PDA

View Full Version : [Berita] Nilai Tukar Dolar Tembus 12000



panda
29-11-2013, 11:46 AM
Rupiah terus melemah. Depresiasi tajam inipun direspons Bank Indonesia (BI) dengan mengerek suku bunga acuan BI Rate. Langkah pengetatan oleh otoritas moneter ini pun memantik kekhawatiran baru.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengakui, fundamental ekonomi Indonesia memang menghadapi tantangan berat dengan defisit transaksi berjalan. Inilah pemicu depresiasi rupiah. 'Stabilitas rupiah penting, tapi jangan sampai kita korbankan pertumbuhan ekonomi,' ujarnya, Kamis (28/11).

Ucapan Hatta ini merujuk pada langkah BI yang agresif menaikkan BI Rate yang lantas memicu kenaikan suku bunga kredit. Teorinya, ketika terjadi defisit transaksi berjalan akibat besarnya impor, maka laju pertumbuhan ekonomi harus direm dengan cara kenaikan suku bunga. Dengan begitu, impor pun akan turun. Selain itu, kenaikan suku bunga atau imbal hasil, juga diharapkan bisa membuat investor asing untuk tetap menempatkan dananya di Indonesia.

Sebagai gambaran, defisit transaksi berjalan Indonesia pada triwulan III 2013 tercatat USD 8,4 miliar atau 3,8 persen dari produk domestik bruto (PDB). Angka ini lebih baik dibanding defisit pada triwulan II 2013 lalu yang sempat mencapai USD 9,9 miliar atau 4,4 persen PDB. Menurut Hatta, saat ini Indonesia tengah berada dalam momentum laju pertumbuhan ekonomi. Dia mengakui, pesatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia selama ini ditopang oleh besarnya impor. Karena itu, upaya menekan impor memang seharusnya dilakukan. 'Tapi, jangan terlalu ditekan karena nanti momentum (pertumbuhan ekonomi) akan lewat,' katanya.

Ekonom Sustainable Development Indonesia (SDI) Dradjad H. Wibowo mengatakan, langkah agresif BI mengerek BI rate hingga level 7,50 persen memang langsung berdampak pada pelaku usaha. 'Banyak sektor sudah menjerit, salah satunya properti, karena tingginya suku bunga jelas berdampak pada kinerja properti. ini bahaya karena krisis ekonomi seringkali dipicu jatuhnya sektor properti,' ujarnya.

Menurut Dradjad, BI mestinya memahami jika depresiasi Rupiah saat ini tidak bisa lagi diredam dengan cara menaikkan BI Rate. Sebab, kondisi defisit transaksi berjalan memang tidak bisa diselesaikan secara instan. 'Karena itu, BI jangan terus-terusan menaikkan BI rate. Sebab, akibatnya bisa buruk, sektor usaha bisa dua kali kena pukul. Pertama dipukul pelemahan rupiah, kedua dipukul suku bunga tinggi,' jelasnya.

Apalagi, lanjut Dradjad, kenaikan tajam BI Rate sudah terbukti tidak berpengaruh signifikan pada Rupiah. Buktinya, rupiah terus melemah tajam dalam beberapa pekan terakhir. 'Sebab, faktor fundamental kita memang kurang baik. Selain itu, ada pula pengaruh eksternal rencana tapering off (pengurangan stimulus di AS) yang membuat investor cenderung menarik dana dari emerging market. Ini diluar kendali kita,' ucapnya.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD) akhirnya menembus level 12.000 di pasar spot. Data kompilasi Bloomberg menunjukkan, kemarin rupiah ditutup di posisi 12.018 per USD, melemah 132 poin atau 1,11 persen dibanding penutupan Rabu (27/11) di posisi 11.886 per USD. Ini merupakan pelemahan terbesar terhadap USD dibandingkan seluruh mata uang utama Asia Pasifik lainnya.

Sedangkan nilai tukar rupiah berdasar Jakarta Interbank Spot Dollar Offered Rate (Jisdor) yang dirilis Bank Indonesia (BI) menunjukkan, rupiah kemarin ditutup di posisi 11.930 per USD, melemah 117 poin dibanding penutupan sehari sebelumnya yang di posisi 11.813 per USD.

Ini merupakan level terendah sejak 18 Maret 2009. Ketika itu, rupiah ada di posisi Rp 11.979 per USD. Dengan posisi saat ini, maka sepanjang tahun ini (year-to-date), rupiah sudah melemah 2.245 poin atau 23,18 persen dibanding posisi awal tahun yang di level 9.685 per USD.

Namun, perbankan kemarin juga sudah memperdagangkan USD di atas Rp 12.000 per USD. Misalnya, Bank Mandiri mematok harga jual di posisi Rp 12.077 per USD, lalu Bank Central Asia Rp 12.040, dan Bank Negara Indonesia sebesar Rp 12.100 per USD.

Pelemahan rupiah yang cukup dalam belum dilihat sebagai ancaman oleh Bank Indonesia (BI). Gubernur BI Agus Martowardojo meyakini, fundamental perekonomian internal masih cukup baik. Di satu sisi, ia juga yakin bahwa pengurangan stimulus moneter AS tak akan berjalan pada Desember 2013.

"Nggak papa nggak masalah (rupiah paling lemah sejak 2009). Mohon semua paham. Situasi empat tahun terakhir terllau likuid, terlalu murah bunganya, terlalu longgar. Sekarang dunia mempersiapkan diri untuk situasi yang lebih cepat, kita harus siap," paparnya di Hotel Dharmawangsa, kemarin (28/11).

Menurutnya, saat ini Indonesia sudah harus bersiap pada ekonomi 2014 yang dinilai tidak jauh lebih baik dari tahun ini. "Pada 2014 situasi ekuangan Indonesia dan dunia ada perubahan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kita harus persiapkan diri dengan baik, tapi tetap positif," tuturnya.

Di tempat terpisah, Direktur Eksekutif BI Difi A. Johansyah menerangkan, saat ini pihaknya tengah mengejar taget current account deficit atau defisit transaksi berjalan di bawah 2,7 persen. Tak pelak, kini BI tengah memperketat kebijakan moneternya untuk kembali membawa rupiah pada level stabilitas. "Jadi kalau market melihat policy adalah konkrit, kami akan yakin rupiah bakal positif. Hanya saja ini akhir tahun, di mana orang memprediksi tapering akan terjadi," terangnya.

Apalagi, BI dalam rangka melatih rupiah bergerak berdasarkan pasar dan fundamental ekonomi. Tak pelak, intervensi kian dikurangi meski tetap menjaga pasar berjalan dua arah. " Intervensi itu dilakukan jika pasar berjalan satu arah," ungkapnya.


Sumber : Jawa Pos

noodles maniac
29-11-2013, 12:00 PM
Kagak punya dollar buat ditukerin :sepi:

opera
29-11-2013, 12:06 PM
trus efeknya apa ya?

noodles maniac
29-11-2013, 12:34 PM
Kalo lu punya banyak dollar lu bisa beli soto yang banyak, ope -_-

itsreza
29-11-2013, 12:41 PM
depresiasi IDR seharusnya bisa membantu mengurangi trade deficit

surjadi05
29-11-2013, 08:17 PM
Asal jangan terjadi "bubble property" aja soalnya rata2 orang kredit rumah/apartement bukan cuma 1-2 biji aja, teman gw dijakarta rata2 bisa kredit 3-4 property :kesal:

itsreza
29-11-2013, 08:27 PM
^^
tinggal tunggu pop ;D

surjadi05
29-11-2013, 11:13 PM
Yoi, di jakarta menurut gw udah overpriced ::kesal::

noodles maniac
30-11-2013, 06:15 AM
Overpriced aja masih ada aja yang beli, kong ;D

lily
30-11-2013, 11:03 AM
Yang saya heran tuh , di perumahan ada bangun satu kompleks rumah , harganya 5 - 11 M.

Itu overpriced juga kan ?

Kemaren lusa , saya dengar ada teman yang KPR rumah sampe 6 rumah. Terus katanya , ntar kalo dia meninggal mendadak , enak , KPR rumahnya lunas semua. Soalnya dia udah sakit - sakitan gitu , komplikasi segala macam di dalam badannya.

Porcelain Doll
30-11-2013, 11:34 AM
bentar dulu, ly...
itu maksudnya sengaja KPR 6 rumah sekaligus sambil nunggu mati mendadak? terus tau2 KPR-nya lunas gitu aja?

atau dia cuma nyiapin bekal aja sebelum meninggal?

kupo
30-11-2013, 11:36 AM
Yang saya heran tuh , di perumahan ada bangun satu kompleks rumah , harganya 5 - 11 M.

Itu overpriced juga kan ?

Kemaren lusa , saya dengar ada teman yang KPR rumah sampe 6 rumah. Terus katanya , ntar kalo dia meninggal mendadak , enak , KPR rumahnya lunas semua. Soalnya dia udah sakit - sakitan gitu , komplikasi segala macam di dalam badannya.

setahu saya ga bisa lo, kalau mati.. cicilan ga dibayar ya disita.. ::ungg::

opera
30-11-2013, 11:40 AM
^ maksudnya asuransinya cair buat lunasin itu rumah rumah....

etca
30-11-2013, 11:40 AM
Yahh jangan naik terus dong nilai tukar dollarnya.. ::grrr::
*ngefek di gw uang side job sabetan kanan kiri jadi berkurang,

kupo
30-11-2013, 11:43 AM
^ maksudnya asuransinya cair buat lunasin itu rumah rumah....

berarti sama aja tetep bayar yah .. :D

Yahh jangan naik terus dong nilai tukar dollarnya.. ::grrr::
*ngefek di gw uang side job sabetan kanan kiri jadi berkurang,

minta dibayarnya pakae Yen atau Euro dong tca .. ;p

lily
30-11-2013, 11:46 AM
Dia ambil KPR 6 rumah sekaligus plus bayar insurance nya.

Dia bayar insurance sebesar 90 juta per tahun untuk 1 rumah.

Tapi dia kan emang mampu bayar segitu , daripada lunasin rumahnya sekaligus.

opera
30-11-2013, 11:46 AM
kupo emang ada gitu cara kpr gak bayar?
klo ada kasih tau donk caranya.... ::maap::

lily
30-11-2013, 11:49 AM
bentar dulu, ly...
itu maksudnya sengaja KPR 6 rumah sekaligus sambil nunggu mati mendadak? terus tau2 KPR-nya lunas gitu aja?

atau dia cuma nyiapin bekal aja sebelum meninggal?

Dia sih katanya invest Po , cuma kan dia tau banyak penyakit yang bisa membunuh dia sewaktu - waktu , makanya dia sekaligus KPR banyak.

Dulu Papanya dia , KPR nya masi kurang 250 juta , langsung lunas pas Papanya meninggal mendadak , makanya sekarang dia mo mempraktekkan itu :D

etca
30-11-2013, 11:52 AM
minta dibayarnya pakae Yen atau Euro dong tca .. ;p

lah kan transaksi valasnya pake dollar.
biasanya uang lebihnya dari transaksi valas itu buwat gw.
nah kalau nominal dollarnya dikurangi kan jadi berkurang juga uang lebihnya ::oops::

danalingga
30-11-2013, 12:17 PM
Yang pasti sih, inflasi bakal naik lagi.
Wong Indonesia itu negara importir. ::hihi::

panda
30-11-2013, 12:41 PM
Sekarang banyak orang Indonesia yang berbisnis , maunya dibayar pakai USD. Mereka tidak mau terima rupiah.

noodles maniac
30-11-2013, 05:59 PM
panda si dynamid duo pengemis tajir bisa tetep dapet duit banyak lho meski dibayar pake rupiah, recehan pulak ::hihi::


Yang pasti sih, inflasi bakal naik lagi.
Wong Indonesia itu negara importir. ::hihi::

Gokil, mo sampe berapa nih dollar naik? level 20rebu? ohmaigot :why:

itsreza
30-11-2013, 07:48 PM
Sekarang banyak orang Indonesia yang berbisnis , maunya dibayar pakai USD. Mereka tidak mau terima rupiah.

tukang sayur & warung masih mau kok terima rupiah ::ungg::

surjadi05
01-12-2013, 03:36 PM
Sekarang banyak orang Indonesia , maunya dibayar pakai USD. Mereka tidak mau terima rupiah.

Gw orng indo, mau kok terima rupiah, ada rencana mau kasih gw pand? ::ungg::

serendipity
01-12-2013, 06:36 PM
iya gw juga mau banget terima rupiah, apalagi kalo 8 digit :cengir:

Prunella
11-12-2013, 01:03 AM
indonesia kan impor garam jg, padahal madura aja produsen garam ga mencukupi kebutuhan dan kurang putih hasilnya, beda kalo dari luar yang bisa kinclong putih