PDA

View Full Version : Geger Putera Sampoerna Foundation



etca
22-05-2014, 04:58 AM
Geger Putera Sampoerna Foundation (1): Kisah lulusan yang ternyata menanggung utang Rp 800 juta!

Sebuah peristiwa besar yang sangat memprihatinkan sedang membelit para orang tua yang putera-puteri mereka bersekolah di lembaga pendidikan di bawah Putera Sampoerna Foundation. Mereka dulu merasa senang putera-puteri mereka mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan sekolah. Namun belakangan, meraka baru sadar bahwa apa yang disebut bea siswa itu ternyata adalah pinjaman. Setelah putera-puteri mereka lulus, mereka wajib mengembalikan utang yang tidak sedikit, yakni Rp 800 juta, yang harus dikembalikan ke Putera Sampoerna Foundation.

Para orang tua itu baru sadar setelah mempelajari klausul perjanjian yang selama ini mengikat mereka. Pernyataan pemberian beasiswa itu, dalam praktiknya telah berubah menjadi pinjaman seperti dialami siswa-siswi Sampoerna Academy (SA) di Bogor, Malang, Bali, dan Palembang, yakni lembaga pendidikan milik Putera Sampoerna Foundation (PSF). Lulusan SMA didesain masuk Universitas Siswa Bangsa Internasional (USBI), juga milik PSF. Ya itulah, ketika menjadi sarjana, alumnus harus menanggung utang Rp 800 juta yang harus dicicil setiap bulan dari gajinya.

Putera Sampoerna FoundationGeger Putera Sampoerna Foundation ini menyeruak di tengah kabar duka dan isak tangis 4.900 orang pekerja pabrik sigaret kretek tangan milik PT HM Sampoerna Tbk di Lumajang dan Jember yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) mulai 1 Juni 2014.

Ya, kasus miris para pelajar SA terungkap di berbagai media sosial seperti Kaskus, bahkan diekspose Tempo serta media cetak terkenal lainnya. Dokumen-dokumen mengenai perjanjian antara orangtua siswa dan pihak penyelenggara pendidikan pun terpajang di Google Drive. Semua transparan!

Bagaimana mungkin sarjana yang baru wisuda harus menanggung utang hingga Rp 800 juta? Apabila dihitung-hitung, butuh waktu 18 – 33 tahun, bahkan lebih, untuk menuntaskan pinjaman tersebut.

Oke, agar lulusan SMA di berbagai kota di Indonesia tidak tergiur lagi dengan promo PSF, Si Momot akan menurunkan tulisan berseri secara cover both side, disertai beberapa dokumen dan fakta-fakta di lapangan, termasuk referensi dari beberapa media cetak dan media online yang dapat dipercaya.

Tentang Sampoerna Academy (SA)

Pada tahun 2011, PSF mendirikan Sampoerna Academy (SA) Bogor. Sebenarnya SA juga dijumpai di beberapa daerah lain seperti Kota Malang, Palembang, dan Bali. Bahkan di Kota Malang, sekolah ini terintegrasi dalam SMA Negeri 10.

Khusus kasus SA Bogor, Si Momot menggunakan acuan pada artikel di sini yang kemungkinan ditulis salah satu orangtua siswa.

Dua tahun setelah berdiri, SA Bogor berubah nama menjadi Akademi Siswa Bangsa Internasional (ASBI), yang terdaftar di Kemendikbud dengan nama SMA Sampoerna. Gedung sekolah dan asrama masih menyewa bangunan milik Kinasih Resort, Caringin, Kabupaten Bogor.

Perlu diketahui, siswa ASBI berasal dari berbagai provinsi di Indonesia. Pendanaan sekolah diperoleh dari donasi corporate social responsibility (CSR) seperti ExxonMobil, Bank Mandiri, Wilmar, Pindad, PermataBank, Sampoerna Agro, CIMB Niaga, Bait Al-Kamil, Toto, Pelindo I, Save A Teen, dan lain-lain.

Hanya sebagian kecil saja dana yang berasal dari sumbangan masyarakat, terutama melalui program Give 2 Education. Dana-dana hibah ini dikelola Koperasi Siswa Bangsa (KSB), salah satu anak usaha di bawah bendera PSF.

http://simomot.files.wordpress.com/2014/05/siswa-asbi.jpg?w=672&h=211
Gambar siswa-siswi ASBI pada halaman depan website resmi.


