PDA

View Full Version : Kesetaraan manusia



AsLan
05-05-2011, 08:07 PM
Menurut saya, semua manusia itu sederajad.

Namun ternyata sulit sekali menemui orang yg sepaham dengan saya.

Misalnya, kebanyakan orang menganggap pembantu itu derajadnya lebih rendah dari majikan.

Bagaimana menurut anda ?
apakah anda setuju bahwa semua orang itu sederajad ?
maukah anda disamakan derajadnya dengan pembantu anda ?

keremus
05-05-2011, 09:10 PM
Derajat pembantu-majikan setara asalnya
tapi beda secara fungsional mungkin

Manusia sederajat, tapi dalam perkembangan sosial
terdapat atribut-atribut yang didasarkan pada keturunan,
kekayaan, pekerjaan, agama, ras, suku, dan sebagainya.

Bahasa idealnya : manusia setara

Mungkin lebih baik kita bertanya : mengapa terbentuk ketidaksetaraan ?
B

beastmen85
06-05-2011, 12:37 AM
mengapa terbentuk ketidaksetaraan ?
B

mindset

10char

AsLan
06-05-2011, 12:38 AM
Kalau disebuah kapal karam hanya ada 1 pelampung, siapakah yg berhak atas pelampung itu ?
si majikan atau si pembantu ?

adakah nilai jiwa mereka berbeda ?

beastmen85
06-05-2011, 12:40 AM
Menurut saya, semua manusia itu sederajad.

Namun ternyata sulit sekali menemui orang yg sepaham dengan saya.

Misalnya, kebanyakan orang menganggap pembantu itu derajadnya lebih rendah dari majikan.

Bagaimana menurut anda ?
apakah anda setuju bahwa semua orang itu sederajad ?
maukah anda disamakan derajadnya dengan pembantu anda ?

saya tidak ingin derajad saya disejajarkan dengan pembantu saya

saya ingin derajad saya lebih tinggi dari pembantu saya

meskipun saya tahu derajad semua manusia itu sama , dimata Tuhan juga seperti itu...

ironi

beastmen85
06-05-2011, 12:41 AM
Kalau disebuah kapal karam hanya ada 1 pelampung, siapakah yg berhak atas pelampung itu ?
si majikan atau si pembantu ?

adakah nilai jiwa mereka berbeda ?

keduanya punya hak sama atas hidup, mereka boleh saling bunuh untuk memperebutkannya

dan yg bisa bertahan hiduplah yg berhak

satmata
14-06-2011, 01:07 PM
Gw setuju slan.....rohaninya ya, yang membedakan kan baju jasmaninya Dan itupun menurut cara pandang masing2 orang....

purba
18-06-2011, 06:26 AM
Menurut saya, semua manusia itu sederajad.

Namun ternyata sulit sekali menemui orang yg sepaham dengan saya.

Misalnya, kebanyakan orang menganggap pembantu itu derajadnya lebih rendah dari majikan.

Bagaimana menurut anda ?
apakah anda setuju bahwa semua orang itu sederajad ?
maukah anda disamakan derajadnya dengan pembantu anda ?

Di Indonesia mungkin memang sulit menemukan orang seperti yg dimaksud AsLan karena mental feodalnya masih tinggi, tetapi tidak selalu begitu di tempat2 lain. Buat ane, memang ane dan pembantu sederajat, sama2 manusia. Pembantu adalah sebuah profesi sama halnya dgn dokter, apoteker, pengacara, guru, dsb. Cuman profesi pembantu di Indonesia masih dipandang sebelah mata karena mental feodal tsb.

:))

Alip
18-06-2011, 06:56 AM
Derajat itu serapan dari bahasa Arab, terjemahan bahasa Indonesianya tingkatan... CMIIW...
Manusia-nya sih IMHO berada pada tingkatan yang sama... tapi label-label-nya jelas saja berbeda.

Jadi tinggal faktor apa yang penting bagi seseorang dalam melihat orang lain, mau lihat sosok manusia-nya, atau atribut yang ada pada si manusia itu?

Pembedaan tingkatan pada manusia kalau menurut saya bukan hal yang salah. Banyak hal yang lebih memudahkan hidup kalau manusia ditempatkan sesuai dengan tingkatan atributnya. Misalnya, manajer yang lebih berpengalaman ditempatkan di posisi yang lebih tinggi dari para lulusan baru... karena si manajer (biasanya) punya sudut pandang yang lebih luas dan bisa lebih cepat melihat esensi dari masalah yang sedang mereka hadapi.

Yang dimaksud Aslan mungkin ketika atribut-atribut itu menimbulkan pembedaan yang tidak semestinya. Misalnya, seorang pembantu dianggap tingkat kemuliaannya lebih rendah dari majikannya.

** jadi inget temen sekantor yang masih panik karena sudah setahun nggak punya pembantu **:luck:

Pembedaan macam ini biasanya datang dari sejenis penyakit yang disebut sindrom gila hormat:mikir:, gejalanya adalah keinginan untuk merasa berderajat lebih tinggi dari orang lain, dan sebabnya datang dari kurangnya rasa percaya diri. Semakin tidak PD seseorang atau suatu masyarakat, semakin tinggi kebutuhan orang atau masyarakat itu untuk memilah manusia berdasarkan derajat. Yang kalau kebablasan... pemilahannya jadi ngaco belo keterlaluan...
:gebuk:

ndableg
18-06-2011, 04:32 PM
Kalau disebuah kapal karam hanya ada 1 pelampung, siapakah yg berhak atas pelampung itu ?
si majikan atau si pembantu ?

adakah nilai jiwa mereka berbeda ?

Jelas kalo posisinya sama2 di kapal karam, artinya posisi setara. Hanya saja ada yg namanya prioritas. Ada orang2 yg dianggap lebih penting dipertahankan utk tetep hidup. Misalnya tawanan perang. Ada yg ga berharga ada yg sangat berharga sehingga dipertahankan oleh musuhnya sekalipun utk tetap hidup. Namanya orang penting.

Alip
18-06-2011, 04:36 PM
Makanya naiklah kapal yang jumlah pelampungnya cukup :luck:

Bukan OOT, penghargaan terhadap derajat manusia juga bisa ditunjukkan dengan menjalankan fasilitas yang layak... bukan dengan memuati kapal sampai delapan kali lipat dari kapasitas tampung dan membuatnya tenggelam seperti banyak yang terjadi...

aya_muaya
18-06-2011, 07:15 PM
apakah ini khusus untuk majikan dan pembantu? Atau lebih luasnya lagi seperti bos dan bawahan, guru dan murid, anak dan orangtua.
Dimata saya, semua sama, hanya tupoksinya yang berbeda... Saya dan mbak saya, gantian memasak, kalau mbak saya gak masak, saya yang masak, kalau sakit ya saya istirahatkan, lebih ke partner sih..
Ke orangtua juga seperti sahabat curhat, saya bisa menasehati orangtua, orangtua bisa memarahi saya,
ke anak, ya kalau saya salah, saya minta maaf, saya belikan mainan sebagai permintaan maaf, kalau anak salah ya saya hukum...
Tapi bahayanya, saya sering menganggap anak orang lain seperti anak saya, jadi saya didik kea anak saya, saya marahin kea saya marahin anak saya, nah..lo.. Ngadu dia ama orangtuanya...
Saya mengutuk tindakan mengatasnamakan majikan pembantu, menyuruh2 tanpa dia punya hak suara dan keinginan...

TheCursed
23-06-2011, 01:22 PM
Di Indonesia mungkin memang sulit menemukan orang seperti yg dimaksud AsLan karena mental feodalnya masih tinggi, tetapi tidak selalu begitu di tempat2 lain. Buat ane, memang ane dan pembantu sederajat, sama2 manusia. Pembantu adalah sebuah profesi sama halnya dgn dokter, apoteker, pengacara, guru, dsb. Cuman profesi pembantu di Indonesia masih dipandang sebelah mata karena mental feodal tsb.

:))

Good analysis.
Mental Feodal masih tinggi(termasuk mental minder sama wong 'londo ), professionalitas secara umum masih rendah.

Dan, yeah, mindset yang kayak gini juga terjadi kalo hubungannya antara manager dengan pekerja.
Besarnya income adalah ukuran keningratan yang baru.

satmata
10-08-2011, 03:20 PM
Semuanya Akan baik Dan benar kalo sesuai porsi Dan tempatnya......

Agitho_Ryuki
10-08-2011, 03:23 PM
sebenernya tergantung dari mana melihatnya.. dari sudut pandang pendidikan beda.. ada derajat SD, SMP, SMA, S1, dst... Kalo didalam hukum mestinya sederajat, mestinya....

red_pr!nce
08-09-2012, 02:30 AM
Menurut saya, semua manusia itu sederajad.

Namun ternyata sulit sekali menemui orang yg sepaham dengan saya.

Misalnya, kebanyakan orang menganggap pembantu itu derajadnya lebih rendah dari majikan.

Bagaimana menurut anda ?
apakah anda setuju bahwa semua orang itu sederajad ?
maukah anda disamakan derajadnya dengan pembantu anda ?

Saya setuju.

Kalo lagi makan-makan di restoran, pembokat makannya barengan gw di meja yang sama.
Kalo lagi makan-makan di acara syukuran, pembokat makannya barengan gw di lantai yang sama.
Kalo lagi gak ada pembokat, gw yang nyapu, ngepel, nyuci, ngejemur baju, dan sebagainya, sama kayak pembokat.

andyamou
17-01-2013, 12:40 AM
saya setuju tiap orang sederajat. terkadang, aku mikirin hormat pada yg lebih tua itu tidak penting. hanya gegara umur punya hak untuk dielu-elukan, punya hak banyak, harus selalu dibenarkan.
padahal belum tentu inteligensinya mumpuni dan dewasa.

mbok jamu
17-01-2013, 07:59 PM
Mungkin banyak yang setuju dengan Aslan bahwa semua manusia itu sederajat.

Tapi seorang manusia suka merasa lebih baik daripada manusia lainnya, itu yang akhirnya membuat seorang manusia merasa derajatnya lebih baik (lebih tinggi) daripada manusia lainnya.

Nharura
17-01-2013, 08:46 PM
mungkin ada kecenderungan, seorang manusia, tidak mau disaingi, atau tidak mau di samakan,
jadi kadang, secara tidak sadar atau secara sadar membedakan derajat/golongan/kelas dilingkungannya sendiri.

contoh saja, ketika kita pakai baju saat jalan ketemuan dengan teman, terus gak lama, baju itu sama dengan baju model pembantunya
(ini kisah nyata, kaya cerita temanku di kantor,dimana saat dia beli baju, pimpinan kami-kebetulan cewek-membeli baju yang modelnya
sama dengan baju yang di beli temanku, dengan bangganya, pimpinan kami pamer, kalau bajunya sama dengan yang dibeli temanku,
lalu saja, temanku berucap, baju itu di belinya untuk pembantunya dirumah, langsung saja pimpinanku marah, dan dongkol,
gak lama, temanku dipindahkan ruangannya)%pif

pimpinan bilang, bahwa dia dan pembantu itu gak sama, level saya dan pembantu dia berbeda, tinggian sayalah-katanya waktu itu.

Mungkin, karena memang dia gak pengen disamakan dengan pembantu, dan maunya beda dari orang lain.

---------- Post Merged at 08:46 PM ----------

mungkin ada kecenderungan, seorang manusia, tidak mau disaingi, atau tidak mau di samakan,
jadi kadang, secara tidak sadar atau secara sadar membedakan derajat/golongan/kelas dilingkungannya sendiri.

contoh saja, ketika kita pakai baju saat jalan ketemuan dengan teman, terus gak lama, baju itu sama dengan baju model pembantunya
(ini kisah nyata, kaya cerita temanku di kantor,dimana saat dia beli baju, pimpinan kami-kebetulan cewek-membeli baju yang modelnya
sama dengan baju yang di beli temanku, dengan bangganya, pimpinan kami pamer, kalau bajunya sama dengan yang dibeli temanku,
lalu saja, temanku berucap, baju itu di belinya untuk pembantunya dirumah, langsung saja pimpinanku marah, dan dongkol,
gak lama, temanku dipindahkan ruangannya)%pif

pimpinan bilang, bahwa dia dan pembantu itu gak sama, level saya dan pembantu dia berbeda, tinggian sayalah-katanya waktu itu.

Mungkin, karena memang dia gak pengen disamakan dengan pembantu, dan maunya beda dari orang lain.

hajime_saitoh
21-01-2013, 03:46 PM
Kalau disebuah kapal karam hanya ada 1 pelampung, siapakah yg berhak atas pelampung itu ?
si majikan atau si pembantu ?

adakah nilai jiwa mereka berbeda ?

yang dapet ya yang lebih kuat.. karena biasanya dalam life or death situation gak ada namnya boss.. lain halnya kalo si pembantu itu seorang samurai en shogunnya baru dah si shogun yg bakalan dapet pelampungnya

serendipity
23-01-2013, 04:24 PM
IMO kalo derajat di mata Tuhan pasti sama

Nah kalo dalam kehidupan sehari-hari honestly agak aneh kalo pembantu disetarakan dengan majikan

Misalnya majikan lagi makan, dan pembantu makan juga di meja makan yang sama. Siapa yang meladeni dan yang menyiapkan? apa fungsi pembantu?

Jika memang pembantu disebut sama dengan derajat, maka para majikan harus rela melakukan pekerjaan yang sama dengan pembantu

jika tidak.. itu hanya selogan semata ::ngoceh::

AsLan
23-01-2013, 10:11 PM
IMO kalo derajat di mata Tuhan pasti sama

Nah kalo dalam kehidupan sehari-hari honestly agak aneh kalo pembantu disetarakan dengan majikan

Misalnya majikan lagi makan, dan pembantu makan juga di meja makan yang sama. Siapa yang meladeni dan yang menyiapkan? apa fungsi pembantu?

Jika memang pembantu disebut sama dengan derajat, maka para majikan harus rela melakukan pekerjaan yang sama dengan pembantu

jika tidak.. itu hanya selogan semata ::ngoceh::

gak begitu logikanya...

yang benar adalah, semua orang harus melakukan profesinya dengan baik, yg bertugas melayani layanilah dengan sungguh2.


ceritanya...
suatu hari ada aksi sosial bagi korban bencana, banyak orang kaya dan pembesar yg ikut andil bagian dalam aksi sosial tersebut.
mereka membagikan makanan dan pakaian bagi orang miskin, menderita dan tertimpa musibah.
saat mereka bekerja keras melayani orang miskin, hal itu tidak menunjukkan bahwa yg melayani lebih rendah dari yg dilayani.

cuma memang rata2 semakin kaya seseorang semakin malas melayani dan melakukan pekerjaan pelayanan.

sedgedjenar
24-01-2013, 12:01 AM
menyamakan derajat sesama manusia ini seperti ilmu ketuhanan
maksudnya itu adalah sesuatu yg baiknya di ketahui dan di aplikasikan seorang pribadi aja

serendipity
24-01-2013, 08:33 PM
well kalo begitu logikanya, agak aneh sih kalo pembantu bisa duduk sejajar dengan majikan


Gw lebih setuju kalo makanan misalnya sama, tapi pembantu tetep makan di tempat dimana dia makan. dan majikan makan di meja makannya. Jadi jelas yang mana majikan dan yang mana pembantu :ngopi:

AsLan
25-01-2013, 04:39 PM
Masing2 punya hak dan kewajiban.


Contohnya, ada seorang tua yg membuka sebuah hotel.
Orang tua ini karena sudah pensiun, dia menyibukkan diri ikut serta melayani tamu di Hotel miliknya tersebut.

Suatu hari datang tamu 2 orang pemuda, yg lebih miskin darinya tapi mereka adalah tamu hotel yg membayar dan berhak dilayani.

Maka si pemilik Hotel melayani mereka, menunjukkan kamar mereka, mengantarkan makan pagi.
Waktu makan siang, si tamu makan di meja makan Restaurant Hotel, si pemilik tidak boleh nimbrung dimeja tersebut, karena meja itu khusus untuk Tamu.

Si orang tua pemilik Hotel sama sekali tidak lebih rendah dari si tamu, tapi saat bekerja ia harus profesional, saat harus bertugas melayani tamu maka ia melayani dengan sungguh2.

Agitho_Ryuki
29-01-2013, 03:05 PM
Sejak dulu yang namanya tamu hotel yang bisa membayar lunas sewa kamarnya derajatnya lebih tinggi dari pekerja hotel apa pun jabatannya..

Yuki
29-01-2013, 08:41 PM
^
tamu hotel yg tidak bisa membayar kamarnya dipastikan derajatnya lebih rendah dari pemimpin cuci piring ;D

AsLan
29-01-2013, 11:08 PM
itu kan karena bias bisnis ::grrr::

sebetulnya semua hanya urusan hak dan kewajiban, hak memakai kamar, hak untuk dilayani dsb bukan masalah siapa yg tinggi siapa yg rendah.

ekstrimnya... (biasa, untuk memperjelas sesuatu biasanya saya bikin contoh ekstrim):

kalo pelayan hotel dan tamunya sama2 berada di kapal yg sedang tenggelam, siapa yg lebih berhak atas sebuah pelampung ?

jawabannya equal

234
31-01-2013, 08:35 PM
Samakah (derajat) pembantu dgn majikan? Bukankah mereka sama2 manusia? Terlepas dari apa jawaban yg benar, ini sangatlah mudah bagi aku untuk menjawab: Ya.

Samakah (derajat) manusia dgn kera? Kan mereka sama2 makhluk hidup? Terlepas dari apa jawaban yg benar, meskipun ini agak berat tapi aku harus mengatakan: Ya.

Samakah (derajat) aku dgn mereka? Kalo ini jawaban yg benar bagi aku adalah: Tidak!

Itulah: EGO.

:ngopi:

Alethia
31-01-2013, 08:41 PM
Pembantu, tukang ledeng, dokter, insinyur, tukan bikin nasi liwet, politisi..kan itu profesi..profesi itu pekerjaan...semua orang bekerja, semua pekerjaan mulia itu mulia.
status orang tidak dipandang dari jenis pekerjaannya.
sedangkan derajat berhubungan dengan tingkah laku, kebaikan, amal ibadah dan rombongannya. Lihatlah hati, bukan nasi.

hidup nasi!

Yuki
31-01-2013, 09:26 PM
derajat manusia adalah sama apabila manusia memandang sesama manusia

pun Tuhan juga menyamaratakan derajat manusia dari semua faktor, kecuali ketaatannya

khusus kepada binatang, derajat manusia itu lebih tinggi, tapi derajat manusia itu fleksibel, derajat manusia bisa sama atau lebih rendah dari binatang

234
31-01-2013, 10:24 PM
Kalo menurutku, justru, derajat manusia adalah sama hanya apabila yg memandang bukan manusia.

(Derajat) manusia sama di hadapan hukum. Itu benar hanya apabila hukum tsb bukan ciptaan manusia atau tidak ada kuasa manusia didalamnya.

Tsunami Aceh (baca: hukum alam) menyapu bersih semua korban2nya, ndak pernah mandang manusia kaya-miskin tua-muda baik-jahat. Letusan Merapi dan banjir Jakarta ndak pandang bulu siapa yg jadi korban.

Tapi manusia, tim SAR sekalipun misalnya, sedikit banyak masih tetap memandang (prioritas) siapa yg lebih pantas untuk ditolong.

(Derajat) manusia sama di hadapan Tuhan? Itu benar hanya apabila...

:ngopi:

Yuki
01-02-2013, 12:31 AM
kan yg saya bilang seharusnya

seharusnya manusia itu memandang sama sesama manusia

harusnya begitu

harusnya

234
01-02-2013, 10:31 PM
Oops...sori kalo saya salah nangkep maksud kalimat sebelumnya... (soale bentuk kalimat pengandaiannya agak ambigu)

Yup, kalo itu ("seharusnya") saya setuju.

:ngopi: