PDA

View Full Version : Bir Pletok



kandalf
17-03-2011, 09:28 AM
Dari kemasan Nutrisari:


Minuman Pletok adalah minuman khas Betawi, yang terbuat dari campuran rempah-rempah khas Indonesia. Pada zaman Belanda, orang Belanda gemar minum bir. Terinspirasi kebiasaan ini, orang Betawi membuat minuman Pletok dengan campuran jahe, pandan wangi, & sereh.


Catatan, kalau lihat di komposisi-nya, juga ada kayu manis.

Kalau pas 31 Agustus di Jalan Jaksa atau festival2 Betawi lainnya, biasanya ada yang bikin minuman ini. Buat yang gak biasa mungkin rasanya agak aneh. Tapi kalau udah jauh dari Jakarta seperti saya, jadi kangen juga nih.

ndableg
18-03-2011, 01:18 AM
pletok bukannya minuman alkohol ala campur aduk?

gembel
18-03-2011, 09:18 AM
Bir pletok memiliki nilai sejarah yang mungkin tidak semua orang mengetahuinya. Bir pletok diciptakan sejak Belanda masih bercokol di Indonesia. Orang-orang Belanda pada saat itu sangat gemar mengonsumsi bir, namun karena di Betawi waktu itu mayoritas masyarakat beragama Islam, maka meminum bir yang notabene mengandung alkohol harus dilarang.

Untuk menyaingi hangatnya bir dengan kandungan alkohol, masyarakat Betawi menciptakan bir yang dibuat dari rempah-rempah yaitu jahe, daun pandan, dan serai. Agar warna bir pletok lebih menarik, orang Betawi biasanya menggunakan tambahan kayu secang.Kayu itu kalau diserut dan diseduh dengan air panas akan mengeluarkan warna merah. Bir Pletok sangat cocok dikonsumsi di sore hari atau pada saat cuaca sedang dingin. Apabila kita meminum bir pletok, pertama-tama terasa pedas, akan tetapi selanjutnya badan akan terasa hangat pengaruh dari ramuan yang terdapat didalamnya.

Sumber : http://iannnews.com/ensiklopedia.php?page=kuliner&prov=31&id=76

kandalf
18-03-2011, 10:20 AM
pletok bukannya minuman alkohol ala campur aduk?
Yup..
Jadi bir pletok punya dua pengertian.

Pengertian yang asli adalah minuman asli Betawi.

Nah, pengertian kedua adalah yang kau bilang. Tapi namanya juga bahasa preman buat menyembunyikan maksud (kayak 'lalar ijo' buat menyebut tentara).

BanRak
23-10-2011, 05:56 PM
kalo bir pletok yang tradisional betawi itu bukan bir. jadi ya mestinya nggak usah pake kata "bir"

aya_muaya
23-10-2011, 11:52 PM
gambarnya please...

king lampas
02-11-2011, 03:57 PM
kepingin bgt nyobain minuman yg satu ini, tp ga pernah kesampean.... abis gatau yg jual dmn?? :(

kandalf
02-11-2011, 05:07 PM
kalo bir pletok yang tradisional betawi itu bukan bir. jadi ya mestinya nggak usah pake kata "bir"

Tidak semua minuman yang menggunakan kata 'bir' adalah bir dan tidak pula semuanya menggunakan alkohol.
Sebagai contoh, di dunia Barat, ada istilah Ginger Beer (Bir Jahe) dan tidak ada alkoholnya sama sekali.

Selain itu, dari salah satu versi hikayat, minuman ini dibuat ketika orang-orang Betawi pengen niru Bir Belanda tetapi gak mau pakai alkohol.

Aya, aku gak tahu gambarnya muncul atau tidak.
http://4.bp.blogspot.com/-BWif9O5b67A/TXpDeP7bzVI/AAAAAAAAAK0/H-Xl5SXjNwU/s1600/78849_bir_pletok.jpg

http://4.bp.blogspot.com/-BWif9O5b67A/TXpDeP7bzVI/AAAAAAAAAK0/H-Xl5SXjNwU/s1600/78849_bir_pletok.jpg

ndableg
03-11-2011, 01:35 AM
Jadinya kayak teh ye?

Urzu 7
03-11-2011, 10:24 AM
Selama ga ada alkohol ato gelembung sodanya berarti bukan bir

king lampas
03-11-2011, 11:02 AM
Jadinya kayak teh ye?

mungkin semacam wedang ronde kali yah?


