E = mc˛
29-04-2011, 08:16 PM
http://image.tempointeraktif.com/?id=73688&width=274
TEMPO Interaktif, Jakarta - Lapangan luas di pegunungan di California Utara itu seperti meja raksasa dengan piring-piring besar di atasnya. Tapi, mereka bukan piring. Mereka adalah pemancar radio dan teleskop yang bertahun-tahun dipakai untuk menantikan panggilan atau sinyal dari kehidupan lain di antara bintang-bintang di langit.
Sayang, sebentar lagi "piring-piring" di Allen Telecope Array itu tak bisa "mendengar" lagi. Pemerintah telah mengurangi bujet untuk kegiatan kontak dengan alien di luar angkasa dan peneliti di sana akhirnya memutuskan untuk berhenti.
Ahli astronomi di SETI Institute mengatakan penutupan Allen terpaksa dilakukan. "Ada sejumlah tanda-tanda yang menjanjikan," kata Seth Shostak, astronom senior di institut itu. "Kita terpaksa kehilangan instrumen terbaik untuk memantau target yang lebih baik itu."
Padahal, peneliti di sana sedang mempersiapkan penelitian lanjutan untuk mencari planet-planet baru. Sebanyak 50 sampai 60 dari planet itu berada pada jarak yang tepat dari bintang-bintang sehingga temperaturnya memungkinkan untuk didiami manusia.
Sebanyak 42 piringan di Allen telah memindai luar angkasa sejak 2007 dan menantikan sinyal dari alien. Di samping itu, mereka dipakai juga untuk penelitian struktur dan asal mula alam semesta ini.
Chief Executive SETI Institut, Tom Pierson, dalam kiriman email kepada para donor pekan lalu mengatakan bahwa University of California, Berkeley, tak punya uang lagi untuk mengoperasikan piringan itu. "Sayangnya, bujet pemerintah juga sangat sulit, solusi baru harus segera ditemukan," kata Pierson.
Piringan di Allen dibangun oleh SETI dan UC Berkeley dengan bantuan donasi sebesar US$ 30 juta dari salah satu pendiri Microsoft, Paul Allen. Operasional piringan itu membutuhkan anggaran US$ 1,5 juta per tahun. Sebagian besar biayanya untuk membayar staf yang terdiri dari delapan sampai sepuluh peneliti dan teknisi.
Tambahan US$ 1 juta per tahun diperlukan untuk mengumpulkan data dan menariknya dari piringan.
Masalahnya, Paul G. Allen Family Foundation, yayasan filantropi milik Allen tak punya rencana untuk mengucurkan dana tambahan ke fasilitas itu. Adapun institut itu berharap Angkatan Udara Amerika Serikat bisa memanfaatkan piringan itu dan menyumbang dana.
SETI Institute didirikan pada 1984 dan menerima pendanaan dari NASA, yayasan National Science Foundation dan beberapa program federal serta yayasan pribadi. Selain mendirikan piringan pelacak tadi, institut ini masih memiliki proyek lain seperti pengembangan piranti lunak dan tool untuk mencari kehidupan lain di ruang angkasa.
Meski Allen Telescope Array ditutup, pencarian E.T. akan terus dilakukan di teleskop lain seperti di Arecibo di Puerto Rico. Masalahnya, teleskop di sini hanya bisa memantau satu lokasi di ruang angkasa hanya dua pekan setahun. Sementara, di Allen, pemantauan bisa dilakukan bertahun-tahun.
TEMPO Interaktif, Jakarta - Lapangan luas di pegunungan di California Utara itu seperti meja raksasa dengan piring-piring besar di atasnya. Tapi, mereka bukan piring. Mereka adalah pemancar radio dan teleskop yang bertahun-tahun dipakai untuk menantikan panggilan atau sinyal dari kehidupan lain di antara bintang-bintang di langit.
Sayang, sebentar lagi "piring-piring" di Allen Telecope Array itu tak bisa "mendengar" lagi. Pemerintah telah mengurangi bujet untuk kegiatan kontak dengan alien di luar angkasa dan peneliti di sana akhirnya memutuskan untuk berhenti.
Ahli astronomi di SETI Institute mengatakan penutupan Allen terpaksa dilakukan. "Ada sejumlah tanda-tanda yang menjanjikan," kata Seth Shostak, astronom senior di institut itu. "Kita terpaksa kehilangan instrumen terbaik untuk memantau target yang lebih baik itu."
Padahal, peneliti di sana sedang mempersiapkan penelitian lanjutan untuk mencari planet-planet baru. Sebanyak 50 sampai 60 dari planet itu berada pada jarak yang tepat dari bintang-bintang sehingga temperaturnya memungkinkan untuk didiami manusia.
Sebanyak 42 piringan di Allen telah memindai luar angkasa sejak 2007 dan menantikan sinyal dari alien. Di samping itu, mereka dipakai juga untuk penelitian struktur dan asal mula alam semesta ini.
Chief Executive SETI Institut, Tom Pierson, dalam kiriman email kepada para donor pekan lalu mengatakan bahwa University of California, Berkeley, tak punya uang lagi untuk mengoperasikan piringan itu. "Sayangnya, bujet pemerintah juga sangat sulit, solusi baru harus segera ditemukan," kata Pierson.
Piringan di Allen dibangun oleh SETI dan UC Berkeley dengan bantuan donasi sebesar US$ 30 juta dari salah satu pendiri Microsoft, Paul Allen. Operasional piringan itu membutuhkan anggaran US$ 1,5 juta per tahun. Sebagian besar biayanya untuk membayar staf yang terdiri dari delapan sampai sepuluh peneliti dan teknisi.
Tambahan US$ 1 juta per tahun diperlukan untuk mengumpulkan data dan menariknya dari piringan.
Masalahnya, Paul G. Allen Family Foundation, yayasan filantropi milik Allen tak punya rencana untuk mengucurkan dana tambahan ke fasilitas itu. Adapun institut itu berharap Angkatan Udara Amerika Serikat bisa memanfaatkan piringan itu dan menyumbang dana.
SETI Institute didirikan pada 1984 dan menerima pendanaan dari NASA, yayasan National Science Foundation dan beberapa program federal serta yayasan pribadi. Selain mendirikan piringan pelacak tadi, institut ini masih memiliki proyek lain seperti pengembangan piranti lunak dan tool untuk mencari kehidupan lain di ruang angkasa.
Meski Allen Telescope Array ditutup, pencarian E.T. akan terus dilakukan di teleskop lain seperti di Arecibo di Puerto Rico. Masalahnya, teleskop di sini hanya bisa memantau satu lokasi di ruang angkasa hanya dua pekan setahun. Sementara, di Allen, pemantauan bisa dilakukan bertahun-tahun.