PDA

View Full Version : 10 Kesalahan Orang Tua Yang Tidak Disadari



RAP
28-09-2012, 08:06 PM
10 Kesalahan orang tua yg tidak disadari

1. Saya tidak salah, orang lain yang salah

Setiap ia mengalami suatu peristiwa dan terjadi suatu kekeliruan, maka yang keliru atau salah adalah orang lain, benda lain & situasi tertentu, dan dirinya selalu benar. Yang pantas untuk diberi peringatan sanksi, atau hukuman adalah orang lain yang


Akibatnya ketika dewasa


Sulit mengakui kesalahan diri sendiri ( sulit untuk intropeksi diri )
Selalu menyalahkan pihak lain atau situasi tertentu
Susah diberi masukan

.
2. “Mengajari Anak untuk Membalas


Ketika anak memukul atau dipukul, sebagian orang tua biasanya tidak sabar melihat anaknya disakiti dan memprovokasi anak kita unutuk membalasnya.
Secara tidak langsung mengajari anak balas dendam.

Akibatnya ketika dewasa


Sering membalas, melawan balik atau membalikkan apa yang orang lain sampaikan kepadanya


3. Televisi sebagai agen Pendidikan Anak
Banyak orang tua yang tidak mau pusing dan tidak mau repot untuk mendidik karakter anak sejak dini dan suk-kontrakan tanggung jawab mendidik ini kepada televisi, pembantu di rumah atau guru disekolah. Anak dibiarkan berjam-jam menonton TV supaya orang tua bisa melakukan aktivitas lain.

Akibatnya ketika dewasa:


Banyak pola pikir salah yang menetapkan dalam pikirannya
Kekerasan
Materialisme
Balas dendam
Sifat kurang kreatif dan produktif
Romantisme yang salah

4. Mudah Terpancing Emosi


Ketika keinginan anak tidak terpenuhi, si anak sering kali rewel atau merengek, menangis, berguling dsb, dengan tujuan memancing emosi orang tua yang pada akhirnya ortu marah atau malah mengalah.
Jika terpancing, anak akan merasa menang, dan merasa bisa mengendalikan orang tuanya.


Akibatnya ketika dewasa:


Mudah manipulasi orang lain dengan pura2 sakit, minta dikasihani
Suka menuntut keinginannya dipenuhi à bila tidak : malas – marah - balas dendam



5. “Berbohong Kecil – Tidak tepati janji


Tanpa sadar kita sebagai orang tua setiap hari sering membohongi anak untuk menghindari keinginannya.
Apakah kita menjelaskannya dengan kalimat yang jujur? Atau kita lebih memilih berbohong dengan mengalihkan perhatian si kecil ke tempat lain, setelah itu kita buru-buru pergi?


Akibatnya ketika dewasa:


Mudah janji pada orang lain, tetapi tidak menepati ( integritas )
Suka berbohong

6. “Banyak Mengancam”



“Adik, jangan naik ke atas meja! nanti jatuh dan nggak ada yang mau menolong!”
”Ini salah.....itu tidak benar...., nanti dihukum Bu Guru loh”
“….nanti Mama/Papa marah!”


Akibatnya ketika dewasa:


Tidak percaya diri – takut salah
Kurang kreatif


7. Memberi julukan yang buruk


Kebiasaan memberikan julukan yang buruk pada anak bisa mengakibatkan rasa rendah diri, tidak percaya diri/mimder, kebencian juga perlawanan.


Akibatnya ketika dewasa:


Minder


8. Mengejek / Menggoda ( yang tidak disukai anak )

Orang tua yang biasa menggoda anaknya, seringkali secara tidak sadar telah membuat anak menjadi kesal. Hal ini akan membangun ketidaksukaan anak pada kita dan yang sering terjadi anak tidak menghargai kita lagi.


Akibatnya ketika dewasa:


Kurang hargai orang tua
Minder


9. Menghukum Anak Saat Kita Marah

Jangan pernah memberikan sanksi atau hukuman apa pun pada anak ketika emosi kita sedang memuncak, karena seringkali yang keluar dari mulut kita, akan cenderung menyakiti dan menghakimi dan tidak menjadikan anak lebih baik.

