PDA

View Full Version : Not a family man



keremus
14-10-2011, 01:25 AM
Menurut pengamatanku, tidak semua lelaki / suami bertipe family man.
Dan beruntunglah orang yang dapet suami tipe kayak gini.

Tipe family man bukan hanya bahwa ia mencintai keluarganya
(karena yang bukan tipe ini bukan berarti tak mencintai keluarga)


Tapi juga terlibat dengan keluarganya secara positif.

Yang pastinya bukan seorang suami yang merasa tugasnya hanya
mencari uang lalu urusan anak dan RT tanggungjawab istri.


Saya suka melihat seorang suami yang hangat kepada anak dan istrinya
dan selalu menyediakan waktu bagi keluarganya.


Karena saya sering dijadikan tempat curhat, saya sering mendengar
masalah sehubungan hal-hal seperti ini.

Contoh:

Si A, sebut saya inisial kawan saya.

Nah suaminya hampir setiap malam nongkrong di tempat kawannya. Kalau bukan
di tempat kawannya, nongkrong di kafe. Ini sampai larut malam. Weekend,
bukannya buat keluarga, malah setengah hari di tempat kawannya itu, yang
hobinya sama, motor gede. Dalam seminggu, tiga kali wajib naik motor, satu hari
spesial dengan rute lebih panjang. Ia muncul di rumah jelang isya (dan akan
kembeli ke tempat temannya atau di kafe itu hingga ujung malam).


Kalau ada acara sosial lainnya, misalnya pengajian, izinnya pengajian tapi
dilanjutkan ke markas. Pokoknya hampir tiap hari pulang larut malam. Sekalinya
di rumah kalau ndak nongkrong depan laptop, nonton tv tidak mau diganggu.


Uang lancar. Tapi apa gunanya uang kalau tidak bahagia bukan?

Dan yang bikin tambah jengkel kawan saya itu, suaminya itu kalau urusan
rumah tangga, rada2 tidak perduli kecuali didesak. Urusan kran air
rusak, bak mandi mampet, pasang lukisan di dinding -pokoknya kerja2
pertukangan gitu, ibaratnya 100 x permohonan baru kelar.

Tapi kalau urusan yang menyangkut hobi si suami, wow...secepat kilat
kelar dan tuntas. Pawai moge yang sebulanan kemudian diadakan,
bisa seminggu diurusnya dengan penuh antusias. Penuh senyum dan
rela berkorban, baik hati bak gentleman.


Ngajak keluarga rekreasi? Tidak pernah. Sekalinya ngajak, terpaksa dan
sangat tidak menikmati. Cenderung hanya menjadi supir keluarga sehingga
anak2 jadi tidak nyaman karena bawaan ayahnya yang maunya terburu-
buru dan ngedumel. Tapi kalu supirin kawanannya, dua belas jam jalan'
darat pun happy forever.


Jadi si suami sepertinya berpikir kewajibannya hanya satu yaitu mencari
duit dan selesailah sudah.

Teman saya ini berpikir untuk bercerai karena tidak tahan menjurus ke
stress. Tapi dia kasihan sama anak2. Teman saya mengaku selama
lima belas tahun menikah, dia adalah istri yang sangat kesepian.


Dia merasa cuma dijadikan babu rumah tangga plus penunggu rumah.
Suami sibuk dengan dunianya sendiri. Sampe2 dia guyon bahwa
rasanya dia pengen bakar tuh moge berikut markas suaminya.

Bayangin aja, tuh suaminya ngantor ampe sore, malamnya nyambung
ke markas moge-nya, kalo ndak di markas moge, kafe2, itu ampe
malam banget. Tiga kali seminggu nge-moge. Wiken, nge-moge.


Makanya saya berpikir, beruntunglah perempuan2 yang dapat
suami tipe family man, yang menurut saya ciri2nya antara lain
senang berkumpul dengan keluarganya, terlibat dengan anak2nya,
memberi perhatian pada kebutuhan pasangannya (bukan cuma duit
dan seks), menomorsatukan keluarga, menyeimbangkan hobi
individualnya dengan kebersamaan dengan keluarga...


Saya tentu ndak nyaranin kawan saya bercerai, cuma ndak tau
juga mau nasehatin apa. Masakan toh saya satronin si maniak
moge itu?

keremus
14-10-2011, 01:42 AM
Saya suka sekali karakter Don Corleone dalam The Godfather karena di situ
ia lelaki yang sangat family man. Salah satu quote-nya pada Santino atawa
Sonny : " Laki-laki yang tidak menghabiskan waktu bersama keluarganya adalah
pecundang.." (cmiiw, saya lupa2 ingat istilah terakhirnya, pecundang apa tidak
jantan ya)

Alip
14-10-2011, 06:40 AM
Menurut pengamatanku, tidak semua lelaki / suami bertipe family man.
Dan beruntunglah orang yang dapet suami tipe kayak gini.

