PDA

View Full Version : Akhirnya, anak ITB jadi walikota Bandung



mbok jamu
13-07-2013, 11:20 AM
Siapa yang ndak suka Ridwan Kamil?

Sosoknya yang bersahaja, hormat pada ibunya, cinta keluarganya, pria yang baru berusia 41 tahun ini terpilih menjadi Walikota Bandung untuk masa jabatan 2013 - 2018.

Lulusan ITB tahun 1995 dan salah satu pendiri Bandung Creative City Forum ini juga ikut dalam gerakan menyelamatkan Babakan Siliwangi, yang sudah menjadi ikon lingkungan dunia, dari pembangunan mal berkonsep town square.

“Tidak hanya warga Bandung, siapa pun boleh ikut mendukung gerakan ini. Kami sadar, Bandung itu bukan Cuma punya kami yang tinggal di sini, tapi siapa pun yang mencitai dan memiliki kenangan dengan kota ini,” kata arsitek juga penggagas Komunitas Indonesia Berkebun ini.

Ini yang membuat mbok semakin simpati dengan Ridwan Kamil. Papi pertama kali ke Bandung karena sebuah konferensi di kota ini pada tahun 1955. Beliau jatuh cinta pada Bandung dan bertekad akan membesarkan keluarganya di sana. Hal itu terwujud 25 tahun kemudian. Bandung masih dingin dan setiap pagi masih berkabut. Jalan Riau masih sejuk dan nyaman. Saban wiken mbok dan adik bersepeda sepanjang jalan Aceh sebelum membeli jajanan di pasar Cihapit. We loved it. Tapi sejak Bandung mulai terasa panas, bau sampah tiap kemarau, banjir tiap hujan, semua orang menjerit, "Kemana semua anak-anak ITB?"

At last.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/b/b0/Ridwan_Kamil.jpeg/250px-Ridwan_Kamil.jpeg

Ridwan Kamil. Sudah pinter ganteng pulak. Semoga menjadi walikota yang bisa menyelamatkan Bandung.

Yuki
13-07-2013, 11:25 AM
bandung kan ibukota provinsi, harusnya yg lebih tergerak untuk "memperbaiki" bandung adalah gubernur

mbok jamu
13-07-2013, 11:28 AM
Kalau kata Icona Pop, "I don't care.. I love it!"

:cengir:

aya_muaya
13-07-2013, 03:10 PM
Mukanya gantengg... Aka muka "playboy"

mbok jamu
30-09-2013, 05:28 PM
RABU, 24 JULI 2013
Ridwan Kamil: Jalan Bandung Mulus dalam Setahun



TEMPO.CO, Jakarta - Jalanan Bandung yang kebanyakan rusak ternyata pernah membuat malam kencanRid wan Kamil bersama istrinya berujung tragis. Gara-gara terperosok lubang jalan, sepeda motor yang dikendarainya mengalami pecah ban di Jalan Gelap Nyawang. "Saat itu sudah malam hari dan tak ada tukang tambal ban. Rencana ingin romantis malah jadi tragis," kata dia di gedung Mahkamah Konstitusi, Rabu, 24 Juli 2013.


Saat ini, jalanan Bandung banyak yang mengalami kerusakan. Jalanan arteri seperti di daerah Kiara Condong, Buahbatu, hingga Ir H Djuanda, yang terkenal dengan nama Dago, banyak lubang. Apalagi di jalanan yang tak tergolong jalan arteri, kerusakan kadang lebih parah.


Ridwan Kamil yang merupakan Wali Kota Bandung terpilih itu mengaku sudah menjadi korban jalanan rusak sampai tiga kali. Menurut dia, lubang jalan pernah membuat dia jatuh dari sepeda motor di daerah Cijerah, dan tabrakan mobil di Jalan Tubagus Ismail.


"Jujur, saya ingin memperjuangkan perbaikan apa yang saya kesalkan," kata Ridwan sambil mengenang tiga kejadian nahasnya itu.

Setahun menjabat, Ridwan berharap bisa memuluskan jalanan Bandung hingga 100 persen. Dia menilai perbaikan jalan seharusnya tak terkendala masalah apa pun, termasuk pada penganggarannya. "Anggarannya besar, dan yang penting, proses lelangnya saya percepat," ujar arsitek yang diusung Partai Keadilan Sejahtera ini.


Ridwan menjelaskan, perbaikan jalan di Bandung biasanya terhambat proses lelang. Biasanya, lelang dilakukan pada bulan Juli. Tapi, pada periode Ridwan, dia akan menyelenggarakan juga lelang pada Oktober. Dengan demikian, jalanan yang rusak pada Januari bisa cepat dibereskan pada bulan itu juga.


"Tenang saja, saya sudah punya tim yang saya percaya soal ini," ujar Ridwan. "Infrastruktur jalan itu ibarat urat nadi. Kalau aliran darah lancar, semua organ tubuh enak. Kalau macet, aliran darah terasa tak enak."


Ridwan juga mewanti-wanti jangan sampai ada perusahaan-perusahaan yang bermain proyek perbaikan jalan di Bandung. "Saya akan menyempurnakan proses lelangnya," kata dia.

----

Hmm.. Let's wait and see. :mikir:

itsreza
30-09-2013, 06:30 PM
bagus tuh, jalan kota iya bisa beres, tapi jalan provinsi dan negara
tetap aja perbaikannya harus menunggu :D

eve
27-10-2013, 09:55 PM
Mukanya gantengg... Aka muka "playboy"

eh, barusan liat di trans... liat ridwan kamil secara "live" di tivi...

::ungg::::ungg:: beda ama yang di inet...

beliau unyu unyu banget.... ngemesin jadinya... ::arg!::::arg!::

ngefans deh jadinya....

noodles maniac
28-10-2013, 06:36 AM
Potonya gak bisa kebuka ::nangis::

Googling aja deh ::ungg::

http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSvL39Z2YnEH4PgCi4UE-fVC0WHHf0uTkAeidhs_wxEvNVvPtML

http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSITscWEQbDVt_Sa-4JC7zS7f8FX5oMPg9M29qWOfbuPZqjfRBz

http://ridwankamil.net/uploads/attachments/1682ba4373b933c7d6ea13f19aaf3b7e.jpg

Bininya cantik ::cabul:: *salah pokus

mbok jamu
05-11-2013, 04:13 PM
KAMIS, 24 OKTOBER 2013
Mengemis, Anak Jalanan Jadi Pelacur
TEMPO.CO, Bandung - Spanduk larangan memberi uang kepada pengemis yang tersebar di sejumlah jalan protokol di Kota Bandung membuat anak jalanan kehilangan penghasilannya. Untuk memenuhi kebutuhan perutnya, beberapa di antara mereka memilih menjadi pekerja seks komersial (PSK) dan copet.

"Yang remaja perempuan memilih jadi PSK, sedangkan yang pria memilih jadi copet," kata Ketua Kelempok Perempuan Mandiri Dewi Sartika, Santi Safitri, Kamis, 24 Oktober 2013.

Menurut Santi, ketika remaja perempuan memilih menjadi PSK, mereka menghubungi calon pelanggannya melalui pesan singkat atau telepon. Mereka tidak berani mangkal di pinggir jalan karena bisa terjaring razia oleh polisi pamong praja.

Sebelumnya, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menawarkan pekerjaan kepada para anak jalanan, gelandangan, dan pengemis (gepeng). (http://www.tempo.co/read/news/2013/10/14/058521649/Digaji-700-Ribu-Pengemis-Bandung-Protes-Wali-Kota)Ridwan menawarkan pekerjaan sebagai tukang sapu di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Tawaran itu ditolak gepeng dan anak jalanan. Mereka tetap turun ke jalan, mengemis atau mengamen.

Wali Kota tak tinggal diam. Razia terhadap gepeng terus dilakukan. Bahkan Pemkot Bandung memasang sejumlah spanduk bertuliskan larangan memberikan uang kepada pengemis karena dinilai tidak mendidik.

Santi menilai kebijakan Pemkot Bandung dalam menangani anak jalanan dan gepeng tidak matang. Sebab, hal itu bisa mengakibatkan naiknya tingkat kriminalitas dan prostitusi di Kota Bandung.

Saat ini sebagian gepeng memang ada yang menerima tawaran sebagai tukang sapu yang digaji oleh Pemkot Bandung. Tapi mereka mengeluh karena pekerjaan itu membuat mereka terkekang. "Mereka merasa seperti di penjara, tiap hari menyapu jalan, dan pulang ke mes (lokasi penginapan)," katanya.

Lokasi penginapan yang tidak memadai dan tidak layak membuat gepeng dan anak jalanan itu kabur. Mereka kembali lagi ke jalan sehingga yang tersisa bekerja sebagai penyapu jalan sekitar 20 orang saja.

