PDA

View Full Version : [Berita] - Kasus Jakarta International School -



lily
16-04-2014, 04:24 PM
Bocah TK disodomi petugas kebersihan JIS



Merdeka.com - M, bocah pre-school (TK) berusia 5 tahun disodomi oleh Agung dan Awan yang merupakan petugas kebersihan Jakarta International School (JIS) yang berada di kawasan Terogong, Cilandak, Jakarta Selatan. Dengan pilu, T (40), ibu korban, menceritakan awal mula terungkapnya aksi bejat yang menimpa buah hatinya tersebut.

"Anak saya baru cerita sekitar tanggal 20 Maret kemarin. Itu juga setelah saya tanya. Saya ajak ke kamar untuk ngomong berdua," ucap T kepada wartawan, di Jakarta Selatan, Senin (14/4).

Sebelumnya, T telah melihat kejanggalan yang terjadi pada anaknya itu. "Pertengahan Maret ia jadi sering ketakutan, mengigau dan berteriak ketika tidur," tutur T.

Kegundahan T semakin menjadi setelah melihat luka memar di bagian kanan perut M anaknya. Kemudian, sang anak mengaku 'dinakali oleh seseorang'.

"Saya sudah menangis, anak saya mendapat tindakan kekerasan seksual di kamar mandi sekolah,'' ucap T sedih.

"He puts the b**d inside my butts so deep," ujar T seraya menirukan perkataan anaknya saat ditanya.

Kepada ibundanya, M juga menuturkan dirinya diintimidasi dan diancam jika tidak mau mengikuti kemauan pelaku.

"Another time aku sudah enggak mau Mom, tapi kalau enggak mau dipukul. Disuruh enggak boleh berisik. Dibuka semua bajuku. Aku nangis tapi enggak boleh," ucap T menirukan pengakuan M anaknya.

Dari pengakuan M, T pun melapor ke polisi. "Saya lapor polisi tanggal 22 Maret. Setelah diselidiki polisi mengamankan dua orang yaitu Agung dan Awan yang ternyata cleaning service sekolah anak saya," jelas T.

Penangkapan keduanya bukan tanpa sebab. Saat ditanya, M mengaku dicabuli oleh seseorang yang mengenakan baju biru.

"Setelah dikonfirmasi ke sekolah, ada gardener dan cleaning service yang memang mengenakan seragam warna biru. Setelah itu pihak sekolah memberikan daftar siapa-siapa saja yang menjaga saat kejadian itu menimpa anak saya. Didapatlah si Agung dan Awan itu," urai T sambil menahan emosi.

Dugaan Agung dan Awan semakin kuat setelah M menunjuk sendiri bahwa merekalah yang mencabulinya. "Waktu itu anak saya dipanggil polisi lalu disuruh liat muka pelakunya secara langsung dengan dibatasi kaca. Jadi pelaku enggak bisa lihat anak saya, tapi anak saya bisa. Saat itu untuk membuktikan kebenaran, tidak hanya pelaku yang dikasih lihat ke anak saya. Tapi polisi juga," ucapnya.

"That one," ujar T menirukan ucapan M yang saat itu menunjuk ke arah muka Agung dan Awan.

Selain itu, lanjut T, polisi juga menemukan sejumlah bakteri yang sama di kemaluan kedua pelaku dan anus korban M.

Kuasa Hukum korban, Andi M Asrun mengatakan, kasus pencabulan anak sudah menjadi tren di Indonesia dan masyarakat harus memberikan perhatian.

"Kasus ini jadi semacam perlawanan terhadap deklarasi sekolah sebagai zona damai dan aman bagi anak. Apalagi sekolahnya dengan status keamanan yang tinggi di Jakarta," ucapnya.

---------- Post Merged at 03:24 PM ----------


Rombongan Kemendikbud Ditolak Masuk ke JIS





http://assets.kompas.com/data/photo/2014/04/16/093320420140416-090245780x390.jpg

Pengamanan ketat di Jakarta International School, Jalan Terogong, Jakarta Selatan.




JAKARTA, KOMPAS.com -- Tiga orang anggota tim pemantau dari Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen PAUDNI Kemendikbud) ditolak masuk ke dalam Jakarta International School (JIS). Rombongan ditolak dengan alasan kepala sekolah JIS sedang rapat.

Mobil tim pemantau yang tiba di Jalan Terogong, Jakarta Selatan, tiba sekitar pukul 09.15. Rombongan itu dicegat pihak keamanan di pintu masuk.

"Bapak, maaf, karena memang kami tidak bisa meng-cancel meeting. SOP-nya sudah begitu," kata salah seorang petugas keamanan JIS, Rabu (16/4/2014).

"Pelit amat," jawab Kepala Bagian Hukum Ditjen PAUDNI Agus Pranoto.

Akhirnya, rombongan menunggu di dalam mobil yang diparkir di depan sekolah bertaraf internasional tersebut. Mereka menunggu petugas keamanan yang membawa surat pengantar dari Kemendikbud.

Staf Bagian Hukum Ditjen PAUDNI, Yohan Rubiantoro, mengungkapkan, kedatangan mereka untuk mendapatkan keterangan yang akan menjadi bahan pembahasan Ditjen PAUDNI dengan pihak JIS sore nanti.

"Kami ini tim pendahulu dari Kemendikbud yang diutus untuk mengklarifikasi, termasuk ke TKP, dan meminta keterangan atas kejadian kemarin (pelecehan terhadap AK). Informasi yang akan kami dapat ini nanti akan dijadikan bahan saat rapat dengan JIS jam 3 nanti di kantor," kata Yohan dari balik kaca mobil.

Beberapa saat kemudian, petugas keamanan sekolah itu menyatakan, rombongan tetap tidak diperbolehkan masuk meski sudah membawa surat pengantar dari Kemendikbud. Rombongan pun membatalkan niatnya memantau meskipun pihak keamanan memberikan solusi bahwa mereka boleh datang kembali setelah jam makan siang.

"Tidak, kami tidak jadi ke sana," kata Yohan singkat saat dihubungi kembali via telepon.

Urzu 7
16-04-2014, 04:31 PM
Sekian banyak bocah2 yang sekolah disana hanya bocah itu yang jadi korban?

surjadi05
16-04-2014, 05:26 PM
gw tebak sih pasti ada korban laennya, duhhh kalo sekolah aja ga aman dari pedo, masak mesti home schooling, untung bini gw pintar selalu jagain anak kalo istirahat/pulang ::arg!::::arg!::::arg!::

mbok jamu
16-04-2014, 05:37 PM
Potong timunnya :belah:

choodee
16-04-2014, 06:47 PM
Gw baca twit joko anwar, media dapat bocoran hasil rekam medis si korban yak, di sini media sgt kurng ajar sekali dan rs nya jg, kalo identitas korban ampe bocor, kasian bgt itu anaknya masih kecil, trauma seumur idup.

Sekolah elit mehong, belum tentu manajemennya bagus yak, pelakunya banyak lagi.

Ronggolawe
16-04-2014, 10:02 PM
bingung antara sedih dan jengkel...


cuma TK... kaya di sekitar rumah ngga ada TK saja....

tuscany
16-04-2014, 10:35 PM
Hush om ronggo, kok yang disalahin orang tuanya kenapa milih TK itu? yang salah pelakunya kali...

Manajemen sekolah sendiri (cuma) lalai mempekerjakan cleaning service outsorcing, padahal gurunya di tes psikologi berlapis2. Ini namanya musibah, bisa terjadi di sekolah (elit) mana saja.

Ada untungnya juga kali yak sekolah biasa/sekolah kampung. Asalkan masih di jam sekolah, nggak bakal ada yang aneh2 secara tempatnya disesaki segala penjual makanan, emak2 yang nungguin anaknya, sales, mobil bank keliling dan masih banyak lagi.

Ronggolawe
16-04-2014, 10:52 PM
itulah maksud gw... bahkan TK itu ternyata belum
berizin

---------- Post Merged at 09:52 PM ----------

Pelecehan Anak TK di Jakarta International School, Salah Siapa? (http://edukasi.kompasiana.com/2014/04/16/pelecehan-anak-tk-di-jakarta-international-school-salah-siapa-648253.html)



Kutipan kata mutiara dari seorang tokoh dunia peraih Nobel perdamaian untuk kasus Politik Apartheid di benua hitam, Afrika memang tepat. Dengan memperoleh pendidikan, manusia dapat melakukan apa saja dan bahkan bisa mengubah dunia. Maka tak salah jika ada pepatah yang mengatakan Pendidikan adalah pelita bangsa. Pendidikan mengambil andil penting sebagai penentu kemajuan suatu negara. Tak heran, jika saat ini semua negara berlomba membenahi system pendidikannya demi menciptakan generasi-generasi emas yang peka terhadap pembangunan bangsa. Indonesia salah satunya, mulai dari sekolah Berstatus negeri hingga swasta berkembang pesat di bumi pertiwi dengan kualitas yang berbeda juga. Setali tiga uang dengan kualitas, maka Biaya pendidikan di Indonesia juga terbilang mahal. Walaupun pemerintah mengadakan program sekolah murah atau gratisan pada rentang tertentu, maka kualitas pendidikan yang ditawarkanpun tak terlalu istimewa. Berbeda dengan Sekolah swasta yang kebanyakan menawarkan kualitas pendidikan namun dengan harga yang mahal. Tidak usah berharap banyak menemukan Anak-anak dengan ekonomi menengah ke bawah di sekolah seperti ini. Ekonomi kelas atas dan anak-anak saudagar/Konglomeratlah yang menjadi penghuninya. Para orang tua rela merogoh kocek dalam-dalam dengan mengirimkan anaknya Di Sekolah seperti ini, alasan anak adalah segalanya maka kenyamanan, kualitas pendidikan dan masa depan yang cerah diupayakan semaksimal mungkin. Lalu bagaimana jika keadaan tak sesuai dengan harapan?

Ironi inilah yang tengah melanda Jakarta International School (JIS). Sekolah swasta Internasional ini mendadak mencuri perhatian media Indonesia. Bukan karena prestasi. Sebaliknya, JIS menodai dunia pendidikan dengan perbuatan karyawannya yang melakukan pelecehan seksual terhadap murid TK. Adalah seorang Ibu Siswa (TH) yang cemas akan kelakuan anaknya, murid TK JIS (AK-6 tahun) yang mendadak pendiam, sering buang air kecil, kehilangan berat badan 5kg dalam sepekan hingga hampir tiap malam mengigau saat tidur. Tak bisa mengontrol waktu buang air kecil, AK selalu memaksakan untuk Buang air sebelum sekolah dengan memijat alat kelaminnya. Bahkan Ia juga urung menggunakan Celana saat di rumah. “Sekarang dia kalau di rumah setengah telanjang. Hanya pakai baju saja. Kalaupun mau diajak keluar dia harus dibujuk dulu untuk memakai celana,” demikian keterangan TH di merdeka.com. Penasaran, TH juga mengamati badan anaknya yang ternyata ada memar berbentuk bulat diperutnya.

Awalnya, AK tak menceritakan keganjilan tersebut kepada ibunya. Namun setelah dibujuk, anak blasteran Belanda-Surabaya ini akhirnya mengadukan ketakutannya setiap memasuki toilet sekolah. Dan bahkan Ia telah disodomi oleh petugas kebersihan di sekolahnya. Tak menahan rasa pilunya lama-lama, TH segera melaporkan kasus tersebut kepada Polda Metro Jaya. Usut punya usut dua tersangka tersebut adalah pria penjaga toilet (AI dan VA) yang telah mengakui perbuatannya kepada AK. Pelaku mengaku telah menyodomi anak TK tersebut pada 20 Maret 2014. Tak tanggung-tanggung anak malang tersebut digilir oleh dua pria ini. Tragisnya lagi, AK disinyalir tertular penyakit Herpes seperti pengakuan ibunya “Anus anak saya itu setengah sudah membusuk. Dan permasalahannya anak saya juga kena herpes, sedangkan di tubuh Agung dan Awan tidak ditemukan gejala herpes. Berarti ini masih jadi pertanyaan siapa yang menularkan herpes ke anak saya” (merdeka.com). TH meyakini bahwa anaknya telah mengalami pelecehan tersebut beberapa kali dengan pelaku yang berbeda. Mengingat penjaga toilet di Sekolah tersebut juga banyak yang menggunakan jasa Outsorching yang bergantian saat karyawan (AI dan VA) sedang istirahat.

Kasus pelecehan ini mungkin bukan yang pertama terjadi dalam dunia pendidikan Indonesia dan mungkin juga bukan yang terakhir. Tetapi kasus ini jelas menjadi indikasi cacatnya mental dan kejiwaan beberapa masyarakat kita. Orang tua dari murid di JIS tentu saja tak pernah menyangka peristiwa ini. Dengan membayar pendidikan yang mahal, mereka berfikir telah menjamin keamanan dan kenyamanan anak-anak mereka. Mungkin juga mereka tak akan mengira bahwa sekolah Internasional yang sejak 1951 itu berdiri dengan biaya $30.000 pertahunnya ternyata masih menyimpan karyawan yang ‘sakit jiwa’.

Sekolah sebagai tempat menimba ilmu atau pendidikan memang selalu menyimpan banyak cerita. Terlepas dari tingkat kemahalan biaya pendidikan yang berbeda-beda, namun Sekolah tetaplah sebagai tempat sementara bagi anak-anak untuk belajar. Sekolah tak akan pernah menjadi tempat terbaik seorang anak untuk belajar, berapapun mahalnya. Jangan pernah menyepelekan Rumah, sebagai tempat belajar anak. Inilah sebenarnya tempat terbaik anak untuk belajar apa saja. Hanya disana seorang anak dijamin memperoleh keamanan dan kenyamanan belajar. Demikian halnya dengan uang, komunikasi yang kurang baik antara orang tua (TH) dengan anaknya (AK) tampak jelas dari kasus ini. TH jelas kecolongan memperhatikan anaknya yang sebenarnya telah mengalami hal buruk sejak 20 maret 2014. Namun karena tidak terlalu dekat dan peka, Korban bahkan tak merasa nyaman untuk menceritakan peristiwa yang dialaminya kepada orang tua. Usia enam tahun rasanya bukan usia dimana anak memiliki privasi dari orang tua. Usia itu adalah saat dimana seorang anak mengandalakan Orang tua dengan mengadukan segala yang dialami tanpa malu. Sayangnya, Orang tua AK tampak gagal membangun hubungan komunikasi yang baik dengan puteranya ini.

