PDA

View Full Version : Cerita Demo Buruh, Enggan Ditanya Asal Usul Motor dan Mobil Mereka



Pages : [1] 2

thin.king
17-10-2013, 07:00 PM
Jakarta - Kenaikan harga BBM dianggap sebagai pemicu demo buruh menuntut kenaikan UMP pada hari ini. Tidak tanggung-tanggung, mereka menuntut kenaikan hingga 50% dari upah mereka saat ini.

Titik kumpul mereka sebelum menuju Istana Negara adalah Bundaran HI. Beriringan mereka ada yang berjalan ada pula yang membawa motor.

Pantauan detikcom, Kamis (17/10/2013) para buruh ada juga yang membawa motor mahal seperti Honda CBR yang harganya mencapai puluhan juta. Ada pula yang membawa kendaraan sekelas di bawah itu.

"Iya motor saya, tapi saya mau nyusul teman saya nih, sudah ya," ujar seorang buruh demonstran yang mengendarai Yamaha Vixion di Jl. Medan Merdeka Selatan.

Sama halnya dengan pemilik Vixion, penunggang Byson pun enggan menjawab pertanyaan seputar berapa angsuran kredit motor dibanding gaji mereka. Sementara itu yang membawa mobil mengaku itu bukan miliknya.

"Punya pabrik, bukan pribadi, ini kita mau balik ke Karawang," ujar salah seorang pekerja dari FSPSI di mobil Toyota Avanza.

Kalau milik perusahaan, kenapa bisa dapat izin untuk dipakai demo? "Ya nggak bilang-bilang lah ke bos," jawabnya.

Tampak pula beriringan beberapa Avanza lain dan Daihatsu Terios. Lain halnya dengan yang membawa kendaraan pribadi, bus pariwisata yang ditumpangi pun tidak murah harga sewanya.

"Sekali sewa itu Rp 1,8 juta paling murah, bisa juga sampai Rp 2,5 juta per 12 jam nya. Makanya tadi berangkat jam 6 pagi, nanti sampai sana juga jam 6 sore. Itu belum uang jalannya lho," sebut sopir bus Parahyangan yang disewa buruh, Sugiono.

Usai demo, sebagian buruh demonstran sedang berfoto-foto ria di depan Monas. Sebagian lainnya nampak menawar-nawar pakaian bergambar ikon DKI Jakarta tersebut.

sumber : http://news.detik.com/read/2013/10/17/163157/2388427/10/cerita-demo-buruh-enggan-ditanya-asal-usul-motor-dan-mobil-mereka

http://images.detik.com/content/2013/10/17/10/163545_cbrburuhbagus.jpg

http://images.detik.com/content/2013/10/17/10/163629_buruhdemobusbagus.jpg

itsreza
17-10-2013, 07:50 PM
saya ga punya cbr, kerja dan kuliah naik transportasi umum dan berjalan kaki
saya belum pernah demo minta naik gaji dan belum punya baju logo monas

waks!!
17-10-2013, 08:08 PM
klo buat bis mungkin dari iuran.
setau gw yg ikut serikat gitu ada iuran per bulan.

di sini sejak pada ikut serikat pekerja kerjanya jadi seadanya, cenderung menurun malah, susah diatur. anggota serikat juga sering ngomporin non serikat buat gabung mereka.
-curcol-

Porcelain Doll
17-10-2013, 08:17 PM
ampun deh...mereka itu ya
kok jadi makin ngelunjak...
gaya beneeerrrr...-_-

BundaNa
17-10-2013, 08:36 PM
jadi gimana? mereka dilarang punya motor mahal ya? karena punya barang mahal gaji ga perlu naik?

itsreza
17-10-2013, 08:37 PM
tapi juga berjasa, UMP naik, yang terkena imbas bukan hanya mereka yang
bekerja di industri manufaktur, tapi upah di industri lain pun ikut naik.

Ronggolawe
17-10-2013, 08:47 PM
kekeke...
banyak karyawan yang tampil keren di kawasan
Sudirman n sekitar yang kecele menakar gaji para
buruh industri manufaktur yang ternyata bergaji ra
ta-rata 10-15% lebih besar... ditambah karena ting
gal di pinggiran biaya hidup tentu lebih rendah :)

BundaNa
17-10-2013, 09:02 PM
dicurigai mulu::hihi::

disini banyak yang merantau ke luar pulau, jadi kuli malah (bukan buruh lagi) mampu nyicil beli tanah bikin rumah beli motor mahal...ditanya gajinya berapa gitu? gaji pokok dibawah UMR lho, cuma 1.6 juta...dicurigai apa? mau nilep apaan? batubara dijual eceran?

---------- Post Merged at 08:02 PM ----------

dicurigai mulu::hihi::

disini banyak yang merantau ke luar pulau, jadi kuli malah (bukan buruh lagi) mampu nyicil beli tanah bikin rumah beli motor mahal...ditanya gajinya berapa gitu? gaji pokok dibawah UMR lho, cuma 1.6 juta...dicurigai apa? mau nilep apaan? batubara dijual eceran?

itsreza
17-10-2013, 09:10 PM
prioritas belanja yang berbeda mungkin ya, dimana pekerja
industri lain yang bekerja di area sudirman sekitar memilih
belanja untuk mendukung penampilan mereka sehari-hari
seperti pakaian dan gadget. Sedangkan pekerja industri
manufaktur dan memilih membelanjakan uangnya untuk
benda-benda lain yang nilainya lebih besar seperti motor,
perhiasan emas, bahkan cicilan rumah. ini untuk tingkat
gaji yang +/- setara. untuk tingkatan lain beda cerita.

etca
17-10-2013, 09:28 PM
Serikat buruh mah gede duit mereka.
Tiap gaji karyawan dipungut, errr 12.000 kalau ga salah. Pdhl dulu cm 6000an.
Pokoknya sejak naik + ga ada transparasi dari pengurus spmi dari opis gw,
Gw dkk langsung milih cabuts aja.

ga_genah
17-10-2013, 09:50 PM
gajiku dah 8 tahun ga naek2.... :iamdead:

waks!!
17-10-2013, 09:54 PM
eh...etca pernah ikut serikat?
klo dsini, denger2, yg ikut iurannya 10rb

noodles maniac
18-10-2013, 06:05 AM
Kere tapi tetep gaya :sigh:

Kalo emang gaji mereka gak gede, kenapa pas diwawancarai wartawan malah menghindar? kan makin mencurigakan ::grrr::

etca
18-10-2013, 06:08 AM
eh...etca pernah ikut serikat?
klo dsini, denger2, yg ikut iurannya 10rb

dulu mah jamannya cupu gaji ude otomatis kepotong buat SPMI non.
itu serikat pekerja metal indonesia.

BundaNa
18-10-2013, 06:46 AM
Kere tapi tetep gaya :sigh:

Kalo emang gaji mereka gak gede, kenapa pas diwawancarai wartawan malah menghindar? kan makin mencurigakan ::grrr::

sirik aja lu::bwekk::::bwekk::

kandalf
18-10-2013, 09:57 AM
Masalah gue bukan soal gaji buruh ternyata lebih tinggi (sebenarnya gak.. gaji gue lebih tinggi).
Tapi masalah gue adalah, demo mereka gak tentu, nyaris sepanjang tahun, setiap bulan, menutup jalan sampai membuat angkutan Umum berhenti beroperasi, sampai membuat sopir-sopir taksi merugi..

dan mereka pakai motor keren?
::arg!::::arg!::

Trus kalau gaji gede tetapi emang kebutuhan hidupnya segitu sih, masih gak apa-apa.
Tapi waktu mereka memaparkan daftar kebutuhan hidupnya... busyeeeettt....

Dan paling menyebalkan lagi, buruh2 ini tidak dari Jakarta. Lihat foto bis, itu dari Cikalong.. Cikalong Cianjur maksudnya?

Udah deh, ibukota pindah aja. x(

serendipity
18-10-2013, 10:07 AM
di jl medan merdeka selatan tuh udah sering banget demo... bisa2 demo 5 kali setahun kali minimal :))

dari bentuk body buruh2nya gak kaya orang miskin, ditambah gaji untuk ukuran orang daerah udah bisa dibilang sejahtera. Bisa nyicil rumah, beli emas, beli motor...
ada tuh tetangga gw buruh udah kerjaanya beli henpon mulu. jumlah Henpon gw ama dia kalah kali ya =))
terus apa lagi yg di demoin? mau sama kaya pak menteri gajinya? :mikir:

itsreza
18-10-2013, 10:22 AM
^^
mungkin henpon yang dibeli dia rusak, ga sebagus punya henpon kakak seren ::ungg::

serendipity
18-10-2013, 10:57 AM
^ youli pernah nanya za henponnya dia rusak apa enggak? setiap gw liat sik, henponnya dibawa mulu..
dah gitu emaknya dengan bangga cerita anaknya bisa beli 5 henpon :)) kemana-mana naik motor, padahal jaraknya deket... buat mamer punya motor. ::hihi::

surjadi05
18-10-2013, 11:26 AM
gajiku dah 8 tahun ga naek2.... :iamdead:
GW malah ga terima gaji hampir 15 tahun ::arg!::::arg!:::iamdead:

Kere tapi tetep gaya :sigh:

Kalo emang gaji mereka gak gede, kenapa pas diwawancarai wartawan malah menghindar? kan makin mencurigakan ::grrr::

nah itu yg gw empet bukan sama buruhnya tapi sama "pejabat serikat buruh"nya, meminta privilege,kalo demo tanpa seizin perush, kalo demo maksa buruh laennya demo, dapat iuran dari para buruh::arg!::::arg!::

Kingform
18-10-2013, 11:40 AM
jadi gimana? mereka dilarang punya motor mahal ya? karena punya barang mahal gaji ga perlu naik?

logikanya sih kalo mereka mampu beli motor mahal, berarti mampu mencukupi kebutuhan hidup sehari2
kalo mereka merasa gajinya kurang, padahal mampu beli motor mahal, tentu layak dipertanyakan

jangan2 bukan gajinya yang kurang gede, tapi memang merekanya aja yang ga mampu mengelola keuangan sendiri
kalo kayak gitu sih mau gaji segede apapun juga bakal kurang terus

BundaNa
18-10-2013, 11:48 AM
^sapa tau kredit...rasional aja, kemungkinan besar kredit.

Kenapa pake motor laki2? Karena yang gwe tau emang pake motor bebek atau matic nembus jalan raya itu ga terlalu enak, suka berasa ngelayang (eh Kingform kan pake motor laki juga bukan?), jadi pilihan rasional ya motor laki2 yang harga cash dan kreditnya juga mahal.

Dari sono urusan kredit kan minimal 2 tahunan mungkin memberatkan...sedang kebutuhan hidup terus meningkat, ditambah naik BBM berarti banyak harga yang naik. Gampangnya, kredit ga turun tapi duit mepet...ya wajar kalau minta gaji naik.

Gwe sih gak ngurus mereka mau pake motor mahal ato gak, yang gwe ga demen udah ada serikat, kenapa kagak langsung ke manajemen masing2? Kalau demo2 kan nyusahin warga lain...bikin macet juga

Dan baru aja status di om kandalf di FBnya, ada yang bilang "kempesin, babu aja ngelunjak."

Wah maaf kalian sudah menghina babu, buruh, kuli...memang kalian mau ngerjain pekerjaan mereka? Sudahlah simbiosis mutualisme, pengusaha diuntungkan dengan adanya buruh, buruh juga dapet duit dari sono. Sama dengan majikan, ada pembantu yang bisa ngurusin rumah mu, dan mereka dapet gaji dari kamu. Jangan saling curiga dan menghina

Kingform
18-10-2013, 11:56 AM
^
oh, postingan gw itu merujuk ke pembelian kredit kok bund
karena gw yakin mereka belinya kredit.

masalahnya kan kalo mereka memang belum mampu beli motor mahal, kenapa memaksakan diri?
kalo beli kredit kan mereka harusnya tau tiap bulan gaji mereka bakal kepotong sekian buat cicil kredit
dulu kalo ga salah cicilan per bulan buat motor bebek sekitar 500an. kalo motor laki pastinya jauh diatas itu

gw pake motor bebek btw. karena gw sadar diri belom mampu beli motor laki ::hihi::

itsreza
18-10-2013, 12:19 PM
bila dengan tingkat penghasilan yang sama, saya yakin para buruh pasti membelanjakan
uangnya lebih baik dibandingkan saya. karena mereka ga menyukai action figure, jersey
bola, tiket konser musik, dan lainnya. pilihan mereka belanja mereka pasti kebutuhan
sehari-hari, henpon, emas, tv, atau melunasi cicilan sepeda motor dan rumah. belanja
bukan sekedar bernilai emosi tetapi yang lebih bernilai material.

sayang ga ada sistem upah minimum sesuai standar kompetensi dasar yang dimiliki.

kandalf
18-10-2013, 12:27 PM
Dan baru aja status di om @kandalf di FBnya, ada yang bilang "kempesin, babu aja ngelunjak."
Bukan status saya tuh.. dan bukan kawan saya yang komentar itu...
Saya mah cuma komen di atas sebelum dia.

tuscany
18-10-2013, 02:07 PM
iya perasaan buruh demo2 mulu yak. mungkin sudah saatnya Indonesia punya payment system sebagai salah satu solusi.
Kalo iklim investasi nggak kondusif karena kebanyakan demo, jangan salahkan siapa2 kalo investor hengkang dan akhirnya pendemo gigit jari karna nggak punya kerja. Mau dapet banyak eh malah nggak dapet apa2.

Soal motor itu selera, ada yg suka matic, motor gede etc. Sayangnya adalah jika selera dan kemampuan nggak sesuai terus dipaksakan.

mbok jamu
18-10-2013, 02:22 PM
Kalau dilihat dari tingkat kesuburannya, yang punya moge itu mungkin mandornya, gajinya lumayan lah.

BundaNa
18-10-2013, 02:23 PM
sebenernya saya heran lho...ketika buruh punya motor yang lebih mahal daripada pegawe kantoran, rame deh pegawe kantoran, kayak iri gitu...padahal pegawe kantoran malah kadang beli2 hal yang mungkin para buruh kagak beli

gadget canggih misalnya, komputer keren, atau aksesoris yang muahal2...apa para buruh ngiri dan protes? Ah kagak, mereka beli (seperti kata itsreza) hal2 yang buat mereka kepake dan bisa dijual lagi dengan cepat...rumah, motor, emas2an...macam gitu. Itu investasi murah meriah

Ya kalau demonya saya juga gak respek, makanya dipertegas UMR/UMKnya harus diterapkan dengan sanksi apa ke perusahaan, dan serikat diperbarui, jangan cuma bikin isu minta kenaikan gaji tanpa memperbaiki kualitas sumber daya manusianya. Jadi jalan lah simbiosisnya

Mestinya fokus, kenapa buruh2 ini gampang demo...bukan ke barang pribadi para buruh, sedang kita aja enggan diusik barang pribadi kita kan? mengaca sajalah pada diri sendiri

itsreza
18-10-2013, 03:08 PM
saya kan tinggal di kampung bunda, banyak tetangga juga kerja di bidang manufaktur
bedanya disini, UMK jauh lebih kecil dari jakarta tapi jarang pada demo. tapi mereka
rata-rata rumah sendiri, dengan bidang tanah warisan orang tuanya. jadi yang dulunya
satu rumah berhalaman besar sekarang jadi 4-6 rumah tanpa halaman. dalam satu
rumah paling ga ada 2 motor, bahkan sampai 4. bukan investasi juga, tapi masalah
social needs atau lebih lagi esteem kalau menurut mashlow sih. makanya ga ada juga
yang punya komputer, soalnya komputer ga bisa dibanggain ke tetangga. dan iya
barang-barang yang dimiliki mereka cukup cair, bisa dijual digadai sewaktu darurat,
karena mayoritas dari mereka ga punya tabungan yang cukup.

iya setuju selain sistem penggajian diperbaiki dan ada sanksi bagi perusahaan pelanggar,
sistem serikat diperbaiki agar tidak overpower dan juga ada ketimpangan sesama buruh.

AsLan
18-10-2013, 06:43 PM
gaji buruh harus berada dipaling bawah dari semua profesi.

karena kata buruh artinya hanya jual tenaga seadanya.

kalau seseorang sudah punya keahlian, misalnya bisa service mobil, motong rambut, masak dll dia bisa meningkat dari status buruh.

disaat serikat buruh terlalu kuat, gaji buruh jadi lebih tinggi atau sama dengan tenaga ahli seperti montir, maka orang tak lagi termotivasi meningkatkan keahlian.

sebenarnya tugas pemerintah adalah mengurangi jumlah buruh dengan mengubah mereka jadi tenaga ahli.

kalau jumlah buruh berkurang, otomatis nilai mereka naik, kalau jumlah buruh masih seabreg2 ya jatonya mereka dibayar murah karena banyak.

surjadi05
18-10-2013, 07:45 PM
iya perasaan buruh demo2 mulu yak. mungkin sudah saatnya Indonesia punya payment system sebagai salah satu solusi.
Kalo iklim investasi nggak kondusif karena kebanyakan demo, jangan salahkan siapa2 kalo investor hengkang dan akhirnya pendemo gigit jari karna nggak punya kerja. Mau dapet banyak eh malah nggak dapet apa2.


Sudah ditawarin solusi kok dari presiden rumusnya : tingkat kenaikaan umk:tingkat inflasi+10%, lah kan ga mau para serikat buruhnya, maunya 50% pertahun, ::kesal::

tuscany
18-10-2013, 08:14 PM
itu kan solusi reaktif om.
yang dimaksud adalah solusi terencana, berwawasan kebangsaan eh jangka panjang dan berorientasi pada peningkatan produktivitas.

noodles maniac
18-10-2013, 08:49 PM
sirik aja lu::bwekk::::bwekk::

Yoi sirik...habisnya kok kayaknya serakah banget jadi orang ::grrr::

http://i526.photobucket.com/albums/cc347/noodles_maniac/Masalah_zps9ea285bb.jpg

*kabooor

http://www.vegegifs.com/smiley-emoticon/roadrunner.gif

---------- Post Merged at 07:49 PM ----------


Wah maaf kalian sudah menghina babu, buruh, kuli...memang kalian mau ngerjain pekerjaan mereka? Sudahlah simbiosis mutualisme, pengusaha diuntungkan dengan adanya buruh, buruh juga dapet duit dari sono. Sama dengan majikan, ada pembantu yang bisa ngurusin rumah mu, dan mereka dapet gaji dari kamu. Jangan saling curiga dan menghina

Just FYI... contoh REAL nih...

di kantor gw juga kebanyakan lulusan SMU ato SMK malah di bawahnya kali bund. Sekalinya ada yang punya motor gede macem Honda CBR 250 ato Kawasaki Ninja itu adalah karena mereka udah menjabat posisi sebagai SPV ato suami-istrinya kerja disitu. Kalo yang levelnya masih staf ato koordinator paling mentok beli motor laki macem Honda CBR 150R, Yamaha Vixion ato Fulsar.

Gambaran lagi, temen sebelah gw itu punya motor Honda CBR 250R dengan cicilan Rp. 1,5juta/bulan selama 3 tahun. Belom lagi selama make motor itu harus diisi dengan Pertamax. Kebayang kan berapa gaji minimal yang harus mereka punya?

Jadi amat sangat kurang bersyukur kalo gw bilang mereka masih menuntut kesejahteraan ato kenaikan upah. Masih buanyak yang lebih ngenesss tuh, istighfar deh...[meditasi]

surjadi05
18-10-2013, 09:20 PM
itu kan solusi reaktif om.
yang dimaksud adalah solusi terencana, berwawasan kebangsaan eh jangka panjang dan berorientasi pada peningkatan produktivitas.

Yoi kalo gw bilang masalaah sebenarnya kepastian hukum, dan keberanian melakukan itu, contoh di batam 2 tahun, umk udah diketuk perwakilan tripartit (pengusaha diwakili apindo,serikat buruh dan pemkot) tapi kemudian serikat buruh yg laen ga terima,mereka melakukan demo besar2an,sampe bakar2 mobil plat merah, akhirnya pemkot batam ketakutan dan mengabulkan kenaekan umk. Sampe 40-50%, jadi pointnya harus ada keberanian dalam melaksanakan aturan yg paling penting, dan juga buruh tahu dengan demo anarkis mereka bakal mendapatkan "kemauan" mereka,coba pemerintah konsisten gw kalo demo dicuekin, yg anarkis ditangkap, gw yakin nego semuanya bisa dilakukan di tempat lebih private, kayak hotel/kantor pemerintah, dan demo bakal sangat jauh berkurang ::bye::

ndableg
18-10-2013, 09:37 PM
Belon ada partai buruh sih di indonesia. Di eropa biasanya partai berkuasa adalah partai buruh. At least partai besar.

surjadi05
18-10-2013, 10:49 PM
Belon ada partai buruh sih di indonesia. Di eropa biasanya partai berkuasa adalah partai buruh. At least partai besar.

Di eropa emang ada berapa partai dilegislative nya? Paling 3, di indo waduh bisa 30 ::facepalm::

ndableg
19-10-2013, 02:05 AM
Kalo di belanda jg sekitar2 segitu sih. Apalagi ada partij voor de dieren (partai bagi binatang).

ga_genah
19-10-2013, 03:11 AM
itu kan solusi reaktif om.
yang dimaksud adalah solusi terencana, berwawasan kebangsaan eh jangka panjang dan berorientasi pada peningkatan produktivitas.

contoh seperti apa?


saya ngerasa serikat buruh terlalu kuat
saat ini sasaran demo sudah mulai ke tempat fasilitas umum strategis seperti jalan tol dan bandara
dan hampir semuanya yg "maksa" serikat buruh
banyak teman2 pengusaha yang gusar skrg, semakin sering tuntutan pekerjanya di kabulkan, kualitas kerjanya semakin menurun
sepertinya perlu sistem gaji yang dilihat dari sisi produktivitas dan kualitas kerjanya
gaji pokok di buat kecil, tetapi akan diberikan semacam remunerasi bagi pekerja yg punya produktivitas dan kualitas kerja yg bagus. tp sistem ini perlu cara pengawasan yg bagus


UMP adalah batas minimum gaji yang bisa digunakan untuk bisa memenuhi kebutuhan koponen hidup layak (KHL)
ada 60 koponen hidup layak yg bisa dilihat di sini (http://www.gajimu.com/main/gaji/Gaji-Minimum/komponen-khl)
jadi UMP akan ditetapkan kalo diketahui total jumlah KHL (dlm bentuk uang) pada masing-masing provinsi,
tetapi jeleknya, standar hidup layak bagi sebagian besar orang itu berbeda-beda. contohnya anggapan sebagian org yg menyatakan bahwa orang yg bisa berkorban adalah orang yg sudah hidup layak, dan yg blum bisa berkorban adalah org yg belum layak hidupnya. jadi Nenek Sahati (68) yg berkorban kambing dan paling banyak dapat Rp 12 ribu per minggu adalah org yg hidupnya layak?
jd sebaiknya 60 KHL itu bisa dijadikan acuan utk mengetahui seseorang itu hidup layah atau tidak, dan kredit motor bukan bagian dari KHL

"Lihatlah Kebawah Dan Syukuri Apa Yang Kamu Miliki"

ndableg
19-10-2013, 04:07 AM
jadi gimana? mereka dilarang punya motor mahal ya? karena punya barang mahal gaji ga perlu naik?

Logikanya kalo kebutuhan mewah sudah bisa dipenuhi, kebutuhan primer juga sudah terpenuhi. Lalu apa pointnya minta naik gaji?

tuscany
19-10-2013, 04:42 AM
contoh seperti apa?


sepertinya perlu sistem gaji yang dilihat dari sisi produktivitas dan kualitas kerjanya
gaji pokok di buat kecil, tetapi akan diberikan semacam remunerasi bagi pekerja yg punya produktivitas dan kualitas kerja yg bagus. tp sistem ini perlu cara pengawasan yg bagus


UMP adalah batas minimum gaji yang bisa digunakan untuk bisa memenuhi kebutuhan koponen hidup layak (KHL)
ada 60 koponen hidup layak yg bisa dilihat di sini (http://www.gajimu.com/main/gaji/Gaji-Minimum/komponen-khl)
jadi UMP akan ditetapkan kalo diketahui total jumlah KHL (dlm bentuk uang) pada masing-masing provinsi,
tetapi jeleknya, standar hidup layak bagi sebagian besar orang itu berbeda-beda. contohnya anggapan sebagian org yg menyatakan bahwa orang yg bisa berkorban adalah orang yg sudah hidup layak, dan yg blum bisa berkorban adalah org yg belum layak hidupnya. jadi Nenek Sahati (68) yg berkorban kambing dan paling banyak dapat Rp 12 ribu per minggu adalah org yg hidupnya layak?
jd sebaiknya 60 KHL itu bisa dijadikan acuan utk mengetahui seseorang itu hidup layah atau tidak, dan kredit motor bukan bagian dari KHL

"Lihatlah Kebawah Dan Syukuri Apa Yang Kamu Miliki"

Contoh apa si om? Kalo contoh solusi jangka panjang udah banyak di atas, youli juga udah ngasi sendiri.
Seperti kata kong Sur, yang paling penting adalah pemerintah tegas. Selama nggak tegas, mau ada solusi sebrilian apa pun akan sia-sia.

surjadi05
19-10-2013, 11:47 AM
Kalo di belanda jg sekitar2 segitu sih. Apalagi ada partij voor de dieren (partai bagi binatang).

Itu patij yg ikut pemilu ya om? Saampe 30 juga busyet ::kesal::

Ronggolawe
19-10-2013, 12:04 PM
gaji tinggi atau besar, itu hak setiap karyawan/bu
ruh untuk merasa kurang... yang mereka tuntut se
benarnya bagian dari margin keuntungan yang se
lama ini lari ke pemilik perusahaan (pemilik modal/
capital).

jadi ngga ada urusannya, buruh yang sudah bergaji
5jt+ perbulan dianggap kemaruk karena menuntut ke
naikan gaji.


kalau jajaran top manajemen nya bergaji+bonus ampe
milyaran per-tahun, belum lagi pemilik mengantongi
keuntungan hingga puluhan milyar per-tahun, wajar
saja buruh-buruh menuntut "share" yang lebih besar.

buruh punya motor 250cc kok dianggap kaya, wong
Karakter si Tom Hank cuma Pramuniaga Senior di Wall
Mart punya rumah besar dan mobilnya Cheeroke :)

hundreddaya
19-10-2013, 12:27 PM
Wah, berarti yg jadi masalah itu moral masyarakat buruh ye



buruh punya motor 250cc kok dianggap kaya, wong
Karakter si Tom Hank cuma Pramuniaga Senior di Wall
Mart punya rumah besar dan mobilnya Cheeroke :)

Tom hank pernah ikut demo gak? ::Tanya::

BundaNa
19-10-2013, 01:40 PM
ini kenapa barang2 milik buruh yang digugat? Yang dilihat, kenapa buruh selalu demo minta kenaikan gaji? Pasti ada akar masalah yang belum selesai, lihatnya itu ke sana.

Lagipula, coba deh bikin data, banyakan mana sih buruh yang punya segala rumah, motor bagus, emas2an dibanding yang ga punya itu semua?

Jangan mentang2 wartawan ngeblow up ada yang demo pake motor mahal, digugat deh semua buruh...pake bis mahal, digugat juga...

Coba deh lihat, ngapain itu buruh rajin amat demo sedang yang kerja di sudirman kagak? Benarkah mereka ngelunjak? gimana dengan jaminan kesehatan mereka, jaminan hari tua mereka? Benarkah mereka semakin malas?

Ada apa sebenarnya? Nyatanya berita PHK sepihak juga yang paling sering kena itu buruh, karena mereka cuma karyawan kontrak. Tinggal kontrak ga diperpanjang, mereka ga dapet apa2

surjadi05
19-10-2013, 02:21 PM
Coba deh lihat, ngapain itu buruh rajin amat demo sedang yang kerja di sudirman kagak? Benarkah mereka ngelunjak? gimana dengan jaminan kesehatan mereka, jaminan hari tua mereka? Benarkah mereka semakin malas?


Nah kalo sisi sini menarik bahasnya, sekedar info pengusaha yg diwakili apindo (minimal yg di batam) setuju mereka yg bayar premi asuransi tapi dengan syarat mereka yg pilih pihak asuransinya tapi pemerintah baca Jamsostek menolak (cos u know why ) dan pengusaha juga meminta penggantian sistem pesangon dan ini ditolak buruh (baca serikat buruh), sekedar info dengan sistem yg sekarang, seorang buruh yg bekerja 10 tahun, bisa dapat pesangon antara 20-30 bulan gaji.


