PDA

View Full Version : [Berita] Bahasa Inggris Akan Dihapus dari Kurikulum SD



BundaNa
24-10-2012, 04:48 PM
Katanya kemarin rame di tipi...berhubung tipi sering matinya, gugling deh...nemu:


Mata pelajaran Bahasa Inggris tidak akan lagi dimuat dalam kurikulum wajib untuk siswa sekolah dasar (SD) yang akan diberlakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun ajaran 2013-2014. Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim mengatakan, mata pelajaran ini ditiadakan untuk siswa SD karena untuk memberi waktu kepada para siswa dalam memperkuat kemampuan bahasa Indonesia sebelum mempelajari bahasa asing.

Ia menegaskan bahwa aturan ini harus diikuti oleh semua sekolah. Namun, jika ada sekolah yang menjadikan mata pelajaran Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran tambahan, itu merupakan persoalan lain dan akan dipertimbangkan lagi.

Kurikulum untuk siswa SD akan dipadatkan hanya enam mata pelajaran, yaitu Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya, dan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Namun, ini baru disepakati untuk siswa kelas 1-3 saja, sedangkan kelas 4-6 masih didiskusikan lagi.

sambel (http://edukasi.kompas.com/read/2012/10/11/11404612/Bahasa.Inggris.Akan.Dihapus.dari.Kurikulum.SD)


Tapi sepertinya rencana itu gak mulus sih...ada sekolah2 dan pihak yang menentang rencana ini (kayaknya udah bukan wacana, sudah diputuskan)


Para guru sekolah dasar (SD) yang mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris menyesalkan rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menghapus mata pelajaran tersebut. Mereka menganggap bahasa Inggris penting bagi pengetahuan para murid sekolah dasar.

"Kalau saya pribadi menyayangkan rencana tersebut karena bahasa internasional memang untuk pengetahuan anak," kata Guru Bahasa Inggris di SD Islam Terpadu (SDIT) Al-Muhajirin Rikhotul Aisyi, Jumat (19/10/2012).

Menurut Rikhotul, pelajaran Bahasa Inggris ini sangat penting sebagai kebutuhan siswa. Apalagi di sekolah ini, mata pelajaran Bahasa Inggris sudah diberikan sejak kelas satu. Dia menambahkan, mata pelajaran yang menggunakan bilingual bagus bagi pengetahuan dan perkembangan anak-anak. "Namun jika terpaksa akan dihapus dan pergantian kurikulum yang baru lebih baik, ya tidak apa-apa," tuturnya.

Rikhotul berharap agar mata pelajaran tersebut tidak jadi dihapuskan. Menurut dia, saat ini Bahasa Inggris menjadi bahasa internasional. Sehingga sangat diperlukan jika dikenalkan sejak dini. "Sangat diperlukan. Dari kecil sebaiknya memang diperkenalkan Bahasa Inggris," tukasnya.

Tidak hanya guru, para murid juga menyesalkan rencana penghapusan tersebut. Misalnya, Shalma, murid kelas VI SDIT Al-Muhajirin. Terlebih, Bahasa Inggris adalah mata pelajaran favoritnya. "Saya enggak setuju dihapus karena saya suka Bahasa Inggris. Jadi jangan dihapus," papar Shalma.

Dia setuju dengan pendapat bahwa Bahasa Inggris bisa menambah pengetahuan siswa SD. Apalagi, dirinya kerap berkomunikasi dengan saudaranya di luar negeri. "Aku maunya tetap ada Bahasa Inggris. Biar makin lancar," katanya

sambel (http://kampus.okezone.com/read/2012/10/19/373/706488/guru-dan-murid-tolak-bahasa-inggris-dihapus)


Anak gwe termasuk yang favorit sama pelajaran bahasa inggris juga sih, dan gwe liat di bukunya pelajaran masih sangat sederhana, hanya membiasakan anak menulis dan melafalkan vocab yang sehari2 dia temukan, macam kalimat sapaan, warna, makanan, buah2an dan sayur2an...dan saya liat Naomi fun2 aja menerima pelajaran ini. Bahasa Indonesianya juga bagus, masih bisa mengikuti.

Saya justru pusing sama PPKN dan IPS, materinya hampir2 sama, cuma dibolak-balik aja urutan babnya, bahkan ada yang dibahas di IPS, dibahas lagi di Bahasa Indonesia.

Sebenernya kasusnya bukan di banyaknya mata pelajaran, lebih ke arah penyusunan kurikullum yang bener biar satu pelajaran dengan pelajaran lain gak tabrakan.

Pendidikan karkater atau attitude juga penting, tapi kalo jadinya standart seperti PKN, itu sama aja pemasungan pribadi sejak kecil...malah kadang saya liat bagusan kurikulum agama di sekolah Naomi, menjabarkan attitude dengan baik dan mudah dipahami anak2.


Menurut Guru Besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof Dr. Soedijarto, MA, perubahan kurikulum bukanlah sesuatu yang diperlukan sistem pendidikan nasional saat ini. Selain itu, mengubah kurikulum tidak bisa dilakukan secara instan.

"Tidak bisa sekarang jadi, lalu tahun depan langsung diterapkan," ujar Soedijarto kepada Okezone, Kamis (11/10/2012).

Penyusunan dan revisi kurikulum, ujar Soedijarto, itu memerlukan evaluasi yang mendalam. Pemerintah haruslah melihat dan mengevaluasi penerapan kurikulum di ruang kelas dan bagaimana guru menguasai kurikulum tersebut.

"Ini bukanlah sesuatu yang apriori dan harus dilakukan tanpa pertanyaan. Dasarnya harus evaluasi, bukan sebatas asumsi-asumsi," tegas Ketua Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (PP ISPI) ini.

Evaluasi yang dimaksud Soedijarto meliputi pemetaan kesulitan apa saja yang dialami guru di ruang kelas. Kemudian, sebuah kurikulum baru juga seharusnya diuji coba terlebih dahulu sebelum benar-benar diterapkan. Dengan begitu, guru benar-benar sudah menguasai kurikulum.

sumber (http://kampus.okezone.com/read/2012/10/11/373/702571/evaluasi-dulu-matpel-ipa-ips-bahasa-inggris-baru-dihapus)

Nah ini, keputusan kemarin itu sudah berdasarkan studi yang mendalam dan data2 yang valid belum? Kalau memang bahasa inggris ditiadakan, apakah para elit depdiknas sudah memikirkan nasib ratusan guru honorer studi bahasa inggris yang sudah menyebar di pelosok SD?

Sebaiknya kalau memang mau mengadakan perubahan kurikullum, lakukan studi dulu dan lihat mapel lain...masih banyak mapel yang tumpang tindih dengan mapel lain

AsLan
24-10-2012, 10:04 PM
Bahasa Inggris perlu dipelajari dari kecil gak sih ?

bukannya bisa dipelajari kapan aja ?
sama kayak komputer, bisa dipelajari setelah dewasa...

Gw pernah baca penelitian yg menemukan bahwa anak yg dibesarkan dengan 1 bahasa cenderung sangat luwes dan sangat pandai menggunakan bahasa tersebut.
Anak yg dibesarkan dengan 2 bahasa tidak bisa seluwes itu.

Gw rasa sekolah gak perlu ngajar bahasa inggris, tapi bahasa inggris yg umum2 bisa kita ajarkan sendiri ke anak2 minimal supaya gak gaptek kalo browsing di internet.

RAP
24-10-2012, 10:19 PM
Perlu banget slan...
Coba kalo dari dulu balajar bhs inggris digalakkan pasti ngak ada keributan di PSSI gara gara salah persepsi karena masing masing kubu punya pengertian sendiri. ::hihi::
Trus kita juga ngak bakalan ketipu ma investor khususnya di tambang n perminyakan...
yang punya kita... yg banyak duit malah bukan kita ...
Padahal kalo diitung berapa coba kekayaan kita... masa kalah sama singapore yg ngak punya SDA cuma SDM

Nowitzki
24-10-2012, 10:19 PM
aq sih oke2 aja kalo bahasa inggris mau dihapuskan.. Krn aq pasti dapet buah manisnya :)

AsLan
24-10-2012, 10:58 PM
maksud gw bukannya melarang anak belajar bahasa inggris, tapi menunda sampai SMP baru mulai belajar bahasa inggris...

waktu sd belajar bahasa indonesia sampai luwes dan belajar berbagai dasar ilmu2 lainnya sperti matematik, ipa dan ips...

---------- Post Merged at 09:58 PM ----------

maksud gw bukannya melarang anak belajar bahasa inggris, tapi menunda sampai SMP baru mulai belajar bahasa inggris...

waktu sd belajar bahasa indonesia sampai luwes dan belajar berbagai dasar ilmu2 lainnya sperti matematik, ipa dan ips...