Sekali lagi, bagi orang tua dimanapun ini adalah pelajaran berharga yang harus ditanggapi serius. Walaupun Dengan membayar mahal pendidikan seorang anak, edukasi di rumah tetaplah yang terbaik. Dan orang tua yang peka terhadap anak tetaplah menjadi guru terbaik di dunia. Semoga saja kasus ini segera tuntas dan Pelaku ditindak tegas agar tak terjadi lagi kasus serupa. Semoga AK bisa bebas dari trauma dan kembali normal, sehingga Ia menjadi salah satu generasi emas yang kelak dapat mengubah dunia.

makanya gw paling benci ama pedofil, mau yang
sejati maupun yang wannabe.... T.A.I!!!

mbok jamu
17-04-2014, 04:49 AM
Pamer keamanan yang super ketat tapi petugas kebersihan dan tukang kebon, who can be anybody, bisa melewati security pada jam-jam sekolah.

Jangankan di sekolah, di kantor-kantor saja cleaner ya bekerja setelah jam kantor; gardener ya bekerja di luar, ndak ada akses ke dalam kantor.

Kalau hal ini bisa terjadi berarti window untuk kejahatan di sekolah ini besar sekali.

Sekolah internasional tapi managemen ngampung.

choodee
17-04-2014, 08:20 AM
ampe adek temen gw yang mau tes di JIS ga jadi. mana tesnya berlapis2 lagi, mehong, eh ternyata sok2 elit gitu milih karyawannya masih abal2.

Shaka_RDR
17-04-2014, 10:11 AM
Pamer keamanan yang super ketat tapi petugas kebersihan dan tukang kebon, who can be anybody, bisa melewati security pada jam-jam sekolah.

Jangankan di sekolah, di kantor-kantor saja cleaner ya bekerja setelah jam kantor; gardener ya bekerja di luar, ndak ada akses ke dalam kantor.

Kalau hal ini bisa terjadi berarti window untuk kejahatan di sekolah ini besar sekali.

Sekolah internasional tapi managemen ngampung.


errr.. mbok... gimana caranya cleaning service bisa bersihin bagian dalam tanpa dapat akses donk? pake telekinetik gitu? ;D
btw, walau sekolah bersalah karena ga tanggap, nutup2in berita dll, tapi PERUSAHAAN OUTSOURCING nya juga bersalah.
tujuan utama sekolah milih outsourcing karena mereka tidak sanggup (atau tidak mau) mengurusi hal2 printilan seperti recruitment, assessment, payroll dll.
terlepas dari kualitas perusahaan outsourcing yg dipilih oleh JIS, harusnya perusahaan outsourcing yang mengecek latar belakang karyawan outsourcenya, bukan JIS.


perusahaan outsourcingnya apaan sih? namanya kayanya ga ada disebut2.

porcupine
17-04-2014, 10:52 AM
^ kalo ngga salah outsource nya dari IS*

ini perusahaan outsourcing gede. Di daerah gw sering dipake hotel untuk tenaga back area hotel

et dah
17-04-2014, 10:52 AM
Sekian banyak bocah2 yang sekolah disana hanya bocah itu yang jadi korban?

nah ini keknya perlu di telusuri

ndugu
17-04-2014, 10:56 AM
yah, who would have thought.
kurasa hal ini bisa aja terjadi di mana aja
the school can only do so much, kalo pelakunya memang jahat ya mo gimana
untung ketangkep juga. dan semoga semua pihak lebih vigilant lagi dengan potensi2 kasus seperti ini
kudos buat ortunya korban juga yang go public mengenai ini, dan bukan hanya sembunyi2.
ini bagus untuk membangun awareness ke semua orang

mbok jamu
17-04-2014, 11:05 AM
errr.. mbok... gimana caranya cleaning service bisa bersihin bagian dalam tanpa dapat akses donk? pake telekinetik gitu? ;D


Adoh.. Shaka baca yang bener dong. Cleaner kerja di luar JAM sekolah/kantor. Mereka bisa masuk ke dalam sekolah itu tapi setelah sekolah bubaran, misalnya jam 4 sore dan aksesnya pun dibatasi misalnya sampai jam 6 sore.

Katanya international school...

lily
17-04-2014, 11:20 AM
VIVAnews ‏@VIVAnews

FOTO: Komnas PA Tunjukkan Foto Pelaku Pelecehan Seksual Murid TK http://goo.gl/mJQ0om pic.twitter.com/gIrVTNTOgo




https://pbs.twimg.com/media/BlVUphnCUAA36bD.jpg

et dah
17-04-2014, 11:26 AM
oooh cewe cowok
kirain cowok dua-duanya

choodee
17-04-2014, 11:26 AM
^
buset ternyata cewe satunya?? ::grrr::

lily
17-04-2014, 11:32 AM
BBM dari ibu korban , di forward oleh Wulan Guritno di Instagram.



https://fbcdn-sphotos-f-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn2/t1.0-9/1901170_10152332749551900_101570483428691550_n.jpg

---------- Post Merged at 10:32 AM ----------

Dr parents JIS ..

"Hi fam, aku sharing biar beritanya gak simpang siur dan pelajaran buat kita, td pagi aku abis ketemu keluarga korban pelecehan seksual yg di jis, my heart is completely broken, sedih bgt kl liat mereka. Ternyata anak itu bkn satu2 nya korban, sahabatnyapun jg kena dan ternyata ini udah sering terjadi tp mereka gak ngerti dan gak berani ngadu makanya diperkosanya berulang2 dlm bbrp waktu.

Awalnya ni anak (mark) pipis di toilet dan belepotan, trus petugas perempuan marah bilang krn kamu kotor2in lantai skrng kamu hrs di punish, trus ditelanjangin dan dia panggil pelaku lelaki utk masuk ngehukum mark, disuruh pijit2 tititnya dan bijinya ampe putih2 keluar dari tititnya.

Bbrp hari kemudian si pelaku perempuan tangkep sianak lg waktu pipis, tp kali ini disuruh nungging dan pelaku lelaki masukin tititnya ke pantat si anakBbrp hari kemudian setelah kejadian yg kedua kali di tangkep lagi di toilet dan diperkosa lg bergantian.

Dear moms, hari ini orang tua korban bicara ttg tragedi yang menimpa anaknya bravely didepan ratusan parents jis community dari 3 kampus. Yang diberitakan media sebagian besar adalah benar. So many heart breaking, painful and tears..

Dan menurut laporan kepolisian, suprisingly dalam bulan ini ada 7 kasus serupa terjadi di sekolah termasuk intermasional tapi sengaja dirahasiakan. Ga tau mungkin dibayar atau apa.

Sayangnya..kepala sekolah tidak memberikan fakta sesungguhnya. Seperti yang selalu terjadi pada tiap lembaga pendidikan, institusi, kantor, bahkan rumah ibadah seluruh dunia. Apalagi yang sudah punya nama besar di masyarakat. NO one speak up dgn alasan menjaga reputasi. Bahkan orang tua pun kadang memilih untuk bungkam.

Orang tua korban memberikan pelajaran:

kita selalu observasi perubahan perilaku anak. Ga cukup hanya nasehat, warning,dll. Tapi komunikasi dua arah perlu dimana anak bisa "trust" kita sbg orang tua mengungkapkan masalahnya. Tragedi bisa terjadi pada siapa, dimana, dan kapan saja. No one can guarantee our safe.

kandalf
17-04-2014, 02:24 PM
Manajemen sekolah sendiri (cuma) lalai mempekerjakan cleaning service outsorcing, padahal gurunya di tes psikologi berlapis2. Ini namanya musibah, bisa terjadi di sekolah (elit) mana saja.

Ada untungnya juga kali yak sekolah biasa/sekolah kampung. Asalkan masih di jam sekolah, nggak bakal ada yang aneh2 secara tempatnya disesaki segala penjual makanan, emak2 yang nungguin anaknya, sales, mobil bank keliling dan masih banyak lagi.

Karena Perusahaan Outsourcingnya cukup terpercaya dan memiliki reputasi. Jadi perusahaan outsourcingnya juga kecolongan di sini.


errr.. mbok... gimana caranya cleaning service bisa bersihin bagian dalam tanpa dapat akses donk? pake telekinetik gitu? ;D
btw, walau sekolah bersalah karena ga tanggap, nutup2in berita dll, tapi PERUSAHAAN OUTSOURCING nya juga bersalah.
tujuan utama sekolah milih outsourcing karena mereka tidak sanggup (atau tidak mau) mengurusi hal2 printilan seperti recruitment, assessment, payroll dll.
terlepas dari kualitas perusahaan outsourcing yg dipilih oleh JIS, harusnya perusahaan outsourcing yang mengecek latar belakang karyawan outsourcenya, bukan JIS.


perusahaan outsourcingnya apaan sih? namanya kayanya ga ada disebut2.


^ kalo ngga salah outsource nya dari IS*

ini perusahaan outsourcing gede. Di daerah gw sering dipake hotel untuk tenaga back area hotel

Aku sering nemu pegawainya kok.
Beberapa klien, para janitornya dari perusahaan ini.
Mereka juga outsourcing di bidang keamanan dan tempat parkir.





Pamer keamanan yang super ketat tapi petugas kebersihan dan tukang kebon, who can be anybody, bisa melewati security pada jam-jam sekolah.

Jangankan di sekolah, di kantor-kantor saja cleaner ya bekerja setelah jam kantor; gardener ya bekerja di luar, ndak ada akses ke dalam kantor.

Kalau hal ini bisa terjadi berarti window untuk kejahatan di sekolah ini besar sekali.

Sekolah internasional tapi managemen ngampung.



Adoh.. Shaka baca yang bener dong. Cleaner kerja di luar JAM sekolah/kantor. Mereka bisa masuk ke dalam sekolah itu tapi setelah sekolah bubaran, misalnya jam 4 sore dan aksesnya pun dibatasi misalnya sampai jam 6 sore.

Katanya international school...


Tidak tahu proses yang benar bagaimana.
Mungkin layak didiskusikan di thread yang terpisah.

Tetapi pengamatanku selama ini, janitor outsourcing sepanjang jam kerja dan di luar jam kerja. Dan tiap jam tertentu, mereka melakukan pengecekan WC apakah tisu-nya cukup, apakah ada tinja, apakah mampet, dan sebagainya dan memberi laporan.

Saya sudah pernah di beberapa klien dan cara kerjanya seperti itu. Jadi tidak di luar jam kerja seperti yang diceritakan mBok Jamu.


BBM dari ibu korban , di forward oleh Wulan Guritno di Instagram.



https://fbcdn-sphotos-f-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn2/t1.0-9/1901170_10152332749551900_101570483428691550_n.jpg

---------- Post Merged at 10:32 AM ----------

Dr parents JIS ..

"Hi fam, aku sharing biar beritanya gak simpang siur dan pelajaran buat kita, td pagi aku abis ketemu keluarga korban pelecehan seksual yg di jis, my heart is completely broken, sedih bgt kl liat mereka. Ternyata anak itu bkn satu2 nya korban, sahabatnyapun jg kena dan ternyata ini udah sering terjadi tp mereka gak ngerti dan gak berani ngadu makanya diperkosanya berulang2 dlm bbrp waktu.

Awalnya ni anak (mark) pipis di toilet dan belepotan, trus petugas perempuan marah bilang krn kamu kotor2in lantai skrng kamu hrs di punish, trus ditelanjangin dan dia panggil pelaku lelaki utk masuk ngehukum mark, disuruh pijit2 tititnya dan bijinya ampe putih2 keluar dari tititnya.

Bbrp hari kemudian si pelaku perempuan tangkep sianak lg waktu pipis, tp kali ini disuruh nungging dan pelaku lelaki masukin tititnya ke pantat si anakBbrp hari kemudian setelah kejadian yg kedua kali di tangkep lagi di toilet dan diperkosa lg bergantian.

Dear moms, hari ini orang tua korban bicara ttg tragedi yang menimpa anaknya bravely didepan ratusan parents jis community dari 3 kampus. Yang diberitakan media sebagian besar adalah benar. So many heart breaking, painful and tears..

Dan menurut laporan kepolisian, suprisingly dalam bulan ini ada 7 kasus serupa terjadi di sekolah termasuk intermasional tapi sengaja dirahasiakan. Ga tau mungkin dibayar atau apa.

Sayangnya..kepala sekolah tidak memberikan fakta sesungguhnya. Seperti yang selalu terjadi pada tiap lembaga pendidikan, institusi, kantor, bahkan rumah ibadah seluruh dunia. Apalagi yang sudah punya nama besar di masyarakat. NO one speak up dgn alasan menjaga reputasi. Bahkan orang tua pun kadang memilih untuk bungkam.

Orang tua korban memberikan pelajaran:

kita selalu observasi perubahan perilaku anak. Ga cukup hanya nasehat, warning,dll. Tapi komunikasi dua arah perlu dimana anak bisa "trust" kita sbg orang tua mengungkapkan masalahnya. Tragedi bisa terjadi pada siapa, dimana, dan kapan saja. No one can guarantee our safe.

Saya termasuk skeptis tentang sumber tak jelas (termasuk seorang artis Wulan Guritno atau Joko Anwar sekalipun), lily .
Bukannya membela JIS. JIS jelas melakukan kelalaian. Seorang guru seharusnya memastikan keamanan murid dari segala hal, termasuk pelecehan dan bullying. Termasuk dari orang luar, pekerja non-guru, sesama guru, dan sesama murid.

Tapi persaingan antar sekolah internasional itu cukup ketat. Jadi ada berita dari mulut-ke-mulut ralat.. dari twitter-ke-twitter-ke-instagram-ke-bbm jangan langsung dipercaya.



yah, who would have thought.
kurasa hal ini bisa aja terjadi di mana aja
the school can only do so much, kalo pelakunya memang jahat ya mo gimana
untung ketangkep juga. dan semoga semua pihak lebih vigilant lagi dengan potensi2 kasus seperti ini
kudos buat ortunya korban juga yang go public mengenai ini, dan bukan hanya sembunyi2.
ini bagus untuk membangun awareness ke semua orang

Aku setuju dengan nDugu.
Kenapa orang-orang fokus ke JIS?

Kasus seperti ini sudah sering terjadi.
Kasus Ibu RT di Bengkulu tahun 2013.
http://www.merdeka.com/peristiwa/modus-ibu-rt-berbuat-cabul-sering-ngaku-masuk-angin.html

Atau dulu kasus si codet di Bali tahun 2010
http://news.detik.com/read/2010/05/25/231815/1364091/10/si-codet-kelainan-jiwa

Atau kasus si bule Jerman di Bali
http://www.perthnow.com.au/news/western-australia/bali-village-wrecked-by-evil-pedophile/story-e6frg13u-1226389978264

Atau kasus Tjandra Adi Gunawan

Urusan soal JIS ditutup mah, itu urusan Mendikbud ama para ibu-ibu yang ingin anaknya sekolah di sana. Emang berapa banyak sih dari ibu2 di sini yang ingin anaknya sekolah di sana?

ISS ditutup?
ISS selama ini profesional. Mereka baru kecolongan sekali ini -- yang kutahu.. mungkin aku salah. Banyak pekerja tak bersalah di ISS yang menjalankan tugasnya dengan baik. Apa mereka harus menganggur hanya karena sebagian kecil, sangat kecil, dari teman mereka, yang bahkan mereka gak kenal, punya kelainan seksual?

Emangnya kalau TK JIS dan ISS ditutup lalu membuat anak-anak kita selamat dari pedofilia?

Shaka_RDR
17-04-2014, 03:24 PM
^setuju sama kandalf.

ternyata ISS toh outsourcingnya. ditempat gw juga pake ISS nih ;D

dan ISS emang kerja di dalam jam kerja + diluar jam kerja. jadi gw bingung klo misalnya mereka kerja di luar jam kerja doank seperti yg @mbok jamu (http://www.kopimaya.com/forum/member.php?u=1220) katakan.

sbenernya di JIS ini ada CCTV, tapi sayangnya ga ada CCTV yang diletakkan disekitar toilet.
ya ga semua tempat dipasangin CCTV juga sih, klo dipasang semua ntar dibilang pelanggaran privacy. dipasang salah, ga dipasang salah.

btw, TK doank ternyata international school yah. baru tau gw. gw kira mulai dari elementary ;D

Ronggolawe
17-04-2014, 03:42 PM
TK nya belum berizin..... pasang embel-embel inter
nasional, banyak ibu-ibu high-class kecantol.. :)

kandalf
17-04-2014, 04:08 PM
Wah.. Om Ronggo mestinya nanya bini,
dulu gimana gue tegang waktu dikasih tahu bini kalau Ara harus ditinggal sendirian saat di PAUD.

mbok jamu
17-04-2014, 04:29 PM
Tidak tahu proses yang benar bagaimana.
Mungkin layak didiskusikan di thread yang terpisah.

Tetapi pengamatanku selama ini, janitor outsourcing sepanjang jam kerja dan di luar jam kerja. Dan tiap jam tertentu, mereka melakukan pengecekan WC apakah tisu-nya cukup, apakah ada tinja, apakah mampet, dan sebagainya dan memberi laporan.

Saya sudah pernah di beberapa klien dan cara kerjanya seperti itu. Jadi tidak di luar jam kerja seperti yang diceritakan mBok Jamu.

Lho.. memangnya mbok cerita apa? Cleaner di JIS kah? Bukan! ::bwekk:: Cleaner di kantor mbok datang setelah jam kantor, jam 6 sore. Di tempat pak mbok ngajar datangnya jam 3 sore setelah jam sekolah, hanya ada 1 cleaner dari sekolah yang melakukan pengecekan rutin pada jam sekolah. Dan siapa pun yang masuk ke lingkungan sekolah pak mbok, harus punya blue card - a prevention and monitoring system for people working with children and young people.

Apakah sistem pemeriksaan seperti ini diberlakukan pada guru, admin, cleaner, tukang kebon, satpam (outsourcing atau bukan) di sekolah-sekolah international di Indonesia before they start working with children and young people?

Katanya international…

mbok jamu
17-04-2014, 04:54 PM
Aku setuju dengan nDugu.
Kenapa orang-orang fokus ke JIS?

Karena kejadiannya di dalam JIS. Coba kalau kejadiannya di Plaza Senayan, orang-orang pasti fokusnya ke PS.



Urusan soal JIS ditutup mah, itu urusan Mendikbud ama para ibu-ibu yang ingin anaknya sekolah di sana. Emang berapa banyak sih dari ibu2 di sini yang ingin anaknya sekolah di sana?

ISS ditutup?
ISS selama ini profesional. Mereka baru kecolongan sekali ini -- yang kutahu.. mungkin aku salah. Banyak pekerja tak bersalah di ISS yang menjalankan tugasnya dengan baik. Apa mereka harus menganggur hanya karena sebagian kecil, sangat kecil, dari teman mereka, yang bahkan mereka gak kenal, punya kelainan seksual?

Emangnya kalau TK JIS dan ISS ditutup lalu membuat anak-anak kita selamat dari pedofilia?

Emangnya ada tuntutan JIS dan ISS ditutup lalu pekerja lain dipecat semua? Please. Si ibu hanya menuntut pertanggungjawaban dari JIS yang sudah lalai melindungi anaknya. And especially when the parents pay top dollar for such international standard.

Shaka_RDR
17-04-2014, 05:18 PM
TK nya belum berizin..... pasang embel-embel inter
nasional, banyak ibu-ibu high-class kecantol.. :)

eh, darimana tau blon berizin? koq gw baca diberita ga ada yah? selip mata kayanya nih gw (kebanyakan baca jurnal, jadi skimming melulu ::hihi::)
gawat banget klo blon berizin tapi sudah beroperasi.

kandalf
17-04-2014, 05:24 PM
Pas kejadian di Facebook
gak ada tuh yang bilang "sudah.. blokir saja facebook dari Indonesia"

Pas kejadian di Bengkulu..
gak ada tuh yang bilang, "pecat aja suaminya".

Pas kejadian di Bali..
gak ada tuh, "tutup Bali.. larang turis datang ke Bali.. larang penduduk dari pulau lain ke Bali".

Dan gak ada tuh travel warning ke 'Bali' karena kasus pedofilia.

Tapi begitu JIS, tiba-tiba ada keinginan menutup JIS. Tuh lihat saja beritanya.
http://news.detik.com/read/2014/04/16/165316/2557254/10/tk-jis-belum-berizin-pengacara-korban-sodomi-ditutup-saja


Mendengar kabar ini, perwakilan korban kekerasan seksual di sekolah tersebut menuntut TK itu ditutup.

"Kalau seandainya dari kegiatan ilegal ini menghasilkan suatu masalah maka dia harus bertanggung jawab. Kalau perlu kembalikan uang semua orang tua murid," kata pengacara korban, Andi Asrun, di Kemendikbud, Jl Jenderal Sudirman, Jaksel, Rabu (16/4/2014).

...

"Minta ditutup dong, kita minta JIS ditutup. Dan ganti rugi sekalian. Ilegal kok dibiarkan. Ada korban, untuk itu polisi harus bertindak kalau perlu pasang police line di situ (JIS)," tegasnya.



Atau coba baca komentar dari berita ini http://news.detik.com/read/2014/04/16/154301/2557090/10/2-karyawan-jadi-tersangka-sodomi-di-jis-iss-indonesia-kami-prihatin

Kukutip dua komentarnya:

Frans Fei about 6 hours ago
bubarkan iss..!!! bubarkan jis...!!! hidup buruh...!!!



Rakyat_Pinggiran @rakyat_pinggiranabout 18 hours ago
memecat karyawan dan lepas tanggung jawab adalah ciri khas ISS. Gw hapal bener gaya ini, karena pernah mengalami sendiri perusahaan gw waktu itu di Semarang, uangnya dibawa lari oleh cleaning service ISS. Nyari Kepala cabangnya , namanya Jody, susahnya luar biasa. Selalu menghindar, Setelah diuber terus baru nongol, eh ngomongnya ringan aja \Kita ikut bertanggung jawab atas kasus ini. Kita sudah memecat karyawan tersebut\ Lalu ditanya lagi, bagaimana dengan uang yang dibawa kabur ? Ringan..



Lho.. memangnya mbok cerita apa? Cleaner di JIS kah? Bukan! ::bwekk:: Cleaner di kantor mbok datang setelah jam kantor, jam 6 sore. Di tempat pak mbok ngajar datangnya jam 3 sore setelah jam sekolah, hanya ada 1 cleaner dari sekolah yang melakukan pengecekan rutin pada jam sekolah. Dan siapa pun yang masuk ke lingkungan sekolah pak mbok, harus punya blue card - a prevention and monitoring system for people working with children and young people.

Apakah sistem pemeriksaan seperti ini diberlakukan pada guru, admin, cleaner, tukang kebon, satpam (outsourcing atau bukan) di sekolah-sekolah international di Indonesia before they start working with children and young people?

Katanya international…

Pertanyaannya,
yang menentukan standard operation procedure seperti itu dari pihak sekolah atau dari pihak penyedia jasa janitor?
Karena setahu saya,
penyedia jasa janitor terserah apa maunya klien. Yang penting tugas mereka membersihkan itu selesai.

Saya sendiri gak pernah bekerja di sekolah. Tapi pengalaman ditempatkan di berbagai kantor klien dan rata-rata semua janitornya outsourcing, mereka bekerja di jam kerja plus seusai jam kerja.

Ada beberapa klien yang menerapkan prosedur untuk keamanan data seperti
1. melarang komputer ditinggal dalam keadaan terbuka tanpa password;
2. melarang USB;
3. melarang memberitahu password ke orang lain;
4. kebijakan meja bersih (clean desktop policy);

dan kebijakan-kebijakan lainnya untuk memastikan tidak ada pencurian data oleh siapapun, termasuk janitor yang numpang lewat membersihkan karpet. Dan janitor bekerja di jam kerja.


Pak mBok dan mBok sendiri di luar negeri, kan? Saya dan Shaka menggambarkan bahwa di Indonesia, kerjaan janitor itu 'office hour' plus 'after hour'.
Tapi itu secara umum, pekerjaan janitor di Indonesia.
Silakan bagikan cerita, seperti apa sistemnya kalau di luar.


Soal keamanan,
saya belum pernah menemui langsung sistem 'blue card' yang mbok ceritakan. Tapi saya pernah dengar, di Amerika Serikat, di beberapa negara bagian, mereka yang terdaftar sebagai child-*** offender, pelaku kejahatan seks pada anak kecil, dilarang mendekati taman bermain dan sekolah. Setahu saya, hal tersebut belum diterapkan di Indonesia.

Lagipula, untuk mendaftar pelaku kejahatan kan harus ada kasus kejahatannya itu sendiri.
Tapi ISS ngakunya menggunakan psikolog untuk tes psikologi. Tampaknya gak ampuh untuk mendeteksi penyimpangan seksual ini.

choodee
17-04-2014, 05:58 PM
Kantor gw juga pake ISS. Dulu pas baru masuk gw sempat mempertanyakan sih, krn salah satu cleaning servis ada yg masih mudaaaa bgt, kayak masih anak smpan gitu, gw tanya itu apa ga kemudaan udah kerja, trus dijawab, ga papa asal bisa bersih2 ::doh:: dan waktu tu ada yg ketangkep nyuri laptop di kantor. Jadi ISS walo terkenal ampe pelosok keknya ga super2 juga merekrut orangnya :ngopi:

Gw jg mempertanyakan sistem JIS, setahu gw, namanya TK, biar TK kampung itu ngurusin anak2 itu jauh lebih ketat drpd sd, ponakan gw Tk aja kalo pipis masih suka ditemenin ke toiletnya ama gurunya. Lah ini kejadiannya di sekolah loh, gurunya apa ga curiga anak muridnya kok lama banget di WC ga dateng2 (kalo digarap kan pasti lama). Aneh :ngopi:

kandalf
17-04-2014, 06:27 PM
Benar, Chodee..
harusnya guru sadar ada yang tak beres.

surjadi05
17-04-2014, 07:50 PM
Berarti tetap aja kesimpulannya yg paling bersalah sekolahnya, mau guru , kepsek dan kalo si ronggo bener, jis belum punya izin wajar donk kalo ada wacana pembubauran. Jis ::ngopi::

tuscany
17-04-2014, 07:53 PM
Karena Perusahaan Outsourcingnya cukup terpercaya dan memiliki reputasi. Jadi perusahaan outsourcingnya juga kecolongan di sini.

Yup that's my point. Musibah kaya gini bisa terjadi pada siapa pun dan institusi mana pun.
Yang mesti dilihat sebenarnya gimana sistem perekrutan di ISS? Kalo udah bener sistemnya, ngejalaninnya bener nggak? Kalo mau ditarik lebih jauh lagi, sistem outsourcing (yg gampang di PHK) ada pengaruh nggak ke mental pekerja sehingga kurang panjang akal, misalnya.

JIS sendiri, guru kok pada nggak sadar kelakuan anak didiknya berubah? Anak kecil itu sangat sensitif loh, gampang sekali ketauan mereka abis kenapa2.

Kalo si ibu kayanya sadar yah, cuma agak telat. Biasanya anak kecil kalo ditanya langsung jawab apa adanya. Tapi bagus sekali dia fight sehingga korban lain pun ketauan.

Next step yang benar2 perlu adalah mengembalikan kondisi psikologis korban. Sodomi punya jejak yang khas, korban bisa jadi pelaku di masa datang kalo nggak ada treatment yang benar.

choodee
17-04-2014, 08:22 PM
^
Gw jg kepikiran, kenapa cukup lama baru ketahuan (kejadiannya kan maret), masalahnya ini anak 5 tahun loh, bukan abg atau pre-teens, makan aja mgkn masih belepotan, anaknya di-abuse ga mgkn si anak udah lihai nutupin emosi-nya, pasti dampak psikologisnya nyata terlihat lgsg setelah kejadian, belum lg dampak fisiknya, misal darah di pakaian dalam, cara berjalan yg berubah. Masa kek gini baru sadar sebulanan?

Gurunya lebih parah, kalo kejadian pas jam sekolah, abis dr toilet masa ga sadar anak didiknya abis mewek? Dan lama dr toiletnya. Kalo pas jam pulang sekolah ya, gw ga tau TK lain, tp TK sini ntu anak2 balita diawasin ketat biar ga keliaran sampe ada ortunya yg jemputin.

---------- Post Merged at 08:22 PM ----------

^
Gw jg kepikiran, kenapa cukup lama baru ketahuan (kejadiannya kan maret), masalahnya ini anak 5 tahun loh, bukan abg atau pre-teens, makan aja mgkn masih belepotan, anaknya di-abuse ga mgkn si anak udah lihai nutupin emosi-nya, pasti dampak psikologisnya nyata terlihat lgsg setelah kejadian, belum lg dampak fisiknya, misal darah di pakaian dalam, cara berjalan yg berubah. Masa kek gini baru sadar sebulanan?

Gurunya lebih parah, kalo kejadian pas jam sekolah, abis dr toilet masa ga sadar anak didiknya abis mewek? Dan lama dr toiletnya. Kalo pas jam pulang sekolah ya, gw ga tau TK lain, tp TK sini ntu anak2 balita diawasin ketat biar ga keliaran sampe ada ortunya yg jemputin.

Porcelain Doll
17-04-2014, 11:58 PM
Kantor gw juga pake ISS. Dulu pas baru masuk gw sempat mempertanyakan sih, krn salah satu cleaning servis ada yg masih mudaaaa bgt, kayak masih anak smpan gitu, gw tanya itu apa ga kemudaan udah kerja, trus dijawab, ga papa asal bisa bersih2 ::doh:: dan waktu tu ada yg ketangkep nyuri laptop di kantor. Jadi ISS walo terkenal ampe pelosok keknya ga super2 juga merekrut orangnya :ngopi:

Gw jg mempertanyakan sistem JIS, setahu gw, namanya TK, biar TK kampung itu ngurusin anak2 itu jauh lebih ketat drpd sd, ponakan gw Tk aja kalo pipis masih suka ditemenin ke toiletnya ama gurunya. Lah ini kejadiannya di sekolah loh, gurunya apa ga curiga anak muridnya kok lama banget di WC ga dateng2 (kalo digarap kan pasti lama). Aneh :ngopi:

ini bener banget
ga ada anak kecil...apalagi masih TK dibiarin sendirian di kamar mandi
apalagi lama....
entah dibantu sama guru, asisten guru, atau asisten sekolah

eve
18-04-2014, 04:10 AM
Bisa jadi, emaknya bocah baru pulang dari melancong ke luar negeri, si anak ama baby sitternya... Makanya baru ketahuannya agak telad. Then, bisa jadi juga, guru tk nya baru rapat, atau kurang guru(jadi gak sadar kalau ada anak didiknya gak ada), makanya gak sadar anak didiknya di toilet lamaaa... Apalagi udah ada cctv kan di sekolah? (Meski gak semua tempat). Jadi si guru merasa aman meninggalkan murid2nya. Ini juga salah satu alasan saya tega ninggalin si kecil di rumah, salah satunya faktor keamanan waktu sekolah... Guru2nya tetangga semua, dan putri2, akhwat2, 1guru pegang 5 anak, lebih mudah ngawasinnya...

choodee
18-04-2014, 10:57 AM
^
guru ninggalin murid TK nya karena rapat? kalo TK kampung yang murah bolehlah pake alasan ini (ini aja sepengetahuan gw jarang yg kek gini), ini TK internasional yang mehong booo! Biar ada CCTV juga tetep aja ya, dan sekali lagi ini anak TK, beda ama anak SD, masih pada balita, bayangin segerombolan anak balita ditinggal sendiri, gimana kalo ada yang nelan balok mainan, gimana kalo ada orang yang nyulik itu anak2 balita, ini aja udah kejadian ada sexual abuse, kalopun sampai ditinggal itu kelas TK dengan alasan apapun juga ntah rapat atau apa, berarti ya sistem pengajaran TK JIS yang gak mumpuni. Kalo sekolah yang gurunya kelayapan ninggalin anak gw yang masih balita dengan alasan ada CCTV, udah jelas gw ga bakal mau masukin anak gw ke TK itu.

mbok jamu
18-04-2014, 12:38 PM
Pas kejadian di Facebook
gak ada tuh yang bilang "sudah.. blokir saja facebook dari Indonesia"

Pas kejadian di Bengkulu..
gak ada tuh yang bilang, "pecat aja suaminya".

Pas kejadian di Bali..
gak ada tuh, "tutup Bali.. larang turis datang ke Bali.. larang penduduk dari pulau lain ke Bali".

Dan gak ada tuh travel warning ke 'Bali' karena kasus pedofilia.

Tapi begitu JIS, tiba-tiba ada keinginan menutup JIS. Tuh lihat saja beritanya.
http://news.detik.com/read/2014/04/16/165316/2557254/10/tk-jis-belum-berizin-pengacara-korban-sodomi-ditutup-saja


Atau coba baca komentar dari berita ini http://news.detik.com/read/2014/04/16/154301/2557090/10/2-karyawan-jadi-tersangka-sodomi-di-jis-iss-indonesia-kami-prihatin

Kukutip dua komentarnya:

Lho.. kenapa wacana di luar KM dibawa-bawa kemarih? Dari awal tret ini ndak ada yang menuntut atau berpikir bahwa JIS atau ISS harus ditutup atau dibubarkan. Ndak nyambung, mas.



Pertanyaannya,
yang menentukan standard operation procedure seperti itu dari pihak sekolah atau dari pihak penyedia jasa janitor?
Karena setahu saya,
penyedia jasa janitor terserah apa maunya klien. Yang penting tugas mereka membersihkan itu selesai.

Saya sendiri gak pernah bekerja di sekolah. Tapi pengalaman ditempatkan di berbagai kantor klien dan rata-rata semua janitornya outsourcing, mereka bekerja di jam kerja plus seusai jam kerja.

Ada beberapa klien yang menerapkan prosedur untuk keamanan data seperti
1. melarang komputer ditinggal dalam keadaan terbuka tanpa password;
2. melarang USB;
3. melarang memberitahu password ke orang lain;
4. kebijakan meja bersih (clean desktop policy);

dan kebijakan-kebijakan lainnya untuk memastikan tidak ada pencurian data oleh siapapun, termasuk janitor yang numpang lewat membersihkan karpet. Dan janitor bekerja di jam kerja.


ISS bertanggungjawab pada client-nya (JIS) menyediakan cleaning service dan JIS bertanggungjawab pada client-nya (murid/orangtua murid) menyediakan cleaning service di sekolah itu. Ketika terjadi kasus seperti, JIS bertanggungjawab pada orangtua murid karena JIS lah yang menyediakan cleaning service untuk muridnya. JIS ndak bisa melemparkan tanggungjawab tersebut kepada ISS.

Logikanya, justru karena JIS ndak tahu cleaner seperti apa yang disediakan ISS itu lah mereka harus benar-benar mengawasi cleaning service tersebut.



Pak mBok dan mBok sendiri di luar negeri, kan? Saya dan Shaka menggambarkan bahwa di Indonesia, kerjaan janitor itu 'office hour' plus 'after hour'.
Tapi itu secara umum, pekerjaan janitor di Indonesia.
Silakan bagikan cerita, seperti apa sistemnya kalau di luar.

Soal keamanan,
saya belum pernah menemui langsung sistem 'blue card' yang mbok ceritakan. Tapi saya pernah dengar, di Amerika Serikat, di beberapa negara bagian, mereka yang terdaftar sebagai child-*** offender, pelaku kejahatan seks pada anak kecil, dilarang mendekati taman bermain dan sekolah. Setahu saya, hal tersebut belum diterapkan di Indonesia.

Lagipula, untuk mendaftar pelaku kejahatan kan harus ada kasus kejahatannya itu sendiri.
Tapi ISS ngakunya menggunakan psikolog untuk tes psikologi. Tampaknya gak ampuh untuk mendeteksi penyimpangan seksual ini.


Setiap orang dewasa yang bekerja dengan anak-anak atau remaja di Australia harus punya blue card sebelum mereka diperbolehkan bekerja di sekolah-sekolah, child care, youth services, dan sarana lain yang berhubungan dengan anak-anak dan remaja. Siapapun yang punya criminal record ndak bisa punya blue card dan ndak boleh bekerja dengan anak-anak/remaja.


http://www-static2.spulsecdn.net/pics/00/00/16/50/165054_1_M.jpg


Betul, untuk mendaftar pelaku kejahatan harus ada kasus kejahatannya itu sendiri. Tapi siapa bilang kedua orang tersebut belum pernah melakukan kejahatan itu sebelumnya? Kalau mbok lihat dari ceritanya, kedua orang itu sepertinya nyaman sekali ketika melakukan tindak kejahatan tersebut padahal resiko ketahuaannya kan besar sekali; dilakukan saat jam sekolah, di tempat umum dan si anak buka mulut. Tapi keduanya seperti ndak punya rasa takut. Shouldn't that be the question?

Management JIS sudah paham dengan kondisi di Indonesia toh, dengan high fences, high security dsb; tapi membiarkan orang yang ndak mereka ketahui bekerja di dalam sekolah tanpa pengawasan? Jangan ngaku internasional kalau penerbangan-nya masih domestik. Jangan-jangan selama ini nyomot guru dari jalan Jaksa.

red_pr!nce
18-04-2014, 03:40 PM
Kasus ini heboh banget, saking hebohnya sampai-sampai yayasan sekolah tempat gw kerja juga ambil tindakan.
Seluruh pegawai outsourcing di sekolah tempat gw kerja langsung didata ulang dan di-screening melalui tes psikologi.
Maklum, sekolah tempat gw kerja juga punya nama/reputasi yang bagus, jadi gak mau kecolongan seperti yang terjadi di JIS.

TheCursed
18-04-2014, 05:13 PM
Test psikologi di Indo bisa banget di akalin.
banyak buku di jual di toko yang isinya tentang bocoran biar bisa lulus test psikologi untuk masuk kerja.

re-test psikologi... gue nggak yakin efektif.

serendipity
18-04-2014, 08:48 PM
Dulu gw TK di kampung, dan waktu itu tergolong anak yg menggemaskan (menurut ibu2 TK) :mrgreen:
Untung gak ada kejadian yg seperti ini di TK gw saat itu.
Jadi gw gak bisa mengambil nilai plus dimana international itu bisa lebih unggul dibanding TK kampung.
Kebetulan waktu itu ade gw TK di tempat yg beda, levelnya agak diatas TK gw... dan sukur gak ada apa-apa. Padahal ade gw lebih montok dibanding gw *penting* ya paling kejadian ade gw di cubitin doank, karna ada guru yg gemes dengan pipinya ade ;D
OB or CS gak ada yg rese atau jelalatan.

Gw pikir orang yg beraninya sodomi anak kecil selain menderita kelainan jiwa, juga harus disuntik mati. Supaya gak menyebar virus herpes dan sejenisnya di penjara kelak

TheCursed
18-04-2014, 10:25 PM
...
Gw pikir orang yg beraninya sodomi anak kecil selain menderita kelainan jiwa, juga harus disuntik mati. Supaya gak menyebar virus herpes dan sejenisnya di penjara kelak

Suntik mati ? meh... pake cara US aja, Suntik Kebiri. So bernapas, bisa di daya gunakan oleh negara, tapi nggak bisa juga di bilang 'hidup'. Di penjara dalam badannya sendiri. :beliz3:

et dah
18-04-2014, 10:40 PM
jadi intinya semua salah kecuali si anak
dan semuanya korban kecuali si pelaku
dengan takaran yang berbeda-beda tentunya

surjadi05
19-04-2014, 06:14 AM
Suntik mati ? meh... pake cara US aja, Suntik Kebiri. So bernapas, bisa di daya gunakan oleh negara, tapi nggak bisa juga di bilang 'hidup'. Di penjara dalam badannya sendiri. :beliz3:
Banyak loh kasus pedo ga pake "burung" nya tapi" alat"
Lainnya ::kesal::

TheCursed
20-04-2014, 04:15 AM
Banyak loh kasus pedo ga pake "burung" nya tapi" alat"
Lainnya ::kesal::

no. Kalo yang pake chemical itu bukan tools-nya yang di bunuh, tapi hormon pendorongnya.
so, analoginya kayak PC nggak di kasih listrik. Semuanya masih ada di sana, tapi nggak bisa fungsi sama sekali karena 'tenaga pendorong'-nya nggak ada. Paling bagus fungsinya terdegradasi cuma buat penindih kertas atau ganjel pintu.

Tapi, cara kebiri kayak gini, membunuh hormon, akan membangun ketidak seimbangan kimia tubuh kalau di terapkan dalam jangka panjang. Yang biasanya berujung pada berbagai macam penyakit... kanker salah satunya. Kalo nggak itu, masih ada gagal ginjal, atau kerusakan hati....
So, to put it simply, it's a very slow painful death penalty with lots of depression sprinkled on top.

Yeah, I did tell you guys it's an 'evil' punishment.

choodee
20-04-2014, 12:32 PM
Kalo maw punishment ke pedo, gw jadi inget pilem 7 Days, yg bapak balas dendam anaknya diperkosa dan dibunuh. Pelakunya lehernya diikat ke gantungan, terus kakinya satu dihantam sampai patah, si pelaku harus berdiri dengan satu kakinya terus menerus atau dia bakal mati kegantung. Selama bebrapa hari si pelaku teriak2 kesakitan karena dia harus alternate mijakin kakinya yg patah ke lantai supaya dia ga kegantung. Gw lebih suka hukuman kek gini ;D survive with painful way


Btw, gw baca di twitter katanya TK JIS ditutup yak, dan uang sekolahnya sebulan 20juta ::doh:: emang di indo ini ngejual nama2 bule dan asing bisa ngadalin org2.

TheCursed
20-04-2014, 11:58 PM
^Get creative sistah... :)

Porcelain Doll
21-04-2014, 12:40 AM
duit sekolahnya bisa ngidupin beberapa keluarga dalam sebulan ;D

yanwok
21-04-2014, 09:08 AM
Ada yang kuliah psikologi?

Ini belum tentu kasus pedofil. Karena untuk orang bisa didiagnosa sebagai pedofil itu ada syarat-syaratnya.

Sepertinya memang kasus kejiwaan aja...

Alip
21-04-2014, 09:41 AM
Yang pasti ini kasus pelecehan seksual terhadap anak, semua syaratnya sudah terpenuhi, pedofil ataupun bukan... :luck:

surjadi05
21-04-2014, 09:54 AM
TEMPO.CO , Jakarta: Ketua Satuan Tugas Perlindungan Anak, M. Ihsan, mengatakan dari tiga tersangka dalam kasus pelecehan seksual di Taman Kanak-kanak Jakarta International School (JIS), tersangka perempuan berperan sebagai otak pelecehan.

Hal tersebut terungkap saat Ihsan mendengar penjelasan bocah korban pelecehan. Tersangka perempuan yang awalnya sempat dilepas pihak kepolisian itu, ternyata terindikasi terlibat langsung dalam kasus tersebut. (Baca: JIS Buat Surat Edaran, Begini Isinya)

"Kalau ada (anak) yang kencing sembarangan, kena hukuman. Dalam setiap kejadian, dia (tersangka perempuan) yang akan menghukum," kata Ihsan kepada Tempo, Ahad, 21 April 2014. Obyek hukuman adalah si bocah yang diperintahkan melakukan tindakan seksual kepada tersangka laki-laki.

Tersangka laki-laki maupun perempuan menikmatinya. "Dia (tersangka perempuan) punya kepuasan sendiri kalau menghukumnya," ujar Ihsan. Perbuatan yang diperintahkan ke bocah itu, kata dia, bahkan bisa membuat orang dewasa muntah jika mendengarnya. (Baca: Besok, Menteri Nuh Tentukan Nasib JIS)

Ihsan meminta penegak hukum menghukum tersangka perempuan seberat-beratnya. Dia merujuk pada Pasal 81 dan 82 Undang-Undang Perlindungan Anak yang mengatur hukuman penjara 15 tahun bagi pelaku yang memaksa anak bersetubuh dengan pelaku atau orang lain. "Tidak hanya yang melakukan, tapi juga yang membantu, mengantar, semua sama," kata Ihsan.

Sebelumnya, korban pelecehan seksual di JIS adalah bocah usia 5 tahun yang mengenyam bangku taman kanak-kanak. Polisi sudah menetapkan tiga tersangka petugas kebersihan alih daya dalam kasus ini, yaitu Agung, Awan, dan Afrisca. (Baca pula: 'JIS Sebut Kasus Penyerangan, Bukan Pelecehan Seksual').

