PDA

View Full Version : DPRD Balikpapan tolak pembagian kondom ke pelajar



ul.malik
26-06-2012, 12:20 AM
BALIKPAPAN, tribunkaltim.co.id - Komisi IV DPRD Balikpapan kompak menolak rencana Kementerian Kesehatan membagi-bagikan kondom kepada kelompok seks berisiko menularkan penyakit atau berisiko memicu kehamilan yang tidak direncanakan seperti kalangan pelajar.

Ketua Komisi IV DPRD Ida Prahastuty mengatakan bahwa persoalan yang melanda bangsa ini adalah kemerosotan moral, dan bagi-bagi kondom bukan satu penyelesaian masalah. "Di Balikpapan sudah banyak sekolah yang mengeluarkan siswanya karena seks bebas. Nggak dibagiin aja sudah kebobolan, apalagi dibagikan," kata Ida, Senin (25/6/2012).

Sementara, Sekretaris Komisi IV Syarifuddin Oddang menyebut ide Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi adalah ide gila. "Saya sangat tidak sependapat. Itu ide gila. Pelajar adalah pilar untuk masa depan bangsa, bagaimana dikatakan membina kalau membagikan kondom. Kalau seperti itu agama apapun saya rasa tidak setuju, karena sama saja dengan menghalalkan seks bebas," ujarnya.

Politisi Hanura ini bahkan mengaku siap memprovokasi warga untuk menolak jika rencana pembagian kondom ke sekolah tetap dilakukan. "Saya siap kumpulkan warga untuk demo soal itu. Saya pun siap diberikan sanksi, saya siap dipanggil oleh Badan Kehormatan. Karena kebijakan itu adalah kebijakan ngawur," tegasnya.

Seperti diketahui, sebelumnya Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengungkapkan bahwa pihaknya akan kembali mengampanyekan penggunaan kondom pada kelompok seks berisiko untuk menurunkan angka HIV/AIDS di Indonesia yang kasusnya masih relatif sangat tinggi. Yang dimaksud dengan seks berisiko adalah setiap hubungan seks yang berisiko menularkan penyakit dan atau berisiko memicu kehamilan yang tidak direncanakan. Kampanye ini dianggap menjadi penting mengingat masih banyak kasus kehamilan yang tidak direncanakan terjadi pada anak-anak remaja.

http://kaltim.tribunnews.com/mobile/index.php/2012/06/25/komisi-iv-dprd-balikpapan-tolak-pembagian-kondom-di-sekolah

--------------------

akhirnya anggota DPRD ga cuma ngabisin duit buat study banding ga jelas. :senang:

choodee
26-06-2012, 12:39 AM
first, bukannya gw setuju pembagian kondom ke pelajar, tapiiiiiii.....


Nggak dibagiin aja sudah kebobolan, apalagi dibagikan

ini gak relevan, fungsi kondom bukan supaya ga kebobolan virginnya, tapi biar ga menularkan penyakit dan hamil di luar nikah. di sini serba salah sih, kondom masih dianggap negatif, padahal yah, itu salah satu tindakan preventif.

ya salah satu, tapi bukan satu2nya.

kesalahan terbesar kampanye kondom ini adalah, memang udah ada *** education di remaja sekarang?? yang penting itu *** education dulu oy, baru dikasi propertinya. di sini *** education bukan berarti meng-encourage remaja buat melakukan *** loh ya, tapi kita ngasih taw hal2 logis dan relevan soal efek2 seks seperti penyakit kelamin dan menular, hamil di luar nikah dan lain2. masalahnya *** education, sama seperti kondom masih dianggap tabu, dianggap mengajarkan *** bebas, padahal nyatanya ya nggak juga sih.

jadi menurut gw pembagian kondom itu belum waktunya. adain dulu *** education, kalo bisa dijadiin pelajaran semi-resmi kek muatan lokal di skul, jangan cuman seminar kek seminar narkoba doank, itu masuk telinga kanan keluar telinga kiri. tapi alasan menolak para anggota dpr ini juga salah, kalau menolak coba berikan juga solusinya, peningkatan akhlak moral itu yang seperti apa lagi, seperti yang pernah diposting salah seorang user di sini, udah diajarkan agama dari esde kok akhlaknya terus merosot, tanya kenapa?

jujur sebenarnya, mending dibagiin kondom kalau diliat outputnya (diliat dari output loh yaaa), coba disuruh milih 1000.000 orang kebobolan tapi ga ada yang kena aids dan hamil di luar nikah atau 1000 orang kebobolan tapi semuanya kena aids dan hamil di luar nikah.

tapi still, bagi gw pembagian kondom tanpa *** education itu fail deh, sama aja kek ngasih obat tapi gak dikasi taw aturan cara pakainya.

ul.malik
26-06-2012, 12:54 AM
yup, sya setuju soal pemberian *** edukasi yang bener bener bener, ga cuma masuk kiri keluar kanan.
ga cuma pengen praktis, ga mau ada penyebaran HIV/AIDS tinggal bagi" kondom gratis dan seminar" membosankan.

soal kalimat yang di quote kan pemikiran orang" biasanya gini.
tanpa pembagian kondom gratis aja udah banyak free ***.
kalo dibagiin kondom itu secara tidak langsung kayak.
'gih, mau free *** atau ga terserah, tapi pake kondom yah biar ga tertular PMS' ::managuetahu::

ndableg
26-06-2012, 12:57 AM
Kondom aja pake digratisin.. suruh beli lah..
Bagi2 makan gratis kek, hp gratis kek, ipad gratis gituh..

choodee
26-06-2012, 01:17 AM
@ul.malik makanya di sini ada kontradiksi antara tujuan menkes (keknya) sama persepsi banyak orang. menkes mgkn berpikir seperti analogi gw di atas, "ga papalah banyak free-*** asal bebas aids dan ga ada yang jadi teenmom", tapi di kebanyakan warga sendiri jelas free *** itu sendiri dilarang.

nah si menkes maw menangkal aids, warga maw menangkal free-***, tujuannya aja kan beda, gimana maw klop.

sebenarnya cara si menkes ini udah bener, pakai kondom buat ngehandle aids dan mba, itu secara textbook, tapi secara realnya ga bisa segampang itu, apalagi di indonesia.

si anggota dpr dan banyak warga juga ga taw kenapa keknya menutup mata atau memang gak taw? kalau memang ada peningkatan penularan penyakit kelamin dan hamil di luar nikah. makanya gw tanya peningkatan moral itu contoh realistisnya seperti apa? bukan apa2, tapi situasi sosial kita jauh berbeda dengan 10 tahun yang lalu, di mana sekarang arus informasi media kencang banged, dulu remaja2 mana bisa dapat bokep kalo ga nyuri bokap atau patungan beli, sekarang pakai uang jajan aja udah bisa akses video porno di internet, belum lagi sekarang gampang banged sharing informasi, bokep tinggal kopi dari teman.

dan gw sama sekali ga setuju kalau ada siswa ketahuan *** bebas dikeluarkan dari sekolah. lah anak2 remaja yang salah jalur kek gitu bukannya dicampakan malah harusnya dibimbing :ngopi: apa gunanya guru konseling digaji? cuman ngurusin kaos kaki setinggi lutut doank?

tambahan, sebenarnya sih kalo mnurut gw, *** education itu sangat baik kalo dimulai dari keluarga, selain diajarkan di skul.ntah kenapa prasaan gw pelajaran moral dan yang penting kek gini lebih nampol diajarin keluarga drpd diajarin di sekolah ;D gw ga taw ya keluarga2 di luar sana, tapi kalo di keluarga2 gw, dan keluarga2 yang gw kenal, mreka ga pernah membicarakan soal seks (karena mereka menganggap seks sangatlah tabu sekali). memang susah, setahu gw orang barat sendiri yang dah mayan liberal aja masih awkward kan ngomongin the bird and the bees pertama kali, ortu juga kudu mempelajari hal2 yang lagi tren sekarang, termasuk teknologi, dunia hiburan dan lain2 biar bisa lebih mengerti permasalahan anak.