Porcelain Doll
24-10-2012, 11:51 PM
aq sih oke2 aja kalo bahasa inggris mau dihapuskan.. Krn aq pasti dapet buah manisnya :)

ni maksudnya gimana ya? ::ungg::

---------- Post Merged at 10:51 PM ----------


aq sih oke2 aja kalo bahasa inggris mau dihapuskan.. Krn aq pasti dapet buah manisnya :)

ni maksudnya gimana ya? ::ungg::

startsmart
25-10-2012, 01:26 AM
aku rasa dimulai sejak SMP adalah yg paling tepat.. jangan sampai deh, masyarakat kita seperti di malaysia.. pusing lihat film mereka karena bahanya campur2...

BundaNa
25-10-2012, 11:19 AM
^boleh sih kalo mau dihapus...cuma pertanyaan gwe itu lho...mau diapain itu guru2 honorer khusus pelajaran bahasa inggris yang jumlahnya ratusan?

---------- Post Merged at 10:19 AM ----------

^boleh sih kalo mau dihapus...cuma pertanyaan gwe itu lho...mau diapain itu guru2 honorer khusus pelajaran bahasa inggris yang jumlahnya ratusan?

itsreza
25-10-2012, 11:39 AM
iya ga perlu bahasa inggris di Indonesia, tapi bahasa indonesia yang perlu mendunia

ndugu
25-10-2012, 04:08 PM
emang kalian gimana ya?
soalnya dari jamanku sekolah dulu, inggris juga baru diajarkan pas smp.
sd dulu saya malah ga ada pelajaran inggris juga
tapi hampir semua orang yang saya tau dari sekolah ada les inggris :cengir:

jadi apa bedanya? :cengir:

ndableg
25-10-2012, 04:13 PM
aq sih oke2 aja kalo bahasa inggris mau dihapuskan.. Krn aq pasti dapet buah manisnya :)

Aha! ini hasil loby toh...

ndableg
25-10-2012, 04:14 PM
ni maksudnya gimana ya? ::ungg::

Ud situ jangan mau kalah.. buka kursus khusus anak2 sd

danalingga
25-10-2012, 04:15 PM
Kalo masih sd sih emang nggak perlu2 banget rasanya.

BundaNa
25-10-2012, 06:00 PM
kalo SD ampe diapus bahasa inggrisnya, maka les2 bahasa inggris pasti langsung full tuh, apalagi lembaga2 pendidikan bahasa inggris udah buka sampe kelas todler ::hihi::

believe or not, di kelas 1 sd gwe nyimak pelajaran bahasa inggrisnya lebih fun dibanding belajar bahasa indonesia. Jadi bukan bahasa inggrisnya yang kudu diilangin biar anak2 concern sama pelajaran bahasa indonesia, tapi pengemasan dan bobot materi. Pelajaran bahasa indonesia kelas 1 lebih susah dibanding pelajaran bahasa inggrisnya

Itu baru kelas 1 SD, gwe udah ngebayangin kayak apa susahnya bobot materi pelajaran bahasa indonesia di kelas2 yang lebih atas

mbok jamu
25-10-2012, 06:19 PM
Bahasa Inggris dan Pendidikan Pancasila/Kewarganegaraan memang sebaiknya dihapuskan di SD. Mau cepat-cepat jadi TKI apa?

pasingsingan
25-10-2012, 06:39 PM
ng... anu mbok
klo ada skul setingkat SD
menjadiken bhs.inggris sbg salah satu pelajaran wajib
biasanya itu skul yng suka klaim sbg skul unggulan
bertaraf inter dan terkesan keren dsbnya.

btw, se7 bhs. inggris dimulai saat SMP

Ronggolawe
25-10-2012, 06:45 PM
kalo SD ampe diapus bahasa inggrisnya, maka les2 bahasa inggris pasti langsung full tuh, apalagi lembaga2 pendidikan bahasa inggris udah buka sampe kelas todler ::hihi::

believe or not, di kelas 1 sd gwe nyimak pelajaran bahasa inggrisnya lebih fun dibanding belajar bahasa indonesia. Jadi bukan bahasa inggrisnya yang kudu diilangin biar anak2 concern sama pelajaran bahasa indonesia, tapi pengemasan dan bobot materi. Pelajaran bahasa indonesia kelas 1 lebih susah dibanding pelajaran bahasa inggrisnya

Itu baru kelas 1 SD, gwe udah ngebayangin kayak apa susahnya bobot materi pelajaran bahasa indonesia di kelas2 yang lebih atas

emang buku B. Indonesia kelas 1 sudah ngga nga
jarin "Ini Budi dan Keluarga nya" lagi Bund?

danalingga
25-10-2012, 11:43 PM
^ ah, iya rasanya cerita budi dan wati itu dulu sangat menarik.

Eh, benar budi dan wati kan ya? Agak lupa2 inget.

Ronggolawe
25-10-2012, 11:47 PM
Wati-Budi-Iwan

Arman-Ima-....

AsLan
25-10-2012, 11:48 PM
Hari ini gw baca dikoran cerita tentang anak2 jaman sekarang yg kemampuan bahasa inggrisnya jelek, bahasa indonesianya juga payah.

Banyak mahasiswa yg tidak mampu menulis makalah dengan baik, bahkan dalam bahasa indonesia.

Sebaiknya bahasa indonesia diajarkan dengan baik pada anak2 SD, biarkan mereka menjadi orang2 yg mampu mengutarakan pikiran dalam bahasa yg baik, entah itu lisan maupun tulisan.

Nanti kalo bahasa indonesianya udah luwes, mulai belajar bahasa asing.

tuscany
26-10-2012, 07:09 PM
Anak Indonesia kan belajar bahasa lokal dulu di rumah, baru belajar Bahasa Indonesia yang benar di SD. Itu aja itungannya udah bilingual dari kecil. Mau ditambah Bahasa Inggris apa nggak kesian?

SD mantepin bahasa nasional dulu deh. Kan Bahasa Indonesia mau diusulkan jadi bahasa resmi ASEAN.

BundaNa
27-10-2012, 11:18 AM
emang buku B. Indonesia kelas 1 sudah ngga nga
jarin "Ini Budi dan Keluarga nya" lagi Bund?

Gak ada...udah diganti dengan Bab Identitas Diri::hihi:: Gwe ampe puyeng nerangin apa itu nama panggilan, apa itu nama lengkap, apa itu alamat, apa itu nama keluarga (padahal Indonesia jarang ada nama keluarga)

Lebih banyak ke budi pekerti dan pengajaran norma lho di semua buku pelajaran, kadang gwe nemu materi Bahasa Indonesia, IPS dan PKN nyampur2, isinya hampir mirip aja. Gak fun deh...malah gwe liat lebih fun IPA, Matematika sama Bahasa Inggris...kalo gwe bilang yang nyusun kurikullum mesti membuat pelajaran2 ini gak tumpang tindih dan mudah untuk seusianya...baru deh evaluasi tentang perlu enggaknya satu mata pelajaran

The_Majestic
23-05-2013, 03:13 PM
Sebenarnya gue lebih setuju cara drastis Singapore untuk jadiin bahasa Inggris jadi bahasa nasional, malaysia dan mandarin jadi bahasa ibu. Terbukti sekarang mereka lebih maju dan lebih open ke dunia internasional.

Indonesia malah sebaliknya, jalan mundur malah mau hapusin bahasa inggris dari kurikulum sd. Ini malah bikin indonesia semakin terkucil di pergaulann internasional.

ancuur
23-05-2013, 04:13 PM
Hari ini gw baca dikoran cerita tentang anak2 jaman sekarang yg kemampuan bahasa inggrisnya jelek, bahasa indonesianya juga payah.

Banyak mahasiswa yg tidak mampu menulis makalah dengan baik, bahkan dalam bahasa indonesia.

Sebaiknya bahasa indonesia diajarkan dengan baik pada anak2 SD, biarkan mereka menjadi orang2 yg mampu mengutarakan pikiran dalam bahasa yg baik, entah itu lisan maupun tulisan.