Ada apa sebenarnya? Nyatanya berita PHK sepihak juga yang paling sering kena itu buruh, karena mereka cuma karyawan kontrak. Tinggal kontrak ga diperpanjang, mereka ga dapet apa2
dan alasan utama banyaknya karyawan kontrak dan outsourcing adalah masalah di pesangon itu, perush lebih suka bayar mahal ke perush outsourcing dan leibh suka melatih karyawan baru justru di masalah pesangon itu::bye::

tuscany
19-10-2013, 03:17 PM
Jadi pesangonnya yang memberatkan buat perusahaan ya om. Thanks buat infonya.

Saya heran kalo para buruh mau ikut ngejar margin. Emang mereka tau margin perusahaan berapa? Apa mereka tau sumber pendanaan perusahaan dan kompleksitas urusan finansial perusahaan? Mereka nuntut minta gaji sekian itu rasional nggak? Kalo masih di bawah UMR menurut saya sangat rasional. Tapi kalo sudah di atas yho jelas perusahaan mikir2. Jumlah buruh bukan satu dua biji. Kalo upah dinaikin karena demo, itu insentif bagi buruh untuk males2an. Toh ntar tinggal demo lagi kalo mau naik gaji.

Saya tetap setuju penggajian berdasarkan produktivitas. Nggak bakal ada lagi demo2 kalo itu ditegakkan. Sehingga buruh sadar kalo mau naik gaji ya mesti lebih produktif, bukannya malah pergi demo.

Kenapa top eksekutif gajinya super tinggi? Karena produktivitas mereka sangat tinggi dengan jam kerja luar biasa. Kalo mereka kerjanya nggak bener juga tinggal dipecat aja sama pemilik modal diganti yang baru.

waks!!
19-10-2013, 03:25 PM
Benarkah mereka semakin malas?


di tempat gw, iya.
serikat pekerja baru berdiri kira2 satu tahun. dan bener2 ada perbedaan beberapa karyawan setelah dia ikut serikat.
menurut yg ikut serikat, kerja rajin dan tidak gaji juga sgitu2 aja.
(emg bener sih... ;D)
yg bikin sebel, mreka srg ngomporin karyawan lain yg ga ikut supaya kerja seadanya juga.

Ronggolawe
19-10-2013, 03:42 PM
Mereka nuntut minta gaji sekian itu rasional nggak? Kalo masih di bawah UMR menurut saya sangat rasional.
lha, UMR nya itu sendiri yang digugat karena belum
memenuhi kriteria kebutuhan hidup layak.



Saya heran kalo para buruh mau ikut ngejar margin. Emang mereka tau margin perusahaan berapa? Apa mereka tau sumber pendanaan perusahaan dan kompleksitas urusan finansial perusahaan?
lha kok heran.. diskursus borjuis vs proletar kan
ada disitu :)



Saya tetap setuju penggajian berdasarkan produktivitas. Nggak bakal ada lagi demo2 kalo itu ditegakkan. Sehingga buruh sadar kalo mau naik gaji ya mesti lebih produktif, bukannya malah pergi demo.
bagaimana cara meningkatkan produktivitas?
pelatihan, training dan pendidikan... bisa ngga
itu dipenuhi tanpa gaji yang layak?

sekedar bekerja rajin itu sih, ganti aja ama ro
bot :)



Kenapa top eksekutif gajinya super tinggi? Karena produktivitas mereka sangat tinggi dengan jam kerja luar biasa.
yakin top eksekutif akan memberikan produktivi
tas tinggi, kalau gaji nya kurang dari gaji standar
top eksekutif? :)

waks!!
19-10-2013, 03:46 PM
oia..klo dsini mnurut gw emg merekanya yg pgn gitu2 aja tapi pgn gaji naik.
kmrn ada yg mau dipromosikan jd team leader, dia menolak, alasannya takut ga bisa. tapi bbrp kali demo buruh kmaren ikut mulu. padahal klo jd team leader kan gajinya bakal naik

surjadi05
19-10-2013, 05:22 PM
Jadi pesangonnya yang memberatkan buat perusahaan ya om. Thanks buat infonya.

Saya heran kalo para buruh mau ikut ngejar margin. Emang mereka tau margin perusahaan berapa? Apa mereka tau sumber pendanaan perusahaan dan kompleksitas urusan finansial perusahaan? Mereka nuntut minta gaji sekian itu rasional nggak? Kalo masih di bawah UMR menurut saya sangat rasional. Tapi kalo sudah di atas yho jelas perusahaan mikir2. Jumlah buruh bukan satu dua biji. Kalo upah dinaikin karena demo, itu insentif bagi buruh untuk males2an. Toh ntar tinggal demo lagi kalo mau naik gaji.

Saya tetap setuju penggajian berdasarkan produktivitas. Nggak bakal ada lagi demo2 kalo itu ditegakkan. Sehingga buruh sadar kalo mau naik gaji ya mesti lebih produktif, bukannya malah pergi demo.

Kenapa top eksekutif gajinya super tinggi? Karena produktivitas mereka sangat tinggi dengan jam kerja luar biasa. Kalo mereka kerjanya nggak bener juga tinggal dipecat aja sama pemilik modal diganti yang baru.

Kalo gw bilang sih kenapa gaji ceo dan owner jaauh lebih besar ada di faktor resiko, kalo rugi apa para buruh bersedia tidak digaji, apa bersedia jual harta mereka buat bayar hutang perush? As simple as that ::bye::

noodles maniac
19-10-2013, 06:01 PM
yang gw gak ngerti sekarang adalah... kenapa sih dengan UMP Rp. 2,2 juta aja sekarang masih gak cukup, masih mo nuntut sampe Rp. 3,7 juta -kalo gak salah-. Di kantor gw kenaikan sampe jadi 2,2 aja para karyawan udah seneng banget, syukur alhamdulillah lho.. baca artikel demo begini, apalagi kalo ngeliat kendaraan yang dibawa begitu? orang persepsi nya langsung negatif laah...-_-

cha_n
19-10-2013, 06:12 PM
maka itu ada namanya peran pemerintah, tri partit, ga bisa dua golongan aj.
maunya pengusaha ya untung sebesar2nya, buruh ya maunya gaji sebesar2. pemerintah ngatur soal UMR, berdasarkan besaran hidup layak, selain itu aturan jaminan pesangon, hari tua, cuti dlsb.

pemerintah yang baik akan bijaksana menanggapi ini, ga berpihak dan cari win-win solution.
perusahaan juga punya hitung2an sendiri. kalau gaji buruh berlebihan ya konyol di dia, ngapain usaha tapi udah pasti rugi. bakal cari negara lain yang lebih kompetitif gaji buruhnya.
maka itu Indonesia kalau mau meningkat, ya ga sekedar mengandalkan buruh tanpa kompetensi, harusnya meningkatkan kompetensi untuk meningkatkan daya tawar gaji.
karyawan semacam kandalf , karena punya kompetensi walopun misal outsource sekalipun, ga bakal dia mau dibayar UMR, malah bisa nego gaji seenak udel *kalau punya kompetensi yang jarang dimiliki tapi diminati* saya dulu pernah membuktikan waktu jadi programmer j2ee, padahal cuma modal setahun pengalaman kerja, rate-nya udah tinggi. apalagi kalau yang udah jadi senior programmer.
cari dong sertifikasi2, naikkan kompetensi, jangan cuma modal demo aja.

kalau di sudirman thamrin, banyak yang ga sekedar buruh ya, tapi emang punya kompetensi.
adanya serikat pekerja itu bagus2 aja untuk melindungi yang benar2 perlu dilindungi. misal tuh gaji karyawan OB, outsource pulak, banyak yang disunat ama perusahaannya, nah tuh boleh dibela.
tapi sering juga aksi2 buruh ini ditunggangi, akhirnya jadi ga respek lagi, apalagi sekarang makin kelihatan serakah.
UMR aja udah gede maunya yang nggak2, kompetensi aja ga punya, UMR minta dinaikin, gaji minta dinaikin.
curcol, gw aja gajinya sama ama UMR, dan ga bisa demo ::arg!::

Ronggolawe
19-10-2013, 06:17 PM
Kalo gw bilang sih kenapa gaji ceo dan owner jaauh lebih besar ada di faktor resiko, kalo rugi apa para buruh bersedia tidak digaji, apa bersedia jual harta mereka buat bayar hutang perush? As simple as that ::bye::

yang bener loe? :)
Lehman's Brother bankrut, top manajemen nya malah
dapat bonus jutaan dolar :)

surjadi05
19-10-2013, 06:22 PM
maka itu ada namanya peran pemerintah, tri partit, ga bisa dua golongan aj.
maunya pengusaha ya untung sebesar2nya, buruh ya maunya gaji sebesar2. pemerintah ngatur soal UMR, berdasarkan besaran hidup layak, selain itu aturan jaminan pesangon, hari tua, cuti dlsb.

pemerintah yang baik akan bijaksana menanggapi ini, ga berpihak dan cari win-win solution.
perusahaan juga punya hitung2an sendiri. kalau gaji buruh berlebihan ya konyol di dia, ngapain usaha tapi udah pasti rugi. bakal cari negara lain yang lebih kompetitif gaji buruhnya.
maka itu Indonesia kalau mau meningkat, ya ga sekedar mengandalkan buruh tanpa kompetensi, harusnya meningkatkan kompetensi untuk meningkatkan daya tawar gaji.
karyawan semacam kandalf , karena punya kompetensi walopun misal outsource sekalipun, ga bakal dia mau dibayar UMR, malah bisa nego gaji seenak udel *kalau punya kompetensi yang jarang dimiliki tapi diminati* saya dulu pernah membuktikan waktu jadi programmer j2ee, padahal cuma modal setahun pengalaman kerja, rate-nya udah tinggi. apalagi kalau yang udah jadi senior programmer.
cari dong sertifikasi2, naikkan kompetensi, jangan cuma modal demo aja.

kalau di sudirman thamrin, banyak yang ga sekedar buruh ya, tapi emang punya kompetensi.
adanya serikat pekerja itu bagus2 aja untuk melindungi yang benar2 perlu dilindungi. misal tuh gaji karyawan OB, outsource pulak, banyak yang disunat ama perusahaannya, nah tuh boleh dibela.
tapi sering juga aksi2 buruh ini ditunggangi, akhirnya jadi ga respek lagi, apalagi sekarang makin kelihatan serakah.
UMR aja udah gede maunya yang nggak2, kompetensi aja ga punya, UMR minta dinaikin, gaji minta dinaikin.
curcol, gw aja gajinya sama ama UMR, dan ga bisa demo ::arg!::
Aduh chan, ngapain sibuk2 en capek2 les ataau kuliiah, kalo
Kalo dengan modal ijazah sma dan demo kenaekan gaji bisa
Bisa 50% pertahun,kalo perush tutup dapat pesangon banyak ::oops::

tuscany
19-10-2013, 06:32 PM
lha, UMR nya itu sendiri yang digugat karena belum
memenuhi kriteria kebutuhan hidup layak.


lha kok heran.. diskursus borjuis vs proletar kan
ada disitu :)


bagaimana cara meningkatkan produktivitas?
pelatihan, training dan pendidikan... bisa ngga
itu dipenuhi tanpa gaji yang layak?

sekedar bekerja rajin itu sih, ganti aja ama ro
bot :)


yakin top eksekutif akan memberikan produktivi
tas tinggi, kalau gaji nya kurang dari gaji standar
top eksekutif? :)

Emang nggak bole heran? Saya termasuk yang nggak ngerti apa itu borjuis versus proletar. Selama ini juga di tanah air saya digaji sama dengan rekan kerja lain yang produktivitas di bahwa saya juga nggak ngeluh.

Demo karna minta UMR yang layak, di sini perlu dilihat kelayakan menurut kacamata siapa. Selama tidak ada standar yang jelas masing2 pihak bakal merasa paling benar. Duduk satu meja, bahas bersama. Bukannya demo -_-

Itungan peningkatan produktivitas adalah dari peningkatan output, bisa saja karena lebih rajin, lebih kreatif, lebih terdidik, atau apa pun. Yakin loe bro kalo digaji layak bakal meningkatkan produktivitas? sisi konsumsi selalu sangat menggoda. Menurut saya tingkatkan dulu produktivitas, baru minta naek gaji. Atau dari sisi perusahaan yang memetakan strategi peningkatan produktivitas karyawan dengan sistem kompensasi yang sesuai tentunya. Jelasnya, demo2 doang tidak ada untungnya dalam jangka panjang.

Kalo top eksekutif gajinya kurang dari standar biasanya dia tidak akan mau kerja di perusahaan tersebut karena ada faktor opportunity cost yang disesuaikan dengan profesionalitas dan reputasi dia. Tapi karena saya belum pernah jadi top eksekutif yah siapa tau juga tidak begitu ::elaugh::



Kalo gw bilang sih kenapa gaji ceo dan owner jaauh lebih besar ada di faktor resiko, kalo rugi apa para buruh bersedia tidak digaji, apa bersedia jual harta mereka buat bayar hutang perush? As simple as that ::bye::

Selain faktor resiko yang lebih besar juga ada faktor reputasi dan tanggung jawab.

surjadi05
19-10-2013, 07:09 PM
yang bener loe? :)
Lehman's Brother bankrut, top manajemen nya malah
dapat bonus jutaan dolar :)

Err lehmans declare bankrupt iya, tapi besoknya kan mereka langsung dibeli barclays ya kalo ga salah ingat, trus cabang2 banyak diperebutkan perush2 besar laennya, nah dari situ mereka dapat uang untuk bayar hutang2nya, sisanya mereka bagi2 sama top management nya, coba check sebelum dibeli barclays apa mereka ga kena pemotongan gaji, apa ga ada yg jual harta pribadi mereka buat cover hutangnya? Trus kalo misalnya barclay en perush2 international ga beli lehmans apa yg terjadi?
Trus kedua itu dimana perush nya? Apakah di indo? Gwa ngomong perush di indo loh, diamrik apa ada sistem pesangon sampe 30-40 kali gaji? Kalo di indo apa ada sistem pengurangan gaji, kalo perush rugi? Apa mau buruh gaji ga naek kalo perush rugi?

itsreza
19-10-2013, 07:16 PM
yang gw gak ngerti sekarang adalah... kenapa sih dengan UMP Rp. 2,2 juta aja sekarang masih gak cukup, masih mo nuntut sampe Rp. 3,7 juta

manusiawi, karena mereka yang bekerja sebagai buruh ga sekedar ingin memenuhi kebutuhan hidup layak
tapi mereka ingin juga hidup sejahtera. sebetulnya bagus lho, kalau buruh aja dibayar 3.7 juta berarti skilled
workers seharusnya dibayar diatas itu. makanya enak mereka kerah putih, mau gaji naik ga usah demo
terima beres ikuti kebijakan perusahaan, karena buruh yang demo agar standar minimum naik


yang bener loe? :)
Lehman's Brother bankrut, top manajemen nya malah
dapat bonus jutaan dolar :)

yang begini karena ada golden parachute. bankruptcy kan ga selalu salah manajerial
walaupun dalam kasus lehman's brother memang banyak salah manajerial ;D

surjadi05
19-10-2013, 08:43 PM
manusiawi, karena mereka yang bekerja sebagai buruh ga sekedar ingin memenuhi kebutuhan hidup layak
tapi mereka ingin juga hidup sejahtera. sebetulnya bagus lho, kalau buruh aja dibayar 3.7 juta berarti skilled
workers seharusnya dibayar diatas itu. makanya enak mereka kerah putih, mau gaji naik ga usah demo
terima beres ikuti kebijakan perusahaan, karena buruh yang demo agar standar minimum naik



yang begini karena ada golden parachute. bankruptcy kan ga selalu salah manajerial
walaupun dalam kasus lehman's brother memang banyak salah manajerial ;D

Err emang golden parachute bukan salah satu" bentuk" manajemen ya om ::ungg::

itsreza
19-10-2013, 09:18 PM
golden parachute sih bentuk klausul kontrak tentang manfaat yang akan
didapat bila terjadi terminasi, bahasa sederhana ya pesangon. cuma nilai
dan bentuk yang didapat eksekutif bisa jauh berbeda dengan pesangon.
ada klausul seperti itu ya bagian dari bentuk manajemen, gimana caranya
perusahaan bisa mendapatkan eksekutif top, dengan iming-iming insentif

::ungg::

surjadi05
19-10-2013, 09:42 PM
golden parachute sih bentuk klausul kontrak tentang manfaat yang akan
didapat bila terjadi terminasi, bahasa sederhana ya pesangon. cuma nilai
dan bentuk yang didapat eksekutif bisa jauh berbeda dengan pesangon.
ada klausul seperti itu ya bagian dari bentuk manajemen, gimana caranya
perusahaan bisa mendapatkan eksekutif top, dengan iming-iming insentif

::ungg::

Berarti kesimpulan aakhirnya manajerial ga salah donk,karna dimana2 pasti management goal oriented, kasarnya "yg penting hasil akhir" rite? ::ungg::

mbok jamu
19-10-2013, 09:46 PM
Mau tidur mampir di tret ini jadi ndak bisa tidur. ::doh::

surjadi05
19-10-2013, 10:07 PM
Mau tidur mampir di tret ini jadi ndak bisa tidur. ::doh::

Mau ikutan demo mbok ::ungg::

itsreza
19-10-2013, 10:18 PM
Berarti kesimpulan aakhirnya manajerial ga salah donk,karna dimana2 pasti management goal oriented, kasarnya "yg penting hasil akhir" rite? ::ungg::

dimanapun manajerial punya beban yang lebih dibandingkan pekerjaan non manajerial,
tapi apanya yang dimaksud ga salah nih kong? dalam kasus lehman brothers?
kalau itu kan salah hitung mereka dengan menempatkan mortage-backed securities
ke portfolio investasi.

soal kebankrutan, mereka tetap declare bankrut, aset-asetnya trus dilikuidasi
karena ada akuisisi, golden parachute mengembang. kalau ga diakuisisi ya ga bisa
harus tunggu aset dijual dulu baru bisa dapet jatah. jadi soal dapet bayaran dan bonus di
saat bankrut sih ya ga salah.

soal pesangon 30-40x, memang hebat. makanya lebih aman buat perusahaan untuk outsource

ancuur
19-10-2013, 10:24 PM
di Indonesia sepertinya hampir semua "besar pasak dari pada tiang"...
gaji pegawai 5 juta/bulan, pengeluaran bisa capai 6 s/d 8 juta/bulan...
pejabat yang gaji 40 juta/bulan masih saja korupsi misal ketua MK dll.
menurut penerawangan gue sih manusianya memang uedan ::ngakak2::

tuscany
19-10-2013, 11:47 PM
manusiawi, karena mereka yang bekerja sebagai buruh ga sekedar ingin memenuhi kebutuhan hidup layak
tapi mereka ingin juga hidup sejahtera. sebetulnya bagus lho, kalau buruh aja dibayar 3.7 juta berarti skilled
workers seharusnya dibayar diatas itu. makanya enak mereka kerah putih, mau gaji naik ga usah demo
terima beres ikuti kebijakan perusahaan, karena buruh yang demo agar standar minimum naik


Um eja memang pintar mencari sisi positif ya ::elaugh::
Mari kita kompori para buruh buat berdemo :beliz:

surjadi05
20-10-2013, 12:37 AM
dimanapun manajerial punya beban yang lebih dibandingkan pekerjaan non manajerial,
tapi apanya yang dimaksud ga salah nih kong? dalam kasus lehman brothers?
kalau itu kan salah hitung mereka dengan menempatkan mortage-backed securities
ke portfolio investasi.

soal kebankrutan, mereka tetap declare bankrut, aset-asetnya trus dilikuidasi
karena ada akuisisi, golden parachute mengembang. kalau ga diakuisisi ya ga bisa
harus tunggu aset dijual dulu baru bisa dapet jatah. jadi
Kita bahas lehman case aja
Betull mereka salah mengambil keputusan, dan kebijaksanan tapi yg penting kan bagi owner "Hasil akhir", coba elu bayangin kalo elu jadi boss za, yg penting kan elu untung banyak setiap tahunnya, soal proses elu kan ga peduli, mau GM lu kalang kabut 24 jam atau kerja cuma 5 jam sehari tapi kalo setahun bisa dapat deviden 1-2 M, pasti elu ga masalah kan?
Sama dalam kasus lehman ini, mereka bangkrut sehari kemudian diakuisisi sehari kemudian, menurut elu itu keberuntungan? Ok mungkin, tapi kalo kebetulan jelas tidak, dan hasilnya dari akuisisi itu mereka malah dapat untung puluhan juta dollar, nah menurut elu itu kesalahan managerial bukan? Kalo menurut saya sih TIDAK ::bye::

---------- Post Merged at 11:37 PM ----------


Um eja memang pintar mencari sisi positif ya ::elaugh::
Mari kita kompori para buruh buat berdemo :beliz:

Hayo tucs gw temanin, gw ga tinggal di jakarta ini :beliz:

ga_genah
20-10-2013, 02:47 PM
maka itu ada namanya peran pemerintah, tri partit, ga bisa dua golongan aj.
maunya pengusaha ya untung sebesar2nya, buruh ya maunya gaji sebesar2. pemerintah ngatur soal UMR, berdasarkan besaran hidup layak, selain itu aturan jaminan pesangon, hari tua, cuti dlsb.

pemerintah yang baik akan bijaksana menanggapi ini, ga berpihak dan cari win-win solution.
perusahaan juga punya hitung2an sendiri. kalau gaji buruh berlebihan ya konyol di dia, ngapain usaha tapi udah pasti rugi. bakal cari negara lain yang lebih kompetitif gaji buruhnya.
maka itu Indonesia kalau mau meningkat, ya ga sekedar mengandalkan buruh tanpa kompetensi, harusnya meningkatkan kompetensi untuk meningkatkan daya tawar gaji.
karyawan semacam kandalf , karena punya kompetensi walopun misal outsource sekalipun, ga bakal dia mau dibayar UMR, malah bisa nego gaji seenak udel *kalau punya kompetensi yang jarang dimiliki tapi diminati* saya dulu pernah membuktikan waktu jadi programmer j2ee, padahal cuma modal setahun pengalaman kerja, rate-nya udah tinggi. apalagi kalau yang udah jadi senior programmer.
cari dong sertifikasi2, naikkan kompetensi, jangan cuma modal demo aja.

kalau di sudirman thamrin, banyak yang ga sekedar buruh ya, tapi emang punya kompetensi.
adanya serikat pekerja itu bagus2 aja untuk melindungi yang benar2 perlu dilindungi. misal tuh gaji karyawan OB, outsource pulak, banyak yang disunat ama perusahaannya, nah tuh boleh dibela.
tapi sering juga aksi2 buruh ini ditunggangi, akhirnya jadi ga respek lagi, apalagi sekarang makin kelihatan serakah.
UMR aja udah gede maunya yang nggak2, kompetensi aja ga punya, UMR minta dinaikin, gaji minta dinaikin.
curcol, gw aja gajinya sama ama UMR, dan ga bisa demo ::arg!::

masih untung sama, lha aq hanya 1/3 dari UMP Jakarta ::nangis::
tp berusaha sajalah.... gaji bukan batasan utk berusaha

Ronggolawe
20-10-2013, 04:39 PM
gaji iya, bro :)
Take Home Pay, berapa kalinya UMP Jakarta? :)

BundaNa
20-10-2013, 04:56 PM
dulu gajiku di bali bikin sepupu geleng2 melihat minim banget, tapi dia ga tau THP saya bisa buat hura2 kalau mau tiap hari::hihi::

itsreza
20-10-2013, 05:59 PM
Kita bahas lehman case aja
Betull mereka salah mengambil keputusan, dan kebijaksanan tapi yg penting kan bagi owner "Hasil akhir", coba elu bayangin kalo elu jadi boss za, yg penting kan elu untung banyak setiap tahunnya, soal proses elu kan ga peduli, mau GM lu kalang kabut 24 jam atau kerja cuma 5 jam sehari tapi kalo setahun bisa dapat deviden 1-2 M, pasti elu ga masalah kan?
agree


hasilnya dari akuisisi itu mereka malah dapat untung puluhan juta dollar, nah menurut elu itu kesalahan managerial bukan? Kalo menurut saya sih TIDAK ::bye::

untung yang dimaksud pasca akuisisi barclay kan? bukan pada saat akuisisi,
karena setelah pasar recovery nilai aset dari lehman naik. ketelitian barclay
dalam akuisisi membuahkan hasil

kesalahan manajerial yang saya maksud adalah keputusan investasi yang
membuat perusahaan merugi sampai declare bankruptcy dan lehman brothers
tinggal sejarah, tentunya tidak ada shareholders yang menginginkan itu.

btw, OOT banget nih kong. buruh lehman padahal ga nuntut UMR ;D

surjadi05
20-10-2013, 07:39 PM
agree

untung yang dimaksud pasca akuisisi barclay kan? bukan pada saat akuisisi,
karena setelah pasar recovery nilai aset dari lehman naik. ketelitian barclay
dalam akuisisi membuahkan hasil

kesalahan manajerial yang saya maksud adalah keputusan investasi yang
membuat perusahaan merugi sampai declare bankruptcy dan lehman brothers
tinggal sejarah, tentunya tidak ada shareholders yang menginginkan itu.

btw, OOT banget nih kong. buruh lehman padahal ga nuntut UMR ;D

Makanya saya bilang apakah barclay kebetulan akuisisi pas 1 hari setelah kebangkrutan ssi lehman, atau dia sudah mengincarnya karna dia tahu assetnya lebih besar dari pasiva nya? Hingga yakin recovery aset pasti menguntungkan?Sorry kalo kalo pake bahasa akuntansi, cuma mau mempertegas aja, okelah stop bahas lehman, kembali ke buruh ::bye:h

itsreza
20-10-2013, 08:33 PM
sori kong awal saya agak gak nyambung, karena bahasnya kan golden parachute
makanya saya bilang kesalahan manajemen dari lehman brother sampai jatuh bankrut

sedangkan manajemen barclay memang handal, tau nilai aset dari lehman sebetulnya
besar tinggal tunggu pasar naik. dan ketika barclay akuisisi, toxic asset lehman ga diambil.

yuk balik ke buruh, nungguin kerah putih demo naik gaji... kali aja bisa dongkrak nilai kontrak ;D

cha_n
20-10-2013, 11:31 PM
di tempat ku beberapa pegawai thp ya gajinya itu. umr.
jadi kalo dipikir2, cukup atau kurang itu relatif. instrumen ukurnya ga bisa masing2 pihak yang ngitung. harus ada penengah

surjadi05
21-10-2013, 07:57 AM
di tempat ku beberapa pegawai thp ya gajinya itu. umr.
jadi kalo dipikir2, cukup atau kurang itu relatif. instrumen ukurnya ga bisa masing2 pihak yang ngitung. harus ada penengah
Selama iini kan indikatornya KHL chan, nah ketika KHL sudah dipenuhi, serikat buruh beranggapkan
Sudah saatnya indonesia bukan lagi menjadi negara dengan pekerja murah, gw sih ga ada masalah dengan itu, cuma ya itu, kalo buruh boleh minta gaji tinggi, kenapa perussh ga boleh pecat karyawan yg bermasalah,salah satu contoh di kasus novotel batam, karyawan yg anggota serikat buruh "meminjam " duit perush tanpa sepengetahuan perush, ketangkap karna cctv, ketika "dipolisikan" para seriikat buruh demo, akibatnya perush mencabut laporannya bahkan polisi dan pemkot batam "berusaha" merayu agar oknum tsb ga dipecat, nah pertanyaan tetap,kenapa pemerintah keliatan impoten kalo diancam sama buruh? ::bye::

danalingga
21-10-2013, 10:03 AM
^ nah gitu baru adil kong. Buruh berhak menuntut gaji setinggi2 nya. Perusahaan juga berhak memecat buruh yang dirasa tidak bisa memberi keuntungan lebih tinggi dari gaji yang dibayarkan perusahaan. Adil, tapi berantem bakalan. ::hihi::

AsLan
21-10-2013, 12:09 PM
Pelatih tinju gw kerjanya cuma satpam gereja, gajinya berapa coba?

Tapi karena hidupnya lurus, sederhana, gak nuntut yg tinggi2, dia bisa ngidupin 4 anaknya, yg satu udah sarjana.
Kemarin baru beli tanah di tengah jakarta, sekarang lagi bangun rumah, rencananya 3 lantai full beton.

