PDA

View Full Version : Filsafat pakaian dan ketelanjangan



AsLan
22-09-2011, 01:06 AM
Beberapa hari ini indonesia ramai dengan debat rok mini dan perkosaan.


Mari kita pikirkan mengenai pakaian dan ketelanjangan...

Manusia adalah satu2nya mahluk hidup yg sadar akan ke telanjang an.
Kalau manusia berasal dari hewan semacam big ape, entah mengapa tiba2 setelah jadi human koq punya ide untuk berpakaian...

Kalau menurut agama Kristen, pakaian dan ketelanjangan itu baru disadari oleh manusia sesaat setelah manusia berdosa.

Ceritanya saat Adam dan Hawa memakan buah terlarang, saat itulah mereka sadar bahwa mereka telanjang lalu berusaha menutupi aurat dengan daun2an.

Kalau dipikir dengan logika, memang ada korelasi logis antara pakaian dengan dosa.
Contoh, kita tidak malu telanjang didepan bayi atau binatang atau tumbuhan, tapi kita malu telanjang dihadapan orang yg sudah dewasa, meskipun dihadapan sesama jenis sekalipun.

Contoh selanjutnya,
Kita akan lebih malu atau takut lagi bila telanjang didepan orang yg "kira2" berkecimpung didunia yg bergelimang dosa, misalnya dihadapan para hidung belang, dihadapan penjahat2, dihadapan preman2.

Sedangkan kalau berhadapan dengan orang2 yg dianggap "agak suci" seperti dokter atau orang2 religius atau keluarga, manusia lebih berani membuka pakaian, meskipun masih merasa malu.

Manusia juga cenderung berpakaian lebih tertutup bila harus melewati wilayah yg dianggap rawan, misalnya perempuan yg berjalan melewati segerombolan preman biasanya cenderung menggunakan tasnya untuk dipeluk dan menutupi tubuhnya.

Diwilayah yg relatif aman, seperti dirumah atau di mall, orang berani berpakaian lebih terbuka.

Intinya, ada korelasi antara pakaian dengan dosa si pengamat.

(*bagi atheis, kata "dosa" bisa diganti dengan "kejahatan")

ancuur
22-09-2011, 01:38 AM
numpang nyimak aja dolo ........ X_X

Agitho_Ryuki
22-09-2011, 09:17 AM
bagaimana jika di pantai? Sepertinya teori pakaian dan dosa tak berlaku di pantai? ::ungg::

nerissa
22-09-2011, 09:32 AM
ikutan ya kop...

dan ada korelasi antara cara berpakaian dan tempat
misal : di pantai ya pake baju pantai
ke gym pake baju nge gym

bukan semata2 untuk perlindungan dari kamsud2 jahat, tapi demi kenyamanan pemakainya

GiKu
22-09-2011, 09:46 AM
bagaimana jika di pantai? Sepertinya teori pakaian dan dosa tak berlaku di pantai? ::ungg::

untuk agama tertentu ada juga dosa2 yg ditimbulkan dari cara berpakaian

AsLan
22-09-2011, 09:58 AM
untuk agama tertentu ada juga dosa2 yg ditimbulkan dari cara berpakaian

Dosa itu berada pada yg melihat dan berpikiran jahat.

Sama seperti koruptor melihat negara punya uang banyak lalu timbul nafsu untuk mencuri,
apakah negara berdosa karena punya uang banyak ? Tidak.
Dosa ada pada pelaku yg tergoda untuk mencuri alisa si koruptornya.

Pantai yg dirasa aman akan mendorong orang untuk membuka baju, tapi situasi pantainya harus benar2 terasa aman.

GiKu
22-09-2011, 10:25 AM
Dosa itu berada pada yg melihat dan berpikiran jahat.



jadi menurut ente, dosa itu fleksibel ya

cewek yg mempertontonkan propertinya gak berdosa, tapi dosanya ditanggung orang lain yg melihat dan punya pikiran jahat
yg melihdat dan gak punya pikiran jahat boleh santai dan menikmati sepuasnya

purba
22-09-2011, 01:25 PM
Maksa banget Lan... Ajaran agama gak usah dilogika2in, makin kelihatan ngaco'nya... :))

AsLan
22-09-2011, 05:20 PM
Sante aja purb, cuma melihat fenomena secara logis koq...

kalo ada pendapat ya monggo diutarakan.

