PDA

View Full Version : Lahir prematur, kepala bayi putus ditarik dokter



ancuur
29-09-2013, 10:34 PM
http://cdn.sindonews.com/dynamic/content/2013/09/28/25/788429/U4Yx1RQJmb.jpg?w=300

Sindonews.com - Seorang bayi di Kabupaten
Pinrang, Sulawesi Selatan, lahir secara prematur dgn
kondisi menyedihkan. Tangan dan kepalanya putus,
diduga saat ditarik dokter ketika melakukan proses
persalinan.

Melihat bayi malang tersebut, ibunda bayi Nurwahidah
(20) syok berat. Dia trauma dan terkulai lemah di ruang
Azoka Rumah Sakit Umum Lasinrang, Pinrang. Dia pun
enggan di temui oleh sejumlah wartawan.

Kondisi ekonomi keluarga Ibu Nurwahida ini tergolong
pas2an. Melihat kondisi itu, pihak keluarga yg merasa
prihatin mendatangi korban. Sayangnya pihak keluarga
pun tdk mampu berbuat banyak dan terlihat pasrah.

Mereka menyerahkan persolan ini kepada pihak rumah
sakit yg justru memilih diam. Saat dilakukan konfirmasi,
pihak rumah sakit seolah-olah tidak ingin ambil risiko dan
berkesan menutup-nutupi peristiwa yang dialami oleh
pasiennya kurang mampu itu.

Hingga kini, tidak ada satu pun pihak rumah sakit yang
mau angkat bicara terkait peristiwa ini. Smentara pihak
kepolisian yg mengetahui adanya kejadian itu, masih me-
ngumpulkan data2 dari pihak keluarga korban. sambel (http://daerah.sindonews.com/read/2013/09/28/25/788429/lahir-prematur-kepala-bayi-putus-ditarik-dokter)

eve
29-09-2013, 10:46 PM
Muga2 tuh dokter kena hukuman setimpal. Biar dia sadar bahwa itu bayi manusia, bukan boneka kea yang biasanya dia pake di praktek... Goblok

lily
30-09-2013, 10:52 AM
kasian...

mengandung 9 bulan , baby nya meninggal sia - sia.

semoga dokternya dihukum sesuai perbuatannya.

BundaNa
30-09-2013, 10:58 AM
Itu gimana bisa kepala bayi putus? gimana nariknya? Ya ampun...*speechless

surjadi05
30-09-2013, 01:36 PM
duh siyallll, jadi nyesel masuk tret ini ::arg!::::arg!::

GiKu
30-09-2013, 01:42 PM
seperti umumnya situs berita, beritanya gak komplit

berapa bulan usia bayi
kenapa harus lahir prematur

cherryerichan
30-09-2013, 05:07 PM
klo g salah prematur babynya. dari dlm perut udah g bernyawa. belum ngecek lagi.

---------- Post Merged at 04:06 PM ----------

klo g salah prematur babynya. dari dlm perut udah g bernyawa. belum ngecek lagi.