AsLan
26-06-2012, 01:24 AM
ada orang2 yg melihat kasus ini sebagai kesempatan untuk menaikkan popularitas diri.

ul.malik
26-06-2012, 01:53 AM
Pengetahuan Masyarakat tentang HIV/AIDS Sangat Rendah

JAKARTA - Dari estimasi jumlah penderita HIV/AIDS di Indonesia tahun 2011, yakni sebanyak 186 ribu lebih penderita, sekira 88 persen di antaranya adalah kelompok usia produktif. Bahkan hampir 50 persennya berada di rentang usia 20-29 tahun.

Kenyataan ini tentu menggelisahkan, mengingat kelompok usia produktif rata-rata adalah kelompok pekerja dan yang akan meneruskan roda pembangunan bangsa.

Masalah penyebaran HIV/AIDS mayoritas masih berkutat pada rendahnya pengetahuan masyarakat tentang HIV/AIDS. Kementrian Kesehatan mencatat, baru 11,4 persen masyarakat Indonesia memiliki pengetahuan komprehensif seputar HIV.

Karena itu, Kementerian Kesehatan mengagas program "Aku Bangga Aku Tahu" agar masyarakat lebih mengenal tentang HIV, khususnya kaum muda usia 15-24 tahun.

"HIV terbanyak pada orang di usia 20-29 tahun, sedangkan masa inkubasi 5-10 tahun. Maka kalau ditarik mundur, usia 15-24 tahun paling berisiko terpapar HIV," ujar Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kemenkes, M.Subuh.

Nah, berikut 5 pertanyaan sederhana yang bisa dijawab untuk mengukur sejauhmana Anda mengenali HIV:

1. Bisakah seseorang mengurangi risiko tertular HIV dengan cara menggunakan kondom dengan benar setiap kali melakukan seks?
2. Apakah dengan saling setia pada pasangan dapat mengurangi risiko tertular HIV?
3. Bisakah tertular HIV dengan cara menggunakan alat makan atau minum secara bersama dengan seseorang yang sudah terinfeksi HIV?
4. Bisakah seseorang tertular virus HIV melalui gigitan nyamuk/serangga?
5. Dapatkah Anda mengatahui seseorang sudah terinfeksi HIV hanya dengan melihatnya?

Apa jawaban Anda? Berikut jawaban yang tepat:
1. Ya, 2. Ya, 3. Tidak, 4. Tidak, 5. Tidak

"Hanya karena cairan tubuh melalui injeksi langsung, HIV bisa menular," jelas Subuh.

"Jiwa yang tegar No narkoba, Hati yang murni No free seks"

http://m.okezone.com/read/2011/11/25/337/534314

----------------------

Cuma 22% Remaja Jakarta Paham Bahaya AIDS
Angka di DKI Jakarta ini lebih tinggi dari angka-angka rata nasional.

VIVAnews - Tingkat pengetahuan remaja Jakarta terhadap penyakit menular berbahaya seperti HIV/AIDS, ternyata masih tergolong rendah. Hal ini jadi ironis sementara teknologi informasi di Ibukota sudah melaju pesat melebihi daerah lainnya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, hanya sekitar 22 persen remaja antara usia 15-24 tahun yang paham tentang bahaya HIV/AIDS.

Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ida Bagus Nyoman Banjar, mengatakan pihaknya terus melakukan sosialisasi HIV/AIDS kepada masyarakat. Salah satunya terkait cara penularannya.

"Namun terkadang masyarakat tidak peduli dengan informasi yang diberikan," kata Banjar, di Jakarta, Selasa, 5 Juni 2012.

Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat, pihaknya tengah mengembangkan program Aku Bangga Aku Tahu. "Dengan program ini diharapkan tingkat pengetahuan masyarakat dengan HIV/AIDS bisa mencapai 95 persen seperti yang ditargetkan," tuturnya.

Banjar mengungkapkan angka 22 persen tersebut masih lebih tinggi dari rata-rata tingkat nasional. Namun, dia tidak menyebutkan berapa rata-rata tingkat nasional itu. "Meski teknologi di Jakarta sudah canggih, tetap saja harus diikuti partisipasi dari masyarakat. Bahkan di provinsi lain tingkat pengetahuannya hanya mencapai 19 persen atau 18 persen," jelasnya.

Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids Provinsi (KPAP), Rohana Manggala mengatakan, untuk membantu meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terutama bagi generasi muda, akan diadakan Malam Renungan AIDS Nusantara (MRAN) 2012. Dengan acara ini diharapkan masyarakat mampu bersama-sama mengurangi stigma sekaligus meningkatkan kualitas hidup mereka.

"Harus diketahui oleh masyarakat bahwa HIV/AIDS tidak ditularkan melalui ciuman. Penularannya hanya bisa terjadi melalui sperma, cairan ******, dan menyusui," jelasnya.

Dia menambahkan dengan adanya program itu ditargetkan bisa menghilangkan diskriminasi pada individu dan kelompok yang terkena dampak HIV/AIDS. Termasuk juga dukungan dalam tataran hukum dan kebijakan. Karena dengan MRAN 2012, setiap orang diajak untuk memberi dukungan pada orang dengan HIV dan orang yang berdampak HIV.

Kegiatan ini sendiri akan diselenggarakan pada 9 Juni 2012, pada pukul 18.00-21.00 di Tugu Raden Ajeng Kartini, Monas, Jakarta Pusat. Dengan mengambil tema Satu Petisi Untuk Komitmen Bersama. "Kegiatan ini diharapkan mampu melahirkan proses perjuangan measyarakat dan menjadi refleksi dari berbagai kegiatan penanggulangan HIV/Aids," ujarnya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, pada 2011 di Ibukota tercatat kasus HIV mencapai 1.273 dan 1.332 kasus Aids, dengan kematian 234 jiwa. Sementara angka kumulatif HIV sejak tahun 1987 mencapai 5.555 dan 5.650 kasus AIDS. (kd)

http://metro.vivanews.com/news/read/320882-pengetahuan-warga-dki-soal-aids-masih-minim

---------- Post Merged at 12:53 AM ----------

kalo soal kehamilan semua orang udah pada tau kali yah.

jadi mungkin masyarakat nganggepnya kondom itu cuma buat menangkal kehamilan di luar nikah.

soal siswa yang ga perlu dikeluarkan dari sekolah, bisa ga si siswa survive di sekolah itu.
walaupun di bimbing dengan giat, jadi bahan pembicaraan ratusan siswa di sekolah siapa yang tahan.?
IMHO mending dikeluarkan aja pindahkan ke sekolah lain.

danalingga
26-06-2012, 07:18 AM
Iya, tolak aja. Toh, mereka bisa beli sendiri. ;))

Urzu 7
26-06-2012, 09:21 AM
Seharusnya dibagikan kedaerah yg hanya rawan aids saja

etca
26-06-2012, 10:28 AM
budgetnya mending buat s3x education aja deh,
daripada buat bagibagi kondie gitu

BundaNa
26-06-2012, 11:11 AM
budaya masyarakat instans, dengan alasan penangkalan AIDS dan MBA dibagiin deh kondom itu. Coba itu ada kerja sama antara menteri mengedukasikan *** secara berkala dari pra ABG sampe usia SMA. Jadi mereka paham dengan baik, dan mereka bertanggungjawab dengan dirinya sendiri, karena sudah tau apa konsekuensi dari *** before marriage misalnya.

Memang sepertinya ngasih2 kondie gretongan seperti memberi slogan, "*** ga *** neh gwe bagi, biar gak nambah2in masalah negara."

surjadi05
26-06-2012, 05:27 PM
Betul seks education aja, kondie dibagi2 kesannya gimana gitu?::arg!::::arg!::

jadi kebayang kalo anak gw (ce) kalo dibagiin kondie sama guru waktu smp/sma bisa gw samperin tuh guru::arg!::::arg!::

E = mc˛
26-06-2012, 07:31 PM
kan mayan Om, bisa minta banyak, terus dijual lg ::hihi::

AsLan
26-06-2012, 11:09 PM
kan mayan Om, bisa minta banyak, terus dijual lg ::hihi::

Gak bisa, pemerintah sudah memperhitungkan hal itu...
maka untuk pelaksanaannya, kondom akan dipakaikan langsung kepada konsumen ::hihi::

BundaNa
27-06-2012, 03:12 PM
lo pasti mau jadi relawannya ya, slan -_-

AsLan
27-06-2012, 10:31 PM
masangin K ke lelaki ? kayaknya itu pekerjaan ibu2 deh... -_-