PDA

View Full Version : [Berita] Proses Eksekusi Tembak Mati Koruptor di China di Depan Publik



Asum
06-03-2014, 11:33 PM
https://fbcdn-sphotos-e-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn1/545866_10151809231353005_1914911157_n.jpg

KEKUATAN EKONOMI CHINA BANGKIT SETELAH TUMPAS RATUSAN KORUPTOR

Republik Rakyat China kini semakin mengkhawatirkan posisi Amerika Serikat (AS) dalam persaingan ekonomi global dan juga kekuatan militernya. Ekonomi China bangkit setelah negara berpenduduk 1,2 milyar jiwa itu berhasil menumpas ratusan koruptor yang telah menggerogoti keuangan negara hanya dalam beberapa tahun.

Untuk menakut-nakuti abdi negara-nya agar tidak melakukan korupsi, pemerintah China setiap kali melakukan eksekusi hukuman tembak mati para koruptor selalu dilaksanakan di hadapan ribuan publik dan diperintahkan untuk ditayangkan oleh sejumlah stasiun televisi setempat secara berulang-ulang dalam beberapa bulan.

Bukan hanya itu, selain menyita hartanya, pemerintah China juga mengambil alih beberapa organ tubuh penting para Koruptor yang dihukum mati seperti, mata, hati, jantung, liver dan ginjal untuk di donasikan kepada warga negaranya yang membutuhkan. Jenazah setiap koruptor yang telah di eksekusi disana diserahkan kepada keluarganya sudah tanpa ke 5 organ tubuh tersebut.

Dampaknya, kini China berhasil bangkit memperkuat ekonomi rakyatnya dan menjadi macan ekonomi di kawasan Asia dan Eropa. Kekuatan ekonomi baru China yang disertai kecanggihan alat pertahanan militernya telah dianggap sebagai ancaman serius bagi AS dan Israel serta negara-negara Eropa.

Kalau di Indonesia, opsi hukum potong tangan sudah pasti mendapat tentangan, dianggap melanggar HAM (tidak ada hukum bunuh bagi koruptor -jika diqiyaskan dengan pencurian- dalam agama Islam) ::doh::




-------------------
Sumber kiss televisi

Ini videonya : http://www.youtube.com/watch?v=PzdQjUi2y0A

Ronggolawe
07-03-2014, 07:42 AM
Apapun substansi dan manfaatnya, yang namanya
Syariah Islam itu mengerikan, Bro :)

#sarkasme[dot]kom

Alip
07-03-2014, 07:50 AM
Apapun kebaikannya, agama memang senjata yang berbahaya bila jatuh di tangan yang salah ... ::bye::
#lebih_sarkastik[dot]kom

danalingga
07-03-2014, 10:44 AM
Yang di China juga pasti diprotes penggiat HAM. Emang itu kerjaannya. Cuma karena pemerintahannya kuat (mendekati tangan besi) ya maju terus. Tidak terpengaruh protes yang ada.

surjadi05
07-03-2014, 12:30 PM
ahhh gw bilang mah ga ada hubungannya dengan agama, kalo ada uu ya silahkan aja, nah ini "pembuat" uu malah kebanyakan yg korupsi, makanya "alasan" yg dipakai mereka " ga manusiawi" ::arg!::::arg!::

---------- Post Merged at 11:30 AM ----------

btw ini kok masuk perilaku umat yah? ::ungg::::ungg::

kandalf
07-03-2014, 12:40 PM
Aku juga bingung. Kok masuk perilaku umat ya?

Yang jelas, hukuman sadis di Tiongkok itu udah lama dan sudah gak kaget sebenarnya.
Ada aliran filsafat di Tiongkok, yang gak pernah jadi agama sendiri (beda dengan Rujiao [konghucu] dan taoisme), tetapi meresap ke dalam masyarakat Tionghoa, apapun agamanya, yakni Fa Jia (Legalisme).

Biarpun sekarang sudah jadi komunis pun, itu aliran Fa Jia tetap dipegang.

Alip
07-03-2014, 02:18 PM
... dan sebenarnya perlu banyak dikaji dulu soal kemajuan ekonomi Cina (I have reservation about it) dengan pemberantasan korupsi... apa betul pemberantasan korupsi itu significant contributing factor, dan apa betul tokoh-tokoh biang kerok korupsi paling utama sudah masuk dalam hukuman di atas?

tuscany
07-03-2014, 05:38 PM
hukum mati korupsi di depan publik adalah alasan kebangkitan ekonomi China? (kalo lah ada) seberapa besar dampak langsungnya? juga dampak tidak langsungnya?
tanpa angka, justifikasi di atas saya kira cukup gegabah.