Belakangan, polisi juga memeriksa dua terduga pelaku lainnya. Temuan Kementerian Pendidikan berdasar keterangan orang tua murid lainnya lebih mengejutkan, kekerasan seksual di sana diduga telah terjadi bertahun-tahun.

ATMI PERTIWI

serendipity
21-04-2014, 11:22 AM
Gila ya tuh cewek gak tau bedanya hukuman atau pelecehan. Ini cewek emang sakit jiwa jelas.
Otaknya kotor amit ya jadi cewek :muntah:

second_life
21-04-2014, 12:34 PM
^ erm..... otak kotor ga dipengaruhi gender deh kayaknya ;D

serendipity
21-04-2014, 12:51 PM
^ yeah bener sik.. cuma cewe setau gw relatif lebih mikir long term kalo mau ngelakuin hal menjijikan kaya gitu.
Karna cewe kan mikir gimana ntar anaknya kalo udah gede. Karma exist gituh ;D

yanwok
21-04-2014, 01:05 PM
Iya kong, cuma agak gmana gitu klo langsung ngejudge orang tuh pedofil..

Mirip sama penggunaan kata autis...

eve
21-04-2014, 11:13 PM
Salah satu efek domino wanita pekerja ...... #kabuur

Casanova Love
22-04-2014, 10:00 AM
Ini kjadian yg mnyedihkan dan pbuatan yg tidak dapat dibenarkan.
Child abuse adalah sangat tcela.

Saya kadang ngebayangin nih,
Sseorang yg bkerja sbg cleaning dg gaji bulanan lets say UMP, yaitu 2,5.
Kmudian shari-hari mlihat anak-anak orang kaya yg english-speaking, kulit bersih, naik mobil mewah, mngenakan plengkapan sekolah mahal dan (mungkin) anak-anak ini bsikap tak-acuh kpd para cleaning ini.

Faktor di atas bisa jadi pemicu yg timbul karena rasa iri/kcemburuan sosial.

Namun kan banyak cleaning mngalami hal serupa lalu mngapa orang-orang ini mmutuskan utk mlakukan kjahatan?

Faktor brikutnya adalah faktor pendukung, mungkin saja krn kurangnya pengawasan di lingkungan sekolah dan just happen bahwa ada bbrp cleaning yg sepakat mlakukan intensi yg sama.

Slanjutnya adalah problem utama.
Mngapa si prempuan bisa mjadi sbegitu abusive pd anak-anak?
Mngapa teman-teman cleaning lainnya bisa abusive juga?
Faktor internal apa di dalam diri mreka yg mdorong mreka mlakukan itu?

----

Urzu 7
23-04-2014, 01:18 PM
^ saya pikir ini bukan masalah kesenjangan sosial, namanya juga anak2 wajarlah bersikap tak acuh terhadap orang lain

dan perempunan ini pede tanpa mempertimbangkan resikonya kalo ada anak yang melapor bisa mengancam bocah2 disana selama aksinya bertahun tahun.

Alethia
23-04-2014, 04:11 PM
devils get together. Kalo mikirin ntr kalo ketauan gmana,Ntar kapan bakal ketauan, di korban no berapa, karma bla bla.Mereka kan devil, mereka tau they belongs to hellso why wait? Kata mereka.

danalingga
23-04-2014, 04:58 PM
JIS Akui Penjahat Pedofil Mantan Karyawannya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--FBI merilis informasi mereka sedang menangani salah satu kasus kekerasan seksual terburuk yang menimpa anak. Pelaku diketahui bernama William James Vahey, (64 tahun) asal South Carolina. FBI menduga Vahey sudah memperkosa 90 anak.
Celakanya, Vahey yang berprofesi guru pernah menjadi staf pengajar di Jakarta International School (JIS). Ia mengajar di JIS dalam kurun waktu 1990-an hingga awal tahun 2000-an.
Menanggapi hal itu, Timothy Carr mengatakan, ia juga baru memperoleh informasi dari sekolah internasional yang berada di Caracas, Venezuela mengenai penyelidikan yang dilakukan oleh Federal Bureau of Investigation (FBI) Amerika Serikat.
"Setelah memperoleh informasi tersebut, kami segera menghubungi pihak FBI untuk melakukan verifikasi mengenai kasus tersebut,"ujarnya, Rabu, (23/4).
Dalam kesempatan itu, Tim mengakui dan mengkonfirmasikan kalau tersangka William James Vahey adalah mantan karyawan Jakarta International School. "Dia juga sudah berhenti pada 2002," katanya.
William James Vahey sendiri pernah mengajar di berbagai belahan dunia seperti di Nikaragua, London, Inggris, Venezuela, Dhahran, Athena, Tehran, Madrid, Beirut, dan Jakarta.

kecap (http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/14/04/23/n4h62y-jis-akui-penjahat-pedofil-mantan-karyawannya)

Jangan2 ini bibitnya nih. Secara orang ini profesional.

Alethia
23-04-2014, 05:32 PM
Jgn2 si clining serpis ex korban tuh org.

tuscany
23-04-2014, 06:21 PM
Oh no.. pantesan di internet beredar capture postingan mantan anak2 JIS yang bilang cleaning servicenya mah belom apa2 ketimbang gurunya.

eve
23-04-2014, 07:17 PM
Buseet dah... Edunnn.... Pshyco dia mah...

lily
24-04-2014, 10:41 AM
Korban Kedua JIS Alami Kejahatan Seksual di Ruang Kelas





JAKARTA, KOMPAS.com — Korban kedua kejahatan seksual di Jakarta International School (JIS) mengaku mengalami tindakan asusila itu di ruang kelas. Hal itu dikatakan Sekretaris Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda.

"Korban kedua ini mengatakan mengalami pelecehan di dalam toilet dan juga ruang kelas. Ada satu pelaku baru selain dua pelaku yang sudah ditangkap polisi," kata Erlinda di kantor KPAI, Jakarta, Rabu (23/4/2014).

Tanpa mengungkap identitas korban ataupun keluarga, Erlinda mengatakan bahwa korban berjenis kelamin laki-laki dan merupakan teman sekelas AK, korban pertama kekerasan seksual di TK JIS.

Menurut pengakuan korban kepada KPAI, kejahatan itu terjadi ketika korban sedang membuat senjata mainan dari gulungan tisu toilet di dalam kelas pada jam istirahat, sekitar pukul 11.00 WIB.

Tiba-tiba pelaku yang merupakan petugas kebersihan (cleaning service) mendorong korban ke sebuah ruang yang tidak dilengkapi kamera CCTV, dan melakukan perbuatannya.

"Ini adalah pelaku yang berbeda. Makanya kami akan minta foto cleaning service lainnya. Korban hanya ingat pelaku menggunakan baju biru," sambungnya.

Korban mengaku, pelaku sudah melakukan tindakan itu berkali-kali. "Saya shock mendengar laporan ini. Kami akan terus dorong pihak kepolisian untuk usut pelaku pelecehan ini," kata dia.

Menurut dia, pihak KPAI akan berdialog dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta pihak kepolisian untuk terus melakukan penyidikan.

"Kami minta semua karyawan di JIS tes darah, termasuk karyawan pengganti di Pattimura," ujar Erlinda.

Sebelumnya diberitakan, KPAI menerima laporan dari seorang siswa lain di TK JIS bahwa dia mengalami kekerasan seksual. Korban merupakan teman AK, siswa TK JIS yang menjadi korban kejahatan seksual petugas kebersihan sekolah itu. Dalam kasus AK, polisi telah menetapkan dua tersangka, yakni Awan dan Agun.

---------- Post Merged at 09:41 AM ----------


http://assets.kompasiana.com/statics/files/2014/04/1397914431378869296.jpg

Shaka_RDR
24-04-2014, 12:40 PM
Ini kjadian yg mnyedihkan dan pbuatan yg tidak dapat dibenarkan.
Child abuse adalah sangat tcela.

Saya kadang ngebayangin nih,
Sseorang yg bkerja sbg cleaning dg gaji bulanan lets say UMP, yaitu 2,5.
Kmudian shari-hari mlihat anak-anak orang kaya yg english-speaking, kulit bersih, naik mobil mewah, mngenakan plengkapan sekolah mahal dan (mungkin) anak-anak ini bsikap tak-acuh kpd para cleaning ini.

Faktor di atas bisa jadi pemicu yg timbul karena rasa iri/kcemburuan sosial.

Namun kan banyak cleaning mngalami hal serupa lalu mngapa orang-orang ini mmutuskan utk mlakukan kjahatan?

Faktor brikutnya adalah faktor pendukung, mungkin saja krn kurangnya pengawasan di lingkungan sekolah dan just happen bahwa ada bbrp cleaning yg sepakat mlakukan intensi yg sama.

Slanjutnya adalah problem utama.
Mngapa si prempuan bisa mjadi sbegitu abusive pd anak-anak?
Mngapa teman-teman cleaning lainnya bisa abusive juga?
Faktor internal apa di dalam diri mreka yg mdorong mreka mlakukan itu?

----

Faktor kesenjangan sosial dimasukkan?
mungkin ini salah satu contohnya terhadap kasus JIS

http://banjarmasin.tribunnews.com/2014/04/22/di-facebook-polisi-ini-sebut-pelaku-pelecehan-seksual-jis-pahlawan-bangsa


Reza Indragiri Amriel, seorang pakar Psikologi Forensik, mengungkapkan kekesalannya ketika melihat status Facebook seorang polisi terkait kasus pelecehan seksual yang dialami oleh siswa JIS."A***ng....20 Juta per bulan buat TK...Kalau gitu aku dukung para pelaku pelecehan seksual itu...Mereka kudunya jadi pahlawan bangsa," demikian status polisi yang ditulis di jejaring sosial Facebook.

Adapun akun tersebut memakai nama Dedi Nur Andriansyah. Tulisan itu diposting pada 19 April pukul 16.45 WIB sebagai bagian dari komentar pemilik akun akan tautan berita yang berjudul "Ibu Korban: Sudah bayar Rp20 juta/BUlan, Ternyata TK JIS Tak Berizin", yang juga diikutsertakan dalam rangkaian status Facebook-nya.
Indra mengaku prihatin dengan komentar polisi tersebut.


"Mengkritik soal mahalnya biaya TK boleh saja. Tapi menyebut pelaku pecehan seksual sebagai pahlawan bangsa sungguh keterlaluan. Sudah rusak kemanusiaannya. Dia ini polisi lagi," ungkap Reza kemudian.

Casanova Love
24-04-2014, 01:01 PM
faktor utamanya bisa jadi bukan kesenjangan sosial / kcemburuan sosial, tp itu bisa menjadi faktor pendukung.

silverjade
24-04-2014, 02:28 PM
This

Satu lagi korban sodomi di TK JIS melapor ke KPAI
MERDEKA.COM. Belum tuntas penyidikan kasus pertama, seorangsiswa TK Jakarta Internasional Scholl (JIS) lain mengaku menjadi korban sodomi.Siswa itu langsung melapor ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Rabu (23/4).
Sekretaris Jenderal KPAI Erlinda membenarkan hal tersebut bahwa pihaknya hariini menerima laporan dari salah seorang korban sodomi. Pelaku diduga lebih darisatu orang.
“KPAI dengan tegas mengatakan iya ada korban baru dan sedang digali kesaksiandan hal-hal yang dibutuhkan,” ujar Erlinda di kantor KPAI Jalan Teuku Umar No10-12 Menteng, Jakarta Pusat.
Korban merupakan berjenis kelamin laki-laki. “Korban satu kelas dengan korbansebelumnya. Namun kejadiannya sendiri terjadi sekitar awal atau pertengahanakhir Januari lalu,” tandasnya.

Erlinda mengatakan, ibunda korban merupakan Warga Negara Indonesia (WNI)keturunan Jerman dan ayahnya orang Spanyol. Kondisi korban saat ini ketakutansehingga belum berani melaporkannya ke pihak kepolisian.

“Saya shock ngomongnya, yang jelas kami akan memberikan perlindungan maksimalkepada korban. Langkah konkretnya yaitu perlindungan hukum, psikologi maupunsosial serta memberikan terapi-terapi agar lupa memorinya mengenai kejadiantersebut,” katanya.

Ia berharap kepada pihak JIS untuk lebih kooperatif dan tidak menutupi kasusini. “Kami juga meminta JIS untuk koperatif dan masih banyak yang ditutupi dankita tak mau ada korban lainnya karena berdasarkan galian bahwa guru jugamengetahui terjadinya kasus ini,” tegas Erlinda.
[url] https://id.berita.yahoo.com/satu-lagi-korban-sodomi-di-tk-jis-melapor-110752533.html[/url (https://id.berita.yahoo.com/satu-lagi-korban-sodomi-di-tk-jis-melapor-110752533.html%5b/url)]
And this

MERDEKA.COM. WilliamJames Vahey, buron FBI terkait kasus paedofil yang bunuh diri pada Maret laluternyata pernah menjadi pengajar di Jakarta International School (JIS) selama10 tahun, dari 1992 hingga 2002.

Hingga kini FBI masih melakukan inventaris berbagai kasus yang pernah dilakukanVahey kepada anak didik berusia 12 hingga 14 tahun, yang diduga sudahdilakukannya puluhan tahun.

Pihak JIS sendiri telah mengakui bahwa William James Vahey pernah mengajar diJIS dalam kurun waktu sekitar 10 tahun.

"Kami baru-baru ini saja memperoleh informasi dari sekolah internasionalyang berada di Caracas, Venezuela mengenai penyelidikan yang dilakukan olehFederal Bureau of Investigation (FBI) Amerika Serikat. Setelah memperolehinformasi tersebut, kami segera menghubungi pihak FBI untuk melakukanverifikasi. Bersama ini kami mengkonfirmasikan bahwa tersangka adalah mantankaryawan Jakarta International School yang berhenti pada 2002," kata pihakJIS dalam rilis yang diterima merdeka.com, Rabu (23/4).

Pihak JIS mengaku akan bekerjasama dengan FBI untuk menyelidiki kasus ini. JISjuga berkomitmen menutup sementara TK yang selama ini memang belum memiliki izin.

"Masalah tersebut saat ini sedang berada di bawah penyelidikan pihak FBI.Kami akan bekerjasama sepenuhnya dengan mereka, sementara itu kami juga akantetap fokus dengan situasi yang saat ini masih berlangsung, termasuk keputusanpenutupan sementara sekolah Early Childhood Program kami."