Akibatnya ketika dewasa:


Kepahitan / terluka
Tidak mudah mengampuni orang lain
Emosional ( pemarah , mudah tersinggung )
Sulit bekerja sama dalam team


10. Menekankan pada Hal2 yang Salah
Banyak orang tua yang sering bicara / berkomentar ketika anak2nya tidak akur, suka bertengkar, malas, nakal, ulangan jelek, dsb. Namun pada saat mereka bermain dengan akur, nilai bagus, rajin belajar, kita seringkali menganggapnya tidak perlu memberi komentar.

Akibatnya ketika dewasa:


Selalu melihat kekurangan orang, tidak bisa melihat kelebihan orang
Suka kritik
Tidak pernah puas


Sumber : http://www.freddway.com/detail.php?tip=article&id=122

AsLan
29-09-2012, 02:34 AM
susah juga ya jadi orang tua...

tapi btw, semua orang termasuk kita pasti di didik oleh orang tua yg lengkap dengan berbagai kesalahan... so, setelah dewasa kita harus mencari kelemahan2 diri yg terjadi karena kesalahan didik tersebut dan berusaha memperbaiki diri.

selain itu juga harus memaafkan kesalahan2 orang tua kita dimasa lalu.

BundaNa
29-09-2012, 11:01 AM
10 Kesalahan orang tua yg tidak disadari

1. Saya tidak salah, orang lain yang salah

Setiap ia mengalami suatu peristiwa dan terjadi suatu kekeliruan, maka yang keliru atau salah adalah orang lain, benda lain & situasi tertentu, dan dirinya selalu benar. Yang pantas untuk diberi peringatan sanksi, atau hukuman adalah orang lain yang


Akibatnya ketika dewasa


Sulit mengakui kesalahan diri sendiri ( sulit untuk intropeksi diri )
Selalu menyalahkan pihak lain atau situasi tertentu
Susah diberi masukan



Saya terbiasa buat minta maaf kalau memang saya salah, tapi memang adalah satu dua kelewat dan si sulung langsung protes. Biasanya kalau saya kelewat keras sama si sulung, setengah jam kemudian saya minta maaf sama si sulung sambil menerangkan kenapa Bundanya keras tadi. Sometimes berhasil kadang juga enggak. Itu juga sekarang Naomi sudah mulai ngeles kalau ketauan salah.



2. “Mengajari Anak untuk Membalas


Ketika anak memukul atau dipukul, sebagian orang tua biasanya tidak sabar melihat anaknya disakiti dan memprovokasi anak kita unutuk membalasnya.
Secara tidak langsung mengajari anak balas dendam.

Akibatnya ketika dewasa


Sering membalas, melawan balik atau membalikkan apa yang orang lain sampaikan kepadanya


Sering sih kelepasan kalo si sulung ngadu dia dijahati temannya, "Bales dong, jangan cuma ngadu sama Bunda!"::hihi:: Yang ini masih belum nemu triknya.

Dulu2 ngajarin Naomi buat ngalah kalo ada temen yang jahat sama dia, atau memilih menyingkir. Tapi ketika liat situasi di lapangan, gwe kog jadi liat Naomi jadi gampang ditindas teman2nya ya? Jadi ya itu, kadang kalau udah geregetan ya nyuruh Naomi membalas atau minimal dia harus bisa memproteksi dirinya juga menunjukkan ke temannya bahwa dia gak gampang ditindas.



3. Televisi sebagai agen Pendidikan Anak
Banyak orang tua yang tidak mau pusing dan tidak mau repot untuk mendidik karakter anak sejak dini dan suk-kontrakan tanggung jawab mendidik ini kepada televisi, pembantu di rumah atau guru disekolah. Anak dibiarkan berjam-jam menonton TV supaya orang tua bisa melakukan aktivitas lain.