Tentang Universitas Siswa Bangsa Internasional (USBI)

Selain SA, Putera Sampoerna juga pernah mendirikan Sampoerna School of Education (SSE) pada tahun 2009. Setahun kemudian, PSF mendirikan Sampoerna School of Business (SSB).

SSE pernah terdaftar di Kemendikbud dengan nama Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kebangkitan Nasional. Menurut website Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), cuma ada dua program studi SEE yang sudah terakreditasi pada tahun 2012, yaitu Bahasa Inggris (B) dan Matematika (C). Adapun program studi lainnya belum memperoleh akreditasi.

http://simomot.files.wordpress.com/2014/05/akreditasi-stkip.jpg?w=672&h=220
Akreditasi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kebangkitan Nasional.
-

Entah karena alasan apa, tahun lalu (2013), SSE dan SSB kemudian dilebur menjadi Universitas Siswa Bangsa Internasional (USBI). SSE berubah menjadi Fakultas Pendidikan, adapun SSE menjadi Fakultas Bisnis.

Selain dua fakultas tersebut, USBI juga memiliki Fakultas Sains dan Teknologi serta Fakultas Seni, Desain, dan Media. USBI menyewa gedung di Mulia Business Park, Jalan MT Haryono, Pancoran, Jakarta Selatan.

Nah, SA dan USBI ini memiliki keterkaitan. Keduanya merupakan “dua bersaudara”, terlahir dari gua garba yang sama: Putera Sampoerna Foundation (PSF). Di sini banyak sekali praktik penyelenggaraan pendidikan yang aneh, yang patut mendapat perhatian serius dari Kemendikbud.

Tentang kontrak “beasiswa” senilai Rp 150 juta

Pada Juli 2011 atau tahun awal berdirinya SA Bogor (selanjutnya berganti nama menjadi ASBI), pihak sekolah berhasil merekrut 200 siswa baru. Mereka diterima dengan kontrak “beasiswa” selama tiga tahun, dengan nilai total Rp 150 juta.

http://simomot.files.wordpress.com/2014/05/kontrak-sampoerna-academy-2011.jpg?w=672&h=350
kontrak-sampoerna-academy-2011

Sejak awal, siswa ASBI telah dikenalkan dengan perguruan tinggi milik PSF. Utusan USBI sering hadir ke kampus ASBI untuk mempromosikan program studinya. Koperasi Sekolah Bangsa (KSB) juga kerap mampir, dengan menawarkan program pinjaman uang kuliah di USBI.

Jadi sejak awal sudah ada upaya mengarahkan calon lulusan ASBI agar kelak melanjutkan kuliahnya di USBI. PSF dan ASBI seperti kurang mendukung siswa kelas 12 yang ingin melanjutkan kuliah selain di USBI, termasuk jika ingin mendaftar ke perguruan tinggi negeri (PTN).

Bahkan, informasi PTN yang masuk ke kampus ASBI tak segencar info penerimaan mahasiswa baru di USBI. Kebijakan PSF dirasakan sebagian besar siswa, dan orangtua mereka, sebagai upaya meredam keinginan meneruskan kuliah di PTN.

Kronologi berikut ini dapat memudahkan kita dalam menarik kesimpulan mengenai apa yang terjadi sebenarnya:

Maret 2014:
PSF tak kunjung memberikan izin kepada siswa yang ingin mendaftar SNMPTN dan Beasiswa Bidik Misi. Baru pada akhir Maret, saat masa pendaftaran nyaris ditutup, siswa boleh mendaftar.

14-16 April 2014
Sebanyak 197 siswa ikut Ujian Nasional SMA di kampus ASBI.Setelah UN, beberapa siswa mengikuti bimbingan belajar (bimbel) SBMPTN di kota asal masing-masing. Ada yang pulang ke Sumatera, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sebagainya. Pihak ASBI mengizinkan, dengan catatan wajib kembali ke sekolah, kapan pun saat dipanggil.

http://simomot.files.wordpress.com/2014/05/info-12mei.jpg?w=700
9 Mei 2014
ASBI secara mendadak meminta seluruh siswa kelas 12 kembali ke kampus, paling lambat 12 Mei 2014. Alasannya ada acara penting, tapi tidak dijelaskan detailnya.info-12mei
-

Beberapa siswa terpaksa meninggalkan bimbel dan kembali ke Bogor. Tetapi ada beberapa siswa yang kampung halamannya jauh memilih tidak ke Bogor.