"Harusnya pemerintah tidak memaksa semua gepeng menjadi petugas kebersihan, sebab minat pekerjaan mereka juga beragam," kata Santi. Ada yang suka memasak, menjahit, buka bengkel, dan sebagainya. Karena itu yang dibutuhkan mereka adalah latihan keterampilan untuk bisa mandiri kelak. Selain itu, lapangan pekerjaan yang diberikan juga harus beragam, tidak hanya tukang sapu

Priston, penggagas Gerakan Masyarakat Jalanan mengatakan, sebenarnya langkah paling jitu dalam menangani masalah anak jalanan dan gepeng adalah dengan memberi mereka pembinaan, pelatihan berbagai keterampilan, dan lapangan kerja sesuai dengan keterampilan yang dimiliki. "Jika mereka sudah terampil dan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilannya, maka mereka akan merasakan pekerjaan itu sangat layak baginya," kata dia.

ancuur
05-11-2013, 04:34 PM
bandung.. oh bandung.. kota kelahiranku :cinta:
walo cuma numpang lahir aku tetep cinta bandung,
walo jalannya rada semerawut dan macet.. sebenernya
di hari libur.. yg bikin bandung macet itu mobil2 plat B ... ::arg!::

mbok jamu
05-11-2013, 05:10 PM
Batasi mobil-mobil plat B masuk Bandung! :beliz2:

ancuur
05-11-2013, 05:29 PM
villa2 di puncak aja yg punya kebanyakan orang2 plat B ::arg!::::doh::

mbok jamu
08-02-2014, 07:52 AM
BANDUNG, KOMPAS.com - Untuk menjawab kritikan tentang banyaknya sampah yang berserakan di Kota Bandung, Wali Kota Ridwan Kamil telah membentuk tim pembersih sampah di taman-taman utama di Kota Bandung yang diberi nama 'Park Ranger'.

Ridwan Kamil mengatakan, sudah ada 60 orang yang telah ditunjuk melalui Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung yang akan dipekerjakan sebagai 'Park Ranger'.

"Dipekerjakan untuk membereskan sekitar 40 taman utama di Kota Bandung," kata Emil di gedung serbaguna kantor Pemkot Bandung, Jalan Wastu Kencana Kota Bandung, Kamis (6/2/2014).

Lebih lanjut Emil menambahkan, Park Ranger akan diberikan seragam kerja serta gaji bulanan. Selain itu, mereka bertugas membersihkan taman dua kali dalam sehari yaitu pagi dan sore.

"Sehingga warga-warga yang ke taman tidak lagi menemui sampah-sampah, sambil warganya juga harus ikut sadar diri," ucapnya.

---------- Post Merged at 09:52 AM ----------

Terakhir mbok di Bandung bulan Desember tahun lalu. Jalan arteri di daerah Kiara Condong sudah mulus dan ndak kebanjiran lagi.

Gepeng dan anak jalanan yang biasanya paling banyak mangkal di persimpangan jalan Gatot Soebroto dan Pelajar Pejuang 45 sudah ndak kelihatan lagi.

eve
08-02-2014, 11:10 AM
Woah... Kereeeen....

et dah
08-02-2014, 03:10 PM
Awalnya malu2 tp sekarang gw ngaku kalau gw nge-fans abis sama kerjanya RK ini
sebelum walikota dan setelah jadi walikota

noodles maniac
09-02-2014, 02:02 AM
Ridwan Kamil = Jokowi rasa Pasundan? ::ungg::

mbok jamu
09-02-2014, 09:35 AM
Rasa peuyeum ::hihi::

nerve_gas
17-07-2014, 07:52 PM
sebagai anak batak-bandung asli (100 persen batak, tapi dari orok sampe lulus kuliah di bandung), saya harus mengakui kalau RK ini adalah walikota yang paling mampu menarik simpati anak-anak muda. Tentu, situasi ini bisa muncul karena faktor keterlibatannya di berbagai kegiatan non-profit yang ide awalnya adalah untuk memajukan Bandung.

Kepemimpinannya memang baru satu tahun, dan terlalu prematur untuk menilai apakah dia bisa menjadi walikota berprestasi atau tidak. mungkin nanti di tahun kelima, kita baru bisa menilai sejauh mana prestasi Kang Emil dalam memimpin Kota Kembang.

Tapi minimnya kemampuan Kang Emil dalam urusan pemerintahan dan birokrasi, bisa saya lihat dari berbagai program yang dia jalankan di Bandung sih. contoh sederhananya saja, tempat sampah yang maksudnya membuat Bandung semakin bersih. Alih2 dioptimalkan, sampai sekarang itu tempat sampah yang bentuknya kaya ring basket nganggur begitu saja.

Saya jadi mikir, ini kok individu sekaliber Kang Emil ngebuat program dan kebijakan yang gak executable ya? pendekatannya mirip2 forum2 anak muda di Bandung yang rame pas seremoni awal, tapi loyo ketika dituntut untuk lebih kontinu dan sustainable.

Hal-hal fundamental, yang memang tidak seksi dan tidak menarik seremoni serta perhatian anak muda, justru terkesan diabaikan. Proses perizinan di lingkungan pemkot Bandung masih lama. perbaikan infrastruktur nihil. saya tidak melihat adanya perbaikan jalan-jalan rusak di Bandung selama setahun kepemimpinan Kang Emil.

Saya sadar kok, sulitnya untuk memperbaiki infrastruktur, dan betapa sulitnya untuk memperbaiki seluruh jalanan di Kota Bandung. Tapi paling ngga, Kang Emil harusnya bisa lah memperbaiki jalan-jalan protokol yang memang sering dilalui kendaraan (Pasteur, Merdeka, Asia Afrika, Wastukencana, Ahmad Yani, Gatot Subroto). Masalahnya, jalan-jalan ini justru masih rusak sampai sekarang, dan tidak pernah saya lihat ada perbaikan (tiap minggu saya pulang ke bandung, dan masih melihat bolong di sana-sini)

Ah, mungkin ekspektasinya terlalu berlebihan ya?

Ronggolawe
17-07-2014, 09:24 PM
Wakilnya bukan tipe Ahok :)

nerve_gas
17-07-2014, 09:42 PM
Wakilnya bukan tipe Ahok :)

Ini juga yang mungkin menjadi faktor lambatnya progress di Bandung, meski sudah punya walikota sekaliber Kang Emil. Pembagian tugas yang mungkin tidak jelas, wakil walikota yang akhirnya sekedar jadi simbol seremonial belaka, akhirnya membuat laju kemajuan Bandung jadi terhambat.

Agak mimpi sih kalau mau mengharapkan ada lagi pemimpin dengan gaya setipe Ahok. Gak takut siapa2. Padahal, kalau kombinasi Kang Emil dan wakil setipe Ahok, gue yakin kemajuan Bandung bisa lebih hebat dari sekarang.

jojox
17-07-2014, 10:44 PM
tuh dia, pendekatan akademis sih. bukan pragmatis.

yg gw sesalkan cuman 1:
Susahnya cari bir di situ. Makin ngeri dengan jam malam. ini Bandung apa Baghdad?

nerve_gas
17-07-2014, 11:14 PM
seperempat abad tinggal di Bandung (baru empat tahun jadi migran di Jakarta), saya memahami betul karakter penduduk Bandung, terutama anak mudanya, yang memang hobi acara yang meriah dan gebyar. Selama aktivitas itu menarik, menyenangkan, menunjukkan kreativitas, bisa dijadiin ajang unjuk kebolehan (sejenis nyombong), dan tentunya sekalian ngeceng, itu acara pasti penuh. Tapi ketika itu acara yang penting, namun sialnya gak dibungkus dan disajikan dengan menarik, akhirnya minim peminat dan perhatian.

Ujung2nya, anak muda Bandung lupa dengan hal2 yang lebih mendasar, seperti infrastruktur, transportasi publik, rencana tata ruang, dll dsb.

Mengenai bir, ini sejalan dengan cita-cita Bandung dari dulu, jauh sebelum eranya Kang Emil. "Mewujudkan Bandung Agamis".

Saya masih gagal paham maksud dari slogan itu sih.
1. Kalau Agamis, dan maksudnya itu "memiliki corak keagamaan" harusnya semua agama diakomodasi dong. Lah ini, cuma yang mayoritas aja.
2. Kalau Agamis, dan maksudnya menganggap bir itu pengaruh buruk, mereka gak belajar apa ya, gak ada kejahatan yang disebabkan oleh bir. ngok berat.

Nyari bir di Circle K sekitaran Bandung sebenarnya masih bisa. Tapi mereka memang tidak memajangnya di kulkas, harus diambil dari gudang. Konsekuensinya? Bir gak dingin *hoek*

tuscany
17-07-2014, 11:56 PM
Kejahatan yang disebabkan bir:
1. Silent killer, terutama kalo minumnya segalon.
2. Belly beer. Jelek!
3. You name it lah ::elaugh::

nerve_gas
18-07-2014, 12:54 AM
Kejahatan yang disebabkan bir:
1. Silent killer, terutama kalo minumnya segalon.
2. Belly beer. Jelek!
3. You name it lah ::elaugh::

ahahahhaha.
1. same thing kalau terlalu banyak mengonsumsi gula
2. Ibid
3. buahahahahahahaha

Porcelain Doll
18-07-2014, 01:12 PM
kejahatan bir itu, kalau mabuk terus akal sehat jadi hilang
abis minum, nyetir, nabrak orang sampe meninggal...ya jadinya jahat juga :)

minum birnya mungkin ga jahat, tapi efek dari minum itu sendiri jadi ga bisa dipertanggungjawabkan

nerve_gas
18-07-2014, 02:50 PM
as a beer drinker (not that I'm proud of it), kemungkinan mabuk dari minum bir itu sangat tipis. kalau beser alias pengen pipis, itu baru yang risiko tinggi.

efeknya dibandingkan dengan alkohol golongan B dan C (lihat Perpres 74/2013 tentang Minuman Beralkohol) jelas jauh lebih rendah.

Tapi gak tau deh. Mungkin Kang Emil sepakat dengan larangan peredaran bir di Bandung, khususnya di toko2 pengecer.

yang jelas, larangan penjualan bir menurut saya bukan hal yang fundamental untuk dibahas sih. Bandung lebih butuh perhatian soal infrastruktur dan perbaikan kualitas kota secara menyeluruh, ketimbang berdebat gak habis2 soal alkohol.

et dah
18-07-2014, 05:05 PM
mabuk janda lebih jahat lagi

tuscany
18-07-2014, 05:47 PM
ahahahhaha.
1. same thing kalau terlalu banyak mengonsumsi gula
2. Ibid
3. buahahahahahahaha

Bir itu kan memang isinya gula, alias kadar gula sederhananya tinggi.