William James Vahey pernah menjadi pengajar di JIS selama 10 tahun, dari 1992hingga 2002. Hingga kini FBI masih melakukan inventaris berbagai kasus yangpernah dilakukan Vahey kepada anak didik berusia 12 hingga 14 tahun, yangdiduga sudah dilakukannya puluhan tahun.
Web resmi FBI memuat salah satu modus yang dilakukan Valey. Sebelum 'memangsa',dia terlebih dahulu memberikan obat tidur kepada korban, kemudian menganiayakorban di luar nalar manusia.
Patrick Fransen, agen FBI veteran yang khusus menangani kejahatan terhadap anakmencatat bahwa Valey telah mengajar di sekolah-sekolah Amerika di luar negerisejak 1972. "Saya khawatir bahwa ia mungkin telah memangsa banyak siswalain sebelum tahun 2008. Aku belum pernah melihat kasus lain, di mana seorangindividu mungkin telah mencabuli banyak anak-anak selama suatu jangka waktuyang panjang," kata Fransen.
Selain mengajar, Vahey juga tercatat sebagai pelatih olahraga anak laki-laki dibeberapa sekolah tempat ia mengajar. "Dia memiliki akses ke anak-anak,karena posisinya kepercayaan. Dia menciptakan sebuah sistem yang memberinyakesempatan dan sarana untuk menganiaya anak-anak," terang sumber yangsama.
Vahey pernah dipenjara untuk kasus penganiayaan anak di tahun 1969. Diameninggal di tahun 2014, dengan cara bunuh diri lantaran foto-foto kanibalnyaterhadap anak kecil diketahui oleh atasannya. Saat kejadian, dirinya terdaftarsebagai pengajar sejarah dunia kelas sembilan dan geografi di AmericanNicaraguan School, Managua, Nicaragua.
File milik Valey setidaknya berisi gambar grafis seksual pada 90 korban. Hasilpenyelidikan FBI telah mengungkapkan bahwa Vahey melakukan pelecehan seksualterhadap siswa sepanjang karirnya.
Dia tercatat mengajar di banyak sekolah Amerika di luar negeri. Seperti diNikaragua, Inggris, Venezuela, Indonesia, Arab Saudi, Yunani, Iran, Spanyol danLebanon.
And this

Siswi SD pernah diperkosa sampai pingsan di toilet JIS
MERDEKA.COM. Ketua Komisi Perlindungan AnakIndonesia (KPAI), Asrorun Ni'am Sholeh mengungkapkan pernah terjadi tindakanperkosaan terhadap anak Sekolah Dasar (SD) berusia 9 tahun di JakartaInternasional School (JIS). Namun kasus itu ditutup rapat oleh JIS.
"Perlu diketahui, tahun sebelumnya, itu pernah kejadian anak di JIS jugapernah diperkosa di situ (sekolah), sampai pingsan di toilet," kataAsrorun saat ditemui di kantor KPAI, Jalan Teuku Umar Nomor 10-12, Menteng,Jakarta Pusat, Rabu (23/4).
KPAI, lanjut Asrorun, mengetahui informasi terkait pemerkosaan tersebut dariorang tua siswa di JIS. Orang tua korban sempat melaporkan kasus pemerkosaanitu ke pihak JIS, namun tak mendapat tanggapan bahkan menutupi kasus itu.
"Kasus pemerkosaan itu sampai dilaporkan ke sekolah tetapi pihak sekolahitu malah menutupinya. Keterangan itu dari beberapa saksi termasuk dua orangtua yang melaporkan ini," tuturnya.
Asrorun menilai, banyak kasus kriminal yang ditutupi oleh pihak JIS. Maka,tugas Kemendikbud untuk menginvestigasi masalah tersebut. "Ini banyak halyang perlu disingkap di JIS," tegas Asrorun.
Sumber: Merdeka.com (http://www.merdeka.com/peristiwa/siswi-sd-pernah-diperkosa-sampai-pingsan-di-toilet-jis.html)
Sebelum semakin tambah korban sudahlah tutup saja

surjadi05
24-04-2014, 04:29 PM
yg gw gak ngerti

"Perlu diketahui, tahun sebelumnya, itu pernah kejadian anak di JIS jugapernah diperkosa di situ (sekolah), sampai pingsan di toilet," kataAsrorun saat ditemui di kantor KPAI, Jalan Teuku Umar Nomor 10-12, Menteng,Jakarta Pusat, Rabu (23/4).
KPAI, lanjut Asrorun, mengetahui informasi terkait pemerkosaan tersebut dariorang tua siswa di JIS. Orang tua korban sempat melaporkan kasus pemerkosaanitu ke pihak JIS, namun tak mendapat tanggapan bahkan menutupi kasus itu.
"Kasus pemerkosaan itu sampai dilaporkan ke sekolah tetapi pihak sekolahitu malah menutupinya. Keterangan itu dari beberapa saksi termasuk dua orangtua yang melaporkan ini," tuturnya.


yg gw gak ngerti kok orangtuanya ga kepikiran lapor ke polisi, kalo anak gw digituin dan sekolah menutupi gw hire preman untuk bakar sekolahnya ::arg!::::arg!::::arg!::::arg!::

neofio
24-04-2014, 04:36 PM
akhirnya di JIS mulai di periksa segalanya

di periksa imigrasi, guru WNA-nya,

opera
24-04-2014, 04:43 PM
setelah kejadian baru diperiksa
seperti biasa... kenapa gak dari awal berdiri jis di cek dulu kelengkapannya, guru guru nya dll dll
mungkin udah disogok makanya lsg di kasi ijin

neofio
24-04-2014, 04:51 PM
kemampuan mengajar guru asing di JIS ???modal tampang bule kah

::ungg::

saya pernah di ajar sama dosen asing asal Rusia, saat itu dosen asing itu rekomendasi ketua jurusan saya, ternyata lebih enak diajar sama dosen asing

::hihi::

---------- Post Merged at 03:51 PM ----------


setelah kejadian baru diperiksa
seperti biasa... kenapa gak dari awal berdiri jis di cek dulu kelengkapannya, guru guru nya dll dll
mungkin udah disogok makanya lsg di kasi ijin
opera

karena JIS swasta, pasti ada kepentingan orang yg berkuasa penuh/penyumbang dana/investor

tuscany
24-04-2014, 11:58 PM
Si Cinta Laura kalo nggak salah lulusan sini kan? mana yah komentarnya...

mobyokuzan
25-04-2014, 08:12 PM
Si Cinta Laura kalo nggak salah lulusan sini kan? mana yah komentarnya...

owh si cinca dari sini juga toh ?

mungkin dulunya juga pernah "diapa apain" (jadi korban) makanya drpd jadi aib yg bisa merugikan profile dimasa depan, dia milih diem ga komen apa apa.

silverjade
26-04-2014, 08:57 AM
yg gw gak ngerti

"Perlu diketahui, tahun sebelumnya, itu pernah kejadian anak di JIS jugapernah diperkosa di situ (sekolah), sampai pingsan di toilet," kataAsrorun saat ditemui di kantor KPAI, Jalan Teuku Umar Nomor 10-12, Menteng,Jakarta Pusat, Rabu (23/4).
KPAI, lanjut Asrorun, mengetahui informasi terkait pemerkosaan tersebut dariorang tua siswa di JIS. Orang tua korban sempat melaporkan kasus pemerkosaanitu ke pihak JIS, namun tak mendapat tanggapan bahkan menutupi kasus itu.
"Kasus pemerkosaan itu sampai dilaporkan ke sekolah tetapi pihak sekolahitu malah menutupinya. Keterangan itu dari beberapa saksi termasuk dua orangtua yang melaporkan ini," tuturnya.


yg gw gak ngerti kok orangtuanya ga kepikiran lapor ke polisi, kalo anak gw digituin dan sekolah menutupi gw hire preman untuk bakar sekolahnya ::arg!::::arg!::::arg!::::arg!::

Awalnya sempet mikir gitu juga bro
Tapi kemudian terpikir kalo pemerkosaan memang sering korbannya ga mau lapor polisi karena malu dan trauma
Malu karena kasusnya berkaitan dengan s.e.x dan trauma karena untuk visum dsb nya korban kan harus diperiksa lagi. Mungkin harus buka baju di depan dokternya. Dipegang-pegang lagi buat ngeliat bekas kejahatannya
Yang dewasa aja banyak yang trauma, apalagi anak-anak
Not saying "lebih baik ga lapor" ya, tapi gw terpikir aja mungkin itu penyebab akhirnya mereka tidak melapor ke polisi

Porcelain Doll
26-04-2014, 12:35 PM
Oh no.. pantesan di internet beredar capture postingan mantan anak2 JIS yang bilang cleaning servicenya mah belom apa2 ketimbang gurunya.

dari awal juga guru2nya sudah patut dicurigai
kalo guru2nya normal, ga mungkin ada kasus nutup2in kejadian sampe bertahun2
atau mungkin periksa kepala sekolahnya juga...ada kelainan jiwa bisa jadi

jebret
26-04-2014, 10:03 PM
no. Kalo yang pake chemical itu bukan tools-nya yang di bunuh, tapi hormon pendorongnya.
so, analoginya kayak PC nggak di kasih listrik. Semuanya masih ada di sana, tapi nggak bisa fungsi sama sekali karena 'tenaga pendorong'-nya nggak ada. Paling bagus fungsinya terdegradasi cuma buat penindih kertas atau ganjel pintu.

Tapi, cara kebiri kayak gini, membunuh hormon, akan membangun ketidak seimbangan kimia tubuh kalau di terapkan dalam jangka panjang. Yang biasanya berujung pada berbagai macam penyakit... kanker salah satunya. Kalo nggak itu, masih ada gagal ginjal, atau kerusakan hati....
So, to put it simply, it's a very slow painful death penalty with lots of depression sprinkled on top.

Yeah, I did tell you guys it's an 'evil' punishment.

Gw ga tega nyiksa orang euy ;D
Tapi seandainya gw mergokin anak gw diperlakukan kaya begitu, mungkin tanpa pikir panjang pelakunya bakal gw bunuh saat itu juga. Bodo amat masuk penjara.

surjadi05
27-04-2014, 12:07 AM
Awalnya sempet mikir gitu juga bro
Tapi kemudian terpikir kalo pemerkosaan memang sering korbannya ga mau lapor polisi karena malu dan trauma
Malu karena kasusnya berkaitan dengan s.e.x dan trauma karena untuk visum dsb nya korban kan harus diperiksa lagi. Mungkin harus buka baju di depan dokternya. Dipegang-pegang lagi buat ngeliat bekas kejahatannya
Yang dewasa aja banyak yang trauma, apalagi anak-anak
Not saying "lebih baik ga lapor" ya, tapi gw terpikir aja mungkin itu penyebab akhirnya mereka tidak melapor ke polisi
Bukan sis, POINT gw ada pada usaha sekolah yg nutup2 I, dan tindak lanjutan yg diambil si ORANG TUA, setelah laaporannya "dicuekin", coba kamu lihat mama korban yg sekarang dia gandeng Oc Kaligis, trus bisa tiap minggu dia ke kantor plokis buat memastikan "keadilan" ditegakan, dan tiap dia mau ke plokis selalu panggil wartawan, gw nebak habis pelaku divonis,doi bakal nuntut JIS deh, nah itu maksd gw dia buakan habis lapor ke JIS, trus diem ::bye::

Urzu 7
27-04-2014, 01:25 PM
Kok ga didata sdh berapa korban yg timbul,sepanjang JIS berdiri ::ninja::

surjadi05
27-04-2014, 03:21 PM
batam juga ada nih ::arg!::::arg!::::arg!::::arg!::::arg!::

BATAM (BP) – Memilukan. AF, seorang bocah usia 3 tahun mengaku kesakitan di bagian anus kepada orangtuanya. Saat diminta bercerita, AF bertutur ME, tukang bersih sekolah, yang melakukannya. Kejadian memilukan ini tidak hanya sekali dilakukan ME.

Kejadian ini terungkap Jumat (25/4/2014) lalu. Saat pulang sekolah AF mengaku kesakitan dibagian anus.

Bocah yang sekolah di bilangan Baloi ini pun berkisah kejadian itu dilakukan di mes peke dimana ME tinggal.

Orangtua AF pun segera melapor ke Polresta Barelang.

Jumat pukul 21.40 WIB Polisi menjemput ME. Didampingi kuasa hukum sekolah tersebut ME disidik. ME mengakui perbuatannya.

Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Ponco Indriyo membenarkan pihaknya sedang menyelidiki kasus ini

saus http://batampos.co.id/27-04-2014/di-batam-bocah-3-tahun-disodomi-tukang-bersih-sekolah/

cherryerichan
27-04-2014, 03:52 PM
DEPOK - Azwar, salah satu pelaku pelecehan siswa TK
Jakarta International School (JIS) memilih bunuh diri
karena tak tahan dengan kasus yang dialaminya. Meski
menjadi tersangka karena memiliki kelainan seksual,
pelaku juga ternyata berencana menikah dalam waktu
dekat.
Tetangga korban, Andri Kurniawan alias Hengky
menuturkan, bahwa korban akan menikah pada bulan Mei
2014 ini. Bahkan Senin (29/04/2014) besok, korban akan
melangsungkan lamaran.
"Mau nikah bulan Mei, Senin besok mau lamaran,"
ungkapnya di lokasi, Minggu (27/04/2014).
Calon istri Azwar, kata Hengky, adalah perempuan dengan
suku Sunda asal Tasikmalaya. Karena itu Hengky mengaku
tak menyangka dengan kasus yang menimpa Azwar.
"Orangnya baik, lurus-lurus saja, punya pacar dan mau
nikah, sebelumnya juga sempat beberapa kali pacaran,
makanya kami kaget, enggak cerita kalau punya kelainan
sesama jenis," jelasnya.

---------- Post Merged at 02:52 PM ----------

JAKARTA - Theresia Pipid, orang tua korban pelecehan
seksual di Jakarta International School (JIS) angkat bicara
terkait tewasnya pelaku pelecehan seksual terhadap
anaknya.
Menurut Theresia, Azwar nekat bunuh diri untuk mengikuti
jejak Wiliams James Vahey yang merupakan buronan FBI
kasus yang sama.
"Vahey bunuh diri, sekarang Azwar mengikuti langkah
Vahey mengakhiri hidup dengan bunuh diri juga. Mereka
malu, stres dan akhirnya bunuh diri,'' katanya saat
dihubungi Okezone , Minggu (27/4/14).
Theresia mengatakan, dirinya mengetahui terkait tewasnya
Azwar dari media massa. Dia juga terus berkomunikasi
dengan kuasa hukumnya Oce Kaligis pasca tewasnya
Azwar.
"Intinya, saya bekerja sama dengan kuasa hukum,
menuntut para pelaku diadili," ucapnya.
Seperti diberitakan, Azwar diketahui tewas karena
meminum cairan pembersih toilet saat pemeriksaan di
Mapolda Jakarta. Dan saat ini, jenazah pelaku sudah
diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
(sus)

mbok jamu
27-04-2014, 04:48 PM
They never should have been born.

lattungtatturrus
27-04-2014, 04:51 PM
Pihak keluarga pelaku menolak dilakukan otopsi terhadap jenazah pelaku...tadi denger di RRI

serendipity
27-04-2014, 04:52 PM
anaknya si Hotman Paris juga 3 org kata dia sekolah di JIS. Sambil menceritakan anak-anaknya, tangannya juga ikut bicara dengan berlian yang wow banget.
IMO dia juga dibayar ama JIS buat ngomong bahwa di JIS itu gurunya baik2... dan nothings wrong with his childs.

