PDA

View Full Version : [TBA] Soegija (Juni 2012)



E = mc˛
08-11-2011, 03:23 PM
http://buali.files.wordpress.com/2011/11/sugiyo.jpg?w=280

http://multiply.com/mu/semarangkatropolitan/image/20/photos/2/400x400/18/mgr-sugijapranata.jpg?et=tkqVxkvnJGu%2BYBDAIieh0g&nmid=52537855

Judul: Soegija
Sutradara: Garin Nugroho
Aktor: TBA
Estimasi Biaya: 12 Milyar


SEMARANG | SURYA Online – Sebuah film sejarah dan kepahlawan berjudul “Soegija” mulai diproduksi dengan mangambil lokasi di Gereja Gedangan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (4/11/2011). Film ini mengangkat ketokohan Uskup Mgr Soegijapranata pada era perjuangan kemerdekaan Indonesia tahun 1940-1949. Soegijapranata sendiri merupakan tokoh Katolik pribumi Jawa yang pertama kali menjadi uskup serta dikenal sebagai seorang pahlawan nasional.

Film yang telah direncanakan sekitar tiga tahun lalu oleh Studio Audio Visual Puskat akhirnya diproduksi dengan menggandeng sutradara Garin Nugroho.Film ini menggandeng sejumlah artis dan seniman seperti Nirwan Dewanto, Butet Kertaradjasa dan Olga Lydia. “Soegija” dengan biaya produksi sekitar 12 miliar ini merupakan film termahal yang pernah dibuat Garin Nugroho. “Ini juga merupakan sebuah film tersulit yang pernah saya buat karena harus menyediakan set pada era 40-50,” kata Garin.

Garin juga mengungkapkan bahwa film ini menjadi sangat penting karena memberikan pesan yang mendalam tentang sebuah kepemimpinan. Film dengan penata musik Djaduk Ferianto nantinya tidak berbicara mengenai agama Katolik melainkan lebih banyak tentang pesan universal dan kemanusiaan. Dari film inilah menurut Garin Nugroho bangsa Indonesia akan belajar tentang kemanusiaaan dan multikulturalisme.
http://www.surya.co.id/2011/11/05/kepahlawanan-uskup-jawa-difilmkan


Jakarta - Garin Nugroho dipercaya membuat film yang mengisahkan kiprah uskup pribumi pertama di Indonesia, Mgr Soegijapranata. Film berjudul 'Soegija' itu merupakan film termahal Garin dengan biaya sekitar Rp 12 miliar.

"Biayanya dua kali lipat Opera Jawa. Ya, ini film termahal saya," kata Garin dalam syukuran persiapan syuting di Gereja Katolik Gedangan, Jalan Ronggowarsito Semarang, Jumat (4/11/2011).

Film yang ber-setting tahun 1940-1949 ini melibatkan 500 pemain dan 200 kru. Lokasi syutingnya di Semarang, Ambarawa, Klaten, dan Yogyakarta.

Garin menilai ketokohan Soegijapranata sangat penting. Tidak hanya bagi umat Katolik, melainkan bangsa Indonesia. Tokoh ini mempunyai peran siginifikan dalam masa-masa krisis, menjelang dan awal-awal kemerdekaan.

Dalam sejarahnya, Soegijapranata diketahui menulis untuk media luar negeri sebagai bentuk silent diplomacy terhadap penjajah. Ia juga memindahkan Keuskupan Semarang ke Yogyakarta sebagai bentuk solidaritas atas kepindahan ibukota RI dari Jakarta ke Yogyakarta, dan bernegosiasi dengan Jepang untuk gencatan senjata.

"Konteksnya memang perang, tapi bukan perangnya, tapi babak-babak kesejarahannya," katanya.

Sebelum menggarap film "Soegiya", Garin melakukan riset, baik mengenai peran publik maupun kehidupan pribadi si tokoh. Ia ingin tokoh tersebut hadir sebagaimana konteks jamannya.

Syuting film akan dimulai 7 Nopember mendatang di Semarang. Dimulai dengan adegan
penthabisan
uskup hingga pertempuran 5 hari di Semarang. Syuting direncanakan usai pada 14 Nopember, lalu dilanjutkan ke beberapa kota lain di Jateng dan Yogyakarta.

