View Full Version : Perbedaan Awal Puasa Harus Dihormati
Parameswara Li
19-07-2012, 04:58 PM
Sultan: Perbedaan Awal Puasa Harus Dihormati
http://l1.yimg.com/bt/api/res/1.2/q8Y7Rzwge0VPDzdTAI4HKA--/YXBwaWQ9eW5ld3M7Y2g9Mzk2O2NyPTE7Y3c9NDAwO2R4PTA7ZH k9MDtmaT11bGNyb3A7aD0xODk7cT04NTt3PTE5MA--/http://media.zenfs.com/id-ID/News/antara/20120719135628-sultan.jpg
Bantul (ANTARA) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta warga di daerah ini untuk menghormati dan menghargai perbedaan dalam penetapan awal bulan Ramadhan 1433 Hijriah.
"Mau mengikuti pemerintah boleh, mau tidak juga boleh," kata Sultan usai menghadiri upacara peringatan Hari Jadi Bantul ke-181 di Lapangan Dwi Windu Trirenggo, Bantul, DIY, Kamis.
Menurut Sultan, perbedaan dalam menentukan waktu puasa itu sah saja dan harus dihormati, karena hal itu juga berdasarkan keputusan dan keyakinan masing-masing dan sudah menjadi keputusan bersama.
"Misalnya di daerah Jawa Timur sudah ada yang melaksanakan puasa hari ini, jadi dihormati saja. Kalau saya mengikuti tanggal 20 Juli, karena dalam tanggalan kraton juga tanggal 20 Juli," katanya.
Sultan mengatakan, penentuan waktu puasa di Indonesia memang sering berbeda, namun hal itu hendaknya tidak jadi masalah, asalkan yang menjalankan bisa saling menghormati satu sama lain.
Sementara itu, Bupati Bantul Sri Suryawidati mengatakan sesuai Surat Edaran Nomor 451/2710 tentang seruan menyambut bulan suci Ramadhan 1433 Hijriah, pegawai negeri sipil (PNS) di daerah ini diimbau meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
"Kami juga berharap PNS tetap memenuhi ketentuan yang ada baik menyangkut jam kerja maupun toleransi umat beragama. Bagi PNS yang muslim dapat menunaikan ibadah puasa sesuai tuntutan syariah," katanya.
Bupati mengatakan, selain ibadah puasa, PNS juga diharapkan memperbanyak amalan dengan tetap menjalankan kewajiban dan semangat pengabdian yang tinggi.
Ia menambahkan, pada saat menjalankan puasa hendaknya tidak menjadi alasan bagi pegawai untuk bermalas-malasan, harus tetap menjadikan pelayanan sebagai ibadah.
"Bagi PNS yang tidak menjalankan puasa diminta menjaga toleransi dan kerukunan antarumat beragama dengan tidak menampakkan makan dan minum di siang hari, serta merokok" katanya.
http://id.berita.yahoo.com/sultan-perbedaan-awal-puasa-harus-dihormati-065628496.html
Urzu 7
19-07-2012, 05:17 PM
Lebarannya sama ga?
TheCursed
19-07-2012, 05:21 PM
Lebarannya sama ga?
biasanya starting beda, ending juga beda.
Emang kayak gitu kok rulenya, in general.
E = mc˛
19-07-2012, 05:25 PM
tapi bisa juga yg satu finish 29 hari, yg lain 30 hari. kalau begitu lebarannya bisa sama. yg sekarang juga katanya ada "kemungkinan" lebarannya sama:
http://www.eramuslim.com/berita-numuhammadiyah-ramadhan-pertama-beda-lebaran-kemungkinan-sama.html
TheCursed
19-07-2012, 05:29 PM
tapi bisa juga yg satu finish 29 hari, yg lain 30 hari. kalau begitu lebarannya bisa sama. yg sekarang juga katanya ada "kemungkinan" lebarannya sama:
http://www.eramuslim.com/berita-numuhammadiyah-ramadhan-pertama-beda-lebaran-kemungkinan-sama.html
Still not a problem.
Yang jadi problem adalah mereka yang memaksakan hal kayak gini sebagai sebuah problem.
BundaNa
19-07-2012, 06:16 PM
puasa beda2 boleh deh, yang lebaran beda2 ini...gwe masih puasa, eh sebelah takbiran::hihi::
yang penting BERPUASA !
semua nya bener, yang salah yang nggak puasa
sama kaya sholat subuh, pake qunut ato nggak, semuanya bener yang salah ya yang nggak sholat subuh ;D
red>,<hair
19-07-2012, 06:35 PM
jd inget pas nganter enyak k sodara jauh pas uda lebaran ternyata d sana masih puasa ::hihi::
cha_n
19-07-2012, 06:52 PM
yang salah itu pns yang males2an karena alasan puasa
*ngacir
TheCursed
19-07-2012, 08:05 PM
yang salah itu pns yang males2an karena alasan puasa
*ngacir
Batal pahala puasa tuh PNS, make alesan puasa buat males2an. Berarti bo'ong kan ?
