PDA

View Full Version : All About Money



AsLan
27-04-2011, 02:42 PM
Uang adalah Janji Pemerintah.

Pemerintah mencetak uang dan berjanji kepada rakyat bahwa dengan uang tersebut orang bisa membeli barang. (dulu janji ini di jamin dengan emas)

Namun sayang sekali jarang ada pemerintah yg bisa benar2 memegang janjinya dengan teguh.
Misalnya saat ini Pemerintah berjanji bahwa Uang Kertas Rp 10.000 bisa ditukar dengan 1 Kg Beras,
janji ini tak terpenuhi...
Tahun berikutnya Uang Kertas Rp 10.000 hanya mampu untuk membeli 0,8 Kg Beras, tahun berikutnya hanya bisa untuk membeli 0,6 Kg Beras dst...

Seandainya saat ini Rp 10.000 = 1Kg Beras, maka tiap tahun beras tersebut berkurang !

Ini artinya pemerintah sedang "mencuri" dari rakyatnya.

Banyak orang miskin yang kebingungan karena Uang yang mereka pegang itu semakin lama semakin tak berharga, barang2 semakin tak terbeli. Mereka tak sadar bahwa pemerintah sedang membohongi mereka dan terus mencuri dari kantung mereka.
Padahal bagi sebagian besar rakyat miskin, harta kekayaan mereka berupa Uang...

Maka jangan bangga kalau anda memiliki NPWP, jangan bangga kalau anda membayar pajak.
Tak usah pakai NPWP pun semua orang sudah dipaksa menyetor sebagian hasil kerja mereka kepada pemerintah, selama mereka menukar kerja mereka dengan Uang cetakan pemerintah.

Tukang becak dan anak SD pun tak luput menyetor sebagian dari kekayaan mereka kepada pemerintah, karena mereka mengantungi Uang.

indraprime
27-04-2011, 02:44 PM
kop aslan, gw makin miris baca tulisan anda..... sedih rasanya lihat orang2 diatas yang tidak mempunyai perasaan dan hanya mengikuti hawa nafsunya saja :(

AsLan
27-04-2011, 08:17 PM
Minmal, bagi kita yg berpendidikan...
Kita sadar bahwa inflasi selalu mengancam keuangan kita.

Selalu selamatkan sebagian asset kita dalam bentuk lain yg bukan uang

Sebetulnya, masyarakat kelas bawah pun punya kebijaksanaannya sendiri, banyak orang2 tua yg suka menyimpan emas, beli kambing, beli ayam, beli tanah dsb... tapi ya tidak semua sadar akan hal2 semacam ini.

cikosenzki
28-04-2011, 03:57 AM
kalo bos aslan yakin ... emas selalu naik kenapa nga taruh uang anda di FXCM (kalo ribuan dollar di sini aman) / Deutche bank (dianjurkan) kalo lewat di atas 10.000 USD). pasang Leverage 1 :200
wahh kamu bisa mendadak kaya lohh .............

naik 100 point aja dari 1 lot kira kira bisa naik 1000 USD (FXCM) 1 lot itu sekitar 50 USD tuk marginnnya.percayalah komoditas nga ada yng mudah ...........


(iblis berbicara)....

ndableg
28-04-2011, 04:36 AM
Uang adalah Janji Pemerintah.

Pemerintah mencetak uang dan berjanji kepada rakyat bahwa dengan uang tersebut orang bisa membeli barang. (dulu janji ini di jamin dengan emas)

Kayaknya kurang tepat kata2 ini lan. Pemerintah ga bisa seenaknya mencetak uang.

Utk mencetak uang itu musti ada dasarnya/nilainya. Uang yg dicetak biasanya berasal dari suntikan dana para pemilik dana. Biasanya dalam bentuk surat2 berharga, misalnya senilai 2 milyar dollar sumbangan IMF, yg kemudian dipecah2 jadi uang kecil2. Pemerintah menyebarkan uang fiat dgn harapan uang tersebut berputar di pasar dan menghasilkan produksi yg bisa dijual shg mendatangkan income.


Namun sayang sekali jarang ada pemerintah yg bisa benar2 memegang janjinya dengan teguh.

Bukan ga bisa megang janji, tapi emang salah sasaran terus.
Coba bayangkan. Indonesia dapet pinjaman uang dari luar negeri, lalu uang tersebut digunakan buat ngimpor alias beli dari negara lain. Di mana letak produktipnya? Yg ada kita ketiban hutang.

Hanya saja bukan salah pemerintah indonesia juga sih kalo indonesia pake sistem ini. Cetak uang based on hutang.

BTW, ini sptnya lebih cocok di poleksosbud ya lan?

AsLan
28-04-2011, 09:04 AM
Jimbaran - Defisit anggaran kebijakan Bank Indonesia (BI) dalam Anggaran Tahunan Bank Indonesia (ATBI) 2011 sebesar Rp 49 triliun merupakan hal yang biasa. Bank sentral menyatakan sebagai otoritas moneter tidak bisa bangkrut karena dapat mencetak uang sebanyak-banyaknya.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah mengatakan apa yang harus dilakukan oleh bank sentral adalah menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, sehingga defisit yang terjadi adalah hal yang lumrah dilakukan sebuah otoritas moneter.