Cukup, kurang atau berlebih itu sangat relatif.

itsreza
21-10-2013, 12:13 PM
nah pertanyaan tetap,kenapa pemerintah keliatan impoten kalo diancam sama buruh? ::bye::
orang impoten bisa dibantu viagra
pemerintah impoten apa obatnya kong? ::ungg::

surjadi05
21-10-2013, 12:21 PM
^ nah gitu baru adil kong. Buruh berhak menuntut gaji setinggi2 nya. Perusahaan juga berhak memecat buruh yang dirasa tidak bisa memberi keuntungan lebih tinggi dari gaji yang dibayarkan perusahaan. Adil, tapi berantem bakalan. ::hihi::

Tapi kalo gini ada bahayanya juga Om, orang2 yg dianggap bisa "mengancam" perush bisa aja "dipensiunkan" cepat2::arg!::::arg!::

---------- Post Merged at 11:21 AM ----------


orang impoten bisa dibantu viagra
pemerintah impoten apa obatnya kong? ::ungg::

nah kalo urusan obat kan bidangnya pakde ancuur sama suster Alethia

summon ahhh biar tambah seru tretnya ::hihi::::hihi::

Alethia
21-10-2013, 12:48 PM
Impoten secari politik obatnya adalah polipantai.

ancuur
21-10-2013, 01:12 PM
orang impoten bisa dibantu viagra
pemerintah impoten apa obatnya kong? ::ungg::

obatnya gampang, ganti seperangkat pejabatnya..
gimana pemerintah gak impoten, MK, BPK hancur
krna salah nunjuk sopir, mending cari sopir tembak
dari baronangsiang dia ngerti trayeknya :cilukba:




nah kalo urusan obat kan bidangnya pakde ancuur sama suster Alethia

summon ahhh biar tambah seru tretnya ::hihi::::hihi::

http://www.andaka.com/images/viagra_cartoon.jpg

http://www.andaka.com/images/how-viagra-spam-works.jpg

TUKULISTA
29-10-2013, 12:03 PM
geregetan juga kalo liat demo yang menuntut permintaan yang ga masuk akal kek gini.....%omgKAsihan para pengusaha yang jadi bulan bulanan demo.udah ga masuk kerja tapi minta tetep dibayar.. mana pake sweeping2an pula... hadehh... kalo emang ngarep hasil lebih banyak ya harusnya wirausaha... jangan jadi buruh brayyy.....

ndableg
29-10-2013, 04:59 PM
Kalo pengusaha besar sih ga perlu dikasihani. Mereka terus meraup untung. Masalahnya adalah perusahaan kecil/sederhana. Apakah ada hukum yg mengatakan mana yg termasuk perusahaan besar mana yg kecil berdasarkan penghasilan?

surjadi05
29-10-2013, 05:43 PM
Kalo pengusaha besar sih ga perlu dikasihani. Mereka terus meraup untung. Masalahnya adalah perusahaan kecil/sederhana. Apakah ada hukum yg mengatakan mana yg termasuk perusahaan besar mana yg kecil berdasarkan penghasilan?

menurut siapa dulu?
kalo menurut pajak yg incomenya setahun dibawah 4,8 m
menurut pengusaha? yg incomenya dibawah 500M
menurut buruh? yg walo udah didemo, udah di audit disnaker, udah di ptun, tapi tetap ga mampu naekin gaji ::hihi::::hihi::

AsLan
29-10-2013, 07:15 PM
siapa bilang pengusaha besar selalu untung ?

gw kenal satu konglomerat indo, bisnis utamanya memang untung, tapi usaha2 lainnya rugi semua, pengusaha itu hidup diantara untung dan rugi, gak ada yg untung terus kecuali pemerintah.

ndableg
29-10-2013, 07:22 PM
Selama asetnya besar ya besar lah. Kecuali asset ud disita semua. ya ga besar lagi.
Tetep aja buruhnya lebih patut dikasihani drpd konglomerat yg usaha2 sampingannya rugi semua.

BundaNa
29-10-2013, 07:29 PM
yah emang mau bangkrut kayak apa, itu konglomerat masih bisa hidup. Buruh ya kalau diPHK atau putus kontrak ya mesti cepet2 kerja kalau ga pingin kelaparan

Masalahnya ada pada, tiap minta naik upah, demo, dikabulin, tunggu beberapa bulan, demo lagi, minta naik upah lagi. Jadi kayak anak balita, tiap minta sesuatu nangis dulu

AsLan
29-10-2013, 07:38 PM
buruh harus tahu, berapa gaji anak S1 di indonesia.

lulus kuliah adalah perjuangan berat bagi banyak keluarga di indonesia, perjuangan ayah ibu nyari biaya, anak2 belajar tekun dari SD.

setelah lulus s1 ?
sebagian masih berjuang nyari kerja, yg dapet gaji 2-3 jt pun gak pake demo ngancem2 boss nya, tentu sambil lirik kanan kiri siapa tau ada lowongan lain yg gajinya lebih tinggi.

buruh sudah dinaikkan gajinya oleh jokowi tahun lalu, naiknya tinggi, setahun kemudian pun kini dinaikkan lagi tapi tetap demo minta gaji lebih tinggi lagi.

kalo gw bilang sih ini politik, mainan menjelang pemilu.

buruh2 asli mungkin hidup baik2, rajin kerja dan gak banyak menuntut, tapi mereka -di sweeping- dipaksa demo !

ancuur
29-10-2013, 07:48 PM
buruh harus tahu, berapa gaji anak S1 di indonesia.

lulus kuliah adalah perjuangan berat bagi banyak keluarga di indonesia, perjuangan ayah ibu nyari biaya, anak2 belajar tekun dari SD.

setelah lulus s1 ?
sebagian masih berjuang nyari kerja, yg dapet gaji 2-3 jt pun gak pake demo ngancem2 boss nya, tentu sambil lirik kanan kiri siapa tau ada lowongan lain yg gajinya lebih tinggi.

buruh sudah dinaikkan gajinya oleh jokowi tahun lalu, naiknya tinggi, setahun kemudian pun kini dinaikkan lagi tapi tetap demo minta gaji lebih tinggi lagi.

kalo gw bilang sih ini politik, mainan menjelang pemilu.

buruh2 asli mungkin hidup baik2, rajin kerja dan gak banyak menuntut, tapi mereka -di sweeping- dipaksa demo !

lebih sedih lagi klo gaji itu di kurs ke dollar ::nangis::
tenaga lebih dihargai di negara orang lain.. makanya banyak yg jadi TKI ::doh::

Ronggolawe
29-10-2013, 08:28 PM
gw hitung kecil-kecilan saja :)

untuk ukuran Jakarta, biaya bulanan bagi keluarga
kecil dengan 1 orang anak:
1. Kontrakan + Listrik + Air = 700rb
2. Cicilan motor = 500rb --> 1.200rb
3. Belanja kebutuhan mandi dan mencuci = 50rb --->1.250rb
4. Belanja kebutuhan dapur + Bumbu = 100rb ---> 1.350rb
5. Belanja beras 15kg = 150rb ---> 1.500rb
6. Belanja lauk pauk, hitung kasar telur 1kg = 16 butir, sehari didadar 4 butir, jadinya sekilo buat 4 hari, alias sebulan 7,5kg x 18rb = 135rb ---> 1.635rb
7. Belanja sayur mayur, sehari 5rb, sebulan 150rb ---> 1.785rb
8. Susut modal untuk pakaian, sebulan 200rb ---> 1.985rb
9. Kebutuhan Bensin sehari 1ltr, sebulan 205rb ---> 2.190rb
10. Belanja rekreasi makan baso atau ke Ragunan, seminggu sekali 20rb, sebulan 80rb ---> 2.270rb


kekeke.. jebol deh UMP yang 2,2jt untuk 2013 :)
kalau buruh dituntut untuk mengembangkan skill,
ya jalannya cuma kuliah yang persemester minimal
1,5jt berarti perbulan 250rb, atau kursus/sertifikasi
yang minimal 2-3jt per 6bulan, alias 330-500rb/bulan
duitnya darimana Bos? kalau UMP 2,2 juta saja sudah
mefet :)


hitungan diatas belum dimasukkan besaran menabung,
yang konon menurut banyak penasihat keuangan 30%,
atau minimal 800rb sebulan :)

jadi gw lucu saja mendengar banyak yang komplain ka
lau buruh menuntut kisaran UMP diatas 2,7jt dianggap
buruh sok-sok an, pengen gaji besar cuma lewat demo :)

ancuur
29-10-2013, 08:43 PM
gara2 BBM naik.. harga2 semua barang2 jadi naik loh.. jualan sepi, krn daya beli menurun ::nangis::

mbok jamu
29-10-2013, 08:43 PM
Rp 2,7jt itu sekitar A$255. Berarti satu keluarga hidup hanya dengan $8 per hari? ::grrr::

Ronggolawe
29-10-2013, 08:46 PM
kekeke.... Faktanya begitu Mbo Jum :)

AsLan
29-10-2013, 09:22 PM
kontrakan 700rb ?

kalo suami istri masing2 kerja jadi buruh berarti jatah kontrakan 1,4jt ?

setahu gw, dijakarta kontrakan karyawan itu 1 kamar 300rb bisa buat dua orang.

cicilan motor 500rb ?

kalo gak mampu beli motor ya naik bis, gw sampe kuliah baru mampu beli motor.
jangan hidup diatas kemampuan lah, memangnya pengusaha itu buapakmu sendiri ?

susut modal pakaian 200rb ?
lu beli baju merk apaan ?

di indonesia baju Rp 20rb bisa buat 6 bulan gak bolong.

rekreasi ke ragunan ?
sekalian aja rekreasi ke disnyland, gw kerja tiap hari gak kenal sabtu minggu, belum tentu setaun rekreasi 1 kali, masih bisa hidup sampe sekarang.

jangan cuma menuntut, lihat gaji yg ditawarkan pengusaha, kalo kekecilan ya jangan diterima, gitu aja koq repot ?

kerja keras, disiplin, jujur, hidup hemat, Tuhan gak buta.
orang yg bekerja sungguh2 pasti ada jalan untuknya.

Satpam gereja pelatih tinju gw hidup lurus baik2, suami istri bisa menyekolahkan 4 anak sampe sarjana dan menabung bangun rumah.

caranya ?
bukan dengan demo atau nodong orang lain.

mbok jamu
29-10-2013, 09:28 PM
That's terrible. Sementara di sini minimum wages A$622 per minggu.

itsreza
29-10-2013, 09:38 PM
jangan salah om, ragunan itu salah satu tempat rekreasi paling murah di jakarta
tiket sangat terjangkau, sekali masuk cuma 4rb per orang. enak ke ragunan
di waktu pagi hari, sepi bisa puas jogging.

setiap orang berhak mendapatkan kepuasan dari rekreasi, untuk melepas penat,
mengurangi stress, kalau ga bisa meluangkan waktu untuk menyegarkan pikiran,
jangan salahkan juga orang lain.

2.2jt di jakarta itu minim untuk hidup layak untuk banyak orang, tapi akan terasa
besar dan bermanfaat bagi orang yang mensyukurinya.

AsLan
29-10-2013, 09:43 PM
That's terrible. Sementara di sini minimum wages A$622 per minggu.

negara maju yg makmur dibangun oleh para pekerja keras ratusan tahun yg lalu.
kalo gak ada para pekerja keras itu, gak ada amerika, jepang, jerman dll yg makmur seperti sekarang.

sekarang penduduk negara itu bisa hidup enak karena negara sudah dibangun dengan baik.

lalu negara yg masih miskin mau ikut2 hidup enak dan santai seperti kalian?

.,........


suatu hari cho en lai ditanya oleh diplomat amerika "Kenapa kalian orang china kalau jalan nunduk gak gagah seperti kita orang barat kalau jalan dagunya keatas ?"

cho en lai langsung menjawab tanpa banyak berpikir, "Karena kita orang china sedang mendaki, kalian sedang jalan turun"

tuscany
29-10-2013, 09:45 PM
8 dolar sehari menurut bank dunia nggak miskin, karena ukuran poverty line adalah $1,25 per day. just saying ...
edit: itungan per orang

thin.king
29-10-2013, 09:53 PM
sebagai pembanding upah buruh di Asia
upah buruh di Vietnam sebesar US$ 80 sampai 100 sebulan
upah buruh di Laos sebesar US$ 75 sampai 100 sebulan
di Kamboja sebesar US$ 56 sampai 100 sebulan
di Bangladesh sebesar US$ 40 sampai 80 sebulan
di Laos sebesar US$ 75 sampai 100 sebulan
di Myanmar sebesar US$ 17 sampai 50 sebulan
di China sebesar US$ 100 sampai 200 sebulan
di Malaysia sebesar US$ 250 sebulan
di Philipina sebesar US$ 100 sampai 280 sebulan
Indonesia berkisar antara US$ 100 sampai 220 sebulan.

sumber http://m.kompasiana.com/post/bisnis/2013/06/18/upah-buruh-di-indonesia-tidak-paling-murah/

BundaNa
29-10-2013, 10:00 PM
gw hitung kecil-kecilan saja :)

untuk ukuran Jakarta, biaya bulanan bagi keluarga
kecil dengan 1 orang anak:
1. Kontrakan + Listrik + Air = 700rb
2. Cicilan motor = 500rb --> 1.200rb
3. Belanja kebutuhan mandi dan mencuci = 50rb --->1.250rb
4. Belanja kebutuhan dapur + Bumbu = 100rb ---> 1.350rb
5. Belanja beras 15kg = 150rb ---> 1.500rb
6. Belanja lauk pauk, hitung kasar telur 1kg = 16 butir, sehari didadar 4 butir, jadinya sekilo buat 4 hari, alias sebulan 7,5kg x 18rb = 135rb ---> 1.635rb
7. Belanja sayur mayur, sehari 5rb, sebulan 150rb ---> 1.785rb
8. Susut modal untuk pakaian, sebulan 200rb ---> 1.985rb
9. Kebutuhan Bensin sehari 1ltr, sebulan 205rb ---> 2.190rb
10. Belanja rekreasi makan baso atau ke Ragunan, seminggu sekali 20rb, sebulan 80rb ---> 2.270rb


1. 7 tahun yang lalu kontakan rumah petak setahun 3,5 juta, diluar listrik sama air lho ya...sekarang berapa rumah petak? masak 7 juta setahun? disini udah kontrakan rumah mahal tuh::hihi::

2. Kalau tiger sama megapro ya sebulan bisa 800rebuan cicilannya buat cicilan 3 tahunan

3. itu kebutuhan mandi dan cuci buat 25 kali nemu begitu? 50ribu? isinya apa aja? sabun merk apa tuh mpe makan 50rb sehari?

4. belanja dapur + bumbu 13x nemu duit segitu? 100 ribu belanja bumbu dan alat2 dapur buat berapa hari? asumsi gas 3 kg harganya 16rb buat seminggu-10 hari,bumbu? aduh beli bawang merah sekilo uga cukup 3 minggu, bawang putih lebih awet lagi, sekilo bisa pake sebulanan...

5. Beras...ya gimane lagi? EH beras 15 kg sebulan buat bujang atau keluarga? Gwe aja 20 Kg sebulan lho, dengan 2 anak kecil satu ortu kelaparan dan almarhum, ayah ga dihitung deh, kan ga tiap bulan ada di rumah

6. Lauk pauk...ada tempe, ikan, tahu, ayam, telur...ngaturnya kog sebulan makan telur ajah::hihi:: Ikan lebih murah, sekilo 18ribuan (ikan basah) bisa buat 3 hari kalau bisa ngatur, telur? gwe pake ga sampe 4 kilo sebulan lhoooooo banyak amat 7,5 kg. Kalau 3,5 kg itu kalau gwe nyambi jualan jajan::hihi:: Tempe sekilo malah 6000, bi::hihi::a buat 5 hari, maboookkkk

7. Buseeet sayur 5000/hari??? Berarti beli mateng yak? Kalau beli mateng, ngapain sedia bumbu dapur banyak2? sayur bungkusan mateng kan sebungkus disini 2000an, di jakarta mungkin 3000-4000 dapet yak?

8. Jiaaahhhh gwe ama anak2 aja ga tiap bulan beli baju, itu juga per anak paling 50ribuan, sekali babenya dateng ajah belinya juga

9. He? seliter satu hari? Gwe yang motornya kagak injection ajah bensin 3,5 liter buat 5 hari kog -_-eh gwe kan tinggal di blora, kemana2 cuma 15 menit::hihi::

10. Rekreasi saya ama anak2 aja ga tiap minggu, paling sebulan sekali...rekreasi ga perlu abis duit kog. Jalan2 ke sawah, sepedaan atau maen game...berenang paling, sekali masuk 5000 ah indahnya tinggal di pedalamannnnnnnnn::hihi::

Nyampe 3,7 juta gak tuh?

danalingga
29-10-2013, 10:02 PM
That's terrible. Sementara di sini minimum wages A$622 per minggu.

Kalo biaya hidupnya berapa per minggunya mbok?

Ronggolawe
29-10-2013, 10:16 PM
1. 7 tahun yang lalu kontakan rumah petak setahun 3,5 juta, diluar listrik sama air lho ya...sekarang berapa rumah petak? masak 7 juta setahun? disini udah kontrakan rumah mahal tuh::hihi::
kebetulan biasa narikin uang kontrakan Bund, jadi
kira-kira segitu sudah + Listrik + Air, kontrakan mo
del petakan 3 ruang :)



2. Kalau tiger sama megapro ya sebulan bisa 800rebuan cicilannya buat cicilan 3 tahunan

no comment


3. itu kebutuhan mandi dan cuci buat 25 kali nemu begitu? 50ribu? isinya apa aja? sabun merk apa tuh mpe makan 50rb sehari?

buat mandi kan perlu sabun mandi dan sampo untuk
2 dewasa dan 1 anak, odol/pasta gigi. ditambah sabun
cuci dan deterjen



4. belanja dapur + bumbu 13x nemu duit segitu? 100 ribu belanja bumbu dan alat2 dapur buat berapa hari? asumsi gas 3 kg harganya 16rb buat seminggu-10 hari,bumbu? aduh beli bawang merah sekilo uga cukup 3 minggu, bawang putih lebih awet lagi, sekilo bisa pake sebulanan...

gas 3tabung sebulan, sudah 45 rb (warung sebelah jual
15rb pertabung), cabe merah rata-rata 25rb sekilo, mi
nyak goreng 11rb/liter sebulan, gula pasir dan kopi ya
dibulatkan 100rb



5. Beras...ya gimane lagi? EH beras 15 kg sebulan buat bujang atau keluarga? Gwe aja 20 Kg sebulan lho, dengan 2 anak kecil satu ortu kelaparan dan almarhum, ayah ga dihitung deh, kan ga tiap bulan ada di rumah

gw juga sebulan habis 30kg :)



6. Lauk pauk...ada tempe, ikan, tahu, ayam, telur...ngaturnya kog sebulan makan telur ajah::hihi:: Ikan lebih murah, sekilo 18ribuan (ikan basah) bisa buat 3 hari kalau bisa ngatur, telur? gwe pake ga sampe 4 kilo sebulan lhoooooo banyak amat 7,5 kg. Kalau 3,5 kg itu kalau gwe nyambi jualan jajan::hihi:: Tempe sekilo malah 6000, bi::hihi::a buat 5 hari, maboookkkk
lha, kan gw ngitung kasar saja, biar standar, jadi yang
lagi diet + body building model ade(nya) Rai masih masuk :)



7. Buseeet sayur 5000/hari??? Berarti beli mateng yak? Kalau beli mateng, ngapain sedia bumbu dapur banyak2? sayur bungkusan mateng kan sebungkus disini 2000an, di jakarta mungkin 3000-4000 dapet yak?

ngga lah, beli mentah, karena gw suka mantengin bini
belanja sayur di pasar, bayam atau kacang panjang ka
lau gw ngga salah 2000/tiga ikat (atau lima rebu ya?)
selalu gw minta tambah.... gw doyan sayur :)



8. Jiaaahhhh gwe ama anak2 aja ga tiap bulan beli baju, itu juga per anak paling 50ribuan, sekali babenya dateng ajah belinya juga

makanya disebut susut modal, Bund.. ditabung tiap
bulan dipakenya bila perlu, mau lebaran, mau TA aja
ran baru, beli sepatu, kaos kaki, pakaian dalam dll



9. He? seliter satu hari? Gwe yang motornya kagak injection ajah bensin 3,5 liter buat 5 hari kog -_-eh gwe kan tinggal di blora, kemana2 cuma 15 menit::hihi::

yah di Blora Bund, beda ama di Jakarta, gw malah
20rb sehari.... kira-kira dapat 100km sehari, belum
parkir yang rata-rata 2rb sehari:)



10. Rekreasi saya ama anak2 aja ga tiap minggu, paling sebulan sekali...rekreasi ga perlu abis duit kog. Jalan2 ke sawah, sepedaan atau maen game...berenang paling, sekali masuk 5000 ah indahnya tinggal di pedalamannnnnnnnn::hihi::

itu gw ngitungnya sudah ngirit.... jajan anak ngga di
hitung, pulsa HP, paket Internet buat online di KM bo
ro-boro :)

ancuur
29-10-2013, 11:37 PM
10 Negara Pemberi Gaji Tertinggi di Dunia..

01. Amerika Serikat – $ 42.050 (Rp 399.475.000) per tahun
02. Irlandia – $ 41.170 (Rp 391.115.000) per tahun
03. Luksemburg – $ 37.997 (Rp 360.971.500) per tahun
04. Swiss – $ 35.471 (Rp 336.974.500) per tahun
05. Australia – $ 34.952 (Rp 332.044.000) per tahun
06. Inggris – $ 33.513 (Rp 318.373.500) per tahun
07. Kanada – $ 32.662 (Rp 310.289.000) per tahun
08. Norwegia – $ 31.101 (Rp 295.459.500) per tahun
09. Korea Selatan – $ 31.051 (Rp 294.984.500) per tahun
10. Belanda – $ 29.269 (Rp 278.055.500) per tahun

Note: 17 Mei 2013 kurs dollar Rp 9.500,- sambel (http://cauchymurtopo.wordpress.com/2013/05/17/10-negara-pemberi-gaji-tertinggi-di-dunia/)

mbok jamu
30-10-2013, 05:17 AM
negara maju yg makmur dibangun oleh para pekerja keras ratusan tahun yg lalu.
kalo gak ada para pekerja keras itu, gak ada amerika, jepang, jerman dll yg makmur seperti sekarang.

sekarang penduduk negara itu bisa hidup enak karena negara sudah dibangun dengan baik.

lalu negara yg masih miskin mau ikut2 hidup enak dan santai seperti kalian?

Hidup enak dan santai?? :tonjokkeras:

Yang jelas penduduk negara ini bisa hidup enak karena jumlahnya ndak bejibun seperti di Indonesia, angka pengangguran kecil, buruh lebih dihargai, buruh punya hak untuk bersuara.

Di mana pun buruh sama kerja kerasnya. Aslan sudah pernah melihat kerasnya kerja buruh India di TimTeng (yang sudah dibangun dengan baik) dan tahu mereka dibayar berapa? Youli jangan asbun deh.

surjadi05
30-10-2013, 06:28 AM
That's terrible. Sementara di sini minimum wages A$622 per minggu.

Sekedar gambaran mbok, disini gajii managing director sebulan perush dengan staff 20an orang sekitar Rp 12jt, berarti sekitar A$ 1.100/bulan, berarti sekitar A$ 275/minggu ::bye::

ndableg
30-10-2013, 07:01 AM
Di eropa terutama inggris juga dulu pake demo besar2an shg buruh2nya bisa dapet standar gaji yang tinggi. Sehingga partai buruh biasanya salah satu yang terbesar. Jadi ya.. selamat berjuang deh kaum buruh..

ndableg
30-10-2013, 07:04 AM
Kalo biaya hidupnya berapa per minggunya mbok?

Hehehe.. yg ini jatohnya sama2 jg sih.. Makanya enak jadi orang kaya di indonesia.. apa2 lebih murah, penghasilan eropa/amerika.

danalingga
30-10-2013, 07:19 AM
Hehehe.. yg ini jatohnya sama2 jg sih.. Makanya enak jadi orang kaya di indonesia.. apa2 lebih murah, penghasilan eropa/amerika.

Nah, itu. Di Indonesia bisa kok dapat gaji expat. Gaji expat, tapi biaya hidup lokal. Kurang enak apa coba itu? ::hihi::

noodles maniac
30-10-2013, 07:30 AM
Wuah thread ini juga rame http://emoticoner.com/files/emoticons/onion-head/not-listening-onion-head-emoticon.gif?1292862514

Alip
30-10-2013, 08:02 AM
Gaji Jakarta tapi tinggal di Jogja juga menarik... ato di Nganjuk, Kediri, Blitar... sekarang di daerah hiburan sekelas Jakarta juga udah banyak kok, gak bakal bosen... ::hihi::

porcupine
30-10-2013, 09:15 AM
^ This ::hihi:: gaji di Bali ato jakarta tapi tinggal di Jogja rasanya udah cukup nyaman ::ngakak2::

GiKu
30-10-2013, 10:46 AM
kalo ada demo buruh, sebetulnya itu idenya siapa ya ?

sudah ada perwakilan buruh bernama serikat pekerja bla bla bla dan sebagainya, kenapa musti semua buruh diajak demo bukan pengurusnya aja (kan mereka udah dibayar)

kira2 total uang iuran untuk ikutan serikat pekerja perbulannya berapa banyak n untuk siapa ?

etca sepertinya tau nih

surjadi05
30-10-2013, 11:25 AM
^ This ::hihi:: gaji di Bali ato jakarta tapi tinggal di Jogja rasanya udah cukup nyaman ::ngakak2::
Berarti kesimpulannya cari duit yg banyak trus pensiun di jogja, solusi terbaik ya om ::ungg::

---------- Post Merged at 10:25 AM ----------


kalo ada demo buruh, sebetulnya itu idenya siapa ya ?

sudah ada perwakilan buruh bernama serikat pekerja bla bla bla dan sebagainya, kenapa musti semua buruh diajak demo bukan pengurusnya aja (kan mereka udah dibayar)

kira2 total uang iuran untuk ikutan serikat pekerja perbulannya berapa banyak n untuk siapa ?

etca sepertinya tau nih

Kalo demo yg ngajak pasti serikatnya lah om, kenapa buruhnya diajak bahkan ada yg dipaksa, karna mau "Show Off" kalo cuma belasan yg demo mah dicuekin kali atau malah dipentung ama plokis, nah kalo soal iuran gw ga tahu deh ::ngopi::

AsLan
30-10-2013, 11:47 AM
Di eropa terutama inggris juga dulu pake demo besar2an shg buruh2nya bisa dapet standar gaji yang tinggi. Sehingga partai buruh biasanya salah satu yang terbesar. Jadi ya.. selamat berjuang deh kaum buruh..

setelah gaji buruh tinggi, perusahaan2 besar meninggalkan negara itu dan pindah ke Taiwan, China, Thailand dll

tapi karena pemilik perusahaan menaruh keuntungan bisnis internasionalnya kembali ke negara asal maka eropa tetap makmur, buruh yg ada di eropa hidupnya disubsidi oleh pajak dari pengusaha2.

sekarang kalau buruh indonesia mau ikut2an demo seperti buruh di eropa dan amerika lalu secara tidak langsung mengusir perusahaan milik barat itu, kemudian siapa yg mau mensubsidi hidup mereka kemudian?

ingat ya, perusahaan2 besar internasional itu bukan milik indonesia.

satu2nya cara memakmurkan hidup buruh adalah negara harus punya banyak pengusaha lokal yg hebat, yg meskipun punya pabrik di bangladesh tapi membawa keuntungannya kembali dan membayar pajak untuk kemakmuran buruh lokal.

---------- Post Merged at 10:47 AM ----------


Hidup enak dan santai?? :tonjokkeras:

Yang jelas penduduk negara ini bisa hidup enak karena jumlahnya ndak bejibun seperti di Indonesia, angka pengangguran kecil, buruh lebih dihargai, buruh punya hak untuk bersuara.

Di mana pun buruh sama kerja kerasnya. Aslan sudah pernah melihat kerasnya kerja buruh India di TimTeng (yang sudah dibangun dengan baik) dan tahu mereka dibayar berapa? Youli jangan asbun deh.

yg gw tahu etos kerja orang amerika dan eropa tidak keras, jam kerja pendek, sabtu minggu libur, santai.

kalo ngambil contohnya orang asia ya lain lagi...
apalagi buruh migran dari asia yg hidup hanya untuk kerja.

