PDA

View Full Version : Jual Ginjal Demi Tebus Ijazah Sekolah



etca
27-06-2013, 10:29 AM
Tak punya uang tebus ijazah anak, bapak jual ginjal keliling HI !!

http://sphotos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn1/993527_511128808940731_237888776_n.jpg

Sugianto (45) nekat menjual ginjalnya dengan berkeliling Bundaran HI, Jakarta Pusat. Hal itu dilakukan untuk menebus ijazah Ayu (19), anak kedua Sugianto yang ditahan pihak sekolah karena tunggakan sebesar Rp 17 juta.

"Untuk itu saya jual ginjal saya sesuai dengan tagihan anak saya. Sebetulnya Rp 1 miliar tidak akan saya jual cuma ini demi masa depan anak," ujar Sugianto di
Bundaran Hotel Indonesia, Rabu (26/6).

Sugianto menjelaskan, Ayu menimba ilmu di Yayasan Nurul Iman, Parung, Bogor, yang merupakan sekolah terusan SMP, SMA dan kuliah. "Awalnya sekolah tersebut gratis, namun setelah ganti kepemimpinan mendadak bayar. Namun tidak ada pemberitahuan. Jadi tunggakan di SMP Rp 7 juta dan SMA Rp 10 juta," kata dia.

Segala usaha dilakukan Sugianto, dari mendatangi Komnas HAM, menyurati Komisi X DPR RI hingga minta keringanan dari pihak sekolah namun tidak membuahkan hasil. Sugianto yang berprofesi sebagai tukang jahit dengan penghasilan Rp 2,5 juta perbulan menyatakan tak sanggup membayar tunggakan tersebut.
"Istri sudah meninggal sejak 12 tahun yang lalu. Pendapatan segitu tetapi harus bayar kontrakan Rp 600 ribu per bulannya" katanya.
Sebenarnya Ayu kasihan melihat bapaknya jika harus ginjal. Tetapi Sugianto bersikeras ingin menjual demi Ayu meneruskan pendidikan yang lebih tinggi.
"Saya ingin melanjutkan kuliah. Sekarang masih bantu-bantu bapak di rumah," ujar Ayu yang menggunakan kerudung tersebut.
Sugianto selanjutnya berkeliling di Bundaran HI sembari membawa spanduk 'Kepada saudara yang butuh ginjal kami siap jual ginjal untuk menebus ijazah anak'. Mereka menawarkan ke pengguna jalan di Bundaran HI.(merdeka/26/6/13)




https://fbcdn-sphotos-c-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/942910_684740151551390_1074764877_n.jpg

Jual Ginjal Demi Ijazah Anak, Sugiyanto `Dagang` di Bundaran HI

Liputan6.com, Jakarta : Sugiyanto rela menjual ginjalnya demi menebus ijazah SMP dan SMA anaknya, Sarah Melanda Ayu (19). Sejak pukul 10.20 WIB, pria berusia 45 tahun itu mulai menjajakan ginjalnya di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2013).

Sugiyanto bersama Ayu 'berjualan' dengan membawa satu poster bertuliskan "Kepada Saudara yg Butuh Ginjal Kami Siap Jual. Tubuh Kami Siap Dibelah Demi Untuk Menebus Ijazah".

Sugiyanto juga berorasi sambil menawarkan diri ke mobil-mobil yang berhenti karena lampu merah. Bahkan ia juga menyanyikan sebuah lagu sambil memainkan gitar dan harmonika.

Sugiyanto mengatakan, biaya 2 ijazah sang anak yang harus ditebusnya itu sebesar Rp 17 juta. Sementara ada biaya lain untuk administrasi sebesar Rp 20 ribu per hari sejak 2005. Sehingga total biaya yang harus dia tebus sebanyak Rp 70 juta.

"Dan saya tidak mampu untuk menebus semuanya," kata Sugiyanto.

Anaknya, Ayu, menempuh pendidikan SMP dan SMA di Pondok Pesantren Al Ashryyah Nurul Iman di kawasan Parung, Bogor, Jawa Barat. Menurut Sugiyanto, awalnya semua biaya pendidikan tersebut gratis. Namun, berubah ketika pemilik pondok pesantren meninggal dunia.

"Sejak itu diambil alih istrinya, dan semua harus bayar. Ini bukan cuma anak saya saja yang tidak bisa tebus ijazah, tapi santri-santri lainnya juga," ungkap Sugiyanto.

Dalam aksinya di Bundara HI, tidak terlihat penjagaan dari petugas kepolisian. Namun, aksi tersebut sempat beberapa kali menarik perhatian para pengguna jalan. Meski sampai saat ini belum ada satu pun yang tertarik untuk membeli ginjal Sugiyanto.

Sebelumnya, Sugiyanto memaparkan, Ayu, anak keduanya sejak SMP hingga melanjutkan ke perguruan tinggi dititipkan di sekolah Islam Al Ashryyah Nurul Iman. Di sekolah itu juga ada kampus STAI milik yayasan yang sama. Di kampus ini Ayu kemudian melanjutkan pendidikannya selepas menamatkan pendidikan SMA.

"Tapi, karena ada prahara di kampus itu dan banyak anak-anak yang mondok dipukulin sama orang dekat pemilik kampus, maka akhirnya banyak santri dan siswa yang kabur, termasuk anak saya," tutur Sugiyanto.

Sejak Januari lalu, Sugiyanto sudah berusaha untuk meminta agar ijazah SMP dan SMA anaknya bisa didapat agar Ayu dapat melanjutkan kuliah di kampus lain. Namun, pihak STAI Nurul Iman tak bersedia, kecuali Sugiyanto membayar uang tebusan.

"Saya sudah bawa surat keterangan miskin juga, tapi tidak diterima, tetap harus bayar Rp 17 juta. Padahal di awal tidak ada perjanjian harus menebus ijazah seperti itu. Karena itu saya nekat mau jual ginjal," jelas Sugiyanto. (Mut)

saus (https://www.facebook.com/liputan6sctv/wall?filter=1)



Kalau dari gratis lalu jadi berbayar,
ya siapa yang bakalan sanggup?

ndugu
27-06-2013, 10:48 AM
ini tagihannya mendadak gini
kok bisa gitu ya prakteknya ::elaugh::

Alethia
27-06-2013, 10:51 AM
Langkah yg bagus, tipi wan kudu bantuin nih

GiKu
27-06-2013, 10:55 AM
banyak lembaga sosial pengumpul sedekah dari masyarakat yg seharusnya bisa membantu

ndugu
27-06-2013, 10:57 AM
apalagi dengan publicity ini ya

serendipity
27-06-2013, 11:08 AM
Ironis banget ya bacanya sedangkan di kementrian Diknas ada pos anggaran untuk UPACARA sebesar Rp 1,1 triliun.

upacara apa yak? ::ungg::

btw itu tunggakan bisa ampe 17.000.000 dari kapan gak bayar uang sekolah? eh ampe 70.000.000?
pake iuran per hari? sekolah gw waktu itu udah swasta aja gak ampe separah itu deh ::grrr::



Langkah yg bagus, tipi wan kudu bantuin nih

yg punya tipi wan, kebetulan lagi nyapres kan doi. apalah arti duit segitu buat om Bakrie ::hihi::

BundaNa
27-06-2013, 11:13 AM
moral of storynya, jangan nekad nyekolahin anak ke sekolah swasta meski diiming2i gratis utk siswa tak mampu. di sekolah si sulung juga ada penawaran bebas uang masuk, spp dan seragam buat siswa ga mampu, tapi ternyata syarat dan ketentuan berlaku, akibatnya adalah beberapa anak yg nunggak 3-4 thn spp