Maksudnya beruntunglah yang dapat tipe suami bukan family man? :luck:

Kata orang boys will be boys...
perempuan pada titik tertentu akan mengalami suatu transformasi psikis dan akan mengatakan pada diri sendiri "I am a mother", tapi boys will be boys.

Pada laki-laki tidak ada proses transformasi yang akan mengubah dia menjadi laki-laki dewasa, berbeda dengan perempuan yang akan mengalami masa hamil yang sulit dan melahirkan yang traumatik... laki-laki akan menjalani hidup apa adanya. Malah banyak yang:

Nikah aja harus dipaksa pihak perempuan
Perlu waktu berbulan-bulan untuk sadar "lho.. aku punya anak toh?"
Perlu dimarahin istri/orang tua/mertua... "heeee.... urusin istrimu tuh!!! jangan hobi melulu dijabanin!!"

::ungg::

Jadi jangan berharap mengubah seorang laki-laki menjadi family man... seorang perempuan harus mencari, menyeleksi dan memilih seorang family man diantara stok laki-laki yang tersedia...

Nah... bagaimana memilihnya, mari kita menoleh ke para Ibu-ibu di sini.... <ngeles.com> ;D

itsreza
14-10-2011, 08:56 AM
menarik nih.. karena belum menikah, menyimak pembabaran om Alip dan yang lainnya aja deh

*gelar tikar*

aya_muaya
14-10-2011, 10:49 AM
saran saya; pindahin semua harta kekayaan atas nama istri; lalu tuntut cerai...

Cari selleksi yang family man... Happy ending...

*skenario sinetron

nerissa
14-10-2011, 11:58 AM
saran saya buat si ibu : cari hobi juga doonk
mikirin laki laki sebatang, buat apa...buat diri sendiri damai, bahagia, enjoy...anggap dia dia Pengucur Dana Misterius, Pelanggan tetap, dll dll.
wong udah nikah, masa mau cerai

yang penting ga kasar sama anak istri, tiap malem masih inget pulang, dan masih kasih duit dengan lancar

;D

etca
14-10-2011, 12:29 PM
saran saya buat si ibu : cari hobi juga doonk
mikirin laki laki sebatang, buat apa...buat diri sendiri damai, bahagia, enjoy...anggap dia dia Pengucur Dana Misterius, Pelanggan tetap, dll dll.
wong udah nikah, masa mau cerai

yang penting ga kasar sama anak istri, tiap malem masih inget pulang, dan masih kasih duit dengan lancar

;D

huahhh anak bisa terlantar tuh, ortu sibuk berhobby =)) =))

nerissa
14-10-2011, 12:35 PM
ya, hobbynya jangan yang gawat gawat donk bu caca, ga usah mikirin langsung ke yang ektrim2

hobi tanaman misalnyam, lumayanmlah bsai rileks
hobi nulis
atau buat kerajinan tangan

heihachiro
14-10-2011, 12:36 PM
^ apalagi kalo hobinya bikin anak ::oops::
j/k :P

btw, itu si istri udah sering bilangin suaminya ato ngga?
kalo misalnya istri sekali2 nunjukkin "kekuasaan" istri, dengan ngga ngasih uang jajan, ato ga dimasakin selama seminggu,ngaruh ngga sih?

belom nikah, makanya pengen mengamati kaya itsreza :mrgreen:

cha_n
14-10-2011, 01:46 PM
Jadi jangan berharap mengubah seorang laki-laki menjadi family man... seorang perempuan harus mencari, menyeleksi dan memilih seorang family man diantara stok laki-laki yang tersedia...