Alip
30-10-2013, 01:52 PM
10 Negara Pemberi Gaji Tertinggi di Dunia..

01. Amerika Serikat – $ 42.050 (Rp 399.475.000) per tahun
02. Irlandia – $ 41.170 (Rp 391.115.000) per tahun
03. Luksemburg – $ 37.997 (Rp 360.971.500) per tahun
04. Swiss – $ 35.471 (Rp 336.974.500) per tahun
05. Australia – $ 34.952 (Rp 332.044.000) per tahun
06. Inggris – $ 33.513 (Rp 318.373.500) per tahun
07. Kanada – $ 32.662 (Rp 310.289.000) per tahun
08. Norwegia – $ 31.101 (Rp 295.459.500) per tahun
09. Korea Selatan – $ 31.051 (Rp 294.984.500) per tahun
10. Belanda – $ 29.269 (Rp 278.055.500) per tahun

Note: 17 Mei 2013 kurs dollar Rp 9.500,- sambel (http://cauchymurtopo.wordpress.com/2013/05/17/10-negara-pemberi-gaji-tertinggi-di-dunia/)
Hmmm... sedang mau ngajukan permanent resident Kanada, karena kayaknya menjanjikan jadi warga negara sanah, tapi ternyata gajinya cuma nomor tujuh ya? Terusin gak ya?#:-S
Kalau Amrik gak mau ah...


Hehehe.. yg ini jatohnya sama2 jg sih.. Makanya enak jadi orang kaya di indonesia.. apa2 lebih murah, penghasilan eropa/amerika.
Ada yang punya indeks perbandingan antara pendapatan dengan konsumsi gak? Daripada pindah ke negara lain tapi tenyata malah jatuhnya lebih kecil...:((


yg gw tahu etos kerja orang amerika dan eropa tidak keras, jam kerja pendek, sabtu minggu libur, santai.
... kok beda dengan mereka yang saya tau ya? Samplingnya beda kali?:-B

ini salah satu buruh yang berusaha minta naik gaji ... :mrgreen:

AsLan
30-10-2013, 03:03 PM
income besar pengeluaran besar
income kecil pengeluaran kecil

saya pilih yg pertama :))

serendipity
30-10-2013, 03:12 PM
jadi inget temen yg ke Dubai, kerja disana tapi belom tau tempat tinggal dan konsumsi sehari hari berapa... nawar gaji 75.000.000/bulan... seneng banget awalnya karna langsung deal ama direkturnya.

gak taunya pengeluarannya lebih dari 75 juta sebulan, kalo hidup normal.

PS: makan 3 x sehari yg bergizi, ngekos satu kamar satu orang dan pengeluaran lain ;D di sebut normal

porcupine
30-10-2013, 04:04 PM
^ masa sih 75 juta ngga cukup di Dubai ;D standar temen nya Seren terlalu tinggi kaya nya

temen gw gaji pokok USD 1,500 aja masih bisa hidup disana ::ngakak2::

cuma yah..emang agak melarat sih...::grrr::

serendipity
30-10-2013, 04:11 PM
^ maksud temen gw 75 juta per bulan itu termasuk ngirim ke istri... dan menurut dia kurang. Orangnya sederhana, dosen gitu loh.
Akhirnya dia ngasih les ke anak SMA, itu pun masih pake nawar segala orangnya. Udah di hemat hematin banget, ampe makanpun mie instan

Gw pikir kalo hidup melarat di negara orang ampe ngekos satu kamar berdua aka sharing, mending kerja disini aja. Itu sih pendapat gw ya :mrgreen:

surjadi05
30-10-2013, 04:13 PM
Hmmm... sedang mau ngajukan permanent resident Kanada, karena kayaknya menjanjikan jadi warga negara sanah, tapi ternyata gajinya cuma nomor tujuh ya? Terusin gak ya?#:-S
Kalau Amrik gak mau ah...


mau nanya apa om tentang canada, kebetulan sepupu saya citizen disana::bye::

porcupine
30-10-2013, 04:19 PM
^ maksud temen gw 75 juta per bulan itu termasuk ngirim ke istri... dan menurut dia kurang. Orangnya sederhana, dosen gitu loh.
Akhirnya dia ngasih les ke anak SMA, itu pun masih pake nawar segala orangnya. Udah di hemat hematin banget, ampe makanpun mie instan

Gw pikir kalo hidup melarat di negara orang ampe ngekos satu kamar berdua aka sharing, mending kerja disini aja. Itu sih pendapat gw ya :mrgreen:

masih belum ngerti gw, gimana gaji segitu masih kurang ;D

anyway, kalo gw kebalik Seren, mending melarat di negara orang yang nilai uangnya nya lebih tinggi, asal masih bisa nabung.

nabung USD 200 masih lebih baik daripada nabung 200 Ribu ::ngakak2::

ancuur
30-10-2013, 04:24 PM
enakan kerja di perusahaan asing...
'95 s/d '01 pernah jadi manager di perusahaan jepang,
di surabaya gaji 7 jt bersih setelah bayar jamsostek dll.
dapet rumah krna waktu itu tinggal di jakarta, fasililitas
dikasih mobil. listrik, PAM, telpon semua dibayar kntor :ngopi:

note: ada penyesuaian gaji setiap tahun, dan ada kenaikan sekitar 10% s/d 15%

mbok jamu
30-10-2013, 04:28 PM
Kalo biaya hidupnya berapa per minggunya mbok?

Dari berbagai sumber, biaya hidup minimum pasangan dengan satu anak sekitar A$554 per minggu.

Dan kalau kehilangan pekerjaan, ada bantuan dari pemerintah seperti income support, study loan dan child care sampai dapat kerja lagi.

Look at countries where the minimum wage is higher, see how well they are doing.

serendipity
30-10-2013, 04:32 PM
masih belum ngerti gw, gimana gaji segitu masih kurang ;D

anyway, kalo gw kebalik Seren, mending melarat di negara orang yang nilai uangnya nya lebih tinggi, asal masih bisa nabung.

nabung USD 200 masih lebih baik daripada nabung 200 Ribu ::ngakak2::

Lah itu problema dia, pas mau nabung bingung apa yang mau ditabung. :cengir: wong pengeluaran juga besar.

Gak usah om cupine, gw juga bingung kok... wong belom pernah ke Dubai ::doh::

Tapi karna udah ngajar les sana sini di Dubai sana, plus penghematan luar biasa,,, akhirnya bisa nabung ;D

mbok jamu
30-10-2013, 04:57 PM
Sekedar gambaran mbok, disini gajii managing director sebulan perush dengan staff 20an orang sekitar Rp 12jt, berarti sekitar A$ 1.100/bulan, berarti sekitar A$ 275/minggu ::bye::

Aduhh.. mbok jadi ndak tega ngasih tahu gaji MD di sini. ::nangis::

porcupine
30-10-2013, 05:05 PM
^ Ya Mbok mendingan jangan ::arg!::::arg!::

ancuur
30-10-2013, 05:08 PM
Aduhh.. mbok jadi ndak tega ngasih tahu gaji MD di sini. ::nangis::

tapi di indonesia gaji itu gak ada standardnya sih ::doh:: (kecuali gaji buruh)

danalingga
30-10-2013, 06:01 PM
jadi inget temen yg ke Dubai, kerja disana tapi belom tau tempat tinggal dan konsumsi sehari hari berapa... nawar gaji 75.000.000/bulan... seneng banget awalnya karna langsung deal ama direkturnya.

gak taunya pengeluarannya lebih dari 75 juta sebulan, kalo hidup normal.

PS: makan 3 x sehari yg bergizi, ngekos satu kamar satu orang dan pengeluaran lain ;D di sebut normal

Ini keknya terlalu boros. Itu teman saya paling 40 jt sebulan. Di dubai juga sih, tapi kok masih bisa buat kaya istrinya di Indonesia yak. ::hihi::

Alip
30-10-2013, 09:13 PM
Aduhh.. mbok jadi ndak tega ngasih tahu gaji MD di sini. ::nangis::
Kasi tau, Mboooookkkkk... ::itrocks::::itrocks::
-manusia gak pernah puas-;D


mau nanya apa om tentang canada, kebetulan sepupu saya citizen disana::bye::
Apa ya? Ntar OOT kejauhan ah... soalnya buruh-buruh yang demo itu khan pilihannya tidak banyak... beda dengan asumsi teori ekonomi yang menganggap bahwa tenaga kerja bisa pindah tanpa pembatasan...

Prinsipnya lagi menjajaki kewarganegaraan Kanada, secara negeri satu ini sedang butuh banyak imigran profesional. Kalau menjodohkan antara skill yang dimiliki dengan kebutuhan yang diterbitkan oleh konsulat sih, banyak yang match. Selain itu bisa lewat assignment dari kantor ke cabang di Kanada. Tapi masih selidik-selidik sihhhh... pingin bisa ngasih kesempatan yang lain buat anak-anak...

Kemarin ditawari di Norway, saya skip karena takut dingin ... walopun ternyata menurut dr. Ancuur, negara itu adalah pembayar gaji yang lumayan, satu tingkat di bawah Kanada, tapi kalau gajinya habis buat ngobatin masuk angin khan bisa berabe...::grin::

Ronggolawe
30-10-2013, 09:37 PM
lha, di Norway kan semuanya gratis, Mbah Alip...
kuliah saja gratis kok :)

istri lahiran, suami dapat Parental leave sekian bulan :)

Alip
30-10-2013, 10:03 PM
lha, di Norway kan semuanya gratis, Mbah Alip...
kuliah saja gratis kok :)
Pajaknya amit-amit, Kakang Tumenggung. Ya, untuk membiayai yang gratis-gratis ituh...
dan biaya hidupnya gila-gilaan ... kemarin dulu, cari tukang untuk mbetulin mess kantor, ongkos tukangnya setara sama MD di sinih... ::doh::


istri lahiran, suami dapat Parental leave sekian bulan :)
Total parental leave bisa sampai dua tahun... emang keren banget... :cool:
...
...
tapi istri sudah kasih ultimatum gak mau nambah anak lagih...::grrr::

Ronggolawe
30-10-2013, 10:22 PM
ya belajar nukang dong, Mbah :)

dan nambah istri saja..... tapi sirri soalnya kalau resmi dipidanakan :)

---------- Post Merged at 09:18 PM ----------

soal biaya hidup yang tinggi di luar negeri (baca ne
gara barat/maju), gw pernah melihat tema di Oprah
yang intinya, "yang bikin mahal itu bukan biaya hidup,
melainkan gaya hidup"

dipaparkan misalnya, ngopi di kafe yang harga secang
kirnya bisa buat beli kopi bubuk yang kalau dimasak sen
diri bisa buat 12 cangkir.


zaman gw kecil, temennya bokap ada yang disekolah
kan oleh perusahaan ke luar negeri, bawa istri dan anak
selama 4 tahun... pulang-pulang malah bawa uang tabu
ngan yang setara gaji 5tahun :)

ternyata ya begitu, beli biji kopi standar digiling dan dise
duh sendiri, maksain makan kentang dan roti sebaliknya
menghindari beras yang memang lebih mahal. untuk lauk
pauk... hampir setiap hari makan ikan, si suami sepulang
kuliah, mampir bentar di kali yang cukup besar untuk man
cing catfish yang rata-rata beratnya diatas 5kg, bosan
makan ikan catfish, ngumpulin kerang sungai :)

---------- Post Merged at 09:19 PM ----------

ngebayangin mbah Alip mancing Norwegian Giant
Crab :)

http://animal.memozee.com/Arch05/1155182957.jpg

---------- Post Merged at 09:22 PM ----------

mudah-mudahan mbok jamu dan Pak Mbok terins
pirasi, besok ngerowing make Canoe yang dipasangi
Pukat :)

Porcelain Doll
30-10-2013, 10:37 PM
Pajaknya amit-amit, Kakang Tumenggung. Ya, untuk membiayai yang gratis-gratis ituh...
dan biaya hidupnya gila-gilaan ... kemarin dulu, cari tukang untuk mbetulin mess kantor, ongkos tukangnya setara sama MD di sinih... ::doh::


Total parental leave bisa sampai dua tahun... emang keren banget... :cool:
...
...
tapi istri sudah kasih ultimatum gak mau nambah anak lagih...::grrr::

norway super dingin...biaya makannya juga mahal banget ;D *cerita kakak ipar yg ke sana*
mending kerja di perusahaan norway di jakarta ya ::ungg::

danalingga
30-10-2013, 10:53 PM
Dari berbagai sumber, biaya hidup minimum pasangan dengan satu anak sekitar A$554 per minggu.

Dan kalau kehilangan pekerjaan, ada bantuan dari pemerintah seperti income support, study loan dan child care sampai dapat kerja lagi.

Look at countries where the minimum wage is higher, see how well they are doing.

Masuk logika juga sih kalo gaji minimum lebih tinggi maka negaranya akan lebih maju.

Logikanya gini: gaji tinggi >>> daya beli tinggi >>> harga jual bisa tinggi.

::hihi::

itsreza
30-10-2013, 11:02 PM
mending kerja dengan gaji setara expat, hidup di indonesia
dengan berbagai tunjangan

---------- Post Merged at 10:02 PM ----------



Logikanya gini: gaji tinggi >>> daya beli tinggi >>> harga jual bisa tinggi.

dan standar kehidupan pun akan meningkat, dengan siklus seperti itu, secara agregat GDP akan naik.

ndugu
31-10-2013, 12:18 AM
alip: tapi kanada termasuk dingin juga loh, kan di utara banget sono ::elaugh:: dan ga usah kuatir dibankrutkan oleh pengobatan masuk angin (kalo di amrik sih silakan kuatir), soalnya di kanada kan ada universal health care. cuman di negara2 yang fasilitas banyak gratisan (termasuk eropa), silakan siap2 bayar pajaknya ya :cengir: saya juga dari dulu sering kepikiran pengen pensiun di kanada, tapi mikirin dinginnya bikin mikir2 dulu ::elaugh:: weather may be too cold for my old bones :cengir:

BTT
kembali ngomongin tentang serikat buruh
sebenarnya saya pengen tau loh cara kerja serikat buruh yang ada di indo ::elaugh:: apakah buruh "harus" dimasukin ke serikat, ato buruh ada opsi untuk tidak masuk? baru2 ini denger dari temen yang pindah kerja ke tempat laen, ternyata mereka otomatis harus jadi anggota serikat untuk pekerja di industri ini, misalnya ::elaugh:: saya pikir, wah, kok begitu, apa ngga ada pilihan untuk opt-out ya ::elaugh::

tuscany
31-10-2013, 12:28 AM
Masuk logika juga sih kalo gaji minimum lebih tinggi maka negaranya akan lebih maju.

Logikanya gini: gaji tinggi >>> daya beli tinggi >>> harga jual bisa tinggi.

::hihi::

Bisa juga sebaliknya, negara maju bisa memberi gaji yang tinggi.

---------- Post Merged at 11:28 PM ----------



Prinsipnya lagi menjajaki kewarganegaraan Kanada, secara negeri satu ini sedang butuh banyak imigran profesional.

Kalo nggak salah OZ juga butuhnya imigran profesional. terutama di bidang mining :cengir:

mbok jamu
31-10-2013, 05:09 AM
Tergantung industrinya, sekitar A$100,000 - A$250,000 per tahun.

serendipity
31-10-2013, 10:04 AM
sumpeh ngiri banget dah ::nangis::

#manusiayangpengeniduppuasbangettapisusah

itsreza
31-10-2013, 10:06 AM
kakak seren ngiri ke buruh? ::ungg::

porcupine
31-10-2013, 10:11 AM
Tergantung industrinya, sekitar A$100,000 - A$250,000 per tahun.

A$100,000, kira kira Bos gw gajinya sekitar segini pertahun, dengan jabatan Director. Dia orang Indo and tinggal di Indo

pantesan bisa liburan ke Jepang seminggu sama istri dan 4 anak nya ::hihi::

serendipity
31-10-2013, 10:19 AM
kakak seren ngiri ke buruh? ::ungg::

ngiri sama karyawan yg gajinya $100,000 - $250,000 per tahun, ::hihi::

#ngakuajadaripadadibilangmuna

ndugu
31-10-2013, 10:21 AM
kalo saya ngiri sama pemenang lotere yang berjuta2 usd ::ungg::
*sekalian aja biar pensiun dini. pengen duit banyak tapi malas kerja* :cengir:

ancuur
31-10-2013, 03:07 PM
kakak seren ngiri ke buruh? ::ungg::

kalau di jepang.. biarpun buruh setiap tahun tetap dapet bonus ..
bonus di bayar setiap 6 bulan sekali jadi setahun dapat bonus 2X
jadi gaji itu bukan kali 12. tapi paling tidak kali 16 s/d 18 tergantung
seberapa besar keuntungan perusahaan itu ::oops::

AsLan
31-10-2013, 08:45 PM
JAKARTA, KOMPAS.com — Ketika banyak orang
Indonesia bermimpi bisa tinggal dan bekerja di Australia,
kondisi sebaliknya justru terjadi: banyak ekspatriat dari
Negeri Kanguru mengincar kesempatan untuk bisa
bekerja di negara-negara Asia, termasuk Indonesia.
Dari survei yang dilakukan HSBC, dan dikutip dari
brw.com.au, Kamis (31/10/2013), diketahui bahwa
ekspatriat Australia mulai meninggalkan destinasi yang
selama ini banyak menjadi tujuan, yaitu Inggris dan
Eropa. Mereka menilai, bekerja di negara-negara Asia,
termasuk Indonesia, jauh lebih menguntungkan.
Adapun negara-negara yang saat ini menjadi favorit
ekspatriat Australia antara lain adalah China, Thailand,
dan Indonesia.
Bahkan dalam survei itu juga disebutkan bahwa
ekspatriat Australia dalam 3 bulan bekerja di Indonesia
bisa meraup pendapatan hingga 250.000 dollar AS atau
sekitar Rp 2,75 miliar. Jika dirata-rata, maka ekspatriat
dari negara itu bisa meraup Rp 916 juta per bulan.
Jumlah yang dibayarkan perusahaan-perusahaan
Indonesia itu jauh lebih besar ketimbang mereka bekerja
di Inggris dan negara Eropa lainnya.
Itu merupakan salah satu hasil survei yang dilakukan
HSBC terhadap ekspatriat di seluruh dunia. Survei
dilakukan terhadap 7.004 ekspatriat dari berbagai
negara selama April-Juni tahun ini. Dalam survei itu
dikulik mengenai daya tarik finansial sebuah negara
tujuan, biaya hidup, gaya hidup, dan keramahan
terhadap anak.
Khusus untuk ekspatriat Australia yang disurvei,
diketahui terdapat 200 responden yang saat ini masih
bekerja di Inggris. Namun, sebagian besar dari mereka
merasa tidak puas bekerja di negara tersebut. Mereka
memilih kembali ke Australia atau mencari tempat lain.
Ternyata, mereka yang tidak puas bekerja di Inggris
memilih untuk bekerja di negara-negara kawasan Asia.
Alasan utamanya, negara-negara di Asia berani
memberi upah 15 persen lebih tinggi daripada rata-rata
gaji ekspatriat global. Dalam hal ini, rata-rata negara di
Asia memberikan gaji 74.000 dollar AS per atau sekitar
Rp 810 juta per tahun atau sekitar Rp 67 juta sebulan.
Sementara itu, rata-rata gaji ekspatriat di seluruh dunia
sebesar 64.000 dollar AS atau Rp 58 juta sebulan.
Berikut adalah negara-negara yang menjadi tujuan
favorit ekspatriat Australia berdasarkan survei HSBC:
1. Swiss
2. China
3. Qatar
4. Thailand
5. Cayman Islands
6. Indonesia
7. Jerman
8. Oman
9. Singapura
10. Turki

itsreza
31-10-2013, 08:54 PM
disini beberapa pekerjaan spesialis dibayar dengan
rate $50,000-$75,000/mo diluar tunjangan. makanya
tak bilang sebelumnya, enak kerja di Indonesia, gaji
setara ekspat ;D

surjadi05
31-10-2013, 09:03 PM
BATAM, KOMPAS.com*— Mobil warga yang melintas di Jalan Gajah Mada arah ke Sekupang nyaris dibakar para buruh yang menuju ke Simpang Jam, Baloi, Kamis (31/10/2013).

Rombongan buruh yang menggunakan jalan lawan arah dari Sekupang itu menghentikan Toyota Corolla BP 1532 ZL warna hitam. Mobil yang ditumpangi ibu dan anak itu langsung menjadi sasaran amuk massa buruh.

Beruntung, sejumlah pengurus FSPMI langsung meleraikan teman-temannya yang sudah terbakar emosi. Namun, sejumlah buruh berusaha memecahkan kaca mobil dengan kayu balok, tetapi dihalangi teman-temannya yang lain.

"Bakar-bakar, mobil ini menghalangi jalan kita. Hari ini hari kita, siapa yang halang-halangi aksi buruh, kita lawan. Ayo bakar mobil ini," teriak buruh saat itu.

Sementara itu, ibu dan bocah yang ada di dalam mobil itu berteriak histeris dan meminta tolong. Pintu mobil pun terkunci dari dalam. Begitu juga dengan kaca jendela ditutup rapat. Sang sopir tetap di dalam mobil, tidak bersedia keluar walaupun sudah disuruh keluar. Tiba-tiba, salah satu buruh langsung membawa kayu balok, berusaha memecahkan kaca mobil.

Namun, aksi tersebut dihalangi beberapa koordinator massa yang mengenakan pakaian hitam berlambang FSPMI.

"Teman-teman jangan buat anarkistis. Ini bukan tujuan dari aksi kita. Demo hari ini untuk memperjuangkan nasib kita ke depan. Jangan terprovokasi, biarkan mobil ini jalan karena ada anak-anak dan ibu-ibu di dalam mobil," ujar salah satu koordinator aksi menenangkan massa.

Tidak lama kemudian, massa pun melanjutkan perjalanan menuju Simpang Jam Baloi. Sementara kedua penumpang dalam mobil, ibu dan anaknya, terus menangis ketakutan.

"Jangan bakar mobil kami Pak. Kami tidak salah.


::kesal::

AsLan
31-10-2013, 09:16 PM
kita butuh pemerintah yg kuat dan bersih, kalo presidennya lembek banyak yg petakilan...

itsreza
31-10-2013, 09:30 PM
urusan demo, memang demo buruh itu seringkali jauh dari tertib,
bahkan menjurus ke anarkis dan siapapun bisa kena sasaran

ndugu
31-10-2013, 09:40 PM
demo ya yang teratur dan sesuai tujuan gitu loh
kok asal samber yang lewat ::elaugh::

BundaNa
31-10-2013, 09:53 PM
itulah...kayak gitu kog minta dikasihani::hihi::

btw, jadi inget gegara postingan AsLan. Dulu pas krismon pertama, di Bali beberapa hotel bintang lime berencana menggaji chef2 ekspat itu dengan kurs rupiah, karena ga kuat mbayarnya. Ya ditolaklah sama para chef ituh...

BundaNa
31-10-2013, 10:27 PM
eh dapet nih


"Saya kan dari daerah, jadi tiap bulan harus kirim ke orang tua, belum lagi bayar kost. Upah harus naik, saya butuh uang untuk kebutuhan lainnya, kayak cicilan motor," katanya sambil memegang motor gede miliknya, Kawasaki Ninja 250 kepada Okezone.

Kendati demikian, Agus enggan untuk menjelaskan biaya cicilan motor gede miliknya yang mencapai harga puluhan juta rupiah itu.

Dalam aksi buruh kali ini, banyak buruh membawa kendaraan motor gede lainnya, seperti Honda Tiger, Yamaha Vixion, dan Kawasaki.

Menurut Agus, keikutsertaannya dalam demo kali ini didasari rasa solidaritas. "Saya ikut Demo, selain merasa kekurangan buat sehari-harinya, ini juga rasa solidaritas sama teman-teman," kata Agus.

Agus terus lantang menyuarakan aspirasinya. Dia juga membawa kardus sebagai bentuk protes yang bertuliskan, Demi Tuhan.. Seluruh Buruh Menolak Upah Murah.
kawasaki booow (http://jakarta.okezone.com/read/2013/10/31/500/889884/buruh-saya-butuh-upah-naik-untuk-cicilan-kawasaki-ninja-250)


sama ini nih, ati2 aja PHK massal


Achmad mengatakan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para buruh hari ini tidak seluruhnya berasal dari perusahaan yang ada di Kawasan Industri Pulogadung. Beberapa perusahaan mengizinkan buruh untuk unjuk rasa.

"Tidak semua perusahaan meliburkan, ada beberapa yang libur, tapi ada juga beberapa perusahaan sudah antisipasi sehingga mereka memfasilitasi buruhnya yang akan unjuk rasa dipersilahkan," ujarnya.

Tuntutan kenaikan upah minumun sebesar Rp3,7 juta untuk wilayah DKI Jakarta dan penghapusan sistem kontrak serta outsourching, membuat kalangan pengusaha mengeluh, bahkan mereka akan mengubah fungsi perusahaannya yang ada di KIP.

"Tentunya dengan banyaknya demo, para pengusaha banyak yang ngeluh dengan permintaan buruh. Mereka jadi ingin mengalihkan fungsi dari perusahaan industri menjadi perusahaan penyimpanan logistik (gudang)," lanjutnya.

Jika hal demikian terjadi, sambung Achmad, maka akan berdampak juga pada para buruh. "Jika itu terjadi, maka akan banyak para buruh kehilangan pekerjaan," tutupnya.

siap2 PHK (http://jakarta.okezone.com/read/2013/10/31/500/890116/pengusaha-rugi-ratusan-juta-akibat-demo-buruh)

AsLan
31-10-2013, 11:39 PM
just info...

yg namanya gaji minimum itu bukan berarti semua buruh gajinya segitu.

gaji minimum itu buat buruh yg baru masuk kerja, nanti setelah setahun atau lebih gajinya naik, kalau sudah menguasai bidang kerjanya juga bisa naik.
perusahaan lebih suka memelihara buruh lama yg bisa bekerja daripada terus melatih orang baru.

tapi memang tergantung kekuatan perusahaan, perusahaan yg sedang krisis tentu bertahan di gaji minimum dengan resiko buruh pindah ke perusahaan lain.

danalingga
01-11-2013, 08:23 AM
Baca di detik. Buruh berargumentasi bahwa upah minimum di Thailan dan Filipina lebih tinggi dari Indonesia.
Apa benar? ada yang punya infonya?

AsLan
01-11-2013, 09:36 AM
kayaknya thailand dan filipin kalah dari gaji jakarta, tapi mungkin lebih dari gaji daerah.

GiKu
01-11-2013, 11:21 AM
kalo dinaikkan dan pabrik2 pada tutup, mungkin akan jadi pembelajaran untuk mereka dan yang lainnya

Kingform
01-11-2013, 12:12 PM
gw sukurin kalo pabrik tempat buruh2 itu kerja sampe tutup gara2 ga sanggup bayar gaji buruhnya

surjadi05
01-11-2013, 12:32 PM
kayaknya thailand dan filipin kalah dari gaji jakarta, tapi mungkin lebih dari gaji daerah.

Ga usah jauh2,kepri ibukotanya Tanjung pinang umk 2013 cuma 1.365.000, sedang batam 2.042.000 ::ngopi::

---------- Post Merged at 11:32 AM ----------


gw sukurin kalo pabrik tempat buruh2 itu kerja sampe tutup gara2 ga sanggup bayar gaji buruhnya
Wkkk, ga usah jauh2 dibatam tahun 2013, udah belasan perush modal asing yg tutup, en lari ga bayar gaji en pesangon ::hihi::

AsLan
01-11-2013, 01:14 PM
kalo dinaikkan dan pabrik2 pada tutup, mungkin akan jadi pembelajaran untuk mereka dan yang lainnya

takutnya yg demo2 itu bukan buruh beneran, cuma serikat buruh, para pengangguran, massa parpol, preman bayaran dan buruh yg dipaksa demo.

kalau perusahaan banyak yg tutup, buruh2 asli yg kerja baik2 jadi korban.

waks!!
01-11-2013, 01:42 PM
jd 2,4 ya?

GiKu
01-11-2013, 01:49 PM
takutnya yg demo2 itu bukan buruh beneran, cuma serikat buruh, para pengangguran, massa parpol, preman bayaran dan buruh yg dipaksa demo.

kalau perusahaan banyak yg tutup, buruh2 asli yg kerja baik2 jadi korban.

biar nanti para biang keroknya dibantai oleh buruh2 asli

serendipity
01-11-2013, 01:53 PM
padahal mereka minta 3,7 juta ya,.... ;D
sorry IMO mereka gak tau diri permintaannya, karna mereka gak mikir yg S 1 berapa gajinya

gak belajar dari pengalaman banyak pabrik pindah ke China karna UMR lebih rendah, rakyatnya mau kerja karna sadar pendidikannya rendah. Gak perhitungan tenaga

selamat buat yang gajinya udah diatas 2,4... yg belom mari berusaha dan berdoa.

Varecia
01-11-2013, 02:24 PM
Kebanyakan didemo, pengusaha sudah siap2 investasi ke mesin... ujung2nya buruh rugi sendiri..

itsreza
01-11-2013, 02:26 PM
gaji pokok pns golongan 3 kalah oleh gaji buruh di DKI

itsreza
01-11-2013, 02:49 PM
di bekasi ternyata UMK lebih tinggi dari DKI, 2.9jt. selamat

Ronggolawe
01-11-2013, 07:34 PM
padahal mereka minta 3,7 juta ya,.... ;D
sorry IMO mereka gak tau diri permintaannya, karna mereka gak mikir yg S 1 berapa gajinya

gak belajar dari pengalaman banyak pabrik pindah ke China karna UMR lebih rendah, rakyatnya mau kerja karna sadar pendidikannya rendah. Gak perhitungan tenaga

selamat buat yang gajinya udah diatas 2,4... yg belom mari berusaha dan berdoa.

lha, emang S1 Fresh Graduate kalau UMP sudah 3,7
bakal digaji dibawah itu?

lagian S1 Fresh Graduate, 2-3th bakal melesat gaji
nya melewati 10jt :)

ancuur
01-11-2013, 07:52 PM
pengertian buruh sampai mana ya?
gm, manager bukannya buruh juga, krn mrk terima gaji :ngopi:

Ronggolawe
01-11-2013, 08:13 PM
mungkin kategori buruh ini, Pekerja, bukan Profesional :)

---------- Post Merged at 07:13 PM ----------

kesimpulan gw setelah ribut di status FB teman, ma
ka menjadi buruh itu harus:
1. Tidak boleh memiliki motor.
2. Ngekost/ngontrak harus di sekitaran Pabriknya
3. Ngga boleh rekreasi

ini sih sama saja dengan Kamp Konsentrasi era Modern

itsreza
01-11-2013, 08:37 PM
buruh = buruh kerah biru
karyawan = buruh kerah putih

seperti disampaikan ronggolawe, idealnya bila buruh yang persyaratan
keahliannya non spesifik dapat digaji dengan UMP 3.7jt, maka pekerjaan
yang membutuhkan keahlian spesifik yang ditandai dengan pengalaman
pendidikan seharusnya digaji lebih tinggi dari buruh. maka itu berterima
kasihlah pada buruh.

kalau merasa gajinya sudah disamai oleh buruh kerah biru, ga perlu demo,
tapi cukup renegosiasi kontrak. untuk fresh graduate, jelas saat nego gaji
minta diatas nilai yang buruh kerah biru miliki.

AsLan
01-11-2013, 08:54 PM
mungkin kategori buruh ini, Pekerja, bukan Profesional :)

---------- Post Merged at 07:13 PM ----------

kesimpulan gw setelah ribut di status FB teman, ma
ka menjadi buruh itu harus:
1. Tidak boleh memiliki motor.
2. Ngekost/ngontrak harus di sekitaran Pabriknya
3. Ngga boleh rekreasi

ini sih sama saja dengan Kamp Konsentrasi era Modern

Mau beli motor, mobil atau helikopter boleh, tapi bukan dengan cara nodong, demo, ngamuk, maksa orang lain ikut demo dsb...

Mau gaji tinggi? Tinggal minta aja baik2 sama bossnya, kalo gak dikasi ya jangan kerja, cari boss lain yg mau ngasi.

Khl itu bukan urusan kredit motor/mobil, khl adalah gaji minimal untuk sekedar hidup, itu yg dijamin pemerintah, mau lebih dari itu ya usaha sendiri.

---------- Post Merged at 07:54 PM ----------

dan sekali lagi saya ingatkan, gaji minimum itu bukan gaji buat semua buruh.

gaji minimum adalah gaji terendah, biasanya untuk buruh yg baru masuk kerja dan tak punya pengalaman.

banyak buruh yg sudah punya penghasilan 4,5,6 jt atau lebih karena sudah lama bekerja dan punya keahlian.

bagi buruh yg baru masuk kerja atau buruh yg sering dipecat karena gak beres, 2,4jt itu sudah sangat layak.

kalau mau lebih, bukan demo tapi tunjukkan prestasi dan etos kerja.

BundaNa
01-11-2013, 09:01 PM
intinya boleh punya atau ga punya barang...intinya, jangan seenak udelnya pas minta kenaikan...ngerusak jalan, ngamuk2, sweeping yang ga mau ikut dibilang pengkhianat dsb dll

dan jangan ada agenda sampingan dari presiden serikat buruhnya -_-

Ronggolawe
01-11-2013, 09:03 PM
lha.... kalau demo 98 ngga pake ngamuk, bakar ban,
ya Babeh masih hidup, dan mungkin presiden kita se
karang Bambang Tri atau Tommy :)

AsLan
01-11-2013, 09:23 PM
lha.... kalau demo 98 ngga pake ngamuk, bakar ban,
ya Babeh masih hidup, dan mungkin presiden kita se
karang Bambang Tri atau Tommy :)

ya besok kita suruh semua anak demo minta uang jajan minimal 3jt pada ortu masing2, gak peduli ortunya mampu apa nggak yg penting anak2 enak bisa kredit ninja.

---------- Post Merged at 08:23 PM ----------

ingat ya...

negara ini milik rakyat, bukan milik soeharto.

perusahaan itu milik pengusaha, bukan milik buruh.

buruh mau sesuatu, ya silahkan bicara dan nego baik2, gak boleh memaksa.

pengusaha juga gak boleh memaksa (seperti kasus perbudakan pabrik panci)

kalo tak terjadi kesepakatan ya gak usah kerja disitu, beres, gak pake saling memaksa.

thin.king
01-11-2013, 10:54 PM
Saat Buruh Jadikan Keuntungan Pedagang Minuman Alasan Kenaikan UMP

Jakarta - Mereka hampir pasti akan selalu ada saat para buruh berunjuk rasa. Jika Anda menebak polisi maka Anda salah, karena mereka adalah wirausahawan kecil penjaja minuman, makanan, atau hanya sekadar permen.

Bagi pengusaha kecil, kumpulan orang yang jumlahnya bisa mencapai ratusan sampai ribuan itu adalah peluang pasar yang menggiurkan. Sama-sama ingin sejahtera dan hidup berkecukupan, tetapi mereka melakukannya dengan cara berbeda.

"Masak upah kita hanya dinaikan jadi Rp 2,4 juta? Air mineral saja setengah tahun lalu di sini Rp 3.000, sekarang naik jadi Rp 5.000, naiknya lebih dari 50%. Masak upah kita tidak naik 50%?" seru salah seorang orator dari buruh di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2013).

Pengusaha kecil yang keuntungan dagangannya dicatut, dijadikan pembanding untuk menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP), tidak mempedulikannya. Dengan santainya mereka hilir mudik di antara para demonstran menjajakan dagangannya.

"Mumpung ada demo nih, kan ramai jadi pasti laris. Harga sama kok, tetap Rp 4.000, nggak dinaikin," kata Adur (21) yang berjualan air mineral.

Keterangan Adur sedikit berbeda dari yang diorasikan buruh. Tapi dia punya alasan sendiri menjual air mineralnya Rp 4.000, bukan Rp 5.000 seperti yang mungkin orator beli dari pedagang lainnya.

"Kalau kita naikin harganya, nanti nggak berkah, uangnya cepat habis. Disyukurin saja sedikit-sedikit pasti banyak juga hasilnya," tuturnya.
Seiring dengan bubarnya para buruh, Adur dan kawan-kawannya juga meninggalkan depan Balai Kota. Kenaikan UMP berapapun besarnya mungkin tidak akan berpengaruh langsung bagi pria yang tinggal di Tanah Abang itu. Karena mereka mandiri.
"Orang kita setor ke bos aja Rp 2.000 per botol. Udah lumayan kan dapetnya kalau dijual Rp 4.000?" pungkasnya.

sumber : http://m.detik.com/news/read/2013/11/01/214039/2402094/10/saat-buruh-jadikan-keuntungan-pedagang-minuman-alasan-kenaikan-ump

-------------------------

beberapa ada yg pandai bersyukur [meditasi]

BundaNa
01-11-2013, 10:58 PM
"Kalau kita naikin harganya, nanti nggak berkah, uangnya cepat habis. Disyukurin saja sedikit-sedikit pasti banyak juga hasilnya," tuturnya.

nah contoh etos kerja begitu...ga selalu nuntut, produksi mandek...masih nyalahin orang lain pas tau2 diputus kontrak -_-

Ronggolawe
01-11-2013, 11:08 PM
Saat Buruh Jadikan Keuntungan Pedagang Minuman Alasan Kenaikan UMP

Jakarta - Mereka hampir pasti akan selalu ada saat para buruh berunjuk rasa. Jika Anda menebak polisi maka Anda salah, karena mereka adalah wirausahawan kecil penjaja minuman, makanan, atau hanya sekadar permen.

Bagi pengusaha kecil, kumpulan orang yang jumlahnya bisa mencapai ratusan sampai ribuan itu adalah peluang pasar yang menggiurkan. Sama-sama ingin sejahtera dan hidup berkecukupan, tetapi mereka melakukannya dengan cara berbeda.

"Masak upah kita hanya dinaikan jadi Rp 2,4 juta? Air mineral saja setengah tahun lalu di sini Rp 3.000, sekarang naik jadi Rp 5.000, naiknya lebih dari 50%. Masak upah kita tidak naik 50%?" seru salah seorang orator dari buruh di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2013).

Pengusaha kecil yang keuntungan dagangannya dicatut, dijadikan pembanding untuk menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP), tidak mempedulikannya. Dengan santainya mereka hilir mudik di antara para demonstran menjajakan dagangannya.

"Mumpung ada demo nih, kan ramai jadi pasti laris. Harga sama kok, tetap Rp 4.000, nggak dinaikin," kata Adur (21) yang berjualan air mineral.

Keterangan Adur sedikit berbeda dari yang diorasikan buruh. Tapi dia punya alasan sendiri menjual air mineralnya Rp 4.000, bukan Rp 5.000 seperti yang mungkin orator beli dari pedagang lainnya.

"Kalau kita naikin harganya, nanti nggak berkah, uangnya cepat habis. Disyukurin saja sedikit-sedikit pasti banyak juga hasilnya," tuturnya.
Seiring dengan bubarnya para buruh, Adur dan kawan-kawannya juga meninggalkan depan Balai Kota. Kenaikan UMP berapapun besarnya mungkin tidak akan berpengaruh langsung bagi pria yang tinggal di Tanah Abang itu. Karena mereka mandiri.
"Orang kita setor ke bos aja Rp 2.000 per botol. Udah lumayan kan dapetnya kalau dijual Rp 4.000?" pungkasnya.

sumber : http://m.detik.com/news/read/2013/11/01/214039/2402094/10/saat-buruh-jadikan-keuntungan-pedagang-minuman-alasan-kenaikan-ump

-------------------------

beberapa ada yg pandai bersyukur [meditasi]
1. kalau mau mencari kesalahan logika para aktivis
buruh, jangan kutip ucapan korlapsnya, tetapi coba
lihat ucapan dan fakta yang dibeberkan para pemim
pin pergerakan buruh dalam debat-debat di media.

2. keuntungan 100% kok dinilai cuma sedikit, yang pen
ting bersyukur.. itu sih sudah untung besar... si pedagang
paling untung 20-40 botol, si bos untuk 20rb per dus dari
puluhan pedagang :)

---------- Post Merged at 10:08 PM ----------


nah contoh etos kerja begitu...ga selalu nuntut, produksi mandek...masih nyalahin orang lain pas tau2 diputus kontrak -_-

ini lagi-lagi cuma asumsi Bund :)

tuscany
01-11-2013, 11:14 PM
Jadi kalo aku ngelamar kerja di Jakarta dengan pengalaman kerja x tahun misalnya, negonya ke bos berapa ya sekarang?

AsLan
01-11-2013, 11:26 PM
Jadi kalo aku ngelamar kerja di Jakarta dengan pengalaman kerja x tahun misalnya, negonya ke bos berapa ya sekarang?

sebelum nego, pikirkan,

- seberapa signifikan posisimu di perusahaan
- seberapa sulit si bos nyari orang buat diposisi itu
- seberapa banyak uang yg bisa lu hasilkan untuk perusahaan

misalnya lu nglamar jadi sales, lu udah punya jaringan klien yg besar dari perusahaan lama, begitu masuk lu bisa ngasi omset baru sebesar 1 milyar sebulan dengan margin 20%.

berarti lu bisa ngasi keuntungan 200jt sebulan...

lu minta gaji 100jt sebulan juga dikasi...

itsreza
01-11-2013, 11:28 PM
^
nego sih tergantung pengalaman, jenis pekerjaan, industri, dan kecocokan mba

Ronggolawe
01-11-2013, 11:30 PM
negonya?
ya loe jembrengin saja, di perusahaan terakhir saya
dapat sekian juta rupiah, dan saya meminta gaji sa
ya ada kenaikan 100%, ditambah fasilitas ini-itu...


sesederhana itu kalau loe melamar di perusahaan swas
ta.

AsLan
02-11-2013, 12:24 AM
negonya?
ya loe jembrengin saja, di perusahaan terakhir saya
dapat sekian juta rupiah, dan saya meminta gaji sa
ya ada kenaikan 100%, ditambah fasilitas ini-itu...


sesederhana itu kalau loe melamar di perusahaan swas
ta.

ya begitulah caranya...
koko gw beberapa kali loncat perusahaan, bawa 1 grup anak buahnya, dia yg nego gaji buat semua karyawan yg ikut pindah, sekali loncat bisa di dobelin semua tuh...

intinya ada di nilai jual.

danalingga
02-11-2013, 05:54 AM
Ini seperti nya ada salah kaprah tentang gaji.

Gaji itu seharusnya sesuai dengan apa yang kita dapat berikan pada perusahaan.
Misalnya yang dapat kita berikan adalah senilai 10jt. Maka gaji menjadi 8jt.
Tentu perusahaan harus dapat margin donk, biar bisa untung. 2jt itu margin buat perusahaan.
Itu contoh ya. Hitungan tepatnya kurang tahu.

Nah, kalo buruh memang merasa nilai yang diberikannya lebih dari 3.7 juta, ya emang sah2 aja menuntut gaji segitu.

etca
02-11-2013, 07:07 AM
kalo ada demo buruh, sebetulnya itu idenya siapa ya ?

sudah ada perwakilan buruh bernama serikat pekerja bla bla bla dan sebagainya, kenapa musti semua buruh diajak demo bukan pengurusnya aja (kan mereka udah dibayar)

kira2 total uang iuran untuk ikutan serikat pekerja perbulannya berapa banyak n untuk siapa ?

etca sepertinya tau nih
walah dimention2 GiKu, sori dari maren2 mau reply ga sempat melulu.
oke soal iuran
bayangin aja dulu jaman gw masuk pertama dipungut Rp. 6000,- sekarang belasan, lupa. anggap aja Rp. 12.000,-
kalau karyawan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur anggap aja jumlah 1500 orang.
Artinya tiap bulan, Rp 18.000.000,-. per tahunnya Rp. 216.000.000,-
uang itu entah berapa persennya disetorkan ke kepengurusan Serikat di wilayahnya masingmasing.
Kebayang kan berapa banyak duitnya?
Ada slentingan perusahaan di tempat gw bakalan butuh karyawan untuk operator (baca:buruh) sebanyak 3000 orang untuk proyek baru.
sistemnya kontrak cuma sekian bulan doang. Karena emang dapat kontrak dari perusahaan luar, cuma jadi 'tukang jahit'nya.
tapi kan lumayan tuh iurannya yang masuk di sana.

tentang demo2, itu tiap perusahaan kan ada pengurusnya tuh. yng ikut demo ya pengurusnya itu.
kalau di tempat perusahaan gw gitu yah. ga pernah mengijinkan seluruh karyawannya ikut demo.
bisa ga masuk target produksi lah kalau semua pada ikut demo ::oops::


BTT
kembali ngomongin tentang serikat buruh
sebenarnya saya pengen tau loh cara kerja serikat buruh yang ada di indo ::elaugh:: apakah buruh "harus" dimasukin ke serikat, ato buruh ada opsi untuk tidak masuk? baru2 ini denger dari temen yang pindah kerja ke tempat laen, ternyata mereka otomatis harus jadi anggota serikat untuk pekerja di industri ini, misalnya ::elaugh:: saya pikir, wah, kok begitu, apa ngga ada pilihan untuk opt-out ya ::elaugh::
kucoba jawab ya ndugu, berdasar apa yang saya alami.
iya para buruh itu begitu masuk kerja otomatis gajinya dipotong untuk iuran Serikatnya
Mau tak mau ikut jadi anggotanya kan?
Tapi bisa keluar kok, dengan membuat surat pernyataan ditujukan pada pengurus FSPMI di perusahan tsb CC ke pihak finance.
Kalau yang dulu saya alami, kebetulan dipicu karena kenaikan iuran yang jadi belasan ribu (lupa persisnya berapa).
Saya dan temanteman sedepartemen juga departemen lain langsung mengajukan pengunduran diri dari keanggotaan serikat tsb.
Selain itu suka empet kaga pernah ada transparasi pertanggung jawaban penggunaan uang secara detail, kaga ada keuntungan internal.
Keuntungan scr internal di sini, dalam artian ga bisa memperjuangkan hak karyawan pada perusahaan yg bersangkutan.
*sori ga bisa detail yak penjelasannya.
Gw sendiri juga pernah ngadep ke FSPMI, tapi gagal.
Untung ada orang jajaran manajemen lintas departemen yng 'menyelamatkan' saya. huhuhu.

noodles maniac
02-11-2013, 08:05 AM
Di kantor gw syukurlah gak ada serikat buruh dah iuran kayak yang etca ceritain, potongan buat jamsostek sama iuran club kantor aja udah lumayan ::ungg:: dan itu aja gak transparan laporan cashflow nya ::grrr::


seperti disampaikan ronggolawe, idealnya bila buruh yang persyaratan
keahliannya non spesifik dapat digaji dengan UMP 3.7jt, maka pekerjaan
yang membutuhkan keahlian spesifik yang ditandai dengan pengalaman
pendidikan seharusnya digaji lebih tinggi dari buruh. maka itu berterima
kasihlah pada buruh.

Masih gak masuk ke otak gw nih ::doh::, ok kalo diapprove UMP sampe 3,7 juta otomatis gaji-gaji para pekerja profesional aka kerah putih aka karyawan non-buruh gajinya ikutan di-top-up lebih dari 3,7 juta dong? Bukannya malah tekor tuh perusahaan? belom lagi di Indonesia punglinya banyak banget dari mana-mana kan? ::srimulat::

Ronggolawe
02-11-2013, 08:25 AM
kok malah tekor? margin keuntungan perusahaan
kerah putih jelas lebih besar dibandingkan margin
perusahaan kerah biru :)

perusahaan kerah biru ini kebanyakan "anak" perusa
haan asing atau "outsource" dari perusahaan luar...

misalkan Nike Indonesia (masih ada ngga ya?) da
mengerjakan produksi untuk Nike Internasional, se
jak awal investasi sudah dipatok modal produksinya
(termasuk upah buruh maksimal) sekian... jadinya me
reka ketar ketir ketika UMP naik, sedangkan estimasi
modal produksinya makin mepet dengan modal riil di
lapangan.

Padahal Nike Internasional sebagai Perusahaan kerah
putih bisa dapat margin 300% dari penjualan setiap
sepatu Nike Air Jordan (masih eksis ngga ya?) di Indo
nesia :)

---------- Post Merged at 07:25 AM ----------

http://sosbud.kompasiana.com/2013/11/01/buruh-berhak-kaya-dan-menabung-juga-punya-moge-ninja-604406.html



Buruh Berhak Kaya dan Menabung, juga punya Moge Ninja


Beberapa hari ini, media Massa di Indonesia, tengah disibukkan hajatan demo buruh di Jakarta, menuntut kenaikan upah. Tuntutan ini, Baik buruh sebagai penuntut maupun yang Pengusaha sebagai dituntut, menghadapi hal ini, sebenarnya bagai menghadapi buah simalakama.

Bagi buruh, tuntutan ini merupakan buah simalakama ketika di antara himpitan kebutuhan hidup sebagai rasio inflasi dan kenaikan harga barnag barang, berhadapan langsung dengan realitas bila pengusaha yang (benar rugi) lalu hengkang dari Indonesia ini

Sedangkan bagi Pengusaha yang dituntut, juga berada dalam himpitan ekonomi global seperti juga sekaligus himpitan birokrasi dan berbagai biaya produksi yang ada dalam negeri,

Beberapa waktu lalu, sebuah media online diberitakan bahwa para pengusaha siap menggaji pekerja dengan gaji kurang lebih sama dengan gaji pekerja di negara Jiran, namun mereka juga menuntut kondisi dan `suasana` ekonomi sama pula sebagaimana yang ada seperti di Singapura. Baik proses produksi, transportasi, biaya biaya di pelabuhan dan sebagainya.

`Tamparan` pengusaha ini ada benarnya sekaligus ada salahnya. Membandingkan Indonesia, atau anggaplah Pulau jawa saja, dengan `Negara` Singapura bukanlah sebuah perbandingan yang sepadan. Bila di Negara ini, Singapura hanya sebuah kota kabupaten, bagaimana mau dibandingkan dengan sebuah negara dengan wilayah berjuta Kilometer?

Bagi Pengusaha, mengharapkan seluruh fasilitas yang ada di Indonesia baik dari sarana prasarana jalan pelabuhan dan seterusnya untuk bisa dengan `kabupaten` Singapura, adalah suatu hal yang tidak masuk akal. Seharusnya sejak awal berinvestasi di Indonesia, mereka sudah mengetahui Kondisi ini, Sebaliknya bagi Pemerintah, supaya mereka — juga kita rakyat Indonesia tahu, bahwa dengan adanya `statement` yang ada di media Online tersebut, bahwa faktanya, bila mereka mampu menggaji pekerja di Indonesia sama dnegna pekerja di Negara tetangga, maka pertanyaa kenapa gaji yang diterima buruh disini hanya seperlima, atau bahkan sepersepuluhnya, maka jawabannya, tidak lain karena pengusaha adalah `sapi perahan` birokrasi di negara ini, lewat pungli pungli, kemacetan transportasi intinya managemen yang amburadul dan missed link antara dunia usaha ketika `berjumpa` dengan dunia birokrasi.

Sampai akhirnya di Kompasiana ini ada yang menulis, bahwa beberapa pendemo buruh, ternyata menunggangi `Kawasaki Ninja`, lalu asumsinya, ternyata bahwa tuntutan kenaikan Upah ini, bagi buruh hanyalah wujud dari usaha melanggengkan `kehedonisme`an buruh.

Alangkah naifnya, hanya karena pandangan yang tertuju pada beberapa gelintir orang saja, tentu bukan pembenaran bahwa telah terjadi hedonisme di kalangan buruh secara mayor. Ataukah, `jabatan` buruh Tidak boleh Kaya? Hedonisme adalah sifat Individu, baik berpenghasilan kecil, atupun besar.

Seabliknya yang dituntut buruh adalah sebuah tuntutan yang lebih mayor dan realistis terhadap tuntutan kehidupan yang nyata dalam kehidupan mereka. Banyangkan bila hal ini menjadi pembenaran, hanya karena Motor Ninja saja, menjadi justifikasi `hedonisme` sebagai pembenaran perilaku buruh atas tuntutan kenaikan Upah ini, sebaliknya bos bos perusahaan tersebut menggunkan mobil mercy yang berharga 900 juta-an, 1 milyar-an.

Seorang kawan yang juga pernah bekrja di salah satu Peusahaan di Kaw Industri Jababeka, yang sekrang memilih bekerja di negara tetangga, bilang, `kalau di Indonesia, penghasilan sebulan, ya habis untuk Bulan itu. Mana bisa nabung, sebutnya. Sebaliknya, dengan kondisi kerjanya saat ini, meski dengan jumlah yang tidak begitu banyak, kemampuan menabung masih dapat dilakukan dari menyisihkan dari gaji bulanannya.

Memang tidak ada pihak yang dapat kita benarnkan, perusahaan yang memberikan gaji yagn tidak berbanding dengan fakta kebutuhan di kehidupan nyata ataupun bila buruh yang senantiasa berdemo memaksa maksa pengusaha untuk menaikkan Upahnya, dari dua kondisi ini kapan mau tenang bekerja?

Walhasil beberapa poin tentu kita dapatkan, Pertama, Kaya, Menabung dan hidup berkecukupan adalah hak semua orang yang Bekerja, jangan lantas ketika ada tanda tanda `berkecukpan` buruh di tudinig sebagai biang kerok kaum hedonis. namun, harusnya, pemerintah (lagi lagi) membuat edukasi yang berkesinambunga n (bukan cuma sinetron hedonis) yang di tayangkan.

Kedua, dari Pemberitaan media online kami sebutkan diatas, Bagaimanapun, ketika sudah terjadi sebuah kondisi seperti demo buruh di setiap tahunnya seperti saat ini, untuk memperbaiki iklim usaha, investasi dan memperbaiki makro ekonomi Indonesia, secara lebih luas, sudah seharusnya ada perjanjian antara pemerintah dengan pengusaha yakni misalnya pemerintah akan me-reformasi iklim usaha besar besaran. Ekstrimnya, pajak 0% dalam kegiatan perusahaan atau yang lain. Perbaikan jalan dengan kualitas Asphalt yang bagus, meningkatkan kapasitas Bongkar muat di Pelabuha, sehingga menghemat masa kirim, juga penghapusan pungli pungli dnegna hukuman yang jelas untuk pelakunya. Namun, di sisi lain Pengusaha juga di berikan janji mengikat seperti halnya realisasi kenaikan upah buruh ini.

Bila buruh berkecukupan, anak anak mereka berpendidikan, bukankah, kembalinya juga pembangunan dan sumberdaya manusia Indonesia yang Kompeten, bukan? Saya Yakin seyakin yakinnya, meeka adalah buruh-buruh pribumi dari seluruh pelosok Indonesia ini, Jika suatu saat mereka Kaya, mereka tidak akan membawa

hartanya pergi ke Cina, malaysia, hongkong dst, Paling paling ya dibawa balik ke negara Asalnya : Wonogiri.

AsLan
02-11-2013, 10:03 AM
Ini seperti nya ada salah kaprah tentang gaji.

Gaji itu seharusnya sesuai dengan apa yang kita dapat berikan pada perusahaan.
Misalnya yang dapat kita berikan adalah senilai 10jt. Maka gaji menjadi 8jt.
Tentu perusahaan harus dapat margin donk, biar bisa untung. 2jt itu margin buat perusahaan.
Itu contoh ya. Hitungan tepatnya kurang tahu.

Nah, kalo buruh memang merasa nilai yang diberikannya lebih dari 3.7 juta, ya emang sah2 aja menuntut gaji segitu.

kalau buruh merasa bisa memberi lebih dari segitu silahkan nego dengan boss, kalo gak sepakat silahkan keluar.

yg kita bicarakan adalah upah minimum, upah buat buruh yg baru masuk kerja, yg belum ngerti apa2.

kalo mau ngomong keuntungan, buruh yg belum berpengalaman bukannya ngasi untung tapi malah merugikan.

---------- Post Merged at 09:03 AM ----------


kok malah tekor? margin keuntungan perusahaan
kerah putih jelas lebih besar dibandingkan margin
perusahaan kerah biru :)

perusahaan kerah biru ini kebanyakan "anak" perusa
haan asing atau "outsource" dari perusahaan luar...

misalkan Nike Indonesia (masih ada ngga ya?) da
mengerjakan produksi untuk Nike Internasional, se
jak awal investasi sudah dipatok modal produksinya
(termasuk upah buruh maksimal) sekian... jadinya me
reka ketar ketir ketika UMP naik, sedangkan estimasi
modal produksinya makin mepet dengan modal riil di
lapangan.