---------- Post Merged at 10:13 AM ----------

kemaren pas trima rapot sekolah gw protes masalah bebas biaya utk siswa miskin. pengajuan beasiswa mestinya saat mendaftar serta syarat dan ketentuannya lsg diminta saat anak m'daftar, shg ga terjadi kericuhan administrasi saat penerimaan rapot ato ijazah

lily
27-06-2013, 12:05 PM
ya ampun... speechless...

tapi meskipun dia jual ginjal , bukannya ginjal itu cocok - cocok an ya ? ga sembarang orang bisa pake donor ginjal kan ?

terus kalo sekolah di pesantren itu , itu masuk sekolah swasta ya ?

Alethia
27-06-2013, 12:39 PM
Bantu promoin ginjal, ren....
Siapa tau ada yg mau beli. Asal bapaknya sehat walafiat

---------- Post Merged at 11:39 AM ----------

Banyak keknya yg butuh ginjal, atau cairan dari ginjal..krmn bapakku alhm jg di infus pake cairan dr ginjal..apa gitu namanya...katanya itu dari human remain. Harganya bikin sakit ginjal pindah ke kepala...

BundaNa
27-06-2013, 01:32 PM
ya ampun... speechless... tapi meskipun dia jual ginjal , bukannya ginjal itu cocok - cocok an ya ? ga sembarang orang bisa pake donor ginjal kan ? terus kalo sekolah di pesantren itu , itu masuk sekolah swasta ya ? masuknya ke pendidikan swasta binaan depag ya? dapet BOS ga sih? Ceritanya agak janggal sih IMO. Dari yg bisa gratis (mestinya ada MoUnya) jadi mesti bayar dgn angka fantastis (ada surat pemberitahuannya harusnya?), tiba2? Meski ganti manajemen kan pasti ada surat peringatan ya? Nurul iman bukannya pondok pesantren modern yg emang ongkosnya mahal ya?

lily
27-06-2013, 01:34 PM
waduh ga tau saya bun...

saya pikir kalo namanya belajar di pesantren pasti gratis... ternyata bayar juga ya , dan masuk sekolah swasta ya.

kupo
27-06-2013, 01:38 PM
barusan masuk berita di tipi... ::ungg::

Porcelain Doll
27-06-2013, 01:42 PM
yg namanya pesantren ada macem2 juga, ly

BundaNa
27-06-2013, 02:40 PM
barusan masuk berita di tipi... ::ungg:: ceritanya gimana? ada orang lain selain sugiono yg juga ga mampu byr? ginjal selalu jadi target jual beli organ ya? mereka ga tau rasanya hidup cuma dgn 1 ginjal -_-

lily
27-06-2013, 03:51 PM
iya , di Jawa Pos juga ada di Surat Pembaca , mo jual ginjal.

serem ya organ dijual beli kan.

Dahlan Iskan dulu pernah kan terima donor ginjal ga tau dari sapa.

GiKu
27-06-2013, 03:53 PM
Ironis banget ya bacanya sedangkan di kementrian Diknas ada pos anggaran untuk UPACARA sebesar Rp 1,1 triliun.

upacara apa yak? ::ungg::

btw itu tunggakan bisa ampe 17.000.000 dari kapan gak bayar uang sekolah? eh ampe 70.000.000?
pake iuran per hari? sekolah gw waktu itu udah swasta aja gak ampe separah itu deh ::grrr::



apa ini konspirasi wahyudi ?

ancuur
27-06-2013, 06:30 PM
barusan masuk berita di tipi... ::ungg::

klo dah masup tipi.. pasti ada yg bantu :jempol:

note: asal jgn Farhat Abass or Arya Wiguna aja yg bantu, maklum mrk lagi gila kepopuleran :ngopi:

Miss_Rain
27-06-2013, 07:22 PM
Miris bgt ngeliatna ..
Apalagi pake jual* organ tubuh gtu ..

