnya. Jadi kalau orang Malaysia mengejek Indonesia karena TKI nya, kita bisa bilang "itu karena yg well-educated tidak mau bekerja di Malaysia". Ha..ha..

Orang Indonesia harus lebih cerdik daripada orang Australia, apalagi Malaysia.

purba
01-11-2012, 08:43 PM
... Orang Indonesia termasuk pendatang yg well-educated di sini, jauh berbeda dengan yg di Malaysia, misalnya. Jadi kalau orang Malaysia mengejek Indonesia karena TKI nya, kita bisa bilang "itu karena yg well-educated tidak mau bekerja di Malaysia". Ha..ha..


Orang Malaysia sudah menjadi raja di negerinya sendiri. Karena itu gak perlu nyari makan ke Australia. Sementara orang Indonesia dimana-mana jadi babu. Di negerinya sendiri jadi babu, di luar negeri juga jadi babu.

:))

AsLan
01-11-2012, 11:52 PM
Orang Indonesia di hargai loh di Singapur.

Orang sana kalo denger lu dari indonesia pasti mikirnya "wah orang kaya nih..."

mbok jamu
02-11-2012, 04:32 AM
Orang Malaysia sudah menjadi raja di negerinya sendiri. Karena itu gak perlu nyari makan ke Australia. Sementara orang Indonesia dimana-mana jadi babu. Di negerinya sendiri jadi babu, di luar negeri juga jadi babu.

:))

Kalau di negrinya sendiri jadi pembantu, masa pas ke luar negri jadi direktur?? ::ngakak2::

BTW, soal mereka tidak perlu nyari makan di Australia, anda salah.

ndugu
02-11-2012, 05:01 AM
Orang Indonesia di hargai loh di Singapur.

Orang sana kalo denger lu dari indonesia pasti mikirnya "wah orang kaya nih..."
ini ada benernya nih
udah beberapa kali saya denger stereotipe ini dari orang singapur
lucu juga
sepertinya, kalo bukan "wah orang kaya nih", ya "wah, pembantu nih" :cengir:

BundaNa
02-11-2012, 03:24 PM
kenapa jadi panjang OOTnya ya?:ngopi: