PDA

View Full Version : Berpikir besar untuk menjadi besar



AsLan
03-05-2011, 07:59 PM
Seorang kawan datang dan cerita bahwa dia baru saja mendapat seorang murid baru (dia adalah seorang guru bela diri), murid ini mau membayar Rp 500rb untuk 1 kali pertemuan.

Selama ini dia hanya pasang tarif 200-300rb untuk satu bulan, namun karena murid yang satu ini memang dari keluarga yg sangat kaya maka dia pasang tarif lebih tinggi, dan orang tuanya setuju membayar tarif itu.

Mendengar ceritanya, saya jadi ingat nasihat seseorang bahwa untuk menjadi besar kita harus berani berpikir besar.
Kalau kita terus menerus berkutat dengan pikiran2 kecil maka selamanya kita akan tetap kecil.

Sewaktu Colombus akan berangkat mencari dunia baru, dia datang menghadap Ratu.
Dengan gaya yang sangat percaya diri, dia minta 3 buah kapal besar, minta anak buah, minta status bangsawan, minta bagian dari semua tanah yg berhasil dia kuasai juga minta modal besar untuk perjalanannya.
Colombus bukan siapa2, selama ini dia hidup dengan gaya bangsawan tanpa darah bangsawan sama sekali, dia berani berhadapan dengan para pembesar dan berani minta hal-hal besar.

Ratu terkesan dengan keberanian Colombus dan menyetujui semua permintaannya, yang sebetulnya agak absurd.
Colombus tidak punya modal besar, dia hanya punya keberanian besar dan pikiran besar... maka akhirnya dia menjadi besar.

Saya tidak bicara mengenai kesombongan atau kecongkakkan karena hal itu adalah awal dari kehancuran.
Yang saya bicarakan adalah pikiran yang besar dan keberanian untuk memegang tanggung jawab besar.

AsLan
03-05-2011, 08:10 PM
Suatu hari Toyota berencana membuat sebuah mobil mewah.
Targetnya adalah untuk menyaingi Mercedes.

Tapi problemnya adalah, Toyota tidak punya pengalaman membuat mobil mewah, selama ini Toyota hanya membuat mobil ekonomis.

Secara Teknologi, Toyota yakin mereka bisa membuat mobil secanggih Mercedes. Tapi teknologi saja tidak cukup untuk memuaskan pelanggan di segmen ini.
Maka Toyota membentuk tim designer untuk proyek baru ini, lalu tim tersebut dikirim ke Eropa.

Mereka dikirim ke Eropa bukan untuk menyelidiki Mercedes tapi untuk hidup mewah, untuk berlibur dan menikmati hidup seperti raja2 dan orang2 terkaya didunia.
Tugas mereka di Eropa adalah untuk menikmati kenikmatan tertinggi yg bisa diperoleh manusia di muka bumi.
Mereka tinggal di Resort termahal yang bisa ditemui, mendapat kamar termewah, makanan terbaik dan pelayanan yang paling sempurna.

Mengapa Toyota mengeluarkan banyak dana semacam itu ?

Tujuannya hanya satu yaitu agar tim designer tersebut memiliki Sense of Luxury.

Jadi tim ini bukan hanya menikmati kemewahan tapi harus menjiwai kemewahan tersebut, kemewahan harus meresap kedalam jiwa mereka.
Mereka harus punya pemahaman yg sama dengan jiwa para target market mereka yaitu orang2 dengan level tertinggi.

Setelah mereka memiliki Sense of Luxury, mereka baru memiliki kemampuan menciptakan produk yang Lux, yang bisa memuaskan orang2 kaya.

Toyota kemudian menciptakan Lexus yang diakui hanya sedikit dibawah Mercedes, bahkan banyak orang lebih menyukai Lexus lebih dari pada Mercedes.

Untuk menggapai level yang tinggi, Toyota mendidik tim nya untuk memiliki perasaan, pikiran dan jiwa yang tinggi pula.
Toyota paham bagaimana orang harus berpikir besar sebelum menjadi besar.