---------- Post Merged at 04:06 PM ----------

Kepala
Keluar
di
Puskesmas,
Badan
di
Atas
Kapal
Ikan
Bayi
yang
dilahirkan
Mardiana
alias
Dayang
(23)
warga
Kecamatan
Tambelan,
Kabupaten
Bintan
lahir
tak
sempurna,
di
Puskesmas
setempat,
Kamis
(18/8).
Kepalanya
keluar
terlebih
dahulu,
beberapa
saat
kemudian
badannya
menyusul
dalam kondisi terpisah.
Kepala bayi keluar saat proses persalinan di
Puskesmas, sementara bagian badan baru bisa
keluar dari rahim istri Adha Liantara, seorang
honorer Kecamatan Tambelan, ketika ia berada
di atas kapal pompong dalam perjalanan saat
dirujuk dari Puskesmas Tambelan ke salah satu
rumah sakit di Kalimantan Barat.
Badan bayi yang masih belum sempurna itu
lahir sekitar 9 jam setelah kepalanya keluar di
ruang persalinan Puskesmas pada pukul 10.00
WIB. Di bagian leher anak pertama dari
Mardiana ini terlihat luka robek hingga
membuat kepalanya terpisah dari badan.
Diperkirakan kepalanya putus karena kondisi
leher sudah membusuk karena bayi diprediksi
sudah meninggal selama dua hingga hari
sebelum melahirkan.
Kontan saja peristiwa ini menjadi perhatian
pejabat di kecamatan Tambelan yang beberapa
saat kemudian Camat dan Kapolseknya langsung
tiba ke Puskesmas untuk melihat langsung
kejadian ini.
Bupati Bintan Ansar Ahmad yang mengetahui
informasi itu pada Kamis malam, langsung
memanggil Kepala Dinas Kesehatan Bintan, Pudji
Basuki untuk mengecek hal itu via telpon
seluler. Pasalnya, untuk menuju Tambelan
hanya bisa ditempuh dengan perjalanan laut
yang membutuhkan waktu sekitar 21 jam dari
ibu kota Kabupaten Bintan.
“Konfirmasi langsung saja dengan dengan kepala
Puskesmas, ya. Supaya tidak simpang siur,” ujar
Ansar Ahmad yang didampingi Kadinkes Bintan
kepada Tanjungpinangpos, sambil menyerahkan
ponsel yang sudah terhubung ke Tambelan.
Pihak Puskemas Tambelan memilih merujuk
Mardiana ke Kalimantan karena jarak antara
Tembelan ke Kalimantan bisa ditempuh sekitar
8 jam pelayaran laut. Kepala Puskesmas
Tambelan, Muzamir menjelaskan bayi itu
memang sudah meninggal sejak masih dalam
kandungan. Saat di dalam kandungan bayi
sudah tidak bisa diselamatkan. Bentuk
kepalanya seperti kembar siam dan bobotnya
cukup besar.
“Setelah kepalanya keluar dan terputus, kami
berupaya merujuk ibu bayinya ke rumah sakit
di Kalimantan, karena bagian badannya belum
juga keluar,” katanya. Lama perjalanan sekitar
lima jam. “Saat dirujuk, dia didampingi oleh dua
bidan senior di Puskesmas. Ternyata di
perjalanan itu badan bayi keluar dari kandungan
hingga mereka balik lagi ke Puskesmas
Tambelan,” jelasnya.
Penyatuan ini dilakukan meski harus
membongkar kembali kepala bayi yang sudah
dikubur terlebih dahulu di pemakaman umum
Kampung Batu Lepuk. Setelah disatukan baru
dikuburkan ulang.
Kondisi bagian badan bayi, jelas Muzamir, masih
berupa gumpalan daging karena usianya di
kandungan masih muda. “Kedua tangan dan
kakinya lengkap, hanya saja belum utuh
bentuknya karena masih berupa bakal tangan
dan kaki. Setibanya di Puskesmas dua bagian
tubuh terpotong tadi disatukan dan bobotnya 4
kilogram,” imbuhnya.
Sementara itu, kepala Dinas Kesehatan Bintan
Pudji bazuki menampik kalau ada kelalaian
dalam persalinan itu. Ia menceritakan ulang apa
yang disampaikan Muzamir. “Awalnya pasien
datang mengeluhkan masalah kandungannya
dengan memanggil bidan ke rumahnya sekitar
pukul 04.00 WIB Kamis pagi. Lantas, bidan
merujuk ke rumah sakit karena ada kelainan
dengan kehamilan Mardiana. Awalnya, pihak
Puskesmas berupaya agar bayi itu tidak lahir
saat itu karena masih prematur,” kata Puji.
Hanya saja, sekitar pukul 09.00 WIB bagian
kepalanya sudah keluar hingga 6 centimeter.
Dan setelah diberi obat anti biotik dan obat
kontraksi janin, akhirnya kepala bayi semakin
keluar. ‘’Saat ditarik oleh bidan yang membantu
persalinan kepalanya putus dan badannya
tertinggal di dalam. Putusnya dugaan karena
lehernya sudah membusuk. Sementara bentuk
bagian badannya yang membengkak hingga
bobotnya mencapai 4 kilo. Padahal untuk jain
usia 5 bulan, idealnya beratnya cuma 1,2
kilogram,’’ ucapnya.
Menurut Kadinskes, kondisi kesehatan Mardiana
mulai pulih dan sudah pulang dari perawatan
Puskesmas. Pudji sendiri mengakui keterbatasan
peralatan di Puskesmas Tambelan. “Belum
memiliki alat untuk USG serta tidak ada dokter
kandungan. Peralatan USG baru kita anggarkan
tahun ini. Kasus kematian bayi di kandungan
yang terjadi di wilayah Kabupaten Bintan pada
tahun 2010 ada 8 kali, sementara hingga bulan
Agustus 2011 mencapai 13 kasus.(ZAKMI –