Soegija diperankan Nirwan Dewanto, didukung presenter dan pemain sinetron Olga Lidya dan lain-lain. Untuk musik diserahkan ke Djaduk Ferianto. Diperkirakan Juni 2012, film ini bakal tayang di bioskop.

http://hot.detik.com/movie/read/2011/11/04/170024/1760561/229/soegija-film-termahal-garin-nugroho



Jakarta - Garin Nugroho dipercaya membuat film yang mengisahkan kiprah uskup pribumi pertama di Indonesia, Mgr Soegijapranata. Film berjudul 'Soegija' itu merupakan film termahal Garin dengan biaya sekitar Rp 12 miliar.

"Biayanya dua kali lipat Opera Jawa. Ya, ini film termahal saya," kata Garin dalam syukuran persiapan syuting di Gereja Katolik Gedangan, Jalan Ronggowarsito Semarang, Jumat (4/11/2011).

Film yang ber-setting tahun 1940-1949 ini melibatkan 500 pemain dan 200 kru. Lokasi syutingnya di Semarang, Ambarawa, Klaten, dan Yogyakarta.

Garin menilai ketokohan Soegijapranata sangat penting. Tidak hanya bagi umat Katolik, melainkan bangsa Indonesia. Tokoh ini mempunyai peran siginifikan dalam masa-masa krisis, menjelang dan awal-awal kemerdekaan.

Dalam sejarahnya, Soegijapranata diketahui menulis untuk media luar negeri sebagai bentuk silent diplomacy terhadap penjajah. Ia juga memindahkan Keuskupan Semarang ke Yogyakarta sebagai bentuk solidaritas atas kepindahan ibukota RI dari Jakarta ke Yogyakarta, dan bernegosiasi dengan Jepang untuk gencatan senjata.

"Konteksnya memang perang, tapi bukan perangnya, tapi babak-babak kesejarahannya," katanya.

Sebelum menggarap film "Soegiya", Garin melakukan riset, baik mengenai peran publik maupun kehidupan pribadi si tokoh. Ia ingin tokoh tersebut hadir sebagaimana konteks jamannya.

Syuting film akan dimulai 7 Nopember mendatang di Semarang. Dimulai dengan adegan
penthabisan
uskup hingga pertempuran 5 hari di Semarang. Syuting direncanakan usai pada 14 Nopember, lalu dilanjutkan ke beberapa kota lain di Jateng dan Yogyakarta.

Soegija diperankan Nirwan Dewanto, didukung presenter dan pemain sinetron Olga Lidya dan lain-lain. Untuk musik diserahkan ke Djaduk Ferianto. Diperkirakan Juni 2012, film ini bakal tayang di bioskop.
http://hot.detik.com/movie/read/2011/11/04/170024/1760561/229/speakup/index.html

Dengan biaya yang besar, dan digarap oleh Garin Nugroho, rasanya gak usah diragukan kalo film ini bakal menjadi one of the most-anticipated Indonesian movies di tahun mendatang :D

Dan perkiraan saya, yg ini bakal lebih epik dr film Sang Pencerah-nya Hanung Bramantyo yg dari segi tema memiliki banyak kemiripan

opera
08-11-2011, 03:32 PM
shooting film ir sugiopranoto di gereja gedangan ronggowarsito.
jalan ronggowarsito di tutup total 1 minggu. peran artis tambahan di cari dari warga sekitar. murid2 sekolah sekitar juga ikut lho... ::hihi::
yang kepilih jadi figuran buat lewat2 sliweran dpt goban.
sewa jalan ronggowarsito di tutup bayar 2juta perhari.
sutradarane gualak buanget. byk artis bule

E = mc˛
08-11-2011, 03:38 PM
berarti lebih elitan yg film Bahwa Cinta itu Ada-nya Sujiwo Tedjo, yg lalu lalang dikasih cepek ;D

Kalo artis bule kan buat dapetin kesan pemukiman Belandanya kali ::managuetahu::

