PDA

View Full Version : [Berita] Penghargaan untuk Sastrawan LEKRA Dibatalkan Sepihak Oleh 5 Anggota Akademi Jakarta



kandalf
09-01-2014, 02:47 AM
Akhir tahun lalu, Pak Nurlan, atau yang dikenal dengan nama samarannya, Martin Aleida, salah satu aktivis Lekra yang selamat dan tidak ikut dikirim ke Pulau Buru, mendapatkan penghargaan Akademi Jakarta 2013 atas keputusan Dewan Juri yang memang diamanahkan untuk memilih pemenangnya. Penghargaan tersebut ditujukan untuk mereka yang berusia lima puluh tahun ke atas yang dinilai melakukan pengabdian sepanjang hayat untuk bidang humaniora (seni, sastra, filsafat, bahasa, teologi,dll).

Menjelang pelaporan keputusan dewan juri kepada Akademi Jakarta, ada usulan untuk menambahkan pemenang lain karena dalam sejarahnya pernah ada dua pemenang. Laporan ini kemudian diserahkan pada Akademi Jakarta dan dibahas hanya oleh lima anggota Akademi Jakarta.

Rapat pembahasan yang hanya dihadiri oleh lima anggota Akademi Jakarta tersebut membatalkan nama Martin Aleida dan hanya menerima pemenang satunya. Dewan Juri melakukan protes dan meminta agar nama mereka tidak dicantumkan sama sekali bila Akademi Jakarta bersikukuh menganggap Martin Aleida tidak pantas menerima penghargaan.


Sumber:
1. curcol salah satu dewan juri yang sekarang akunnya hilang atau mungkin diproteksi
2. http://boemipoetra.wordpress.com/2014/01/08/skandal-kebudayaan-di-penghujung-tahun-2013/

eve
09-01-2014, 11:13 PM
Ada isu apaan emangnya kak? Kok isa gitu sih? Aneh...

---------- Post Merged at 10:13 PM ----------

Ada isu apaan emangnya kak? Kok isa gitu sih? Aneh...

Ronggolawe
09-01-2014, 11:24 PM
LEKRA itu kelompok seniman/budayawan yang diza
man ORLA sangat pro-NASAKOM (baca PKI) :)

dan HB Yasin, Budayawan/Seniman yang bersebera
ngan dengan Lekra (Manikebu?) pernah mengemba
likan Magsaysay Award (semacam penghargaan da
ri Filipina yang konon setingkat dibawah Nobel) ke
tika Pramoedia Ananta Toer (tokoh Lekra) menerima
Magsaysay Award.

gw sih ngga tahu, barangkali ada yang memegang
satu versi sejarah dimana dosa PKI (dan Lekra) ti
dak mungkin dimaafkan :)

eve
09-01-2014, 11:35 PM
Ow.. Pak Martin itu jadi dianggap PKI? Makanya gak jadi award.

Bahasa gampangnya gitu kan ya? Tapi belio beruntung banget gak dihabisin ama pak suharto kan ya?

Inget di filmnya jokowi saat Pki pada diberangus... Serem banget ya...

Ronggolawe
09-01-2014, 11:40 PM
iya serem banget....
tapi ada juga yang meyakini versi sejarah, dimana
PKI dikejami, karena dizaman ORLA kelakuannya ja
uh lebih kejam :)

---------- Post Merged at 10:40 PM ----------

mungkin OOT

KESAKSIAN BUNG HATTA TENTANG GESTAPU/PKI (https://www.facebook.com/notes/download-buku-gratis/-kesaksian-bung-hatta-tentang-gestapupki/158493880845255)


Oleh: Poeng W. I. Lubis





Berikut saya sampaikan kesaksian dari Bung Hatta, bapak bangsa, dan salah-satu dari Dwi-Proklamator Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Kita semua tahu bahwa bung Hatta dikenal sebagai tokoh pemikir, yang tidak pernah emosional dan sangat tajam analisanya.

Saya cuplikan dari buku “Bung Hatta Menjawab”, sebagai berikut :



…Yang penting pertama-tama diketahui adalah tujuan PKI untuk merebut kekuasaan. Dan mereka tahu, bahwa kalau tidak meyakinkan Soekarno dulu, mereka tidak akan mendapat kekuatan. Ini prinsip pokok PKI waktu itu berdasar pengetahuan kita dari sejarah komunis di dunia, sejarah PKI di Indonesia, dan feeling berdasar kesadaran kita tentang keadaan masyarakat dan tingkat perkembangannya waktu itu. Kampanye PKI akan memilih Soekarno jadi Presiden kalau ia menang dalam Pemilihan Umum tahun 1955, membantu dengan “gigih” gerakan untuk merebut Irian Barat dengan kekerasan (Trikora) dan gerakan Ganyanhg Malaysia (Dwikora), semuanya adalah gerakan yang kita sudah tahu ke arah mana geraknya. Karena itu kita tak heran kalau Aidit sampai mengusulkan dibentuknya Angkatan ke-5, disamping Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Kepolisian, yang dipersenjatai dan dianjurkannya agar terdiri dari para petani dan kaum buruh. Semua itu tentu adalah persiapan ke Lobang Buaya, tempat penyembelihan dan pembunuhan yang ngeri dan di luar perikemanusiaan atas pemimpin-pemimpin Angkatan Darat. Jelas sekali hal ini menurut pola RRC, suatu hal yang sisa-sisa pikiran itu masih nampak dalam pola-pola Tri Panji dan Perjuta-nya sisa-sisa PKI latent yang nampak dari pemberontakan-pemberontakan Blitar (Jawa Timur) dan PKS/Paraku di Kalimantan Barat. Untunglah waktu itu belum sampai terbentuk Angkatan ke-5 itu. Tetapi usaha-usaha Aidit ke arah perebutan kekuasaan makin hebat sejak awal tahun 1965. Apa saja digunakan nya sebaik-baiknya. Saya ingat sekali, waktu PNI mengadakan kongres tahun 1965, tak lama sesudah itu PKI mengadakan Hari Ulang Tahun (HUT) pula. Semua pigura dan hiasan untuk Kongres PNI terus saja dipakai PKI untuk HUT nya. Pohon-pohon kayu, tembok-tembok, rumah-rumah orang, kantor-kantor, habis dicoreti gambar-gambar palu-arit. Hal ini mengingatkan kembali kepada cara-cara PKI di Delanggu waktu RI di Yogya dulu. Saya sudah merasa, kalau PKI menang, Soekarno malah akan disingkirkannya, bukannya diangkat. Bagi tiap orang yang tidak buta hati, pasti akan arif dia, ke mana suasana sedang berkembang dan apa yang suatu waktu pasti akan meledak dan akan mengagetkan serta membukakan mata setiap orang…. (Hal 60-61)



… Waktu itu yang saya lihat, bahwa satu-satunya yang sanggup menghadapi PKI hanya tentara, Angkatan Darat yang dipimpin oleh Jendral Yani… (Hal 61)



… Saya mendengar pertama-tama berita penculikan dan pembunuhan pimpinan Angkatan Darat dari Simatupang, pagi tanggal 1 Oktober 1965 dan bahwasanya Nasution lolos dengan lari melompati pagar pekarang belakang rumahnya dan bersembunyi di balik sebuah pohon di sana, serta berita bahwa anaknya yang bernama Ade Irma Suryani terbunuh. Waktu Wangsa Widjaja, Sekretaris saya datang, saya suruh mencek lagi mengenai berita itu. Kabar selanjutnya mengatakan bahwa Nasution setelah keluar dari persembunyiannya terus pergi ke Kostrad. Didapainya Soeharto sudah mengambil tindakan. Mula-mula Untung menguasai RRI, kemudian terdengar pidatonya dan pengumuman mengeani Dewan Revolusi dan sebagainya. Tetapi malamnya terdengarlah pidato Soeharto, selaku Panglima Kostrad, setelah ia merebut RRI kembali serta menguasai keadaan seperti semula. Reaksi batin saya pertama-tama mendenga itu, ialah bahwa in pasti PKI lagi…… (Hal 74)



….Dari pihak Islam reaksi itu amat kuat, terutama mereka yang selama ini merasa tertekan…

….. Setelah orang-orang Islam tahu bahwa PKI mengadakan kup, tentara telah bertindak di bawah pimpinan Soeharto, maka rakyat pun ikut bergerak dan bertindak membantu tentara sampai hampir sukar untuk dikendalikan… (Hal 75)



…. Tindakan rakyat yang selama ini tertekan dan kemudian membalas tidak tanggung-tanggung, menunjukkan bahwa perkiraan Aidit itu tidak benar. Rakyat dulu yang dia kira di belakangnya, ternyata tidak sebanyak yang diperkirakannya. Hal itu disebabkan karena cara-cara Aidit selama ini ang didasarkan kepada pengerahan-pengerahan massa berbondong-bondong, disertai agitasi dan terror mental, sehingga banya orang hanya ikut-ikutan untuk mengamankan dirinya saja. Itulah akibat dari kenyataan, bahwa faktor pendidikan dan keinsyafan tidak didahulukannya, bahkan diabaikannya, dibandingkan dengan gerakan-gerakan agitasi dan pengerahan-pengerahan secarai beramai-ramai. Jadi prinsip-prinsip yang dianutnya itu belum berakar dan belum dimengerti orang banyak….(Hal 76)



…. Mestinya kader yang betul mengerti dan insaf dibina lebih dulu oleh PKI sehingga mencapai jumlah yang cukup besar untu mendukung massa yang dikerahkan itu barulah cukup kuat. Tetapi mereka telah merasa kuat dan bangga dengan massa ramai-ramai dan selogan-selogan serta tempik sorak di lapangan rapat-rapat terbuka yang sering dibikin seperti keranjingan. Tapi semuanya tanpa akar yang tertanam kuat dalam masyarakat. Jadi kalau dalam rapat-rapat umum dan pidato-pidato yang hebat, nampaknya rakyat setuju semua. Tetapi di luar itu rakyat sebenarnya jengkel. Ini kurang diketahui oleh PKI…(hal 76-77)

eve
09-01-2014, 11:58 PM
Jadi karena itu suharto dapat hati di masyarakat jaman dulu ya?

Apa gak ada yang bela pak Martin ALeida? Maksud saya buat menakar, karena takut atau karena memang alasan "dosa yang tidak dapat dimaafkan? "

Jadi inget temen ane yang gak jadi nikah ama polisi karena ternyata kakeknya ada sangkutan ama PKI... Sebegitu dosa kah keturunan2 PKI itu ya? Sampai keturunan2nya kena imbasnya...

Eh,tapi pak Martin ALeida ini memang tersangkut kok ya?

Ronggolawe
10-01-2014, 12:02 AM
coba tanyakan pada orang-orang tua kita, mereka
kan pelaku sejarah :)

kandalf
10-01-2014, 08:19 AM
Ronggolawe:
Kebetulan lima orang ini, tiga orang di antaranya memang pernah dianiaya Lekra.
Ibu NH Dini, Pak Taufik Abdullah, Pak Ayip Rosidi

eve:
Kemarin pas membahas Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, kita juga sempat membahas soal Lekra vs sastrawan lain.
Coba cek http://www.kopimaya.com/forum/showthread.php/12678-Tenggelamnya-Kapal-Van-Der-Wijck-(2013)

Ronggolawe
10-01-2014, 11:51 AM
berarti sudah jelas :)

kandalf
10-01-2014, 12:39 PM
Saya tertukar antara Taufik Ismail dengan Taufik Abdullah ::doh::