PDA

View Full Version : [Buddha] Sarva Dharma Sunyata Laksana



sedgedjenar
06-07-2012, 03:06 PM
Seorang pemuda, ahli amal ibadah datang ke seorang Sufi. Sang pemuda dengan bangganya mengatakan kalau dirinya sudah melakukan amal ibadah wajib, sunnah, baca Al-Qur'an, berkorban untuk orang lain dan kelak harapan satu satunya adalah masuk syurga dengan tumpukan amalnya. Bahkan sang pemuda tadi malah punya catatan amal baiknya selama ini dalam buku hariannya, dari hari ke hari."Saya kira sudah cukup bagus apa yang saya lakukan Tuan..."

"Apa yang sudah anda lakukan?" tanya Sang Sufi
"Amal ibadah bekal bagi syurga saya nanti...", jawabnya PD
"Kapan anda menciptakan amal ibadah, kok anda merasa punya?"

Pemuda itu diam...lalu berkata, "Bukankah semua itu hasil jerih payah saya sesuai dengan perintah dan larangan Allah?"
"Siapa yang menggerakkan jerih payah dan usahamu itu?" dahi Sang Sufi mulai berkernyit
"Saya sendiri...hmmm...."
"Jadi kamu mau masuk syurga sendiri dengan amal-amalmu itu?"
"Jelas dong tuan..."
"Saya nggak jamin kamu bisa masuk ke syurga. Kalau toh masuk kamu malah akan tersesat disana..."

Pemuda itu terkejut bukan main atas ungkapan Sang Sufi. Pemuda itu antara marah dan diam, ingin sekali menampar muka sang sufi.
"Mana mungkin di syurga ada yang tersesat. Jangan-jangan tuan ini ikut aliran sesat..." kata pemuda itu menuding Sang Sufi.
"Kamu benar. Tapi sesat bagi syetan, petunjuk bagi saya...."

"Toloong diperjelas..." sang pemuda gusar
"Begini saja, seluruh amalmu itu seandainya ditolak oleh Allah bagaimana?"
"Lho kenapa?"
"Siapa tahu anda tidak ikhlas dalam menjalankan amal anda?"
"Saya ikhlas kok, sungguh ikhlas. Bahkan setiap keikhlasan saya masih saya ingat semua..."
"Nah, mana mungkin ada orang yang ikhlas, kalau masih mengingat-ingat amal baiknya? Mana mungkin anda ikhlas kalau anda masih mengandalkan amal ibadah anda? Mana mungkin anda ikhlas kalau anda sudah merasa puas dengan amal anda sekarang ini?"

Pemuda itu duduk lunglai seperti mengalami anti klimaks, pikirannya melayang membayang bagaimana soal tersesat di syurga, soal amal yang tidak diterima, soal ikhlas dan tidak ikhlas.
Dalam kondisi setengah frustrasi, Sang sufi menepuk pundaknya.

"Hai anak muda. Jangan kecewa, jangan putus asa. Kamu cukup istighfar saja. Kalau kamu berambisi masuk syurga itu baik pula.Tapi, kalau kamu tidak bertemu dengan Sang Tuan Pemilik dan Pencipta syurga bagaimana? Kan sama dengan orang masuk rumah orang, lalu anda tidak berjumpa dengan tuan rumah, apakah anda seperti orang linglung atau orang yang bahagia?"



note :
judulnya saya petik dari sutta "bhagavati prajnaparamita hridaya sutram"
maknanya kurang lebih sama seperti cerita di atas
sarva dharma sunyata laksana (seluruh amal perbuatanmu sejatinya fana/sunyata)

semoga bermanfaat

jaga_manis
06-07-2012, 09:45 PM
trus ? anda mau nanya apa ?

sedgedjenar
06-07-2012, 10:52 PM
Nanya apa ya? Coba ntar saya pikir-pikir dulu mau nanya apa.

beastmen85
07-07-2012, 12:00 AM
gw ngakak pada adegan si sufi nepuk pundak sambil memberi wejangan pada si pemuda. epic. so much lol ::ngakak2::

sedgedjenar
07-07-2012, 12:58 AM
cerita yang lumayan menohok bagi mereka yang mengejar surga karena kekekalannya

::bye::

mobyokuzan
11-07-2012, 09:13 PM
trus ? anda mau nanya apa ?

dia ga nanya, mungkin maksudnya mau berbagi... agar cerita yg di share bisa diambil manfaatnya oleh pembaca.

Parameswara Li
11-07-2012, 09:48 PM
trus ? anda mau nanya apa ?

Setelah saya baca, posting #1 tidak berisi pertanyaan apapun. Ini kan semacam cerita yang patut untuk direnungkan. Justru saya yang mau tanya, kenapa anda pikir posting #1 isinya pertanyaan ?

:ngopi:



judulnya saya petik dari sutta "bhagavati prajnaparamita hridaya sutram"
maknanya kurang lebih sama seperti cerita di atas
sarva dharma sunyata laksana (seluruh amal perbuatanmu sejatinya fana/sunyata)


Tepatnya dari Bhagavati Prajnaparamita Hrdaya Sutra versi Bahasa Sanskrta.

Iha Sariputra, rupam sunyatam, sunyata iva rupam
rupa na vrtta sunyata, sunyataya na vrtta sa-rupam
yad rupam sa-sunyata ya sunyata sa-rupam
Ivam iva vedana samjna sam-skara vijnanam
Iha Sariputra sarva dharma sunyata-laksana
anutpanna aniruddha amala a-vimala, anuna a-paripurna

Sariputra, bentuk tidaklah dapat dibedakan dari kekosongan, dan kekosongan tidak dapat dibedakan dari bentuk.
Bentuk adalah kosong dan kosong adalah bentuk.
Demikian juga perasaan, pencerahan, pikiran, kesadaran.
Sariputra, ciri-ciri dari Dharma adalah kekosongan, semua Dhamma adalah tanpa awal, tanpa akhir, tidak kotor, tidak murni, tidak bertambah, tidak berkurang.
Oleh karena itu, di dalam kekosongan, tiada bentuk, perasaan, pencerapan, pikiran, dan kesadaran.

sedgedjenar
11-07-2012, 11:31 PM
Terima kasih parameswara li atas tambahannya