PDA

View Full Version : [Baru] Teknik baru pengobatan Hipertensi



AsLan
10-01-2012, 07:47 PM
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah penyakit yg diderita banyak orang, diperkirakan 1/7 penduduk usia lanjut menderita penyakit ini.

Seseorang dikatakan menderita penyakit ini apabila tekanan darahnya melebihi 140/90 dan harus mulai mengkonsumsi obat saat tekanan darah mencapai 160/100.


Hipertensi biasanya tidak menimbulkan kematian secara langsung melainkan merusak organ2 tubuh seseorang secara perlahan2.
Tekanan darah yang tinggi merusak ginjal dan memperberat kerja jantung.
Bagi orang berusia lanjut, hipertensi beresiko memecahkan pembuluh darah, terutama bila disertai dengan penyakit pengerasan pembuluh darah dan penyempitan pembuluh darah, bila pecahnya pembuluh darah terjadi di otak maka akan berakibat fatal.

Masalah2 tersebut bisa dihindari apabila kita menyadari gejala hipertensi sedari dini dan segera mengontrol tekanan darah.
Selain mengurangi garam dan gula, pengurangan berat tubuh dan menjauhi stress bisa menolong bagi penderita hipertensi yg belum parah.

Hingga kini tekanan darah tinggi biasanya di kontrol dengan obat penurun tekanan darah, si penderita biasanya akan tergantung dengan obat, bukannya obat tersebut membuat ketergantungan tapi karena memang penyakit ini tidak bisa disembuhkan.

Sudah lama para peneliti medis mencurigai kelainan fungsi syaraf simpatis di ginjal sebagai penyebab utama Hipertensi.
Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa operasi kecil pada ginjal bisa menormalkan tekanan darah, akhirnya peneliti2 di Australia meningkatkan percobaan kepada manusia dan terbukti berhasil.

Dokter bisa melakukan pembedahan pada ginjal dan melumpuhkan syaraf tertentu yg menyebabkan ginjal tidak menaikkan tekanan darah, penemuan teknik ini disambut gembira oleh kalangan medis dan dianggap sebagai suatu terobosan baru penanganan Hipertensi yg selama ini tak tersembuhkan.

Hal ini memberikan harapan baru bagi banyak orang yg sudah tidak mempan lagi dengan berbagai obat anti hipertensi.

FDA dan badan2 kesehatan Eropa sudah menyetujui teknik pengobatan ini, tak lama lagi tentu akan bisa dilakukan juga di Asia dan di Indonesia.