"Bank sentral sebenarnya tidak bisa bangkrut, kita bisa mencetak uang. Yang namanya bank sentral itu ketika dimulai dari nol itu adalah memang mencetak uang," ujar Halim.

Ia menyampaikan hal itu ketika ditemui disela acara South East Asia Central Banks (Seacen)-Seminar yang bertemakan "Optimal Central Banking For Financial Stability", di Hotel Intercontinental, Jimbaran, Bali, Jumat (10/12/2010).

Menurutnya, yang dilakukan bank sentral saat ini adalah semata-mata adalah mengendalikan ekses likuiditas yang tengah membanjir. Oleh sebab itu, lanjut Halim, bank sentral menerbitkan surat utang yang ongkos moneternya harus ditanggung lebih besar.

"Itu memang yang dilakukan Bank Indonesia demi kepentingan stabilisasi untuk kepentingan pertumbuhan. Kondisi sekarang karena Bank Indonesianya itu aktif mengupayakan agar ekses likuiditas tidak berlebih, supaya tidak kemana-mana. Kalau kita lepas, uang beredar bisa banyak sekali. Ini juga merupakan stabilisasi, stabilitas sebagai prasyarat pembangunan yang berkelanjutan. Tentu ada biayanya," paparnya.

Ia mengharapkan, jika kedepan kondisi ekonomi membaik maka ekses likuiditas yang diserap BI bisa dilepas perlahan. Sehingga ekses tersebut dapat digunakan untuk mendorong perekonomian.

"Sementara ini kalau belum, kita terpaksa nyedot dulu. BI tidak ada yang nyuruh seperti ini, ini demi kepentingan stabilitas mandat kita," tuturnya.

Halim menegaskan, defisit yang terjadi saat ini sangat baik karena dalam rangka menjaga stabilitas moneter dan ekonomi yang keseluruhan. "Ini defisit baik, bukan karena BI boros," tegasnya.

BI sendiri, sambung Halim, telah bersiap mendapatkan kerugian yang besar akibat melakukan stabilisasi untuk mengurangi dampak negatif dari capital inflow yang membanjiri Indonesia. Seiring dengan meningkatnya tekanan capital inflow tersebut Halim mengatakan BI akan menerbitkan instrumen-instrumen guna menahan hot money tersebut.

"Akan ada instrumen-instrumen lain yang menyusul seperti kebijakan untuk menaikkan GWM valas," ujarnya.

Dikatakan Halim, defisit ini terjadi juga di beberapa Bank sentral seperti Chili yang juga mengalami defisit selama 10 tahun. Namun defisit bank sentral itu ternyata tidak mempengaruhi kondisi perekonomian negara tersebut.

"Dan itu tidak ada masalah, ekonominya naik terus. Bank sentral banyak yang kena krisis defisit," tuturnya.

Yang pasti, Halim menegaskan kebijakan yang diambil bank sentral tidak semata-mata hanya mempertimbangkan defisit dari bank sentral. BI juga harus memikirkan kepentingan yang lebih luas dalam hal ini perekonomian negara.

"Pada dasarnya BI tidak boleh sebetulnya ketika mengambil kebijakan memikirkan dirinya sendiri atau memikirkan akan defisit. Yang kita pikirkan adalah kepentingan yang lebih luas," imbuh Halim.

Seperti diketahui, BI mengusulkan defisit anggaran kebijakan di tahun 2011 sebesar Rp 49 triliun. Angka tersebut meningkat 32,4% jika dibandingkan dengan defisit anggaran kebijakan bank sentral di 2010 yang sebesar Rp 37 triliun.

AsLan
28-04-2011, 09:07 AM
Anak SMA pun tahu kalau negara mencetak uang terlalu banyak maka akan terjadi inflasi.

Negara2 manapun juga tahu sehingga mereka pasti akan berusaha untuk -menjaga- uang beredar agar tidak terlalu banyak, tapi... itu kan kalau bisa.
Kalau ternyata negara mengalami defisit ya terpaksa harus mencetak uang, atau dengan kata lain defisit negara akan ditutup dengan cara memotong nilai uang yg dimiliki oleh masyarakat.

Cara mengetahuinya cukup mudah, lihat saja harga barang2 di pasaran, apakah stabil atau naik terus?

E = mc˛
28-04-2011, 06:14 PM
oyah nanya dong. saya bukan anak ekonomi uy. jd gak ngarti. itu, negara zimbabwe, kenapa nyetak uangnya gila2an angkanya, ampe ratusan trilyun dollar zimbabwe gituh, kenapa bisa yah? kenapa gak pake denominalisasi biar gak repot bacanya :D

Kalem
28-04-2011, 06:54 PM
teori konspirasi: amrik nyetak dollar sebanyak2nya utk beli emas utk disimpan sebanyak2nya untuk dikasihkan israel. :D

setau gw ada hadits yg bunyinya kira2 gini: "semua uang akan tidak ada artinya kecuali Dinar (uang emas 22 K berat 4,26 gram) & Dirham (uang perak murni berat 3 gram)."

berat 7 dinar setara dengan 10 dirham.
dinar & dirham adalah uang yg adil & gak mengandung "tipuan".

danalingga
28-04-2011, 07:58 PM
Menurutku uang bukan janji pemerintah. Uang lebih kepada alat tukar yang digunakan untuk mempermudah perdagangan (barang dan jasa) yang telah disepakati bersama oleh suatu komunitas.

danalingga
28-04-2011, 07:59 PM
teori konspirasi: amrik nyetak dollar sebanyak2nya utk beli emas utk disimpan sebanyak2nya untuk dikasihkan israel. :D

setau gw ada hadits yg bunyinya kira2 gini: "semua uang akan tidak ada artinya kecuali Dinar (uang emas 22 K berat 4,26 gram) & Dirham (uang perak murni berat 3 gram)."

berat 7 dinar setara dengan 10 dirham.
dinar & dirham adalah uang yg adil & gak mengandung "tipuan".