*ini judulnya lebih cocok di poleksusbud tapi ya kalo mau ditarik ke perilaku umat bisa aja sih

Asum
10-03-2014, 12:38 AM
Saya masukkan prilaku umat karena yg saya sorot prilaku umat secara umum yg sering memandang miring hukum2 dalam agama Islam padahal hukum di luar Islam belum tentu juga lebih baik dibanding produk hukum Islam.

Namun, phobia hukum Islam (syari'at) lebih dominan dalam mendeskritikan dibanding untuk menilai secara obyektif.

Betul, ada kritikan terhadap penerapan hukuman mati di China, tetapi tidak lebih kencang dibanding kritik terhadap penerapan hukum Islam (semisal cambuk bagi pezina di Aceh).

---------- Post Merged at 11:38 PM ----------

Btw, topik ini kalau mau dipindah gpp.

Asum
10-03-2014, 01:08 AM
Ada sumber berita lain terkait hukuman mati bagi koruptor di beberapa negara : http://aribicara.blogdetik.com/hukuman-untuk-koruptor-di-berbagai-negara-yang-membuat-koruptor-jera/


Di Amerika Koruptor dihukum Mati dengan 100 Tembakan

Amerika saja sebagai negara yang dikenal sebagai negara menghargai Hak Asasi Manusia (HAM) tetap memberikan hukuman mati untuk koruptor. Hal tersebut dilakukan karena mereka sadar bahwa melindungi HAM warga negaranya yang menjadi korban pelaku koruptor JAUH LEBIH PENTING daripada harus menghargai HAM untuk para KORUPTOR.

Hukuman Mati untuk Koruptor di Arab Saudi DIPENGGAL

Jika di Arab Saudi sudah jelas hukumnya karena hukum disana memang sudah diberlakukan untuk mereka yang mencuri maka hukumanya dipotong tanganya. Tapi khusus untuk Koruptor, bukan tangan yang dipotong akan tetapi Leher dari koruptorlah yang akan dipotong.

Hukuman Mati untuk Koruptor di Malaysia DIGANTUNG

Di negara tetangga kita Malaysia, mereka juga sudah lebih dulu tegas berani menghukum mati dengan hukuman gantung untuk koruptor. Hal tersebut juga menjadikan pelaku korupsi di Malaysia semakin berkurang jika dibandingkan dengan Indonesia.

...
Hukum produk manusia dianggap lebih baik dan lebih pantas diterapkan dibanding produk hukum dari Agama Islam. Padahal, selaku umat Islam haruslah memiliki keyakinan bahwa produk hukum Tuhan, LEBIH BAIK dibanding produk hukum hasil olah pikir manusia semata yg cenderung dilatarbelakangi oleh kepentingan pribadi, golongan, emosional, kedaerahan, dll.

Produk hukum dari non Islam, sedikit banyak dilatarbelakangi oleh dogma dan filsafat yg dipahaminya, sungguh tidak adil jika umat Islam diarahkan untuk berpaling dari hukum agamanya dan menggunakan hukum buatan noni. :D

Ronggolawe
10-03-2014, 07:11 AM
ini konteks nya hukum di Indonesia kan?

Ini sih Hukum Kolonial, Pejabat Korup harus "dibela"
kalau ngga bagaimana para Menak/Mandor/Demang
akan memberi upeti kepada para Meneer :)

surjadi05
10-03-2014, 01:29 PM
Ada sumber berita lain terkait hukuman mati bagi koruptor di beberapa negara : http://aribicara.blogdetik.com/hukuman-untuk-koruptor-di-berbagai-negara-yang-membuat-koruptor-jera/


Hukum produk manusia dianggap lebih baik dan lebih pantas diterapkan dibanding produk hukum dari Agama Islam. Padahal, selaku umat Islam haruslah memiliki keyakinan bahwa produk hukum Tuhan, LEBIH BAIK dibanding produk hukum hasil olah pikir manusia semata yg cenderung dilatarbelakangi oleh kepentingan pribadi, golongan, emosional, kedaerahan, dll.