Emg ada yg mendadak* gtu ya ? Mahal bgt ..

kandalf
27-06-2013, 07:31 PM
Gak mendadak sebenarnya.
Katanya pas masuk, ada persyaratan untuk terus hingga ke perguruan tinggi. Tapi si anak keluar sekolah, bahkan pernah minggat. Jadi tidak menyelesaikan kontrak.

Cuma 17 juta ya agak kebangetan juga sih.

tuscany
28-06-2013, 12:32 AM
Iya mesti didengarkan cerita dari dua sisi juga. Kenapa sampe minggat. 17 juta diitung dari awal sekolah kali ya, kan pesantren jadi biasanya belajar, nginap dan makan sepaket.

BundaNa
28-06-2013, 12:39 PM
nurul iman itu boarding school ya? walah...bukannya disono emang mahal ya?

danalingga
28-06-2013, 01:30 PM
Ini katanya berubah jadi bayar gini sejak si pendiri (Habib apa gitu) meninggal. Jadi dijalankan oleh istrinya + orang lain.

BundaNa
28-06-2013, 04:25 PM
Ini katanya berubah jadi bayar gini sejak si pendiri (Habib apa gitu) meninggal. Jadi dijalankan oleh istrinya + orang lain. tadi liat webnya, mereka punya unit usaha utk mengcover p'biayaan pesantren. tapi kalo dari sd mpe kuliah bayarnya 17 juta, ya murah. kmrn chek darul ullum jombang sama as salam solo aja perbulannya udah 5 mpe 10 jt includ asrama dan makannya

lily
29-06-2013, 05:15 PM
akhirnya...

bapak ini diundang mendikbud ke kantornya lo.

terus ijazah anaknya udah dibalikin , dan pihak sekolah mendapat "hukuman" karena menahan ijazah murid , dan anak ini bisa masuk ke universitas jurusan pariwisata , dengan jalur bidik apa gitu -> baca di Jawa Pos paling belakang , gede fotonya.

TheCursed
30-06-2013, 03:06 AM
Tak punya uang tebus ijazah anak, bapak jual ginjal keliling HI !!

http://sphotos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn1/993527_511128808940731_237888776_n.jpg
...


I don't know... Kalo ngeliat gambarnya, IMHO, ketimbang baneran mau jual ginjal, mereka sepertinya lebih ke arah mencari perhatian dan unjuk rasa.

Tapi lagi, apapun juga, toh tujuan akhir anak-bapak ini tercapai. Good for them. :ngopi:

BundaNa
30-06-2013, 06:49 AM
I don't know... Kalo ngeliat gambarnya, IMHO, ketimbang baneran mau jual ginjal, mereka sepertinya lebih ke arah mencari perhatian dan unjuk rasa. Tapi lagi, apapun juga, toh tujuan akhir anak-bapak ini tercapai. Good for them. :ngopi: itu kenapa dari awal tau kisahnya gw ga t'tarik buat langsung iba, banyak hal janggalnya soalnya. ada berita tentang sekolahnya? dan sekali lagi, pemerintah bertindak karena tekanan media. pihak sekolah dihukum? dihukum apa? *jadi ga yakin beneran niat jual ginjal itu orang

spears
30-06-2013, 10:23 AM
Horeee akhirnya nih anak dpt bantuan pendidikan dr mendiknas.gratis mpe lulus kul.
Kmrn SBY bantuin siapa deh?yg anak ngurusin 5 adeknya trus smpe brenti sekolah?

Mudah2an dgn makin seringnya negara kita ini bersedekah..mudah2an makin byk berkahnya.
I am indonesian and im proud :D

*ga nyambung tp biarlah*

serendipity
30-06-2013, 03:15 PM
I don't know... Kalo ngeliat gambarnya, IMHO, ketimbang baneran mau jual ginjal, mereka sepertinya lebih ke arah mencari perhatian dan unjuk rasa.


yup, I think so.
Kalo ke rumah sakit langsung, bagian ginjal. Banyak orang yg ngantri buat dapetin ginjal,..banyak bgt yg mau bayar dengan harga mahal :cengir:
Selain itu ginjal kan masalah cocok apa enggak, kalo dia emang mau jual ginjal beneran ya ke rumah sakit.
Biar jelas match apa enggak ama pasiennya :mrgreen:

BundaNa
30-06-2013, 04:18 PM
kalo negara mau b'sedekah, benahi p'gunaan BOS dgn benar shg sekolah negeri benar2 gratis dan bagus mutunya, shg ortu benar2 tenang menyekolahkan anak2 di sekolah negeri dan tdk t'pengaruh iming2 gratis dari sekolah swasta yg jelas2 swadaya

---------- Post Merged at 03:18 PM ----------


yup, I think so. Kalo ke rumah sakit langsung, bagian ginjal. Banyak orang yg ngantri buat dapetin ginjal,..banyak bgt yg mau bayar dengan harga mahal :cengir: Selain itu ginjal kan masalah cocok apa enggak, kalo dia emang mau jual ginjal beneran ya ke rumah sakit. Biar jelas match apa enggak ama pasiennya :mrgreen: pas bokap dirawat di rs internasional kp melayu, dokternya sendiri yg nawarin bokap cangkok ginjal dan donornya udah ready

noodles maniac
30-06-2013, 04:21 PM
Anaknya, Ayu, menempuh pendidikan SMP dan SMA di Pondok Pesantren Al Ashryyah Nurul Iman di kawasan Parung, Bogor, Jawa Barat. Menurut Sugiyanto, awalnya semua biaya pendidikan tersebut gratis. Namun, berubah ketika pemilik pondok pesantren meninggal dunia.

"Sejak itu diambil alih istrinya, dan semua harus bayar. Ini bukan cuma anak saya saja yang tidak bisa tebus ijazah, tapi santri-santri lainnya juga," ungkap Sugiyanto.


"Saya sudah bawa surat keterangan miskin juga, tapi tidak diterima, tetap harus bayar Rp 17 juta. Padahal di awal tidak ada perjanjian harus menebus ijazah seperti itu. Karena itu saya nekat mau jual ginjal," jelas Sugiyanto.

Ya Allah... dzalim banget sih sekolahan ini ::takmungkin::

Pendidikan, kesehatan sama kesejahteraan itu emang mahal ya harganya :(


banyak lembaga sosial pengumpul sedekah dari masyarakat yg seharusnya bisa membantu

Mudah-mudahan aja beneran bakalan ada yang bantu

BundaNa
30-06-2013, 04:24 PM
kasus anak sugiarto menurut saya banyak. dlm skala kecil di sekolah naomi ada teman2 naomi yg menunggak mpe 1 smester. krn memang ada penawaran beasiswa miskin, ternyata ada yg ga bisa memenuhi syarat dan ketentuan shg mereka harus m'ikuti biaya reguler. menurut gw, kalo mau nyekolahin anak, chek sampe bener2 clear terutama urusan p'bayaran, shg kita ga perlu pontang panting kelak

serendipity
30-06-2013, 04:34 PM
kalo negara mau b'sedekah, benahi p'gunaan BOS dgn benar shg sekolah negeri benar2 gratis dan bagus mutunya, shg ortu benar2 tenang menyekolahkan anak2 di sekolah negeri dan tdk t'pengaruh iming2 gratis dari sekolah swasta yg jelas2 swadaya

pas bokap dirawat di rs internasional kp melayu, dokternya sendiri yg nawarin bokap cangkok ginjal dan donornya udah ready

kadang ada loh sekolah yg nakal, dan sebenernya dr 7 thn yg lalu BOS itu udah ada. Tapi ada sekolah yg gak mau ngasih tau dan ngambil dana BOS