---------- Post Merged at 04:07 PM ----------

link poto

http://tanjungpinangpos.co.id/2011/08/22529/bayi-lahir-leher-putus.html

BundaNa
30-09-2013, 07:05 PM
masak sih karena sudah ga bernyawa di dalam perut makanya kepalanya terputus?

Saya pernah lho bayi meninggal di dalam rahim, tapi bisa lahir spontan dengan fisik utuh tidak ada yang patah.

Itu kalau prematur mestinya bisa lahir, karena prematur artinya lahir sebelum kondisi fisik dan organ bayi matang dan siap lahir. Karenanya bayi lahir prematur rata2 masuk inkubator untuk menguatkan organnya dulu.

Kalau prematur tapi mati di dalam lahir, kog aneh ya? summon @bradon_heat

Saya kemaren melahirkan sudah bulannya meski maju beberapa hari dari perkiraan. Tapi posisi saya KPD (Ketuban Pecah Dini) karena ketuban pecah tidak dibarengi air ketuban yang langsung banyak, cuma sedikit2 ada rembesan, jadi ga sadar ketubannya habis dan bayi saya keracunan di rahim. Lahir dalam keadaan tidak bernyawa tapi fisiknya komplit. Yang rusak hanya ari2nya

AsLan
30-09-2013, 07:56 PM
jangan terlalu cepat menyalahkan dokter.
gak ada dokter yg bermaksud jahat dan tidak selalu dokter berhasil menolong.

BundaNa
30-09-2013, 08:12 PM
^bukan nyalahin, saya bingung dengan kronologisnya...kalau prematur kog katanya mati dalam perut, berarti bukan prematur, kondisi bayi sudah meninggal di dalam harusnya segera dirujuk ke rumah sakit. Detak jantung masih ada atau enggak dalam perut kan bisa dichek. Kalau yang kerasa cuma kontraksi, bukan detak jantung dan gerakan bayi harusnya puskesmas sudah langsung merujuk ke rumah sakit

Yuki
30-09-2013, 08:33 PM
suster: "ayo cepet tarik bayinya, dok...."
dokter: "......ok"

*pletok*

dokter: ".....ups...."

choodee
30-09-2013, 09:37 PM
^bukan nyalahin, saya bingung dengan kronologisnya...kalau prematur kog katanya mati dalam perut, berarti bukan prematur, kondisi bayi sudah meninggal di dalam harusnya segera dirujuk ke rumah sakit. Detak jantung masih ada atau enggak dalam perut kan bisa dichek. Kalau yang kerasa cuma kontraksi, bukan detak jantung dan gerakan bayi harusnya puskesmas sudah langsung merujuk ke rumah sakit

masih banyak loh orang2 yang ga sadar bayinya udah mati di dalam perut, dan berhari2 kemudian baru taw (setelah periksa), mungkin karena kelamaan dalam perut jadinya cepat membusuk kan, apalagi ini bayinya abnormal gitu, 5 bulan udah 4 kilo, berarti emang bayinya ada kenapa2. masalah leher busuk sih bisa diperiksa ya itu kondisi kepalanya gimana. tapi kalo ngeliat ortunya yang tinggal di kampung yang kemungkinan besar minim peralatan bisa aja nih bayi memang ada kelainan tapi ga sadar, mungkin ga pernah di usg karena ga ada alatnya.

