PDA

View Full Version : [Berita] Usai Juarai My Kitchen Rules Australia, Tasia dan Gracia Bisnis Saus Indonesia



kandalf
11-08-2016, 11:22 AM
Usai Juarai My Kitchen Rules Australia, Tasia dan Gracia Bisnis Saus Indonesia

Ikhwanul Khabibi - detikNews

Melbourne - Tasia Seger (26) dan Gracia Seger (25) telah berhasil menjuarai lomba memasak My Kitchen Rules (MKR) 2016 di Australia. Sepanjang perlombaan yang berlangsung selama 5 bulan, Tasia dan Gracia dikenal dengan saus khas Indonesia yang begitu nikmat.

Bahkan, di beberapa babak, masakan Indonesia yang dibuat Tasia dan Gracia mendapat pujian dari para juri yang begitu mengagumi citarasa masakan keduanya. Sejak awal perlombaan, dua bersaudara itu selalu memasak masakan Indonesia dengan bumbu-bumbu yang rumit. Ternyata hal itu mencuri hati para juri.

Salah satu hal yang selalu dipuji para juri adalah saus buatan Tasia dan Gracia yang bisa membuat masakan menjadi sangat nikmat ketika disajikan. Hal tersebut dianggap keduanya sebagai peluang bisnis.

"Kami sekarang punya brand saus sendiri. Jadi kami membuat beberapa saus masakan khas Indonesia," kata Tasia saat diwawancarai detikcom dan 2 media lain yang difasilitasi Australia Plus ABC International pada Juni 2016 lalu.

Meski baru beberapa bulan berjalan, namun keduanya sudah kebanjiran pesanan saus. Bahkan, Tasia dan Gracia sampai kewalahan melayani pesanan.

Saat ini, mereka harus membuat sendiri bumbu-bumbu racikan itu. Tasia dan Gracia belum bisa mempercayakan kepada orang lain untuk meracik bumbu.

"Kami kan membuka pesanan dengan sistem online, itu kadang sampai kerepotan juga saat pesanan banyak. Sementara kemampuan produksi kami kan terbatas, karena cuma 4 tangan," tutur Gracia.

Produk yang paling laris adalah suas sate buatan mereka. Saus sate ini yang pernah mendapatkan puja-puji dari dewan juri saat mereka menyajikan sate ayam di MKR.

Awalnya, mereka berdua hanya berniat menjual bumbu sate saja. Namun, beberapa konsumen memesan racikan bumbu lain seperti rendang dan lainnya.

Tasia dan Gracia mengisahkan, tak mudah berbisnis saus di Australia. Sangat sulit mendapatkan izin usaha makanan di negeri kangguru tersebut. Berbagai tes harus dilewati hingga akhirnya dinyatakan produk saus buatannya layak jual.

"Awalnya sangat sulit untuk mengurus izinnya, harus ada uji laboratorium dan lain-lain sehingga dinyatakan produk buatan kami layak konsumsi," jelas Tasia.

Kakak beradik inipun menginginkan membuat lebih banyak varian saus khas Indonesia. Oleh karena itu, mereka berdua akan berkeliling Indonesia untuk mempelajari berbagai bumbu untuk membuat masakan khas Indonesia yang nikmat.

"Bulan depan kami pulang ke Indonesia, mau keliling belajar bikin bumbu. Ya siapa tahu dapat sponsor juga," canda Tasia disusul tawa lepas.

Dalam waktu dekat, mereka berdua akan meluncurkan brand produk mereka. Tasia dan Gracia belum mau memberikan bocoran nama brand mereka. Menurutnya, nantinya akan ada website khusus yang dibuat untuk memasarkan bumbu-bumbu racikan buatan mereka.

saus kacang: http://news.detik.com/internasional/3272896/usai-juarai-my-kitchen-rules-australia-tasia-dan-gracia-bisnis-saus-indonesia

*melirik mbok jamu.

mbok jamu
18-08-2016, 10:38 AM
Lho koq?

Semoga cepat buka restoran di Melbourne, makin kreative, mengalahkan Thai food. 8->

Sayang kalau hanya bikin saus karena mbok ndak bakalan beli. The art of cooking is to get your own ingredients right.

Yuki
18-08-2016, 12:16 PM
Lha mbok ini gimana......kalo cuman beli saus ya makanannya sediain sendiri dong ;D

kandalf
18-08-2016, 12:22 PM
Mendingan saos, mBok.
Bisnis restoran itu sulit.

Kalau bisnis saos, itu bisa sampai diekspor. Menjaga kualitasnya juga lebih mudah.

Nanti setiap orang Indonesia bisa promosi saos tanpa harus mengajak temannya ke restoran mereka.

mbok jamu
18-08-2016, 01:14 PM
Yuki

Saus di sini bukan saus sambel atau tomat. Bumbu instan gitu lho, bumbu yang sudah diracik, tinggal dicampur ke daging, ikan, dll. Lha kalau mbok masak pakai bumbu instan yang diracik orang lain, apa hebatnya?

Apalagi bumbu-bumbu instan itu biasanya ada bahan pengawetnya.

---------- Post Merged at 03:14 PM ----------
kandalf

Bisnis restoran itu memang sulit but it's not impossible, toh? Kenapa mesti takut, lagian mereka kan masih muda-muda banget. Ada restoran Indo yang baru buka di sini, di Brunswick St. Kecil tapi selalu rame. OMG, Beef ribs dan Crispy duck-nya enak banget, karena bumbu-nya seger dan komposisi pedas-nya pas. Now that's what I call cooking.

Yuki
18-08-2016, 03:26 PM
Saus di sini bukan saus sambel atau tomat. Bumbu instan gitu lho, bumbu yang sudah diracik, tinggal dicampur ke daging, ikan, dll. Lha kalau mbok masak pakai bumbu instan yang diracik orang lain, apa hebatnya?

Apalagi bumbu-bumbu instan itu biasanya ada bahan pengawetnya.

ya beda pasar kalo gitu

mbok termasuk pasar konsumen yg ingin memasak dari nol sama sekali

sedangkan yg ini menyasar kepada pasar konsumen yg ingin praktis lebih cepat untuk makan, bukan untuk mencari sensasi memasak dari nol