Produk hukum dari non Islam, sedikit banyak dilatarbelakangi oleh dogma dan filsafat yg dipahaminya, sungguh tidak adil jika umat Islam diarahkan untuk berpaling dari hukum agamanya dan menggunakan hukum buatan noni. :D
ini ngomong produk hukum indo kan? lah emang ketinggalan jaman, wong di belanda aja udah kaga dipake hukum ini, tapi ygh para pembuat "hukum" masih nyaman dengan cara ini, kita mau bilang apa?:ngopi:


Saya masukkan prilaku umat karena yg saya sorot prilaku umat secara umum yg sering memandang miring hukum2 dalam agama Islam padahal hukum di luar Islam belum tentu juga lebih baik dibanding produk hukum Islam.

Namun, phobia hukum Islam (syari'at) lebih dominan dalam mendeskritikan dibanding untuk menilai secara obyektif.

Betul, ada kritikan terhadap penerapan hukuman mati di China, tetapi tidak lebih kencang dibanding kritik terhadap penerapan hukum Islam (semisal cambuk bagi pezina di Aceh).

---------- Post Merged at 11:38 PM ----------

Btw, topik ini kalau mau dipindah gpp.

gak salah nih koruptor disamain dengan penzina?::ungg::::ungg::

Asum
16-03-2014, 09:50 AM
ini ngomong produk hukum indo kan? lah emang ketinggalan jaman, wong di belanda aja udah kaga dipake hukum ini, tapi ygh para pembuat "hukum" masih nyaman dengan cara ini, kita mau bilang apa?:ngopi:

Trus hukum modern sesuai rancangan KUHP yg seperti apa ? Apakah itu merupakan produk hukum yg paling baik bagi manusia ? :hehehe


gak salah nih koruptor disamain dengan penzina?::ungg::::ungg::
Pada bagian mana saya menyamakan hukum koruptor dgn pezina ?

Saya hanya menunjukkan hukum pezina di Aceh tsb jadi bahan kritik saja. Padahal hukum Islam jelas, rajam bagi pezina muhshon dan cambuk 100x bagi pezina yg blm pernah menikah.

Alip
16-03-2014, 12:58 PM
http://aribicara.blogdetik.com/hukuman-untuk-koruptor-di-berbagai-negara-yang-membuat-koruptor-jera/

Di Amerika Koruptor dihukum Mati dengan 100 Tembakan

Amerika saja sebagai negara yang dikenal sebagai negara menghargai Hak Asasi Manusia (HAM) tetap memberikan hukuman mati untuk koruptor. Hal tersebut dilakukan karena mereka sadar bahwa melindungi HAM warga negaranya yang menjadi korban pelaku koruptor JAUH LEBIH PENTING daripada harus menghargai HAM untuk para KORUPTOR.

Ini yang nulis blog semangat banget tapi entah dia belajar di mana. Klaimnya yang ini ngaco belo... ::doh::

Di Amerika capital punishment hanya diterapkan kepada kejahatan yang melibatkan pembunuhan atau obat-obatan terlarang. Koruptor tidak termasuk dalam kejahatan yang dijatuhi hukuman mati...

Selain itu hukuman mati di Amerika sudah tidak lagi menggunakan firing squad. Memang secara legal Oklahoma masih menyediakan pilihan tembak, tapi yang paling banyak dilakukan adalah suntik mati. Hukuman tembak terakhir dilakukan pada tahun 2010 terhadap pelaku kasus pembunuhan...

Alip
16-03-2014, 03:41 PM
Sorry baru nyambung... tadi tidur dulu buat ngeberesin jetlag ::elaugh::

Karena yang dipakai contoh untuk menegakkan hukum Islam adalah Cina dengan argumen bahwa hukuman biadab di Cina telah meningkatkan perekonomian, yuk kita lihat dari sisi itu...

Fakta bahwa Cina memang sebuah kekuatan ekonomi yang sedang melonjak memang tidak bisa dipungkiri, berbagai pihak meramal bahwa Cina akan jadi kekuatan ekonomi nomor satu di dunia, kalau tidak 2020 ya 2030... tapi lihat beberapa fakta;


kekuatan ekonomi Cina didukung oleh hutang, dan mereka menerapkan anggaran defisit, tahun 2013 kemarin defisit anggaran adalah 2.1% dari GDP.
Pertumbuhan ekonomi-nya sampai 2010 lebih banyak didukung oleh ekspor yang memanfaatkan buruh murah, dengan berbagai masalah seputar hak tenaga kerja.
Ekonomi didominasi oleh perusahaan raksasa milik pemerintah. Peran swasta sangat kecil. Terjadi migrasi besar-besaran eksekutif swasta yang pandai-pandai ke luar negeri.
Jadi apakah bisa dibilang bahwa kemajuan ekonomi Cina terjadi karena hebatnya kegiatan memburu koruptor? Nggak ah... Mereka adalah ekonomi yang berkembang karena punya potensi sumber daya yang berlimpah... yang dimanfaatkan secara relatif semena-mena... dikorupsi sekalipun tetap saja akan maju...