Nah... bagaimana memilihnya, mari kita menoleh ke para Ibu-ibu di sini.... <ngeles.com> ;D
betul,
kalau kasusnya sudah terlanjur seperti cerita di awal, susahlah. apalagi dia sudah belasan atau puluhan tahun dengan teman2nya, dengan hobinya. memisahkan suami dengan itu semua sama saja menyiksanya.

nah sekarang ke pertanyaan um alip soal bagaimana menyeleksinya. kalau saya, lihat hobi suami dari awal apa, kalau hobi2 berbahaya yang kira2 tidak bisa kuikuti juga, trus menghabiskan dana keluarga yang banyak, mending mundur teratur.
selama hobi masih aman, bisa dilanjut.

untuk yang sudah terlanjur, ada beberapa opsi (yang kepikiran)
1. cerai, yup selesai sudah
2. cari hobi juga, seperti saran nerissa, lagi pula udah nikah 15 tahun, artinya anaknya bukan bayi lagi yang musti dikawal 24 jam, ada "me time" buat si ibu lah untuk menyalurkan bakat dan kesenangan. nyanyi kek, trus ikutan kursus, atau melukis, traveling, belajar bahasa, atau cari hobi asik bareng anak (entah apa itu) toh duit juga ada, ga harus ngandelin suami. cobain aja sering ga di tempat bareng anak...
3. ikut hobi suami, belajar menyukainya. memang tidak bisa memaksakan diri, tapi paling tidak tahu perkembangannya, sekali2 minta diajak kumpul bareng teman2nya. ngobrol bareng teman2nya
4. cuek aja
5. meratapi diri, marah2, menyesal dlsb tapi ga ada solusinya :D

et dah
14-10-2011, 01:47 PM
klasik , dapet a pingin b
dapet b pingin c
dapet tipe c pingin tipe d.... dst


j/k ::elaugh::

izaku
14-10-2011, 02:01 PM
buat ibunya...manfaatin duit suaminya buat hobi baru, jalan2, shopping2 ato miara boy toy :D
bikin diri sendiri+anak2 happy, gitu. Kalo cere jg sama aja, ibu tetep sendirian, bedanya suply duit yg berkurang aja kali plus status jg yg berubah. Gw rasa byk jg laki2 yg iri sm suami di ibu ini. Kemana2 masih bisa melakukan hobinya dgn asik gak ada gangguan dr anak-bini :D

nerissa
14-10-2011, 02:29 PM
udah 15 tahun nikah, baru menggerutu sekarang? hhehehhe

ya, betah betahin ajalah, kelakuan segitu mah masih ada yang lebih parah

intinya si ibu jangan andalin mencari kebahagiaan nya semata mata dari si suami
cari ketenangan diri
cari hobby baru yang positif..ga usah hobi yang lebay nan alay gotu tapi %heh

yg penting suami, anak, dan diri sendiri sehat bow
*gw sok bijaksana gara gara baru dapet kabar temen fb ada yng meninggal karena sakit :(
biasanya gw ga sebijaksana ini kok ..hahhaha

aya_muaya
14-10-2011, 03:00 PM
disisi lain, cinta gak kenal umur kok... Mungkin jika dengan bercerai akan lebih bahagia, mendapatkan suami baru yang dia cintai dan mencintai dia, kenapa enggak?
Toh, cerai gak dosa. Jika memang ini saran terbaik. Anak2 pun masih bisa dididik dengan baik,,,
daripada dihdapkan dengan tauladan seorang ayah yang gak benar; mendingan cariin ayah baru yang bisa dijadikan tauladan yang baik bagi anak2nya..
Anak2 kan menauladani apa yang ia lihat sehari2...
Hidup hanya sekali, jangan dibuang sia2 lah...

crashed brain
14-10-2011, 03:08 PM
A man is a boy trapped in an adult body..

Klo dah sekian tahun nikah baru nggrundel aneh namanya...
Kemaren2 ngapain aja tu orang? Kok cuma bisa nyalahin lakinya?
Dah introspeksi?

Alip
14-10-2011, 03:43 PM
Huwaaaaaaaa....... ada Bang Breeeennnnnnnnn...........::bye::::bye::::bye::


A man is a boy trapped in an adult body..;D ngerasa deh...

Ada istilah yang dipakai oleh istri saya, "menikahi elang patah sayap..."

Menurutnya, semua laki-laki memiliki jiwa anak-anak, sehingga seorang istri harus pula memiliki peran sebagai ibu bagi suaminya. Sebenarnya itu wajar saja, karena seorang istri kadang membutuhkan pula figur ayah dari suaminya. Suami istri saling memiliki peran berbeda bagi satu sama lain.

Dalam kasus laki-laki yang tak pernah dewasa... istri lebih dituntut untuk banyak menampilkan peran ibu, ketimbang istri. Tidak sehat memang, tapi bukan berarti tidak bisa dilakukan... dan jika dengan tekun dan tabah dilakukan, si anak laki-laki pelan-pelan akan tumbuh juga jadi laki-laki dewasa. Jika saat itu tiba, maka si elang akan jadi elang perkasa yang sangat berterima kasih dan berdedikasi pada istrinya...