Padahal Nike Internasional sebagai Perusahaan kerah
putih bisa dapat margin 300% dari penjualan setiap
sepatu Nike Air Jordan (masih eksis ngga ya?) di Indo
nesia :)

---------- Post Merged at 07:25 AM ----------

http://sosbud.kompasiana.com/2013/11/01/buruh-berhak-kaya-dan-menabung-juga-punya-moge-ninja-604406.html

si penulis berusaha membawa topik kepada sentimen rasisme.

dia gak inget kalo masalah pekerjaan adalah masalah negosiasi upah, bukan masalah paksa memaksa.

buruh kalau gak suka dengan gaji yg ditawarkan ya jangan terima tawaran kerjanya, gitu aja koq repot ?

terima kenyataan dong kalau indonesia memang butuh lapangan pekerjaan, terlalu banyak buruh butuh pekerjaan.

jumlah pekerjaan yg sedikit dibagi jumlah buruh yg banyak artinya gaji kecil.

kalau dipaksa gaji besar artinya hanya sedikit buruh yg bisa dipekerjakan, sisanya gimana ?

sisanya biar si penulis Kompasiana itu yg menggaji, yg membelikan Ninja pada mereka, yg memakmurkan mereka.

BundaNa
02-11-2013, 10:19 AM
inget dulu pas di bali, saya cuma ngelamar jadi costumer service, bossnya bilang cuma bisa kasih 400rebu/bln, karena emang baru kerja, iyain aja. Begitu bisa jalan dan lirik sana sini, pindah ke tempat lain yg berani kasih upah 2x dari yang lama plus bonus bulanan, THR dan bonus taun baru::hihi::

Pas pindah lagi ya udah berani minta upah dengan menyebutkan nominal yg kita inginkan sama bossnya langsung

thin.king
02-11-2013, 12:51 PM
Selain Bedak dan Pulsa, Buruh Minta Jaket dan Kipas Angin
Jakarta -Perwakilan serikat buruh menolak keputusan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang menetapkan upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta sebesar Rp 2.441.301,74/bulan untuk tahun depan. Buruh tetap menginginkan kenaikan upah 50% atau naik menjadi Rp 3.700.000/bulan.

"Buat kami, kenapa kami menuntut kenaikan upah 50% secara nasional atau untuk DKI Jakarta sebesar Rp 3.700.000, itu berdasarkan hasil riset kita dan penetapan nilai formal. Selama ini item survei komponen hidup layak (KHL) tidak sesuai dengan kebutuhan nyata pekerja," ungkap Sekjen Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Muhammad Rusdi dalam diskusi 'Polemik' soal Upah Minimum Provinsi (UMP) di rumah makan kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (2/11/2013).

Salah satu yang dituntut buruh adalah adanya penambahan nilai baru item KHL berupa jaket dan kipas angin. Sebelumnya buruh juga telah meminta kosmetik, bedak, dan pulsa handphone.

"Ada minus di sana. Item biaya transportasi pekerja buruh seharusnya Rp 600.000 seharusnya, tetapi faktanya hanya Rp 200.000/bulan. KHL juga harus ada jaket, tetapi tak dipenuhi. Ada juga kipas angin, televisi, bedak, minyak wangi, pulsa handpone, item itu nggak ada," tuturnya.

"Jaket ini perlu untuk buruh karena kita itu negara tropis. Pakaian juga masuk dan yang dihitung itu kebutuhan nyata di lapangan," imbuhnya.

Karena itu, keputusan Pemprov DKI Jakarta yang telah memutuskan nilai UMP 2014 ditolak oleh para buruh. Ketetapan UMP DKI Jakarta 2014 dinilai cacat hukum karena ketidakhadiran para buruh.

"Ketika menghitung regresi, nilai KHL seharusnya Rp 2.600.000 juta sekian dari buruh sedangkan pemerintah dan Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) hanya Rp 2.290.000/bulan. Putusan Rp 2.441.000 itu cacat moril dan catat hukum karena buruh nggak datang," cetusnya.


(wij/dnl)

http://finance.detik.com/read/2013/11/02/110846/2402201/4/selain-bedak-dan-pulsa-buruh-minta-jaket-dan-kipas-angin?f9911013

danalingga
02-11-2013, 01:45 PM
kalau buruh merasa bisa memberi lebih dari segitu silahkan nego dengan boss, kalo gak sepakat silahkan keluar.

yg kita bicarakan adalah upah minimum, upah buat buruh yg baru masuk kerja, yg belum ngerti apa2.

kalo mau ngomong keuntungan, buruh yg belum berpengalaman bukannya ngasi untung tapi malah merugikan.

Kalo kondisi ideal mah, Upah minimum tidak perlu. Kan pas buruh masuk ada testnya.
Nah, dari tes itu seharusnya perusahaan tahu, nih buruh bisa ngasih nilai lebih berapa ke perusahaan.
Sebaliknya, jika si buruh tahu nilainya dia, maka ketika ditawari gaji jauh di bawah nilai itu, maka dia harusnya menolak.

Ini gue berangkat dari sudut pandang bahwa buruh itu adalah aset. Setara dengan aset lainnya seperti mesin, modal, manajemen, dll.

---------- Post Merged at 12:45 PM ----------


inget dulu pas di bali, saya cuma ngelamar jadi costumer service, bossnya bilang cuma bisa kasih 400rebu/bln, karena emang baru kerja, iyain aja. Begitu bisa jalan dan lirik sana sini, pindah ke tempat lain yg berani kasih upah 2x dari yang lama plus bonus bulanan, THR dan bonus taun baru::hihi::

Pas pindah lagi ya udah berani minta upah dengan menyebutkan nominal yg kita inginkan sama bossnya langsung

Nah, kalo pola pikirnya gini kan nggak perlu demo. Tinggal pindah aja ke yang nggaji lebih besar. ::hihi::

surjadi05
02-11-2013, 02:18 PM
Kalo kondisi ideal mah, Upah minimum tidak perlu. Kan pas buruh masuk ada testnya.
Nah, dari tes itu seharusnya perusahaan tahu, nih buruh bisa ngasih nilai lebih berapa ke perusahaan.
Sebaliknya, jika si buruh tahu nilainya dia, maka ketika ditawari gaji jauh di bawah nilai itu, maka dia harusnya menolak.

Ini gue berangkat dari sudut pandang bahwa buruh itu adalah aset. Setara dengan aset lainnya seperti mesin, modal, manajemen, dll.





Nah, kalo pola pikirnya gini kan nggak perlu demo. Tinggal pindah aja ke yang nggaji lebih besar. ::hihi::

masalahnya mereka kan ga punya skill/daya jual om, maka cari yg paling simpel aja, demo kalo perlu anarkis, biar pemkot/pemprov naekin umk::hihi::::hihi::

BundaNa
02-11-2013, 02:34 PM
skill itu bisa dicari sambil jalan...dan PD yang tinggi. Jangan keliatan panik waktu di depan calon boss kita lupa sesuatu, cari bahasa diplomasi yang meyakinkan boss bahwa kita mudah belajar

Andalan gwe dulu cuma itu kog

mbok jamu
02-11-2013, 02:35 PM
si penulis berusaha membawa topik kepada sentimen rasisme.


dia gak inget kalo masalah pekerjaan adalah masalah negosiasi upah, bukan masalah paksa memaksa.


buruh kalau gak suka dengan gaji yg ditawarkan ya jangan terima tawaran kerjanya, gitu aja koq repot ?


terima kenyataan dong kalau indonesia memang butuh lapangan pekerjaan, terlalu banyak buruh butuh pekerjaan.


jumlah pekerjaan yg sedikit dibagi jumlah buruh yg banyak artinya gaji kecil.


kalau dipaksa gaji besar artinya hanya sedikit buruh yg bisa dipekerjakan, sisanya gimana ?


sisanya biar si penulis Kompasiana itu yg menggaji, yg membelikan Ninja pada mereka, yg memakmurkan mereka.


Rasisnya di mana? Coba tunjukkan. Don't you start with that kind of crap here coz it has nothing to do with any race.


Siapapun pengusahanya, orang mana pun buruhnya, kalau upah buruh memang ndak layak ya memang harus dipikirkan. Kalau buruh memang merupakan Sumber Daya Manusia, maka mereka pun patut dilindungi sebagaimana halnya pemerintah melindungi Sumber Daya Alam di Indonesia.


Punya banyak SDM bukan berarti bisa dieksplotasi. Kalau SDA saja patut dilindungi, kenapa SDM tidak?


Pemerintah memang harus berani mengambil keputusan dan bersikap adil. Misalnya membentuk komisi atau badan independen yang tahu berapa sebenarnya minimum cost of living di tiap daerah di Indonesia sebelum menetapkan minimum wage. Komisi itu yang kemudian menentukan berapa upah minimum yang wajib dibayarkan perusahaan kepada setiap buruhnya. Di negara manapun perusahaan ndak boleh membayar pekerja seenak jidadnya.


Kalau perusahaan itu mengancam akan menutup pabriknya lalu pindah ke negara lain, silahkan, memangnya gampang. Mereka membuka pabrik di Indonesia karena memang sudah memperhitungkan cost dan profitnya. Adalah tugas pemerintah untuk mengawasi supaya perusahaan-perusahaan itu ndak hanya memikirkan profitnya dengan membayar pekerja di bawah upah minimum atau mencuri sumber daya alam, misalnya.


Kalau mau dihormati bangsa lain, hargailah sikit bangsa awak tuh. Kalau buruh meminta upah yang adil, jangan ikut-ikutan mencibir seakan-akan sudah takdir mereka jadi manusia kelas rendah atau budak yang ndak boleh minta apapun.

BundaNa
02-11-2013, 02:44 PM
^kenapa dicibir:

1. masih banyak yang fresh graduate gajinya dibawah 2 juta dan jenjang karirnya ya ga meroket, ini malah minta naik upah dengan KHL yang ajaib2...sebulannya beli jaket? sebulannya beli kipas? kredit kawasaki ninja yg sejuta/bulan bisa kog

Gaji PNS golongan 2 (sama2 lulusan SMU) malah kisaran sejutaan...masih enakan buruh2 itu kan?

2. Karena setiap demo selalu ada pengrusakan fasilitas umum atau juga berlaku kasar kepada pengguna jalan yang dianggap menghambat "perjuangan" mereka

3. demonya minimal 6 bulan sekali dengan agenda yang sama, alasannya selalu KHL, kayak yang bukan buruh penghasilannya sesuai KHL ala buruh aja

4. Itu pucuk2 pimpinan serikat ternyata bukan buruh, malah yang cabang jawa timur mobil mewahnya 3 dan punya 3 perusahaan outsourching

5. katanya agendanya bukan kenaikan upah aja, katanya mau bantu menyuarakan aspirasi guru juga, JPBS juga...nyatanya yg digembar-gemborkan di spanduk tetap naik upah khusus buruh

AsLan
02-11-2013, 04:41 PM
Rasisnya di mana? Coba tunjukkan. Don't you start with that kind of crap here coz it has nothing to do with any race.


Siapapun pengusahanya, orang mana pun buruhnya, kalau upah buruh memang ndak layak ya memang harus dipikirkan. Kalau buruh memang merupakan Sumber Daya Manusia, maka mereka pun patut dilindungi sebagaimana halnya pemerintah melindungi Sumber Daya Alam di Indonesia.


Punya banyak SDM bukan berarti bisa dieksplotasi. Kalau SDA saja patut dilindungi, kenapa SDM tidak?


Pemerintah memang harus berani mengambil keputusan dan bersikap adil. Misalnya membentuk komisi atau badan independen yang tahu berapa sebenarnya minimum cost of living di tiap daerah di Indonesia sebelum menetapkan minimum wage. Komisi itu yang kemudian menentukan berapa upah minimum yang wajib dibayarkan perusahaan kepada setiap buruhnya. Di negara manapun perusahaan ndak boleh membayar pekerja seenak jidadnya.


Kalau perusahaan itu mengancam akan menutup pabriknya lalu pindah ke negara lain, silahkan, memangnya gampang. Mereka membuka pabrik di Indonesia karena memang sudah memperhitungkan cost dan profitnya. Adalah tugas pemerintah untuk mengawasi supaya perusahaan-perusahaan itu ndak hanya memikirkan profitnya dengan membayar pekerja di bawah upah minimum atau mencuri sumber daya alam, misalnya.


Kalau mau dihormati bangsa lain, hargailah sikit bangsa awak tuh. Kalau buruh meminta upah yang adil, jangan ikut-ikutan mencibir seakan-akan sudah takdir mereka jadi manusia kelas rendah atau budak yang ndak boleh minta apapun.

Ini kalimatnya, coba dibaca lagi;

meeka adalah buruh-buruh pribumi dari seluruh pelosok Indonesia ini, Jika suatu saat mereka Kaya, mereka tidak akan membawa

hartanya pergi ke Cina, malaysia, hongkong dst, Paling paling ya dibawa balik ke negara Asalnya : Wonogiri.
...........

Si penulis mau membawa ingin mengarahkan opini ke isu pengusaha keturunan vs buruh pribumi

---------- Post Merged at 03:41 PM ----------

Menghargai sda itu caranya membuat pendidikan yg berkualitas, meningkatkan nilai dan produktifitas buruh.

Bukan dengan memaksa orang lain menggaji tinggi.

Perusahaan gak brani pindah ? Siapa bilang ?

Coba liat pabrik2 amerika dan eropa, produksinya dimana ? Di China !

Lalu sekarang china mulai maju karena pengusaha lokalnya sudah bisa menyerap teknologi barat dan membuat pabrik2 tandingan.

Indonesia belum bisa mencetak pengusaha2 dan menyerap teknologi barat tapi sudah sok sok an mau ngusir perusahaan2 asing.

ndableg
02-11-2013, 04:57 PM
Dilema.
Kalo upah buruh ditinggikan, investor bakal banyak yang lari, pengusaha mengurangi buruh, pengangguran akan bertambah.
Kalo nggak disesuaikan, buruh2 merasa terexploitasi.

Tapi boleh kata aslan, pabrik2 besar sudah pada lari ke china (jg vietnam). Karena buruh2 mereka rela dibayar kecil. Tapi karena itu roda perekonomian berputar kencang.
Orang2 china emang etos kerjanya tinggi.. beda dgn orang melayu... Ud gitu mau dibayar mahal..

Buruh musti ati2.. jangan sampe menepuk air, karena yg kena ciprat bukan mereka saja.

AsLan
02-11-2013, 06:03 PM
satu2nya cara meningkatkan kesejahteraan rakyat di indonesia yg begitu banyak itu dengan cara meningkatkan kualitad sdm...

supaya banyak orang yg bisa jadi arsitek, dokter, produser film, penulis buku, programer dll

jadi gak terperosok jadi buruh murah semua, kalaupun masih ada yg jadi buruh, jumlahnya cuma sedikit dan nilai tawarnya tinggi.

kasian orang indonesia, sda kaya tapi dirampok oleh segelintir penguasa2, yg ratusan juta sisanya jadi buruh rebutan uang receh.

kalau pemerintahnya bersih, sda dijual hasilnya bisa untuk mensubsidi buruh, pengusaha kasi gaji 2jt pemerintah memberi subsidi 2jt, buruh dan pengusaha sama2 untung.

Ronggolawe
02-11-2013, 06:23 PM
^kenapa dicibir:

1. masih banyak yang fresh graduate gajinya dibawah 2 juta dan jenjang karirnya ya ga meroket, ini malah minta naik upah dengan KHL yang ajaib2...sebulannya beli jaket? sebulannya beli kipas? kredit kawasaki ninja yg sejuta/bulan bisa kog
fresh Graduate S1, dengan kerja rutin saja sudah ke
bayang sebelum usia 30 bisa punya THP diatas 8jtan,
lah buruh... dengan kondisi sebelumnya mentok-men
tok cuma 3-4jt sebelum pensiun :) :)



Gaji PNS golongan 2 (sama2 lulusan SMU) malah kisaran sejutaan...masih enakan buruh2 itu kan?
dan sampai sekarang mbah kung dan Uti nya Zhazha
terima pensiun bulanan yang lebih besar dari UMP ter
baru... :)

emang buruh dapat pesangon yang layak? apalagi yang
masih outsourcing :)



2. Karena setiap demo selalu ada pengrusakan fasilitas umum atau juga berlaku kasar kepada pengguna jalan yang dianggap menghambat "perjuangan" mereka

itu ciri khas demo di Indonesia, bukan cuma buruh :)



3. demonya minimal 6 bulan sekali dengan agenda yang sama, alasannya selalu KHL, kayak yang bukan buruh penghasilannya sesuai KHL ala buruh aja

cuma 2 kali setahun terganggu demo... sudah pada
bawel :)


4. Itu pucuk2 pimpinan serikat ternyata bukan buruh, malah yang cabang jawa timur mobil mewahnya 3 dan punya 3 perusahaan outsourching

lha.... emangnya aktivis penggiat hak-hak ODHA harus
pula seorang ODHA?



5. katanya agendanya bukan kenaikan upah aja, katanya mau bantu menyuarakan aspirasi guru juga, JPBS juga...nyatanya yg digembar-gemborkan di spanduk tetap naik upah khusus buruh
sudah gw katakan bersungai-sungai, kalau mau argumen
maka gugat argumen para aktivis penggiat hak buruh da
lam berbagai debat di media.. jangan spanduk demo yang
digugat :)

tuscany
02-11-2013, 07:15 PM
Topiknya sudah mulai meleber nih ::hihi::

Sebenarnya di sini pro dan kontra tentang apa sih? Tentang demo buruh atau tentang KHL yang tidak sesuai?
Soal demo buruh, saya jelas tidak sepokat. Jangan membiasakan diri dengan demo yang anarkis untuk mencapai tujuan.
Pikirkan untung rugi jangka panjang. Negosiasi mungkin lebih lama tapi lebih adem dan lebih bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat.
Main yang cantik dan cerdas napa?

Kalo soal KHL, perbedaan kedua belah pihak bisa disamakan persepsinya setelah duduk bersama, bukan dengan berdemo. Terserah mau pake versi siapa asal sudah sepakat.

cha_n
02-11-2013, 08:20 PM
KHL udah diteken, buruh ga terima.

ancuur
02-11-2013, 09:02 PM
kasihan buruh yg serius dan rajin bekerja, buruh yg males seneng dgn demo2 ini,
apalagi buruh2 yang sedang kredit panci, alat2 rumah tangga, kredit motor, rumah dll.
pasti kurang setuju dgn adanya demo ini, krna ada kemungkinan setelah demo selesai
mrk2 akan mendapatkan sangsi dari para bossnya... ::doh::

perlu di ketahui bhw perusahan2 yg bergerak dlm bidang electronic atow textile..
biasanya perusahaan mengadakan kontrak untuk pembuatan barang2 pesanan khusus
dgn jadwal waktu yg tepat biasanya, seandainya pesan tersebut tidak tepat waktu krna
buruhnya demo.. maka perusahaan tsb akan kena sangsi/denda dan tdk akan mendapatkan
kepercayaan lagi.. kemungkinan besar kontrak kerja akan di putus ::doh::

AsLan
02-11-2013, 10:42 PM
salah satu karyawan gw ada yg lagi berjuang untuk jadi buruh di cakung.
di tempat gw gajinya 1,8jt

di cakung banyak calo tenaga kerja, kalo mau daftar kerja harus ngasi orang2 itu beberapa juta.
karyawan gw udah kena beberapa ratus ribu, toh gak dapet kerja juga, sekarang dia ragu apa berani ngasi 1,5 jt buat si calo supaya diterima ?

gw sih gak masalah karyawan gw nyari2 peluang yg lebih baik, tapi gw kan denger2 kabar banyak sekali karyawan yg di phk di kawasan industri cakung sejak ump jadi 2,2jt

menurut gw sih dia gak bakal dapet kerja disana, jadi baiknya ya terima aja kerjaan dari gw, toh karyawan2 lain di tempat gw udah pada diatas 2,5jt karena berprestasi...

surjadi05
02-11-2013, 11:15 PM
salah satu karyawan gw ada yg lagi berjuang untuk jadi buruh di cakung.
di tempat gw gajinya 1,8jt

di cakung banyak calo tenaga kerja, kalo mau daftar kerja harus ngasi orang2 itu beberapa juta.
karyawan gw udah kena beberapa ratus ribu, toh gak dapet kerja juga, sekarang dia ragu apa berani ngasi 1,5 jt buat si calo supaya diterima ?

gw sih gak masalah karyawan gw nyari2 peluang yg lebih baik, tapi gw kan denger2 kabar banyak sekali karyawan yg di phk di kawasan industri cakung sejak ump jadi 2,2jt

menurut gw sih dia gak bakal dapet kerja disana, jadi baiknya ya terima aja kerjaan dari gw, toh karyawan2 lain di tempat gw udah pada diatas 2,5jt karena berprestasi...
Biasanya yg berprestasi malah ga bakal mau demo, karna kerja sebentar aja udah diangkat jadi leader atau supervisor,mereka akhirnya malah merupakan bagian dari management sendri,sekarang gw cuma mau nanya GOBLOK aja, kenapa demonya mesti di hari kerja, kalo mereka benar2 mau bertanggung jawab, kenapa ga malam aja demonya? Atau sabtu minggu, oh ya mereka perlu istirahat? ::facepalm::

Ronggolawe
02-11-2013, 11:38 PM
Biasanya yg berprestasi malah ga bakal mau demo, karna kerja sebentar aja udah diangkat jadi leader atau supervisor,mereka akhirnya malah merupakan bagian dari management sendri,sekarang gw cuma mau nanya GOBLOK aja, kenapa demonya mesti di hari kerja, kalo mereka benar2 mau bertanggung jawab, kenapa ga malam aja demonya? Atau sabtu minggu, oh ya mereka perlu istirahat? ::facepalm::
karena dalam peraturan perundang-undangan, tidak
boleh melakukan Demo di malam hari atau di hari be
sar nasional.

sabtu minggu demonstrasi? Lah siapa yang akan me
nanggapi? wong semua pejabat libur :)

mbok jamu
03-11-2013, 12:08 AM
Politik Upah Minimum


Hampir semua orang bisa tahan dalam penderitaan, tetapi kalau Anda mau menguji karakter seseorang, berilah ia kekuasaan. Abraham Lincoln


Ketika Presiden Yudhoyono dikabarkan mengeluhkan kerasnya pelantang suara demonstrasi buruh yang dianggap mengganggu Istana, sesungguhnya yang terjadi tak lebih dari jeritan kaum buruh menuntut perhatian pemerintah untuk pemerataan kesejahteraan.


Tidak harus menjadi ekonom untuk menyadari bahwa kenaikan upah minimum pada tahun ini langsung tergerus kenaikan harga BBM yang memicu inflasi, ditambah lagi kenaikan beberapa harga komoditas seperti kedelai ataupun bawang putih yang sarat skandal itu.


Badan Pusat Statistik menyatakan, meski nominal meningkat signifikan, upah riil buruh industri pada kuartal pertama 2013 justru turun 1,05 persen (Bisnis Indonesia, 1/7). Sementara itu, koefisien gini pengukur tingkat kesenjangan terus meningkat hingga 0,41 tanpa ada tanda-tanda pemerintah menaruh perhatian serius untuk mengatasinya secara sistematis.


Sebelumnya, menanggapi maraknya aksi buruh menuntut kenaikan upah minimum di sejumlah daerah, Menteri Perindustrian MS Hidayat, seorang pengusaha, beberapa kali menyatakan bahwa pemerintah akan mengeluarkan instruksi presiden yang akan membatasi kenaikan upah minimum sebesar 20 persen terhadap upah minimum tahun berjalan.


Sesungguhnya isu pembatasan kenaikan upah minimum bukan hal baru karena pada tahun 2006 sudah ada Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2006 tentang Paket Kebijakan Pemulihan Iklim Investasi, yang antara lain memuat hal sama. Instruksi ini tidak efektif karena ditolak buruh.


Dinamika politik lokal juga akan memaksa penguasa daerah menyingkirkan instruksi ini, seperti sudah sering terjadi.


Sikap lebih simpatik disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, juga berlatar pengusaha, yang menyatakan bahwa memang tuntutan buruh itu wajar saja, setidaknya untuk DKI yang memang kebutuhan hidupnya sudah tinggi. Masalahnya, menurut Basuki, adalah bagaimana menurunkan kebutuhan hidup layak (KHL) buruh agar upah minimum juga bisa ditekan.


Ini, menurut Basuki lagi, dapat dilakukan dengan mengurangi pengeluaran buruh. Itulah alasan Pemerintah DKI menyelenggarakan program Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar agar sebagian pengeluaran warga DKI, termasuk buruh, bisa dikurangi.


Selain itu, juga dengan menyediakan perumahan buruh yang dekat dengan tempat bekerja untuk menekan ongkos transportasi, "Kami mempersiapkan 400 hektar, tahun ini kami sudah beli 45 hektar menjadi rumah susun superblok di sana. Jadi, buruh ke pabrik bisa naik sepeda," kata Basuki (Tribun Jakarta, 3/9/2013).


Di sini Basuki menunjukkan pemahamannya yang mendalam, dengan tidak begitu saja menerima atau menolak desakan buruh, tetapi memberi solusi yang bisa dilakukan melalui kekuasaan politik yang ia miliki. Solusi yang dipilihnya: memperkuat perlindungan sosial dengan pada saat sama menekan pengeluaran.


Pengalaman Brasil
Banyak studi sudah menunjukkan kaitan kebijakan kenaikan upah minimum dapat berdampak pada penurunan kesenjangan sosial di masyarakat (ILO, 2011). Strategi ini disebut dengan income-led growth strategy, strategi pertumbuhan dengan peningkatan pendapatan. Contoh paling nyata yang menerapkan strategi ini adalah Brasil pada era Presiden Lula da Silva (2002-2011). Meski tak bebas dari dampak krisis finansial dan ekonomi, dengan strategi tersebut, Brasil berhasil menunjukkan kinerja yang memuaskan dari segi ekonomi ataupun pasar buruhnya.


Berbeda dengan rezim sebelumnya, ketika Lula da Silva, berlatar buruh pabrik dan pemimpin Partai Buruh Brasil, akhirnya terpilih sebagai Presiden Brasil pada 2002 (setelah tiga kali gagal dalam pemilu), untuk mengatasi krisis ia menerapkan strategi inovatif ini. Fokus utamanya pembangunan negara kesejahteraan (sistem jaminan sosial), kebijakan menaikkan upah buruh, mendorong investasi pemerintah, dan perhatian baru pada kebijakan industri. Pernyataan pertama di hadapan publik yang disampaikan Lula: akan menaikkan upah minimum buruh secara riil sebesar 50 persen dalam lima tahun.


Pada awalnya, pengusaha jelas keberatan, tetapi hanya dalam tempo dua tahun Lula berhasil meyakinkan mereka, bahkan organisasi pengusaha di Brasil setuju membuat perjanjian: bersama dengan pemerintah dan serikat buruh melaksanakan program pemerintah tersebut.


Pemerintah memilih industri manufaktur yang paling penting di Brasil, dalam arti mempekerjakan paling banyak buruh dan mampu mendorong pertumbuhan di sektor lainnya. Pajak produk industri kemudian diturunkan sehingga harga produk murah, agar pengusaha dapat menaikkan upah buruhnya dengan pada saat sama juga mencegah terjadi pemutusan hubungan kerja.


Membelanjakan upah
Untuk mendorong konsumsi, saban hari Presiden Lula berpidato di televisi mendorong rakyatnya membelanjakan upahnya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestiknya. Program perlindungan sosial juga dikembangkan. Jaminan pensiun diperluas, hingga 85,7 persen warga usia 65 ke atas menikmatinya, dengan total 34 juta penduduk yang menikmati, termasuk 8,2 juta penduduk pedesaan.


Program Bolsa Familia (semacam bantuan langsung tunai terarah) yang diberikan kepada perempuan dan untuk pendidikan anak-anak juga diperluas hingga 13 juta penduduk. Seperti dilaporkan Berg (2012), kebijakan mendorong pertumbuhan dengan peningkatan pendapatan sekaligus melindungi yang paling miskin ini bertanggung jawab pada penurunan koefisiensi gini secara kontinu (2002-2008) kekuasaan Presiden Lula dan penguatan pasar kerja dan ekonomi negeri itu. Peningkatan pendapatan buruh berdampak langsung pada penurunan 62 persen koefisiensi gini, sementara peningkatan pekerjaan formal yang dikombinasi dengan kenaikan upah minimum secara signifikan adalah pendorong utama di balik turunnya kesenjangan. Bolsa Familia secara langsung menyumbang sekitar 20 persen dari penurunan tingkat kesenjangan.