Ini dia nih soal korupsi...


Indeks korupsi Cina memburuk 5 level (75 ke 80). Lebih baik dari Indonesia, tapi trend-nya memburuk
Penggunaan anggaran negara di Cina dirahasiakan dan tidak pernah dipublikasikan. Jadi korupsi bisa terjadi tanpa diketahui bahkan di level paling tinggi sekalipun.
Penelitian tahun 2007 menunjukkan bahwa kemungkinan 3% dari GDP Cina hilang oleh korupsi. Rata-rata dunia adalah 5%.
Secara budaya, pemberian hadiah pada pejabat (gratifikasi) dan rekan bisnis adalah hal yang wajar...
Jadi hukuman biadab yang diterapkan di Cina samasekali tidak memperbaiki kondisi korupsi di negeri itu, dan pembangunan nasional-nya bukan tumbuh karena korupsi dipangkas. Bahkan ada kecurigaan bahwa hukuman macam itu cuma propaganda, menutupi kebobrokan partai komunis Cina yang memang disorot sebagai lembaga luar biasa korup.

Jadi karena alat argumentasinya gugur, maka gugur pula argumen bahwa hukum Tuhan yang diterapkan telah memberi hasil yang baik. Silakan cari model yang lain...
::maap::

Sumber:
Transparency International : China corruption Index
Wikipedia: Corruption in China, Economy in China
CIA World Factbook on China
OECD issue January 2014

surjadi05
17-03-2014, 07:49 PM
Trus hukum modern sesuai rancangan KUHP yg seperti apa ? Apakah itu merupakan produk hukum yg paling baik bagi manusia ? :hehehe

jujur aja hampir semua sistem hukum lumayan baik, tergantung penerapannya seperti sekarang UU no 20 tahun 2001 disana mengatakan bahwa koruptor (penyelenggara negara) bisa dituntut minimal 3 tahun dan maksimal 15 tahun, tapi di pengadilan kok cuma dituntut dan divonis 3-5 tahun (diambil yg minimal), baru setelah si akil ketangkap baru banyak yg dituntut diatas 10 tahun TANYA KENAPA



Pada bagian mana saya menyamakan hukum koruptor dgn pezina ?

Saya hanya menunjukkan hukum pezina di Aceh tsb jadi bahan kritik saja. Padahal hukum Islam jelas, rajam bagi pezina muhshon dan cambuk 100x bagi pezina yg blm pernah menikah.



Betul, ada kritikan terhadap penerapan hukuman mati di China, tetapi tidak lebih kencang dibanding kritik terhadap penerapan hukum Islam (semisal cambuk bagi pezina di Aceh).

---------- Post Merged at 11:38 PM ----------

kalo anda menaruh 2 kejadian dalam 1 kalimat itu kan berarti anda membandingkan atau menyamakan 2 kejadian tersebut

dan jujur saja bagi saya berzina (kalo dua2nya lajang) itu cuma dosa tapi bukan perbuatan kriminal::bye::

dan mengenai korupsi di china sudah dijelaskan dengan baik oleh om alip:ngopi:

Asum
10-05-2014, 12:01 PM
Terima kasih mas Alif atas argumennya dalam mementahkan teori hukum mati koruptor dgn kebangkitan ekonomi cina.

Namun point dari tulisan saya bukan itu, tapi tuduhan miring atau cibiran terhadap hukum Islam dengan alasan, misalnya kejam, barbar, dll.

Jadi pernyataan anda "Jadi karena alat argumentasinya gugur, maka gugur pula argumen bahwa hukum Tuhan yang diterapkan telah memberi hasil yang baik", karena sasaran argumentasi mas Alif justru salah sasaran bahkan secara tdk lsng membenarkan terkait hukuman mati, walau dgn cara suntik mati.