Nanti kalo bahasa indonesianya udah luwes, mulai belajar bahasa asing.

para pejabat aja masih ada yg bilang "yang" selalu bilang "nyang"
dan para presenter TV juga tata bahasanya perlu di beri pelajaran berbahasa indonesia yang baik :jempol:

Shaka_RDR
24-05-2013, 10:06 AM
^
dan yg paling gw benci : menggunakan kata anyar untuk menggantikan kata baru.

itu bahasa jawa dan ga pernah dimasukkan jadi bahasa indonesia baku ::grrr:: orang indonesia itu bukan orang jawa semua kali !!!



bahasa indonesia boleh aja di usulkan jadi bahasa ASEAN, internasional atau intergalactic sekalipun. tapi klo ga ada yang mau pake, apa gunanya selain "gelar kosong" belaka ?
contohnya aja malaysia : walau mereka sudah ada "sumpah pemuda" ala malaysia untuk menggunakan 1 bahasa. tapi tetep aja u mendengar banyak bahasa bersliweran klo sudah ada "gank" se-ras yg ngumpul.

mendingan belajar yang pasti2 aja deh, bahasa inggris secara de-facto itu bahasa international. kaga peduli mau bahasa dari antah berantah apaan yg diusulkan jadi bahasa international atau intergalactic sekalipun.

ancuur
24-05-2013, 11:43 AM
^
dan yg paling gw benci : menggunakan kata anyar untuk menggantikan kata baru.

iya presenter2 tv banyak tuh yg suka bilang begitu.. ::arg!::

noodles maniac
25-05-2013, 08:56 AM
Gw termasup yang setuju bahasa Inggris diajarkan mulai SMP aja. Menurut gw pas SMP itulah waktu yang pas buat mengajarkan bahasa Inggris teori-teorinya secara terstruktur dan sistematis, terutama penguatan grammar. Nah nanti baru pas SMA lebih ke prakteknya deh..reading, listening dan lebih banyak conversation ato yang lebih keren discussion. Mengenalkan bahasa Inggris ke anak-anak udah gampang kok, soalnya bahasa Inggris udah ada dimana-mana. FB, twitter, situs-situs, acara TV, settingan gadget dan elektronik lain, dll. Peran orang tua sebenernya cukup dengan memperkaya vocabulary aja pada anaknya. :)

purpose
25-05-2013, 12:55 PM
Ya ya ya begitulah pembodohan di Indonesia, bahasa Inggris mau dihapuskan di SD. Sumpah aneh. Apa lebih wajar ya memasukkan pelajaran Agama di SD dibanding bahasa Inggris? lebih penting membuat anak percaya doktrin agama dibanding bahasa?
No wonder kelak anak internasional school lebih pinter bahasa inggris. indonesia... dimana menteri pendidikan yang bermutu ::grrr::

TheCursed
25-05-2013, 05:13 PM
Heh. Tujuannya biar anggota dewan kita yang 'terhormat' dodol-nya nggak keliatan kalo di komper sama anak SD ? ::oops::

Ronggolawe
25-05-2013, 05:55 PM
Apa lebih wajar ya memasukkan pelajaran Agama di SD dibanding bahasa Inggris? lebih penting membuat anak percaya doktrin agama dibanding bahasa?
kekeke...
kenapa pelajaran Agama yang loe salahin?
Pelajaran Agama itu sudah dari tahun jebot menjadi
kurikulum standar pendidikan, jadi ngga da urusan de
ngan pelajaran B Inggris di SD atau tidak :)

purpose
25-05-2013, 06:47 PM
Entahlah tapi menurut gw ngajarin agama pada anak cukup diajarin orang tuanya aja. Gw ngeliat faktanya di lapangan, anak-anak yang diajarin pelajaran agama secara berlebihan akibatnya jadi fanatik dan gak ramah sama orang yg agamanya berbeda.
Beda lah pasti sama anak yg sekolah di internasional atau swasta, ndak fanatik berlebihan. Mending diajarin bahasa Inggris, jadi gak malu-maluin kalo ditanyain bahasa inggrisnya ini apa.. atau diajak jalan ke luar seenggak-enggaknya bahasa sederhana dari negeri sana bisa :)

gw pernah liat ada orang lagi jalan pagi ama anjingnya dan dikatain "awas dia orang agama lain, jangan deket2"
Lah kesian banget ya itu anak masih kecil udah dapet didikan gak bener. Diajarin membenci agama orang ;D
Ya tiap orang punya pendapat yg berbeda sih, cuma itu pendapat pribadi gw :)

tsu
25-05-2013, 06:52 PM
itu namanya prejudice my friend ::bye::

gara2 satu orang begitu, semua orang dianggap seperti itu

IMHO mempelajari bahasa seseorang itu tidak ada yang rugi, actually, belajar apapun itu tidak ada yang rugi
just keep learning, and try to do sumthing with your knowledge

itu yang harus di ajarkan, try to do sumthing

pinter tapi cuman disimpen sendiri ? wew.... ::arg!::

Ronggolawe
25-05-2013, 06:58 PM
Entahlah tapi menurut gw ngajarin agama pada anak cukup diajarin orang tuanya aja. Gw ngeliat faktanya di lapangan, anak-anak yang diajarin pelajaran agama secara berlebihan akibatnya jadi fanatik dan gak ramah sama orang yg agamanya berbeda.
Beda lah pasti sama anak yg sekolah di internasional atau swasta, ndak fanatik berlebihan. Mending diajarin bahasa Inggris, jadi gak malu-maluin kalo ditanyain bahasa inggrisnya ini apa.. atau diajak jalan ke luar seenggak-enggaknya bahasa sederhana dari negeri sana bisa
lha, loe sendiri apa ngga fanatik berlebihan dalam
menolak pengajaran "doktrin" agama di sekolah? :)

thread ini mengenai pengajaran bahasa Inggris di
SD, jadi seharusnya membahas kekurangan atau ke
lebihan pengajaran bahasa Inggris itu sendiri.

ngga perlu loe bawa-bawa pengajaran agama, atau
loe buka saja thread baru soal itu.

soal ngga malu-maluin, gw juga baru belajar bahasa
Inggris di SMP, dan gw ngga malu-maluin tuh dalam
berbahasa Inggris.... ngga ada korelasinya belajar ba
hasa Inggris sejak SD dibandingkan sejak SMP, toh pa
da akhirnya itu kembali kepada si murid apakah akan
memilih untuk mengusai atau tidak, dan bergantung gu
ru dalam membangun suasana belajarnya.

purpose
25-05-2013, 07:06 PM
Terima kasih tanggapannya, tapi di akhir kalimat saya sudah menyampaikan bahwa itu hanya pendapat pribadi.
Saya gak fanatik, karna toh di SD saya tetep pelajrin agama dan SMP saya belajar 2 agama. Itulah kenapa saya tau perbedaan cara mengajar agama satu dengan yang lain. prejudice? maybe :)
Kalau gak mau terima alasan saya ya nggak apa-apa. Tidak ada pemaksaan
I'm out of here :)

BundaNa
25-05-2013, 08:13 PM
Entahlah tapi menurut gw ngajarin agama pada anak cukup diajarin orang tuanya aja. Gw ngeliat faktanya di lapangan, anak-anak yang diajarin pelajaran agama secara berlebihan akibatnya jadi fanatik dan gak ramah sama orang yg agamanya berbeda.
Beda lah pasti sama anak yg sekolah di internasional atau swasta, ndak fanatik berlebihan. Mending diajarin bahasa Inggris, jadi gak malu-maluin kalo ditanyain bahasa inggrisnya ini apa.. atau diajak jalan ke luar seenggak-enggaknya bahasa sederhana dari negeri sana bisa :)

gw pernah liat ada orang lagi jalan pagi ama anjingnya dan dikatain "awas dia orang agama lain, jangan deket2"
Lah kesian banget ya itu anak masih kecil udah dapet didikan gak bener. Diajarin membenci agama orang ;D
Ya tiap orang punya pendapat yg berbeda sih, cuma itu pendapat pribadi gw :)

Ah tidak, anak gwe sekolah di sekolah Islam, kurikulum dan jam pelajarannya lebih banyak dan berat dibanding pelajaran agama di SD negeri, tapi gwe udah chek kalau tidak ada muatan yang menghina agama lain. Gwe tau karena gwe masuk pengurus paguyuban orang tua murid dan liat sendiri ada materi menghormati agama lain kog, bahkan kemaren anak2 jalan2 ke rumah ibadah agama lain kenalan sama pemuka agama bersangkutan waktu abis UTS...dan anak gwe SD kelas 1.

Anak gwe yang TK juga sekolah dengan muatan agama Islam lebih banyak, tapi cuma diajarin doa2 dan surat2 ringan juga ritual sehari2, cuma buat memberikan fondasi ibadah harian saja, gak lebih. Dan sekolahnya kemaren ada kunjungan silang dengan TK katolik, gak masalah tuh...jangan salahkan kalau ada yang fanatik, itu bukan salah kurikulum, tapi kemampuan dia yang berkembang tapi malah gak punya pijakan agama yang kuat -_-

Ok BTT...kalau masalah bahasa inggris, sebenernya juga materinya juga disesuaikan dengan usia si anak kan, di SD paling banter diajarin percakapan sehari2 dan vocab yang kira2 ada di sekitar, gak sampe belajar grammar, meski adalah sedikit, tapi gak ngasih teori yang belum mampu dijangkau anak2.

