deddy
07-06-2011, 02:59 PM
just sharing semoga bermanfaat ( dari tetangga sebelah)
Mungkin bisa diterapkan di swalayan lingkungan kita
insya allah bermanfaat.
Jika kita belanja di Supermarket kerap kali apabila mereka tidak ada uang kecil, si kasir tanpa minta izin dan tanpa menanyakan selalu memberi kita permen. Misal kembalian Rp 2300, maka dikembalikan Rp2000 dan Rp 300nya ada 3 permen...Bukankah sekecil apapun uang kita,itu adalah hak kita? Kalau uang kembalian kita permen tanpa konfirmasi kan sama aja memaksa kita membeli permen. Padahal tanpa harus dipaksa membeli permen pun, permen tuh sangat diperlukan bagi para penyuka permen...Tapi bagaimana jika tanpa konfirmasi selalu aja mendapat permen? sedangkan orang yang mendapat kembalian permen adalah seperti saya yang gak suka makan permen? Paling sering kalau ada kembalian permen, berapapun permennya selalu saya berikan ke kasir..dan saya tidak pernah membawanya pulang, karena pasti juga saya akan buang permen tersebut..
Ada beberapa kasir yang masih mengerti ketika saya kembalikan permennya tanpa bilang apa-apa, dia akan memberikan uang kembalian meskipun hanya RP 100 or Rp200. Bukan berarti saya pelit atas uang tersebut, cuma saya merasa malu aja sebagai orang Indonesia, jika Bule yang berbelanja..kita dianggap apa? Padahal di negara mereka meskipun sekian sen tetap aja dikembalikan dalam bentuk uang.
Kemaren-kemaren saya berbelaja di Circle K, uang kembalian saya seharusnya Rp 2300, tapi karena tidak ada uang kecil, maka sang kasir bilang : Maaf Pak...tidak ada kembalian uang kecil, bolehkah yang Rp 300 di donasikan? *sambil menunjuk box donasi di sebelah kasir*....Saya jawab : "Oh, tentu aja...". Yups...!! Saya malah mendukung gerakan Circle K, karena pertama "mereka mengkonfirmasikan masalah recehan itu", kedua "mereka menunjukkan ke arah mana uang recehan itu". Meskipun kecil Rp 300, jika ada 100 pembeli dan mereka dengan ikhlas memasukkan uang tesebut ke donasi, tentu akan banyak orang-orang yang kita tolong...
So, bagi toko-toko Swalayan or Supermarket, Lebih baik Cukup sediakan aja box dan (maybe kerja sama dengan beberapa Panti asuhan or Pihak-pihak yang menyalurkan dana ke para fakir miskin), Kemudian konfirmasikan kepada pembeli mengenai uang kecil yang tidak bisa memberikan kembalian dan akan didonasikan tersebut. Di beberapa negara maju, saya juga lihat hampir setiap toko ada box untuk donasi....Emang sih mereka gak mengkonfirmasikan masalah donasi, tapi uang2 recehan kembalian dari para pembeli akan banyak yang masuk ke box tersebut....Toh akan lebih berharga daripada kita para pembeli mendapatkan permen :)
Mungkin bisa diterapkan di swalayan lingkungan kita
insya allah bermanfaat.
Jika kita belanja di Supermarket kerap kali apabila mereka tidak ada uang kecil, si kasir tanpa minta izin dan tanpa menanyakan selalu memberi kita permen. Misal kembalian Rp 2300, maka dikembalikan Rp2000 dan Rp 300nya ada 3 permen...Bukankah sekecil apapun uang kita,itu adalah hak kita? Kalau uang kembalian kita permen tanpa konfirmasi kan sama aja memaksa kita membeli permen. Padahal tanpa harus dipaksa membeli permen pun, permen tuh sangat diperlukan bagi para penyuka permen...Tapi bagaimana jika tanpa konfirmasi selalu aja mendapat permen? sedangkan orang yang mendapat kembalian permen adalah seperti saya yang gak suka makan permen? Paling sering kalau ada kembalian permen, berapapun permennya selalu saya berikan ke kasir..dan saya tidak pernah membawanya pulang, karena pasti juga saya akan buang permen tersebut..
Ada beberapa kasir yang masih mengerti ketika saya kembalikan permennya tanpa bilang apa-apa, dia akan memberikan uang kembalian meskipun hanya RP 100 or Rp200. Bukan berarti saya pelit atas uang tersebut, cuma saya merasa malu aja sebagai orang Indonesia, jika Bule yang berbelanja..kita dianggap apa? Padahal di negara mereka meskipun sekian sen tetap aja dikembalikan dalam bentuk uang.
Kemaren-kemaren saya berbelaja di Circle K, uang kembalian saya seharusnya Rp 2300, tapi karena tidak ada uang kecil, maka sang kasir bilang : Maaf Pak...tidak ada kembalian uang kecil, bolehkah yang Rp 300 di donasikan? *sambil menunjuk box donasi di sebelah kasir*....Saya jawab : "Oh, tentu aja...". Yups...!! Saya malah mendukung gerakan Circle K, karena pertama "mereka mengkonfirmasikan masalah recehan itu", kedua "mereka menunjukkan ke arah mana uang recehan itu". Meskipun kecil Rp 300, jika ada 100 pembeli dan mereka dengan ikhlas memasukkan uang tesebut ke donasi, tentu akan banyak orang-orang yang kita tolong...
So, bagi toko-toko Swalayan or Supermarket, Lebih baik Cukup sediakan aja box dan (maybe kerja sama dengan beberapa Panti asuhan or Pihak-pihak yang menyalurkan dana ke para fakir miskin), Kemudian konfirmasikan kepada pembeli mengenai uang kecil yang tidak bisa memberikan kembalian dan akan didonasikan tersebut. Di beberapa negara maju, saya juga lihat hampir setiap toko ada box untuk donasi....Emang sih mereka gak mengkonfirmasikan masalah donasi, tapi uang2 recehan kembalian dari para pembeli akan banyak yang masuk ke box tersebut....Toh akan lebih berharga daripada kita para pembeli mendapatkan permen :)