Coba bayangkan jika emas digunakan sebagai uang dunia. Siapa yang paling diuntungkan coba?

Kalo jawaban saya adalah negara yang menguasai tambang emas. Jadi tetap saja tidak akan adil.

danalingga
28-04-2011, 08:01 PM
Anak SMA pun tahu kalau negara mencetak uang terlalu banyak maka akan terjadi inflasi.

Negara2 manapun juga tahu sehingga mereka pasti akan berusaha untuk -menjaga- uang beredar agar tidak terlalu banyak, tapi... itu kan kalau bisa.
Kalau ternyata negara mengalami defisit ya terpaksa harus mencetak uang, atau dengan kata lain defisit negara akan ditutup dengan cara memotong nilai uang yg dimiliki oleh masyarakat.

Cara mengetahuinya cukup mudah, lihat saja harga barang2 di pasaran, apakah stabil atau naik terus?

Pernah dengar teori bahwa tanpa inflasi maka tidak akan ada pertumbuhan eknonomi? alias ekonomi bakal stagnan. Jadi inflasi itu tetap penting asal terkendali.

beastmen85
28-04-2011, 08:11 PM
*menunggu seluruh dunia bersatu menjadi satu persatuan yaitu BUMI*

Kalem
29-04-2011, 08:58 AM
Coba bayangkan jika emas digunakan sebagai uang dunia. Siapa yang paling diuntungkan coba?

Kalo jawaban saya adalah negara yang menguasai tambang emas. Jadi tetap saja tidak akan adil.
emas kan gak bisa dimakan, om.
jadi misal ada negara punya tambang emas yg banyak tetep aja perlu beli kedelai ke amrik, beli beras ke thailand, beli jambu ke bangkok. :D
jadi misal indon punya kandungan emas di tanah yg banyak, tetep aja perlu negara lain buat nambangin... perlu beli motor ke jepang, perlu mesin2 dari jerman dll.
kekayaan ada yg berupa emas, ada yg berupa otak pinter.

indraprime
29-04-2011, 09:37 AM
^mimpi kop.... itu hanya ada di game dan film2 saja ::elaugh::

Kalem
29-04-2011, 09:41 AM
^ mimpi yg bagian mananya?

indraprime
29-04-2011, 10:01 AM
^ mimpi yg bagian mananya?

sori yang gw maksud postingan si wallpapur yang menunggu seluruh dunia bersatu menjadi satu persatuan yaitu BUMI ::elaugh::

ente keduluan post baru ane :D

ndableg
29-04-2011, 08:10 PM
emas kan gak bisa dimakan, om.
jadi misal ada negara punya tambang emas yg banyak tetep aja perlu beli kedelai ke amrik, beli beras ke thailand, beli jambu ke bangkok. :D
jadi misal indon punya kandungan emas di tanah yg banyak, tetep aja perlu negara lain buat nambangin... perlu beli motor ke jepang, perlu mesin2 dari jerman dll.
kekayaan ada yg berupa emas, ada yg berupa otak pinter.

Setuju kop.. Ternyata banyak yg suka ketuker2 antara orang berharta/kaya dgn orang berduit..

danalingga
29-04-2011, 10:50 PM
emas kan gak bisa dimakan, om.
jadi misal ada negara punya tambang emas yg banyak tetep aja perlu beli kedelai ke amrik, beli beras ke thailand, beli jambu ke bangkok. :D
jadi misal indon punya kandungan emas di tanah yg banyak, tetep aja perlu negara lain buat nambangin... perlu beli motor ke jepang, perlu mesin2 dari jerman dll.
kekayaan ada yg berupa emas, ada yg berupa otak pinter.

Yakin? Lah, misalnya nih Indonesia menguasai Emas dunia -- apa sampean kira Indonesia tidak bisa swasembada pangan atau nambang? Yang ada juga negara lain bakal nyembah-nyembah agar emasinya dibagi dengan harga berapa pun (maksudnya dibarter dengan apapun, mungkin dibarter dengan pulau malah). Pada akhirnya Indonesia bisa mendikte pasar. Ini seperti skenario ketika Dollar tidak ada saingannya sebagai alat tukar global, saat itu Amerika bisa mendikte negara lain untuk membiyayai belanja modal mereka -- sekarang sih saingannya dah banyak misalnya euro atau yuan.