14 Mei 2014 Pihak sekolah membawa siswa kelas 12 ke kampus USBI, untuk menghadiri seminar. Seusai seminar, KSB memaparkan skema bantuan pendidikan (pinjaman) untuk kuliah di USBI, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.


http://simomot.files.wordpress.com/2014/05/skema-pinjaman-ksb-usbi.jpg?w=672&h=355
Skema dana pinjaman KSB untuk kuliah di USBI.


Selain itu, semua siswa kelas 12 yang masih berada di luar diminta kembali ke kampus, paling lambat 23 Mei 2014. Alasannya, banyak kegiatan menanti.

Bahkan pihak sekolah sudah menyusun jadwal kegiatan yang cukup aneh seperti berikut ini:

27-29 Mei 2014: School Trip atau perjalanan ke luar kota.
10 Juni 2014: Graduation (wisuda)
11 Juni 2014: Prom Night
18 Juni 2014: Siswa kelas 12 boleh pulang ke rumah masing-masing.


Tahukah Anda jadwal yang aneh? Lihat jadwal paling buncit, di mana siswa kelas 12 boleh pulang ke rumah masing-masing pada tanggal 18 Juni 2014.

Asal tahu saja, ujian tertulis SBMPTN digelar serentak pada 17-18 Juni 2014. Bagaimana mungkin lulusan ASBI bisa mengikuti SBMPTN jika izin pulang baru diberikan tanggal 18 Juni? Aneh tapi nyata!

Ada kesan jadwal yang disusun ASBI bertepatan dengan persiapan menghadapi SBMPTN. Jelas sekali para alumni ASBI dipersulit masuk ke PTN, dengan tujuan bisa kuliah di USBI dengan dana pinjaman KSB.

Bandingkan dengan kegiatan siswa kelas 12 pada SMA lainnya. Saat ini sudah tidak ada lagi kegiatan di sekolah, kecuali menunggu berita kelulusan UN hari Selasa (20/5) besok, dan mengambil ijazah. Bahkan acara perpisahan / wisuda dilakukan segera setelah pengumuman UN, sehingga lulusan lebih siap menghadapi SBMPTN.

saus kecap (http://simomot.com/2014/05/19/geger-putera-sampoerna-foundation-1-kisah-lulusan-yang-ternyata-menanggung-utang-rp-800-juta/)

etca
22-05-2014, 05:14 AM
Skema dana bantuan pendidikan kuliah di USBI – Geger Putera Sampoerna Foundation (2)

Sebagian besar siswa kelas 12 ASBI, terlebih orangtua mereka, merasa dijebak oleh skema dana bantuan pendidikan yang diselenggarakan PSF, baik selama SMA hingga kuliah di USBI. Dalam bagian kedua, beberapa dokumen yang bisa membuat mata kita terbelalak tak pecaya. Simak uraian lengkapnya.


Dalam bagian pertama sudah ditunjukkan skema dana bantuan pendidikan untuk kuliah di USBI. Yuk, kita refresh lagi gambar berikut ini:

http://simomot.files.wordpress.com/2014/05/skema-pinjaman-ksb-usbi.jpg?w=672&h=355
Skema dana pinjaman KSB untuk kuliah di USBI.


Skema pada gambar di atas sebenarnya belum memperhitungkan kenaikan biaya tahunan, terutama karena faktor inflasi. Sekarang lihat simulasi berikut ini, yang merupakan gambaran skema pinjaman secara lebih riil, dengan memperhitungkan berbagai kebutuhan lain selama empat tahun kuliah.

http://simomot.files.wordpress.com/2014/05/simulasi-pinjaman-usbi.jpg?w=700
simulasi-pinjaman-usbi

Kalau dalam skema asli perkirakan pinjaman “hanya” senilai Rp 390,9 juta, faktanya pasti bertambah karena adanya biaya pengadaan (bunga) sebesar 65% dari pinjaman, biaya administrasi Rp 7 juta, dan kontribusi Rp 150 juta. Jadi, total utang yang mesti dibayar akan membengkak menjadi 802 juta rupiah.

Nah, pertanyaan besar yang membuat kita geleng-geleng kepala adalah bagaimana cara lulusan USBI melunasi utang sebesar itu? Dalam surat perjanjian disebutkan, KSB meminta pembayaran minimum 20% dari gaji bulanan. Silakan cek gambar di bawah ini:

http://simomot.files.wordpress.com/2014/05/kontrak-sampoerna-academy-2012-2.jpg?w=672&h=400
kontrak-sampoerna-academy-2012-2 -

Coba hitung saja berapa tahun utang segunung ini bisa dilunasi? Tentu tergantung nominal gaji yang diperoleh lulusan tersebut.