Tapi ya ini pilihan. Tidak semua perempuan berani mengambil resiko itu, dan memang tidak pernah diharuskan.

Sebenarnya hal yang sama juga terjadi sebaliknya, tapi secara sosial lebih bisa diterima, yaitu menikahi "merpati patah sayap"... laki-laki menikahi perempuan yang belum dewasa secara emosional.

Tapi dasar nasib... secara tradisional laki-laki memang dituntut untuk lebih matang, lebih mendidik, dan mengayomi istrinya. Jadi tinggal ngelus dada aja...

Nah... tinggal memilih...

BundaNa
14-10-2011, 04:30 PM
untunglah suamiku cuma hobby main bola sama nonton bola, dimana cuma manetngin tipi after midnite juga gpp...masih di rumah ini...sesekali nobar biarin ajah, dia kan abis kerja...kesian kalau gak nobar, sekalian refreshing::hohoho::

Untunglah juga dia pulang ke rumah 2 bulan sekali, maklum kuli, jadi pulang ya ubek2an sama anak istri...malah dia yang bikin schedule tiap pulang...isi jadwalnya...main-pergi-main-pergi sama keluarganya%heh

Yah...saat kita menikah atau sebelum menikah, kan kenal watak calon suami kita dan mestinya sudah antisipasi, kira2 suami kita bakal care sama urusan rumah tangga gak ya...jadi kalau setelah 15 tahun baru ngedumel atau mulai kerasa terganggu ada baiknya suami diajak duduk berdua...toh anak2 sudah besar...saling berbagi dan bicara...suami diultimatum maunya gimana dan adibawa kemana hubungan suami istri dan keluarganya....kalau perlu konsultasi ke konsultan keluarga juga boleh...intinya, beban hati jangan dipikul sendiri. Nah istri meratap2 sebel liat kelakuan suami, eh suami kagak ngerasa kalau ternyata dia bikin susah hati istri::doh::

Nowitzki
14-10-2011, 04:48 PM
suami gak doyan hobbi? emang ada?
wkwkwk

mungkin sang istri perlu ikut nimbrung dalam hobby suami, biar ngeh dan suami jadi perhatian juga sama sang istri

aya_muaya
14-10-2011, 05:02 PM
A man is a boy trapped in an adult body..

Klo dah sekian tahun nikah baru nggrundel aneh namanya...
Kemaren2 ngapain aja tu orang? Kok cuma bisa nyalahin lakinya?
Dah introspeksi?

itulah perempuan... berharap semua bisa berubah dengan sendirinya, saat kehabisan kesabaran dan tenaga, baru ngerundel... tapi bersabar sekian puluh tahun dengan gerundelan seperti... saya ancungi jempol...

hebat,...

crashed brain
14-10-2011, 10:06 PM
Ini yang selalu dibilang istri gw...

Gw ama istri umur beda satu tahun... wkwkkwkw...
Gw punya 3 anak... yang paling besar umurnya 12 tahun..
Istri gw punya 4 anak.. yang paling besar umurnya 41 tahun..


::ngakak2::::ngakak2::::ngakak2::::ngakak2::::ngak ak2::

crashed brain
14-10-2011, 10:10 PM
Huwaaaaaaaa....... ada Bang Breeeennnnnnnnn...........::bye::::bye::::bye::



Wow... suheng Alip ada disini... :menjura:

keremus
14-10-2011, 10:24 PM
A man is a boy trapped in an adult body..

Klo dah sekian tahun nikah baru nggrundel aneh namanya...
Kemaren2 ngapain aja tu orang? Kok cuma bisa nyalahin lakinya?
Dah introspeksi?


Mungkin gerundelannya udah lama tapi sama saya baru curhat.
Bagaimana introspeksinya ? menurutnya dia baik2 saja sebagai
istri, melakukan apa yang dianggap tugas istri.

Dia bukan keberatan hobi suami atau sosialisasinya, tapi kayaknya
lebih ke porsinya. La kalau suami menjadikan rumah sebagai tempat
mampir doang dan teman2nya sebagai yang utama, apa ndak
menjengkelkan tuh?