Dan juga tolong dicatat Emas itu tidak cukup untuk membiayai perputaran ekonomi dunia saat ini. Itulah yang menyebabkan Emas ditinggalkan sebagai jaminan uang kertas. Kalo dipaksakan, ya skenario diatas yang terjadi. :D

ndableg
29-04-2011, 11:17 PM
Yakin? Lah, misalnya nih Indonesia menguasai Emas dunia

apa sampean kira Indonesia tidak bisa swasembada pangan atau nambang? Yang ada juga negara lain bakal nyembah-nyembah agar emasinya dibagi dengan harga berapa pun (maksudnya dibarter dengan apapun, mungkin dibarter dengan pulau malah). Pada akhirnya Indonesia bisa mendikte pasar. Ini seperti skenario ketika Dollar tidak ada saingannya sebagai alat tukar global, saat itu Amerika bisa mendikte negara lain untuk membiyayai belanja modal mereka -- sekarang sih saingannya dah banyak misalnya euro atau yuan.

Atas dasar apa Indonesia sendirian menguasai emas? Apa ceritanya indonesia menyerang semua negara2 penghasil emas?


Dan juga tolong dicatat Emas itu tidak cukup untuk membiayai perputaran ekonomi dunia saat ini. Itulah yang menyebabkan Emas ditinggalkan sebagai jaminan uang kertas. Kalo dipaksakan, ya skenario diatas yang terjadi. :D

Standar emas ga serta merta ditinggalkan begitu saja. Ada masanya di mana nilai uang dollar disetarakan dgn nilai emas. Kemudian perlahan2 nilai emas dibuang dan uang dollar hanya menjadi Federal Reserve NOTE, dgn backup.... awang2..

http://dollardaze.org/blog/posts/2007/May/30/1/1DollarSilverCertificate.jpg
Sekarang...
http://www.marshu.com/articles/images-website/articles/presidents-on-us-paper-money/one-dollar-bill-large.jpg

Kalem
29-04-2011, 11:20 PM
@danalingga
yg penting kenyataan, gan...
mayoritas otak indon gak sehebat itu. indon butuh teknologi luar negeri.
Tuhan Maha Adil. kenyataannya begitu. ada yg punya emas banyak, ada yg punya iptek banyak. ada yg kaya, ada yg miskin, ada yg cakep ada yg jelek. ada yg pinter ada yg bego.

gak usah dimisalkan indon punya rakyat yg pinter2 macem jerman n jepang,
permisalan itu ibarat orang gak punya kerbau tapi bingung mau naruh kerbau di mana, di ruang tamu atau di garasi. laaaah beli/punya kerbau aja kagak, kok dimisal2in.

Kalem
29-04-2011, 11:29 PM
Standar emas ga serta merta ditinggalkan begitu saja. Ada masanya di mana nilai uang dollar disetarakan dgn nilai emas. Kemudian perlahan2 nilai emas dibuang dan uang dollar hanya menjadi Federal Reserve NOTE, dgn backup.... awang2..

http://dollardaze.org/blog/posts/2007/May/30/1/1DollarSilverCertificate.jpg
Sekarang...
http://www.marshu.com/articles/images-website/articles/presidents-on-us-paper-money/one-dollar-bill-large.jpg

hahaha, duit dollar dgn simbol dajjal.
gw udah curiga amrik bakal nyetak dollar sebanyak2nya utk beli2. mentang2 duitnya diterima negara manapun. tinggal modal kertas dari kayu + tinta. bikin2 terus tanpa batas.
klo emas kan ada habisnya. jelas lebih bagus emas.
duit kertas dipakai utk satuan yg kecil saja, yg senilai dgn kertas tsb.

AsLan
30-04-2011, 12:52 AM
Menurutku uang bukan janji pemerintah. Uang lebih kepada alat tukar yang digunakan untuk mempermudah perdagangan (barang dan jasa) yang telah disepakati bersama oleh suatu komunitas.

Pada dasarnya uang memang alat tukar, mempermudah perdagangan.
Tapi kemudian uang di produksi oleh pemerintah.
Nah disinilah pemerintah menjadi orang ketiga diantara penjual dan pembeli.

Pemerintah mengeluarkan lembaran kertas dengan janji bahwa kertas ini memiliki nilai tukar.

Sebetulnya jaman dulu pernah terjadi ada pihak pencetak uang yg bukan pemerintah, yaitu orang2 Yahudi di Eropa. Mereka menerima simpanan emas dari masyarakat dan memberikan kertas tanda bukti simpanan. Kertas ini bisa dipakai untuk membayar atau membeli barang.
Lalu kemudian hari, dengan otak yg cerdas para pemilik bank Yahudi ini bisa menerbitkan kertas2 berharga tanpa jaminan emas, kertas ini bisa disebut sebagai uang.
Masyarakat mau menggunakan kertas2 ini karena mereka percaya, kapanpun mereka bisa menukarkan kertas ini dengan emas di bank2 milik orang Yahudi.

Jadi, kertas tersebut adalah -janji- bahwa si pemegang kertas itu memiliki harta real dengan nilai sekian.

Kini kertas2 janji itu diterbitkan oleh pemerintah.

ndableg
30-04-2011, 01:03 AM
Sebetulnya jaman dulu pernah terjadi ada pihak pencetak uang yg bukan pemerintah, yaitu orang2 Yahudi di Eropa. Mereka menerima simpanan emas dari masyarakat dan memberikan kertas tanda bukti simpanan. Kertas ini bisa dipakai untuk membayar atau membeli barang.
Lalu kemudian hari, dengan otak yg cerdas para pemilik bank Yahudi ini bisa menerbitkan kertas2 berharga tanpa jaminan emas, kertas ini bisa disebut sebagai uang.
Masyarakat mau menggunakan kertas2 ini karena mereka percaya, kapanpun mereka bisa menukarkan kertas ini dengan emas di bank2 milik orang Yahudi.