Kalau seandainya hukum tuhan saja tidak memberikan hasil yg baik/sempurna, padahal tuhan adalah pencipta semua makhluq, bagaimana bisa ciptaan makhluq bisa lebih baik/sempurna dibandingkan sang penciptanya :hehehe

---------- Post Merged at 11:01 AM ----------


jujur aja hampir semua sistem hukum lumayan baik, tergantung penerapannya seperti sekarang UU no 20 tahun 2001 disana mengatakan bahwa koruptor (penyelenggara negara) bisa dituntut minimal 3 tahun dan maksimal 15 tahun, tapi di pengadilan kok cuma dituntut dan divonis 3-5 tahun (diambil yg minimal), baru setelah si akil ketangkap baru banyak yg dituntut diatas 10 tahun TANYA KENAPA

Betul bahwa seharusnya pelaksanaan hukum itu harus sesuai aturan hukumnya, dan menurut saya, jika ada peluang pemberian hukum dgn batasan min 3th dan maks 15th, maka artinya hukuman itu fleksible selama masih dalam rentang 3-15thn, setiap pelaku hukum tidak salah jika berpedoman pada aturan tsb, yg salah jika menerapkan aturan di luar batasan 3-15th.

Jadi kalau sekedar antipati saja, maka memberi hukuman terus2an dgn batas min atau maks juga salah, krn seolah huluman itu kadarnya cuma 3 dan 15thn saja.

Dalam hal ini, pak Akil belum tentu salah. Saya malah bingung apa hubungannya pak Akil dgn topik ini :hehehe


kalo anda menaruh 2 kejadian dalam 1 kalimat itu kan berarti anda membandingkan atau menyamakan 2 kejadian tersebut

Kalau saya buat kalimat ibu pergi ke pasar dan ayah pergi ke kantor, apakah sy sdng membandingkan antara 2 kejadian tsb ? :hehehe

Yang saya perbandingkan adalah resistensi manusia terhadap penerapan hukum produk islam dibanding hukum produk olah pikir manusia di luar hukum Islam. :)


dan jujur saja bagi saya berzina (kalo dua2nya lajang) itu cuma dosa tapi bukan perbuatan kriminal::bye::

Tergantung dari aturan hukum tsb, apakah akan dimasukan dalam pidana atau perdata, bahkan jika ada agama yg memandang perzinahan lajang tidak dosa juga gak apa-apa, lah wong itu aturan hukum dalam agamanya kok :hehehe

Alip
10-05-2014, 02:23 PM
Terima kasih mas Alif atas argumennya dalam mementahkan teori hukum mati koruptor dgn kebangkitan ekonomi cina.

Namun point dari tulisan saya bukan itu, tapi tuduhan miring atau cibiran terhadap hukum Islam dengan alasan, misalnya kejam, barbar, dll.
Saya pendukung hukuman mati, dan saya pendukung diterapkannya hukum Tuhan. Sepertinya tidak ada postingan saya yang bernada sebaliknya. Saya hanya tidak setuju dengan artikel yang dikutip oleh Kang Asum yang mengajukan argumentasi yang salah.


Jadi pernyataan anda "Jadi karena alat argumentasinya gugur, maka gugur pula argumen bahwa hukum Tuhan yang diterapkan telah memberi hasil yang baik", karena sasaran argumentasi mas Alif justru salah sasaran bahkan secara tdk lsng membenarkan terkait hukuman mati, walau dgn cara suntik mati.
saya tidak paham maksud Kang Asum.

Yang saya katakan di sana bahwa Kang Asum menggunakan bukti yang salah dalam memajukan suatu argumentasi tentang hukum Allah. Karena buktinya salah, maka argumentasinya jadi gugur, tapi bukan berarti salah. Cobalah majukan bukti lain yang lebih nyata kebenarannya, bukan spekulasi dari seorang penulis tanpa kredibilitas yang memaparkan sesuatu hal tidak didukung oleh fakta yang ada.


Kalau seandainya hukum tuhan saja tidak memberikan hasil yg baik/sempurna, padahal tuhan adalah pencipta semua makhluq, bagaimana bisa ciptaan makhluq bisa lebih baik/sempurna dibandingkan sang penciptanya :hehehe
Beberapa orang akan mengatakan bahwa sudah waktunya Tuhan dikudeta dan diganti oleh yang lebih bijaksana :hehehe juga...

... tapi yang saya percayai, Tuhan memberi batasan hukum yang jelas, dan manusia memiliki tanggung jawab untuk menggunakan akal sehat anugerah-Nya untuk melaksanakan hukum Tuhan dengan baik dan cerdas... karenanya disebutkan bahwa kebijaksanaan adalah sandingan dari wahyu.

surjadi05
11-05-2014, 04:29 PM
Terima kasih mas Alif atas argumennya dalam mementahkan teori hukum mati koruptor dgn kebangkitan ekonomi cina.

Namun point dari tulisan saya bukan itu, tapi tuduhan miring atau cibiran terhadap hukum Islam dengan alasan, misalnya kejam, barbar, dll.