MoonCying
18-07-2014, 06:02 PM
Nggak ahh...mabuk janda ndak jahat.
Klo zina itu baru jahat.
#efek di lingkup kantor ada janda putra 3 yg masih cakep banget ;D

ohh...btw klo di kitab suci 'agama' q, khamr (bir itu termasuk khamr sih imo) itu jahat.

Dogma sih ini. Yg 'kitab suci'nya lain, beda pendapat yaa monggo aja.

***

Ada sebuah dongeng. Suatu waktu seorang penguasa wilayah berdiri menyampaikan khutbah, “Waspadalah terhadap arak karena sesungguhnya minum arak merupakan induk segala perbuatan tercela. Sungguh, pernah terjadi pada seorang laki-laki sebelum kalian dari kalangan abid (ahli ibadah). Ia sering kali datang ke tempat ibadah. Suatu ketika ia bertemu dengan seorang perempuan yang busuk. Perempuan tersebut memerintahkan kepada pembantunya agar mempersilakan lelaki tersebut masuk ke dalam rumah. Kemudian pintunya dikunci. Di sisi perempuan tersebut terdapat arak dan seorang bayi. Lantas perempuan tersebut berkata, “Kamu tidak bisa lepas dari saya sebelum engkau minum segelas arak ini atau engkau berzina dengan aku, atau engkau membunuh bayi ini. Jika kamu tidak mau, maka saya akan berteriak dan saya katakan bahwa kamu ini memasuki rumahku. Siapa yang akan percaya kepadamu?” Lelaki tersebut berkata, “Saya tidak mau melakukan perbuatan keji atau pun membunuh jiwa seseorang.” Akhirnya ia minum segelas arak. Demi Allah, ia menjadi mabuk sehingga ia pun berbuat zina dengan perempuan tersebut dan membunuh si bayi. Selanjutnya penguasa itu berpesan, “Jauhilah minum minuman keras, karena minuman keras merupakan induk segala perbuatan tercela. Demi Tuhan, sungguh, iman dan minuman keras tidak akan bersatu di dalam hati seseorang melainkan hampir pasti salah satu di antaranya melenyapkan yang lain.”

et dah
18-07-2014, 06:12 PM
nggak ahh...mabuk janda ndak jahat.
Klo zina itu baru jahat.
#efek di lingkup kantor ada janda putra 3 yg masih cakep banget ;d



no pic = hoax

MoonCying
18-07-2014, 06:24 PM
***

Tambahan dikit:
“Semua yang memabukkan berarti khamr, dan setiap khamr adalah haram.” (Riwayat Muslim)

Khamar adalah zat di dalam makanan atau minuman yang bila dikonsumsi oleh orang normal (yang bukan pemabuk) maka menimbulkan efek memabukkan. Tidak semua yang memabukkan itu mengandung alkohol dan tidak semua bahan yang mengandung alkohol membuat mabuk.

Saus: ht***tp://rinaldimunir.wordpress.com/2012/10/15/mengapa-makan-tape-tidak-haram/

***

Karena kop nerve adalah beer drinker maka boleh dong klo tidak masuk di kategori 'orang normal'. Bukan dalam konotasi negatif, tapi maksudnya tubuh kop nerve udah agak kebal thd alkohol, tdk gampang mabuk oleh sebotol dua botol bir.

#aq blum pernah & gak minat minum bir sih.

---------- Post Merged at 05:24 PM ----------

- aq blum bisa pasang pic

- ndak semua yg cantik photogenik

- ndak elok lahh sembarangan upload photo tanpa seijin yg punya.

[at] et dah

mbok jamu
18-07-2014, 07:23 PM
Ah, mungkin ekspektasinya terlalu berlebihan ya?

Bukan berlebihan tapi terlalu dini. RK belum genap setahun jadi Walkot tapi harapan warga Bandung pada RK seakan-akan dia bisa membelah Laut Merah. Dia bukan utusan Tuhan yang dalam beberapa bulan bisa menyulap Bandung kembali menjadi indah setelah walkot beberapa periode sebelumnya membiarkan kota itu morat-marit.

RK could do no miracle, he needs a lot of help from the people. Adalah sangat lucu warga yang menikmati hidup dengan sampah puluhan tahun tiba-tiba menuntut RK untuk segera membersihkan kota tersebut. Adalah ironis para tikus pengerat kota tiba-tiba mengeluhkan infrastruktur yang rusak dan menuntut RK untuk segera memperbaikinya.

Tadinya mbok menyayangkan design tempat sampah yang seperti ring basket itu tapi setelah mengamati perilaku warga Bandung yang ndak menghargai usaha walikotanya sendiri bahkan lebih parahnya lagi merusak fasilitas tersebut seperti manusia jaman batu yang baru pertama kali melihat besi, mbok jadi mengerti kenapa RK sekarang memilih untuk membagi-bagikan kantong sampah dan meminta warga untuk memungut sampah karena persoalannya bukan tempat sampah tapi manusianya.

RK memang dari kalangan akademis, dia masih banyak belajar dan harus mencari birokrat jujur yang semoga masih ada di kota itu.

nerve_gas
18-07-2014, 07:42 PM
mbok jamu

oh tentu lah. Kang Emil bukan pembuat mukjizat yang bisa membawa perubahan dalam waktu sekejap. Tapi sebagai warga asli Bandung, kok agak gak sreg aja ya ketika Kang Emil membuat program yang seperti, misalnya, tempat sampah ring basket itu. Dia kan tau kelakuan mayoritas warga Bandung seperti apa. Kok ya berani melepaskan masalah sampah begitu saja.

Lalu seringkali programmnya itu yang sekedar bikin heboh media, gebyar, dan seremonial belaka. Misalnya saja:
1. Braga jadi pusat kuliner Bandung. padahal kaya beginih mah atuh, gak usah diurusin juga Bandung udah terkenal pusat kuliner;

2. Lalu soal Bandung terkoneksi WiFi. sekarang mah koneksi internet udah kaya kacang goreng. nanaonan oge ngurusin WiFi? yang dikeluhkan pengguna internet kan kecepatan internetnya (berarti urusan Kemenkominfo);

3. Belum lagi Bandung City Tour Bus. lalieur kalau bus nu sagede gaban kieu harus lewat jalan bolong2.

4. angkot gratis seharian waktu itu. Trus ayeuna kamana? stop aja gitu udah? buat sekedar rame2 di media?

Gak berarti programnya gak bagus ya, tapi lebih pada faktor si programmnya gak dipaksa untuk kontinu dan sustainable. yang saya tangkep, sekedar catching the attention of the media and the public for a short period of time, without properly considering on how such program is executed for the next months, years, and so forth.

untuk urusan infrastruktur, saya juga gak mimpi bahwa jalanan bandung akan sepenuhnya langsung mulus. Hanya saja, masa Kang Emil gak bisa membenahi jalan-jalan protokol terlebih dahulu sih? bukan mengesampingkan jalan lain ya. tapi yang namanya ngebangun secara bertahap, minimal ada langkah pertama yang harus dimulai.

Juga, seringkali rencana Kang Emil kok kaya gak riil ya. Boleh lah untuk jangka panjang merencanakan monorel, cable car, BRT kayak busway. Kita memang harus bisa bermimpi. Tapi sebagai pemimpin yang memang dimandatkan untuk membenahi Kota Kembang, Kang Emil bisa lah dengan kewenangannya menertibkan transportasi umum yang sekarang ada di Bandung. Angkot2 dibenahi rutenya, jangan numpuk di satu jalan protokol dan kosong di jalan lain (yang mengakibatkan penduduk beralih ke kendaraan pribadi).

Apa Kang Emil takut dengan konsekuensi dari pengusaha angkot? ya harusnya sih ngga ya. Ketika dia punya visi untuk membenahi Bandung, apapun harus dilakukan. Sebagai contoh, transportasi publik yang tujuannya melayani kepentingan publik, jelas gak klop kalau pengelolaannya secara swasta dan berorientasi profit. bukti nyata ya kaya angkot di Bandung, ngetem lama2 demi ngejar setoran dll. Pandangannya kan ya harus transportasi publik itu siap merugi, asalkan kebutuhan publik terlayani. PAD kan banyak, jadi sumber subsidi juga banyak untuk transportasi.

saya juga gak sepakat kalu membandingkan Kang Emil dengan Jokowi, yang notabene udah dari tahun 2005 bergelut dengan urusan pemerintahan, birokrasi, dan PNS yang ngeyel. Kemampuan Kang Emil untuk urusan eksekutif memang belum selevel Jokowi lah. Sayang saja, wakilnya pun gak mendukung Kang Emil. Ya akhirnya jadi kaya Lone Ranger.

wuaduh, jadi curhat panjang lebar.

*keluhan-hati-pemuda-batak-kelahiran-Bandung-yang-dual-language-Basun-alias-Batak-Sunda*

mbok jamu
18-07-2014, 08:48 PM
RK mungkin ndak tahu kelakuan mayoritas warga Bandung seperti apa, dia toh 6 tahunan bermukim di LN. Mbok sendiri sering shock melihat kelakuan orang Bandung saban kali mbok mudik. Mbok pikir, dia masih meraba-raba, harus mulai dari mana, sistem atau manusianya atau keduanya, bekerjasama dengan siapa, siapa teman-temannya, siapa tikus-tikusnya, siapa musang berbulu dombanya.