Ciee aslan mantab euy..

Oh ya tambahan lan.. bukan jaman dulu aja..

ndableg
30-04-2011, 01:04 AM
hahaha, duit dollar dgn simbol dajjal.
gw udah curiga amrik bakal nyetak dollar sebanyak2nya utk beli2. mentang2 duitnya diterima negara manapun. tinggal modal kertas dari kayu + tinta. bikin2 terus tanpa batas.
klo emas kan ada habisnya. jelas lebih bagus emas.
duit kertas dipakai utk satuan yg kecil saja, yg senilai dgn kertas tsb.

Jangan dicurigai kop.. coba selidiki lebih jauh ttg federal reserve..

danalingga
30-04-2011, 10:50 AM
Pada dasarnya uang memang alat tukar, mempermudah perdagangan.
Tapi kemudian uang di produksi oleh pemerintah.
Nah disinilah pemerintah menjadi orang ketiga diantara penjual dan pembeli.

Pemerintah mengeluarkan lembaran kertas dengan janji bahwa kertas ini memiliki nilai tukar.

Sebetulnya jaman dulu pernah terjadi ada pihak pencetak uang yg bukan pemerintah, yaitu orang2 Yahudi di Eropa. Mereka menerima simpanan emas dari masyarakat dan memberikan kertas tanda bukti simpanan. Kertas ini bisa dipakai untuk membayar atau membeli barang.
Lalu kemudian hari, dengan otak yg cerdas para pemilik bank Yahudi ini bisa menerbitkan kertas2 berharga tanpa jaminan emas, kertas ini bisa disebut sebagai uang.
Masyarakat mau menggunakan kertas2 ini karena mereka percaya, kapanpun mereka bisa menukarkan kertas ini dengan emas di bank2 milik orang Yahudi.

Jadi, kertas tersebut adalah -janji- bahwa si pemegang kertas itu memiliki harta real dengan nilai sekian.

Kini kertas2 janji itu diterbitkan oleh pemerintah.

Sekalian jawab yang ini


Standar emas ga serta merta ditinggalkan begitu saja. Ada masanya di mana nilai uang dollar disetarakan dgn nilai emas. Kemudian perlahan2 nilai emas dibuang dan uang dollar hanya menjadi Federal Reserve NOTE, dgn backup.... awang2..

Tetap saya melihatnya sebagai alat tukar (bukan janji pemerintah semata) yang disepakati karena memang satu-satunya yang masuk akal. Nggak mungkin kan kita balik kepada uang emas (yang punya nilai real) karena tidak mencukupi/memungkinkan seperti yang saya tulis di thread sebelah atau ke barter (karena barang punya nilai real) yang sangat merepotkan.

Soal hanya pemerintah yang mencetak, itu lebih kepada agar ekonomi tidak kacau karena masing-masing bisa mencetak uang -- bisa-bisa inflasi tidak terkendali karena tiap butuh uang langsung main cetak saja.

Dan soal backup emas (setiap uang kertas dibackup dengan nilai real emas), saya sudah juga jelaskan di sebelah. Konsep backup emas itu ditinggalkan karena ternyata jumlah emas didunia tidak dapat mencukupi lagi untuk mengikuti perputaran ekonomi dunia, jadinya nggak mungkin mempertahankan konsep tersebut kecuali ingin ekonomi stagnan (jalan ditempat). Sebagai contoh, jika konsep backup emas dipertahankan, kemungkinan harga 1 mobil saat ini adalah 1 dollar. Lah, terus kalo kita mau beli 1 baut mobil atau 1 apel, kira-kira pake alat tukar apa? Stagnan kan? Juga jumlah emas cuma bisa membackup perputaran ekonomi Amerika saja (ini juga rasanya nggak cukup), lah, terus ekonomi dunia (selain amerika) pake backup apa? Nggak ada backup berarti nggak bisa nyetak uang dan nggak bisa melakukan kegiatan ekonomi. Stagnan kan?

Jadi menurut saya uang kertas itu bukan janji pemerintah -- tapi tetap alat tukar yang disetujui oleh pelaku ekonomi (dalam hal ini lebih kepada janji para pelaku ekonomi dan lebih karena keterpaksaan karena sistem lain tidak memungkinkan -- bukan pemerintah saja), dan tidak memperlihatkan kepemilikan harta real sebenarnya. Bagaimana dengan uang hasil hutang? Kalo menurutku uang kertas (juga uang elektronik) lebih memperlihatkan kepemilikan kepercayaan akan potensi ekonomi si pemegang -- sekali lagi bukan janji pemerintah semata.