Akibatnya ketika dewasa:


Banyak pola pikir salah yang menetapkan dalam pikirannya
Kekerasan
Materialisme
Balas dendam
Sifat kurang kreatif dan produktif
Romantisme yang salah


Sekarang udah mulai meredam tipi meski itu tontonan buat anak2, alesannya sih jelas...kebanyakan PR, les dan ngaji. Otomatis kegiatan tipinya berkurang plus emang udah mulai dibiasain sibuk dengan mainannya. Cuman untuk hari2 tertentu boleh nonton tipi 2 jaman deh. Dulu repot di utinya yang penggemar sinetron. Sekarang agak berkurang karena tipi selalu posisi mati, tidak stand by.


4. Mudah Terpancing Emosi


Ketika keinginan anak tidak terpenuhi, si anak sering kali rewel atau merengek, menangis, berguling dsb, dengan tujuan memancing emosi orang tua yang pada akhirnya ortu marah atau malah mengalah.
Jika terpancing, anak akan merasa menang, dan merasa bisa mengendalikan orang tuanya.


Akibatnya ketika dewasa:


Mudah manipulasi orang lain dengan pura2 sakit, minta dikasihani
Suka menuntut keinginannya dipenuhi à bila tidak : malas – marah - balas dendam


Makanya kalau saya punya trik, CUEKIN dan MUKA TEMBOK biar kata anak2 jerit2, nangis2, merengek, sampe guling2an kalau permintaannya gak diturutin. Kalau berani ngotot, time out di kamar sampe emaknya bilang, "Udah ngamuknya?"::hihi::



5. “Berbohong Kecil – Tidak tepati janji


Tanpa sadar kita sebagai orang tua setiap hari sering membohongi anak untuk menghindari keinginannya.
Apakah kita menjelaskannya dengan kalimat yang jujur? Atau kita lebih memilih berbohong dengan mengalihkan perhatian si kecil ke tempat lain, setelah itu kita buru-buru pergi?


Akibatnya ketika dewasa:


Mudah janji pada orang lain, tetapi tidak menepati ( integritas )
Suka berbohong

6. “Banyak Mengancam”



“Adik, jangan naik ke atas meja! nanti jatuh dan nggak ada yang mau menolong!”
”Ini salah.....itu tidak benar...., nanti dihukum Bu Guru loh”
“….nanti Mama/Papa marah!”


Akibatnya ketika dewasa:


Tidak percaya diri – takut salah
Kurang kreatif


Yang ini seringnya si kelompok embah2 itu. Karena saya, belajar gak bohong sama anak2. Kalau kepepet janji, ya mau gak mau dilaksanakan begitu dia melaksanakan apa yang kita minta. Atau pake ilmu ngeles yang masih bisa dimaafkan.

"Ayo dong tidur siang, nanti bangun dapet hadiah deh dari Bunda."

Nah begitu mereka sudah selesai tidur siang dan nagih hadiahnya, kasih kecupan komplit. "Nah, itu hadiah dari Bunda."::hihi::


7. Memberi julukan yang buruk


Kebiasaan memberikan julukan yang buruk pada anak bisa mengakibatkan rasa rendah diri, tidak percaya diri/mimder, kebencian juga perlawanan.


Akibatnya ketika dewasa:


Minder


Ini kebiasaan orang kuno. Katanya ngasih julukan yang buruk biar anaknya gak sombong ntar gedenya. gwe pernah agak diskusi panas sama mertua gara2 Naomi dipanggil, "Cah elek." Padahal gwe mati2an bilang dia anak baik, anak cantik, anak pintar, anak sholehah...lhaaaaaaaaa neneknya manggil dia "cah elek." Makanya anak2 jaman dulu minder2 kali ya, ortunya biasa manggil2 gitu sih::hihi::


8. Mengejek / Menggoda ( yang tidak disukai anak )

Orang tua yang biasa menggoda anaknya, seringkali secara tidak sadar telah membuat anak menjadi kesal. Hal ini akan membangun ketidaksukaan anak pada kita dan yang sering terjadi anak tidak menghargai kita lagi.


Akibatnya ketika dewasa:


Kurang hargai orang tua
Minder



errr...sometimes emang suka goda menggoda sama anak2 sih, Naomi paling mangkel dipanggil "Kakak Mimi". Dia bakal ngamuk kalau lagi dibecandain model gitu. Wah mesti dikurangi, makasih tipsnya.


