PDA

View Full Version : Renungan Dalam Kehidupan



milnalev
03-07-2013, 07:15 PM
Renungan Dalam Kehidupan:

Kalau zaman dahulu perdagangan manusia adalah dijual sebagai budak dan nasibnya tergantung kepada pembelinya. Tapi zaman sekarang ini human trafficking bukan lagi perdagangan budak, tapi dijual untuk dijadikan PSK, nasibnya tergantung ada orang yang bersedia menebus atau tidak. Lalu sekarang ini orang berusaha untuk menutup lokalisasi agar menghapus praktek prostitusi. Tapi apakah hal itu bisa dengan begitu mudahnya seperti membalikkan telapak tangan?
Praktek prostitusi sejak zaman sebelum masehi pun sudah marak. Dan apa sebenarnya penyebab maraknya prostitusi? Apakah hanya karena semata-mata masalah ekonomi? Memang sebagian besar karena masalah ekonomi. Tapi tidak semata-mata karena masalah ekonomi. Masalah orang zaman sekarang ini semakin hari semakin kompleks dan rumit saja. Jadi bisa juga karena masalah tertipu oleh orang yang seolah-olah menjanjikan pekerjaan dengan gaji besar, tapi ujung2nya dijadikan purel atau PSK. Orang yang mencari pekerjaan tidak selalu berasal dari kalangan bawah, tapi mereka yang berasal dari kalangan menengah ke atas juga banyak dengan alasan agar lebih sukses lagi. Apakah orang yang bekerja sebagai PSK adalah mereka yang berpendidikan rendah? Tidak selalu. Ada juga sarjana bahkan pascasarjana yang menjadi PSK karena sulit mencari pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya. Apakah PSK umumnya berusia belasan sampai duapuluhan tahun? Memang demikian, tapi ada juga PSK yang sudah berumur atau sudah menikah dengan alasan untuk mempertahankan keadaan ekonomi keluarganya, atau karena ada masalah psikologis lain seperti merasa kesepian, tidak tahan nafsu seks, ingin memenuhi kebutuhan biologis bagi yang belum kawin di usia matang, atau bisa juga karena mengidap kelainan perilaku seks seperti hiperseks, hiperlove, dsb.
Lalu apakah dengan gerakan penutupan lokalisasi akan menjamin bersih dari praktek prostitusi? Jikalau tanpa solusi yang tepat seperti pembinaan ekonomi, sosial, moral, religius, psikologis, filosofis, budaya, dan sebagainya; gerakan tersebut akan sia-sia belaka. Orang akan membuka lokalisasi lagi di tempat2 lain yang berkedok tempat usaha atau melakukan prostitusi terselubung di hotel, rumah pribadi, kantor, tempat2 rekreasi dan hiburan, tempat2 sepi, dan sebagainya. Jadi sebenarnya jikalau ingin memberantas praktek prostitusi haruslah melakukan penanganan secara holistik meliputi aspek fisik, jiwa, dan rohani.

lily
04-07-2013, 11:57 AM
sejujurnya , dari hati terdalam...

saya benci ama PSK , saya benci ama tempat yang menawarkan kenikmatan tubuh wanita.

saya pikir , mendingan kalo emang kesepian ato hiperseks , ga usah jual diri. cari pasangan , trus ML aja terus ama pasangannya. daripada gonta - ganti pasangan ML.

kalo soal ekonomi , daripada jadi PSK , masi bisa kok kerja laennya walopun mungkin hasilnya ga segede jadi PSK.

serendipity
04-07-2013, 12:16 PM
Gw kenal ama seorang PSK, yg tomat (tobat kumat). Awalnya ya dia tobat. Cuma setelah ngerasain kerja jd PSK tergolong gampang, tinggal tidur udah dapet duit. Pastinya dia gak mau ya dengan kerjaan yg susah dan gaji pas pas'an.
pas kemaren dateng ke event bikers, banyak cewek ga bener dateng dan nari erotis... ya kalo diliat bayarannya mereka emang menggiurkan.
Gaji mereka ama gaji gw kalah kaleee ;D
Tapi emang faktor pendidikan dan peran orang tua itu besar banget, kalo ortunya gak sok2 nutup mata pasti gak akan terjadi anaknya jual body

lily
04-07-2013, 12:37 PM
iya , pernah ada temen saya , seorang cowok pengen ajak seorang PSK yang deket ama dia , untuk tobat.

saya sih advice gimana kalo jadi TKW aja , kan lumayan gajinya gede.

katanya ga mau , soalnya capek kerjanya.

tapi percuma juga dia nyuruh PSK itu tobat , lha dia sendiri saya suruh tobat , malah jadi germo.

lingkaran setan itu , susah keluarnya.

kandalf
04-07-2013, 12:53 PM
saya pikir , mendingan kalo emang kesepian ato hiperseks , ga usah jual diri. cari pasangan , trus ML aja terus ama pasangannya. daripada gonta - ganti pasangan ML.


Ly,
aku ngerti kau benci banget ama PSK.
Jadi yang kutulis berikut gak bermaksud membela mereka.

PSK, gak bisa mengendalikan laki-laki macam apa yang akan membeli mereka. Tentu saja, ada perkecualian dengan PSK bertarif tinggi.
Jadi, setiap malam mereka bertransaksi, mereka harus merelakan diri 'diperkosa'.

Iya, diperkosa. Karena rata-rata pembeli jasa PSK adalah pria egois yang cuma mementingkan kepuasan diri sendiri. Mereka tidak akan menerima kata 'tidak'. Gak banyak di antara mereka yang menggunakan rayuan-rayuan sebelum melakukannya. Jangan harap mereka mau berlama-lama foreplay.

Alhasil,
tidak jarang di antara PSK yang jadi mati-rasa, cuma tidur-tiduran saja dan terserah pelanggannya mau ngapain seakan-akan bercinta dengan mayat, bahkan yang ada di pikiran mereka hanya, "cepatlah selesai.. biar bisa dapat pelanggan lain".

kandalf
04-07-2013, 12:59 PM
Gue kabur ah.....

ancuur
04-07-2013, 01:55 PM
kehidupan itu sebaiknya jangan di Renungkan, tapi di Jalani :kabur:

second_life
04-07-2013, 02:43 PM
selama masih ada yg mau 'beli', pasti itu rumah2 bordil ga bisa diberantas.

yah, kalo g sih ga masalah ntu orang mau jadi PSK kek, mau nyewa PSK kek. silakan aja selama ga ganggu g. toh konsekuensinya dia tanggung sendiri. lagipula, g toh bukan siapa2 yg bisa nge-judge orang. bisa aja awalnya mereka jadi PSK karena memang ga bisa kerja yg lain2ny lagi, tapi bener2 kepepet butuh duit. dan kalu udah di dalem situ, kita mana tau seberapa gampang/sulit untuk bisa keluar.

paling banter g sih cuman bisa ngingetin/ngasi tau ke orang2 terdekat untuk jgn 'deket2' ke lingkungan itu.