Apakah kebijakan inovatif seperti ini bisa diterapkan di Indonesia? Apakah pengusaha dan buruh akan menerima? Mengapa tidak? Pengusaha sesungguhnya "tinggal apa kata pemerintah, asal pemerintah tegas". Selama semua dilakukan secara transparan dan masuk akal, buruh pun akan siap bernegosiasi. Gerakan serikat buruh hari ini sudah jauh berbeda dengan 10 tahun lalu pada awal reformasi. Sebagian serikat mandiri dari iuran anggotanya dengan struktur dan perangkat organisasi yang rapi di berbagai daerah.


Semua demonstrasi yang mereka lakukan pun relatif tertib dengan isu yang juga sahih: kenaikan upah, pembatasan kerja alih daya, dan pelaksanaan jaminan sosial di negeri ini yang justru terus saja dihambat pemerintah pusat sendiri.


Ketika tidak ada satu partai politik pun memperjuangkannya secara sistematis, gerakan buruh menjadi satu-satunya kekuatan sosial yang paling konsisten mendesakkan itu. Sebaliknya, selama penguasa lebih bersikap seperti pengusaha dan tidak juga mampu kreatif menawarkan solusi yang masuk akal bagi rakyatnya, selama itu pula gerakan buruh semakin kuat menyampaikan tuntutannya. Kalau perlu, dengan pelantang suara yang lebih besar.

(SURYA TJANDRA, Dosen Fakultas Hukum Unika Atma Jaya, Jakarta)

AsLan
03-11-2013, 01:02 AM
pendapatnya Ahok perlu didengerin.

kalau cuma naik gaji gak akan berguna karena kalau gaji buruh naik maka barang2 produksi pabrik juga harus naik, kalau barang2 naik artinya inflasi.

setelah inflasi maka pns juga minta naik gaji, pedagang kecil juga menaikkan harga dan semua berantai ikut naik.

apa gunanya gaji 3,7 jt kalau tahun depan satu kali makan habis 20rb, motor termurah 20jt, kontrakan 1jt dst ?

nilai uang itu relatif,
yg mutlak adalah pertumbuhan nilai, contohnya: peningkatan mutu pendidikan, pembangunan infrastruktur, kenaikan produksi, investasi baru, pemerintahan bersih, jaminan kesehatan, ketersediaan perumahn, transportasi massal dsb

---------- Post Merged at 12:02 AM ----------

itu yg akan meningkatkan kesejahteraan buruh.

noodles maniac
03-11-2013, 05:57 AM
pendapatnya Ahok perlu didengerin.

kalau cuma naik gaji gak akan berguna karena kalau gaji buruh naik maka barang2 produksi pabrik juga harus naik, kalau barang2 naik artinya inflasi.

setelah inflasi maka pns juga minta naik gaji, pedagang kecil juga menaikkan harga dan semua berantai ikut naik.

apa gunanya gaji 3,7 jt kalau tahun depan satu kali makan habis 20rb, motor termurah 20jt, kontrakan 1jt dst ?

nilai uang itu relatif,
yg mutlak adalah pertumbuhan nilai, contohnya: peningkatan mutu pendidikan, pembangunan infrastruktur, kenaikan produksi, investasi baru, pemerintahan bersih, jaminan kesehatan, ketersediaan perumahn, transportasi massal dsb

---------- Post Merged at 12:02 AM ----------

itu yg akan meningkatkan kesejahteraan buruh.

Setelah baca kutipan Ahok ini kok jadi lebih masuk akal menurut gw ya :-?

Menaikkan upah bukan solusi yang bagus deh, itu cuma solusi instan. Harga-harga yang lain pasti ikutan naik, gaji PNS, inflasi, belom lagi ntar BBM ikut naik, chain reaction.

mbok jamu
03-11-2013, 07:07 AM
Jadi (seperti kata Ahok) tuntutan buruh itu wajar toh? :cengir: ::bye::

cha_n
03-11-2013, 08:46 AM
kalau merujuk ke fenomenanya sekarang, buruh demo naik gaji. inflasi makin menggila, jadi, nope itu bukan solusinya.
seperti yang sudah pernah kutulis sebelumnya, kalau memang ingin kesejahteraan buruh meningkat, maka perusahaan harus dituntut menyediakan fasilitas kesehatan, menyediakan makan siang, menyediakan tempat tinggal dan sarana transportasi selama buruh bekerja. bukan dengan minta naik gaji,
buruh yang naik gaji, tapi yang kena imbasnya ga buruh doang, yang lain kena inflasi gede2an.
buruh masih enak, dia dapat tambahan gaji lebih, yang lain dengan inflasi itu ga bisa hidup beneran.

bagi saya buruh2 itu egois.

Ronggolawe
03-11-2013, 09:17 AM
http://www.indonesiafinancetoday.com/read/53374/UMP-Naik-20-Tambah-Inflasi-010-015


UMP Naik 20% Tambah Inflasi 0,10%-0,15%

JAKARTA - Pemerintah memperkirakan naiknya Upah Minimum Provinsi (UMP) rata-rata sebesar 20% tahun ini akan menambah inflasi sekitar 0,10%-0,15%. Bambang Prijambodo, Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, mengatakan tambahan inflasi tersebut cukup rendah dan tidak linier dengan kenaikan harga barang serta jasa yang dibeli masyarakat.

Menurutnya, tekanan inflasi karena kenaikan UMP tahun ini relatif kecil, disebabkan transmisi UMP tidak berpengaruh cukup besar terhadap biaya produksi perusahaan di Indonesia sehingga harga barang dan jasa yang dibeli masyarakat tidak terlalu tinggi.

BundaNa
03-11-2013, 10:03 AM
buat yg jualan di pasar, naik 100-200 rupiah itu udah memberatkan

choodee
03-11-2013, 10:34 AM
pendapatnya Ahok perlu didengerin.

kalau cuma naik gaji gak akan berguna karena kalau gaji buruh naik maka barang2 produksi pabrik juga harus naik, kalau barang2 naik artinya inflasi.

setelah inflasi maka pns juga minta naik gaji, pedagang kecil juga menaikkan harga dan semua berantai ikut naik.

apa gunanya gaji 3,7 jt kalau tahun depan satu kali makan habis 20rb, motor termurah 20jt, kontrakan 1jt dst ?

nilai uang itu relatif,
yg mutlak adalah pertumbuhan nilai, contohnya: peningkatan mutu pendidikan, pembangunan infrastruktur, kenaikan produksi, investasi baru, pemerintahan bersih, jaminan kesehatan, ketersediaan perumahn, transportasi massal dsb

---------- Post Merged at 12:02 AM ----------

itu yg akan meningkatkan kesejahteraan buruh.

bener.

mnurut gw kasarnya itu, menurunkan biaya hidup buruh.

infrastruktur yang memadai (misal tuh ya coba aja jalan2 di indonesia ini rataa mulus, trotoar beres, angkutan umum cumi2 itu ga ada minim polusi, naek sepeda atau jalan kaki kan enak tuh ngantor), transportasi massal yang bagus, jaminan kesehatan, eh sekali lagi infrastruktur macam listrik dan aer, di tempat gw susah bener dapat rumah harga menengah ke bawah tapi udah ada listrik dan air.

triger di indonesia ini pasti bbm deh, bbm naik apapun naik,coba kan kalo rakyat udah bisa make jasa angkutan umum yang enak, keknya kalo bbm naek ga teriak2 amat.

biaya idup di jakarta mahal sih ya, kmrn baca di mana, pihak perusahaan bilang menerima kenaikan ump, bagus ada kenaikan ump karena perus2 yg ga sanggup bayar ump bs keluar jakarta atau jawa menempatkan pabriknya, jadi luar jakarta dan jawa jg bisa berkembang. ya ada salah dan benarnya jg, kalau luar jawa infrastrukturnya udah normal sih biaya produksi bisa ditekan, lah kalo infrastruktur kudu bangun sendiri dulu ama pihak perus ya tetap mahal jatohnya walau gaji buruh lebih kecil.

jadi inget temen gw dokter pertama kali kerja di rs gajinya cmn 1.8 pasti sakit hati ya denger berita kek gini ;D

Ronggolawe
03-11-2013, 12:10 PM
jadi inget temen gw dokter pertama kali kerja di rs gajinya cmn 1.8 pasti sakit hati ya denger berita kek gini
yakin teman loe yang dokter bakalan sakit hati?

berapa rate kenaikan penghasilan seorang dokter
pertahun? berapa penghasilannya di tahun ke2?
ke-3? ke-10? ke-20? ke-30? ke-40? ke-50?

dokter bisa mendapatkan penghasilan sebagai dok
ter hingga kapan pun dia masih hidup... buruh? :)

---------- Post Merged at 10:10 AM ----------


buat yg jualan di pasar, naik 100-200 rupiah itu udah memberatkan
buat yang jualan di pasar, UMP naik, omset pun ja
di naik :)

yang namanya pedagang pasar, inflasi rendah (baca
dalam prediksi) bisa dikompensasikan dengan menaik
kan harga penjualan.... yang memberatkan itu ka
lau naiknya 100-200 rupiah per gram :)

surjadi05
03-11-2013, 12:36 PM
karena dalam peraturan perundang-undangan, tidak
boleh melakukan Demo di malam hari atau di hari be
sar nasional.

sabtu minggu demonstrasi? Lah siapa yang akan me
nanggapi? wong semua pejabat libur :)
Ooh ya gw baru kali ini denger ga boleh demo di malam hari, kalo hari besar nasional gw tahu, bisa tolong sebutin uu atau pp no berapa, tahun berapa?
Elu yakin kalo mereke tujuannya mau didengar pejabat, bukan cuma mau" libur dibayar"?
Kalo mau didenger pejabat, kenapa demonya semuanya ga dikantor gubernur atau istana merdeka kalo perlu? Kenapa demonya dikawasan industri en sweeping perush yg masih bekerja? Lagiannya bukannya elu pernah bilang

Sudah gw katakan bersungai-sungai, kalau mau argumen
maka gugat argumen para aktivis penggiat hak buruh da
lam berbagai debat di media.. jangan spanduk demo yang
digugat? Kalo gitu kenapa mesti demo?
Apakah lu tahu di batam minggu lalu, dari 5 hari kerja, mereka cuma masuk 2 hari kerja? 3 harinya demo sambil sweeping perush yg masuk kerja? ::ngopi::

Ronggolawe
03-11-2013, 12:47 PM
Ooh ya gw baru kali ini denger ga boleh demo di malam hari, kalo hari besar nasional gw tahu, bisa tolong sebutin uu atau pp no berapa, tahun berapa?
Elu yakin kalo mereke tujuannya mau didengar pejabat, bukan cuma mau" libur dibayar"?
Kalo mau didenger pejabat, kenapa demonya semuanya ga dikantor gubernur atau istana merdeka kalo perlu? Kenapa demonya dikawasan industri en sweeping perush yg masih bekerja? Lagiannya bukannya elu pernah bilang


http://www.tempo.co/read/news/2012/03/30/214393497/Demonstran-Melempar-Batu-dan-Bom-Molotov


TEMPO.CO, Jakarta - Menko Polhukam Djoko Suyanto mengatakan aparat terpaksa membubarkan unjuk rasa yang terjadi di Salemba, Kamis malam 29 Maret 2012. Sebabnya, demo antikenaikan harga bahan bakar minyak itu melanggar aturan undang-undang yaitu batasan waktu hanya sampai jam 18.00. Saat aparat berusaha membubarkan dengan cara persuasif, pendemo malah memblokade jalan dan melempari aparat dengan batu dan bom molotov.

"Kegiatan unjuk rasa melewati waktu yang ditetapkan sesuai undang-undang. Namun pihak keamanan berupaya persuasif tidak membubarkan paksa supaya tidak ada bentrokan," kata Menteri Djoko dalam konferensi persnya, Jumat 30 Maret 2012 pukul 1 dini hari.


http://www.merdeka.com/peristiwa/waktu-demo-habis-buruh-polisi-saling-dorong-di-kantor-jokowi.html





Jokowi

Berita Terkait

Demo Mabes Polri, Buruh minta Kapolri usut kekerasan di Bekasi Demo Mabes Polri, Buruh minta Kapolri usut kekerasan di Bekasi
Ahok: Namanya buruh kalau enggak demo kurang seru
Jokowi persilakan buruh temui dirinya asal lapor kapolres

Merdeka.com - Ratusan buruh dan pekerja yang tergabung dalam Forum Buruh DKI Jakarta kembali melakukan demonstrasi di depan gedung Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (1/11). Aksi demo dimulai sejak pukul 11.00 dan hingga pukul 19.00 WIB masih terus berlangsung.

Bahkan, pihak kepolisian membentuk barikade dan mengerahkan tiga unit mobil water cannon untuk memukul mundur para buruh yang juga tengah membentuk barikade di depan kantor Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( Jokowi ). Padahal, menurut undang-undang, waktu untuk berdemo bagi buruh sudah habis. Para pendemo harus membubarkan diri pada pukul paling lambat pukul 18.00 WIB.

"Menurut undang-undang waktunya sudah habis sampai jam enam sore. Maka harus membubarkan diri," ujar polisi yang memimpin barikade tersebut.

Pantauan merdeka.com, mobil water canon dan anggota kepolisian dari Polsek Gambir, Polres Jakarta Pusat dan Polda Metro Jaya pun terus merangsek mendorong para buruh supaya bersedia meninggalkan tempat unjuk rasa.

Tetapi, para buruh enggan meninggalkan tempat mereka dan memilih bertahan di depan kantor Balai Kota. "Hari ini nasib kita ditentukan, kita tidak akan mundur sedikit pun," kata orator buruh yang berada di mobil komando.

Hingga berita ini diturunkan, para buruh masih bertahan dan polisi terus berusaha mendorong para buruh supaya bersedia membubarkan diri.






Sudah gw katakan bersungai-sungai, kalau mau argumen
maka gugat argumen para aktivis penggiat hak buruh da
lam berbagai debat di media.. jangan spanduk demo yang
digugat? Kalo gitu kenapa mesti demo?
Apakah lu tahu di batam minggu lalu, dari 5 hari kerja, mereka cuma masuk 2 hari kerja? 3 harinya demo sambil sweeping perush yg masuk kerja?
pengusaha punya uang, penguasa punya kekuasaan

buruh.... cuma punya hak demonstrasi...

serendipity
03-11-2013, 01:04 PM
lha, emang S1 Fresh Graduate kalau UMP sudah 3,7
bakal digaji dibawah itu?

lagian S1 Fresh Graduate, 2-3th bakal melesat gaji
nya melewati 10jt :)
Tentunya perusahaan beda beda kebijakannya

maksud dr.postingan.gw adalah kalo S 1 fresh grad ga nyampe 3,7 lebih baik buruh mikir lagi minta gaji berapa.

tau ga gaji s 1 yg udah kerja 5 th di bank pun belom bisa gajinya diatas 8 juta. Itu gw liat buku penggajian bank swasta ya.
dan kembali lagi dengan pengumuman kenaikan gaji buat buruh... Sudah sangat berhasil membuat barang2 di supermarket melonjak naik ;D

Ronggolawe
03-11-2013, 01:10 PM
lha...
buruh paling banter belanja di mini-market ama ra
mayana, makan di warteg...

Karyawan di Sudirman sekitar mau makan siang saja
pa tungan naik taksi, belum lagi hunting kuliner dan
review kuliner ala bondan wannabe ... :)

---------- Post Merged at 11:10 AM ----------



tau ga gaji s 1 yg udah kerja 5 th di bank pun belom bisa gajinya diatas 8 juta. Itu gw liat buku penggajian bank swasta ya.
dan kembali lagi dengan pengumuman kenaikan gaji buat buruh... Sudah sangat berhasil membuat barang2 di supermarket melonjak naik ;D
wah ngga tahu juga ya...
kalau dengar cerita adik-adik gw sih, yang kerja di
Bank BUMN dan Swasta, THP mereka sudah diatas
8jt dan usia mereka belum 30th :)

AsLan
03-11-2013, 01:13 PM
enak aja buruh cuma punya hak demonstrasi...

buruh g bener punya hak kerja keras, hidup hemat, jujur, punya hak untuk semakin dipercaya oleh atasan.

buruh memang bukan golongan kaya, tapi buruh yg hidupnya bener pasti bisa mningkatkan taraf hidupnya dan keluarganya.

gw gak ngomong buruh yg hidupnya gaya2an kredit ini itu, maksud gw buruh yg seperti pelatih boxing gw, umur 50 anaknya udah sarjana dan sedang bangun rumah ditengah jakarta, bahkan dia optimis katanya target 5 tahun lagi mau beli 1 rumah lagi dengan menabung, rumah kecil tentunya.

diatas tadi ada ahli ekonomi g bilang upah buruh hanya sedikit menaikkan inflasi? betul kalo dihitung langsung tanpa memperhitungkan efek domino.

menaikkan gaji/harga tanpa peningkatan nilai/mutu adalah ilusi.

ingat dulu harga emas 25rb/gram sekarang 500rb/gram
emasnya ya begitu2 saja.

jadi betul gaji buruh memang harus naik supaya tak tergerus inflasi, tapi yg menaikkan taraf hidup buruh bukan itu.

tenang aja, sekarang jakarta dipegang jokowi dan ahok mungkin buruh bisa lebih sejahtera, sabarlah sedikit.

serendipity
03-11-2013, 01:24 PM
lha...
buruh paling banter belanja di mini-market ama ra
mayana, makan di warteg...

Karyawan di Sudirman sekitar mau makan siang saja
pa tungan naik taksi, belum lagi hunting kuliner dan
review kuliner ala bondan wannabe ... :)

---------- Post Merged at 11:10 AM ----------


wah ngga tahu juga ya...
kalau dengar cerita adik-adik gw sih, yang kerja di
Bank BUMN dan Swasta, THP mereka sudah diatas
8jt dan usia mereka belum 30th :)
Lah kalo masalah gaya hidup karyawan sudirman.mah ga usah diceritain disini jg ;D

Gw aja gaji pas2an ga pernah payungan eh patungan naik taksi demi beli makanan. Btw kalo lo mau PA in gw karna gw hoby wiskul dan review makanan enak... Its ok. ;D
gw pikir selama gw ga pernah ngerugiin org ya why not.

Gw cuma prihatin aja sih ama S1 yg udah empot2an kerja. Pulang malem, gaji ga seberapa.. Tp ga mau demo karna ga punya waktu buat itu :cengir:

Ronggolawe
03-11-2013, 01:26 PM
kekeke...
Buruh gaji 3,7jt juga ngga ngerugiin karyawan pro
fesional non-buruh :)

dan gw juga cuma prihatin sama buruh yang disirikin
karena meminta UMP tinggi... padahal mereka kalau
di-PHK ngga dapat pesangon layak (apalagi yang OS)

serendipity
03-11-2013, 01:28 PM
Temen gw udah 3 th kerja di bank swasta gajinya belom diatas 5 juta :cengir:

Ronggolawe
03-11-2013, 01:32 PM
teman loe karyawan profesional kan? act like one :)

BundaNa
03-11-2013, 02:23 PM
tante gwe kerja di sudirman, makannya ngemper di kaki lima depan BEJ -_-

yang namanya gaya hidup, disesuaikan dengan penghasilan, bukan penghasilan yang mengikuti gaya hidup

Kata siapa naik 100-200 di pasar nguntungin pedagang? Kemaren daging naik aja di kota kecil kayak blora langsung pada males beli daging. Ga usah daging, beras yang naik cuma 500 rupiah bikin permintaan raskin meningkat di RT gwe -_-

---------- Post Merged at 12:23 PM ----------

oh ya lupa, tante gwe kerja di bilangan sudirman, hampir 20 tahun kerja di sana, gajinya sekarang blum nembus tuh 8 juta -_- tante gwe yang satu lagi, di bank nasional warna biru udah 25 tahun kerja di sono (sebelumnya ya lain nama pas belum merger) baru nembus 10 jeti 3 tahun terakhir

buruh yang belasan tahun kerja yang diklaim mampu beli moge dan motor sport mahal, begitu kata ketua KSPI (yang juga punya mobil mewah, mobil mewah aja ketuanya mampu beli -_-) artinya sama dong, mau buruh, mau profesional, gaji/upah itu berjenjang berdasarkana masa kerja dan penambahan skill

Artinya, ketika pertama kali masuk kerja dapetnya 2 jutaan ya wajar dong ntah buat profesional dan buruh...jadi yang mau diributin ape?

Ributin kek diri sendiri buat meningkatkan daya pikir alias otak dan skillnya biar daya tawarnya meningkat. Yang sering demo diblacklist, begitu pembaruan kontrak, gak usah lagi diperpanjang, masih banyak yang bisa mikir rasional

cha_n
03-11-2013, 02:37 PM
saat ini ump naik emang ga terlalu mempengaruhi inflasi karena naiknya sama ama inflasi sekitar 6%. kalau mintanya 50-60% beda lagi ceritanya

Ronggolawe
03-11-2013, 02:44 PM
tante gwe kerja di sudirman, makannya ngemper di kaki lima depan BEJ -_-

yang namanya gaya hidup, disesuaikan dengan penghasilan, bukan penghasilan yang mengikuti gaya hidup

Kata siapa naik 100-200 di pasar nguntungin pedagang? Kemaren daging naik aja di kota kecil kayak blora langsung pada males beli daging. Ga usah daging, beras yang naik cuma 500 rupiah bikin permintaan raskin meningkat di RT gwe -_-

emangnya kenaikan harga daging 100-200 per kg, Bund? :)



oh ya lupa, tante gwe kerja di bilangan sudirman, hampir 20 tahun kerja di sana, gajinya sekarang blum nembus tuh 8 juta -_- tante gwe yang satu lagi, di bank nasional warna biru udah 25 tahun kerja di sono (sebelumnya ya lain nama pas belum merger) baru nembus 10 jeti 3 tahun terakhir

monggo disurvey, ada ngga buruh yang sudah 20
tahun kerja, gajinya tembus 8jt? :)



buruh yang belasan tahun kerja yang diklaim mampu beli moge dan motor sport mahal, begitu kata ketua KSPI (yang juga punya mobil mewah, mobil mewah aja ketuanya mampu beli -_-) artinya sama dong, mau buruh, mau profesional, gaji/upah itu berjenjang berdasarkana masa kerja dan penambahan skill

ujung-ujungnya cuma sentimen soal motor sport 40jt

ngomong-ngomong itu si Tante belum mampu beli mo
bil ya?



Artinya, ketika pertama kali masuk kerja dapetnya 2 jutaan ya wajar dong ntah buat profesional dan buruh...jadi yang mau diributin ape?

ya jelas beda...
Buruh kenaikan gajinya akan parabolik, sebaliknya pro
fesional kenaikan gajinya akan hiperbolik...



Ributin kek diri sendiri buat meningkatkan daya pikir alias otak dan skillnya biar daya tawarnya meningkat. Yang sering demo diblacklist, begitu pembaruan kontrak, gak usah lagi diperpanjang, masih banyak yang bisa mikir rasional
emang naikin skil seperti kuliah atau pelatihan ngga
pake duit, Bund? :)

choodee
03-11-2013, 03:25 PM
BundaNa

Weh bun, kalo buruh (definisi buruh ini pekerja kasar di perusahaan kan) yg setaw gw lulusan di bawah S1 (d3, sma, smp) pertama kali masuk gajinya sama kek profesional yg udah sekolah minimal S1, ya ga adil lah ;D kan udah beda skill itu.

Soal makan para karyawan kantoran, itu adakalanya mreka emang ga bs makan kelas level bawah krn tuntutan pekerjaan. Teman gw pas awal masuk jd marketing bank, krn hrs ketemu klien di mall2 terus, ya makannya cuman bs makanan mall, dia sendiri mengeluh gajinya cmn habis buat di makan, ya tapi dia jabanin aja, sampai akhirnya bs pindah divisi.

Karyawan2 yang wisata kuliner jg kali emang pas diajakin bosnya, pakaian bagus dan necis belum tentu harganya mahal, jakarta punya tanah abang euy. Dan mungkin itu perusahaan2 yg menuntut karyawannya bergaya necis, jd bukan berarti para karyawan tersebut menghamburkan uang demi gaya sampai ga bs nabung beli sesuatu yg berarti.

Liat jg karyawan2 yg dibandingkan dengan buruh2 yg punya mobil, pasti beda umur kan, kalo karyawan umur kepala 2 masih belum punya rumah mobil ya wajar, buruh gw jg yakin tuh yg punya moge jg bukan buruh yg kepala 2.

Ronggolawe
03-11-2013, 03:39 PM
tulisan komentar dari http://www.kompasiana.com/handarbeni.hambegjani


Cara pandang kita perlu di perlebar, jangan sipit memandang yang di Indonesia saja, di Eropa/Korea, buruh punya lambhorgini, itu Biasa! Di Malaysia, Brunei Singapur, Buruh Pabrik botol kemasan punya isuzu D-Max, juga biasa, saya sendiri menyaksikan itu. Berapa gelintir yang menggunakna mobil/motor itu? bandingkan dengna jumlah buruh secara Mayor!

Saya sendiri kurang sependapat dengan budaya hedonis. tapi wong Cilik tidak MUSTI kita PAKSAKAN dalam logika wong KERE!. Sedikit2 mereka ada tanda kecukupan, lalu kita iri dibuatnya, kenapa, justru kita tidak senang kalau saudara kita bisa menjadi orang dengan ekonomi mapan?

yang di butuhkan adalah informasi yang berimbang, dan bukan Justifikasi. Sebutkan JUMLAH orang yang punya mobil/kedaraan yang disebutkan dengan tulisan ini, dan berikan data jumlah buruh yang punya motor butut, anak sakit yang msih berebut dengan dana hidup harian, (mgkin) bila ortu juga sudah tuwa.

Orang Punya rumah bagus mobil dsbg, itu Hak mereka. Bisa jadi memang dari warisaan ortunya. Kenapa kita syirik? Apakah menyuruh mereka jadi Pengangguran, salah, tentunya. Jabatan buruh, bukanlah jabatan `resmi` wong ciliki sebagai legalisasi wong KERE! secara sistematis. Buruh adalah orang masih sadar/ bahwa mereka belum mampu keluar dari linkaran `pekerja`. Sebaliknya, ada orang orang bergaji biasa, tapi dalam Pikirannya, adalah otak Ningrat! sangan permisif dan antipatif terhadap segala nilai keproletar an.

Yang di butuhkan adalah Informasi yang berimbang. bukan Tendensius dan menyakiti nurani, bangsa sendiri, atau justru saudara kandung anda yang juga menjadi buruh di perusahaan.

Kita boleh senang, bila saat ini menjadi pns, pengusaha (modal ortuwa) bekerja di Luar negeri. tapi, masih banyak saudara kita yang jauh dari itu.

Ada pula memang, yang sebenarnya merasa hidup berlimpah, tapi senantiasa merasa kurang. Kita tidak menutup mata dari itu. tapi, bisa jadi memang itu adalah Warisan, tapi bukan dari hasil pendapatan mereka.

Namun, diskursus buruh di Indonesia ini, secaya mayor, menurut pengamtan riil saya di keseharian, pemandangan pemandangadi biskota, trans Jakarta, Metromini, mikrolet daihatsu, ahg, tidak tega saya, hanya pandangan moge segelintir orang, menyakiti ribuah lain, yang berjibaku berangkat subuh, balik sudah malam.

Kita munkin bisa duduk nyaman di balik setir kemudi, dan mengata-ngatakan fenomena yang segelintir ini! Pantas, ortu kita kaya!, sehingga bisa selesai Kuliah.

Penulis bukan barisan sakit hati, tapi Pernah tahu rasaya, mengalami Putus kuliah, karena tidak ada Biaya, meskipun sudah bekerja juga sebagai buruh-karwayan, semasa kuliah dulu. Pernahkah anda? Kita yang lain merasakan Juga.

Memang Tidak ada yang benar terhadap segala Arogansi dan `NGeyel`2an dalam semua proses demonstrasi. Tapi juga lantas sebuah pembenaran, bahwa Fakta riil dalam tuntutan hidup hanya disikapi dengan `diam`.

Perlu riset mendalam. bagaimankah kehidupan dan nilai kebutuhan hidup di Vietnam maupun Kamboja, sebalum justifikasi bahwa gaji buruh di Indonesia sudah Over Value. Karena fakta di lapangan di Indonesia dengan Gaji buruh, memang hanya memiliki limit yang saling berkejaran dengan kebutuhan hidup, apalagi kaua anak anak mereka sekola, apalagi bila menginjak SMA.