^
tidak batal, melainkan pahalanya berkurang atau nol sama sekali, tapi kewajiban puasanya gugur/terlaksana
TheCursed
19-07-2012, 08:33 PM
^
tidak batal, melainkan pahalanya berkurang atau nol sama sekali, tapi kewajiban puasanya gugur/terlaksana
makanya gue bilang 'batal pahala puasa', puasanya sendiri sih nggak.
makanya gue bilang 'batal pahala puasa', puasanya sendiri sih nggak.
untuk pahala tidak ada istilah batal, yg namanya batal adalah ritual ibadahnya
untuk pahala kalo tidak berkurang atau nol
trus jadinya pemerintah mengumumkan mulai kapan puasanya?
Zhazha
19-07-2012, 10:04 PM
Sabtu 21 Juli 2012
gw besok aja deh
20 juli 2012 ::bye::
BundaNa
20-07-2012, 10:28 AM
gwe blum puasa...kan bukan anggota ormas manapun, jadi ikut pemimpin deh...tgl 21 juli
E = mc˛
20-07-2012, 10:57 AM
Eh, kemarin nonton sidang Itsbat penentuan hari pertama Ramadhan. Saya sebenernya harusnya gak kaget, tapi komeng dr perwakilan FPI bikin nyengir juga, isinya kurang lebih, ".. kami tidak akan menggunakan metode perhitungan/pengamatan seperti itu (sebelumnya ada yg bahas ttg segi ilmiah penentuan hilal)... karena metode tersebut buatan Barat...". Phew. :)
BundaNa
20-07-2012, 10:59 AM
icrophone juga buatan Barat, itu kursi kan impor -_-
beastmen85
20-07-2012, 11:00 AM
^ lol
yg jd masalah adalah toleransi
sedgedjenar
20-07-2012, 12:13 PM
Perbedaan Awal Puasa Harus Dihormati
Bagi Yang Berpuasa Janganlah merasa Ingin Dihormati
emangnye bendera ye ?
gogon
20-07-2012, 12:27 PM
Eh, kemarin nonton sidang Itsbat penentuan hari pertama Ramadhan. Saya sebenernya harusnya gak kaget, tapi komeng dr perwakilan FPI bikin nyengir juga, isinya kurang lebih, ".. kami tidak akan menggunakan metode perhitungan/pengamatan seperti itu (sebelumnya ada yg bahas ttg segi ilmiah penentuan hilal)... karena metode tersebut buatan Barat...". Phew. :)
icrophone juga buatan Barat, itu kursi kan impor -_-
^ lol
yg jd masalah adalah toleransi
kayak yg ngga tau FPI aja...
let it go, guys :)
DH1M4Z
20-07-2012, 01:22 PM
Eh, kemarin nonton sidang Itsbat penentuan hari pertama Ramadhan. Saya sebenernya harusnya gak kaget, tapi komeng dr perwakilan FPI bikin nyengir juga, isinya kurang lebih, ".. kami tidak akan menggunakan metode perhitungan/pengamatan seperti itu (sebelumnya ada yg bahas ttg segi ilmiah penentuan hilal)... karena metode tersebut buatan Barat...". Phew. :)
metode yang digunakan FPI juga dikritik oleh peserta lain, dengan beberapa referensi, bahwa metode tersebut masih kasar.
choodee
20-07-2012, 01:44 PM
Kalo beda awal puasa sih gpp ya, yg ga asik klo beda lebaran, kan hari kemenangan pengennya dirayain bareng2 ;D
elhakim
20-07-2012, 03:44 PM
hemm, padahal tinggal dinegeri yg sama.. tapi emang pemahamannya yang beda beda.. :D tapi semoga aja amal ibadah kita diterima allah swt.. :D amin..
BundaNa
21-07-2012, 01:31 PM
ini rata2 pada Jumat lho...emang mesti keliatan hilal 2 derajat yah?
ini rata2 pada Jumat lho...emang mesti keliatan hilal 2 derajat yah?
sebenernya itu juga yang pengen gw tanyain,
siapa yang menentukan hilal harus keliatan 2 derajat ke atas..?
Ronggolawe
21-07-2012, 07:51 PM
kesepakatan bersama... kalau di Indonesia, peng
gagasnya Prof. Thomas Djamaluddin dari LAPAN.
Parameswara Li
21-07-2012, 07:57 PM
Kalau ketinggian hilal kurang dari 2 derajat maka tidak dapat dilihat secara rukyat.