Urzu 7
08-11-2011, 04:48 PM
Ow..jarang ada film tema kayak gini
sukses buat garink nugroho

etca
08-11-2011, 04:53 PM
settingnya Bahwa Cinta Itu Ada bukan di Semarang kan?
kalau di Jakarta yaa bayarnya lebih mahalan dikitlah ;D

perasaan gw dah lama baca info ini..
di mana ya? *dari link FBnya kawan keknya :cengir:

opera
28-05-2012, 11:43 AM
http://www.youtube.com/watch?v=MWSdt3paIw8&feature=player_embedded

win66ih
28-05-2012, 12:44 PM
Teaser 6 menit? Ga kebayang trailernya ;D
Posternya ga dipasang sekalian mus?
FPI bakal rese lagi ga ya kira2 sama ini?

Nowitzki
28-05-2012, 12:51 PM
di 21cineplex udah masuk coming soon

tsu
28-05-2012, 12:56 PM
waduh.... Garin yah ? saya nggak pernah bisa ngerti pelem2 nya Garin

semoga yang ini bisa bagus

emang FPI geger kenapa yah ? kan cerita sejarah ini ?

win66ih
28-05-2012, 03:13 PM
^Biasalah, kemaren sempet ada geger kecil masalah gimana film ini bisa mempengaruhi keyakinans eseorang.

Geminga
28-05-2012, 03:18 PM
waduh.... Garin yah ? saya nggak pernah bisa ngerti pelem2 nya Garin

daun di atas bantal kan ceritanya lumayan sederhana, mbak ::maap::

tsu
28-05-2012, 03:30 PM
daun di atas bantal kan ceritanya lumayan sederhana, mbak ::maap::

sederhana bagi situh, bagi saya kan..... ::doh::

and, btw saya bukan mbak ;)

@winggih, ow.... ada link ? pengen batja2

Geminga
28-05-2012, 03:48 PM
Oh, salah y? maafkan w. soalnya avatarnya perempuan ::maap::

film ini seperti kebalikannya Sang Pencerah Hanung y? yang satu dari pahlawan nasional dan tokoh keagamaan Islam, sedang yg ini pahlawan nasional dan tokoh keagamaan Katolik ::ungg::

jebret
28-05-2012, 04:01 PM
film tentang perjoeangan anak bangsa di masa penjajahan...temanya bagus, tapi entah kenapa gw bosan nonton film2 tema begini ;D

Ronggolawe
28-05-2012, 07:07 PM
Masalahnya, sejauh ini, Film Garin yang Box Office
apa ya?

win66ih
28-05-2012, 07:22 PM
@Tsu

http://m.solusiproperti.com/entertainment/trends-a-gaya/artikel/apakah-film-soegija-juga-jadi-sasaran-protes-fpi
http://bali-network.blogspot.com/2012/05/kontroversi-film-soegija.html
http://showbiz.vivanews.com/news/read/314493-film-soegija-jadi-kontroversi

Ternyata ada Brodkes mesej juga sumber2nya.
Ga pake bb sih, jadi ga ngikutin ;D

etca
29-05-2012, 12:37 AM
err ini saya murni nanya, tidak bermaksud tendensius,

apakah betul ada semacam mekanisme kontrak pemutaran pertama suatu film dalam kurun waktu tertentu (beberapa hari)
dan bila memenuhi target sebanyak sekian orang, maka kontrak pemutaran film ini akan diteruskan.
saya dapat imel mengenai itu soalnya... .
dengan detail tanggal penayangan dan jumlah targetnya.

E = mc˛
29-05-2012, 03:17 AM
@tsu: kenapa nyari di luaran? di KM aja ada kok diskusinya ;D
http://www.kopimaya.com/forum/showthread.php/4813-Film-Soegija-akan-diboikot?p=185006#post185006

#etca: setau saya sih emang begitu. pihak bioskop tidak mau merugi, jd ada batas jumlah penonton per harinya. gak heran jika beberapa film cuma bertahan diputer hanya 2 atau 3 hari lalu turun layar karena tidak laku...