9. Menghukum Anak Saat Kita Marah

Jangan pernah memberikan sanksi atau hukuman apa pun pada anak ketika emosi kita sedang memuncak, karena seringkali yang keluar dari mulut kita, akan cenderung menyakiti dan menghakimi dan tidak menjadikan anak lebih baik.

Akibatnya ketika dewasa:


Kepahitan / terluka
Tidak mudah mengampuni orang lain
Emosional ( pemarah , mudah tersinggung )
Sulit bekerja sama dalam team


Saya memilih buat ngungsi dari anak2 kalau lagi marah, karena pada dasarnya saya temperamental. Udah kasih warning ke anak2, "Bunda mau tidur sendiri dulu. Ada setan di badan Bunda, mau diusir dulu." Anak2 sih ngerti trus gak berani deket2 sampe bundanya yang nyamperin::hihi::


10. Menekankan pada Hal2 yang Salah
Banyak orang tua yang sering bicara / berkomentar ketika anak2nya tidak akur, suka bertengkar, malas, nakal, ulangan jelek, dsb. Namun pada saat mereka bermain dengan akur, nilai bagus, rajin belajar, kita seringkali menganggapnya tidak perlu memberi komentar.

Akibatnya ketika dewasa:


Selalu melihat kekurangan orang, tidak bisa melihat kelebihan orang
Suka kritik
Tidak pernah puas


Yang ini memang reward and punishment berlaku


Terima kasih Bunda RAP, tipsnya::bye::

RAP
29-09-2012, 11:39 AM
@Aslan
Begitulah suka duka jadi ortu... Setelah brojol tanggung jawab semakin besar::hihi::
Tapi menyenangkan kok... karena ortu n anak sama sama belajar...
Hidup itu belajar n pelajaran jadi ngak akan habis sampe kita menutup mata
Jadi slan jangan takut ya untuk punya anak tapi saran pertama cari pendamping dulu ya::hihi::

@Bundana

Aku punya tips nih kalo anak diejek or di bully, kalo sesuai boleh dicoba ya...
Dulu kenken karena pendiam suka diejek temennya kalo udah gitu dia langsung ngadu
Karena kenken anaknya logika banget maka aku biasa nanya
ken temen yg suka ngejek kamu suka ngejek anak lain ngak
ken dia banyak temen ngak coba kamu perhatiin, jadi sebenarnya yg punya kekurangan itu dia bukan kamu...karena kamu lebih disukai ketimbang dia bla bla bla..
jadi aku suruh kenken mengobservasi sekalian latihan ::hihi:: Juga buat dia mengerti bahwa setiap orang ngak sama dan kita yg lebih mengerti harus mengalah n memaafkan kekurangan orang

Kalo buat shinji tipsnya beda lagi...soalnya shinji anaknya lebih gaul n easy going
Shinji temenmu itu godain kamu tujuannya cuma bikin kamu marah n kesel jadi kalo kamu ngak marah n kesel berarti dia yang bakal marah n kesel
jadi lain kali kalo dia ngejek kamu, kamu pura pura ngak denger aja atau kamu bilang aja
ehhh barusan ada angin lewat ya trus kamu celingak celinguk sambil nyari tuh angin trus tinggalin aja seolah olah ngak ada dia...::hihi::
Reaksi shinji langsung ngakak n ngayal kejadian itu trus sejak itu dia ngak mempan diejek lagi karena bisa nangkis (shinji type anak yg jago berimajinasi)

Gitu tuh bund...selamat mencoba ya::hihi::

etca
29-09-2012, 01:49 PM
gw emang ga pernah jadi ortu,
bersyukur ponaan termasuk yang gampang bersosialisasi.
easy going, cuek, bahkan ga segan ngelawan cowok kalau dirasa sudah kebangetan.
waktu SD pernah nonjok teman cowok sekelasnya. hahahah
*preman banget dia padahal fisiknya girly abis.