Mungkin ada yang setiap bulan menerima gaji Rp 3 juta. Mungkin ada yang gajinya lebih gede lagi, misalnya Rp 5 juta, atau katakanlah hingga Rp 10 juta per bulan.

Bisa saja kita mengasumsikan terjadi kenaikan gaji sebesar 7% per tahun, meski sebenarnya banyak pula perusahaan besar yang mengabaikan masalah tersebut. Tetapi anggap saja setiap tahun terjadi kenaikan gaji 7%.

Sekarang kita mencoba membuat simulasi lanjutan, mengggunakan tiga formula gaji, masing-masing Rp 3 juta, Rp 5 juta, dan Rp 10 juta. Hasilnya seperti berikut ini:

http://simomot.files.wordpress.com/2014/05/simulasi-pinjaman-asbi-usbi-gaji-3-juta.jpg?w=700
simulasi-pinjaman-asbi-usbi -gaji 3 juta

http://simomot.files.wordpress.com/2014/05/simulasi-pinjaman-asbi-usbi-gaji-5-juta.jpg?w=700
simulasi-pinjaman-asbi-usbi -gaji 5 juta

http://simomot.files.wordpress.com/2014/05/simulasi-pinjaman-asbi-usbi-gaji-10-juta.jpg?w=700
simulasi-pinjaman-asbi-usbi -gaji 10 juta -

Jadi, jika tahun ini Anda kuliah di USBI dan lulus tahun 2018, umur sekitar 22 tahun, mendapat gaji setara UMP Jakarta (sekitar Rp 3 juta), dibutuhkan waktu 33 tahun untuk melunasi utang kepada KSB sebesar Rp 802 juta. Saat itu Anda sudah berumur 55 tahun, usia normal pekerja memasuki pensiun.

Kalau gaji awal Anda Rp 5 juta, waktu pelunasan utang dapat dipercepat menjadi 26 tahun, tetapi itu pun sudah terlalu lama. Bahkan jika Anda bergaji Rp 10 juta / bulan, butuh waktu 18 tahun agar bisa merampungkan utang, dengan hidup sangat pas-pasan.

sauskecap (http://simomot.com/2014/05/19/skema-dana-bantuan-pendidikan-kuliah-di-usbi-geger-putera-sampoerna-foundation-2/)




Ini dia bantahan PSF – Geger Putera Sampoerna Foundation

Dalam bantahannya, seperti dilansir Tempo, Direktur Senior PSF Elan Merdy mengatakan tak pernah memaksa siswa dan wali murid untuk menandatangani perjanjian yang disodorkan.

Menurut Elan, pembayaran dilakukan melalui Koperasi Siswa Bangsa (KSB) yang beranggotakan para alumni Sampoerna Academy. “Kami ingin mengetuk hati nuraninya. Tidak ditandatangani juga tak masalah,” kata Elan waktu itu,

Dana tersebut bisa diangsur selama 30 tahun tanpa bunga. Tujuannya agar bantuan bisa digunakan untuk adik kelas berikutnya.

Perjanjian atau kontrak biaya pendidikan juga mengikat terhadap lulusan pertama SA tahun 2012. Sebanyak 130 wali murid menandatangani kontrak. Adapun pada tahun 2013 banyak yang tidak mau tanda tangan.

Dana Rp 150 juta itu diakumulasikan dari dana pendidikan sebesar Rp 50 juta / tahun. Sekitar 60 % untuk akomodasi, dan 40 % untuk investasi pendidikan. “Apalagi skema pinjaman lunak ini diberikan selama 30 tahun tanpa bunga. Pembayaran diberikan enam bulan setelah lulus kuliah dan dipotong dari 20 persen gaji setiap bulan,” kata Elan.

Dana dikelola KBS untuk membantu pendidikan. Pinjaman dana pendidikan seperti ini sebenarnya banyak diterapkan di luar negeri. Pola yang sama dilakukan zaman Presiden Soeharto, bekerja sama dengan perbankan milik pemerintah. Saat itu, ijazah dijadikan jaminan untuk pinjaman biaya untuk kuliah.

Meski demikian, berbagai fakta yang disampaikan orangtua siswa memang membuat permasalahan makin runyam. Apalagi, dalam kasus ASBI Bogor, surat perjanjian dana pinjaman pendidikan tahun 2013 jelas menunjukkan siswa tiga tahun belajar di ASBI dan empat tahun kuliah di USBI, yang kalau dihitung total berjumlah Rp 952 juta!

sauskecap (http://simomot.com/2014/05/19/ini-dia-bantahan-psf-geger-putera-sampoerna-foundation-4/)


Manteb amat ya cara si foundaion cari dananya, ;D
800 jt euy?!!