Oh iya di radio tadi katanya si pelaku sodomi udah bunuh diri di dalam toilet polres ya.. baguslah.
Berkurang satu sampah masyarakat di Jakarta

cherryerichan
27-04-2014, 08:05 PM
iya.minum porstek.

234
28-04-2014, 12:00 AM
Garis nasibnya ndak jauh dari toilet.

:ngopi:

TheCursed
28-04-2014, 09:30 AM
Humm... Bunuh Diri atau 'Bunuh Diri' ?

surjadi05
28-04-2014, 11:47 AM
Humm... Bunuh Diri atau 'Bunuh Diri' ?

either way, its good news for me:ngopi:

lattungtatturrus
28-04-2014, 11:55 AM
Ada kecurigaan polri bahwa ada usaha untuk membungkam kasus dengan tidak maunya pihak keluarga pelaku untuk dilakukan otopsi...menurut RRI yg saya denger kemaren sih

Alethia
28-04-2014, 12:47 PM
Ni komplotan pasti tau kalo di tk jis bisa dipake
Makanya pada ngumpul kerja disini. Ga tiba2 jg org jd pedo, dan biasanya punya 'komunitas' sendiri
Tergantung kelas masing2.

lily
28-04-2014, 04:17 PM
Zainal Mengaku Pernah Disodomi Guru JIS William Vahey



Sungguh memprihatinkan, semasa kecil Zainal(ZA) yang kini berusia 28 tahun menjadi korban sodomi hingga dua kali. Setelah dewasa, dia menjadi pelaku sodomi di TK Jakarta International School (JIS).

Yang mengejutkan, salah satu pelaku sodomi terhadap Zainal adalah seorang pria kulit putih, yang diidentifikasi sebagai William James Vahey. Vahey adalah guru di JIS periode 1992-2002 yang bunuh diri pada 21 Maret 2014 di Minnesota, AS.

"Untuk tersangka ZA, dia ada pengakuan waktu usia 5 tahun pernah disodomi di lingkungannya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto kepada detikcom, Minggu (27/4/2014).

"Kemudian waktu usia 14 tahun dia juga pernah disodomi di Bundaran Pondok Indah. Saat itu dia dipanggil dari dalam mobil oleh orang asing terus dikerjain dan diberi uang Rp 20 ribu," ungkap Rikwanto.

Siapakah orang asing ini? "Waktu kita tunjukkan foto William Vahey itu, dia bilang 'ya ini orangnya, Pak'," ungkap Rikwanto.

Berapa kali dikerjai Vahey? "Sekali itu saja. James Vahey ini kan dia keliling-keliling nyari korban," jawab Rikwanto.

Zainal merupakan tenaga kebersihan di JIS yang disewa dari PT ISS. Kontraknya dengan ISS saat ini telah diakhiri. Apakah Zainal bertemu dengan Vahey saat dia bekerja di JIS? "Enggak, ya," jawab Rikwanto.

Vahey merupakan predator seks yang diduga 'memangsa' sedikitnya 90 bocah lelaki berusia 12-14 tahun. Vahey pernah bekerja di 9 negara sebagai guru di sekolah internasional. Di Indonesia, Vahey bekerja di JIS sebagai guru ilmu sosial selama 10 tahun. Petualangannya selama 40 tahun sebagai guru terkuak setelah pembantunya di Nikaragua menemukan USB berisi gambar-gambar pornografi remaja pria. FBI sekarang sedang meminta bantuan publik untuk mengindentifikasi para korban Vahey.


Sumber : DETIK

---------- Post Merged at 03:17 PM ----------



CHILD RAPIST RAPED, Stitched By Medics, and RE-RAPED BY 20 PRISONERS



http://www.secretsofthefed.com/wp-content/uploads/2014/04/prisonrapedrapistbleeding-child-rapist-raped-599x275.jpg



Jiu Jitsu Professor Daryell Dickson Menezes Xavier beat up and raped his 1 year 8 months old step son in Taguatinga, suburb of Brasilia. He turned himself in, with his lawyer, and was held for a 30 day

Daryell was raped by about 20 prisoners. He had injuries all over the body, the most serious ones in the anal region. Insatisfied, and still furious about the crime committed by the professor, the prisoners tore apart the stitches that he received and raped him again. The blood stains on the rear of the short of the young man are proof of how much he suffered.


Source : http://www.secretsofthefed.com/child-rapist-raped-stitched-medics-re-raped-20-prisoners/

Urzu 7
28-04-2014, 04:26 PM
semoga para korban tidak ada yang tertanam bibit dendam kelak

Ronggolawe
28-04-2014, 04:36 PM
Sungguh Maha Besar Tuhan yang telah menghukum
kaum Luth karena kelakuan biadab mereka.

TheCursed
28-04-2014, 05:40 PM
either way, its good news for me:ngopi:

Good news ? Not really.
Mengingat 'gaya' penegakan hukum kita... interogasi yang 'terlalu bersemangat' bisa jadi sebab kematian.
Dan nggak bener2 membuktikan bahwa yang mati emang pelaku.

Good riddance, kalo emang pelaku yang mati.
Kalo nggak ? ... ada Karma Houdini yang masih berkeluaran di luar sana, menunggu kesempatan bagus untuk kembali 'berburu'... ::grrr::

serendipity
28-04-2014, 09:48 PM
http://www.fbi.gov/news/stories/2014/april/seeking-information-in-international-child-exploitation-case/image/william-james-vahey-poster-screen-capture

serem amat sik, FBI aja susah nangkepnya.. apalagi polisi di Indo

Alethia
28-04-2014, 09:52 PM
kan uda bunuh diri juga dia...maret 2014 kmrn

serendipity
28-04-2014, 09:57 PM
iya... eh tapi ya menurut gw.. bunuh diri itu terlalu enak sih buat orang kaya gitu.
Akan lebih terhormat jika dia hidup dulu, dan kemudian perlahan lahan dia menyumbangkan dagingnya buat singa dan buaya yang sedang kelaparan di kebon binatang Surabaya. Itu menurut gw loh :ngopi:

Alethia
28-04-2014, 10:00 PM
karena gw belum pernah sukses bunuh diri, jadi gw ga tau gmn sakitnya ...atau enaknya. :iamdead:

serendipity
28-04-2014, 10:02 PM
enaknya lo gak usah di maki-maki di dunia nyata kalo masuk penjara, gak disiksa dan di setrum entah dari alat listrik atau bukan.
Gak enaknya sik.... konon katanya masuk neraka

Alethia
28-04-2014, 10:05 PM
tapi kan itu masih konon...(godain seren biar mayah)::hihi::

serendipity
28-04-2014, 10:09 PM
^ Iiiiih Aleeeee.... kamu nakaaaaal ::arg!::

Alethia
28-04-2014, 10:16 PM
ehm..sedikit komen ttg komen2 orang di luar sana ..yang ada berita apa gitu, lsg bilang : mati aja sana, orang kek gitu haru mati, siram aja pake air keras, bair mati sekalian. Kek kita semua ga bakalan mati aja. Ini cuma komen dari gw yg orang belum waras. pardon me. ignore me. ::maap::

lattungtatturrus
28-04-2014, 10:20 PM
^
Hayoo...nungging!!! Sini gantian saya yang nyuntik...!!!

Alethia
28-04-2014, 10:23 PM
::ngakak2::haduh..kacau..udah ah, gw cuzz aja, komeng2 gw ga ada yg mutu..ntr disambit sendal sama cipkuk:iamdead:

neofio
28-04-2014, 10:25 PM
^
Hayoo...nungging!!! Sini gantian saya yang nyuntik...!!!

::hihi::

sampe teriak2... pake TOA ?

lattungtatturrus
28-04-2014, 10:29 PM
Iya nih om...ni baru mau balikin lagi ke masjid...om neofio mau pinjam juga...? Nih...silahkan pake...!!!

neofio
28-04-2014, 10:36 PM
thanks @lattungtatturrus (http://www.kopimaya.com/forum/member.php/37-lattungtatturrus)....
wahhh TOA jaman sekarang udah lengkap, MP3 player,DVD player, GPS, layar sentuh... seperti swis army


gw nonton berita tentang berdukanya keluarga si tersangka

motif bunuh dirinya apa?karena kasus pedofilia?stress?

surjadi05
29-04-2014, 05:47 AM
Good news ? Not really.
Mengingat 'gaya' penegakan hukum kita... interogasi yang 'terlalu bersemangat' bisa jadi sebab kematian.
Dan nggak bener2 membuktikan bahwa yang mati emang pelaku.

Good riddance, kalo emang pelaku yang mati.
Kalo nggak ? ... ada Karma Houdini yang masih berkeluaran di luar sana, menunggu kesempatan bagus untuk kembali 'berburu'... ::grrr::
Kata koran daan berita disini hasil pemeriksaan keseharan,korbaan daan pelaku terkena herpes yg sama,
Bagi gw itu bukti yg cukup ::ngopi::
Lagian kan lagi dikembangkan kasus ini,berarti belum selesai dengan matinya "pelaku" ::bye::

surjadi05
29-04-2014, 10:01 AM
AKARTA, KOMPAS.com*— DK, ayah dari AK, korban pelecehan seksual di Taman Kanak-kanak Jakarta International School (JIS), sempat mengajak keluarganya pindah ke Belanda. DK merupakan warga negara Belanda yang tinggal dan bekerja di Indonesia.

"Dia (DK) sempat minta pulang ke Belanda. Suami saya stres dengan kejadian ini," kata ibunda AK, TH, Senin (28/4/2014). Namun, lanjutnya, TH menolak keinginan suaminya itu. Dia bertekad akan mengikuti penyelidikan hingga selesai dan menuntut keadilan atas kekerasan yang menimpa putranya.

"Saya ini begini. Kenapa saya ngotot? Saya enggak mau ini terjadi kepada orangtua lain. Saya tahu rasanya seperti apa. Saya nggak mau orang paedofil itu masih berkeliaran biarpun sudah dipecat, nanti dia bekerja di mana, dia ngincar anak lagi," papar TH.

Menurut TH, ini menjadi sebuah tuntutan moral baginya yang merupakan orangtua yang memiliki anak-anak. "Saya nggak mau ini terjadi kepada orangtua lain, hancur saya. Mending saya saja yang hancur, semua sindikat ditangkap, sudah tidak ada lagi, dan juga kasih pelajaran terhadap paedofil lainnya," katanya.

AK (6) merupakan korban kekerasan seksual di toilet TK JIS. Hingga saat ini, kepolisian telah mengamankan lima pelaku. Kelimanya merupakan petugas kebersihan sekolah, yaitu Agun Iskandar alias AG (25), Virgiawan alias Awan, Syahrial alias SY (20), Zaenal alias ZA (25), dan Afrischa Setyani alias AF (24). Satu orang lain yang juga disinyalir sebagai tersangka, Azwar alias AZ (28), meninggal saat menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (26/4/2014).

Penulis: Fitri Prawitasari

Tuh kan dah tambah 2 orang lagi ::ngopi::

BundaNa
29-04-2014, 11:04 PM
apa khabar korban kedua yang melapor KPAI dan mengaku disodomi oleh seseorang berambut pirang?

tuscany
30-04-2014, 12:57 AM
Kepseknya JIS rambut pirang
*nambah bensin

lily
30-04-2014, 12:02 PM
Sumber : http://metro.kompasiana.com/2014/04/28/jis-sekilas-dari-dalam-651869.html

Saya adalah karyawan Jakarta International School. Tempat saya mulai bekerja sejak 5 tahun lalu. Saya akan bercerita mengenai tempat saya bekerja dari sudut pandang saya pribadi.

Sekolah yang sedang jadi perbincangan utama dari berbagai media karena kasus kejahatan seksual yang terjadi di dalamnya. Sekolah yang memang menyandang nama internasional karena memang komunitas di dalamnya terdiri dari 61 negara dan sudah menjadi seperti rumah kedua bagi murid, guru dan stafnya yang berasal berbagai bangsa sejak tahun 1951. Kami bukan sekolah yang baru kemarin beroperasi dan sekedar menempelkan label internasional supaya terlihat keren dan istimewa. Kami bangga dengan keberagaman di komunitas kami.

Kampus pertama kami ada di di bilangan Jl. Pattimura dan sejak tahun 1970-an kampus yang lebih luas dibuka di Cilandak dan Pondok Indah dan Jakarta selatan, kurang lebih 16 hektar luasnya. Lokasi yang sekarang lebih dulu ada dibanding komplek perumahan elit di Pondok Indah bahkan Jl. Metro Pondok Indah. Kami adalah komunitas yang membentuk dan dibentuk oleh Kota Jakarta. Sejarah membuktikannya.

Sekarang ada sekitar 2.600 murid, 300 guru dan 250 staf yang ada di dalamnya. Belum termasuk tenaga outsource yang membantu operasional, kontraktor, alumni dan orang tua murid yang ikut beraktivitas di dalamnya. Murid Indonesia berjumlah sekitar 20% dari total muridnya. Dan ketika perayaan UN Day (United Nation) mereka akan dengan bangga mengenakan kebudayaan dan baju nasional kebangsaannya, kita bisa melihat hampir semua negara di dunia ada di sini.

Budaya yang sangat-sangat beragam mengajarkan murid-muridnya untuk saling menghormati dan menghargai, bahkan saya yang berusia jauh lebih tua dari mereka banyak belajar bagaimana menyikapi perbedaan.

Banyak yang bilang kurikulum di dalamnya tidak sesuai dengan kurikulum indonesia, saya melihatnya mungkin sedikit berbeda, saya tidak mengetahui secara gamblang kurikulum yang diajarkan seperti apa, tapi semua kelas yang pernah saya lihat mengajarkan hal yang biasanya lebih baik dari apa yang saya dapatkan dulu di sekolah. Sebagai contoh, jika kita dulu belajar sejarah yang dipentingkan adalah menghafal tanggal-tanggal penting saja, tidak di sini, di sini pemahaman latar belakang, pandangan si murid mengenai peristiwa tersebut lebih diutamakan dari sekedar menghafal tanggal. Murid diajarkan lebih terbuka dalam berfikir.