Culinary Nights itu untuk meredam kemacetan juga toh, biar ndak semua orang malem mingguan ke pusat kota.

Wi-fi sudah seperti kacang goreng kah? Koq sepertinya hanya bisa connect di Starbuck ya.

Bandros, mungkin upaya pemkot untuk menjaga turis dari lobang-lobang di kota Bandung.

Angkot gratis bukannya memang hari itu saja? Sekarang tiap Senin ada bis gratis buat pelajar?

Untuk continue dan sustaintable, apakah harus walkot sendiri yang menjalankan atau warganya bersama-sama?

The way I see it, RK itu kreatif dan dia sudah mengajak warganya untuk ikut kreatif tapi jangan lantas warga hanya bisa cingogo, ngagitar, ngudud, disuapin walkotnya. Typical self entitlement. Warga Bandung lah yang harus menjaga supaya program-program itu continue dan sustainable. One man can't do it all. He doesn't need to be a Lone Ranger. Walkot sebaik apapun akan mubazir kalau warganya hanya menunggu dan ndak berbuat apa-apa.

Angkot Bandung itu ada mafia-nya, easy for us to say he gotta sort them all out. Lebih baik dia berhati-hati daripada bernasib konyol, susah mencari orang seperti dia. Orang seperti RK ini harus dijaga.

serendipity
18-07-2014, 09:03 PM
perasaan kalo ke Circle K bandung selalu ada beer deh? ::ungg::
kalo malam minggu, banyak cowok2 mulai dari eksmud sampe 4l4y yang bisa beli beer, terus nongkrong buang asep sampe susah masuk ke Circle K ::doh::

---------- Post Merged at 08:03 PM ----------

Gw mah speechless aja terakhir ke Bandung... men, matjeetnya lebih dari Jakarta. Bikin es mo to the si.
Sekali-sekali sik gpp kali ya, tapi kalo lagi ngejar urusan2 penting atau acara penting itu loh... bikin susah napas, susah fifis, susah makan, susah semuanyalah

et dah
18-07-2014, 09:23 PM
yang ngomong RK nabi musa siapa sih , parah lo tong ? ::ngakak2:: ::ngakak2::

nerve_gas
18-07-2014, 09:28 PM
mbok jamu

tapi RK itu mulai dari SD sampe kuliah kan di Bandung. paling tidak, dia punya gambaran mengenai bagaimana tindak-tanduk warga yang dipimpinnya. itu total dari SD sampe kuliah kan 20 tahunan.

kalau WiFi emang gak banyak. maksud saya tadi kan koneksi internetnya yang udah kaya kacang goreng. sekarang modem udah murah, bisa tethering menggunakan smartphone kapan aja di mana aja. Paket data juga macem2. jadi kalau untuk urusan koneksi internet, ya bukan masalah lagi dan ngapain juga cape2 bikin WiFi di seantero Bandung. buat apa ngurus sesuatu yang sudah ada barangnya, dan bisa dinikmati tanpa ada keluhan? (selain masalah kecepatan, yang mana jadi urusan Kemenkominfo).

iyah. angkot gratis buat hari itu aja. trus obyektifnya apa? sasaran jangka pendek dan panjangnya apa? angkot masih berseliweran gak jelas. dan bus sekolah gratis juga gak tau ke mana juntrungannya. (seminggu kemarin full di Bandung, gak liat satu pun lewat di kawasan sekolahan, kaya di sekitar jalan Belitung, Sumatera, Merdeka, dll).

yang saya persoalkan sebagai warga Bandung asli adalah masalah2 yang memang menjadi jatah Walikota untuk menyelesaikannya. Masalah jalan, infrastruktur, transportasi publik. Mana ada kewenangan warga untuk ngeberesin itu semua. mau ngaspal jalan sendiri dengan inisiatif sendiri?

Saya sadar kok, harus ada partisipasi warga dalam membenahi kotanya. Soal buang sampah, ketertiban berlalu lintas, taat retribusi, dan lainnya. Tapi ya hanya sebatas itu. untuk urusan yang fundamental (infrastruktur, transportasi, fasilitas umum), itu sepenuhnya jadi kewenangan Kang Emil sebagai pemimpin kota Bandung. Untuk urusan kreatif mah, Bandung gak usah dilawan. Gak ada matinya sejak saya SD dulu. Pasti banyak upaya yang mau dilakukan. tapi kalau mentok2nya butuh eksekusi dari Pemkot (terutama untuk urusan yang saya sebutkan tadi), mau gimana?

Saya juga sadar kalau angkot di Bandung banyak mafianya. Pasar Tanah Abang, Pasar Minggu di Jakarta juga banyak mafianya. Beres juga kan? Jadi ini soal willingness dari pemimpinnya aja sih. Kalau emang yang dilakukannya bener, meski harus menghadapi mafia, warga Bandung (termasuk saya yang jadi migran di Jakarta), pasti stand by him.

Keluhan terhadap Bandung sampai saat ini, secara umum, kan bisa diidentifikasikan dalam beberapa hal:
1. Macet. kewenangan walikota (memerintahkan dishub) untuk mengatur area parkir dan transportasi publik.
2. Infrastruktur. kewenangan walikota (memerintahkan dinas PU) untuk memperbaiki jalan, menambah jalan, meningkatkan kualitas jalan
3. Fasilitas umum. kewenangan walikota (memerintahkan dinas terkait seperti dinas pertamanan) untuk memperbaiki fasum yang tidak berfungsi baik
4. Sampah. ini mah jadi tanggung jawab kita, saya sepakat.

---------- Post Merged at 08:28 PM ----------
serendipity

mereka emang masih jual bir kok. tapi gak dipajang di kulkasnya. Stok di gudang, dan jadinya ya harus rela2in minum bir anget *hoeks*.

kondisinya memang beda jauh dengan Jakarta, yang dengan mudah bisa mendapatkan bir di Alfamart, Indomaret, dan convenience store terdekat lainnya.

di Bandung, ya terima nasib aja. kalau mau minum bir harus di bar/pub/resto, atau minum bir anget dari gudang Circle K.

jojox
18-07-2014, 10:06 PM
Kejahatan yang disebabkan bir:
1. Silent killer, terutama kalo minumnya segalon.
2. Belly beer. Jelek!
3. You name it lah ::elaugh::


HEY you.... %kis2

MoonCying
19-07-2014, 09:00 AM
belanja kota/kab.
Terbagi 3:
-belanja pegawai
-belanja barang/jasa
-belanja modal

Klo ada suatu daerah dimana banyak jalan bolong. Sekolahan/jembatan/puskesmas/fasilitas publik tidak terawat baik atau bahkan ambruk.

Maka lihatlah komposisi APBDnya. Biasanya daerah yg gak mampu memperbaiki jalan bolong atau mpe kejadian ada SD atau sekolahan yg ambruk itu belanja pegawainya melebihi 50% APBD.

***



Lalu klo ttg seberapa mampu seorang walikota atau bupati menghadapi preman.

-Bupati Madiun di suatu acara publik (BST) pernah ditusuk obeng oleh 'orang stress'. Untungnya pas nusuk obengnya nyangkut ke meja dulu. Plus pak wakil bupati sigap membantu. Jadi walau sempat kena. Pak Bupati cuma luka memar di perut.

-Ahok, Wagub Jakarta. Pas ada demo. Ada beberapa orang (pendemo) yg bisa menerobos ke ruang kerjanya. Padahal pas demo...mustinya selain satpol PP 'kan ada Polisi juga....??!

nerve_gas
19-07-2014, 05:43 PM
seandainya memang belanja pegawai melebihi 50% APBD, ya berarti itu sudah ranahnya Kang Emil. mana bisa warga Bandung kreatif, inisiatif, dan berpartisipasi kalau udah urusan APBD? lah butuhnya tanda tangan Walikota.

soal menghadapi preman dan mafia, saya juga bingung mau komentar apa kalau udah kasusnya ditusuk dan diterobos. tapi kalau udah jadi pejabat publik, ya harusnya sudah siap dengan segala konsekuensi. termasuk dengan mafia/preman.

Trus jadinya mau dibiarin aja gitu?

tuscany
19-07-2014, 06:18 PM
nope. kalo belanja pegawai sudah 50% dari apbd itu kesalahan dari penguasa sebelumnya yang tidak memperhatikan komposisi pegawai, main rekrut aja nggak liat2 kemampuan menggaji. dan jangan terus bilang itu sudah tugasnya pejabat publik harus siap dgn segala konsekuensi. I tell you, it is not that easy. Masuklah ke pemerintahan sebentar, supaya tau persisnya ruwet itu di mana. Saya rasa ini juga yang sedang kang Emil lalukan, masuk ke dalam sistem dan berusaha membenahi dari dalam. But it takes time. Biarkan dia belajar, menambah pengalaman dan mencari solusi. Kalo dirimu bisa menawarkan solusi - katanya orang bandung kreatif - sok atuh, itu lebih baik lagi.

jojox: napa jox kecup2? kangen ya?

nerve_gas
19-07-2014, 07:18 PM
iyah, kesalahan penguasa sebelumnya, dan itu adalah kewenangan Kang Emil untuk mengubah APBD. Toh dia bisa mengajukan Perubahan APBD kan?

I tell you, saya sudah tau ruwetnya birokrasi pemerintahan, mau di tingkat pusat atau daerah. Dan semua itu bisa dibenahi dengan political will dari orang yang ada di paling atas. Sekali gores, berani, selesai. Keruwetan pemerintahan dan birokrasi itu bisa diselesaikan dengan cepat, karena ada komando. Beda kasus kalau untuk mindahin PKL, yang butuh persuasi, negosiasi, dll. Tapi itu Kang Emil bisa persuasif dengan PKL di Kepatihan. Masa gak bisa sekali gores beresin birokrasi.