- - - Updated - - -

@jebret: lol ;D untung saya udah nonton film ini secara gratis pas roadshow dua minggu kemarin di aula katedral st angela. jadi karena gratis gak terlalu malas ;D

@ronggo: film garin memang tidak ada yg mudah. bukan film "pop" utk konsumsi semua orang. judulnya saja sudah "nyeni" dan mengisyaratkan bahwa filmnya memang bukan film biasa: daun di atas bantal, cinta dalam sepotong roti, bulan ditusuk ilalang, under the tree, dongeng kecil untuk kemerdekaan, mata tertutup, rindu kami kepadamu, puisi tak terkuburkan, opera jawa, aku ingin menciumu sekali saja, hmmm... apalagi ya film garin yg udah saya tonton :mikir:

Ronggolawe
29-05-2012, 06:55 AM
makanya gw heran, kenapa Garin dengan idealisme
nya malah terkesan "elitis"?

Film dengan tema pengajaran sikap-sikap kepahla
wanan, kebangsaan seperti ini lebih tepatnya dika
sih Hanung... biar meledak dan dapat ditonton dan
dimengerti oleh lebih banyak orang dari berbagai
kalangan penikmat film.

BundaNa
29-05-2012, 08:19 AM
gw jarang nonton pilemnya garin, maklum penyuka genre pop ;))

AsLan
29-05-2012, 08:58 AM
Tertarik.
Tapi lebih karena gw pengen tau suasana indonesia tempo dulu.

tsu
29-05-2012, 09:25 AM
setelah membaca2 Link diatas, dan juga disuksi yang cuman 2 halaman di KM, serta gugling siapa itu Mgr.Soegijapranata

saya berkesimpulan...... klo segala kontroversi ini cuman viral marketing :D
tinggal gaya nya Garin aja, semoga jelas gitu

BundaNa
29-05-2012, 09:41 AM
sebenernya yg mau kontra liat2 dulu siapa garin

kandalf
29-05-2012, 11:14 AM
Film Garin gak butuh kontroversi.
Produsernya juga udah biasa dapat penonton sepi.

Dan jangan harap film kolosal sebanyak apapun pemerannya dalam satu adegan.
Film Garin itu puitis.

Aku tidak mengikuti, hanya menonton tiga filmnya, Bulan Tertusuk Ilalang, Puisi Tak Terkuburkan, dan Opera Jawa.

Bulan Tertusuk Ilalang sukses membuatku tertidur tiga kali dalam tiga percobaan aku menontonnya. Herannya ayahku malah bisa menikmati dan menangkap maknanya hanya dari musik latar yang memang tembang-tembang Jawa.

Puisi Tak Terkuburkan adalah film paling jelas tetapi justru menurut Garin adalah film paling terburuknya.

Opera Jawa adalah film yang aku nyaris tidak mengerti seandainya tidak menontonnya bersama Ibuku. Ibuku juga nyaris tidak mengerti seandainya tidak menonton bersamaku. Kami berdua adalah satu-satunya penonton Indonesia saat itu (sisanya orang bule semua) dan satu-satunya yang tidak tertidur (semua orang bulenya tidur dan ngorok :D). Sepanjang film aku dan Ibuku berdiskusi. Aku bertanya pada Ibuku, alat-alat apa yang dipegang oleh karakternya sementara Ibuku bertanya, kira-kira mengapa Garin menampilkan karakter tersebut dengan alat tersebut.

Dan Opera Jawa memiliki beberapa tarian dan adegan perang massal dan tetap saja tidak terasa kolosal karena terlalu puitis. :)

Aku sendiri tetap akan nonton Soegija karena.... RS Panti Rapih. Aku pernah dirawat di situ dan nanti ada adegan di RS Panti Rapih. Pengen tahu kayak apa sih RS Panti Rapih zaman dulu.

E = mc˛
29-05-2012, 12:09 PM
yang film ini Soegija ini saya rasa gak sepuitis film Garin lain. Cuman saya kagum dg artistiknya yg kelihatan real. kolaborasi kesekian kalinya dlm tatamusik oleh Djaduk Ferianto juga apik. Kalau sudah diputer di bioskop nanti, sy bakal nonton ulang. maklum pas nonton yg roadshow itu acaranya diaula. jadi gak gelap dan tata suaranya gak sebagus bioskop ;D

tsu
29-05-2012, 01:13 PM
loh, katanya pelem ini masih TBA, kok rumus udah liat ?