OO ini tah tujuannya buat Tret, kalo yang ini saya ga ikutan ah:ngopi:


Jadi pernyataan anda "Jadi karena alat argumentasinya gugur, maka gugur pula argumen bahwa hukum Tuhan yang diterapkan telah memberi hasil yang baik", karena sasaran argumentasi mas Alif justru salah sasaran bahkan secara tdk lsng membenarkan terkait hukuman mati, walau dgn cara suntik mati.

Kalau seandainya hukum tuhan saja tidak memberikan hasil yg baik/sempurna, padahal tuhan adalah pencipta semua makhluq, bagaimana bisa ciptaan makhluq bisa lebih baik/sempurna dibandingkan sang penciptanya :hehehe

---------- Post Merged at 11:01 AM ----------

Alasannya menurut saya karna para "eksekutor" nya sama2 manusia, jadi walopun pake Hukum Tuhan, ataupun hukum manusia ,selama para "jaksa", "pembela", "hakim" nya manusia yah sami mawon, kecuali para "eksekutor" dari hukum tersebut Malaikat, nah baru deh bisa dikatakan Hukum Tuhan lebih baik:ngopi:



Betul bahwa seharusnya pelaksanaan hukum itu harus sesuai aturan hukumnya, dan menurut saya, jika ada peluang pemberian hukum dgn batasan min 3th dan maks 15th, maka artinya hukuman itu fleksible selama masih dalam rentang 3-15thn, setiap pelaku hukum tidak salah jika berpedoman pada aturan tsb, yg salah jika menerapkan aturan di luar batasan 3-15th.

Jadi kalau sekedar antipati saja, maka memberi hukuman terus2an dgn batas min atau maks juga salah, krn seolah huluman itu kadarnya cuma 3 dan 15thn saja.

Dalam hal ini, pak Akil belum tentu salah. Saya malah bingung apa hubungannya pak Akil dgn topik ini :hehehe

saya membawa pasal pasal itu karna saya kira anda lagi(mau) berdiskusi soal hukuman buat koruptor, kalo saya thu anda cuma mau "curhat"soal agama, saya bakal mingkem aja hehehe juga

Saya bw nama Pak Akil karna dia salah satu Penguasa Hukum/Yudikatif, dan tertangkap sedang korupsi, akibatnya para "Penguasa" Yudikatif kayak Jaksa/Hakim/Hakim Agung/MA/MK disorot oleh publik, sehingga para "penguasa" hukum tersebut memberi hukuman yg berat dibanding sebelum pak Akil ditangkap
tapi itu juga Opini saya kalo anda punya Opini lain atau anda punya anggap itu cuma kebetulan yah itu juga hak anda hehehe lagi


Kalau saya buat kalimat ibu pergi ke pasar dan ayah pergi ke kantor, apakah sy sdng membandingkan antara 2 kejadian tsb ? :hehehe

err bukannya sudah sangat jelas yah
Ibu pergi ke pasar, ayah pergi ke kantor, bahwa itu kalimat perbandingan? keyword nya ada di pergi
saya ingat jelas itu pelajaran bahasa kelas 1 minimal tahun 1976/1977 saya sempat protes sama guru saya, soalnya dibilang ibu harusnya kerja di dapur, sedang ayah kerja cari uang, dan waktu itu mama dan papa saya dua2nya dagang, yg jaga saya dan ke pasar itu si mbok saya hehehe terus


Yang saya perbandingkan adalah resistensi manusia terhadap penerapan hukum produk islam dibanding hukum produk olah pikir manusia di luar hukum Islam. :)
Tergantung dari aturan hukum tsb, apakah akan dimasukan dalam pidana atau perdata, bahkan jika ada agama yg memandang perzinahan lajang tidak dosa juga gak apa-apa, lah wong itu aturan hukum dalam agamanya kok :hehehe

Lah harusnya yg jadi pertanyaannya yg melakukan resistensi itu siapa? kalo para hater yah wajar,kalo hater jangankan agama islam, agama laennya pun banyak yg ngata2in, tapi btw busway, saya belum pernah mendengar langsung orang yg ngomong Hukum Islam itu barbar ::bye::
hehehe terakhir kalinya deh::hihi::::hihi::

Asum
13-05-2014, 09:31 AM
Saya pendukung hukuman mati, dan saya pendukung diterapkannya hukum Tuhan. Sepertinya tidak ada postingan saya yang bernada sebaliknya. Saya hanya tidak setuju dengan artikel yang dikutip oleh Kang Asum yang mengajukan argumentasi yang salah.

