Mark Up = Korupsi?

[Joyko]

apakah mark up sama dengan korupsi, apakah korupsi sama dengan mark up.

[tsu]

mark-up ?

ada beberapa hal si, klo dalam proyek memang terkadang diperlukan mark up, hal ini tidak lain adalah penambahan nilai yang diakibatkan oleh pajak2
klo yang ini saya kira tidak dianggap korupsi lah......

ada juga markup di dunia akuntansi, namanya "window dressing"
nah.... ini yang berbahaya, nilai2 di neraca kadang nggak sesuai ama asli nya, memang sih akuntansi itu menganut istilah "kewajaran"
tapi kadang mark up nya kebangetan ::doh::
klo suatu saat timbul akibat dari perbuatan ini..... ini AFAIK termasuk korupsi, UU Tipikor klo nggak salah

klo mark up seperti disuruh nyokap beli pis-gor dibawain duid 1000 perak, ternyata harga pis-gor nya cuman 500 perak, tapi ngomong ke nyokap adalah 750 perak
nah itu jelas korupsi ;D

tapi apakah korupsi = mark up ? jelas tidak
korupsi kan macam2

[itsreza]

murabaha ~ jual beli dalam konteks syariah juga melibatkan mark-up,
karena untuk mendapatkan keuntungan si penjual harus menaikkan harga jual.
bedanya besaran mark-up ini biasanya diketahui pembeli.

[tsu]

murabaha ~ jual beli dalam konteks syariah juga melibatkan mark-up,
karena untuk mendapatkan keuntungan si penjual harus menaikkan harga jual.
bedanya besaran mark-up ini biasanya diketahui pembeli.

yoi, sekarang lagi ngetrend tuh
yang lembaga bukan syariah ikut2an murabaha juga, walo cuman diambil esens nya doang
klo memang fair, eye for an eye, konsep ini bagus banget, antara penjual dan pembeli tidak ada dusta diantara mereka ;D

[Joyko]

murabaha ~ jual beli dalam konteks syariah juga melibatkan mark-up,
karena untuk mendapatkan keuntungan si penjual harus menaikkan harga jual.
bedanya besaran mark-up ini biasanya diketahui pembeli.

biasanya 40% dari harga beli

[itsreza]

malah bukan esensinya yang diambil, cuma pinjem terminologinya

misal kalau murabaha rumah, bank ga beli rumahnya dulu, tapi langsung kasih
pembiayaan ke pembeli persis KPR cuma beda di suku bunga (floating vs fixed),
padahal menurut syariah, rumah tersebut seharusnya harus dimiliki bank, baru
dijual kepada pembeli rumah.

[tsu]

yaaaah.... syariah sekarang mah kadang rancu
itu mudharabah, harusnya kan ga pake bunga, tapi sistem bagi-hasil, fair and square, sekarang mau diterapin ? mau rekrut berapa AO untuk satu kantor ;D

BTT

Joyko kenapa nanyain markup ? mau jadi rekanan ? hehehehehehe

[Ray Surya]

mark up = korupsi
korupsi gak cuma mark up

[gogon]

kalo yg dimaksud adalah mark-up untuk mengambil keuntungan pribadi, bisa masuk kategori korupsi.

contoh :
beli suatu barang utk perusahaan seharga 1jt
minta di kuitansinya ditulis 1,2 jt sehingga perusahaan ngeluarin duit 1,2jt
200rb nya masuk kantong pribadi

200rb = nilai yg dikorupsi.

[itsreza]

bukan syariah yang rancu, tapi prakteknya
sistem bagi hasil bener juga mana? ga ada,
karena harus tetap kompetitif dengan industri
bank umum malah lebih jelas ;D

joyko kayaknya bid proyek

---------- Post added at 01:17 PM ---------- Previous post was at 01:15 PM ----------

gak cuma keuntungan pribadi gon, keuntungan kelompok
buat bagi-bagi juga korupsi. korupsi bukan cuma dari
anggaran yang dinaikkan tapi bisa juga realisasinya lebih
kecil gara-gara dipotong sana sini.

[Ray Surya]

tuh dewan suka mark up, anggaran bikin toilet bisa milyaran, pengadaan laptop juga dimark up

[tsu]

bukan syariah yang rancu, tapi prakteknya
sistem bagi hasil bener juga mana? ga ada,
karena harus tetap kompetitif dengan industri
bank umum malah lebih jelas ;D

joyko kayaknya bid proyek

---------- Post added at 01:17 PM ---------- Previous post was at 01:15 PM ----------

gak cuma keuntungan pribadi gon, keuntungan kelompok
buat bagi-bagi juga korupsi. korupsi bukan cuma dari
anggaran yang dinaikkan tapi bisa juga realisasinya lebih
kecil gara-gara dipotong sana sini.

ah iya bener, praktek nya, sorry hehehe
ntar dikira gw black campaign lagi hehehe ;D

btw, klo bid proyek, apalagi yang fight, sekarang agak susah klo mo ambil margin gede
belum lagi audit, LSM, dst dst

saran saya, ambil yang pengadaan aja Joyko, model2 PL gitu, under 100jt
asal tau sama tau sama pimpro nya, pasti ga ribet hehehehe

[Ray Surya]

gw jaman kuliah dulu awal2 juga ikut kegiatan EO bikin konser, seminar2. trus tau klo harga2 dimark up, gw stop ikut2 kegiatan bikin konser & seminar.
misal anggaran bikin background,spanduk 2 juta, cuma habis 1,5 juta.
kaos seragam dianggarkan 80ribu/kaos, ternyata dipesenkan kaos yg 50ribu.

trus sisanya biasanya buat makan2. trus para panitia itu bilangnya, uang capek, keuntungan. ::arg!:: hati gw berontak.
siapa suruh jadi EO? udah jelas gak ada gajinya. eh, ternyata mengharapkan mark-up-an.
temen gw duluuuuu bahkan ada yg bisa beli PS2 gara2 mark up kegiatan kampus. ::arg!::

[opera]

markup bukan korupsi, tapi untuk berjaga jaga
misal
ibu minta tolong ke budi beli pisang goreng 4 @200, kasih uang 800 ke budi
budi minta uang 1000, kalau kalau sampe sana pisang gorengnya dah naik.
daripada sampe sana uang kurang, harus balik lagi atau beli 3 doank

yang menjadi korupsi jika harga tetep @200 tp budi ngakunya dah naik jadi @250

[gogon]

yang berjaga-jaga itu markus, bukan markup

markus (penjaga gawang timnas)

[tsu]

gw jaman kuliah dulu awal2 juga ikut kegiatan EO bikin konser, seminar2. trus tau klo harga2 dimark up, gw stop ikut2 kegiatan bikin konser & seminar.
misal anggaran bikin background,spanduk 2 juta, cuma habis 1,5 juta.
kaos seragam dianggarkan 80ribu/kaos, ternyata dipesenkan kaos yg 50ribu.

trus sisanya biasanya buat makan2. trus para panitia itu bilangnya, uang capek, keuntungan. ::arg!:: hati gw berontak.
siapa suruh jadi EO? udah jelas gak ada gajinya. eh, ternyata mengharapkan mark-up-an.
temen gw duluuuuu bahkan ada yg bisa beli PS2 gara2 mark up kegiatan kampus. ::arg!::

klo setelah itu SEMUA duid sisa buat makan2.... nah itu yang salah Ray
klo pengalaman saya dulu jadi panitia mulai jaman SMA sampe jadi anggota BEM saat kuliah, duit memang selalu sisa
soalnya sistem SPJ kan selalu rembus, bukan lumpsum, jadi kita dulu yang nombokin
alhasil super ngirit semua, kegiatan 1,5 jt, kita SPJ bisa 2,5jt ;D
tapi ya itu, sisa duid kita masukin ke kas, sedikit buat makan2 lah
kas itu untuk kemaslahatan umat hehehehe, buat rekreasi bersama, ato buat beli kelengkapan Hima, dll dll

[cha_n]

setahuku dalam buat anggaran proyek emang udah kewajaran, dan bahkan emang dibolehkan untuk markup. selama masih wajar, untuk pengusaha dia kan usaha jual resiko, markup itu untuk mengelola resiko. biasanya markup 10-15% (cmiiw)

misal pas penawaran harga pakai harga satuan, pasir satu truk diminta 1.5jt (di pasaran saat ini 1.3jt)
semen 85rb/sak (di pasaran saat ini 80rb/sak)
cuman kan proyeknya baru jalan 5-6 bulan lagi, harga2 bisa aja (dan hampir pasti) naik
dia ngelola hal2 kayak gini, maka itu dimark up

[itsreza]

bener bu chan, kalau anggaran proyek sih memang wajar, karena harus memperhitungkan asumsi eskalasi biaya
bila proyeknya mengalami keterlambatan atau lain hal. Tapi pada prakteknya mark-up seringkali jadi dana taktis.
Terutama untuk proyek publik, sudah biayanya lebih mahal eh realisasinya malah minim, beda spesifikasi dalam
kualitas dan kuantitas. Misal, kalau toilet, harusnya merk TOTO, eh malah TOTO sablonan ;D

Kalau kasus mona, moral hazard, jelas korupsi bukan mark-up itu sih, karena spesifikasi items yang dianggarkan
berbeda dengan realisasi. Buat acara seperti itu sebetulnya ga perlu mark-up tapi bisa diakali dengan buat budgeting
yang detil buat pos-pos yang memang pada akhirnya memang diperuntukkan untuk insentif pelaksana.

[cha_n]

kalau acara mahasiswa, bener kata reza mending buat pos tambahan supaya yang jadi panitia juga semangat dan ga merasa rugi.
misal ada anggaran buat komunikasi dan konsumsi panitia.
kayak gitu lebih fair dan bisa dipertanggungjawabkan.
kalau emang ga masalah, bisa juga tambahin honor panitia. jadi ga perlu markup dari lain2

[BundaNa]

bukannya di tiap instansi bendahara punya buku pintar ya, itu sesungguhnya laporan keungan instansi, yang diserahin sama auditor bukan buku pintar...udah di mark up

[itsreza]

bukannya di tiap instansi bendahara punya buku pintar ya
istilah bisnisnya "cooking the book"

mari masak! ::oops::

[tsu]

double bookkeeping

ini jurus nya akuntan ;D