E = mc˛
29-05-2012, 01:29 PM
Lihat tsu tanggal bikin trednya di postingan pertama, Agustus 2011, belom diumumin siapa yg bakal jd aktor dan tanggal rilis pastinya, makanya masih TBA -_-

saya nonton roadshownya 2 minggu lalu. sy ada fotonya kalo gak percaya, malah beli suvenirnya. Roadshow kan selalu lebih dulu drpd tanggal rilis bioskop -_-

kandalf
29-05-2012, 01:46 PM
yang film ini Soegija ini saya rasa gak sepuitis film Garin lain. Cuman saya kagum dg artistiknya yg kelihatan real. kolaborasi kesekian kalinya dlm tatamusik oleh Djaduk Ferianto juga apik. Kalau sudah diputer di bioskop nanti, sy bakal nonton ulang. maklum pas nonton yg roadshow itu acaranya diaula. jadi gak gelap dan tata suaranya gak sebagus bioskop ;D

Baru nonton teaser trailer 6 menitnya dan,
saya terkejut, Djaduk Ferianto bisa bikin musik yang tidak ceria seperti ini.

Saya juga terkejut betapa tidak puitisnya iklan film ini.

Di menit awal, saya sempat agak kecewa, karena takut ini akan jatuh ke sekedar 'propaganda'. Tetapi saya salah, makin ke menit belakang, film ini tampaknya lebih banyak bercerita tentang sisi dokter, suster, dan perawatan terhadap korban-korban perang. If I'm right, it would be a damn interesting movie.

Apakah dugaan saya benar, Rumus?

E = mc˛
29-05-2012, 01:59 PM
pic = no hoax :P


gak kenal ini siapa, tp sy beli jg buku di sana, soalnya berhadiah tas jinjing keren ::hihi::
https://fbcdn-sphotos-a.akamaihd.net/hphotos-ak-snc7/s320x320/398958_10150884879338948_503128947_9705281_1648686 13_n.jpg

tanya jawab
https://fbcdn-sphotos-a.akamaihd.net/hphotos-ak-snc7/s320x320/150450_10150884887113948_503128947_9705303_1700017 974_n.jpg

suasana nonton (makanya harus nonton ulang di bioskop :()
https://fbcdn-sphotos-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash4/s320x320/303347_10150884885293948_503128947_9705298_1591771 604_n.jpg

mr suzuki, pemeran komandan jepang di film ini, dia juga pernah tampil di film rumah maida, nagabonar jadi 2, dll total 7 film Indonesia
https://fbcdn-sphotos-a.akamaihd.net/hphotos-ak-snc7/s320x320/318292_10150884888868948_503128947_9705308_2113848 370_n.jpg

produser dan penata musik, musisi yg terkenal dg Sinten Remen-nya
https://fbcdn-sphotos-a.akamaihd.net/hphotos-ak-snc6/s320x320/75230_10150884889918948_503128947_9705312_19632648 76_n.jpg

tsu
29-05-2012, 02:03 PM
@rumus, oooh, roadshow toh ? kampus ? biasanya garin senengnya roadshow ke kampus2

E = mc˛
29-05-2012, 02:16 PM
@kandalf: iya, yg ditonjokan di film ini adalah sisi humanis, sedekat mungkin agar realistis, makanya pendekatan puitisnya Garin di sini dihilangkan. paling yg ditonjolkan itu kesan artistik setting dan scoringnya. Dibandingkan dg film Garin yg lain (apalagi 2 film terbarunya seperti Under the Tree dan Mata Tertutup, beda banget. tapi di film ini latar belakang garin sbg filmmaker dg background dokumenter terasa kental banget. Seperti menonton film2 dokumenter Garin drpd film2 "fiksi"-nya.