Solusi untuk permasalahan yang selalu saya utarakan (infrastruktur, transportasi publik, fasum) gak perlu kreatif2 amat. Dengan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan, pasti bisa beres. dan lagi2 ini bukan jadi ranahnya warga, karena memang menjadi kewenangan Walikota Bandung.

1. perbaikan jalan. solusinya? ya diaspal. atau dibeton. gak perlu orang kreatif untuk urusan ini :mrgreen:

2. infrastruktur. perbaiki bangunan yang sudah ada. dan tetapkan larangan keras parkir pinggir jalan. kalau ribut masalah macet, tanah2 milik pemkot bikin jadi gedung parkir, terutama di titik2 rawan macet (Asia Afrika, Merdeka, Ahmad Yani, Dago, dll dll). ribet bangun gedung baru? itu gedung2 nganggur di Kosambi, kepatihan, malah dianggurin, dan malah ngebiarin parkir pinggir jalan. ::doh::

3. Transportasi publik. Dishub berwenang kok ngatur trayek angkot. perbaikan Trans Metro Bandung. tapi kalau lagi2 pertimbangannya mafia dan preman, ya udah. saya no komeng. hehehehehehe.

tuscany
19-07-2014, 09:08 PM
mengubah apbd gimana maksudnya? kalo dominasinya gaji PNS gimana ngubahnya ya? dipindahin ke prov lain? :cengir:
belom lagi urusan dengan dprd supaya bisa diketok palu. tapi saya nggak tau persis sih kalo di bandung struktur apbdnya gimana. mungkin bukan (cuma) itu masalahnya.

nerve_gas
19-07-2014, 09:25 PM
tapi setelah dipikir2, tuscany bener juga sih. gimana mau ngubah APBD 2014 ya. lah itu aja itung2annya defisit. belanja pegawai 2.1 triliun, sementara PAD 1.7 triliun. total belanja semua 5.8 trilun, sementara pendapatan 4.2 triliun.

ngeringkuk aja deh.

BTW, kalau urusan sama DPRD, lagi-lagi gimana willingness dari sang walikota sih. Kalau faktor2 non teknis seperti ini dipikirin, ya gak maju2. ribet sama DPRD, takut sama preman, ngeri sama mafia. yukmare.


beda kalau pertimbangannya udah pake angka (kaya tadi yang mana APBD Kota Bandung defisit) ::doh::.

MoonCying
20-07-2014, 08:46 AM
Trus jadinya mau dibiarin aja gitu?
(Preman2)
^
Ndak.

Preman itu bikin berat masyarakat kecil yg bukan pegawai negeri. Bikin takut investor.

Selain dipungut pajak oleh negara masih ditambah lagi di'pajak'i preman.

Di satu titik seorang walikota itu harus meneladani bu Risma, Walkot Surabaya.

Saat ambil keputusan nutup Dolly, beliau pamit bahwa 'siap mati' ke keluarganya.

Orang yg hubbud dunya & takut mati (imho) emang ndak layak 'dipilih' jadi penguasa/walikota.

Tapi di sisi lain Walikota dan jajaran Satpol PP kan tidak punya license to kill & Hak kepemilikan senpi. Jadi agak gimana gitu klo baru 1 atau 2 tahun nuntut walikota udah harus mampu beresin preman.

Tapi mungkin setelah 2 atau 3 tahun. Setelah cs.an & bisa koordinasi yg baik dg TNI setempat, Polresta & Preman Tobat. Masalah yg terkait preman bisa beres juga.

Butuh waktu untuk mengenal mana kawan, mana lawan.

Butuh waktu untuk bisa mengenal batas kekuasaan yg dimiliki. Hal yg mungkin dilakukan & tdk mungkin dilakukan.

***

Ttg APBD.
Klo dana yg tersisa setelah dikurangi belanja pegawai emang tinggal dikit.

q setuju bahwa nambal jalan bolong semustinya di dahulukan DARIPADA 'biaya konsultan/biaya perencanaan' proyek monorel atau biaya wifi & bus gratis di seantero kota.

MoonCying
20-07-2014, 10:02 AM
PAD 1.7 triliun
pendapatan 4.2 triliun (ini mungkin DAU, DAK, DBH-CHT dan dana perimbangan lainnya dari pusat)

Jadi total Pendapatan kota bandung 5,9 triliun.

***

total Belanja semua 5.8 trilun,

Dari 5,8 triliun; belanja pegawai 2,1 triliun<--- blum 50% dari APBD

***

Pendapatan 5,9 triliun
Belanja 5,8 triliun.

Masih bisa saving untuk 'bencana' atau kebutuhan mendadak lain. Belum defisit.

nerve_gas
20-07-2014, 10:36 AM
maap2, saya kurang rinci.

itu total pendapatannya 4.2 triliun, dan total pengeluarannya 5.8 triliun.

PAD yang saya tuliskan itu sudah termasuk ke total pendapatan yang 4.2 triliun. dan angka ini juga sudah termasuk (DAU, DAK), trus hibah, bagi hasil dll.

jadi hitung2annya memang defisit.

tuscany
20-07-2014, 03:21 PM
Persoalan defisit itu bukan cuma di bandung. pengangkatan PNS di daerah sering jadi instrumen politik makanya susah kelar. saya nggak tau nih sudah ada belum uu yang mengatur pengangkatan PNS daerah harus zero sum dengan yang pensiun. setau saya kebijakan ini baru berlaku di pusat. maka pernah ada wacana pensiun sekarang langsung dapat pesangon semiliar, maksudnya untuk menekan angka pegawai. karena yang kerja beneran nggak banyak kok sebenarnya.

mooncying has a point. tentu lebih penting menambal jalan bocor. sifatnya urgen. tapi kalo pasang wifi di seluruh bandung saya setuju :D. wifi gratis itu penting sekali, dan ide2 menjadi lebih kreatif termasuk dalam menghasilkan uang, bisa didapat dari internet. kalo uangnya banyak, pajaknya kan juga nambah.

MoonCying
20-07-2014, 07:30 PM
APBD 2014 Kota Bandung:
Pendapatan sekira Rp 4,732 triliun dan belanja sekira Rp 5,16 triliun. Artinya, pemerintah memperkirakan terjadi defisit sebesar Rp 427,4 miliar. Namun, defisit ini akan tertutupi melalui sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) tahun anggaran sebelumnya.

Saus: ht***tp://www.pikiran-rakyat.com/node/263695

"APBD kita (tahun 2014) hanya Rp 5,1 trilyiun kebanyakan (alokasinya) untuk gaji PNS," ungkap Ridwan Kamil.

Pria yang akrab disapa Emil ini menambahkan, APBD Kota Bandung dirasa tidak akan cukup untuk mewujudkan program-program dan ide-idenya mewujudkan Bandung Juara dari segala aspek.

"APBD kita kecil tidak sanggup membangun Bandung Juara dengan modal yang ada," kata Emil di Cikutra, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (8/2/2014).

---------- Post Merged at 06:30 PM ----------

Solusi yg (hendak) diupayakan Pak Emil:

Dengan kenyataan seperti itu, Emil tengah gencar untuk memburu dana CSR (corporate social responsibility) dari negara-negara maju. Diakuinya, dana CSR yang ditawarkan negara-negara maju jauh lebih besar ketimbang APBD.
Tambahan pemasukan dari dana CSR tersebut dipastikan mampu mewujudkan sebagian program-program dan ide-idenya yang membutuhkan biaya besar.

Beberapa program Wali Kota Bandung yang memakan biaya cukup besar diantaranya adalah memperbanyak sumur resapan, Bandung Skywalk, Bandung Monorel, pembangunan dan revitalisasi taman-taman tematik dan lain-lainnya.

"Yang didapatkan cukup besar. Tanpa wali kotanya bergerak tidak akan mungkin. Untuk itu kita harus bergerak ke pergaulan International," pungkasnya.

Saus: http://m.tribunnews.com/regional/2014/02/08/apbd-bandung-tak-cukup-besar-mewujudkan-ide-ide-ridwan-kamil

***

Iyaa kak nerve.
Btw Ridwan Kamil ternyata dilantik jadi walikota baru aja tgl. 16 September 2013 kmrn.

Jadi hari ini (imo) masih belum saatnya klo hendak komplen ke beliau perihal jalan lubang atau lain hal.

Paling ndak klo komplen nunggu Tahun Anggaran 2014 ini berakhir lah.

mbok jamu
23-07-2014, 02:25 PM
@mbok jamu (http://www.kopimaya.com/forum/member.php?u=1220)

tapi RK itu mulai dari SD sampe kuliah kan di Bandung. paling tidak, dia punya gambaran mengenai bagaimana tindak-tanduk warga yang dipimpinnya. itu total dari SD sampe kuliah kan 20 tahunan.

kalau WiFi emang gak banyak. maksud saya tadi kan koneksi internetnya yang udah kaya kacang goreng. sekarang modem udah murah, bisa tethering menggunakan smartphone kapan aja di mana aja. Paket data juga macem2. jadi kalau untuk urusan koneksi internet, ya bukan masalah lagi dan ngapain juga cape2 bikin WiFi di seantero Bandung. buat apa ngurus sesuatu yang sudah ada barangnya, dan bisa dinikmati tanpa ada keluhan? (selain masalah kecepatan, yang mana jadi urusan Kemenkominfo).

iyah. angkot gratis buat hari itu aja. trus obyektifnya apa? sasaran jangka pendek dan panjangnya apa? angkot masih berseliweran gak jelas. dan bus sekolah gratis juga gak tau ke mana juntrungannya. (seminggu kemarin full di Bandung, gak liat satu pun lewat di kawasan sekolahan, kaya di sekitar jalan Belitung, Sumatera, Merdeka, dll).

yang saya persoalkan sebagai warga Bandung asli adalah masalah2 yang memang menjadi jatah Walikota untuk menyelesaikannya. Masalah jalan, infrastruktur, transportasi publik. Mana ada kewenangan warga untuk ngeberesin itu semua. mau ngaspal jalan sendiri dengan inisiatif sendiri?