Selama ga ada alkohol ato gelembung sodanya berarti bukan bir

iya, namanya doang "bir" :)

kandalf
03-11-2011, 11:07 AM
Urzu,
kata 'bir' seharusnya menandakan bahwa minuman tersebut memiliki alkohol dan melalui proses fermentasi.

Oh iya,
sekedar koreksi,
Ginger beer yang asli, ternyata pakai fermentasi sehingga memiliki alkohol tetapi jumlahnya lebih sedikit.

Nah, gingger beer yang produksi massal, tidak pakai fermentasi sehingga tidak beralkohol. Kalaupun ada, jumlahnya, jauh lebih sedikit lagi.
Jadi istilah 'beer' akhirnya punya pengecualian.

Nah, Bir Pletok adalah salah satu pengecualian.
Dan nama minuman ini memang harus pakai kata 'bir'.

Bisa dilihat di situs resmi litbang departemen pertanian:
http://jakarta.litbang.deptan.go.id/eng/index.php?option=com_content&view=article&id=18:beer-quality-standardization-pletok&catid=29:pasca-panen

Pletok beer is not only the wealth of the Betawi people have cultural value but also has economic value. This drink is always produced the Betawi people with a high enough level of diversity between one place-making and other places in Jakarta area. Diversity occurred in all aspects, including raw materials, production methods, packaging, taste, color, flavor and shelf life. Therefore, according to the direction department / Government of DKI Jakarta needs a standardization pletok brewery which is a reference for quality assurance.

Standardization of technology innovation pletok brewery does not require any special requirement, provided that they follow the Standard Operating Procedures (SPO) which has been prepared which is from the manufacturing process, sterilization of bottles to packaging.

The advantage of this innovation is the product quality and competitiveness of the market / selling point will be higher and sustained efforts of its processors to be more secure, considering the type of beer is already proclaimed as pletok typical welcome drink for guests of tourists to the area of DKI Jakarta.
atau di situs Jakarta Fair
http://www.jakartafair.biz/index.php?option=com_content&view=article&id=169:orginial-bir-pletok-at-bale-betawi-english-version&catid=1:latest-news&Itemid=81

Compared to other delicacies available, Bir Pletok is one of the items which gets rarer. Especially when compared to Kerak Telor. Because, people who can make such drink are getting fewer. And the materials needed are getting harder to be found as well. That makes hundred of liters of bir pletok at Bale Betawi is always sold out.

“We need 12 kinds of spice to make the real Bir Pletok. And we’re trying hard, reserving, including alienate it from preservative materials,” said by Ariani Arsyad, the owner of the so-called original Bir Pletok.

From 12 kinds of spice, according to Ariani, they are red ginger, secang wood, cinnamon, cardamom, and sugar. All materials are boiled at once. Every 1 kilo of the spice material, mixed with 5 liters of water. And then filtered twice for the purpose of separating spice from the water.

“Word ‘Pletok’ is taken from the sound of cracking cardamom when being boiled. While the word ‘Bir’, they say it’s taken by Pitung, who used to see Dutch’s habit in drinking beer,” added by Ariani.

Dengan kata lain, kata 'bir' di penamaan 'bir pletok' tidak terpisahkan. Terima apa adanya lah.
Memang sih, di kemasan Nutrisari, kata 'bir' dihilangkan.

Oh iya,
resepnya neh.
Bahan

1½ liter air.
150 ml gula pasir.
1 batang kayu manis.
3 batang serai.
50 gram jahe, kupas, memarkan.
1 jumput kayu secang.
½ sdt garam.
1 sendok kopi bubuk.

Cara membuat

Rebus air hingga mendidih, kemudian masukkan kayu manis, serai, kopi bubuk, jahe dan kayu angin, masak sampai beraroma.
Masukkan gula pasir dan garam, kecilkan api, rebus kembali 15 menit, angkat.
Hidangkan panas atau dingin (diminum hangat akan lebih nikmat).

Sumber: http://id.wikibooks.org/wiki/Resep:Bir_pletok

---------- Post added at 12:07 PM ---------- Previous post was at 12:05 PM ----------

Jangan tertukar dengan resep bir pletok yang di http://www.idrink.com/v.html?id=47302 yah.. :D

et dah
03-11-2011, 12:25 PM
Jangan tertukar dengan resep bir pletok yang di http://www.idrink.com/v.html?id=47302 yah.. :D

exp:
http://kiathidupsehat.com/wp-content/uploads/2010/03/nenek-beer1.jpg