Ronggolawe
21-07-2012, 07:58 PM
dengan teleskop yang dimiliki oleh fasilitas penga
matan di Indonesia memang demikian adanya.
justru malah banyak yg sabtu, setidaknya di bogor begitu
choodee
21-07-2012, 09:33 PM
di jokja banyak yang jumat keknya.
pantes waktu gw ngantri tiket tdkr sambil minum es coklat pada ada yang ngeliatin ;D
btw, memang kalo nentuin bulan itu harus dilihat dengan mata telanjang yak?
kandalf
21-07-2012, 11:17 PM
di jokja banyak yang jumat keknya.
pantes waktu gw ngantri tiket tdkr sambil minum es coklat pada ada yang ngeliatin ;D
btw, memang kalo nentuin bulan itu harus dilihat dengan mata telanjang yak?
Nggak kok.
Bukannya yang rukyat itu selama ini juga pakai bantuan teleskop ya?
BundaNa
22-07-2012, 12:07 PM
Kalau ketinggian hilal kurang dari 2 derajat maka tidak dapat dilihat secara rukyat.
nah kalau Muhammadiyah pake hisab kog bisa yakin nentuin puasa awalnya jumat?
---------- Post Merged at 11:07 AM ----------
di jokja banyak yang jumat keknya.
pantes waktu gw ngantri tiket tdkr sambil minum es coklat pada ada yang ngeliatin ;D
btw, memang kalo nentuin bulan itu harus dilihat dengan mata telanjang yak?
di negara2 lain rata2 jumat, choode...itu yg gwe liat...makanya saya nanya
btw, di hasil musyawarah thn 2004 bukannya semua ormas Islam sepakat yg berhak menentukan awal puasa, lebaran dan bulan haji itu Menag ya? tapi kog tetep gak kompak gini? #indonesiamenggugat
E = mc˛
22-07-2012, 12:11 PM
Muhammadiyyah gak pake Hisab murni kok, dia juga crosscheck dg sistem rukyat. Hanya saja, jika pemerintah menjadikan standar 2 derajat sbg batas "sah"-nya hilal terlihat, Muhammadiyyah sih kurang dr 2 derajat juga no problemo. yg penting menurut hisab dan rukyat udah nongol bulan baru meski baru derajatnya 1 koma sekian
btw, yg sy penasaran justru yg FPI. mereka kan menggunakan sistem pengamatan sendiri--yg tidak mau mengadopsi sistem barat. Nah, dlm pengamatan mereka "manual" mereka, mereka dengan yakinnya udah liat hilal dg besar 3 derajat lebih... padahal dr seluruh penjuru indonesia lainnya gak ada yg melaporkan hilal lebih dr 2 derajat. karena lebih dr 3 derajat itulah mereka meenetapkan hari Jumat :-/
Parameswara Li
22-07-2012, 12:20 PM
nah kalau Muhammadiyah pake hisab kog bisa yakin nentuin puasa awalnya jumat?
Hisab itu kan artinya perhitungan. Jadi bisa ditentukan jauh-jauh hari sebelumnya. Jadi awal puasa dan lebaran tahun 2031 dari sekarang juga sudah diketahui hari dan tanggalnya. Kalau pakai perhitungan memang sudah hilal, tapi kurang dari 2 derajat. Misalnya 0,5 derajat, 1 derajat, 1,8 derajat sehingga tidak bisa dilihat. Atau bisa juga sudah lebih dari 2 derajat tetapi karena cuaca tidak mendukung maka hilal tidak terlihat.
Metoda yang hanya mengandalkan hisab ini ditolak oleh sebagian umat karena dianggap bertabrakan dengan hadits
Berpuasalah kalian berdasarkan ru`yatul hilal dan ber’idul fitrilah kalian berdasarkan ru`yatul hilal. Apabila terhalangi mendung atas kalian, maka sempurnakanlah bilangan (menjadi 30 hari). (HR. Muslim 1081)
Bilangan 2 derajat itu memang kesepakatan di Indonesia karena ada sebagian umat juga yang memakai angka 4 derajat. Lha kalau itu lebih tinggi lagi standarnya.
BundaNa
22-07-2012, 12:24 PM
^
^
nah kalo tiap taun menjelang puasa atau lebaran itu mendung mulu, brarti udah nasib puasanya sering 30 hari ya? kemaren sempet ada yg memeprtanyakan ini, bahwa Rasulullulah saja puasanya lebih sering 29 hari dibanding 30 hari
Ronggolawe
22-07-2012, 12:30 PM
^
^
nah kalo tiap taun menjelang puasa atau lebaran itu mendung mulu, brarti udah nasib puasanya sering 30 hari ya? kemaren sempet ada yg memeprtanyakan ini, bahwa Rasulullulah saja puasanya lebih sering 29 hari dibanding 30 hari
kalau setahun mendung terus, apa lantas digenap
kan 30 hari semua? Jadi setahunnya ketemu 360
hari dong?
ingat waktu terjadi letusan Tambora dan Krakatau
selama setahun-dua, matahari tidak tampak kare
na tertutup debu... apa tahun hijriyah jadi 360 ha
ri?
BundaNa
22-07-2012, 12:33 PM
lah gwe kan ngikutin posting P-Li
Parameswara Li
22-07-2012, 12:37 PM
Ya tidak begitu juga lah. Kalau sekarang kan sudah ada teleskop. Jadi rasanya mendung sudah tidak terlalu menjadi masalah. Mengenai Rasulullah, sepanjang hidupnya beliau berpuasa Ramadhan sebanyak 9 kali. 8 kali selama 29 hari dan hanya 1 kali selama 30 hari. Itu karena selalu berhasil melihat hilal, hanya tidak terlihat 1 kali. Kondisi iklim dan geografis juga ada pengaruhnya dalam hal ini. Iklim di Arab berbeda dengan di Indonesia sehingga mungkin saja Ramadhan yang dijalani Rasulullah dulu itu jatuh pada musim dimana jarang sekali mendung. Mengenai letak geografis, perbedaan lintang juga mengakibatkan perbedaan derajat hilal pada saat yang sama.
Ronggolawe
22-07-2012, 12:43 PM
melihat itu kan tidak berarti melihat dengan mata
atau teleskop optik...
hilal itu adalah bagian bulan yang memantulkan ca
haya matahari, yang terlihat oleh pengamat di bumi.
Nah, bagian yang memantulkan cahaya ini tentu
memiliki perbedaan suhu dengan bagian yang gelap.
Kalau teleskop-teleskop modern yang dipakai untuk
mengamati bintang-bintang, yang bisa membedakan
jarak dan usia serta suhu bintang berdasarkan spek
truk gelombang yang dipancarkan bintang, kenapa
teknologi serupa tidak digunakan?
setiap tahun Kemenag memperoleh lebih dari 5trilyun
keuntungan dari investasi tabungan awal calon haji,
ini menurut pernyataan Anggito Abimanyu Dirjen Pe
nyelenggaraan Haji yang baru, masa ngga mampu
membangun teknologi serupa untuk kepentingan U
mat Islam di Indonesia?
Parameswara Li
22-07-2012, 12:48 PM
kalau setahun mendung terus, apa lantas digenap
kan 30 hari semua? Jadi setahunnya ketemu 360
hari dong?
Tahun Hijriah itu berdasarkan bulan, bukan matahari. Jadi satu tahun itu berdasarkan 12 kali bulan mengitari bumi. 1 kali bulan mengitari bumi lamanya 29,53059 hari. Jadi kalau sebuah bulan digenapkan menjadi 30 hari maka bulan berikutnya pastilah 29 hari. Penentuan awal bulan ditandai dengan munculnya penampakan hilal. Pada fase ini, Bulan terbenam sesaat setelah terbenamnya Matahari, sehingga posisi hilal berada di ufuk barat. Jika hilal tidak dapat terlihat pada hari ke-29, maka jumlah hari pada bulan tersebut dibulatkan menjadi 30 hari. Tidak ada aturan khusus bulan-bulan mana saja yang memiliki 29 hari, dan mana yang memiliki 30 hari. Semuanya tergantung pada penampakan hilal.
Lamanya 1 tahun Hijriah adalah 354 hari. Namun seperti juga tahun Masehi, tahun Hijriah juga mengenal tahun kabisat. Menurut perhitungan, dalam satu siklus 30 tahun Kalender Hijriyah, terdapat 11 tahun kabisat dengan jumlah hari sebanyak 355 hari, dan 19 tahun dengan jumlah hari sebanyak 354 hari.
setiap tahun Kemenag memperoleh lebih dari 5trilyun
keuntungan dari investasi tabungan awal calon haji,
ini menurut pernyataan Anggito Abimanyu Dirjen Pe
nyelenggaraan Haji yang baru, masa ngga mampu
membangun teknologi serupa untuk kepentingan U
mat Islam di Indonesia?
Ya kalau itu masalahnya lain lagi. Tanya saja kepada Departemen Agama kenapa tidak berniat seperti itu. Rasanya memang aneh kalau negara yang punya Departemen Agama malah kurang memperhatikan kepentingan umat dibandingkan dengan negara yang tidak punya Departemen Agama.
ga_genah
22-07-2012, 12:50 PM
dengan teleskop yang dimiliki oleh fasilitas penga
matan di Indonesia memang demikian adanya.
adakah teleskop yang mampu melihat hilal saat 0 atau 0.5 derajat?
Muhammadiyyah gak pake Hisab murni kok, dia juga crosscheck dg sistem rukyat. Hanya saja, jika pemerintah menjadikan standar 2 derajat sbg batas "sah"-nya hilal terlihat, Muhammadiyyah sih kurang dr 2 derajat juga no problemo. yg penting menurut hisab dan rukyat udah nongol bulan baru meski baru derajatnya 1 koma sekian
btw, yg sy penasaran justru yg FPI. mereka kan menggunakan sistem pengamatan sendiri--yg tidak mau mengadopsi sistem barat. Nah, dlm pengamatan mereka "manual" mereka, mereka dengan yakinnya udah liat hilal dg besar 3 derajat lebih... padahal dr seluruh penjuru indonesia lainnya gak ada yg melaporkan hilal lebih dr 2 derajat. karena lebih dr 3 derajat itulah mereka meenetapkan hari Jumat :-/
negara kan pake hilal 2 derajat dan rukyat dengan melihat bulan sabit....
kalo hilalnya muhamadiah itu berapa derajat? 0 (nol) derajatkah? trus rukyatnya muhammadiah bagaimana?
nanya aja
aq ga ngikut ormas manapun, hanya ngikut pemimpin...
Ronggolawe
22-07-2012, 12:51 PM
Tahun Hijriah itu berdasarkan bulan, bukan matahari. Jadi satu tahun itu berdasarkan 12 kali bulan mengitari bumi. 1 kali bulan mengitari bumi lamanya 29,53059 hari. Jadi kalau sebuah bulan digenapkan menjadi 30 hari maka bulan berikutnya pastilah 29 hari. Penentuan awal bulan ditandai dengan munculnya penampakan hilal. Pada fase ini, Bulan terbenam sesaat setelah terbenamnya Matahari, sehingga posisi hilal berada di ufuk barat. Jika hilal tidak dapat terlihat pada hari ke-29, maka jumlah hari pada bulan tersebut dibulatkan menjadi 30 hari. Tidak ada aturan khusus bulan-bulan mana saja yang memiliki 29 hari, dan mana yang memiliki 30 hari. Semuanya tergantung pada penampakan hilal.
kalau matahari saja tidak terlihat, bagaimana hen
dak melihat hilal? logika gw sih, kalau berpegang
pada melihat hilal secara optik, ngga bakalan nge
lihat bulan selama 2 tahun dalam kasus Tambora
dan Krakatau... alhasil tahun hijriah jadi 360hari.
Parameswara Li
22-07-2012, 12:56 PM
kalau matahari saja tidak terlihat, bagaimana hen
dak melihat hilal? logika gw sih, kalau berpegang
pada melihat hilal secara optik, ngga bakalan nge
lihat bulan selama 2 tahun dalam kasus Tambora
dan Krakatau... alhasil tahun hijriah jadi 360hari.
Kalau logika saya sih yang namanya tahun Qomariah seperti Hijriah ya berdasarkan peredaran bulan. Jadi jelas tidak mungkin jadi 360 hari. Penekanan untuk menggenapkan hari menjadi 30 itu seperti dalam hadits yang saya kutip tersebut, konteksnya pada masalah ibadah, dalam hal ini awal puasa dan lebaran. Jadi pada prinsipnya dalam kalender yang berdasarkan peredaran bulan, walau awal bulan bisa berbeda, tetapi jumlah hari dalam setahun pasti sama. Jadi tidak mungkin bergeser.
Ronggolawe
22-07-2012, 12:58 PM
adakah teleskop yang mampu melihat hilal saat 0 atau 0.5 derajat?
kalau hilal sudah terbentuk, berarti bagian bulan
yang panas (selarik tipis yang disebut hilal) dan
bagian yang gelap akan memiliki perbedaan suhu.
Teleskop-teleskop modern yang menggunakan tek
nologi Infra Merah (http://en.wikipedia.org/wiki/Infrared_telescope), gw yakin cukup mudah mende
teksi keberadaan hilal ini, biarpun pada ketinggian
hilal 0,00001derajat.
---------- Post Merged at 11:58 AM ----------
Kalau logika saya sih yang namanya tahun Qomariah seperti Hijriah ya berdasarkan peredaran bulan. Jadi jelas tidak mungkin jadi 360 hari. Penekanan untuk menggenapkan hari menjadi 30 itu seperti dalam hadits yang saya kutip tersebut, konteksnya pada masalah ibadah, dalam hal ini awal puasa dan lebaran. Jadi pada prinsipnya dalam kalender yang berdasarkan peredaran bulan, walau awal bulan bisa berbeda, tetapi jumlah hari dalam setahun pasti sama. Jadi tidak mungkin bergeser.
kalau logika gw sih, bila matahari saja tidak terlihat,
bagaimana hendak melihat bulan?
::arg!::::arg!::::arg!::
Urzu 7
22-07-2012, 01:12 PM
Lebaran bareng kan?
Parameswara Li
22-07-2012, 01:34 PM
kalau logika gw sih, bila matahari saja tidak terlihat,
bagaimana hendak melihat bulan?