---------- Post Merged at 01:39 PM ----------

http://media.kompasiana.com/mainstream-media/2013/11/03/motor-butut-wong-cilik-dan-tuntutan-kenaikan-upah-604865.html



Motor Butut, Wong Cilik dan Tuntutan Kenaikan Upah
OPINI | 03 November 2013 | 11:18 Dibaca: 151 Komentar: 0 0

Detik Com memuat sebuah liputan yang menurut saya pribadi, berjudul cenderung tendensius. Maksudnya, judulyang cenderung ‘megarahkan’ nalar pembacanya untuk `mengiyakan`judul tersebut, tanpa ada informasi yang berimbang.

Judul tersebut berbunyi Motor-motor Keren Saat Buruh Tuntut Kenaikan Upah.

Pembaca sudah pasti dapat menangkap bahwa telah terjadi benturan `peradaban` di luar Logika penuntutan upah ini. yang berbunyi Punya motor Keren, tapi menuntut upah!

Sebenarnya ada tulisanini sebagai penetralisir. Rupanya, sumber dari fenomena berita sejenis dan yang tidak berimbang ini, berada pada ada `suatu` Cara pandang kita di masyarakat ini yang perlu di perlebar, untuk keluar dari cakrawala pandang secara sipit fenomena di Indonesia saja.

Cerita dari kawan yang pernah bekerja di Korea, buruh punya lambhorgini, itu Biasa! Di Malaysia, Brunei Buruh Pabrik botol kemasan punya isuzu D-Max, juga biasa, saya sendiri menyaksikan itu.

Namun, dalam kejadian berita yang ada di Detik.com tersebut, selain tidak menyebutkan `gelintir` jumlah motor motor keren yang ada, sebaliknya, tidak ada liputan, MOTOR MOTOR BUTUT di DEMO BURUH, coba bandingkan dengna fakta rill secara Mayor ini! Selain itu, `definisi` motor keren pun untuk kondisi saat ini sangat tidak jelas. Dengan kepemilikan motor yang bisa diperoleh dengna kredit, maka uang 1-2 juta pun bisa jadi DP kredit. Jadi, `Memakai` Motor Keren, belum tentu, `Memiliki` Motor Keren. Sebab, bisa saja kalau tidak membayar Kredit motor tersebut, dalam hitungan hari, motor akan ditarik pihak leasin.

Cekidot!, Sory Mas Bro, wong Cilik bukan Musti Wong KEre!
http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/11/1383451879995619578.jpg

Bukan Saya membela buruh secara membabi buta!

Saya sendiri kurang sependapat dengan budaya hedonis. tapi wong Cilik tidak MUSTI kita PAKSAKAN dalam logika `musti` wong KERE!. Sedikit2 mereka ada tanda kecukupan, lalu kita iri dibuatnya, kenapa, justru kita tidak senang kalau saudara kita bisa menjadi orang dengan ekonomi mapan?

Yang di butuhkan adalah informasi yang berimbang, dan bukan Justifikasi. Kalau ada wajah Motor Keren, harusnya juga ada `Wajah` liputan Motor Bututnya bagaimana, itu baru Liputan Berimbang.
http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/11/13834516361502224035.jpg

Orang Punya rumah bagus mobil dsbg, itu Hak mereka. Bisa jadi memang dari warisaan ortunya. Kenapa kita syirik? Apakah menyuruh mereka jadi Pengangguran, salah, tentunya. Jabatan buruh, bukanlah jabatan `resmi` wong cilik sebagai legalisasi wong KERE! secara sistematis.

Buruh adalah orang yang masih sadar/ bahwa mereka belum mampu keluar dari linkaran `pekerja`. Sebaliknya, ada orang orang bergaji biasa, tapi dalam Pikirannya, adalah otak Ningrat! sangan permisif dan antipatif terhadap segala nilai keproletar an. Ke-dua duanya memang bukan sebuah Pilhan hidup yang dapat di berikan Applaus 100%

Sehingga, Yang di butuhkan adalah Informasi yang berimbang. bukan Tendensius dan menyakiti nurani, bangsa sendiri, atau justru saudara kandung kita sendiri yang juga menjadi buruh di perusahaan. Kecuali dengan data yagn menyebutkan JUMLAH kendaraan keren tersebut, dengan jumlah yang seimbang engan jumlah buruh pendemo yang punya motor butut!

Kita boleh senang, bila saat ini menjadi PNS, pengusaha (modal ortuwa), bekerja di Luar negeri. jadi Ekspatriat di Dubati, Arab (tapi keren) atau di Negara Jiran!. Tapi, masih banyak saudara kita yang jauh dari itu.

Ada pula memang, yang sebenarnya hidup berlimpah, tapi merasa kurang. Juga tidak menutup mata dari itu! Tapi, bisa jadi memang itu adalah Warisan, atau anggaplah dari Rejeki nomplok Hadiah promosi wafer `Tango` misalnya, tapi bukan dari hasil pendapatan mereka.

http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/11/1383452134630987170.jpg
wong cilik di Metro mini, Gak boleh kaya pow?
Diskursus buruh di Indonesia ini, secaya mayor, menurut pengamtan riil saya di keseharian, pemandangan pemandangadi biskota, trans Jakarta, Metromini, mikrolet daihatsu, ahg, tidak tega saya, …. hanya membuat mata tertuju pada pandangan moge segelintir orang…, lau membuat suara yang menyakiti ribuan yang lain, yang berjibaku berangkat subuh, balik sudah malam.

Kita munkin bisa duduk nyaman di balik setir kemudi, dan mengata-ngatakan fenomena yang segelintir ini! Pantas, ortu kita kaya!, sehingga bisa selesai Kuliah.

Penulis bukan barisan sakit hati, tapi Pernah tahu rasaya, mengalami Putus kuliah, karena Biaya yang masih kurang, meskipun sudah bekerja juga sebagai buruh-karwayan, semasa kuliah dulu. Pernahkah anda? Kita yang lain merasakan Juga.

Memang Tidak ada yang benar terhadap segala Arogansi dan `NGeyel`2an dalam semua proses demonstrasi. Tapi juga lantas bila membuat sebuah pembenaran, bahwa Fakta riil dalam tuntutan hidup hanya disikapi dengan `diam`.

Membandingkan dengan Vietnam/kamboja? Perlu riset mendalam! Bagaimankah kehidupan dan nilai kebutuhan hidup di Vietnam maupun Kamboja, s ebalum justifikasi bahwa gaji buruh di Indonesia sudah `Over Value`. Karena fakta lapangan Indonesia di Kota2 besar, dengan Gaji buruh, memang hanya memiliki limit yang saling berkejaran dengan kebutuhan hidup, apalagi kaua anak anak mereka sekola, apalagi bila menginjak SMA.

Namun, bagi penulis, daripada`mengarahkan` pembangunan struktur Industri di Indonesia –termasuk di dalamnya struktur gaji– dengan Vietnam dan Kamboja, ah, kenapa kita lari Ke Belakang. Kenapa kita tidak lebih senang untuk mengejar Jepang, Korea.

Naikkan Upah, tapi Juga Kejar produktifitas!, tidak sekadar berleha leha dan `nrimo` dengan alsan UMR kita sudah lebih diatas Vietnam dan Kamboja!. untung bukan UMR ethiopia !

Bukan selalu Buruh, Pengusanya yang di Pojokkan. Mbok untuk Konteks ini, lebih tepat, bantulah Pengusaha lewat penghapusan Pungli2, dan birokasi yang berbiaya tinggi itu, edukasi yang mantap tentang produktifitas pekerja dan seterusnya

Saya yakin, ada suatu titik, buruh menjadi jenuh dengan pekerjaanya, lalu mereka akan berpikir mengembangkan usaha, syirik (lagi) juga? ah, jangan dong…. Please!!

234
03-11-2013, 05:29 PM
Kenapa ndak coba balik dulu ke esensi dari UMP itu sendiri? Secara praktis n pragmatis, semakin rendah UMP semakin menguntungkan pengusaha, semakin tinggi UMP semakin menguntungkan buruh.

Itu soal bargaining. Siapa kuat dia akan menang, siapa lemah dia akan kalah. Ini jelas ndak sehat menurutku. Untuk itulah perlu ada pihak ketiga yg mengatur, dlm hal ini pemerintah dgn menetapkan besaran UMP.

Masalahnya sekarang, berapakah besaran UMP yg paling sesuai? Dan, sbg salah satu parameternya, berapakah nilai KHL yg pas?

Idealnya sih, menurutku, seperti apa yg ditulis mbak Mbok berikut:


Pemerintah memang harus berani mengambil keputusan dan bersikap adil. Misalnya membentuk komisi atau badan independen yang tahu berapa sebenarnya minimum cost of living di tiap daerah di Indonesia sebelum menetapkan minimum wage. Komisi itu yang kemudian menentukan berapa upah minimum yang wajib dibayarkan perusahaan kepada setiap buruhnya.
Tapi realitanya tentu itu ndak mudah krn selalu ada aja dari kedua pihak ndak asal mau terima begitu aja, sama2 akan berusaha mempengaruhi keputusan pihak ketiga (pemerintah) dgn berbagai cara.

Buruh akan melobi dgn cara diplomasi halus sampe "cara preman" melalui demo anarkis. Pengusaha akan melobi dgn cara diplomasi halus sampe "cara bandit" dgn menyuap para penentu kebijakan. (Celakanya, tanpa menyuap pun mereka memang udah biasa diporotin oleh penguasa. Ini salah satu komponen cost yg membuat biaya produksi meningkat dus menjadikan mereka akan tambah mumet kalo mesti menaikkan gaji buruh.)

So, kembali lagi ke pertanyaan, berapa besaran UMP yg sesuai? Berapa nilai KHL yg pas?

Mestinya itu jawabannya ndak sulit. Kecuali yg jawab adalah para "preman" atau "bandit". Sampe kapanpun juga ndak bakalan ketemu. Apalagi kalo birokrat pemerintahnya juga bandit.

Dan bagaimanapun, selama masih ada "bandit" maka keberadaan "preman" adalah sebuah keniscayaan, demikian juga sebaliknya. Asal jgn semua trus pada ikut2an pengin jadi bandit atau preman aja. Bakalan makin runyam. ::doh::

Tapi setidaknya, sampe saat ini saya masih percaya bahwa keberadaan pengusaha dan buruh yg baik itu jumlahnya masih jauh lebih banyak dibandingan jumlah para "bandit dan preman". :)

Sayangnya, menurutku, sebaliknya justru adanya di pihak ketiga (birokrat n aparat). Saya justru pesimistis. Boro2 mikirin nasib buruh dan pengusaha, perut mereka sendirilah yg pertama mereka pikirin. Toh mereka ndak dirugikan kok dgn demo2 buruh, itu malah bisa dipakai bargaining untuk minta jatah setoran lebih dr para pengusaha. ::doh::

Btw ide Ahok boleh juga tuh.

:ngopi:

---------- Post Merged at 04:29 PM ----------

Kalo menurutku, CMIIW soale saya ndak pegang data, persoalan yg terjadi saat ini yg lebih urgent untuk dibenahi sebenarnya bukan soal UMP.

Pertama adalah persoalan gap antar jenjang, perbedaan gaji antara jenjang atas (manajerial) dgn jenjang bawah (buruh pelaksana) menurutku saat ini sangat njomplang. Ini berlaku bukan hanya untuk buruh pabrik, tapi juga buruh kantor. Belum lagi kalo mau membandingkan gap antara "buruh lokal" vs "buruh bule".

Kedua adalah persoalan jaminan dan tunjangan (kesehatan, hari tua, dll). Ini yg, secara umum, membedakan antara buruh pabrik dgn buruh kantor. Buruh pabrik nasibnya cenderung lebih mengenaskan dlm faktor ini.

Itu menurutku yg mesti lebih dikedepankan, bukan soal UMP. Setidaknya, terlihat dr pro-kontra perdebatan di trit ini antara "buruh Cakung" vs "buruh Sudirman".

Dan bukankah UMP itu juga berlaku untuk semua pekerja termasuk "buruh Sudirman"? So kenapa mesti ribut? ::doh::

:ngopi:

234
03-11-2013, 05:39 PM
Menyangkut ttg inflasi, kenapa pendekatannya ndak dibalik? Setidaknya ini udah banyak dilakukan oleh beberapa perusahaan dimana setiap awal tahun mereka selalu menaikkan gaji karyawannya dgn berpatokan angka inflasi thn sebelumnya. Tentu saja tidak harus sama prosentasenya, biasanya sih keenaikannya masih dibawah angka inflasi berjalan.

Setidaknya itu akan lebih terukur dibandingkan pake parameter KHL yg relatif abu2 bisa di-main2in, dr mulai kebutuhan transport, makan sampe melebar ke kulkas, kompor, kipas angin, ntar lama2 bisa ke home theater dll. KHL memang perlu ditetapkan, tapi itu untuk di awal aja ndak perlu tiap tahun diotak-atik, ato mungkin perlu sekali2 ditinjau ulang tapi bukan mesti tiap tahun diributin.

:ngopi:

BundaNa
03-11-2013, 07:45 PM
Ronggolawe: setelah 20 tahunan baru sanggup NYICIL (masih nyicil) mobil dan ya sekolah pake duit...daripada dia foya2 ya mestinya mikir masa depannya...Mau enak? Usaha dong, tingkatkan standart kerjamu!

Ronggolawe
03-11-2013, 07:49 PM
lhaa itu nyicil mobil yang jelas lebih mahal dari Kawa
saki 250cc... bisa 3-4 kali lipat :)

Buruh mau nyicil mobil? DP nya saja ngga mungkin
bisa dibayar, apalagi dengan regulasi baru :)

AsLan
03-11-2013, 09:02 PM
lhaa itu nyicil mobil yang jelas lebih mahal dari Kawa
saki 250cc... bisa 3-4 kali lipat :)

Buruh mau nyicil mobil? DP nya saja ngga mungkin
bisa dibayar, apalagi dengan regulasi baru :)

kalo gak bisa nyicil mobil jadi gimana ? demo? marah2? ngamuk? nodong?

itsreza
03-11-2013, 09:26 PM
soal inflasi & upah: di dalam ekonomi ada istilah sticky wage dimana respon
perubahan upah lebih kaku dibandingkan perubahan harga barang dan jasa.
upah tumbuh umumnya diatas pertumbuhan inflasi. pertumbuhan upah ini
memang dapat mendorong inflasi, tapi tidak terlalu besar karena inflasi juga
dipengaruhi faktor-faktor lainnya. apakah kenaikan upah percuma karena
tergerus inflasi? bisa jadi, tapi pasti buruh lebih menyukai perubahan nominal
upah dibandingkan kenaikan upah mereka secara riil.

AsLan
03-11-2013, 09:39 PM
skenario yg lebih dahsyat menaikkan inflasi:
misalnya gaji buruh dinaikkan 50% lalu banyak perusahaan tutup atau pindah, produksi barang nasional anjlok. harga melonjak karena perubahan keseimbangan suply demand.

yg kayak gini kan gak dihitung oleh "para ahli ekonomi"

itsreza
03-11-2013, 09:55 PM
^^
LOL, perubahan biaya pasti diperhitungkan, ga sesederhana itu juga,
tapi gpp skenarionya dilanjut, biar rame ;D

tuscany
03-11-2013, 10:16 PM
Skenario lanjutan: Pabrik pada relokasi ke tempat lain dan Jakarta lebih tenang karena penduduknya berkurang. Yang dipecat pada balik kampung dan membangun daerahnya masing2. The end.

ancuur
03-11-2013, 10:21 PM
demo ini berbau politik menjelang pemilu 2014 :ngopi:

Ronggolawe
03-11-2013, 10:33 PM
Skenario lanjutan: Pabrik pada relokasi ke tempat lain dan Jakarta lebih tenang karena penduduknya berkurang. Yang dipecat pada balik kampung dan membangun daerahnya masing2. The end.

relokasi pabrik itu ancaman basi.. dari tahun 1990an
sampai sekarang jumlah buruh di jabodetabek selalu
meningkat setiap tahunnya :)

BundaNa
03-11-2013, 10:36 PM
demo ini berbau politik menjelang pemilu 2014 :ngopi:

ketua KSPInya nyaleg, makanya menggalang massa lewat demo::hohoho::

ancuur
04-11-2013, 12:03 AM
negara ini sekarang dah gak sehat...
polisi perwira telanjang unjukin barangnya, suwami istri nyabu, sekertaris bugil, anaknya tabrak lari ::doh:::iamdead:

kandalf
04-11-2013, 11:16 AM
kesimpulan gw setelah ribut di status FB teman, ma
ka menjadi buruh itu harus:
1. Tidak boleh memiliki motor.
2. Ngekost/ngontrak harus di sekitaran Pabriknya
3. Ngga boleh rekreasi

ini sih sama saja dengan Kamp Konsentrasi era Modern

Gue setuju gaji 3.7 minimal untuk buruh tetapi tidak untuk alasan cicil motor dan nge-kost mahal serta rekreasi mahal.
Jelas ada yang salah dengan kota ini kalau:
1. warganya merasa motor adalah kebutuhan utama yang harus dipenuhi;
2. warga merasa sebuah daerah tidak layak untuk tempat tinggalnya, walaupun daerah itu berada dekat dengan tempat kerjanya;
3. warga merasa harus pergi ke tempat jauh, mengeluarkan uang banyak untuk rekreasi;

Kalau alasan nuntut gaji tinggi karena hal itu,
berarti kota ini sudah tidak layak untuk hidup biar gaji dinaikkan setinggi apapun.

---------- Post Merged at 12:16 PM ----------

Ngomong2, sampai sekarang gue belum bisa mencicil motor dan gaji gue (termasuk bonusnya) di bawah 10 juta.
Iya, gue pernah punya kesempatan di atas 10 juta tetapi tawaran itu gue tolak.

Jadi jujur saja, gue agak sakit hati dengan 'motor-motor' bagus yang dicicil. Ingat, dicicil, bukan warisan orang tua motor-motor bagusnya.
Dan gue bingung, gue aja bingung untuk alokasi duit buat kehidupan gue dan anak gue padahal gaji gue di atas mereka, kok bisa mereka mencicil motor bagus?

Dan jujur,
gue pernah mendanai bini orang yang suaminya cuma perduli cicilan motor. Jadi urusan 'motor' itu termasuk sensitif buat gue.

Ronggolawe
04-11-2013, 11:31 AM
kekeke.... gaji loe dibawah 10jt, diatas 5jt kan?

itu sih bisa buat mencicil mobil Agya' bro :)




Gue setuju gaji 3.7 minimal untuk buruh tetapi tidak untuk alasan cicil motor dan nge-kost mahal serta rekreasi mahal.
Jelas ada yang salah dengan kota ini kalau:
1. warganya merasa motor adalah kebutuhan utama yang harus dipenuhi;
2. warga merasa sebuah daerah tidak layak untuk tempat tinggalnya, walaupun daerah itu berada dekat dengan tempat kerjanya;
3. warga merasa harus pergi ke tempat jauh, mengeluarkan uang banyak untuk rekreasi;

Kalau alasan nuntut gaji tinggi karena hal itu,
berarti kota ini sudah tidak layak untuk hidup biar gaji dinaikkan setinggi apapun.
loe cuma baca kesimpulannya, Bro... coba deh
loe baca lagi diskusinya di status @Iknim :)

AsLan
04-11-2013, 01:02 PM
Tergantung tanggungan juga.

Kalo negara bisa menjamin kesehatan gratis dan sekolah gratis, juga transportasi murah dan perumahan sederhana yg terjangkau, gaji gak usah terlalu besar juga cukup.

Di kota2 besar diluar negri banyak yg gak punya motor/mobil tapi hidupnya nyaman.

ancuur
04-11-2013, 03:25 PM
Dan jujur,
gue pernah mendanai bini orang yang suaminya cuma perduli cicilan motor. Jadi urusan 'motor' itu termasuk sensitif buat gue.

kandalf mendanai tanpa imbalan ? ::oops::

serendipity
04-11-2013, 03:46 PM
Wah hebat amat buruh pake lamborgini.. Berarti bisa bayar pajak barang mewah donk yah ;D

Yah untuk bisa jadi ' buruh' yg punya lamborgini disana tentunya harus punya pendidikan yg ga dimiliki kebanyakan buruh di Indo.

Gw pernah baca sistem bagi hasil dr perusahaan dengan cara menawarkan saham ke karyawan. Dengan gt mereka punya sense of belonging. Gak sekedar kerja pake otot aja, tp jg ada pemikirannya. Tapi setau gw itu berlaku buat karyawan yg kerja di belakang meja. Caranya dg sistem bagi hasil dan bonus saham. Adanya insentif pajak, byk perusahaan yg mengikutsertakan karyawannya dalam reksadana. Contohnya.johnson n johnson, pepsico. ;D
Entahlah apa ini yg dimaksud buruh sama penulis di kompasiana

choodee
04-11-2013, 03:55 PM
Gimana coba rasanya kalo pembantu di rumah minta naek gaji dengan alasan pengen nyicil motor mahal %heh trus ngomong itu kan hak saya punya motor ninja %heh

Gaji 10jutaan gak nyicil mobil wajar, kali emang dia jangka panjang pengen nyicil rumah misalnya.

Gaji 2juta nyicil mobil yaaa bagi logika gw ga wajar, itu namanya besar pasak drpd tiang.

Begitupula gaji di bawah 2 juta tapi punya anak di atas 5 dan masih terus produksi.

Komisi dengan menawarkan saham emang udah banyak kok tuh, tp keknya ga sampe buruh kasarnya juga sih ya seren, itu paling yg dapat supervisor ke atas lah ;D

itsreza
04-11-2013, 04:10 PM
karena jauh dari wajar, besar pasak daripada tiang
maka itu buruh minta upah nominal lebih dari 2jt ;)

ancuur
04-11-2013, 04:22 PM
ah demo titipan ya susah... yg kasihan para pengusaha
sebenernya para calon presiden klo mrk serius harus ikut
diskusi sama pemerintah sby, krna klo mrk terpilih dilema
juga buat mrk (klo terpilih jd presiden)..

pastinya beban bagi presiden masa depan krna pastinya
akan menjadi bumerang buat mrk.. jgn2 para pengusaha
akan hengkang usaha di indonesia... kapok dah :ngopi:

tuscany
04-11-2013, 04:51 PM
relokasi pabrik itu ancaman basi.. dari tahun 1990an
sampai sekarang jumlah buruh di jabodetabek selalu
meningkat setiap tahunnya :)

Siapa yang jamin masa lalu bakal sama dengan masa depan?
Lagian gue ngomong soal skenario yang terjadi, bukan yang berbentuk ancaman. Namanya juga skenario -_-

Emang bener itu ketua KSPInya nyaleg? ikut partai apa ya?

Ronggolawe
04-11-2013, 05:08 PM
itu menjadi ancaman, karena Sofyan Wanandi seba
gai ketua APINDO sering mengeluarkan argumen ter
sebut :)

dalam debat di TV awal tahun ini, ketika skenario
pemindahan pabrik ini disampaikan oleh kelompok
pengusaha, aktivis buruh membeberkan fakta bah
wa sejak tahun 1990 sampai sekarang, jumlah bu
ruh setiap tahun selalu meningkat, sebanding de
ngan pertumbuhan penduduk Jabodetabek.

Perusahaan-perusahan padat karya (mengandalkan
otot buruh) yang menyingkir (entah keluar negeri a
tau keluar jabodetabek) kemudian disubstitusi oleh
perusahaan-perusahaan yang lebih padat modal dan
padat teknologi, sehingga tetap menyerap tenaga
kerja.

ini mengindikasikan bahwa buruh bukanlah tenaga
kerja tanpa skil, karena ternyata dapat diserap oleh
industri padat modal dan padat teknologi. Jadi dalam
20 tahun terakhir tidak hanya UMP/UMR/UMK yang
naik, jumlah investasi pun meningkat, dan jumlah te
naga kerja pun meningkat.

Ujung-ujungnya, demo buruh dianggap miring karena
anarkis (lah, di Indonesia demo mana yang bebas dari
anarkisme? PKS doang kali ya) atau karena ternya
ta ada buruh yang datang demo bawa ninja250, lah
emangnya buruh yang lebih senior dengan THP 5jt ngga
boleh memperjuangkan nasib juniornya yang masih cupu?

Atau karena ketua-ketua KSPI punya mobil mewah?

dinegeri ini, guru, ustadz, buruh, aktivis harus kere baru
dipercaya :)

noodles maniac
04-11-2013, 06:47 PM
Bukannya gw bermaksud membela kaum pengusaha atau tidak setuju dengan kenaikan upah buruh, tapi emang harus ada semacam konsensus lah. Solusi yang win-win solution. Buruh minta gaji yang layak -menurut persepsi buruh-, tapi di satu sisi para pemilik usaha juga keberatan dengan itu. Cari kerjaan tuh susah tauk, udah gitu negara ini juga tampaknya juga lagi berusaha ngembangin iklim usaha yang positif dengan harapan bisa menimbulkan banyak lahan pekerjaan baru. Kalo ujug-ujug tuntutan upah buruh sedemikian besar -menurut persepsi pemilik usaha- maka iklim positif usaha itu ya susah berkembang, lahan pekerjaan pun makin susah. Menurut gw lho ya :ngopi:


atau karena ternya
ta ada buruh yang datang demo bawa ninja250, lah
emangnya buruh yang lebih senior dengan THP 5jt ngga
boleh memperjuangkan nasib juniornya yang masih cupu?

Buruh yang lebih senior dan bergaji besar boleh-boleh aja ikut berdemo, bagus banget itu, namanya solidaritas :) tapi ya ada etikanya juga lah, masa' mo demo kenaikan upah pake bawa motor Ninja 250R? gak konvoi mobil Ferrari sekalian? orang awam -termasup gw- mikirnya pasti macem-macem. Spontan aja pasti akan muncul pemikiran "udah kaya tapi masih minta gaji gede". Bisa bikin rasa jealous. Itu fakta lho -_-

BundaNa
04-11-2013, 07:44 PM
kalau mobil mewahnya samope 3 biji, apa bedanya dia sama pengusaha...punya perusahaan outsourching lagi 3 biji...lha katanya memperjuangkan nasib buruh, tapi punya usaha outsourching, berarti dia mengiyakan OS yang katanya sedang diperjuangkan buat dihapus? logikanya dimane?

itu buruh yang nyicil kawaski bukan buruh senior, why? karena dia ngaku gajinya 2,5jeti sebulan...kalau upah minimum buruh baru 2,2 juta, brarti dia udah naik 300rebu, paling maksimal kisaran 5 tahunan baru kerja...itu dianggap senior?

Dia masih lajang, cicilan ninja kawasaki itu sejuta dua ratus sebulan. Kalau otaknya dipake yang bener, mending dia kredit supra yang harganya kisaran 500rb/bln, yang 700rebu bisa dia pake buat sekolah kalau dia mau

Masak orang begini, dibelain, dibilang buruh gak boleh punya ini itu

Nyatanya dia emang ga bisa melihat urgen duit itu mau diapain...yang penting punya alat transportasi kan? cari dong yang gak menyekik leher kreditnya

Masing2 belajar prioritas lah, itu presiden KSPI juga awalnya buruh, tapi otaknya dipake, sekolah deh dia sambil kerja sebagai buruh, bisa tuh...sekarang jadi otaknya demo. Kalaau presiden KSPI niatnya tulus bantu junior2nya, ajarin dong juniornya buat menyisihkan duit buat sekolah lagi

Lebih bagus lagi dorong perusahaan bisa kasih kredit lunak buat pegawai OS yang kepengen sekolah dengan ikatan kontrak.

Di kantor tante gwe, segala Cleaning Service, OB, Driver, Security sama Resepsionis yang masih lajang ditawari kredit lunak buat melanjutkan sekolah, begitu lulus jadi sarjana, bisa tuh apply dengan ijazah terbaru dan rata2 ya jadi meningkat jadi staff. Mereka gak ngeluh dengan upah yang kisarannya 2,5 jeti. Buat transportasi juga kantor kasih kredit lunak, motor udah dibayar cash sama kantor, karyawan yang ambil kredit lunak ke kantor.

Nah dorong tuh perusahaan berbuat yang begitu sama karyawan OS, bukan geger aja minta naik upah, sedang harga kebutuhan terus naik, ya minta naik upah mulu...kapan nik kelasnya kalau kepalanya cuma sebatas minta upah nambah tapi ga nambah wawasan sama skill -_-