eniw gw selalu ga respek ama ortu yang menyerahkan mendidik ama orang lain.
mau pendidikan setinggi apa, kuliah di LN, tapi kalau ngedidik anak diserahin ke orang lain pasti gw kasi nilai minus :)

barubaru ini denger kabar ada keluarga yang gw kenal,
suaminya bakalan di sekolahin lagi di LN selama 3 tahun.
rencana istrinya bakalan ikut si suami.
dan anak2nya ditinggal ama ortu2 mereka. watjedikkk ::doh::
anaknya kelas 1 SD, balita dan batita. masih kecilkecil cuyyy ::arg!::::arg!::

i'm old fahion *huh*? ::ungg::
mungkin karena refers to my parents.
babe ngelepas kesempatan bea siswa ke LN karena waktu kecil gw langganan masuk rumkit.
ga jarang muka gw membiru pucat, di-oksigen dll.
padahal di era tsb beasiswa ke LN termasuk langka.
buat beliau keluarga lebih utama ketimbang karir.
toh uang masih bisa dicari dengan banyak cara yang lain tanpa harus meninggalkan keluarga.

cha_n
29-09-2012, 02:25 PM
ah ga juga ca. Gw sendiri ga bakal tega tinggalin anak jauh dan lama begitu.
pas kemaren milih beasiswa pun, cari yang memfasilitasi bawa anak (misal aussie). eropa atau amrik udah ga dihitung deh susah bawa anak.
alhamdulilah ketetapan allah malah kuliah di dalam negeri dulu.

jangankan jalan sendirian (atau ama teman) pas emang ada waktu, misal ke mall apalagi ke tempat2 ga penting cuman karena penasaran. cuma ama ayahnya doang aja aku mikir2. mending ama anak. kapan lagi anak ikut merasakan kehangatan berkeluarga.
bisa aja kita bosen di rumah, tapi bayangkan anak pasti lebih bosan lagi.

cuman pilihan orang beda2. hak masing2 oranglah.
kedewasaan dan kesiapan ortu saat anak hadir juga beda2.

kalau emang yang udah siap, pasti cari tahu soal psikologi anak macam ini. kalau blm siap, banyak ditemui ortu yang masih mengedepankan egonya dan menelantarkan anaknya

BundaNa
30-09-2012, 09:00 PM
@Aslan
Begitulah suka duka jadi ortu... Setelah brojol tanggung jawab semakin besar::hihi::
Tapi menyenangkan kok... karena ortu n anak sama sama belajar...
Hidup itu belajar n pelajaran jadi ngak akan habis sampe kita menutup mata
Jadi slan jangan takut ya untuk punya anak tapi saran pertama cari pendamping dulu ya::hihi::

@Bundana

Aku punya tips nih kalo anak diejek or di bully, kalo sesuai boleh dicoba ya...
Dulu kenken karena pendiam suka diejek temennya kalo udah gitu dia langsung ngadu
Karena kenken anaknya logika banget maka aku biasa nanya
ken temen yg suka ngejek kamu suka ngejek anak lain ngak
ken dia banyak temen ngak coba kamu perhatiin, jadi sebenarnya yg punya kekurangan itu dia bukan kamu...karena kamu lebih disukai ketimbang dia bla bla bla..
jadi aku suruh kenken mengobservasi sekalian latihan ::hihi:: Juga buat dia mengerti bahwa setiap orang ngak sama dan kita yg lebih mengerti harus mengalah n memaafkan kekurangan orang

Kalo buat shinji tipsnya beda lagi...soalnya shinji anaknya lebih gaul n easy going
Shinji temenmu itu godain kamu tujuannya cuma bikin kamu marah n kesel jadi kalo kamu ngak marah n kesel berarti dia yang bakal marah n kesel
jadi lain kali kalo dia ngejek kamu, kamu pura pura ngak denger aja atau kamu bilang aja
ehhh barusan ada angin lewat ya trus kamu celingak celinguk sambil nyari tuh angin trus tinggalin aja seolah olah ngak ada dia...::hihi::
Reaksi shinji langsung ngakak n ngayal kejadian itu trus sejak itu dia ngak mempan diejek lagi karena bisa nangkis (shinji type anak yg jago berimajinasi)

Gitu tuh bund...selamat mencoba ya::hihi::

wah bun, trims...ntar cuba kupraktekkan ya::bye::