Menurut gwe, bukan pelajaran bahasa inggrisnya yang disalahin, tapi gimana cara mensosialisasikan materi bahasa indonesia bisa dimengerti oleh anak-anak sesuai dengan usianya...ya ngenes aja sih ngeliat anak2, giliran UTS bahasa inggris pada dapet 100, eh bahasa indonesia cuman dapet 90 -_-

tsu
25-05-2013, 09:00 PM
Terima kasih tanggapannya, tapi di akhir kalimat saya sudah menyampaikan bahwa itu hanya pendapat pribadi.
Saya gak fanatik, karna toh di SD saya tetep pelajrin agama dan SMP saya belajar 2 agama. Itulah kenapa saya tau perbedaan cara mengajar agama satu dengan yang lain. prejudice? maybe :)
Kalau gak mau terima alasan saya ya nggak apa-apa. Tidak ada pemaksaan
I'm out of here :)

ooow damn, not again..... ::doh::

Yuki
26-05-2013, 01:14 AM
yg penting jangan sampai pelajaran bahasa inggris di SMK dihilangkan

;D

cha_n
26-05-2013, 11:10 AM
ga perlu terlalu fanatik bahasa inggris lah. orang jepang smp baru belajar bahasa inggris, maju tuh negaranya.
intinya kita dari awal harusnya punya jati diri. ga kebawa angin. orang singapura ya biarin, ngapain ikut orang. kita harus cari yang cocok dengan kita.

Yuki
26-05-2013, 11:21 AM
hmm orang jepang kayanya udah belajar bahasa inggris dari sejak TK deh......

cha_n
26-05-2013, 12:26 PM
nggak tuh.
pas gw ke jepang kemaren 9 hari khusus studi banding ke sd-smp di kyoto.

dibandingkan orang indonesia, orang jepang parah bangettttttt bahasa inggrisnya.
pas guru2 kita (bukan guru bahasa inggris) ngobrol sama guru sana, ketahuan banget guru2 jepang ga bisa bahasa inggris. akhirnya pake penerjemah.

pas kita ikut pelatihan bareng guru2 bahasa inggris jepang aja, masih bagus guru2 indonesia. padahal guru indonesia yang ke sana ga ada satupun yang guru bahasa inggris.


dan jangan harap kesasar bisa tanya2 pake bahasa inggris. gw kesasar akhirnya pake bahasa tarzan. untung ga jauh sih. cuman salah satu belokan trus inget jalan pulang.

Yuki
26-05-2013, 12:55 PM
bagi mereka, bahasa inggris itu kebalikan dari bahasa jepang mereka

sama seperti orang indonesia belajar bahasa jepang, bahasa jepang itu kebalikan dari bahasa indonesia

bahasa indonesia, china dan inggris sama-sama menempatkan predikat di tengah-tengah kalimat, namun bahasa jepang menempatkan predikat di akhir kalimat, simpel, tapi akan sulit bagi yg belum terbiasa

orang jepang akan kesulitan mencoba menempatkan predikat di tengah kalimat karena mereka sudah terbiasa menempatkan predikat di akhir kalimat

pembelajaran bahasa inggris memang baru di SMP, namun pengenalan bahasa inggris sudah dikenalkan di TK, walaupun baru sebatas kata-kata sederhana

ancuur
26-05-2013, 02:24 PM
di jepang mulai dari anak2 kecil ada les :nunjuk: Bahasa Isyaratl (http://ikhwan-smoothcriminal.blogspot.no/2012/11/ara-cepat-belajar-bahasa-isyarat-untuk.html)
bukan keharusan sih.. tapi entah ada beberapa orang yg berminat,
dan kadang di NHK = TVRI nya Jepang ada berita yg pakai Bahasa Isyarat,
di tv tidak muncul full screen, tapi ada di pojokan tv bagian atas..

Yuki
26-05-2013, 03:43 PM
selain bahasa isyarat, juga suka ada teksnya, ini diperuntukkan bagi tuna rungu

cha_n
26-05-2013, 03:44 PM
ya intinya kaga ada ujian inggris di sd. bahasa sederhana juga gak diajari ah di sd, pernah tanya sama guru sana.
ga tau ya kalo di daerah di luar kyoto gimana. setahuku sama kurikulum se jepang.
dan mereka kurikulum itu ga gonta ganti.
mereka meperkuat bahasa jepang dulu. itu pun perlahan karena tulisan kanji itu banyak bisa ribuan.
bagi mereka ga ada urgensinya diajari bahasa inggris dari kecil. kalo mereka butuh ya belajar setelah dewasa.

mungkin om ancur bisa mengkonfirmasi soal ini. bisa saja saya salah nangkap waktu edisi tanya jawab di sana

BundaNa
26-05-2013, 04:04 PM
sebenernya sih gini...pertanyaannya adalah urgent gak sih belajar bahasa inggris dari SD di indonesia ini? Itu kan mesti ada kajiannya juga, gak asal maen apus tapi gak bisa memback up, bahwa kenyataannya bertaburan sekolah2 label internasional bahkan mulai dari tingkat TK yang bahasa pengantarnya bahkan bahasa inggris di Indonesia Raya ini...jadi kalau cuma sekolah negeri yang diapuskan pelajaran bahasa inggrisnya tapi sekolah2 internasional itu bandel melawan kurikullum, bagaimana daya jual sekolah negeri yang cuma mengandalkan sekolah gretong (malah kadang gak gretong juga, ada aja tagihann bulannya)...kira2 nanti pengaruh gak buat wibawa kurikulum nasional ke depannya?

btw, bahasa inggris di indonesia emang gak masup UNAS kog, yang masup UNAS itu B indonesia, Matematika dan IPA

Yuki
26-05-2013, 04:14 PM
joyo kanji mulai diperkenalkan dari kelas 1 SD bertahap hingga 6 SD

mulai SMP hingga SMA dilanjutkan dengan general kanji, dan setelah pendidikan 12 tahun seorang pelajar jepang sudah menguasai (seharusnya) 1945 buah huruf kanji

terlepas dari isu nasionalisme, bahasa inggris menjadi penting karena menjadi bahasa internasional, logikanya jika ingin "berjibaku" taraf dunia ya bahasa inggrisnya harus bisa

tapi saya juga berpendapat tidak ada aturan saklek bahasa inggris harus diajarkan kapan, mau dari TK silahkan, dari SD monggo, dari SMP hayu, bahkan dari SMA ataupun kuliah sekalipun tidak mengapa

EpsilonX
26-05-2013, 05:27 PM
ga perlu terlalu fanatik bahasa inggris lah. orang jepang smp baru belajar bahasa inggris, maju tuh negaranya.
intinya kita dari awal harusnya punya jati diri. ga kebawa angin. orang singapura ya biarin, ngapain ikut orang. kita harus cari yang cocok dengan kita.

IMO ga bisa disamain ama negara maju...
Japan ga belajar English pun, emang udah maju negaranya...

Sama kaya China, kenalan gue di China juga amburadul English-nya tapi usahanya luar biasa maju...
Pas gue tanya kenapa ga belajar English, dia bilang ga usah soalnya clientnya yang belajar Chinese...
Mengingat udah globalnya Mandarin dan pengaruh China di dunia, Mandarin udah jadi standard baru buat dipelajari client non-China (selain English yang udah jadi standard dari dulu) biar lebih lancar dalam usaha...

Untuk kasus Singapore, mereka kan multi-kultural banget,...
Chinese, Indian, Malay, even Western (kita kan biar campur-campur tapi ampir semua bisa ngomong Indo)...
Bokap angkat gue yang orang Singapore bilang, dulu waktu dia kecil (1940-an), mo ngomong apa aja suka-suka tapi mayoritas ngomong chinese (itupun dengan berbagai dialek)...
Tapi LKY bilang, kalo mao negara kecil ini maju, mereka harus manfatiin lokasi strategis mereka ditambah dengan kemudahan berkomunikasi dengan international (plus pengaruh British pada masa itu)...
Dan liat sendiri lah...
Baru deh sejak 10-15 taon belakangan, Singapore mulai fokus lagi menggunakan Mandarin (sebelumnya selektif), alasannya..?
Ya itu tadi, China udah jadi major force di dunia...

Gue setuju sama beberapa post disini, English dipake secara universal...
Misal kalo diluar, lo liat sign-sign seringkali ada bahasa English...
Kalo misal orang kita ga mencukupi skill Englishnya, kedepannya bakal lebih susah...
Kalo pake sample gue diatas, yakin ga orang luar mao belajar bahasa kita..?

Sebagai early English learner, gue ketolong banget dengan menguasai English...
Belajar tech gampang, karena mayoritas instruksi dari English...
Programming, pake English...
Travel keluar, English...
Sampe hiburan dari berbagai media juga pake English...
Pergaulan juga lebih enak karena orang asing banyak yang lumayan English-nya

Kalo English baru ada pas SMP, gue ga yakin hasilnya sebagus kalo lo dapet pas SD (let's say mulai kelas 3/4)...
Hampir semua orang yang gue liat punya skill English bagus, ngaku kalo mereka dapet English dari kecil...
Cuma segelintir kecil yang di sekolahnya ga dapet, tapi itupun di-cover pake les...
Kalo mampu ya iya les, kalo ngga..?

For me personally, ini bukan lagi masalah jati diri ato cocok ga cocok...
Tapi siap apa ngga buat masa depan, sebarapa mao maju orang kita...

ndugu
26-05-2013, 07:56 PM
prasaan dulu saya jaman sd juga ngga ada pelajaran bahasa inggris deh
smp baru ada
tapi jaman sd, rata2 anak2 sekolahku sudah pada les privat inggris di luar sekolah sih ::elaugh::

buatku, yang namanya bahasa itu rada spesial ya, tidak seperti belajar sejarah ato geografi ato matematika. pembelajaran bahasa kupikir semakin awal exposure-nya, sebenarnya semakin bagus. yang namanya bahasa itu cukup susah dipick up apalagi kalo udah dewasa (sempat ada studinya loh mengenai pembelajaran bahasa dalam early education). belajar ekstra bahasa itu selalu hal yang bagus kok. biar ngga dikibulin sama orang asing :cengir: apalagi di jaman global begini. bukannya pro bahasa inggris ato apa, kalo mo belajar bahasa rusia juga ok2 aja :cengir: cuman kalo ngeliat situasi di dunia, memang lebih masuk akal memilih bahasa yang lebih banyak dipake secara umum, dan kebetulan bahasa itu ya bahasa inggris. jangan kaya bule di amrik donk yang rata2 cuman bisa satu bahasa. indo ada keuntungan exposure terhadap multilingualism, kupikir ga ada salahnya dimanfaatin.

having said that, saya ngga menentang ato mendukung mengenai penghapusan bahasa inggris di sd. toh kurikulum pelajaran sdku juga dulu ga ada bhs inggrisnya. akibatnya? ya anak2 sd dikirim ke les privat bahasa inggris oleh ortu yang lebih mampu. yang ngga mampu, gimana donk? ketinggalan?

trus pas udah smp saat bahasa inggris diperkenalkan ke sekolah, bukankah di sini akan ada standar yang ngga seimbang antar murid yang beruntung dengan yang kurang beruntung? apakah murid yang beruntung mempunyai unfair advantage? ini ngomong dari pengalaman dan observasiku antara anak yang pernah les dan ga pernah les dari jaman smpku nih :cengir:

tuscany
27-05-2013, 01:47 AM
Kalo pake sample gue diatas, yakin ga orang luar mao belajar bahasa kita..?


Yakin. sering ketemu kok yang mau belajar bahasa kita, biasa juga tandem program pertukaran bahasa.


aku termasup yang baru belajar bahasa inggris pas smp. hasilnya cukup mengenaskan ketimbang yang udah belajar dari sd ::elaugh::
tapi berdasarkan pengalaman pribadi sih, mau belajar bahasa kapan pun kalo lingkungan tidak mendukung supaya bisa terus dipake tiap hari maka jadinya percuma.

soal kurikulum, aku masih percaya bahasa tanah air lebih penting untuk dipelajari lebih dulu untuk menguatkan identitas diri. telat belajar bahasa inggris toh tidak membuatku jadi kelimpungan terus-terusan, yang penting dari orangnya sendiri mau terus belajar atau enggak. justru pas sekarang-sekarang ini rajin nulis baru berasa pentingnya dulu pernah belajar bahasa dan sastra indonesia sekian tahun.

mbok jamu
27-05-2013, 05:45 AM
Anak yang ndak mampu belum tentu ketinggalan, tergantung anaknya, rajin atau malas. Waktu SMP mbok pernah punya beberapa teman yang kurang mampu, salah satunya justru langganan juara kelas. Mbok dari lahir ndak pernah les bahasa Inggris, ndak ada masalah kerja dengan orang Inggris sejak masih di Indonesia, lalu kuliah di UK, lalu kerja di LN.

Masalahnya jaman sekarang orang lebih suka menyalahkan situasi, ndak bisa bahasa Inggris karena ndak les? Ndak bisa bahasa Indonesia dengan baik dan benar karena harus belajar bahasa asing? Bah! Bilang saja malas, ndak usah nyari-nyari alasan.

Jaman doeloe, tanpa les-lesan orang bisa bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Belanda. Orang ndak biasa beralasan ndak bisa bahasa asing karena ndak les atau ndak bisa bahasa Indonesia karena harus belajar bahasa Inggris/Belanda.

Jaman sekarang cuma bisa merengek, ndak bisa bahasa Inggris karena ndak les, ndak bisa Matematika karena ndak les. Boo hoo.

Ronggolawe
27-05-2013, 07:25 AM
ngga bisa lulus UN karena ujiannya sulit, ngga mengerti
psikologi anak n bla... bla... bla...

what a generation of whining :)

ndugu
27-05-2013, 11:02 AM
what a generation of whining :)
and self-entitled :cengir:

BundaNa
27-05-2013, 11:07 AM
ngga bisa lulus UN karena ujiannya sulit, ngga mengerti
psikologi anak n bla... bla... bla...

what a generation of whining :)

tapi saya tetep nyesek sih, belajar 6 tahun, 3 tahun cuman ditentuin 3 hari buat lulus apa enggaknya::hihi::

---------- Post Merged at 10:07 AM ----------


ngga bisa lulus UN karena ujiannya sulit, ngga mengerti
psikologi anak n bla... bla... bla...

what a generation of whining :)

tapi saya tetep nyesek sih, belajar 6 tahun, 3 tahun cuman ditentuin 3 hari buat lulus apa enggaknya::hihi::

Shaka_RDR
27-05-2013, 11:10 AM
bahasa inggris harus dimulai dari SD. klo TK emang kecepetan (kecuali klo dirumah emang pake bahasa inggris).

gw blon pernah kenal orang yg belajar english sejak SMP dan punya TOEFL diatas 550 saat umur 20 tahun. bisa nyampe 500 aja bagus deh (padahal TOEFL 500 aja udah terkategori butut).

Ronggolawe
27-05-2013, 01:00 PM
kekeke...
gw dan adik gw belajar bahasa Inggris sejak SMP,
dan TOEFL gw waktu kelas 2 SMA 590, adik gw wak
tu kelas 1SMA malah 610 :)

Shaka_RDR
27-05-2013, 01:55 PM
^
dan gw ga kenal u ;D

yg pasti lebih banyak orang yg toeflnya jeblok karena terlambat belajar english dibandingkan orang yg toeflnya bagus karena terlambat belajar english.

Ronggolawe
27-05-2013, 02:03 PM
kekeke....
kalau pengalaman pribadi gw sih, waktu gw SD
di SD negeri, gw ngga belajar bahasa Inggris, se
dangkan teman-teman gw yang sekolah di SD swas
ta belajar bahasa Inggris sejak kelas III SD... tapi
waktu kelas 2 SMP, gw satu-satunya anak pribu
mi yang punya gebetan cewe bule, dan gw biasa
hangout sama cewe gw dan teman-temannya :)

sampai sekarang, ngga satu pun dari teman-teman
gw yang dari SD sudah belajar bahasa Inggris per
nah punya gebetan bule sampai lulus SMA nya :)

ul.malik
27-05-2013, 02:15 PM
ngga bisa lulus UN karena ujiannya sulit, ngga mengerti
psikologi anak n bla... bla... bla...

what a generation of whining :)

dan yg menghasilkan generasi seperti ini adalah. . . .

Shaka_RDR
27-05-2013, 02:16 PM
@Ronggolawe (http://www.kopimaya.com/forum/member.php?u=194) : oi oi... masa punya/nggak punya gebetan bule itu ada hubungannya dengan jago english atau kaga ?

gw sampe sekarang ya ga pernah punya gebetan bule ;D ga minat aja soalnya ;D

si eriol di KG malah toeflnya nyaris sempurna, tapi dia malah ga pernah punya gebetan ;D

Ronggolawe
27-05-2013, 02:29 PM
itu artinya kemampuan berbahasa Inggris (dan kemam
puan lainnya) tidak ada korelasinya dengan mulai diajar
kan saat SD atau tidak.

melainkan bagaimana si murid punya keinginan untuk bel
ajar, dan bagaimana guru yang baik membangun suasana
yang kondusif untuk menumbuhkan keinginan tersebut.

kebetulan gw didukung lingkungan tempat tinggal gw
dimasa itu :)

---------- Post Merged at 01:29 PM ----------


dan yg menghasilkan generasi seperti ini adalah. . . .
ke-alay-an secara luas :)

Shaka_RDR
27-05-2013, 02:39 PM
dengan belajar lebih awal, tentu mempunyai kesempatan praktek lebih lama.
sebentar lagi kita bakalan masuk ke era free trade loh.
di bali anak2 SD sudah pada cas cis cus bicara english, sementara di jakarta bisa ngomong yes/no/ayem sori/ai lap yu aja udah bagus.
lingkungan ? dengan mengajarkan dari kecil, lingkungan akan pelan2 berubah.
generasi pertama yang belajar english dari SD bakalan sengsara, tapi generasi2 berikutnya akan mudah karena kakak2 kelasnya bisa diajak berkomunikasi dalam bahasa inggris.

seperti yg gw katakan : gw blon pernah ketemu sama orang yg toeflnya diatas 550 diumur 20 tahun klo belajar english terlambat. kalau untuk u dan kasus adik u itu karena kalian tumbuh dilingkungan yg special.
lingkungan gw ga special, ga ada yg bisa bahasa inggris dilingkungan gw. tante gw aja sampai harus cari orang buta untuk mengajarkan dia bahasa inggris dalam braille karena sudah ga ada lagi yg bisa ngajarin dia bahasa inggris saat itu.


keinginan belajar emang jadi faktor. itu gw setuju banget.
tapi klo semakin banyak orang disekitar yg bisa bahasa inggris, faktor lingkungan akan membantu juga toh ? contohnya aja u dan adik u. coba u dan adik u tinggal di lingkungan gw, boro2 bisa punya toefl 590 dan 610. kalian bahkan belum tentu bisa sampai 500 karena tidak tersedianya buku ataupun orang2 yg bisa diajak bicara bahasa inggris. tv ? lha siaran cuma TVRI yg pake bahasa jawa dan indonesia koq.

Ronggolawe
27-05-2013, 02:50 PM
dengan belajar lebih awal, tentu mempunyai kesempatan praktek lebih lama.
yakin loe?
teman-teman gw yang belajar inggris dari SD saja,
nilai NEM SMP mereka ngga ada yang diatas 7 untuk
Bahasa Inggris..... sedang gw dapat 9,4



sebentar lagi kita bakalan masuk ke era free trade loh.
lho emang kenapa?
banyak kok tenaga penerjemah lisan dan tulisan yang
bisa disewa oleh pengusaha yang ngga bisa berbahasa
Inggris :)



di bali anak2 SD sudah pada cas cis cus bicara english, sementara di jakarta bisa ngomong yes/no/ayem sori aja udah bagus.
lho emang kenapa?
waktu gw lulus SD dan SMP, gw perain NEM ter
baik di kampung gw.... dan sampai sekarang gw
cuma begini-begini saja...

teman gw yang dulu NEM nya jauh dibawah gw,
ternyata sekarang sudah Doctor, dan jadi dosen
di luar negeri :)


lingkungan ? dengan mengajarkan dari kecil, lingkungan akan pelan2 berubah.
generasi pertama yang belajar english dari SD bakalan sengsara, tapi generasi2 berikutnya akan mudah karena kakak2 kelasnya bisa diajak berkomunikasi dalam bahasa inggris.
gw malah bingung kenapa sampai ada pendapat
belajar bahasa inggris itu mula-mula akan seng
sara :)

perasaan gw belajar buku bahasa Inggris yang sam
pul luarnya huruf "e" biasa-biasa saja tuh :)



seperti yg gw katakan : gw blon pernah ketemu sama orang yg toeflnya diatas 550 diumur 20 tahun klo belajar english terlambat. kalau untuk u dan kasus adik u itu karena kalian tumbuh dilingkungan yg special.
wow lingkungan gw spesial?
teman-teman bermain gw yang sama-sama tum
buh dilingkungan yang sama, ternyata tidak me
manfaatkannya untuk meningkatkan kemampuan
berbahasa inggris :)



lingkungan gw ga special, ga ada yg bisa bahasa inggris dilingkungan gw. tante gw aja sampai harus cari orang buta untuk mengajarkan dia bahasa inggris dalam braille karena sudah ga ada lagi yg bisa ngajarin dia bahasa inggris saat itu.
hm... lucky her then :)


by the way, I believe I'm on 2nd or 3rd in Graham's How...
aren't I? :)

Shaka_RDR
27-05-2013, 03:12 PM
errr graham tuh apaan ? ;D


u sendiri bilang klo lingkungan u mendukung u berkembang, piye toh ;D ya gw anggap lingkungan u lebih special dari gw lah. sampai SMA pun yg bisa ngomong english itu bisa diitung jari.

klo anak2 "dipaksa" belajar english sejak kecil, otomatis akan ada kenaikan "standard" walaupun perlahan2.
gw bilang "dipaksa" bukan beneran dipaksa loh ya, maksudnya diperkenalkan bahasa inggris.

belajar english sejak awal itu membuat anak2 yg emang "takdirnya" untuk jago bahasa inggris dikemudian hari jadi lebih cepat berkembang, klo emang dari sononya kaga niat belajar bahasa inggris mau disuruh belajar dari orok juga kaga bakalan belajar ;D



dan soal penerjemah lisan / tulisan..... gw sebagai orang sering menghadiri meeting dengan orang2 luar dimana kolega dari indonesia satu2nya yang pake penerjemah itu bener2 ngerasa bener2 meeting jadi wasting time. apalagi dimana yang ngomong aja ga bisa menyampaikan apa pesannya dalam bahasa indo trus yg nerjemahin juga jadi ikut2an bingung. ini bukan karena bahasa indonesianya ga baik loh, tapi karena yang ngomong pakai bahasa2 teknis yg njelimet sementara penerjemahnya itu nggak berpengalaman dibidang itu.
akan lebih baik klo yang ngomong bisa langsung ngomong dalam english tanpa lewat penerjemah dulu. maen kata berantai dalam bahasa indonesia aja bisa salah, apalagi klo beda2 bahasanya ;D

eh, tapi ini kan yg kita bicarain soal kurikulum SD kan yah ?
gw sih ga perduli apakah mau dihapus atau kaga. karena gw sendiri ga pernah anggap klo belajar english dari level sekolahan itu berguna (untuk level sekolah negeri/swasta non international di indonesia).
pelajaran english yg diberikan cuma level children to elementary class semua ;D (termasuk di level univ, juga masih ngajarin english level elementary -_-)
anak gw sih bakalan gw ajarin english sendiri. untunglah gw punya resource untuk itu sekarang.


yg gw maksud untuk belajar english dari SD itu sebenernya kita sebagai orang tua memperkenalkan dengan ajak bicara atau kasih kursus sendiri. klo dari sekolah sih kaga usah diharapin deh. ;D

Ronggolawe
27-05-2013, 03:26 PM
u sendiri bilang klo lingkungan u mendukung u berkembang, piye toh ya gw anggap lingkungan u lebih special dari gw lah. sampai SMA pun yg bisa ngomong english itu bisa diitung jari.
lingkungan mendukung gw untuk berbahasa Inggris,
tetapi lingkungan yang sama tidak mendukung teman
teman gw berbahasa Inggris....

ini cuma soal bagaimana si murid berkeinginan kuat
untuk belajar bahasa Inggris, dan bagaimana guru bi
sa membangun keinginan tersebut tumbuh di dalam
diri para murid.

jadi ngga penting mau mulainya SD atau SMP.

gw belajar berbahasa inggris, karena waktu gw mulai
puber, gw ngerasa there is "something" more on Cau
casian girls than native Indonesian, karena itu gw se
mangat untuk belajar bahasa Inggris....

gw ingat waktu kuliah ada teman gw cewe semangat
banget belajar bahasa Perancis, dengan satu alasan,
"biar bisa pacaran ama cowo Perancis" :)

ndugu
27-05-2013, 06:39 PM
ga peduli apa pun itu, selama ada passion dan niat, tentu hasilnya akan lebih baik

dan in some way, bukan kah itu fungsi sekolah? mengajar dan memperkenalkan ilmu. bahkan pada level sd sekalipun. kadang suka ga suka, tetep perlu kesentuh. dulu saya sangat ga suka pelajaran sejarah dan merasa itu total pembuangan waktu, fungsi praktikalnya sama skali ga ada. tapi beranjak dewasa, pendapat dan apresiasiku terhadap sejarah sekarang sudah sangat berubah dari jaman saya sd dulu. jadi apakah pelajaran sejarah juga pantes ditarik dari kurikulum sd ato didelay sampe smp ato sma?

im not siding anyone here.
but i have a question though. kalo pun bahasa inggris yang diajarkan saat sd sama skali useless pada tahap itu, menurut kalian, apakah memperkenalkan ilmu baru itu cukup sebagai alasan? bagaimana seseorang bisa menyadari ketertarikannya pada suatu ilmu kalau ilmu itu tidak diperkenalkan sama sekali?

mungkin pertanyaan yang sedikit philosophical, tapi ini murni tanya pendapat kalian ya :cengir:

Ronggolawe
27-05-2013, 07:21 PM
gw cuma komplen karena si Shaka bawa-bawa
fakta disekitar dia, kalau ada korelasi positif anta
ra waktu memulai belajar bahasa Inggris dengan
nilai TOEFL sebelum usia 20... padahal ada fakta
lain yang berbeda diluar lingkungan dia :)

makanya gw bilang, gw biasa main di Graham's
How... di level 2 dan 3 :)

Shaka_RDR
27-05-2013, 07:32 PM
what the hell is graham ? ;D

fakta lain ya jelas ada toh. dan korelasi apaan ye ?
emangnya gw bilang gw sudah mengadakan survey dan penelitian akademis ? perasaan kaga ada tuh ::doh::

jadi utk summary pendapat gw : pengenalan sedini mungkin itu perlu. SD (kelas 2-3 IMHO) adalah waktu yg pas, sementara dibawah itu kecepetan.
gw cuma kasihan sama yg ga punya akses ke pendidikan non formal, karena mereka akan tertunda belajar bahasa inggrisnya.
klo di gw sendiri sih kaga bakalan ngefek, karena walau gw pernah ngalamin betapa susahnya cari yg bisa belajar bahasa inggris, nantinya anak gw ga bakalan kena masalah yg sama, lha wong bapaknya bisa ngajarin ;D
selain itu IMO, english yg diajarin di pendidikan formal levelnya kurang tinggi untuk bisa bersaing di free trade market nanti.
english yg diajarkan di pendidikan formal kan cuma daily english, nggak diajarin business english. jadi tetep aja mau ga mau harus ambil pendidikan informal klo mau bisa berbahasa inggris dengan lebih baik.