Saya ndak pernah dengar versi misuanya sih. Anak2 kayaknya
juga ndak dekat ama bokapnya, jadi figur ibu menyeimbangkan
kekurangan sang ayah.

keremus
14-10-2011, 10:31 PM
buat ibunya...manfaatin duit suaminya buat hobi baru, jalan2, shopping2 ato miara boy toy :D
bikin diri sendiri+anak2 happy, gitu. Kalo cere jg sama aja, ibu tetep sendirian, bedanya suply duit yg berkurang aja kali plus status jg yg berubah. Gw rasa byk jg laki2 yg iri sm suami di ibu ini. Kemana2 masih bisa melakukan hobinya dgn asik gak ada gangguan dr anak-bini :D

Nah, saya suka saran ini dan menurut saya dia harus melakukannya.
kalau suaminya senang2 dengan dunianya, kenapa dia tidak?
Apalagi uang kan ndak masalah.

Tapi, si suaminya itu, kalo istrinya pergi, kayak ndak rela gitu.
Maunya, sekalinya istri pergi, anak2 ikut sekalian jadi dia ndak direpotin.
Artinya, istri ndak bisa full "me-time" yang ada ngurus anak juga

Trus si suami tuh, kalo dapat cuti tahunan, dipakenya buat moge..
padahal anak-istrinya udah mupeng liburan keluarga kayak tetangga2...

Sekalinya liburan, suami emoh ikutan
padahal anak-istri merindukan mereka pergi barengan..
dan kalo istri-anak pergi, dia malah happy banget karena bisa sepanjang
hari di markas moge

Sang istri guyon "mekkah-nya di situ, tuhannya moge.." .;D

crashed brain
15-10-2011, 12:34 AM
Mungkin gerundelannya udah lama tapi sama saya baru curhat.
Bagaimana introspeksinya ? menurutnya dia baik2 saja sebagai
istri, melakukan apa yang dianggap tugas istri.

Dia bukan keberatan hobi suami atau sosialisasinya, tapi kayaknya
lebih ke porsinya. La kalau suami menjadikan rumah sebagai tempat
mampir doang dan teman2nya sebagai yang utama, apa ndak
menjengkelkan tuh?

Saya ndak pernah dengar versi misuanya sih. Anak2 kayaknya
juga ndak dekat ama bokapnya, jadi figur ibu menyeimbangkan
kekurangan sang ayah.

ya itu...
tidak bisa kita menilai suatu permasalahan kalo hanya dipandang dari satu sisi saja.
harus didengar pendapat suami mengenai kebiasaannya tersebut.
tidak bisa juga kita mengambil pengalaman pribadi diri sendiri untuk dijadikan panduan dalam menganalisis permasalahan ini.

orang akan cenderung membenarkan tindakannya sendiri.. tanpa memperhatikan akibatnya ke orang lain.
CMIIW

aya_muaya
15-10-2011, 12:38 AM
cowok itu memang nyebelin...

et dah
15-10-2011, 01:30 AM
egois, maunya menang sendiri, suka masa bodo, ngga perhatian

makanya gua ngga mau sama cowo

heihachiro
15-10-2011, 02:16 AM
egois, maunya menang sendiri, suka masa bodo, ngga perhatian

makanya gua ngga mau sama cowo

word ::up::

BundaNa
15-10-2011, 04:25 PM
orang bilang perlu waktu 10 tahun bagi pasangan suami istri untuk bisa saling mengerti dan memantapkan rumah tangganya. Tapi kalau sampai 15 tahun suami blum ngeh juga bahwa dia belum menjadi ayah dan suami yang diinginkan keluarganya, sebaiknya suami "disidang" oleh semua anggota keluarga. Perlu dijedotin rame2 bahwa dia adalah seorang AYAH dan SUAMI...not just TEMAN buat teman2nya atau MESIN UANG yang gak tau mata hatinya

Ronggolawe
15-10-2011, 05:39 PM
egois, maunya menang sendiri, suka masa bodo, ngga perhatian

makanya gua ngga mau sama cowo
sama dong, gw juga ngga suka sama cowo :)

cha_n
15-10-2011, 07:32 PM
postingannya um alip, bu keremus dan um crash, juga bundana ilang semua euy ;D
--

aku sepakat ama bundana... emang harusnya ada saling pengertian, suaminya egois, tapi di sisi lain mungkin si istri juga kurang memperlihatkan ketidaksetujuannya

E = mc˛
15-10-2011, 07:40 PM
antara masa sesudah apgred dan sebelum down tadi siang, semua postingan ilang -_-

*numpang lewat

BundaNa
17-10-2011, 11:32 AM
nowel etca...hayo mana neh postingan yg ilang?;D

AsLan
18-10-2011, 06:29 AM
Laki yg punya duit memang cenderung kurang mau berbaik2 sama istri dan keluarga, ini biasa.

