PDA

View Full Version : Razia Polantas udah gak zaman



Ray Surya
30-01-2012, 10:53 PM
SOLO – Mulai Januari ini, polisi telah menghentikan razia di jalanan karena dinilai tidak efektif membuat masyarakat sadar berlalu lintas. Bagaimana tanggapan masyarakat?

Salah satu pengendara sepeda motor, Kristanto, 26, warga Jagalan, Jebres, Solo, menyambut baik kebijakan itu. Sebab meski sudah mematuhi peraturan dan melengkapi surat berkendara namun polisi kerap mencari-cari alasan. Misalnya, menyebutkan bodi motor tidak sesuai spek sehingga dianggap melanggar dan lainnya.

“Razia kendaraan umumnya mengganggu perjalanan, apalagi pas kondisi sibuk dan harus cepat-cepat sampai lokasi kerja. Kalau beneran dihapus ya saya senang,” ujarnya kepada Espos Sabtu (21/1/2012). Hal yang sama juga diungkapkan Sulistyawati, 19, warga Sragen. Mahasiswi perguruan tinggi di Solo ini mengaku trauma. “Saya sebal kalau ingat razia. Sebab saya pernah ditilang dan akhirnya harus titip bayar denda saat itu juga ke polisi karena lupa membawa surat kendaraan bermotor,” ujarnya.

Kebijakan penghentian razia kendaraan bermotor juga diapresiasi Sudaryanto, 40, warga Banjarsari, Solo. Ia menilai razia kendaraan selama ini menjadi momok menakutkan bagi sebagian pengendara bermotor sehingga langkah baru polisi tersebut harus didukung.

Meski begitu, ia sepakat polisi harus tetap menertibkan pengendara kendaraan bermotor yang melanggar peraturan untuk menjaga ketertiban di jalan. “Ada razia saja masih banyak pengendara yang melanggar, apalagi tidak ada razia,” ujarnya.

Selama ini, masyarakat sudah mengenal sejumlah lokasi tempat razia atau yang biasa disebut mokmen dilakukan. Selain depan Stadion Manahan, beberapa lokasi di Solo yang sering dijadikan titik razia seperti di Pasar Oleh-oleh Jongke, Jl Ahmad Yani depan pom bensin Balekambang; Jl Ahmad Yani depan Terminal Tritonadi, Gilingan, Banjarsari; depan kompleks travel Gilingan, Banjarsari; Jl Ir Sutami tepatnya setelah jembatan Jurug; Jl Veteran setelah RM Nikmat Rasa dan Jl Yos Sudarso tepatnya di perbatasan Solo-Sukoharjo, Tanjung Anom, Grogol serta Jl Bayangkara tepatnya depan kediaman pemilik Batik Danarhadi.

Terkait langkah Satlantas menghentikan mokmen, pengacara Solo, Muhammad Taufiq, menilai seharusnya polisi memperbaiki produk layanannya terlebih dahulu. Produk layanan kepolisian harus bisa diakses akuntabilitasnya agar peran polisi sebagai pelayan masyarakat bisa tercapai.

Jika ingin melakukan tindakan preventif menurunkan angka kecelakaan maupun penertiban lalu lintas, langkah yang efektif justru dengan melakukan penyuluhan ke sekolah seperti anak di bawah umur dilarang menggunakan kendaraan bermotor dan mentransformasikan peraturan lainnya.

“Selama ini razia kendaraan tidak dipetakan oleh polisi sehingga tidak efektif karena tidak menjaring sasaran. Tapi, kalau sasarannya jelas di situ rawan terjadi pelanggaran seperti di depan ATM, tempat keramaian, tempat parkir yang tidak layak atau gang motor itu lebih efektif karena sasarannya teridentifikasi,” ujarnya.

Mengenai razia yang digelar untuk menjaring penjahat di tempat umum ia khawatir hal tersebut justru akan menimbulkan gejolak di masyarakat sehingga ketika melihat polisi masyarakat menjadi takut. “Jika razianya seperti itu nanti penjahat bisa membaca atau mengetahui polanya polisi. Saya berharap polisi tidak membuat langkah blunder,” imbuhnya.

JIBI/SOLOPOS/Lutfiyah
http://gaul.solopos.com/2012/patroli/razia-polantas-mokmen-dihapus-lalu-bagaimana-157364

Jevo Jett
30-01-2012, 11:06 PM
Gue pindah ke Solo dah...:D

Ray Surya
31-01-2012, 12:30 AM
manteb nih Solo
setelah satpol PP diganti cewe
skrg razia polisi dihapus...
gebrakan apalagi ya?
mungkin tar polisi tidur diganti polwan tidur ::cabul::

bradon heat
31-01-2012, 09:55 AM
jokowi for presiden ::bye::

Nharura
31-01-2012, 10:21 AM
hahaha... masa iyaa.polisi tidur diganti polwan tidur...::ngakak2::

porcupine
31-01-2012, 10:48 AM
^ boljug tuh ::cabul::

BundaNa
31-01-2012, 11:01 AM
jokowi gebrakannya populis ya?

PMSVH
31-01-2012, 11:03 AM
mmm....
sebenarnya, razia itu penting....
mungkin memang aparat yang perlu tegas dalam bertugas...
dan alasan yang digunakan bukanlah alasan untuk menghentikan razia...... namun itu adalah suatu pembiaran

opera
31-01-2012, 11:04 AM
razia menjadi penghasilan tambahan...
klo dihentikan bagus tuh diganti dengan penyuluhan ke sekolah sekolah

beastmen85
31-01-2012, 11:50 AM
repot ya...
aparat sendiri menyalahgunakan fungsi razia.
kalo ga ada razia ga tertib
ada razia. tp disalahgunakan.

Ray Surya
31-01-2012, 11:53 AM
razia = tambahan uang jajan plokis
ladang kolusi

BundaNa
31-01-2012, 11:53 AM
kalau razia kolektip sih duit tilangan jelas2 masuk kas poltas. Nah kalau razia dadakan gitu, satu dua polisi duang. Itu perlu dipertanyakan

Ray Surya
31-01-2012, 12:03 PM
^ kolusi jamaah, satu kompi

ancuur
31-01-2012, 12:07 PM
tapi sebetulnya RAZIA itu penting...
tapi jgn setiap hari di razia.. di hari libur aja kale.. (sabtu, minggu)

1. periksa SIM, STNK
2. kelayakan kendaraan.. (siapa tau remnya blong, kan bahaya bagi otg banyak)
3. yg mengendarai mabok apa sadar? (klo di luar negeri razianya di malam hari)
4. mengendarai motor sampai di naikin sama 5 org kan gak mungkin..

gergajimesin
31-01-2012, 04:42 PM
haha serba salah nih

razia = objekan polisi
gak razia = masyarakat gak disiplin

yah sama2 gak disiplin sih

AsLan
31-01-2012, 05:03 PM
Mungkin orang solo udah pada tertib2 sejak dipimpin jokowi...

kalo dijakarta sih jauh dari tertib, disini butuh hukum yg lebih tegas.