AsLan
22-09-2011, 07:21 PM
jadi menurut ente, dosa itu fleksibel ya

cewek yg mempertontonkan propertinya gak berdosa, tapi dosanya ditanggung orang lain yg melihat dan punya pikiran jahat
yg melihdat dan gak punya pikiran jahat boleh santai dan menikmati sepuasnya

Kalau agama mengatakan bahwa wanita yg tak menutupi auratnya itu berdosa ya berarti dosa.
Tapi disini kan kita tidak membicarakan agama, hanya bicara2 logika dasar dan kebenaran universal.

Alip
23-09-2011, 09:47 PM
Ikutan, tapi gak pake dosa ya...::bye::

Kalau kita cek balik kenapa manusia mengenakan pakaian, para (paleo)antropologis percaya bahwa manusia purba mulai mengenakan pakaian dengan alasan praktis, yaitu perlindungan. Kebutuhan berpakaian terlihat lebih kuat di ras manusia yang menempati wilayah dingin, ketimbang leluhur mereka yang tinggal di wilayah tropis... (kalau gak percaya boleh tanya sama eyang Purba :mrgreen:)

Ketika akhirnya seluruh manusia telah mengenakan pakaian, dan pakaian telah menjadi budaya yang umum di semua komunitas homo sapiens, maka mulailah muncul fungsi-fungsi turunan dari pakaian ... misalnya sebagai pembatas kegiatan seksual.

IMHO, semua itu adalah pengkondisian psikologis. Dengan indoktrinasi dan pelatihan secukupnya, seseorang bisa berubah menjadi exhibitionist atau penganut nudist... tidak merasa malu jika tidak berpakaian di tempat umum.

Ketelanjangan juga tidak otomatis menjadikan lonjakan kegiatan seksual. Saya lupa baca di mana, tapi penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan seputar aktivitas seksual di komunitas nudist atau masyarakat primitif yang berpakaian minim dibanding dengan komunitas masyarakat modern yang berpakaian lengkap. Meski tidak mengenakan pakaian selengkap masyarakat modern, masyarakat primitif dan kaum nudist tetap memiliki batasan tentang hubungan seksual yang dibolehkan dan mematuhinya dengan takzim.

IMHO lagi, peningkatan kegiatan seksual yang tidak terkendali di suatu masyarakat (apalagi dengan kekerasan) menunjukkan masyarakat yang menderita penyakit psikis... seperti pemerkosa atau para hiper-seksist adalah orang yang menderita masalah kejiwaan, begitu pula halnya bila sebagian besar anggota masyarakat sudah mengidap kecanduan seks yang parah. Ada keseimbangan yang rusak... dan ini bisa terjadi meskipun di lingkungan masyarakat yang pakaiannya lengkap berlapis-lapis bermeter-meter.
::doh::

Cuma berbagi kacamata aja... %heh
Jadi Bang Foke sebaiknya mulai mengurusi faktor apa saja yang menyebabkan warga Jakarta kehilangan keseimbangan mentalnya, bukan dengan jalan pintas melarang rok mini...
::grrr::

AsLan
23-09-2011, 09:50 PM
Tambahan yg bagus om... ::bye::

purba
04-10-2011, 01:13 AM
Kalau dipikir dengan logika, memang ada korelasi logis antara pakaian dengan dosa.
Contoh, kita tidak malu telanjang didepan bayi atau binatang atau tumbuhan, tapi kita malu telanjang dihadapan orang yg sudah dewasa, meskipun dihadapan sesama jenis sekalipun.


Ah gw gak malu telanjang di depan bini gw - orang dewasa.. :))



Contoh selanjutnya,
Kita akan lebih malu atau takut lagi bila telanjang didepan orang yg "kira2" berkecimpung didunia yg bergelimang dosa, misalnya dihadapan para hidung belang, dihadapan penjahat2, dihadapan preman2.


Ah penari striptease cuek aja telanjang di depan tamu2nya yg hidung belang.. :))



Sedangkan kalau berhadapan dengan orang2 yg dianggap "agak suci" seperti dokter atau orang2 religius atau keluarga, manusia lebih berani membuka pakaian, meskipun masih merasa malu.


Ah justru artis2 sinetron pada pake jilbab ketika bertemu para kyai.. :))



Manusia juga cenderung berpakaian lebih tertutup bila harus melewati wilayah yg dianggap rawan, misalnya perempuan yg berjalan melewati segerombolan preman biasanya cenderung menggunakan tasnya untuk dipeluk dan menutupi tubuhnya.


Ah tuh cewek meluk tasnya takut dijambret sama preman, bukan buat nutupin chestfruitnya.. :))



Diwilayah yg relatif aman, seperti dirumah atau di mall, orang berani berpakaian lebih terbuka.


Ah di mall2 di musim dingin, tetep aja cewek2 pada pake baju rapet.. :))