BundaNa
18-10-2011, 11:17 AM
Laki yg punya duit memang cenderung kurang mau berbaik2 sama istri dan keluarga, ini biasa.

ah enggak juga, saya nemu lelaki berduit yang family man...kalau saya bilang itu bukan kebiasaan lelaki berduit, lebih ke arah pendidikan awalnya gimana?

cha_n
18-10-2011, 03:35 PM
iya,ga melulu kayak gitu lan.

untungnya sekelilingku laki2nya family men, jadi ga punya perbandingan drastis kayak ceritanya bu keremus.
tapi mayan membuka cakrawala juga sih, ternyata ada ya laki2 yang separah itu

AsLan
19-10-2011, 01:40 AM
Rich Man, Poor Man: Body Language Can Indicate Socioeconomic Status, Study Shows

ScienceDaily (Feb. 5, 2009) — Socioeconomic status (SES) is determined by a number of factors such as wealth, occupation and schools attended. SES influences the food we eat, hobbies we participate in and can even have an impact on our health.

People with an upper SES background can often be accused of flaunting their status, such as by the types of cars they drive or how many pairs of Manolo Blahniks they have in their closet. It is easy to guess someone's SES based on their clothing and the size of their home, but what about more subtle clues? Psychologists Michael W. Kraus and Dacher Keltner of the University of California, Berkeley wanted to see if non-verbal cues (that is, body language) can indicate our SES.

To test this idea, the researchers videotaped participants as they got to know one another in one-on-one interview sessions. During these taped sessions, the researchers looked for two types of behaviors: disengagement behaviors (including fidgeting with personal objects and doodling) and engagement behaviors (including head nodding, laughing and eye contact).

The results, reported in Psychological Science, reveal that nonverbal cues can give away a person's SES. Volunteers whose parents were from upper SES backgrounds displayed more disengagement-related behaviors compared to participants from lower SES backgrounds. In addition, when a separate group of observers were shown 60 second clips of the videos, they were able to correctly guess the participants' SES background, based on their body language.

The researchers note that this is the first study to show a relation between SES and social engagement behavior. They surmise that people from upper SES backgrounds who are wealthy and have access to prestigious institutions tend to be less dependent on others. "This lack of dependence among upper SES people is displayed in their nonverbal behaviors during social interactions," the psychologists conclude.

Orang kaya cenderung kurang ramah pada orang lain, karena mereka terbiasa tidak butuh bantuan orang lain.

Fenomena ini ada dibahas di buku "Men are from mars women are from venus" karangan John Gray.

Memang tidak semua pria berduit akan bersikap begitu, tapi ada kecenderungan kearah situ, maka setiap pasangan perlu mewaspadai resiko2 dari setiap kondisi, termasuk resiko menjadi kaya (kalau dulunya mereka adalah pasangan miskin) atau resiko menikahi pria kaya.

nerissa
19-10-2011, 12:11 PM
Waspadalah...waspadalah!

;D

Nowitzki
19-10-2011, 12:21 PM
Untungnya suamiqu masih tergolong family man. Sebenernya hobi gakpapa sih, asal gak nelantarin anak istri kayak gitu

keremus
19-10-2011, 01:35 PM
Kenapa postingan ilang, chan?

Bunda Na@

Ya mungkin itu pengaruh nilai2 yang ditanamkan ke keluarga
yang kemudian membentuk mindset seseorang. Orang yang tumbuh dalam
keluarga yang terlalu patriarkat (maksudku, lelaki selalu utama dan perempuan
dianggap cuma ngurus anak dan rumah), mungkin lebih potensial berperilaku
kayak kasus di atas.


Sepengamatanku, hal-hal sepele dalam RT bisa malah besar dampaknya.

Misalnya ya sapaan empatik : " Capek ya Pa + Ma ?"

Atau mendengarkan pasangan bicara, sama2 duduk2 nonton TV, jalan
sekeluarga...

Itu nampak sepele, tapi kalau tidak ada, RT terasa kosong dan jika ada
RT terasa hangat.