Saya sadar kok, harus ada partisipasi warga dalam membenahi kotanya. Soal buang sampah, ketertiban berlalu lintas, taat retribusi, dan lainnya. Tapi ya hanya sebatas itu. untuk urusan yang fundamental (infrastruktur, transportasi, fasilitas umum), itu sepenuhnya jadi kewenangan Kang Emil sebagai pemimpin kota Bandung. Untuk urusan kreatif mah, Bandung gak usah dilawan. Gak ada matinya sejak saya SD dulu. Pasti banyak upaya yang mau dilakukan. tapi kalau mentok2nya butuh eksekusi dari Pemkot (terutama untuk urusan yang saya sebutkan tadi), mau gimana?

Saya juga sadar kalau angkot di Bandung banyak mafianya. Pasar Tanah Abang, Pasar Minggu di Jakarta juga banyak mafianya. Beres juga kan? Jadi ini soal willingness dari pemimpinnya aja sih. Kalau emang yang dilakukannya bener, meski harus menghadapi mafia, warga Bandung (termasuk saya yang jadi migran di Jakarta), pasti stand by him.

Keluhan terhadap Bandung sampai saat ini, secara umum, kan bisa diidentifikasikan dalam beberapa hal:
1. Macet. kewenangan walikota (memerintahkan dishub) untuk mengatur area parkir dan transportasi publik.
2. Infrastruktur. kewenangan walikota (memerintahkan dinas PU) untuk memperbaiki jalan, menambah jalan, meningkatkan kualitas jalan
3. Fasilitas umum. kewenangan walikota (memerintahkan dinas terkait seperti dinas pertamanan) untuk memperbaiki fasum yang tidak berfungsi baik
4. Sampah. ini mah jadi tanggung jawab kita, saya sepakat.

Betul, RK sekolah di Bandung tapi ketika dia pindah ke LN he went through the time tunnel yang membuat dia melompat ke depan serta harus meninggalkan bad habits yang masih dilakukan warga Bandung. Sudah sifat orang yang tinggal di luar negri ketika pulang kampung menjadi kreatif. Nerve pikir orang Bandung sudah super kreatif. Ha ha. Mbok bilang kreatifitas orang Bandung hanya sebatas personal gain, not for the sake of community. Makanya orang-orang yang mau memikirkan Bandung seperti RK harus kita jaga dan dukung to encourage others to do the same.

Soal partisipasi warga, ternyata toh masim minim sekali. Think about it, kalau warga sudah taat lalu lintas, misalnya, termasuk parkir pada tempatnya, walkot ndak akan membuang waktu

---------- Post Merged at 04:25 PM ----------


@mbok jamu (http://www.kopimaya.com/forum/member.php?u=1220)

tapi RK itu mulai dari SD sampe kuliah kan di Bandung. paling tidak, dia punya gambaran mengenai bagaimana tindak-tanduk warga yang dipimpinnya. itu total dari SD sampe kuliah kan 20 tahunan.

kalau WiFi emang gak banyak. maksud saya tadi kan koneksi internetnya yang udah kaya kacang goreng. sekarang modem udah murah, bisa tethering menggunakan smartphone kapan aja di mana aja. Paket data juga macem2. jadi kalau untuk urusan koneksi internet, ya bukan masalah lagi dan ngapain juga cape2 bikin WiFi di seantero Bandung. buat apa ngurus sesuatu yang sudah ada barangnya, dan bisa dinikmati tanpa ada keluhan? (selain masalah kecepatan, yang mana jadi urusan Kemenkominfo).

iyah. angkot gratis buat hari itu aja. trus obyektifnya apa? sasaran jangka pendek dan panjangnya apa? angkot masih berseliweran gak jelas. dan bus sekolah gratis juga gak tau ke mana juntrungannya. (seminggu kemarin full di Bandung, gak liat satu pun lewat di kawasan sekolahan, kaya di sekitar jalan Belitung, Sumatera, Merdeka, dll).

yang saya persoalkan sebagai warga Bandung asli adalah masalah2 yang memang menjadi jatah Walikota untuk menyelesaikannya. Masalah jalan, infrastruktur, transportasi publik. Mana ada kewenangan warga untuk ngeberesin itu semua. mau ngaspal jalan sendiri dengan inisiatif sendiri?

Saya sadar kok, harus ada partisipasi warga dalam membenahi kotanya. Soal buang sampah, ketertiban berlalu lintas, taat retribusi, dan lainnya. Tapi ya hanya sebatas itu. untuk urusan yang fundamental (infrastruktur, transportasi, fasilitas umum), itu sepenuhnya jadi kewenangan Kang Emil sebagai pemimpin kota Bandung. Untuk urusan kreatif mah, Bandung gak usah dilawan. Gak ada matinya sejak saya SD dulu. Pasti banyak upaya yang mau dilakukan. tapi kalau mentok2nya butuh eksekusi dari Pemkot (terutama untuk urusan yang saya sebutkan tadi), mau gimana?

Saya juga sadar kalau angkot di Bandung banyak mafianya. Pasar Tanah Abang, Pasar Minggu di Jakarta juga banyak mafianya. Beres juga kan? Jadi ini soal willingness dari pemimpinnya aja sih. Kalau emang yang dilakukannya bener, meski harus menghadapi mafia, warga Bandung (termasuk saya yang jadi migran di Jakarta), pasti stand by him.

Keluhan terhadap Bandung sampai saat ini, secara umum, kan bisa diidentifikasikan dalam beberapa hal:
1. Macet. kewenangan walikota (memerintahkan dishub) untuk mengatur area parkir dan transportasi publik.
2. Infrastruktur. kewenangan walikota (memerintahkan dinas PU) untuk memperbaiki jalan, menambah jalan, meningkatkan kualitas jalan
3. Fasilitas umum. kewenangan walikota (memerintahkan dinas terkait seperti dinas pertamanan) untuk memperbaiki fasum yang tidak berfungsi baik
4. Sampah. ini mah jadi tanggung jawab kita, saya sepakat.

Betul, RK sekolah di Bandung tapi begitu anda tinggal di LN, anda akan melek lebih cepat, like going through a time tunnel. Bukan berarti maju atau modern tapi bisa melihat bad habits orang Indonesia khususnya warga Bandung yang sudah sepantasnya dihentikan seperti membuang sampah, parkir sembarangan, dsb. Aneh bukan, kalau orang Bandung yang cantik-cantik dan menurut anda, super kreatif itu, masih bersifat seperti manusia jaman batu.

Partisipasi warga? Com'on. Masih minim banget. Walkot ndak akan riweuh seperti sekarang kalau orang Bandung sudah tertib berlalulintas. Langsung memperbaki jalan sebelum masalah-masalah drainage, parkir, reklame di pinggir jalan, pkl, dll, ditertibkan? Bah.. Surely you know better than that.

Ini bukan soal kemauan pemimpin saja, tapi juga kerjasama warga untuk membuat sang pemimpin bisa bekerja secara efisien, sehingga dia ndak harus banyak membuang waktu mengurus warga yang hanya bisa mewek.

et dah
23-07-2014, 03:01 PM
makanya banyak banget orang udah pernah yang tinggal di LN kalau karakternya udah songgong makin kronis songgongnya. TAMBAH BELAGU! SOK PALING OK! ngga semua sii tapi banyak yg mental kek gitu padahal pas di LN dia udik NORAK ^ - ^
::ngakak2::

nerve_gas
23-07-2014, 04:50 PM
Partisipasi warga? Com'on. Masih minim banget. Walkot ndak akan riweuh seperti sekarang kalau orang Bandung sudah tertib berlalulintas. Langsung memperbaki jalan sebelum masalah-masalah drainage, parkir, reklame di pinggir jalan, pkl, dll, ditertibkan? Bah.. Surely you know better than that.

drainage = urusan walikota
parkir = urusan walikota (Satpol PP yang menindak)
reklame pinggir jalan = urusan walikota (Satpol PP juga)
PKL = lagi2 urusan walikota untuk mengupayakan. mau warga yang ikut2an ngatur? dikira sotoy dong.

kesalahan fatal yang selalu terjadi di Bandung adalah ketika ada pelanggaran yang muncul berkali2, malah dibiarkan oleh Pemkot. dan ini masih terjadi sampai sekarang. I don't know whether mbok jamu actually lived in Bandung or not, but if you do, you'll notice this problem.

partisipasi warga masih sebatas itu aja yang bisa dilakukan. wajar sih kalau kelas menengah Bandung mewek. udah bayar pajak, udah memenuhi kewajiban, malah yang ada program2 yang udah berkali2 disebutkan sebelumnya.

urusan berlalu-lintas paling simpel adalah urusan parkir. Gini deh. itu di sekitaran alun-alun Bandung banyak yang parkir pinggir jalan, karena:
1. gedung parkir gak representatif. cuma ada di basement mesjid raya. dan itu bau kencing. mau warga yang bersihin itu gedung? ngek.
2. gedung parkir di sekitarannya gak ada. Palaguna plaza mati. Kings kebakaran. yogya kepatihan sedikit parkir. trus mau di mana?
3. pilihannya beralih ke transportasi publik, but you know what the problem is.
4. mencari gedung parkir lain yang cukup dekat, gak ada.
5. akhirnya tetap di pinggir jalan. ada yang nindak dari pemkot? gak ada. yowes. jalan terus.