---------- Post Merged at 09:37 PM ----------


^bukan nyalahin, saya bingung dengan kronologisnya...kalau prematur kog katanya mati dalam perut, berarti bukan prematur, kondisi bayi sudah meninggal di dalam harusnya segera dirujuk ke rumah sakit. Detak jantung masih ada atau enggak dalam perut kan bisa dichek. Kalau yang kerasa cuma kontraksi, bukan detak jantung dan gerakan bayi harusnya puskesmas sudah langsung merujuk ke rumah sakit

masih banyak loh orang2 yang ga sadar bayinya udah mati di dalam perut, dan berhari2 kemudian baru taw (setelah periksa), mungkin karena kelamaan dalam perut jadinya cepat membusuk kan, apalagi ini bayinya abnormal gitu, 5 bulan udah 4 kilo, berarti emang bayinya ada kenapa2. masalah leher busuk sih bisa diperiksa ya itu kondisi kepalanya gimana. tapi kalo ngeliat ortunya yang tinggal di kampung yang kemungkinan besar minim peralatan bisa aja nih bayi memang ada kelainan tapi ga sadar, mungkin ga pernah di usg karena ga ada alatnya.

BundaNa
30-09-2013, 10:40 PM
^berhari2 di perut dalam keadaan mati itu membahayakan ibu...*duh dah gak bisa bayangin...kalau 4-5 hari mati, udah ga ada pergerakan...masak emaknya ga sadar? *hamil naomi, tiap naomi ga gerak saya bingung

ancuur
01-10-2013, 02:50 AM
koq kepala dalam kandungan bisa putus... ::doh::
harusnya di caesar, tapi karna ortunya gak punya uang plus
mungkin dokternya bukan specialist caesar.. maka sang bayi
tidak dapat diselamat kah ???

note: klo caesar itu harus ahli bedah kah?? apa dokter biasa bisa??

noodles maniac
01-10-2013, 05:21 AM
Hingga kini, tidak ada satu pun pihak rumah sakit yang
mau angkat bicara terkait peristiwa ini.

Emang udah ngerasa bersalah nih kayaknya... ::takmungkin::

BundaNa
01-10-2013, 06:46 AM
koq kepala dalam kandungan bisa putus... ::doh::
harusnya di caesar, tapi karna ortunya gak punya uang plus
mungkin dokternya bukan specialist caesar.. maka sang bayi
tidak dapat diselamat kah ???

note: klo caesar itu harus ahli bedah kah?? apa dokter biasa bisa??

Dokter kandungan saya bisa bedah caecar om. Dokter kandungan kan harus bisa juga buat steril kandungan (vasektomi dan tubektomi), caesar. Cuma memang ada yang ketika operasi harus didampingi dokter bedah (plus dokter anak)

choodee
01-10-2013, 08:49 AM
^berhari2 di perut dalam keadaan mati itu membahayakan ibu...*duh dah gak bisa bayangin...kalau 4-5 hari mati, udah ga ada pergerakan...masak emaknya ga sadar? *hamil naomi, tiap naomi ga gerak saya bingung

Kakaknya teman saya pernah gitu, berhari2 dalam perut udah meninggal ga sadar. Dikira bayinya ga nendang lagi itu biasa aja ::doh::

Setahu sy caesar itu sama dokter kandungan, tp didampingi dokter bedah, anestesi, anak etc.

Btw ini tkp di puskesmas loh, gw yg tinggal di ibu kota salah satu kalimantan ini aja liat puskesmasnya ngenes, mana ada alat operasi, alat usg ga ada pastinya, apalagi puskesmas daerah pinggiran kalimantan.

surjadi05
01-10-2013, 10:24 AM
ERR itu kejadiannya di tanjungpinang atau pinrang sul- sel sih?::ungg::::ungg::

BundaNa
01-10-2013, 12:05 PM
brarti yang utama adalah bahwa bidan dan dokter kandungan blum bisa mensosialisasikan tentang kehamilan dan juga masalah pra melahirkan. Tentang pentingnya periksa kandungan minimal 4x sepanjang kehamilan dan juga menjaga kesehatan kandungan....