PDA

View Full Version : P3K di rumah



BundaNa
10-11-2011, 11:37 AM
Punya anak kecil, kita harus siap repot. Salah satunya, selalu menyediakan obat-obatan di rumah. Tapi hati-hati, tak semua obat bebas bisa diberikan ke anak.

Menurut dr. Waldi Nurhamzah, Sp.A., dokter anak sekaligus pengasuh Rubrik Kesehatan Anak di Tabloid NOVA, "Yang pasti, obat yang bisa dibeli bebas. Terutama obat pereda penyakit ringan seperti batuk, panas, demam, dan diare." Di samping itu, yang juga mutlak adalah obat luar dan perlengkapan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan).

Ada dua jenis obat bebas, yakni obat bebas yang boleh terus diminum seperti vitamin dan bebas terbatas (digunakan terbatas karena mengandung beberapa zat yang tak boleh dimakan terus-menerus seperti obat batuk). Cara membedakannya bisa dilihat dari tanda lingkaran yang terdapat pada kemasan obat. Jika lingkarannya berwarna hijau dengan garis tepi hitam, berarti obat bebas yang boleh terus dimakan. Sedangkan obat bebas terbatas bertanda lingkaran biru dengan garis tepi hitam.


Untuk membeli obat bebas (meskipun bentuknya cuma vitamin) khusus bagi anak, disarankan pula agar memilih yang khusus anak (bukan yang bisa dikonsumsi anak dan dewasa sekaligus).


Obat bebas umumnya tak berakibat langsung pada penyebab gejala penyakit, namun bisa meredakan nyeri atau gejala yang mengganggu. Misalnya, influenza disebabkan virus. Virus tak ada obatnya. Ia akan sembuh sendiri setelah 2-3 hari. "Jadi, yang diobati keluhannya. Saat virus masuk, timbul keluhan sakit kepala, mual, nyeri otot, atau ingusan. Jika panas, ya, beri parasetamol. Jika batuk, beri OBP (obat batuk putih). Tapi, penyakit sesungguhnya masih ada," terang Waldi.


Sebenarnya, lanjut Waldi, influenza bisa sembuh sendiri asal si kecil cukup istirahat. "Masalahnya, mampukah anak menahan pegal atau pusing akibat hidung tersumbat? Selain itu, anak kecil, kan, senang bergerak. Bila ia belum merasa betul-betul sakit, biasanya ia tak akan betah istirahat lama-lama," paparnya.

Obat Yang Diminum

1. Obat Batuk
Sediakan obat batuk putih (OBP) atau potio alba untuk si kecil dan obat batuk hitam (OBH) atau potio nigra untuk dewasa.

2. Obat Penurun Panas/Demam
Yakni, parasetamol, ibuprofen, dan metamizol. Penting diingat, ibuprofen harus diminum sesudah makan, sebab merangsang lambung. Sedangkan parasetamol dapat diminum sebelum makan. Ingat pula, pemakaian parasetamol berlebihan dan jangka panjang bisa merusak hati. Obat penurun panas ini juga punya efek antinyeri. Jadi, bisa diberikan juga pada si kecil yang sakit menelan, pegal-pegal, atau terkilir. Khusus ibuprofen, juga punya efek antiradang. Yang pasti, ketiganya punya efek samping mual dan perut kembung.

3. Obat Diare
Larutan oralit. Harus diingat, bayi dan anak-anak dapat mengalami dehidrasi secara cepat. Segera periksa ke dokter bila gejala menetap walau sudah minum oralit.


Cara Penyimpanan

1. Simpan di tempat khusus dan jauh dari jangkauan si kecil. Setidaknya, tingginya 1,5 meter dari lantai. Akan lebih aman jika lemari obat selalu terkunci.
2. Ada jenis obat tertentu yang harus disimpan di lemari es. Biasanya dokter atau apoteker akan memberitahu. Bila tidak, tanyakan.
3. Simpan obat dalam botol kemasannya masing-masing. Jangan menukarnya ke botol lain demi mencegah perubahan kimiawi.
4. Obat cair yang telah dibuka, sebaiknya dibungkus plastik atau diikat karet.
5. Taruh obat di tempat sejuk dan gelap. Sebab, obat mudah terurai secara kimiawi oleh pengaruh cahaya, udara, dan suhu.
6. Beri catatan di kemasan masing-masing obat, terutama jika di keluarga mempunyai beberapa anak. Sehingga obat tak saling tertukar.

Obat Luar Dan Perlengkapan P3K

1. Obat Luar
* Boorwater untuk mata merah atau belekan. Tapi bila dalam 3 hari belum ada perbaikan, segera bawa ke dokter.
* Minyak telon untuk bayi dan minyak kayu putih untuk anak-anak. Oleskan di perut bayi/anak jika ia sakit perut. Jika sakit perutnya tak hilang setelah diolesi minyak itu, tanyakan ke dokter.
* Obat gosok untuk pereda sengatan serangga.
* Obat gatal-gatal seperti calamin lotion atau caladine, bedak basah, dan salep antigatal (phenergan).
* Obat pencuci hama seperti alkohol 70 persen dan antiseptik.

2. Perlengkapan P3K
Kasa steril, kapas, kain segitiga steril, plester tahan air (beberapa ukuran), plester siap pakai, gunting, termometer, dan peniti.
Perlu diperhatikan, jangan gunakan kapas untuk menutup luka, sebab kapas akan menempel di luka. Sebaiknya gunakan kasa steril lebih dulu, baru diberi kapas.
Luka kecil boleh dibalut dengan plester siap pakai. Tapi untuk luka besar, sebaiknya memakai kasa. Jika terjadi perdarahan pada luka besar, cukup dibebat dengan kasa steril, lalu bawa si kecil ke RS untuk dijahit.
Jika ada benda yang menusuk semisal pecahan kaca, jangan ambil pecahan itu. Biarkan petugas medis yang mencabutnya. Dikhawatirkan pecahan kaca memotong pembuluh darah sehingga saat benda itu dicabut, perdarahan akan makin deras.
Membawanya ke RS pun harus segera. Jangan lebih dari 6-8 jam. Sebab, bila ada reaksi jaringan di sekitar luka (setelah beberapa jam), jaringan akan membengkak dan sulit diperbaiki. Belum lagi infeksi yang masuk ke luka, yang akan menyulitkan penyembuhannya.

sumber (http://www.tabloid-nakita.com/artikel.php3)

ummu_w@rdah
16-12-2011, 04:21 PM
Siiip! Thanks for sharing,,,

Yuki
21-12-2011, 03:15 PM
....setiap kali saya melihat judul thread ini, sepintas angka 3-nya terbaca menjadi huruf S