Ada warga yang berpartisipasi, namun akhirnya capek sendiri, karena ternyata gak ada tindakan apa2 dari Pemkot. trus kekmana?

makanya, Kang Emil mending ngurusin yang fundamental aja. fasilitas umum, infrastruktur, dll, yang memang jadi ranah kewenangan dia. gak usah direpotin sama urusan gak penting macem WiFi, bandros, dll. dari awal posting, this is my point of discussion.

Porcelain Doll
23-07-2014, 07:53 PM
iya sih, di alun2 bandung itu susah banget cari tempat parkir
kalopun ada, ga bisa menampung semua orang yg dateng ke sana
itu kan pusat kegiatan ya, dan jalan2nya juga sempit
buat bandung sih, kayanya lebih mantep buat tempat parkir bertingkat, entah bisa diterapin atau enggak
mengingat lahan dan jalan di sana bukan jenis yg tergolong lebar

tuscany
23-07-2014, 09:52 PM
Sabar...sabar. Belom juga setahun orangnya menjabat. Semua butuh proses.

mbok jamu
24-07-2014, 01:42 PM
drainage = urusan walikota
parkir = urusan walikota (Satpol PP yang menindak)
reklame pinggir jalan = urusan walikota (Satpol PP juga)
PKL = lagi2 urusan walikota untuk mengupayakan. mau warga yang ikut2an ngatur? dikira sotoy dong.


kesalahan fatal yang selalu terjadi di Bandung adalah ketika ada pelanggaran yang muncul berkali2, malah dibiarkan oleh Pemkot. dan ini masih terjadi sampai sekarang. I don't know whether @mbok jamu actually lived in Bandung or not, but if you do, you'll notice this problem.


Lha iya. Masalah-masalah itu memang urusan walikota, jumlahnya banyak dan tiap perbaikan ada prosesnya apalagi dalam mengatasi masalah-masalah kompleks di Bandung. Memperbaiki jalan bukan hanya urusan permukaan jalan tapi juga drainage, parkir, reklame dan pkl seperti yang mbok contohkan itu. Coba anda tanya ahli tata kota atau setidaknya orang yang mengerti civil engineering kenapa jalan-jalan di Bandung selalu kebanjiran. Perbaikan infrastruktur itu ndak bisa langsung tanpa survey yang benar dan ndak bisa asal tambal seperti pekerjaan para walikota sebelumnya.


Mengenai pelanggaran yang muncul berkali-kali, lha mestinya jangan ada pelanggaran lagi dong. Like I said previously, help the mayor to do his job efficiently by being a good citizen. Jadi warga yang baik supaya Walikota dan Pemkot bisa fokus menyelesaikan masalah infrastruktur kota Bandung.



partisipasi warga masih sebatas itu aja yang bisa dilakukan. wajar sih kalau kelas menengah Bandung mewek. udah bayar pajak, udah memenuhi kewajiban, malah yang ada program2 yang udah berkali2 disebutkan sebelumnya.


urusan berlalu-lintas paling simpel adalah urusan parkir. Gini deh. itu di sekitaran alun-alun Bandung banyak yang parkir pinggir jalan, karena:
1. gedung parkir gak representatif. cuma ada di basement mesjid raya. dan itu bau kencing. mau warga yang bersihin itu gedung? ngek.
2. gedung parkir di sekitarannya gak ada. Palaguna plaza mati. Kings kebakaran. yogya kepatihan sedikit parkir. trus mau di mana?
3. pilihannya beralih ke transportasi publik, but you know what the problem is.
4. mencari gedung parkir lain yang cukup dekat, gak ada.
5. akhirnya tetap di pinggir jalan. ada yang nindak dari pemkot? gak ada. yowes. jalan terus.


Ada warga yang berpartisipasi, namun akhirnya capek sendiri, karena ternyata gak ada tindakan apa2 dari Pemkot. trus kekmana?


makanya, Kang Emil mending ngurusin yang fundamental aja. fasilitas umum, infrastruktur, dll, yang memang jadi ranah kewenangan dia. gak usah direpotin sama urusan gak penting macem WiFi, bandros, dll. dari awal posting, this is my point of discussion.


I got your point from the beginning dan mengerti kenapa masih sulit bagi Indonesia untuk cepat maju. Puluhan tahun hidup dengan berbagai masalah dan menjadi bagian dari masalah-masalah kota Bandung lalu tiba-tiba ingin semua masalah tersebut diselesaikan dalam hitungan bulan simply karena itu semua urusan walikota.


Kalau warga Bandung sudah banyak berbuat lalu mewek, itu wajar. Tapi kalau masih minim apalagi masih bikin masalah lalu mewek, that's just ridiculous. Ridwan Kamil juga bayar pajak tapi dia ndak mewek, tetap kerja siang malam. Ndak gengsi naik sepeda ke kantor saban hari demi mengurangi macet. Do you think y'all can do the same? I doubt it.


Mbok ndak tinggal di Indonesia tapi ke kantor mau naik sepeda atau bis kota, biar ndak menjadi bagian dari masalah di negri orang. Mobil ada, tempat parkir banyak, tapi ndak manja dan ndak memelihara kebiasaan belanja sambil mengeluhkan minimnya lahan parkir apalagi sampai parkir ilegal di pinggir jalan. Tapi orang Bandung punya sifat keukeuh, sudah salah masih dikerjakan juga thus kota itu akhirnya ancur lebur. Lalu ada walikota baru, keukeuh juga menyalahkan walikotanya coz it's just darn too hard to take some responsibilities.

surjadi05
24-07-2014, 05:03 PM
Yoi mbok, sebenarnya masalah di indo ada di mental kayak barusan sama si kecil antri di gramedia, tiba2 ada ibu2 yg motong antrian ketika ditegur sama yg antri didepan, cuma bilang "ahh cuma satu buku pak", yg herannya sama kasir gramedia juga dilayani mungkin karna takut sama di ibu yg gayanya kayak pejabat, begitu selesai lewat depan gw sengaja ngomong kencang2 " cha kalo dah besar kelakuan jangan kayak ibu itu yah, ga tahu aturan" eh si ibunya malah ngomel2 keluar ::facepalm::

nerve_gas
24-07-2014, 06:06 PM
mbok jamu

I'm not expecting that problems in Bandung will be solved and gone in matter of months after Kang Emil was elected as the mayor. It is idiotic if I expect that Kang Emil could suddenly transform Bandung into European-like cities, where the road is well-built, good public transportation, and so forth. My point of concern is he's putting too much attention on the less-important matters.

Saya tahu kok betapa susahnya memperbaiki infrastruktur dan fasilitas umum, dan itu memang butuh waktu yang lama. Tapi kok ya udah tau masalah di Bandung jelas2 di situ, kok malah ngerjain yang tidak menyasar ke sana. dan soal perencanaan, survey, dan lain sebagainya, setiap kota itu sudah punya RTRW yang dibuat oleh ahli tata ruang dan tata kota. tinggal dieksekusi aja. trus kok malah sibuk dengan WiFi, kuliner, dll.

please do notice, I respect Kang Emil. He's one of the few Indonesian individuals that has the quality and capability to lead us. He's way better than previous Bandung mayors. Ini cuma cara saya untuk mengingatkan bahwa ada masalah penting di Bandung yang belum juga mulai dikerjakan oleh Kang Emil.

jojox
24-07-2014, 11:29 PM
^ Ane sempat ke Kemen P.U, direktur perkotaan persis bilang kayak loe, terkait dengan RTRW kota aglomerasi kayak Bandung pd khususnya.

gw stuju banget bahwasanya isu dan permasalahan pembangunan di Indo selalu cenderung begitu; bermuara di tata ruang; pelaksanaan, pengawasan, penindakan, etc. Gw yakin, ITB mampu mengembangkan sistem perencanaan spasial yang terintegrasi jauh lebih keren daripada Farmville. Tapi gw gak yakin pelaksanaan dan realisasinya tuh persis yang diharapkan. Makanya, mending jangan terlalu berpikiran tinggi dan idealis banget, tapi justru focus aja ke beberapa proyek quick-wins yang memiliki faktor leverage ke proyek lintas sektor yang lain, sehingga saling kohesif merekat kuat dan lebih terjamin sustainability nya. Tipikalnya pejabat dan awam kan, tambah anggaran masalah jadi hilang/berkurang. Belum tentu.

Emil needs to stop the mentality of throwing money to the problems.