PS : gw mendukung pengenalan sejak dini ye, bukan pengenalan terlalu dini.

ndugu
27-05-2013, 07:33 PM
ronggo: that didn't answer my question :cengir:

i got your point kok ronggo. you are gifted in languages :lololol:
exception selalu ada donk. di lingkunganku pun saya blom pernah menemukan anak berumur di bawah 15 taon yang sudah mulai kuliah (although recently i learned from a news outlet that there was a 12-year old prodigy yang mulai kuliah di almamaterku). but yea, i got your point kok :cengir: and nothing wrong for shaka to draw from his own experience either. menurutku kalian sama2 mempunyai valid points kok.

serendipity
27-05-2013, 07:35 PM
Pas SD untung udah dapet pelajaran bahasa Inggris, dan gw cukup tertantang belajar pelajaran ini karna punya sodara bule dan suka denger lagu bahasa Inggris. (untung ye pas SD gw belom tertarik bule). Dan gak ada yg memaksa gw untuk belajar ini, karna gw merasa pelajaran ini emang bermanfaat
beda halnya ama pelajaran sejarah (mirip si ndugu bilang) aneh belajar sejarah karna gak ada korelasilah ama masa depan buat mengenang doank. gw bukan tipe melankolis, jadi gak seneng mengenang yg gak bisa dibayangkan. *ehalah apa pulak ini*
Setelah gw cek sama anak negri ternyata mereka emang baru diajarin bahasa inggris kelas 5 atau kelas 6.
Pastinya kemampuannya beda ama anak swasta yg udah jelas bisa bahasa inggris dari kelas 1 SD

Yuki
27-05-2013, 07:40 PM
what the hell is graham ?
ada threadnya di science, coba aja ke sana

semacam level piramida untuk menyatakan ketidaksetujuan/berdebat

saya sih kurang suka ama yg begituan, karena membuat orang seolah selalu kontradiktif dengan segala hal, pada saat menyatakan kesetujuanpun kesannya jadi merendahkan

tapi hak setiap orang mau pake apa nggak

Ronggolawe
27-05-2013, 07:41 PM
bagaimana seseorang bisa menyadari ketertarikannya pada suatu ilmu kalau ilmu itu tidak diperkenalkan sama sekali?
dikenalinnya waktu SMP :)



i got your point kok ronggo. you are gifted in languages
sapa bilang :)
7tahun di Bandung, gw cuma bisa mengerti 15% omo
ngan bahasa Sunda, apalagi ngomong Sunda, sama se
kali ngga bisa... padahal pernah punya gebetan cewe
Sunda juga waktu itu :)

@Shaka.... ada thread nya kok, Graham How to Disagree :)

Shaka_RDR
27-05-2013, 07:42 PM
oalaaaahh.... itu toh rupanya ? ;D
academically sih emang bener harus pakai cara yang baik dan benar klo berdebat, tapi socially u akan dianggap sebagai nerd ;D selama ga menghina orang sih gw rasa ga perlu sampe segitunya lah utk debat di sini kecuali utk pembuktian science ye ;D

Ronggolawe
27-05-2013, 07:44 PM
saya sih kurang suka ama yg begituan, karena membuat orang seolah selalu kontradiktif dengan segala hal, pada saat menyatakan kesetujuanpun kesannya jadi merendahkan
berdebat sehat itu menyehatkan lho, lumayan untuk
mengurangi gejala pikun :)

yang penting selalu lapang dada dan kalau "kalah"
ya dibawa santai saja... jangan pundung, karena kita
membangun keakraban dan kebersamaan disini :)


itupengalamangwyangpernahdimarahiolehbeberapaibuib udisini :)

mbok jamu
27-05-2013, 08:19 PM
Lha.. di kampung mbok sini, orang Indonesia kurang apalagi coba berinteraksi dengan English native speaker. Padahal dulu di sekolah mereka belajar bahasa Inggris; sekarang hidup di tengah-tengah orang kulit putih. Itu kurang apalagi? Sudah belajar teorinya, sudah tinggal di luar negri, bicara bahasa Inggris masih megap-megap. Tapi mereka pikir buat apa capek-capek pakai bahasa Inggris, toh pakai bahasa Indonesia masih bisa hidup. Kalau belanja kan pakai angka, ke kasir tinggal gesek kartu, ndak perlu bicara dengan siapa pun pakai bahasa asing manapun.

Mbok pikir yang membedakan itu ya cita-cita. Belajar bahasa Inggris dari orok pun tapi kalau ndak tahu tujuan, ndak punya punya cita-cita, they are not going anywhere with their English coz they don't know what to do with it.

Anak di buku Laskar Pelangi itu, biarpun hidup di kampung miskin di Belitong, tapi tahu Sorbornne. Itu yang membuat dia semangat, bukan?

Anak-anak sekarang dijejalin dengan semua bahasa, tapi ndak diberi pengetahuan kenapa harus belajar bahasa. Pernah pas mbok ngajar di Indonesia, mbok tanya, kenapa kamu belajar bahasa Inggris? Kira-kira nanti untuk apa? Menggeleng semua.

tuscany
27-05-2013, 08:20 PM
ga peduli apa pun itu, selama ada passion dan niat, tentu hasilnya akan lebih baik

dan in some way, bukan kah itu fungsi sekolah? mengajar dan memperkenalkan ilmu. bahkan pada level sd sekalipun. kadang suka ga suka, tetep perlu kesentuh. dulu saya sangat ga suka pelajaran sejarah dan merasa itu total pembuangan waktu, fungsi praktikalnya sama skali ga ada. tapi beranjak dewasa, pendapat dan apresiasiku terhadap sejarah sekarang sudah sangat berubah dari jaman saya sd dulu. jadi apakah pelajaran sejarah juga pantes ditarik dari kurikulum sd ato didelay sampe smp ato sma?

im not siding anyone here.
but i have a question though. kalo pun bahasa inggris yang diajarkan saat sd sama skali useless pada tahap itu, menurut kalian, apakah memperkenalkan ilmu baru itu cukup sebagai alasan? bagaimana seseorang bisa menyadari ketertarikannya pada suatu ilmu kalau ilmu itu tidak diperkenalkan sama sekali?

mungkin pertanyaan yang sedikit philosophical, tapi ini murni tanya pendapat kalian ya :cengir:

cukup dong sebagi alasan ::elaugh::
yet the fact is, banyak hal lain yang perlu dipertimbangkan ketika kita bicara lebih jauh tentang kurikulum dan segala perubahannya. ntar lagi deh aku elaborasi kalo sempat.

BundaNa
28-05-2013, 10:46 AM
Jadi pegimana nih, diapusin kagak? BTT eoy

Shaka_RDR
28-05-2013, 02:50 PM
klo gw sih ga setuju english di hapus. semakin cepet belajar, semakin banyak yg bisa dipelajari, semakin baik. asalkan jangan terlalu cepat untuk memulai belajar.

klo mau dihapus malam mendingan pelajaran agama dan PPKn.
gw agama minoritas, dan gw masukin anak gw kesekolah bukan buat dijejelin agama mayoritas atau agama yg dianut oleh pemilik yayasan sekolah tersebut. urusan agama sih gw bisa urus sendiri dirumah.
klo PPKn sih.... gw sampe sekarang anggap pelajaran itu bikin orang jadi munafik ye ;D

Ronggolawe
28-05-2013, 03:21 PM
kekeke...
kok malah pelajaran Agama dan PPKN yang jadi
kambing hitam?

bikin thread baru saja gih... :)

BundaNa
28-05-2013, 05:30 PM
klo gw sih ga setuju english di hapus. semakin cepet belajar, semakin banyak yg bisa dipelajari, semakin baik. asalkan jangan terlalu cepat untuk memulai belajar.

klo mau dihapus malam mendingan pelajaran agama dan PPKn.
gw agama minoritas, dan gw masukin anak gw kesekolah bukan buat dijejelin agama mayoritas atau agama yg dianut oleh pemilik yayasan sekolah tersebut. urusan agama sih gw bisa urus sendiri dirumah.
klo PPKn sih.... gw sampe sekarang anggap pelajaran itu bikin orang jadi munafik ye ;D

diapus itu buat yang kelas 1 mpe kelas 3 seinget gwe. Karena di tingkat itu nanti materi2nya mau disederhanakan dan tematik. Ada penggabungan juga seperti IPS dan IPA mau digabung jadi Ilmu Pengetahuan Umum (meski gwe masih bingung, gimana gabungnya, karena materinya beda jauh. Kalau PKN, IPS sama Bahasa Indonesia bisa digabung, materinya hampir mirip)

Pelajaran agama dihapus? ah di negeri kan cuma 2 jam, membekas ke anak gitu cuma 2 jam dengan materi teroris dan menghina agama lain? Masak sih? Seinget gwe belajar agama 2 jam gwe malah sibuk dikasih materi ibadah ritual agama gwe, gak sampe ke arah menghina agama lain. Dan di sekolah gwe ada pelajaran agama bagi anak2 dengan agama lain, lengkaplah...masalahnya dimana?