::arg!::::arg!::::arg!::
Begini lho, tahun qomariah itu kan sudah dipergunakan orang sejak jaman dahulu. Pada zaman dahulu orang Arab juga sudah memakai kalender qomariah. Setelah itu mereka memakai kalender qomariah yang dikombinasikan dengan kalender syamsiah [lunisolar], baru kemudian kembali lagi memakai memakai kalender yang murni lunar yaitu Hijriah.
Jadi sebenarnya hal ini bukan sesuatu yang baru. Yang membuat kalender Hijriah berbeda adalah karena membawa dimensi agama yaitu Islam. Oleh karena itu maka ada hal-hal yang harus ditekankan agar tidak muncul kebingungan di kalangan umat tentang penentuan awal bulan yang menyangkut kegiatan keagamaan. Jadi penekanan terhadap kelihatan atau tidaknya hilal itu sungguh-sungguh berkaitan dengan kepentingan keagamaan. Oleh karena itu yang dijadikan bahan perdebatan selalu penampakan hilal yang berhubungan dengan kegiatan keagamaan, bukan seluruh kegiatan dalam kehidupan. Dalam kenyataannya, kelihatan hilal atau tidak jelas tidak pengaruh untuk kehidupan sosial mereka. Maksud saya yang menjadi hal penting sampai nyata-nyata harus kelihatan hilalnya bukan semua bulan, tapi hanya bulan-bulan tertentu saja. Di bulan-bulan yang lain ya tidak masalah, hilal kelihatan atau tidak kalau sudah waktunya bulan baru ya pasti bulan baru. Oleh sebab itu maka bila sebuah bulan digenapkan menjadi 30 hari, maka biasanya bulan berikutnya cuma 29 hari. Karena dalam satu tahun ada 6 bulan yang berdurasi 30 hari dan 6 bulan yang berdurasi 29 hari. Kecuali dalam tahun kabisat dimana ada 7 bulan yang berdurasi 30 hari. Jadi tidak mungkin 1 tahun lamanya bisa sampai 360 hari.
Banyak sekali penanggalan kuno yang memakai peredaran bulan sebagai dasar perhitungannya, contohnya adalah penanggalan tradisional Cina. Penanggalan tradisional Cina adalah penanggalan bulan yang dikombinasikan dengan penanggalan matahari (lunisolar).
Ronggolawe
22-07-2012, 01:47 PM
gw ngga ngomongin kalender Lunar, tapi kalender
Hijriyah, kok :)
Kalau cuma ngomongin penanggalan Lunar, ngga
bakalan persoalan ini menjadi persoalan klasik yang
tidak kunjung usai.
Parameswara Li
22-07-2012, 01:54 PM
gw ngga ngomongin kalender Lunar, tapi kalender
Hijriyah, kok :)
Kalau cuma ngomongin penanggalan Lunar, ngga
bakalan persoalan ini menjadi persoalan klasik yang
tidak kunjung usai.
Ya memang benar. Tapi kalender Hijriyah itu kan kelender lunar. Di dalam kalendar lunar yang murni memang sering terdapat perbedaan pendapat tentang awal bulan. Karena ada dimensi agama di dalam kalender Hijriyah maka harus ada patokan untuk menentukan awal bulan agar ibadah bisa lebih pasti. Oleh karena itu, aturan tentang hilal itu dimaksudkan sebagai patokan agar tidak muncul kebingungan. Pada masa itu, hal itu saja sudah cukup, namun sejalan dengan penyebaran Islam dan kemajuan teknologi, maka ada hal-hal yang kemudian mengakibatkan masalah hilal ini menjadi bahan perdebatan.
:)
Ronggolawe
22-07-2012, 01:58 PM
Jadi Simulasinya:
08->09: mendung, jadinya 30 (awal puasa)
09->10: mendung, jadinya 30 (1 Syawal)
10->11: mendung, dikompensasikan 29
11->12: mendung, jadinya 30 (9 Dzulhijjah)
12->01: mendung, dikompensasikan 29
01->02: mendung, dikompensasikan 29
02->03: mendung, jadinya 30
03->04: mendung, dikompensasikan 29
04->05: mendung, jadinya 30
05->06: mendung, dikompensasikan 29
06->07: mendung, jadinya 30
07->08: mendung, dikompensasikan 29
08->09: mendung, jadinya 30 (awal puasa)
09->10: mendung, jadinya 30 (1 Syawal)
10->11: mendung, dikompensasikan 29
11->12: mendung, jadinya 30 (9 Dzulhijjah)
12->01: mendung, dikompensasikan 29
Parameswara Li
22-07-2012, 02:04 PM
Kalau menurut saya sih puasa versi pemerintah tahun ini kemungkinan besar 29 hari.