- - - Updated - - -

@tsu: bukan ke kampus kok. acaranya tanggal 20 Mei kemarin, di lingkungan gereja katedral, aula st angela

- - - Updated - - -

dan garinnya gak ikut. ada roadshow atau seminar lain di kota lain katanya

etca
29-05-2012, 02:20 PM
Soegija ini dari ordo mana yah? SJ (Serikat Jesuit) bukan?
biasanya pendekatan mereka mmg bukan agamis, bukan doktrinisasi, tapi lebih pelayanan ke sisi humanis.

opera
29-05-2012, 02:26 PM
Studio Audio Visual Puskat didirikan di Yogyakarta pada tahun 1969 oleh para imam Jesuit yang mempunyai perhatian pada bidang komunikasi. Bermula dari sebuah laboratorium Sekolah Tinggi Filsafat Kateketik yang berada dipusat Yogyakarta melalui produksi foto, sound slide, dan rekaman audio. SAV Puskat telah berkembang menjadi sebuah pusat training dan produksi audio visual. Karena perkembangan jaman dan kebutuhan masyarakat akan dunia audio visual terus meningkat terlebih dengan merebaknya televisi swasta di Indonesia, SAV Puskat membuka diri seluas-luasnya untuk kebutuhan tersebut. SAV Puskat tidak hanya melayani kebutuhan Gereja saja, tetapi juga masyarakat luas seperti LSM, pemerintah, stasion televisi, universitas, masyarakat lintas agama dan siapa saja yang mempunyai kehendak baik utnuk membangun dunia ini menjadi lebih baik. Untuk mengantisipasi kebutuhan tersebut, pada tahun 1995 SAV Puskat berpindah tempat ke sebuah desa di Sinduharjo di pinggir kota Yogyakarta. Di sinilah dibangun sebuah “media village” untuk mencapai apa yang dicita-citakan oleh SAV Puskat. ( disalin dari website SAV Puskat ).

SAV Puskat sejak dulu lebih berkonsentrasi pada produksi film dokumenter dan video advokasi. Pola pendekatan melalui grass root dilakukan demi menjaga ‘Suara kaum bawah’ yang saat ini makin hilang ditelan kaum kapitalis. Pola SOP dan gaya visual pada awalnya mengacu dari BBC London. Penekanan substansi training audio visual bukan semata pada teknis namun lebih kepada kerja tim dan metode riset. Teater Rakyat menjadi salah satu basic pengetahuan dasar tentang metodologi ini. Pada tahun 2007-2008 SAV Puskat mencoba membuat sebuah film biografi Romo Van Lith dengan judul “Bethlehem van Java” dan menjadi pijakan baru dalam proses kreatif lembaga ini.

etca
29-05-2012, 02:29 PM
^
^
tempatnya bagus, ijo royo2 bangettt
*btw gw kok lupa yah dulu ke SAV Puskat dalam rangka apaan ya? ::ungg::
Sempat yang ga cuman sekali keknya, doh gw kok lupa akut yah? ::doh::

E = mc˛
29-05-2012, 02:32 PM
iya Ca, beliau dr Serikat Jesuit. kan jebolan Kolese Xaverius

- - - Updated - - -

iya Ca, beliau dr Serikat Jesuit. kan jebolan Kolese Xaverius

E = mc˛
29-05-2012, 07:23 PM
Oya, sekedar inpoh saja, film Soegija ini bisa dikatakan sbg satu-satunya film Indonesia yang 100% dana produksinya diperoleh dari umat :D

untuk mengumpulkan dana 12 milyar, maka berbagai paroki dan pendeta membagikan kupon/voucher yg harganya 10ribu rupiah dan dijual ke jemaat. Saya juga ada tuh satu kuponnya--jd yg nonton acara roadshow itu gak murni gratis ;D

Dari "penjualan" voucher ini didapat adan kurang lebih 3.5 milyar, sisa dana lainnya diperoleh dr berbagai dana sumbangan dari berbagai pihak. Jadi secara teknis, film ini bukan "film komersil". Viral marketing "murahan" pun mestinya tidak perlu dilakukan.


Saya curiganya, karena ini "proyek umat", maka Garin menghilangkan elemen puitis dibandingkan film dia yang lain--dia berusaha sebisa mungkin menjangkau umat. Tapi sudah pasti bakal banyak yg dikecewakan karena film Soegija ini bukan film biografi!