Kemunafikan? Kemunafikan itu bukan dari materi ajarnya, tapi kompleks sebab terjadinya...kalau bisa sholat dan rajin sedekah itu dibilang munafik, ya ngaca aja sendiri...jangan2 karena kita iri gak bisa ibadah dengan baik kita bilang orang yang bisa ibadah dibilang munafiq ;D

Ortu, lingkungan bahkan keluarga besar bisa "mencontohkan" kita tentang kemunafikan...pelajaran agama dan PKN hanya mengajarkan teori dan normatifnya, urusan lu mau ngikutin apa kagak itu urusan lu, itu pilihan...lo tau ngomongin orang dosa dari pelajaran agama, tapi emak lo demen gosip...lo bilang salah pelajaran agama? itu kan kebolak?

Itu contoh sederhana yaaaaaaaaaaaaa

Udah bagus anak2 dari kecil diajarin hal2 normatif, yang mewarna anak itu juga ortu dan lingkungan, sekolah itu sekian persennya aja...kecuali kalau hidup lo dari kecil udah di asrama.

0masalah ada sekolah dibawah yayasan agama, pelajaran agamanya lebih banyak...wajar dong, hak dia sebagai pemilik yayasan dan sekolah. Kalau gak sreg, ya jangan disekolahin di sono...gampil kan?

Ini kan gwe ngomongin secara keseluruhan...terutama Inggris dimana meski sekolah gak ngasih pun masih pada les sendiri2

BTT ah kepancing gwe::hihi::

mbok jamu
29-05-2013, 12:48 PM
Tujuan mengajarkan bahasa Inggris kepada anak-anak SD itu opo toh, Bund?

Kalau cuma buat main-main, keren-kerenan, go international, bla bla bla, mendingan ndak usah, kecuali anak-anak SD sudah mengerti Grammar atau tamat SD mau jadi TKI.

Shaka_RDR
29-05-2013, 02:10 PM
klo gw sih : untuk memperluas wawasan dan go internasional.

acara televisi aja gw kaga bakalan kasih anak gw nonton RCTI, SCTV dkk. kudu nickelodeon, disney channel, sukur2 klo dia suka discovery channel.
wawasan yg bisa diperoleh via bahasa indonesia itu dikit sekali. karena itu sedini mungkin mereka diajarin bahasa inggris (selama ga dipaksain ye).

mbok jamu
29-05-2013, 05:14 PM
Memperluas wawasan? Ok. Go International? I'm not sure.

BundaNa
29-05-2013, 05:19 PM
Tujuan mengajarkan bahasa Inggris kepada anak-anak SD itu opo toh, Bund?

Kalau cuma buat main-main, keren-kerenan, go international, bla bla bla, mendingan ndak usah, kecuali anak-anak SD sudah mengerti Grammar atau tamat SD mau jadi TKI.

mumpung anaknya suka, mbok...kalau saya sekolah gak ngasih kalau emang anaknya minta emang minimal kelas 4 SD biar dia les sendiri, karena emang anaknya minat...ya buat skill ajah.

Kalau buat SD, ya saya liatnya di sekolah si sulung cuman diajarin vocab yang emaknya juga masih bisa lah meski inggrisnya mengenaskan ;D

Shaka_RDR
29-05-2013, 05:23 PM
well.... truthfully, i'm not planning to stay in Indonesia for the rest of my life ;D
setidaknya gw bakalan berusaha sekuat mungkin supaya anak gw siap untuk menghadapi masa2 dimana english itu menjadi suatu kebutuhan utama. tentunya ini tanpa paksaan dan harus sesuai dengan umur yah.
gw sendiri korban "anak karbitan" (walau gw seneng ;D) dan gw ga mau anak gw bernasib seperti gw :D

soal go international, gw kaga muluk2 mbok.
klo misalnya gw masih stay di indo ntar, klo gw ajak anak gw jalan2 keluar negeri dia bisa lah mandiri tanpa perlu dibantuin oleh ortunya untuk menerjemahkan.
klo soal dia sekolah/bekerja di luar negeri sih itu tergantung nasib ye ;D

mbok jamu
29-05-2013, 07:03 PM
Menurut Dr. David Freeman, Professor of Curriculum and Instruction, dan Dr. Yvonne Freeman, Professor of Bilingual Education dari Amerika Serikat: Anak-anak yang memiliki konsep akademik yang kuat dalam bahasa pertamanya, dapat memiliki kemampuan akademik yang baik pula dalam bahasa asing. Namun sebaliknya, anak-anak yang tidak kuat konsep akademik dalam bahasa pertamanya, juga tidak memiliki kemampuan akademik yang kuat dalam kedua bahasa tersebut.

Kalau anak berminat tentunya orangtua akan mengenalkan dan orangtua mbok juga dulu begitu, lagu yang pertama mbok tahu Alone Again-nya Gilbert O'Sullivan. Tapi kalau sampai dijadikan pelajaran formal di sekolah dasar, I think they are taking it a bit too far karena bagaimanapun juga tanpa menguasai bahasa pengantar (bahasa Indonesia) dengan benar, belajar bahasa asing atau ilmu pengetahuan mana pun ndak akan benar.

Thus mbok lebih setuju kalau anak-anak SD menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar dulu, bahasa Inggris kemudian. :luck:

Ronggolawe
29-05-2013, 08:03 PM
acara televisi aja gw kaga bakalan kasih anak gw nonton RCTI, SCTV dkk. kudu nickelodeon, disney channel, sukur2 klo dia suka discovery channel.
wawasan yg bisa diperoleh via bahasa indonesia itu dikit sekali. karena itu sedini mungkin mereka diajarin bahasa inggris (selama ga dipaksain ye).
keknya gw perlu konfirmasi soal ini ke generasi yang
seumur remajanya cuma dicekokin TVRI :)

mungkin si Kund bisa meminta masukan dari Ibunya :)

atau kalau Bunda Kilat fit, loe bisa bertanya kepada pen
dapat beliau tentang Bahasa Indonesia :)

tuscany
29-05-2013, 09:58 PM
Nggak perlu nanya ke siapa2 deh kayaknya :cengir:. Itu kan cuma pendapat pribadinya yang bersangkutan. Apalagi kalo diliat motivasinya, kemampuan Bahasa Inggris jadi lebih penting untuk anak2nya. But just to remind, thread ini tentang ditariknya bahasa inggris dari kurikulum. Kalo soal eksposur bahasa kedua ada thread sendiri. Soal itu aku sepakat dengan opa alip.

AsLan
29-05-2013, 10:10 PM
udahlah masalah kurikulum sekolah ya terserah sekolah masing2,
masalah les dirumah terserah ortu masing2.

belajar bahasa inggris dari kecil bagus juga, toh kalo gak diajari bahasa asing juga jarang ada anak2 yg dilatih berbahasa indonesia dengan baik.

jarang tuh ada anak yg les bahasa indonesia.

kecuali anak tidak diajar bahasa inggris dengan alasan kuat yaitu karena mau intensif memperdalam bahasa indonesia.

tanpa alasan sekuat itu, ajari saja banyak bahasa, kalo anaknya cerdas semua bahasa itu bisa jadi jago, kalo kurang cerdas ya jadi kurang semuanya.

BundaNa
30-05-2013, 12:54 PM
^husss...kurikulum itu baku dari pemerintah::ungg::

sheva
30-05-2013, 07:00 PM
^husss...kurikulum itu baku dari pemerintah::ungg::

jadi sekolah cuma bisa mengikuti aja ya bund?

BundaNa
31-05-2013, 11:36 AM
yang pake label sekolah internasional dan sekolah swasta bisa modifikasi, shev...tapi yang SD negeri mesti ngikutin kurikulum...teorinya::ungg::