Ray Surya
04-07-2012, 01:49 AM
http://i3.lulzimg.com/5ddbd55c72.jpg
LHOKSEUMAWE – Seorang siswi SMA Sri Wahyuni Rizki (16) siswi dari Desa Kumbang Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara, Senin (2/7/2012) meninggal di RSUD Cut Meutia. Gadis manis itu meninggal pukul 3.30 WIB dinihari habis menyantap mie instan Minggu (1/7/2012) sekitar pukul 10.00 WIB di rumahnya.
Menurut keterangan, paginya korban memesan pada ayahnya untuk membeli mie instan. Sang ayah menuruti permintaan tersebut dan setelah membeli mie ibunya Nurhayati (40) ayahnya Zulkifli (45) pergi ke sawah, sementara korban tinggal bersama adiknya Razatul Bahri (7).
Korban bersama adiknya merebus mie. Namun, setelah dimakan korban mulai muntah-muntah dan dalam mulut kelur busa, adiknya melaporkan pada tetangga dan kemudian dibawa ke mantri yang tak jauh dari rumahnya. Lalu korban dibawa ke RSUD Cut Meutia, hasil pemeriksaan dokter positif keracunan tak lama setelah mendapat perawatan, korban meninggal, kata Fakhrizal SKM, kepala ruang IRD RSU Cut Meutia.
http://www.tribunnews.com/2012/07/02/makan-mie-instan-siswi-sma-meninggal
---------
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mie instan merupakan salah satu makanan yang paling banyak dikonsumsi orang Indonesia. Bahkan negara kita menjadi produsen mie instan kedua terbesar di dunia setelah Cina bahkan ekspor ke Belanda sampai Afrika.
Data konsumsi per kapita 55 bungkus per tahun. Orang Indonesia rata-rata mengonsumsi rata-rata dalam 55 bungkus per tahun.
Nah tentunya pernah mendengar mie mengandung lilin atau keseringan makan mie akan bisa menyebabkan anak bodoh? Ada baiknya Anda tidak perlu mempercayainya karena itu hanyalah mitos.
"Sebuah merk yang telah lolos di Badan Pengawas Obat dan Makanan sudah pasti dijamin. Kalau kemudian ditemukan air keruh saat masakan pertama itu dikarenakan mie mengandung kandungan gandum," ungkap Susana STP, MSC, PD Eng, Head of Nutrifood Research Center Division saat peluncuran Tropicana Slim Low Fat Noodles di Jakarta, Rabu (25/1/2012).
Demikian juga jika mie setelah dimasak nampak mengkilap. Itu disebabkan proses pembuatan dilakukan dengan cara penggorengan sehingga begitu direbus minyak kelihatan mengapung.
Seiring dengan perkembangan, akhirnya dikenal dengan cara dioven. Tujuannya untuk menghasilkan mie instan tapi tanpa minyak berlebihan. "Oven untuk kurangi kandungan minyak.
Dari 17 gram saving tinggal 2 gram saving," ungkap Prof. C. Hanny Wijaya, Head of Food Chemistry Division di Institut Pertanian Bogor dalam kesempatan yang sama.
Bagaimana dengan banyak mie membuat anak menjadi bodoh? "Pendapat itu enggak benar. Tidak ada kaitan makan mie dengan kebodohan," ungkapnya.
Kebiasaan mengonsumsi mie dengan nasi juga harus dihentikan karena kandungan keduanya sama.
"Mie instan berbahan tepung gandum mengandung karbohidrat sama dengan nasi, kentang dan sumber karbohidrat lainnya. Kalau makan mie kombinasikan dengan makanan berserat, protein," ungkap Hanny Wijaya.
http://www.tribunnews.com/2012/01/26/tak-ada-kaitan-mie-instant-dengan-kebodohan
LHOKSEUMAWE – Seorang siswi SMA Sri Wahyuni Rizki (16) siswi dari Desa Kumbang Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara, Senin (2/7/2012) meninggal di RSUD Cut Meutia. Gadis manis itu meninggal pukul 3.30 WIB dinihari habis menyantap mie instan Minggu (1/7/2012) sekitar pukul 10.00 WIB di rumahnya.
Menurut keterangan, paginya korban memesan pada ayahnya untuk membeli mie instan. Sang ayah menuruti permintaan tersebut dan setelah membeli mie ibunya Nurhayati (40) ayahnya Zulkifli (45) pergi ke sawah, sementara korban tinggal bersama adiknya Razatul Bahri (7).
Korban bersama adiknya merebus mie. Namun, setelah dimakan korban mulai muntah-muntah dan dalam mulut kelur busa, adiknya melaporkan pada tetangga dan kemudian dibawa ke mantri yang tak jauh dari rumahnya. Lalu korban dibawa ke RSUD Cut Meutia, hasil pemeriksaan dokter positif keracunan tak lama setelah mendapat perawatan, korban meninggal, kata Fakhrizal SKM, kepala ruang IRD RSU Cut Meutia.
http://www.tribunnews.com/2012/07/02/makan-mie-instan-siswi-sma-meninggal
---------
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mie instan merupakan salah satu makanan yang paling banyak dikonsumsi orang Indonesia. Bahkan negara kita menjadi produsen mie instan kedua terbesar di dunia setelah Cina bahkan ekspor ke Belanda sampai Afrika.
Data konsumsi per kapita 55 bungkus per tahun. Orang Indonesia rata-rata mengonsumsi rata-rata dalam 55 bungkus per tahun.
Nah tentunya pernah mendengar mie mengandung lilin atau keseringan makan mie akan bisa menyebabkan anak bodoh? Ada baiknya Anda tidak perlu mempercayainya karena itu hanyalah mitos.
"Sebuah merk yang telah lolos di Badan Pengawas Obat dan Makanan sudah pasti dijamin. Kalau kemudian ditemukan air keruh saat masakan pertama itu dikarenakan mie mengandung kandungan gandum," ungkap Susana STP, MSC, PD Eng, Head of Nutrifood Research Center Division saat peluncuran Tropicana Slim Low Fat Noodles di Jakarta, Rabu (25/1/2012).
Demikian juga jika mie setelah dimasak nampak mengkilap. Itu disebabkan proses pembuatan dilakukan dengan cara penggorengan sehingga begitu direbus minyak kelihatan mengapung.
Seiring dengan perkembangan, akhirnya dikenal dengan cara dioven. Tujuannya untuk menghasilkan mie instan tapi tanpa minyak berlebihan. "Oven untuk kurangi kandungan minyak.
Dari 17 gram saving tinggal 2 gram saving," ungkap Prof. C. Hanny Wijaya, Head of Food Chemistry Division di Institut Pertanian Bogor dalam kesempatan yang sama.
Bagaimana dengan banyak mie membuat anak menjadi bodoh? "Pendapat itu enggak benar. Tidak ada kaitan makan mie dengan kebodohan," ungkapnya.
Kebiasaan mengonsumsi mie dengan nasi juga harus dihentikan karena kandungan keduanya sama.
"Mie instan berbahan tepung gandum mengandung karbohidrat sama dengan nasi, kentang dan sumber karbohidrat lainnya. Kalau makan mie kombinasikan dengan makanan berserat, protein," ungkap Hanny Wijaya.
http://www.tribunnews.com/2012/01/26/tak-ada-kaitan-mie-instant-dengan-kebodohan