La gimana kalo satunya sibuk berkutat ngurus rumah, satunya berkutat
nongkrongin moge dan hanya mampir ke rumah, bukannya pulang ?

deddy
19-10-2011, 02:09 PM
saranya saya untuk gabung ke KM aja si ibu ...... dijamin gak bakal bosen .... ikut kegiatan sosial di KM asyik lho...

cerai ? jangan ah...kasian anak2 ....toh suami tidak menyelewengkan ........

cha_n
19-10-2011, 02:57 PM
@bu keremus
ada perbaikan server, beberapa postingan abis subuh waktu itu ada yang hilang.
--

aku sepakat ama @keremus, kadang, cuman jalan2 keliling komplek 15 menit bareng sama anak, suami dan si miki rasanya nikmatttt banget, abis itu ketemu tukang jagung bakar, kita duduk2 di beranda masjid sambil menikmati jagung bakar bareng anak2 kecil yang lucu...
hal kecil tapi benar2 membahagiakan, tidak bisa digantikan dengan materi :)

etca
19-10-2011, 03:00 PM
nowel etca...hayo mana neh postingan yg ilang?;D

OOT, eh iya udah dijawab ama cha_n ::hihi::

BundaNa
19-10-2011, 04:12 PM
saranya saya untuk gabung ke KM aja si ibu ...... dijamin gak bakal bosen .... ikut kegiatan sosial di KM asyik lho...

cerai ? jangan ah...kasian anak2 ....toh suami tidak menyelewengkan ........

Loh dia kan nyeleweng sama moge;D

AsLan
19-10-2011, 11:40 PM
Loh dia kan nyeleweng sama moge;D

tolong bilangin sama tu laki, lubang knalpot itu panas loh...

aya_muaya
20-10-2011, 01:23 AM
ah, cerai kan gak dosa.. Kasian anak2 ? Gemana kalau anak2 dapat tauladan jelek dari bapaknya?

AsLan
20-10-2011, 09:22 AM
ah, cerai kan gak dosa.. Kasian anak2 ? Gemana kalau anak2 dapat tauladan jelek dari bapaknya?

main sama moge kan gak dosa... cuma ngeselin istri doang.

cha_n
20-10-2011, 10:35 AM
main sama moge kan gak dosa... cuma ngeselin istri doang.
lah kata aslan main ama knalpot moge, itu dosa ga?
*kabur sebelum dipentung*

BundaNa
21-10-2011, 11:05 AM
main sama moge kan gak dosa... cuma ngeselin istri doang.

ya kan keselnya kronis, sampe gak merhatiin istri...termasuk dosa, karena mengabaikan istri, ada tuh di buku nikah

Nowitzki
21-10-2011, 12:04 PM
selingkuh itu bukan sama manusia juga loh, sama hobi ataupun yang lain, kalo sudah sampai mengabaikan anak istri, sama aja dengan selingkuh

keremus
21-10-2011, 08:15 PM
Yang jelas dari cerita istrinya, itu bapak bener2 gila ama hobinya.
Kalo terpaksanya jalan ama anak-istri trus ada sms atau telpon dari
geng mogenya untuk ngumpul2, langsung gelisah,wajahnya kesal, suaranya ninggi
padahal itu istrinya lagi liat2 barang, anaknya milih2 cemilan...suasana langsung
ndak enak dan istrinya katanya langsung ilfil..


Si bapak itu sahabatan ama yang jadi ketua perkumpulan moge itu, sejak muda.
Saking selalunya bersama ngurus moge dengan segala *****-bengeknya, istrinya
sempet kepikiran suaminya jangan2 hombreng, jadi dua lelaki itu pacaran ;D

Sekarang tuh gerombolan moge ada tur ke Sumatera, itu cuti yang sedianya buat
keluarga tiap tahun dijadikan jatah moge..

Maunya istrinya, sekali2 cuti itu diambil saat anak2 libur atau hari raya jadi mereka
bisa sama2, eh misuanya jadikan cuti buat moge..;D


Kasian deh dengernya. Ampe ndak tau mau bilang apa. Kubilang mending dia ama anak2nya
nyusun rencana jalan (anaknya ada masih kecil). Tapi sepertinya temen saya itu bukan itu
maunya. Maunya dia suaminya lebih family man, gitu deh.

---------- Post added at 07:14 PM ---------- Previous post was at 07:00 PM ----------


@bu keremus
ada perbaikan server, beberapa postingan abis subuh waktu itu ada yang hilang.
--

aku sepakat ama @keremus, kadang, cuman jalan2 keliling komplek 15 menit bareng sama anak, suami dan si miki rasanya nikmatttt banget, abis itu ketemu tukang jagung bakar, kita duduk2 di beranda masjid sambil menikmati jagung bakar bareng anak2 kecil yang lucu...
hal kecil tapi benar2 membahagiakan, tidak bisa digantikan dengan materi :)


Betul Chan, kehangatan keluarga itu bersumber dari hal2 kecil nan remeh.
Ngumpul bareng depan TV sambil makan pisgor, ke tempat2 rekreasi yang tidak perlu
mahal.