Tapi iya, saya akui ada unsur janji pemerintah didalamnya, tapi pada dasarnya bukan satu-satunya melainkan janji semua pelaku ekonomi.

danalingga
30-04-2011, 11:05 AM
hahaha, duit dollar dgn simbol dajjal.
gw udah curiga amrik bakal nyetak dollar sebanyak2nya utk beli2. mentang2 duitnya diterima negara manapun. tinggal modal kertas dari kayu + tinta. bikin2 terus tanpa batas.
klo emas kan ada habisnya. jelas lebih bagus emas.
duit kertas dipakai utk satuan yg kecil saja, yg senilai dgn kertas tsb.

Lah, kalo nanti harga 1 mobile = 1 mg emas, sampean mau beli nasi uduk atau beras pake apa? Terus kalo emas habis gimana? Jangan asal cuaplah. Lagian tahu nggak pemegang emas terbanyak? Ya yang buat dollar sama yang buat Yuan.

Kalo masalahnya dollar, ya pakelah Rupiah. Gampang kan. :))

danalingga
30-04-2011, 11:08 AM
@danalingga
yg penting kenyataan, gan...
mayoritas otak indon gak sehebat itu. indon butuh teknologi luar negeri.
Tuhan Maha Adil. kenyataannya begitu. ada yg punya emas banyak, ada yg punya iptek banyak. ada yg kaya, ada yg miskin, ada yg cakep ada yg jelek. ada yg pinter ada yg bego.

gak usah dimisalkan indon punya rakyat yg pinter2 macem jerman n jepang,
permisalan itu ibarat orang gak punya kerbau tapi bingung mau naruh kerbau di mana, di ruang tamu atau di garasi. laaaah beli/punya kerbau aja kagak, kok dimisal2in.

Itu kan cuma contoh tentang bagaimana emas juga tidak menjamin lebih adil dibanding jika memakai sistem uang seperti sekarang. Saya pake analogi Indonesia biar gampang sampean mengerti apa yang hendak saya sampaikan, gitu loh.

Kalo kenyataan (kondisi ekonomi dan kepemilikan emas sekarang) ya yang mendikte ekonomi yang tetap bakalan amerika (plus China) sebagai pemegang Emas terbanyak di dunia.

Jadi curiga, pendukung emas sebagai alat tukar global jangan jangan antek-antek Amerika nih, untuk menghancurkan ekonomi negara berkembang. :))

beastmen85
30-04-2011, 04:29 PM
tergantung kesepakatan ja

krn emas langka dijadikan alat tukar

sama halnya uang, disepakati dan dibuatkan aturannya, juga cetak mencetaknya

ndableg
30-04-2011, 05:32 PM
Dan soal backup emas (setiap uang kertas dibackup dengan nilai real emas), saya sudah juga jelaskan di sebelah. Konsep backup emas itu ditinggalkan karena ternyata jumlah emas didunia tidak dapat mencukupi lagi untuk mengikuti perputaran ekonomi dunia, jadinya nggak mungkin mempertahankan konsep tersebut kecuali ingin ekonomi stagnan (jalan ditempat). Sebagai contoh, jika konsep backup emas dipertahankan, kemungkinan harga 1 mobil saat ini adalah 1 dollar. Lah, terus kalo kita mau beli 1 baut mobil atau 1 apel, kira-kira pake alat tukar apa? Stagnan kan? Juga jumlah emas cuma bisa membackup perputaran ekonomi Amerika saja (ini juga rasanya nggak cukup), lah, terus ekonomi dunia (selain amerika) pake backup apa? Nggak ada backup berarti nggak bisa nyetak uang dan nggak bisa melakukan kegiatan ekonomi. Stagnan kan?

Ok.. katakan 1 dollar dapet 1 mobil (walaupun saya ga liat logikanya di mana), Utk membeli baut mobil atau 1 apel ya bisa dgn 0.002 dollar toh? Emang emas 1 gram ga bisa dipecah2?
Liat gambar 1 dollar dibawah.

http://dollardaze.org/blog/posts/2007/May/30/1/1DollarSilverCertificate.jpg

Dikatakan 1 silver dollar yg maksudnya 1 lembar 1 dollar ini hanya bisa ditukarkan dgn perak.. bukan emas. Akan tetapi (tergantung bagaimana yg disepakati) bbrp lembar 1 dollaran bisa ditukar emas 0.5 gram ato 0.1 gram ataupun 1 gram. Karena nilai bbrp gr perak bisa disetarakan dgn 1 gram emas.

Intinya, di dalam uang dollar tsb mengandung NILAI! Tidak spt uang dollar sekarang yg tidak mengandung nilai.. kecuali nilai2 politik..

Bagi negara non-dollar, tentu bisa membuat patokan, berapa nilai 1 rupiah thd emas. Jumlah cadangan emas seluruh negeri = jumlah uang yg akan diedarkan. Lebih baik lagi kalo lebih dari satu negara, katakanlah 5 negara, memakai mata uang dgn standar emas yg sama, sehingga cadangan emas lebih banyak.


Kalo menurutku uang kertas (juga uang elektronik) lebih memperlihatkan kepemilikan kepercayaan akan potensi ekonomi si pemegang -- sekali lagi bukan janji pemerintah semata.

Kepercayaan terhadap apa kalo bukan thd janji bahwa mata uang tsb memang bernilai segitu?

ndableg
30-04-2011, 05:39 PM
Kalo kenyataan (kondisi ekonomi dan kepemilikan emas sekarang) ya yang mendikte ekonomi yang tetap bakalan amerika (plus China) sebagai pemegang Emas terbanyak di dunia.