Bisa jadi argumen penulis di link pertama postingan saya tsb kurang tepat, namun tidak salah 100%. cekidot : Korupsi & Pertumbuhan Ekonomi (https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&ved=0CEIQFjAD&url=http%3A%2F%2Fdppm.uii.ac.id%2Fdokumen%2Fdikti% 2Ffiles%2FDPPM-UII_EDY_SUANDI_HAMID.doc&ei=VHFxU-6ILZGdugSw3IDoDw&usg=AFQjCNHreOWc_OfpmdFEr8glkIKRk-zMPw&sig2=EjEF78twU8vviSHHohCsSQ&bvm=bv.66330100,d.c2E)


saya tidak paham maksud Kang Asum.

Yang saya katakan di sana bahwa Kang Asum menggunakan bukti yang salah dalam memajukan suatu argumentasi tentang hukum Allah. Karena buktinya salah, maka argumentasinya jadi gugur, tapi bukan berarti salah. Cobalah majukan bukti lain yang lebih nyata kebenarannya, bukan spekulasi dari seorang penulis tanpa kredibilitas yang memaparkan sesuatu hal tidak didukung oleh fakta yang ada.

Buktinya tidak salah, karena saya tidak sedang membahas tentang korupsi dan pertumbuhan ekonomi, tetapi sedang membahas stigma negatif terhadap hukum Islam, padahal, hukum Islam tidak lebih kejam dibanding hukum produk olah pikir manusia semata. :)


Beberapa orang akan mengatakan bahwa sudah waktunya Tuhan dikudeta dan diganti oleh yang lebih bijaksana :hehehe juga...

beberapa yg tidak percaya tuhan atau kesempurnaan tuhan tentunya akan berfikir seperti itu, dan saya bukan termasuk kelompok orang tsb


... tapi yang saya percayai, Tuhan memberi batasan hukum yang jelas, dan manusia memiliki tanggung jawab untuk menggunakan akal sehat anugerah-Nya untuk melaksanakan hukum Tuhan dengan baik dan cerdas... karenanya disebutkan bahwa kebijaksanaan adalah sandingan dari wahyu.
Oh tentu, oleh karena itu akan lebih baik jika kita membuang sikap anti hukum tuhan dan berusaha untuk melaksanakan hukum tsb sesuai aturan yang telah digariskan :)

---------- Post Merged at 08:31 AM ----------


Alasannya menurut saya karna para "eksekutor" nya sama2 manusia, jadi walopun pake Hukum Tuhan, ataupun hukum manusia ,selama para "jaksa", "pembela", "hakim" nya manusia yah sami mawon, kecuali para "eksekutor" dari hukum tersebut Malaikat, nah baru deh bisa dikatakan Hukum Tuhan lebih baik:ngopi:

Lah ... baik hukum tuhan atau hukum buatan manusia tetap untuk manusia kok, dan eksekutornya ya manusia, bukan hewan atau malaikat ::hihi::


err bukannya sudah sangat jelas yah
Ibu pergi ke pasar, ayah pergi ke kantor, bahwa itu kalimat perbandingan? keyword nya ada di pergi
saya ingat jelas itu pelajaran bahasa kelas 1 minimal tahun 1976/1977 saya sempat protes sama guru saya, soalnya dibilang ibu harusnya kerja di dapur, sedang ayah kerja cari uang, dan waktu itu mama dan papa saya dua2nya dagang, yg jaga saya dan ke pasar itu si mbok saya hehehe terus

saya malah tidak ingat pelajaran SD terkait masalah tsb, yg saya tau contoh kalimat perbandingan itu seperti berikut (misalnya) :
1. Gunung Tangkuban Parahu lebih tinggi daripada Gunung Agung
2. Waktu yang teramai di terminal ini adalah siang hari
3. Kucingnya sama manisnya dengan kucingku

kalimat2 tsb menyiratkan adanya perbanding antara sesuatu dengan sesuatu yg lain.