Shaka_RDR
22-05-2014, 09:04 AM
gw bener2 kaget baca beginian. gila biaya sekolah bisa sampe 800jt dicicil 30 taon++. itu sih mendingan beli apartemen aja sekalian.

ini bukan hoax kan? soalnya yg ngeshare beginian di timeline FB gw adalah................ uh.... anak2 kantor tempat kerja gw yg lama yg notabene saingan sampoerna ;D

cherryerichan
22-05-2014, 09:39 AM
udah tahu beritanya sejak 2011 lalu klo g salah. soalnya pernah kunjungan ke sekolahnya yg di palembang. suami juga hampir jadi pengajar disini namun gagal pas wawancara gugup diajak ngomong english.
yg sekolah disini bner bener di seleksi ketat.harus sangat berprestasi. nilai g boleh kendor.g boleh maen maen juga. untuk sekolah dipalembang, memang fasilitasnya luar biasa.
kita aja pernah sampe ngiler pengen ngelamar. tapi setelah tahu sistemnya seperti apa jadi ngundurin diri.
orang slengean macam diriku g bakal sanggup. hehehe.

F34r_f4ctors
22-05-2014, 09:46 AM
itu sich namanya bukan beasiswa tapi pinjaman donk.
tapi gede amat ampe 800jt lebih

etca
22-05-2014, 09:47 AM
Ada beritanya juga di Tempo. ini linknya (http://www.tempo.co/read/news/2013/06/21/079490167/Sampoerna-Foundation-Bantah-Paksa-Kontrak-Utang)

dan gw cek di website resminya di : http://asbi.sch.id/id/programbantuanpendidikan
tuh gw bikinin screenshotnya, yang gw tandai warna kuning, kan sebuah pernyataan yang tersirat kalau disuruh membayar nantinya.

http://i278.photobucket.com/albums/kk120/etcakk/Sampoerna_zpse20bb731.jpg

lily
22-05-2014, 10:27 AM
kayanya maksudnya disuruh balikin uang itu , kayak muter modal gitu kali ya... untuk biayain anak - anak yang bakal masuk kesana.

tapi kalo misal emang fasilitasnya luar biasa , ya pasti butuh uang banyak juga kan untuk kasi fasilitas itu.

GiKu
22-05-2014, 10:35 AM
selain fasilitas yg luar biasa, berapa gaji minimal yg diterima lulusan dari sana ?

ada garansi apa nggak ?

opera
22-05-2014, 11:10 AM
bukan cuman rumah aja yang kredit
pendidikan sekarang juga pake kredit ::doh:: 17 tahun lagi biaya kuliah udah berapa ya....

F34r_f4ctors
22-05-2014, 11:16 AM
ini kerjaanya dikasih atau emank harus nyari lagi.
kayanya agak susah lah kalo nyari kerja sendiri dalam waktu 6 bulan abis lulus
bisa2 aja sich tapi peluangnya kecil banget kecuali dah disiapin kerjaannya jadi gak perlu nyari sendiri lagi.

kupo
22-05-2014, 11:17 AM
waktu ikut program, harusnya di awal sudah baca "aturan main nya" kan? ... kecuali , kalau dr awal memang ditutup-tutupi

pasingsingan
22-05-2014, 11:29 AM
waah ....
klo spt itu modelnya, masih mending model beasiswa dng pola ikatan dinas dong ya
yng hanya mensyaratkan wajib bekerja dlm rentang waktu tertentu pada lembaga sponsor
tanpa harus mengembalikan biaya pendidikan/pelatihan :-?

tuscany
22-05-2014, 04:20 PM
yang discreenshoot etca itu yang sekarang. dulu pas berdiri kira-kira sudah jelas soal tersebut atau ditutup-tutupi, itu yang perlu diklarifikasi.