Mentalitas kayak ginilah yg perlu di-revolusi. ::ngakak2::

kandalf
07-08-2014, 02:37 PM
Kang Emil kalau lagi stress ternyata lucu.

http://ask.fm/ridwankamil90

Contoh

pak tolong kasih saran menghadapi temen yg nusuk dri belakang ?‎
segera lapor ke polsek terdekat. karena sudah kriminal
http://ask.fm/ridwankamil90/answer/115669924581

Pa kalo pacar ga ngabarin berhari2, tp sekalinya ngabarin ke cewe lain gimana?:(‎
tenang dulu. mungkin dia tersesat. dan cewe itu mungkin anggota Tim SAR.
http://ask.fm/ridwankamil90/answer/115667067621

pa perasaan bapak kalo di boongin gmana pa? enaknya tuh orang di apain :((‎
lempari dia dengan bunga. tapi jangan lupa dengan pot batunya.
http://ask.fm/ridwankamil90/answer/115665779941

pak, perasaan bapak udah pernah disakitin wanita belom? karena setau saya seorang pemimpin udah sering ngerasain disakiti jadi akhirnya bisa mimpin secara hakiki.‎
iyah saya pernah disakiti wanita. sakitnya ituh disinih. *tunjuk dompet
http://ask.fm/ridwankamil90/answer/115659934949

pak pesan buat yang lagi patah hati gimana?:(‎
nikmatin aja. time will heal. lebih mending daripada patah kaki.
http://ask.fm/ridwankamil90/answer/115653226981

pak kenapa si bandung banyak jomblonya?
begini, krn cewek bandung rata2 seneng cowok Korea. dan cowok bandung rata2 seneng cewek Jepang. Jadi gak nyambung. jadi yah gitu deh.
http://ask.fm/ridwankamil90/answer/115649658341

Pak tips ldr cimahi bandung dong?‎
pacarannya di gerbang pasteur aja. biar adil.
http://ask.fm/ridwankamil90/answer/115615331301

Pak, seharusnya itu lelaki mengejar wanita atau lelaki dikejar wanita pak? :(‎
tergantung siapa yang jadi copet nya.
http://ask.fm/ridwankamil90/answer/115566939877

bpk ridwan kamil ?? coba ada 6 kerja nyata yang harus dilakukan oleh seseorang agar sukses,saya denger itu ketika bapa memimpin upacar,sebutkan pak kalau bapak benar ridwan kamil :D‎
kamu yg gak nyimak. cuma ada 4: Kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas
http://ask.fm/ridwankamil90/answer/115512948453

Pak, kalau kapan2 disuruh gubernur-in Jakarta mau nggak? Sehabis selesain Bandung gitu
pak Ahok gak cukup? saya mah beres bandung pengennya balik hidup normal lagi jadi arsitek lagi kalo bisa.
http://ask.fm/ridwankamil90/answer/115495255269

Pak saya juga pengen masuk arsi itb‎
tinggal masuk lewat gerbang selatan. depan masjid Salman.
http://ask.fm/ridwankamil90/answer/115472626661

lagu fav apa pak?
Indonesia Raya. i sing it at least 5 times a week.
http://ask.fm/ridwankamil90/answer/115409614053

pak apa tips buat masuk ITB?‎
naik angkot sadang serang. turun di ganesha. masuk iTB lewat gerbang selatan. selamat mencoba.
http://ask.fm/ridwankamil90/answer/115355071205

porcupine
07-08-2014, 04:00 PM
pak kenapa si bandung banyak jomblonya?
begini, krn cewek bandung rata2 seneng cowok Korea. dan cowok bandung rata2 seneng cewek Jepang. Jadi gak nyambung. jadi yah gitu deh.

::ngakak2::::ngakak2::

serendipity
08-08-2014, 09:41 AM
orang Bandung emang lucu-lucu, seneng ngobrol sama mereka ::ngakak2::

nerve_gas
11-08-2014, 11:44 AM
Kang Emil emang epic!

he's probably one of the few leaders in Indonesia that has a good sense of humor.

(neck-and-neck with Jokowi)

et dah
11-08-2014, 02:57 PM
garing ah bercandanya
cuma karena dia seorang walikota
makanya rada unik
pinter, soleh, ganteng, berwibawa tapi sayang doi banci tampil ;D

nerve_gas
11-08-2014, 05:56 PM
iyah. that's the very reason.

jarang aja sih ngeliat pemimpin Indon yang bisa becanda. semuanya sok berwibawa dan sok serius.

dia banci tampil, yes. sama dengan program2nya yang lebih menekankan atensi media ketimbang dengan menyasar permasalahan yang mendasar (berkali2 udah gue sebutkan soal ini)

kandalf
18-08-2014, 03:04 PM
http://images.detik.com/content/2014/08/18/486/121935_manusiasilverpushup.jpg

Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menghukum manusia silver yang kerap berulah di jalanan. Sebanyak 3 orang manusia silver yang mangkal di Cihampelas Bandung dihukum push up 50 kali oleh pria yang akrab disapa Emil itu.

Video manusia silver push up tersebut diunggah oleh Emil dalam akun instagramnya, Minggu (17/8/2014) malam. Dalam video tersebut tampak 3 orang remaja yang tubuhnya dibalur cat silver tampak kelelahan karena push up.

"Terus," kata Emil dalam videonya.

"Teu kuat pak (enggak kuat pak)," ujar salah satu manusia silver sambil memegang tangannya.

Saat dikonfirmasi Senin, (18/8/2014) di Balai Kota Bandung, Emil menemukan ketiga pemuda tersebut di kawasan Cihampelas dan Pasteur Minggu sore. Menurutnya, para manusia silver itu kerap meminta-minta dengan cara memaksa.

"Mereka itu suka memaksa, kalau enggak dikasih suka ngegeret mobil," ujar Emil.

Agar mereka tidak kembali berulah di jalanan, oleh Emil, mereka akan dijadikan petugas pembersih jalan. Mereka akan bekerja satu hari selama 4 jam.

"Hari ini lagi diurusin (teknisnya). Haro ini lagi diurusin mau kerja, 3 berapa kali 50 aja. Kemarin baru ada 3 orang, tapi mereka bisa mengajak yang suka nongkrong di situ juga. Gajinya 1 juta per bulan," jelasnya.

http://news.detik.com/read/2014/08/18/104611/2664893/486/ridwan-kamil-hukum-manusia-silver-push-up-50-kali?n991104466

mbok jamu
21-08-2014, 11:59 AM
http://i60.tinypic.com/2wowwvc.jpg

Bandung Technopolis Master planning Project


AECOM’s multidisciplinary team consisting of urban designers, landscape architects, water and environmental specialists and transportation planners put together a master plan for the city of Bandung in Indonesia. The master plan strives to reflect the city’s local vision by creating a green and blue network that functions as water filtration, ecological and amenity corridor for residents to enjoy.

It looks into transformation of the city into a techno-entrepreuner and Central Business District with plans which includes a new Bandung City Government Center and Transit Oriented Development (TOD). The TOD will consist of a multi-modal transit hub for current commuter train as well as future monorail and Intercity bus services. Also part of the master plan was incorporation of a Great Bandung Street that wouldbecome the conduit for all day activity corridors and pedestrian oriented development, in the like of Barcelona’s The Ramblas.

mbok jamu
17-03-2015, 06:12 PM
Hore... Katanya akan launching bulan depan!


https://scontent-hkg.xx.fbcdn.net/hphotos-xpf1/v/t1.0-9/11025821_10152861658048292_5556061398599642934_n.j pg?oh=c4e0807798e8a1ac65989f4be838ea31&oe=557AE793

---------- Post Merged at 08:12 PM ----------

http://img.klik-galamedia.com/pic/masjidterapung-1206.jpg

serendipity
25-03-2015, 10:38 AM
http://lphoto2.ask.fm/430/804/202/-229996978-1sltf5e-ff10cbc181ne500/preview/file.jpg

::hihi::

ndableg
18-09-2015, 12:58 AM
Ada apa nih?

https://www.youtube.com/watch?v=LqXlxGdjhIc

mbok jamu
18-09-2015, 11:30 AM
Wajar lah dipanggil karena dia ketua BCCF waktu itu. Asal jangan kena pitnah. Oh pliz God, lindungi dia dari para syeiton yang terkuthuk.

surjadi05
18-09-2015, 11:51 AM
Tapi kalo mau jujur paling banyak gubernur/walikota "bermain" di dana bansos ini mbok, moga2 beliau ga kena getahnya aja apalagi ini yg meriksa kejaksaan bukan kpk ::ungg::

surjadi05
18-09-2015, 08:03 PM
BANDUNG, KOMPAS.com — Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyatakan, laporan korupsi terkait dana hibah untuk Bandung Creative City Forum (BCCF) tahun 2012 senilai Rp 1,3 miliar tidak akurat. Seluruh dana itu digunakan untuk sejumlah kegiatan dan ada laporannya.

"Dana itu digunakan untuk kegiatan-kegiatan (BCCF). Nih kegiatan-kegiatannya," kata Emil, sapaan Ridwan Kamil, sambil menunjukkan berkas miliknya berisi daftar kegiatan BCCF tahun 2012 silam itu. Satu per satu Emil membuka halaman berkas itu.

Emil memberikan penjelasan kepada wartawan seusai menjalani pemeriksaan di kantor Kejati Jawa Barat, di Bandung, Kamis (17/9/2015) petang. (Baca: Penuhi Panggilan Kejati Jabar, Ridwan Kamil Masuk Lewat Pintu Belakang)

"Saya datang hari ini untuk mengklarifikasi apa saja kegiatannya, laporan pertanggungjawabannya, dan sebagainya atas laporan dari pihak yang melaporkan," ucap Emil.

Baca juga: Ridwan Kamil: Saya Hanya Dimintai Keterangan Saja

Menurut dia, laporan pertanggungjawaban kegiatan sudah diperiksa Badan Pemeriksa Keuangan.

"Sudah dilaporkan pertanggungjawabannya, sudah diperiksa BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), BPK ini penting nih!" kata Emil.

Kejati memanggil Emil berdasarkan laporan seseorang yang menyebut ada dugaan tindak pidana korupsi terkait dana hibah BCCF pada tahun 2012. Saat itu Emil yang belum menjabat sebagai wali kota adalah Ketua BCCF.


Gile enak banget kejaksaan panggil ridwan kamil, cuma karna ada SESEORANG menyebut ada korupsi, harusnya kalo ga terbukti korupsi harusnya nama orang itu disebut donk ::doh::