Yea so what? Daripada kita dikuasai oleh amerika yg memiliki sistem mencetak uang seenak udelnya? At least dgn adanya emas kita tau bahwa dollar itu masih bernilai setara dgn nilai emas. Dan nilai rupiah otomatis terpengaruh thd emas, sesuatu yg bernilai. Mau pemerintah amerika mencetak2 sebanyak2nya dollar, harga rupiah ga akan terpengaruh. Kecuali emas bisa dilenyapkan dari muka bumi dan bisa dipetik dari pohon.

Oh ya.. menggungakan mata uang dinar bukan berarti alat tukar harus emas, melainkan mata uang berbasis emas.
Nih dinar eropa timur
http://www.blissonwheels.com/pix/dinar.jpg

ndableg
30-04-2011, 07:12 PM
Karena judulnya all about money, ada seri menarik "Money as debt" (uang sbg hutang). Cukup menarik. Digambarkan dgn illustrasi yg menarik. Bhs inggris tapih..

http://www.youtube.com/watch?v=mIIAvdJvCes

Ini ttg krisis kredit

http://www.youtube.com/watch?v=Q0zEXdDO5JU

purba
03-05-2011, 08:22 PM
Misalnya Amrik lapar gak punya apa2, tapi bisa cetak dolar seenak udelnya. Buat beli beras, Amrik akhirnya cetak dolar.

Amrik dateng ke Indonesia dengan dolarnya buat beli beras. Indonesia memberikan berasnya dan menerima dolar dari Amrik.

Indonesia perlu angkot, maka datanglah ke Jepang beli mobil dengan membawa dolar. Indonesia mendapatkan mobil, Jepang mendapatkan dolar.

Jepang perlu senjata, datang ke Amrik bawa dolar. Sampe di sana ternyata Amrik gak punya senjata. Rugi donk Jepang. Dolar yg dipegang Jepang gak bernilai. Tapi mau gak Jepang rugi? Ya gak mau. Artinya apa? Dolar gak dipake buat alat tukar karena gak bernilai. Lebih jauh lagi, artinya apa? Kalo modal cetak uang doang, tanpa ada jaminan harta di belakangnya, uang yg dicetak tsb gak akan bernilai.

:))

AsLan
03-05-2011, 09:07 PM
Misalnya Amrik lapar gak punya apa2, tapi bisa cetak dolar seenak udelnya. Buat beli beras, Amrik akhirnya cetak dolar.

Amrik dateng ke Indonesia dengan dolarnya buat beli beras. Indonesia memberikan berasnya dan menerima dolar dari Amrik.

Indonesia perlu angkot, maka datanglah ke Jepang beli mobil dengan membawa dolar. Indonesia mendapatkan mobil, Jepang mendapatkan dolar.

Jepang perlu senjata, datang ke Amrik bawa dolar. Sampe di sana ternyata Amrik gak punya senjata. Rugi donk Jepang. Dolar yg dipegang Jepang gak bernilai. Tapi mau gak Jepang rugi? Ya gak mau. Artinya apa? Dolar gak dipake buat alat tukar karena gak bernilai. Lebih jauh lagi, artinya apa? Kalo modal cetak uang doang, tanpa ada jaminan harta di belakangnya, uang yg dicetak tsb gak akan bernilai.

:))

Saya gak tau bagaimana bebasnya Amerika mencetak Dollar, tapi saya sering membaca komentar para ekonom yg mengatakan bahwa Amerika sangat diuntungkan karena mata uangnya laku dibeli oleh negara2 lain dan dijadikan cadangan devisa.

purba
03-05-2011, 10:18 PM
Saya gak tau bagaimana bebasnya Amerika mencetak Dollar, tapi saya sering membaca komentar para ekonom yg mengatakan bahwa Amerika sangat diuntungkan karena mata uangnya laku dibeli oleh negara2 lain dan dijadikan cadangan devisa.

Coba kira2 untungnya dimana?

:))

ndableg
04-05-2011, 12:16 AM
Misalnya Amrik lapar gak punya apa2, tapi bisa cetak dolar seenak udelnya. Buat beli beras, Amrik akhirnya cetak dolar.

Logika purba.. :))

Serenade
04-05-2011, 06:08 PM
Misalnya Amrik lapar gak punya apa2, tapi bisa cetak dolar seenak udelnya. Buat beli beras, Amrik akhirnya cetak dolar.

Amrik dateng ke Indonesia dengan dolarnya buat beli beras. Indonesia memberikan berasnya dan menerima dolar dari Amrik.

Indonesia perlu angkot, maka datanglah ke Jepang beli mobil dengan membawa dolar. Indonesia mendapatkan mobil, Jepang mendapatkan dolar.

Jepang perlu senjata, datang ke Amrik bawa dolar. Sampe di sana ternyata Amrik gak punya senjata. Rugi donk Jepang. Dolar yg dipegang Jepang gak bernilai. Tapi mau gak Jepang rugi? Ya gak mau. Artinya apa? Dolar gak dipake buat alat tukar karena gak bernilai. Lebih jauh lagi, artinya apa? Kalo modal cetak uang doang, tanpa ada jaminan harta di belakangnya, uang yg dicetak tsb gak akan bernilai.