atau

ada yg ngasih tau dana BOS itu ada, tapi pake alasan macem2 dan akhirnya ortu murid ngasih dana BOS ke sekolah.
Itu kejadian ama Adeku :)

btw bapaknya Bundana beruntung, karna banyak yg mau dpt ginjal yg cocok tp susahnya itu minta ampun. uang gak selalu jd patokan juga bakalan dpt ginjal yg cocok. He is so lucky :)

noodles maniac
30-06-2013, 04:37 PM
I don't know... Kalo ngeliat gambarnya, IMHO, ketimbang baneran mau jual ginjal, mereka sepertinya lebih ke arah mencari perhatian dan unjuk rasa.

Tapi lagi, apapun juga, toh tujuan akhir anak-bapak ini tercapai. Good for them. :ngopi:

Hmmm bisa juga :-?

Justru gw berpikir kalo mereka butuh dana instan yah...dan emang sengaja dipilih bunderan HI karena emang pastinya akan mengundang perhatian dan mereka sukses mendapatkan perhatian kita. Soalnya menurut gw kalo harus berjuang menjajakan ginjal dari RS ke RS orang yang butuh gak akan langsung percaya, diwaspadai penipu bahkan bisa jadi dicap calo organ.


Horeee akhirnya nih anak dpt bantuan pendidikan dr mendiknas.gratis mpe lulus kul.
Kmrn SBY bantuin siapa deh?yg anak ngurusin 5 adeknya trus smpe brenti sekolah?

Mudah2an dgn makin seringnya negara kita ini bersedekah..mudah2an makin byk berkahnya.
I am indonesian and im proud :D

*ga nyambung tp biarlah*

Sayangnya...kenapa harus ada kejadian dulu baru ada reaksi, selalu aja kayak gini. Kayak sekarang kasusnya BLSM (baca:balsem) aja tuh. Ternyata persiapannya gak mateng dan masih aja salah sasaran tuh, nasibnya gw rasa bakal sama kayak BLT dulu. -_-

spears
30-06-2013, 07:41 PM
Hmmm bisa juga :-?

Justru gw berpikir kalo mereka butuh dana instan yah...dan emang sengaja dipilih bunderan HI karena emang pastinya akan mengundang perhatian dan mereka sukses mendapatkan perhatian kita. Soalnya menurut gw kalo harus berjuang menjajakan ginjal dari RS ke RS orang yang butuh gak akan langsung percaya, diwaspadai penipu bahkan bisa jadi dicap calo organ.



Sayangnya...kenapa harus ada kejadian dulu baru ada reaksi, selalu aja kayak gini. Kayak sekarang kasusnya BLSM (baca:balsem) aja tuh. Ternyata persiapannya gak mateng dan masih aja salah sasaran tuh, nasibnya gw rasa bakal sama kayak BLT dulu. -_-

Ya pemerintah kita mang gitu..harus digetok dulu baru bertindak.justru disinilah mnurut gw pentingnya media massa. Memblow-up hal yg bener2 penting
Bukannya mengadudomba atau bikin drama palsu cuman spy dpt berita hot.

Slain itu masih bagus pmerintah kita ada tindakan.
Daripada udah digetok tp diem aja..pilih mana coba? :D

Baca cerita ini..gw jd inget bokap gw.
Diapun hampir mirip ama si bapak ini..yg mngorbankan apa aj yg dia punya demi kebahagiaan atau demi apa yg anaknya mau.
Bokap gw bahkan rela mengorbankan mimpinya demi gw n kk2 gw. Hiks. En most of all..beliau ga pernah ngungkit2 even anak2nya udah lulus semua. I love you dad so much :)

TheCursed
01-07-2013, 12:11 AM
Ya pemerintah kita mang gitu..harus digetok dulu baru bertindak.justru disinilah mnurut gw pentingnya media massa. Memblow-up hal yg bener2 penting
Bukannya mengadudomba atau bikin drama palsu cuman spy dpt berita hot.