Di sini diajarkan juga Social Studies, yang di dalamnya saya yakin banyak membahas hal yang akan lebih memberikan pemahaman yang baik mengenai kehidupan sosial, moral, dan karakter muridnya. Tidak ada yang menghalangi seseorang beribadah sesuai keyakinannya, untuk staf misalnya ada Persekutuan Doa, ada Mushola besar yang nyaman untuk kami beribadah. Kampanye mengenai hijab bukan teroris, kampanye mengenai bahaya merokok, kampanye mengenai kedewasaan dalam bersosial media dilakukan oleh murid-murid disini.

Fasilitas yang lengkap, yang dulu hanya saya lihat di film-film barat saya lihat di sini, karena inilah standarnya untuk metode pembelajaran yang dijalankan sekolah ini. Bakat apa pun yang dimiliki akan dengan mudah disalurkan dan didalami dengan bimbingan guru-guru yang memang kompeten di bidangnya. Apakah itu olahraga, seni ataupun science. Saya tergelitik ketika mendengar kemarin KEMENDIKBUD akan mengevaluasi sekolah ini apakah sesuai standard atau tidak, saya tersenyum kecut, karena saya bisa bilang di sini jauh lebih baik di atas standard kebanyakan sekolah di Indonesia.

Mereka mengatakan murid di sini kebarat-baratan, tapi tidak melulu seperti itu. Murid di sini sudah belajar Gamelan sejak kelas 2 SD, mereka bisa mendalami jika mereka nanti menginginkannya ketika Middle school atau High School, mereka sangat disiplin, dan bertanggung jawab, belajar menjaga kelestarian lingkungan di Indonesia sejak dini dan mereka bahkan sudah belajar membuat batik sejak SD juga, saya yakin di sebagian SD kita anak muridnya tidak dikenalkan atau tidak mendapatkan hal ini, mereka lebih melestarikan budaya bangsa kita ketimbang kita sendiri…

Kelas Bahasa Indonesia ada untuk sejak SD hingga SMA bersama dengan kelas bahasa dunia lainnya, seperti spanyol dan mandarin.

Saya sebagai staff Indonesia sering melihat dan merasa bahwa di sini, di JIS, ke-Indonesian kadang lebih dihargai dan dijunjung dibanding di sekolah saya dulu atau di sekolah lain. Ironis memang, tapi kenyataannya seperti itu.

Banyak juga yang mengada-ada mengenai kami yang arogan karena penjagaan di depan yang ketat berlapis-lapis. Padahal sama saja dengan keamanan di gedung-gedung lain di Jakarta. Jika anda ingin memasuki gedung tertentu anda akan bertemu dengan penjaga yang akan menanyakan tujuan anda, siapa yang dituju, tinggalkan KTP untuk ditukar dengan ID visitor maka masuklah anda ke gedung tersebut, di JIS tidak berbeda alias sama. Setiap hari tukang koran, tukang gado-gado atau kurir dan teman yang sedang COD bisa masuk dengan mudah. Kalo wartawan-wartawan kemarin tidak diizinkan masuk saya yakin karena sekolah kami juga punya batas privasi dan punya hak melindungi keluarga besarnya terutama murid-muridnya. Sementara pemeriksaan mobil yang berlapis dilakukan sejak sekolah ini menjadi target bom mobil pada 2002-2003, saya ingat pernah membaca di berita bahwa terdakwa bom Bali menyebut JIS sebagai salah satu target mereka. Tentu saja sekolah akan melakukan yang terbaik untuk melindungi muridnya dengan menerapkan pengamanan berlapis untuk menghindari bom mobil. Tapi rapatnya pengamanan bukan karena JIS menutup dari dunia luar.

Kegiatan sosial yang JIS lakukan sudah ada sejak puluhan tahun lalu, kami bekerja sama dengan berbagai yayasan sosial. Jika anda ingin bukti, silahkan datang setiap sore karena kami selalu mengundang anak-anak dari sekolah sekitar untuk ikut belajar di dalam kelas JIS. Minggu ini murid kelas 10 akan bekerja sama dengan 33 yayasan sosial yang ada di Jabodetabek. Gerakan kepedulian setiap tahunnya memberikan bantuan pembangunan rumah tinggal untuk masyarakat yang memerlukannya. Sekolah ini mengajarkan banyak nilai positif dibanding sekolah-sekolah kita. Sumbangan untuk korban bencana kami tidak pernah ketinggalan.

Terkait dengan kasus yang sedang menjadi topik utama sekarang, kami semua merasa sedih, marah kecewa dan prihatin. Ini adalah musibah bagi keluarga korban dan bagi kami juga. Kami ingin pelakunya diusut sampai tuntas, siapapun itu, supaya keadilan ditegakkan. Kami merasa emosional mendengar pemberitaan miring dan negatif tentang lingkungan kami bekerja mencari nafkah untuk keluarga kami dihujat dan jadi bulan-bulanan karena media dengan mudahnya mengeluarkan berita negatif tanpa kebenaran yang bisa dipertanggungjawabkan. Masyarakat menghujat dan kami menjadi bulan-bulanan. Semoga fitnah terkuak dan kebenaran akan membawa kita ke tempat yang lebih baik. Karena JIS tidak seperti yang kebanyakan orang kira sekarang, JIS memiliki banyak kebaikan dan kelebihan walau tak bisa dipungkiri kesalahan dan kekurangan akan selalu ada.

Semoga apa yang saya tulis bisa memberikan perimbangan terhadap apa yang media tulis tentang kami dan orang tidak lagi sembarang memberikan komentar mengenai JIS.

---------- Post Merged at 11:02 AM ----------


http://assets.kompasiana.com/statics/files/2014/04/1397792051767959564.jpg

Inilah Tampang Orang ISS Tukang Cleaning Service. Lihat saja gaya konyol mereka itu, apakah model-model macam begini ini yang ditraining di ISS? (Sumber Foto: http://pt-iss-indonesia.blogspot.com)



Seperti yang telah diberitakan bahwa pelaku sodomi terhadap anak berusia 5 tahun (masih kategori balita lho) di Jakarta International School adalah petugas Cleaning Service dari PT. ISS Indonesia. Korban disodomi tanpa ampun sampai kelenger di toilet sekolah.

Korban yang disodomi itu bahkan sampai terjangkit penyakit Herpes dari para pelaku orang ISS itu. Korban yang masih tergolong balita itu dengan polosnya bertanya kepada ibunya apakah punya teman yang badannya besar seperti Hulk untuk melindunginya dari orang jahat di sekolah. Miris memang.

PT. ISS Indonesia adalah perusahaan penyedia jasa Cleaning Service di Jakarta ini yang mengelola kegiatan kebersihan di perusahaan-perusahaan di Jakarta. Harga per kepalanya dijual sangat mahal kepada pelanggannya.

Harga yang mahal per kepala itu disertai janji-janji mulut manis team marketing mereka bahwa orang-orang mereka sudah dilatih, sudah dididik, dan istilah mereka harga menentukan kualitas lho pak atau ibaratnya ada harga ada rasa lho pak. Itu ciri-ciri khas mereka kalau jualan.

Ternyata kedok janji-janji mereka ke pelanggan-pelanggan mereka hanyalah bualan semata. Sudah terbukti, bukan? Ternyata petugas Cleaning Service mereka mengidap penyakit Herpes, punya penyakit Pedophile, sesama mereka suka saling sodomi akibat mengidap kelainan seks yang mengerikan.

Supaya Anda tahu saja, PT. ISS Indonesia ini setiap hari merekrut ratusan petugas Cleaning Service baru, tak perduli mereka sekolah apa enggak, tak perduli anak pemulung atau anak perampok, tak perduli punya gen ******** apa enggak, tak perduli mengidap penyakit Herpes atau enggak.

Mereka pun tak perduli apakah para Cleaning Service mereka itu panuan, gigi kuning, dan kurap sana sini di leher, kuping dan tangan, tetap saja akan diterima oleh PT. ISS Indonesia itu, yang penting bisa baca dan tulis, yang penting bisa sapu dan lap meja, karena mereka dikejar target untuk mensuplai tenaga Cleaning Service ke para pelanggan mereka. Masalah penampilan urusan belakangan.

Aku sarankan kepada anda semua semua, hati-hati kalau Anda memilih Outsourcing Cleaning Service dari PT. ISS Indonesia untuk perusahaan anda kalau enggak mau kena musibah. Kenapa demikian? Karena harga yang mahal belum tentu menjamin kualitas mutu.

Sudah terbukti, bukan? Ternyata banyak predator seks gentayangan di perusahaan itu, PT. ISS Indonesia, laki-laki maupun perempuan. Saat ini yang ditangkap baru enam orang, namun tak menutup kemungkinan tersangka orang ISS akan terus bertambah.

Kalau anda sudah terlanjur memakai jasa PT. ISS Indonesia, segera terminate kontrak kerjasama dengan mereka, dan rekrut lah karyawan cleaning service yang baru untuk perusahaan Anda, tentunya dengan berbagai persyaratan sesuai kriteria dan kualitas yang ditetapkan oleh perusahaan Anda sehingga kejadian-kejadian menjijikan macam begini ini bisa dihindari.

Memang sangat mengerikan sekali para petugas Cleaning Service di PT. ISS Indonesia itu. Anda tak akan tahu mereka mengidap penyakit biadab yang bisa bikin cilaka dua belas bagi perusahaan-perusahaan yang tak tahu menahu tapi memakai jasa PT. ISS Indonesia itu karena terbujuk rayu team marketing mereka.

Salam waspada selalu.


Sumber : http://regional.kompasiana.com/2014/04/17/hati-hati-predator-seks-di-pt-iss-indonesia-648482.html

GiKu
30-04-2014, 01:23 PM
^
apa itu ?
ngoper bola panas ?

tuscany
30-04-2014, 04:15 PM
Kampanye negatif buat ISS ya? Nggak bisa dong semua kesalahan ditimpakan pada ISS. Apalagi bawa-bawa panu dan kurap. Emang nggak boleh orang panuan kerja nyari duit? ::doh::

BundaNa
30-04-2014, 05:23 PM
oke deh yang salah Cleaning Service dari PT ISS...tapi sorry to say, anak gwe kagak sekolah di sekolah internasional dari TK...kalau mau ke toilet, jaman PG smape TK A ya dianter ama gurunya, dituntun,dipandu sampe mandiri. Begitu TK B bisa ke toilet sendiri, 15 menit kagak balik ke kelas ya dicari lah sama gurunya, siapa tau lagi berendam? -_-

Trus SD, SD biasa....kalau pamit kr toilet harus bergiliran, 15 menit ga balik ke kelas, ya gurunya langsung nyamperin ke toilet. Lahhhhhhhhhhhhhh ini, anak lama boneng gak balik ke kelas, kog gurunya gak segera mencari? Sekolah internasional, bayarnya aja 30 jeti perbulan, mosok gak ada maid yang buat jagain anak2 TK ini pas ke toilet? Lah sekolah TK paling mahal di kota gwe ajah yang sebulannya cuma 200rebuan, ada pengurus yang ngurusin saat anak2 ke toilet kog...hadeuhhhh mpok yang bangga di JIS, tulisan anda tidak menyentuh substansi kasus yang menjerat JIS! Intinya bukan di pelaku sodomi semata, adalah hak ortu korban menuntut kegoblokan sekolah situ yang sistem pengamanan buat anak2nya amit2 jabang bayi bisa lolos disodomi!

Lebih menghargai Indonesia? Helloooooooooooooooooooo bukannya anak2 yang mau sholat jumat harus ijin dengan resiko ketinggalan pelajaran karena gak ada dispensasi?

Toleransi yang begitu itu?

be tw we...label dan kurikulumnya okehlah bonafit, tapi kog bisa ya gak ada ijin pengoperasian pendidikan? ckckckck mau bilang salah pemerintah Indonesia yang mungkin bisa disogok? Mestinya sebagai lembaga yang konon katanya lebih maju, kog pura2 cuek ya sama ketiadaan ijin? heheu

*emosi kerana gwe juga punya anak

serendipity
30-04-2014, 09:18 PM
kebetulan di kantor CS juga dari ISS, ada yang bener ada yg kurang ajar juga. Misal CS cowo yg sok ngegodain cewe yg ke wc.
helow banget, situ okeh ::hihi::

et dah
30-04-2014, 10:07 PM
Helloooooooooooooooooooo

neofio
30-04-2014, 11:38 PM
kebetulan di kantor CS juga dari ISS, ada yang bener ada yg kurang ajar juga. Misal CS cowo yg sok ngegodain cewe yg ke wc.
helow banget, situ okeh ::hihi::

cewe yg ke wc ????

serendipity
01-05-2014, 10:18 AM
^ cewe ke wc cewe, terus kebetulan ada CS laki. Entahlah ada urusan apa.

Seharusnya emang si guru yang aware sama anak muridnya. Bukan berarti lepas tangan pas anak ke wc. Terus si Kepsek, ini orang bule. Tapi gak tau ada guru pedofil (yg mana jelas FBI udah bilang ini guru pedofil) belom ketangkep. Kenapa masih di jadiin guru di JIS.
Aneh orang bule kok ogeb, apa dia anggep enteng sama orang Indo... atau jangan-jangan kepseknya udah di pake sama si Wiliam juga ::ungg::

lattungtatturrus
01-05-2014, 10:27 AM
Bisa jadi jg sih... Itu si vahey masuk situ jg udah lama...!

flair666
14-01-2018, 07:16 PM
Benar-benar memprihatinkan. Kalau seperti ini kredibilitas sekolah internasional di Indonesia akan semakin dipertanyakan. Dan sekolah2 internasional yang lain juga kena imbasnya..

tuscany
17-01-2018, 11:30 PM
Udah gada kabarnya ya. Kalo gak salah terakhir itu tersangkanya ada yang gantung diri mungkin ga tahan disiksa.
Lalu anak kecil itu dari visum tidak terbukti diapa2in dan akhirnya si ibu dituntut balik JIS.

Casanova Love
18-01-2018, 09:49 AM
Skrg ini banyak skali kbutuhan outsourcing utk CS/OB/Sekuriti, maka penyedia jasa 'terpaksa' mempercepat/mempersingkat proses seleksi bahkan rebutan tenaga kerja.

Yg direkrut ya siapa aja yg mau kerja, entah tamatan SMA ke bawah, entah dari kampung, entah pengangguran, entah dulu pernah kena phk, siapapun bisa direkrut. Gajipun ump kena potongan pula.

Udah mrupakan info umum kl ada oknum outsource CS yg kurang bagus di satu prusahaan (krn jg gak bisa prusahaan kasih pelatihan durasi lama), maka dia akan dipindah ke prusahaan lain (bukan di phk).
Kl dia jg jelek di prusahaan laen, akan pindah lagi ke prusahaan laen lagi.
Andaipun ada yg di phk satu outsource, maka dia akan di hire outsource laen.

Bgitulah saking gede kebutuhan tenaga outsource.

Hanya utk klien tertentu yg berani bayar mahal maka mreka kirim tenaga yg lebih pengalaman.