:mikir:
Ronggolawe
22-07-2012, 02:14 PM
kalau konsisten, begitu mendung, harus 30 :)
Parameswara Li
22-07-2012, 02:22 PM
Kan di Indonesia mendung bukan masalah besar lagi. Pakai teleskop optik kemungkinan juga masih kelihatan. Lagipula juga belum tentu mendung. Siapa tahu langit malah cerah sekali. Selain itu, kelihatannya pemerintah Indonesia dari dulu penekanannya ke masalah derajat, bukan di mendung. Jadi walaupun tidak kelihatan sekalipun, kalau menurut perhitungan sudah lebih dari 2 derajat, apalagi lebih dari 4 derajat misalnya, maka mereka tidak punya alasan untuk menunda lagi. Organisasi yang agak tradisional seperti NU juga tidak saklek sekalilah tentang masalah mendung itu.
Ronggolawe
22-07-2012, 02:24 PM
kekeke.... jadinya tidak konsisten... ngapain pake
ngeker segala... cukup dihitung, bikin kalendernya,
ngga usah ngadain sidang segala...
kecuali niatnya cuma mau bagi-bagi amplop pas
ca sidang :)
Parameswara Li
22-07-2012, 02:27 PM
kekeke.... jadinya tidak konsisten... ngapain pake
ngeker segala... cukup dihitung, bikin kalendernya,
ngga usah ngadain sidang segala...
kecuali niatnya cuma mau bagi-bagi amplop pas
ca sidang :)
Kan disini dasarnya musyawarah mufakat. kalau ditentukan secara sepihak begitu pasti nanti banyak protes. Nanti banyak organisasi yang masih tradisional yang merasa ditinggalkan. Kalau sudah begitu malah bisa jadi masalah kan. Oleh sebab itu tindakan pemerintah sebenarnya juga memikirkan banyak faktor lain juga.
Ronggolawe
22-07-2012, 02:30 PM
faktor lainnya, Indonesia sebagai Negara dengan
penganut muslim terbesar di dunia, terkucilkan ka
renan selalu lelet dibandingkan negara-negara mus
lim lainnya.
Sidang Isbath itu sendiri lebih sering jadi ajang cela
kepada yang berbeda, dan setelahnya bagi-bagi am
plop... buang-buang uang rakyat atas nama kepen
tingan rakyat...
Parameswara Li
22-07-2012, 02:33 PM
Menurut pandangan pemerintah lebih baik dibilang lelet sama negara-negara lain daripada terjadi gejolak di dalam negeri. Biasanya justru organisasi-organisasi yang tradisional itu yang massanya banyak sehingga lebih berpotensi menimbulkan gejolak. Kalau organisasi islam intelektual kan walaupun kecewa juga tidak mungkin melampiaskan secara fisik.
sebenarnya yg dipersoalkan ronggolawe apa sih? Dia ingin semua pada puasa hari jum'at gitu?
Ronggolawe
22-07-2012, 04:19 PM
sebenarnya yg dipersoalkan ronggolawe apa sih? Dia ingin semua pada puasa hari jum'at gitu?
kalau gw mau begitu, ngapain gw ngomongnya ha
ri ini? loe kan bisa lihat gw mulai nimbrung kapan?
trus yang gw mulai "bawel" ketika ngomongin apa?
fine, penentuan awal puasa
just curious saja, kenapa sampai harus diperdebatkan, setiap tahun selalu begini, never ending story, ok, umat Islam itu begitu beragam, tapi kalo terus "gontok-gontokan" begini saya sendiri juga cape ngeliatnya
saya berpendapat yg namanya ajaran agama itu tidak perlu diperdebatkan, apa yg diperintahkan itulah yg dikerjakan, jangan terlalu banyak bertanya dalam pengamalan ajaran agama, karena khawatir itu sifatnya sombong, bukan murni karena tidak tahu
umat yahudi bertanya sapi jantan atau sapi betina yg harus disembelih? Mereka bertanya demikian karena sombong, buat apa bertanya? Jika tidak bertanya tentunya mau sapi jantan kek sapi betina kek sah untuk disembelih
choodee
22-07-2012, 05:25 PM
^
Gw nanya karena beneran gak taw yuki ;D
ga_genah
22-07-2012, 09:05 PM
kalau hilal sudah terbentuk, berarti bagian bulan
yang panas (selarik tipis yang disebut hilal) dan
bagian yang gelap akan memiliki perbedaan suhu.
Teleskop-teleskop modern yang menggunakan tek
nologi Infra Merah (http://en.wikipedia.org/wiki/Infrared_telescope), gw yakin cukup mudah mende
teksi keberadaan hilal ini, biarpun pada ketinggian
hilal 0,00001derajat.