Lah harusnya yg jadi pertanyaannya yg melakukan resistensi itu siapa? kalo para hater yah wajar,kalo hater jangankan agama islam, agama laennya pun banyak yg ngata2in, tapi btw busway, saya belum pernah mendengar langsung orang yg ngomong Hukum Islam itu barbar ::bye::
hehehe terakhir kalinya deh::hihi::::hihi::
ada bahannya di sini : http://www.suara-islam.com/read/index/10781/Terapkan-Syariat-Islam--Sultan-Brunei-Diboikot-Selebriti-Dunia

Alip
13-05-2014, 09:45 AM
Bisa jadi argumen penulis di link pertama postingan saya tsb kurang tepat, namun tidak salah 100%. cekidot : Korupsi & Pertumbuhan Ekonomi (https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&ved=0CEIQFjAD&url=http%3A%2F%2Fdppm.uii.ac.id%2Fdokumen%2Fdikti% 2Ffiles%2FDPPM-UII_EDY_SUANDI_HAMID.doc&ei=VHFxU-6ILZGdugSw3IDoDw&usg=AFQjCNHreOWc_OfpmdFEr8glkIKRk-zMPw&sig2=EjEF78twU8vviSHHohCsSQ&bvm=bv.66330100,d.c2E)
Saya tidak membaca pranala luar Kang Asum, mohon maaf saya tidak memiliki kemewahan untuk bisa sembarangan membuka web seperti anak SMA yang kurang kegiatan. Tapi kalau intinya bahwa korupsi menyebabkan kerusakan, itu sudah disepakati dan tidak perlu dibahas.


Buktinya tidak salah, karena saya tidak sedang membahas tentang korupsi dan pertumbuhan ekonomi, tetapi sedang membahas stigma negatif terhadap hukum Islam, padahal, hukum Islam tidak lebih kejam dibanding hukum produk olah pikir manusia semata. :)
Bukti itu dipakai untuk argumen melawan stigma negatif... seperti tulisan saya sebelumnya, karena buktinya salah, dia tidak bisa dipakai untuk mendukung perlawanan tersebut. Sebaiknya cari bukti yang lain, misalnya "penerapan hukum Islam di Afghanistan telah menjadikan negara itu sebagai negara paling maju di dunia"... bila buktinya benar maka argumennya dapat diterima.


beberapa yg tidak percaya tuhan atau kesempurnaan tuhan tentunya akan berfikir seperti itu, dan saya bukan termasuk kelompok orang tsb
... kami semua di sini sudah mafhum...


Oh tentu, oleh karena itu akan lebih baik jika kita membuang sikap anti hukum tuhan dan berusaha untuk melaksanakan hukum tsb sesuai aturan yang telah digariskan :)
... silakan katakan itu pada mereka yang Kang Asum anggap anti hukum Tuhan...

surjadi05
13-05-2014, 12:24 PM
Bisa jadi argumen penulis di link pertama postingan saya tsb kurang tepat, namun tidak salah 100%. cekidot : Korupsi & Pertumbuhan Ekonomi (https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&ved=0CEIQFjAD&url=http%3A%2F%2Fdppm.uii.ac.id%2Fdokumen%2Fdikti% 2Ffiles%2FDPPM-UII_EDY_SUANDI_HAMID.doc&ei=VHFxU-6ILZGdugSw3IDoDw&usg=AFQjCNHreOWc_OfpmdFEr8glkIKRk-zMPw&sig2=EjEF78twU8vviSHHohCsSQ&bvm=bv.66330100,d.c2E)


Buktinya tidak salah, karena saya tidak sedang membahas tentang korupsi dan pertumbuhan ekonomi, tetapi sedang membahas stigma negatif terhadap hukum Islam, padahal, hukum Islam tidak lebih kejam dibanding hukum produk olah pikir manusia semata. :)


beberapa yg tidak percaya tuhan atau kesempurnaan tuhan tentunya akan berfikir seperti itu, dan saya bukan termasuk kelompok orang tsb


Oh tentu, oleh karena itu akan lebih baik jika kita membuang sikap anti hukum tuhan dan berusaha untuk melaksanakan hukum tsb sesuai aturan yang telah digariskan :)

---------- Post Merged at 08:31 AM ----------


Lah ... baik hukum tuhan atau hukum buatan manusia tetap untuk manusia kok, dan eksekutornya ya manusia, bukan hewan atau malaikat ::hihi::


saya malah tidak ingat pelajaran SD terkait masalah tsb, yg saya tau contoh kalimat perbandingan itu seperti berikut (misalnya) :
1. Gunung Tangkuban Parahu lebih tinggi daripada Gunung Agung
2. Waktu yang teramai di terminal ini adalah siang hari
3. Kucingnya sama manisnya dengan kucingku

kalimat2 tsb menyiratkan adanya perbanding antara sesuatu dengan sesuatu yg lain.


ada bahannya di sini : http://www.suara-islam.com/read/index/10781/Terapkan-Syariat-Islam--Sultan-Brunei-Diboikot-Selebriti-Dunia

kalo mau bahas agama, sorry saya ga tertarik, but thanks atas tanggapannya ::maap::