Film Soegija ini tidak menceritakan Soegija sejak lahir, tapi hanya mengambil episode kehidupan Seogija saja dari tahun 1940 s/d 1950, satu periode yg bisa dikatakan salah satu dekade paling kacau balau dalam sejarah Indonesia. Soegija di film ini diceritakan dimulai saat dia sudah mendapatkan surat dari Vatikan ttg pengangkataannya sbg uskup utk wilayah nusantara.

Karena "menanggung beban" sbg proyek umat inilah maka garin tidak melakukan pendekatan puitis. Sebagai gantinya, Garin melakukan pendekatan historis romantis. Meski Soegija terlibat aktif dalam peperangan mempertahankan kemerdekaan (tapi bukan mengangkat senjata langsung, tp melalui jalur diplomasi dan bantuan thp korban), di film ini tidak diperlihatkan adegan peperangan secara epik. Oya, salah satu peran Soegija yg diingat adalah beliau menjadi mediator bg gencatan senjata jepang-sekutu-indonesia setelah Pertempuran 5 Hari di Semarang yg legendaris itu di gereja Gedangan.

Dan alasan lain mengapa film ini tidak bisa disebut film biografis, karena meski mengambil nama Soegija sbg judul, peran Soegija di film ini bisa dikatakan "sedikit", film ini memiliki banyak tokoh lain sbg sentral cerita. Ada seorang penyiar radio, pemilik restoran China, hingga komandan Belanda.

Meski Katolik menjadi 'agama resmi' para penjajah, tapi Soegija memegang peranan penting dalam membangkitkan nasionalisme di kalangan warga katolik (yg saat masa genting itu banyak yg memihak Belanda). Untuk menggugah rasa nasionalisme itu, Soegija mengeluarkan surat edaran ke setiap kepastoran yg mengajak berjuang dan mengeluarkan slogannya yg fenomenal, "100% Indonesia, 100% Katolik". Sebuah pernyataan yang berani dan berdampak sangat besar.

Dg minimnya simbolisme metafor yg menjadi andalan Garin, film ini tak kehilangan unsur artistiknya. Aransemen Djaduk bener2 brilian dalam memadukan paduan suara gereja, akapela, lagu pop zaman 40-50'an, orkes, gamelan, hingga musik dansa hotel


Sudahlah, tonton saja. Film bagus lho. banyak pesan nasionalisme yg bagus di film ini. salah satu yg membekas di kepala saya--kurang lebih seperti ini
pas Soegija bersama salah seorang anak China, si anak China bilang, "kenapa meski sudah merdeka, mereka (penduduk pribumi) masih menjarah rumahku?", sebelum Sogija menjawab, si anak melanjutkan, "apakah karena aku China?"

kandalf
10-06-2012, 04:29 PM
http://www.youtube.com/watch?v=bOIt6ny1D-U

Als de Orchideen Bloeien [Soegija themesong]


Als de orchideen bloeien,
kom dan toch terug bij mij.
Nogmaals wil ik met je wezen,
zoveel leed is dan voorbij.

Als de orchideen bloein,
ween ik haast van liefdes smart.
Want ik kan niet bij je wezen,
g'lijk weleer, mijn lieve schat.

Reff :
Maar nu been je van een ander.
Voorbij is de romantiek.
Kom toch terug bij mij weder.
Jou wergeten kan ik niet.

Als de orchideen bloeien,
dan denk ik terug aan jou.
Denk toen aan die zoete tijden,
toen je zei: Ik hou van jou.

E = mc˛
10-06-2012, 06:13 PM
ampe buka google translate buat ngerti arti liriknya ;D

what a very sweet lyric :D

duh, saya belum sempat nonton lagi euy :(

etca
10-06-2012, 07:25 PM
Film ini juga ada versi bukunya kan?
lengkap dengan foto2nya.
*pengen beli..

err gw belum sempat nonton, dan keknya ga bakalan sempat ::arg!::
bakalan ada versi DVDna ga sih? ::ungg::

E = mc˛
10-06-2012, 07:32 PM
bukan versi bukunya, tapi buku ttg Soegija ini ada beberapa. salah satu yg rekomen (dan pake poster film ini) yg judulnya Soegija Si Anak Bethlehem van Java.

dvdnya bakal ada keknya, tapi masih lama

etca
10-06-2012, 07:36 PM
yang ini mus

http://www.penerbitkpg.com/assets/books/tn/901120547__194_274.jpg

Soegija - In Frames

Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia
Pengarang : Puskat Pictures
Halaman : 229 hal.
Harga Normal : 130.000

Kemanoesiaan itu satoe, bangsa Indonesia itu satoe, kendati berbeda meroepakan satoe keloearga besar.