:))

Jepang balikin dolar ke Indonesia, minta mobilnya dibalikin. Indonesia kesal minta pertanggung jawaban Amrik. Minta ganti berasnya :))

Kalo mata uang ga pny nilai, ga ada yg mau megang mata uang tersebut. Amrik balik jual beli pake barter :))

Hehehe .... enak baca2 di sini. Nambah pengetahuan.

AsLan
04-05-2011, 08:40 PM
Yang pasti pemerintah bisa dapet untung dari mencetak uang, meskipun tidak boleh terlalu banyak karena akan menghancurkan ekonomi.

Kutipan gurbernur BI ini membuktikannya :

Defisit anggaran kebijakan Bank Indonesia (BI) dalam Anggaran Tahunan Bank Indonesia (ATBI) 2011 sebesar Rp 49 triliun merupakan hal yang biasa. Bank sentral menyatakan sebagai otoritas moneter tidak bisa bangkrut karena dapat mencetak uang sebanyak-banyaknya.

Prinsip dasarnya adalah, setiap kali pemerintah mencetak uang saat itu pemerintah sedang mengurangi nilai uang yang sudah dicetak sebelumnya.

Misalnya saya punya sebuah barang berharga (lukisan), kamu punya sebuah barang berharga (sekarung beras).
Kita sepakat untuk saling menukar barang milik kita, saya kasi kamu lukisan kamu kasih saya sekarung beras.

Besok2 saya membuat lukisan lagi dan minta tukaran dengan berasmu lagi, begitu seterusnya.

Masalahnya, pihak yg membuat lukisan bisa membuatnya dengan sangat mudah dengan mesin cetak, sedangkan pihak yg memproduksi beras harus kerja keras.

Itulah keuntungan pemerintah.

AsLan
04-05-2011, 08:48 PM
Apabila saya mencetak lukisan terlalu banyak, si petani akan sewot dan minta berasnya ditukar dengan lebih banyak lukisan, misalnya dulu 1 lukisan = 1 karung beras, sekarang 2 lukisan = 1 karung beras.

Setelah bertahun2 1000 lukisan = 1 karung beras.

Saat itu si petani yg menyimpan banyak lukisan baru sadar bahwa nilai lukisannya terus menurun sejalan dengan waktu.

purba
04-05-2011, 10:08 PM
Prinsip dasarnya adalah, setiap kali pemerintah mencetak uang saat itu pemerintah sedang mengurangi nilai uang yang sudah dicetak sebelumnya.

Kok bisa begitu? Gimana nilai uang bisa berkurang dgn hanya memperbanyaknya?

:))

purba
04-05-2011, 10:34 PM
Otoritas moneter memang gak bakalan bangkrut kekurangan uang, lha dia yg nyetak uang. Tapi negara bisa bangkrut kalo kebanyakan hutang. :))

Uang yg dicetak gak harus jaminannya emas, tapi harta yg dimiliki negara, bisa minyak, barang tambang, dll (devisa). Devisa itulah sbg jaminan uang yg beredar. Cadangan devisa Indonesia sekarang ini besar, karena itu nilai rupiah kuat. Pemerintah sekarang dgn cadangan devisa yg besar bisa saja membuat 1 USD = Rp 2000 dengan cara mengurangi rupiah yg beredar. Tapi rupiah yg sangat kuat tsb bisa bikin ekspor Indonesia kewalahan kalah saingan dgn Cina yg selalu membuat Yuan-nya rendah, supaya ekspor Cina kuat. Dolar sekarang ini melemah terhadap mata uang pada umumnya karena Amrik lagi kesulitan keuangan, cadangan devisanya terkuras buat biaya perang, hutang, dsb.

:))

AsLan
04-05-2011, 10:49 PM
Kok bisa begitu? Gimana nilai uang bisa berkurang dgn hanya memperbanyaknya?

:))

Anggaplah disebuah negara hanya ada selembar uang dan sekarung beras,
lalu disepakati bahwa nilai selembar uang = sekarung beras.

Setelah pemerintah membeli beras dengan selembar uang itu maka si petani memegang selembar uang (yg katanya senilai sekarung beras) dan pemerintah memegang sekarung beras.

Namun kemudian pemerintah mencetak uang lagi sehingga dinegara itu kini ada 2 lembar uang dan sekarung beras.
Maka sekarang 2 lembar uang = sekarung beras.
Artinya, uang yg dicetak terlebih dahulu, yg ada di kantung si petani, kini nilainya hanya 1/2 karung beras.

Ini sebabnya saya katakan bahwa pencetakan uang baru akan menggerus nilai uang yg telah dicetak sebelumnya.

Idealnya jumlah uang yg dicetak selalu sama dengan jumlah produksi beras.
Saat negara tersebut memiliki 2 karung beras, maka pemerintah mencetak selembar uang lagi sehingga 2 lembar uang = 2 karung beras.
Apabila pemerintah mencetak uang lebih banyak daripada produksi barang maka akan terjadi penurunan nilai uang, inflasi.

cikosenzki
05-05-2011, 05:10 AM
http://www.kitco.com/images/live/nygold.gif

cikosenzki
05-05-2011, 05:13 AM
http://www.chartseeker.com/images/AG-24HR-LG.png