Ronggolawe
22-05-2014, 05:20 PM
gw ngga tahu ya, sampai sekarang gw masih seko
lah negeri minded soal pendidikan. artinya cari yang
berbiaya murah, kalau bisa gratis dan dapat beasis
wa :)

ini kuliah jurusan keguruan dan bisnis/manajemen
dengan akreditasi C, lebih mahal dari FK UI? :)

Jadi mengerti gw, kenapa banyak agen asuransi pen
didikan kalau jualan soal pentingnya pendidikan untuk
masa depan anak, pasti patokannya kalau ngga kam
pus-kampus di Jakbar, maka kampus luar negeri.

pas gw ngeles anak gw mau gw sekolahin di negeri sa
ja sampai S3 dan ngandelin beasiswa, gw dicap orang
tua ngga mikirin masa depan anak :)


#ootcurcoldotkom :)

mbok jamu
22-05-2014, 09:26 PM
Yang menulis berita lebay. Mendramatisir dan sangat sepihak. Kalau mau fair mestinya perjanjian yang ditandatangani ortu juga diperlihatkan, dong.

Pihak ASBI lewat website-nya juga seperti ndak sekolahan, "mereka diharapkan untuk melakukan kontribusi"? Kalau bentuknya pinjaman ya harus dikembalikan. Kata-katanya sok sopan tapi ujung-ujungnya malah menyesatkan.

Versi Inggrisnya lebih menyesatkan lagi.

ASBI’s Education Assistance Program is NOT a scholarship.

Once they graduate from college and start working, the students who receive the Education Assistance Fund pay it forward by giving back to Koperasi Siswa Bangsa (KSB) in the form of funding for future ASBI students so that they can, in turn, get the same opportunity to attain quality education.

Pay it forward? WTH?! It's a bloody student loan. Students must repay their loan when they start working. Katanya international tapi bahasa Inggris ndeso.

Di kampung sini juga ada student loan tapi semuanya dibuat jelas, ndak ada yang merasa terjebak atau menyangka dapat beasiswa atau rejeki dari langit.

Shaka_RDR
23-05-2014, 01:33 AM
;D
soal bahasa inggris ya wajar lah mbok.
gw tadi baru ngeliat iklan tempat kursus bahasa inggris yg ditulis dalam bahasa inggris, begitu melirik aja gw langsung liat 3 kesalahan grammar ;D

eh jadi OOT.


penyelesaian kasus seperti ini tuh bagaimana yah?
apakah pemerintah intervensi atau gimana gitu?
yg gw bingungin, dengan penambahan 65% + 150jt itu apakah diijinkan? pemerintah ada peraturan mengenai tengkulak/lintah darat ga sih? ini kayanya bisa masuk kategori seperti itu soalnya ;D

Bi4rain
20-06-2014, 10:12 PM
Ini kelanjutannya bagaimana ya?

http://www.kaskus.co.id/thread/537f20e0bdcb17c15f8b45b4/klarifikasi-putera-sampoerna-foundation/1

choodee
11-07-2014, 11:55 AM
Ini bukannya student loan? Tapi kok buset mahal bener harganya ampe 800jt, gw sekolah S2 aja total biaya pendidikan ampe lulus cmn 50jtan, pas S1 jauh lebih murah lagi, satu semester cmn 2jtan, setahun mentok2 5jt. Modal buku bisa pinjam perpus, dan jaman skg banyak ebook bajakan beseliweran, biaya hidup 3jtan udah termasuk mewah itu ama kos2an, mgkn kalo di jakarta 5jtaan ya, dikali 48, 240jt sampe lulus, ditambah biaya kuliah 20jt, mentok2 300jt deh ampe lulus. Itu sisa 500jt buat apa?? Terlalu...

Biaya kuliah 210jt??

surjadi05
11-07-2014, 01:47 PM
Ini bukannya student loan? Tapi kok buset mahal bener harganya ampe 800jt, gw sekolah S2 aja total biaya pendidikan ampe lulus cmn 50jtan, pas S1 jauh lebih murah lagi, satu semester cmn 2jtan, setahun mentok2 5jt. Modal buku bisa pinjam perpus, dan jaman skg banyak ebook bajakan beseliweran, biaya hidup 3jtan udah termasuk mewah itu ama kos2an, mgkn kalo di jakarta 5jtaan ya, dikali 48, 240jt sampe lulus, ditambah biaya kuliah 20jt, mentok2 300jt deh ampe lulus. Itu sisa 500jt buat apa?? Terlalu...

Biaya kuliah 210jt??

Uang kaget ::ungg::

Silvercheeks
11-07-2014, 04:30 PM
gw ga bener2 baca dan ga ngerti ikatan antara ortu dan pihak sampoerna tp yg jelas 800 jeti itu emg ter-la-lu

ndableg
11-07-2014, 05:40 PM
800 jt.. ckckck.. Kuliah di eropa aja...