Demikian tulis Soegijapranata dalam catatan hariannya pada masa awal pecahnya Perang Dunia II. Pemikiran itulah yang kemudian mendasari seluruh pergulatannya sebagai seorang Katolik sekaligus patriot sejati di zaman pergerakan perang kemerdekaan. Kisah itu cukup menyentuh dan menggugah, kemudian diangkat oleh Garin Nugroho sebagai film berjudul Soegija.

Dalam buku Soegija in frames ini, pembaca akan disuguhi shot-shot penting dan gambar-gambar di balik layar film Soegija, disertai catatan-catatan kecil tentang rujukan sejarah, proses syuting, dan keteladanan hidup Soegijapranata. Menelusuri kembali kiprah Soegija melalui putaran film serta lembaran buku ini akan membantu pembaca memahami serta mendalami nilai-nilai humanis yang diperjuangkan uskup pribumi pertama ini sepanjang hidupnya.

E = mc˛
10-06-2012, 07:46 PM
oh, berarti itu film bukunya yak, spt yg arisan dan berbagi suami. dulu saya udah beli buku biografi yg judulnya "Soegija Si Anak Bethlehem van Java" :D

lagian yg itu mahal ;D

etca
10-06-2012, 08:03 PM
itu masih harga asli, belum didiskon kok
lagian yg bikin mahal pasti karena di dalamnya banyak futu2.

etca
10-06-2012, 08:04 PM
eggh tapi mus, garin kan mengangkat jadi film karena suatu buku soegija
bisa jadi karena buku yang anak bethlehem itu, lalu bukunya diremake jadi soegija in frame ;D

kandalf
10-06-2012, 08:56 PM
Sebenarnya, Ca,
yang kudengar Garin dan Puskat itu udah punya konsep sendiri tentang film Soegija.
Trus pas seminar apa gitu, orang2 Puskat ketemu Garin dan mengonfirmasi apa benar Garin pengen bikin Soegija dan akhirnya kerja sama.

Kayak cerita si pemusik, itu kalau gak salah kenalan kakeknya Djaduk Ferianto.

E = mc˛
10-06-2012, 09:31 PM
setau saya, Garin emang pake buku biografi ttg Soegija sbg acuannya. ada dua buku yg dipake salah satunya yg Anak Betlehem itu

kalau yg Soegija in Frame mah bukan buku remake, tapi buku behind the scene film, biasanya isi bukunya proses pembuatan film/naskah asli film/foto cuplikan film/dan sejenisnya. banyak film indonesia yg dibikin bukunya spt ini. Berbagi Suami dan Arisan antara lain. Keduanya juga diterbitkan Gramed.

Oyah, Jacob Oetama sbg pemilik Gramed memberikan dana sumbangan yg lumayan besar bagi film ini--selain jualan voucher itu :D

danalingga
10-06-2012, 11:18 PM
Dan saya sukses kecewa.
Secara sampai akhir tetap
tidak tahu apa dan bagaimana
Sogija itu.

etca
10-06-2012, 11:19 PM
lha kok gitu dan?

danalingga
10-06-2012, 11:21 PM
Soale bukan film biografi.

etca
10-06-2012, 11:24 PM
lah kan emang dibilang bukan film biografi,
tapi lebih ke sisi humanisnya...
::hihi::

Nowitzki
11-06-2012, 07:37 AM
Untuk yang tidak puas dengan filmnya:

http://blog.imanbrotoseno.com/?p=1707

Blitzen
15-06-2012, 07:51 PM
i just... dont get this movie.. sorry