Suami2 dengan mental soliter ini banyak lo. Serasa bujangan. Kayaknya geng
bapak itu satu aliran, soalnya masak ada kepala rumah tangga yang jadualnya
macam :

ngantor dari jam 7 pagi ampe jam 4 sore
pulang kantor ke markas moge ampe jelang isya lalu pulang
Abis isya, ke markas lagi ampe paling cepet nongol di rumahnya jam 12 malam
Itu terjadi hampir tiap hari, belum kalo ada momen2 kayak tur rutin/khusus


sabtu di markas moge
cuti tahunan moge.. ;D

---------- Post added at 07:15 PM ---------- Previous post was at 07:14 PM ----------

Alip
22-10-2011, 08:47 AM
... jadi inget kebalikannya...

Dari kecil saya bertemen sama cowok-cowok yang hobinya berantem, profil paling sangar di dunia ... ada yang pergaulannya terus berlanjut sampe gede, ada juga yang ilang tidak ketemu rimbanya (beberapa ketemu lagi di fb). Kalau sudah ngobrolin soal berantem, bisa sampe subuh...

Kegiatan berantem itu kalau dituruti bisa tujuh hari seminggu... kadang ada kegiatan berantem bebas antar sesama anggota, dan akibatnya bisa bengep dan cedera, tapi hepi aja...

Lucunya, tidak satupun cowok-cowok yang saya kenal itu jadi suami atau bapak yang galak ;D


Seorang preman sangar dari Jogja, sabuk hitam tae kwon-do dan ahli gulat. Melihat dia berdiri diam saja sudah bisa bikin para pedagang pasar ngasih setoran ;D. Sesudah dia menikah, saya tidak bisa kenali dia lagi... senyumnya manis dan ramah sekali ::hihi::
Mantan tukang pukul di pasar Bogor, matang berkelahi di jalanan, sekarang nggak bisa jauh dari anak-anaknya... kalau bicara jadi lemah lembut... ::hohoho::
Cowok raksasa gondrong riap-riapan dari Magelang, mahir kungfu Shaolin, Silat dan Capoeira ... sekarang jadi bapak lemah lembut yang betul-betul dipuja sama istrinya...::cabul::
Bang Brain tuh... kalau turun di gelanggang jurusnya adalah maju terus pantang mundur... dipukuli kayak apa juga sama sekali gak goyang... sekarang jadi kandidat Bapak Teladan di Jerman sanah... ;D


Rata-rata sudah tidak lagi menggeluti dunia berantem... daripada kongkow dengan para petarung di hari sabtu atau minggu, mereka memilih ngumpul dengan keluarga...

Apa yang bisa mengubah cowok-cowok sangar itu jadi family man?::bye::

Nowitzki
22-10-2011, 10:30 AM
Ah iya, berarti peran istri untuk "memperlunak" suami juga ada ya...
Udah nikah berpuluh tahun sih, masa suami gak nyaman berada di rumah?
Pasti ada yang aneh juga dengan suasana rumah ya?


*catet

kandalf
22-10-2011, 12:32 PM
Merasa disindir ama Um Alip di atas..
Apalagi pakai kata-kata "daripada kongkow dengan para petarung di hari sabtu atau minggu, mereka memilih ngumpul dengan keluarga"

(tapi sebulan terakhir, sabtu minggu kongkow ama orang kantor.. bahkan waktu memutuskan tidak ke kantor pun ditelpon bolak-balik ama orang kantor :( )

BundaNa
22-10-2011, 02:40 PM
sebenernya setiap individu (bukan suami atau istri) perlu refreshing, me-time kata bu keremus. Supaya kehidupannya tidak jenuh. tapi masing2 adalah proporsinya, apalagi juga udah punya anak. Setiap hari di kantor, masak sih gak pengen sama anak2 (gak usah ngomongin pasangan dulu, anak tuh, yang lo cetak)?

Masak sih lo gak pengen berbagi sama istri yang dari awal bersama lo? Emang lo kawinin dia buat apa? Itu kadang saya sering mikir kalau udah jenuh karena hidup perkawinan dirasa monoton. Sometimes, kita sebagai individu suka egois. Laki2, mungkin karena pencari nafkah utama (apalagi berjiwa solitaire dan backgroundnya dimanja sama keluarga awal dia), jadi suka sewenang2 (gue kan udah kerja, perlu dong punya kebebasan sendiri). Sedang perempuan, begitu sudah menikah, apalagi punya anak, langsung mengabdikan diri mengurusi itu semua. Padahal anak dan rumah tangga itu milik berdua, suami dan istri. Kalau salah satunya gak ngurusin, ya timpang lah