bulankan bersifat memantulkan, bukan sebagai penghasil cahaya seperti halnya bintang (matahari)
karena bersifat memantulkan, maka sifat pantulannya akan sangat tergantung dari objek/bahan yang ada dipermukaan bulan
ga tau apakah bulan memantulkan panjang gelombang inframerah atau ga
tp intinya, apapun teknologinya, umat harus memiliki satu definisi bersama tentang hilal dan rukyat itu sendiri
selama definisi itu masih berbeda2, maka kemungkinan berbeda awal puasa atau awal syawal kayak gini akan terus terjadi
sekarang tinggal tunggu jiwa besar dari pemimpin2 kita tentang bagaimana cara menyatukan definisi itu
selamat menunaikan ibadah puasa... ::maap::
Ronggolawe
22-07-2012, 09:21 PM
permukaan bulan yang terkena sinar, pasti memiliki
suhu lebih tinggi dari yang belum... apalagi rata-ra
ta hilal dilihat 5jam setelah konjugasi, jadi setidak
nya permukaan bulan yang menimbulkan hilal sudah
memiliki suhu yang lebih tinggi, sehingga teleskop
infra merah sudah bisa mendeteksi perbedaan su
hu tersebut.
Satu hal lagi, permukaan bulan yang menghadap bu
mi selalu tetap dari jutaan tahun silam. Kenapa tidak
dibuat saja garis-garis bujur khayal, mana garis bu
jur tanggal 1, 2, 3... penanggalan lunar. Bila garis
bujur 1 sudah terdeteksi oleh teleskop infra merah
maka statusnya sudah masuk bulan baru.
---------- Post Merged at 08:21 PM ----------
atau kita bersabar menunggu NASA melakukan kem
bali misi ke Bulan... kita nitip saja peralatan sensor
di garis bujur tanggal 1 penanggalan Lunar, bila sen
sensor itu disinari cahaya matahari, maka dia mengi
rim sinyal ke Bumi... langsung ke ruang sidang Isbat
Kemenag RI.... selesai persoalan :)
tp intinya, apapun teknologinya, umat harus memiliki satu definisi bersama tentang hilal dan rukyat itu sendiri
selama definisi itu masih berbeda2, maka kemungkinan berbeda awal puasa atau awal syawal kayak gini akan terus terjadi
sekarang tinggal tunggu jiwa besar dari pemimpin2 kita tentang bagaimana cara menyatukan definisi itu
this ::up::
pasingsingan
23-07-2012, 07:34 AM
klo pertanyaannya dibalik
kenapa harus sama? :-?
BundaNa
23-07-2012, 10:42 AM
di negara lain sama, mbah...makanya saya nanya begitu
danalingga
23-07-2012, 11:55 AM
klo pertanyaannya dibalik
kenapa harus sama? :-?
Biar bareng mbah, kan lebih enak bareng daripada pisah.
sedgedjenar
23-07-2012, 01:06 PM
kalo bareng keliatan kompak
kalo kompak nanti keliatan 'wah' dimata umat agama lain
(jadi inget jaman pramuka smp ikut LT IV, yg paling kompak akan menggetarkan mental kelompok lain)
spears
25-07-2012, 04:13 PM
REPUBLIKA.CO.ID, Atas nama bangsa Amerika, Michelle dan saya sendiri – saya menyampaikan ucapan selamat yang sehangat-hangatnya kepada segenap Muslim Amerika dan Muslim di seluruh dunia dalam menjalani bulan suci Ramadan. Bagi Muslim, Ramadan adalah saat untuk berpuasa, berdoa, dan merenung; saat untuk bergembira dan berpesta. Waktunya untuk menghargai keluarga, sahabat, dan tetangga serta menolong yang membutuhkan.
Tahun ini Ramadhan membawa makna khusus bagi warga di Timur Tengah dan Afrika Utara yang dengan gagah berani menegakkan demokrasi dan penentuan nasib sendiri, dan bagi mereka yang masih berjuang untuk mendapatkan hak-hak universal mereka. Amerika akan terus mendukung mereka yang berjuang untuk menentukan nasib sendiri, hidup bebas dari rasa takut serta kekerasan, dan melaksanakan ajaran agama mereka dengan bebas.
Di Amerika, Ramadhan mengingatkan kita bahwa Islam adalah bagian dari bangsa kita, dan dari layanan publik ke bisnis, dari layanan kesehatan dan sains ke seni – Muslim Amerika turut memperkuat negara dan memperkaya kehidupan kita.
Di samping membawa makna yang dalam bagi 1,5 miliar Muslim di dunia, Ramadhan juga mengingatkan orang dari semua agama tentang kebersamaan kita sebagai manusia, bersama-sama komitmen kita kepada keadilan, persamaan serta kasih yang terdapat dalam semua agama besar.
Dengan semangat itu, saya mengucapkan selamat menjalani bulan yang penuh barkah kepada Muslim Amerika dan Muslim di seluruh dunia seraya berharap dapat mengadakan buka puasa bersama lagi di Gedung Putih. Ramadhan Karim.
Parameswara Li
19-08-2012, 11:00 PM
Ternyata puasa versi pemerintah tahun ini hanya 29 hari.
Powered by vBulletin® Version 4.2.5 Copyright © 2024 vBulletin Solutions Inc. All rights reserved.