Can't agree more. You are absolutely right in this.
Gue jadi teringat dengan pemberitaan yang acara siram2an di tipi oon itu...



Slain itu masih bagus pmerintah kita ada tindakan.
Daripada udah digetok tp diem aja..pilih mana coba? :D


IMHO, getokannya jadi lebih berasa kali ini buat pemerintah, karena udah deket dengan masa pemilu juga.

BundaNa
01-07-2013, 12:28 AM
kadang ada loh sekolah yg nakal, dan sebenernya dr 7 thn yg lalu BOS itu udah ada. Tapi ada sekolah yg gak mau ngasih tau dan ngambil dana BOS atau ada yg ngasih tau dana BOS itu ada, tapi pake alasan macem2 dan akhirnya ortu murid ngasih dana BOS ke sekolah. Itu kejadian ama Adeku :) btw bapaknya Bundana beruntung, karna banyak yg mau dpt ginjal yg cocok tp susahnya itu minta ampun. uang gak selalu jd patokan juga bakalan dpt ginjal yg cocok. He is so lucky :) yeah, di sini pun sama. bener ga ada spp tapi pungutannya setara sama spp anak gw yg kategori sekolah swasta. itu kenapa gw bilang, kalo pemerintah niatnya sedekah, urusi dan awasi BOS supaya tepat sasaran dan anak aman masuk sekolah negeri. Jangan2 dikit2 mesti nunggu blow up. btw bapak saya ga cangkok ginjal, beliau memilih capd

---------- Post Merged at 11:28 PM ----------


Can't agree more. You are absolutely right in this. Gue jadi teringat dengan pemberitaan yang acara siram2an di tipi oon itu... IMHO, getokannya jadi lebih berasa kali ini buat pemerintah, karena udah deket dengan masa pemilu juga. mirip prita vs rs omni. menjelang pemilu juga, epyek semua elemen dan capres ngurusin. begitu selesai pemilunya, prita masuk penjara, kemana pemerintah?

lily
01-07-2013, 10:38 AM
sebenernya sih kalo cerita beginian di Indo , yang mengalami ga Bapak ini doang.

di Jawa Pos , hampir tiap hari ada berita menyedihkan di bagian tengah , tentang keluarga miskin dll...

cuma ya faktor keberanian Bapak ini melakukan aksi keliling HI , yang membedakan ama yang laen.

sebenernya kalo emang bener pemerintah Indo peduli ama masyarakatnya , harus rajin - rajin liat koran , liat TV , liat ke bawah dikit lah , supaya bisa menolong yang emang pantas dan layak ditolong.

danalingga
01-07-2013, 11:21 AM
Intinya bapak ini kreatif. Kekuatan kreatifitas memang dahsyat.

serendipity
02-07-2013, 08:06 PM
Si bapak dan anak sekarang lagi masuk Hitam Putih. Anaknya dikasih beasiswa ama Diknas ampe kuliah
17 jeti itu uang sekolah anaknya yg SMP sama SMA.
emang ada yg salah ama sekolahnya, karna bukan dia doank yg dipaksa bayar segitu

kandalf
05-07-2013, 04:14 PM
Oke.. sebentar...
aku kemarin sambil lalu baca beritanya..


Pertama
Pesantren ini didirikan oleh As Syekh Habib Saggaf Bin Mahdi Bin Syekh Abu Bakar Bin Salim sebagai sekolah gratis di tahun 1998 karena krisis ekonomi.
Rekam jejak sang habib kayaknya juga baik. Dia terkenal sebagai ulama yang toleran. Beliau wafat tiga tahun lalu, November 2010.

sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Pondok_Pesantren_Al-Ashriyyah_Nurul_Iman
http://wiki.aswajanu.com/Habib_Saggaf_bin_Mahdi_bin_Syekh_Abu_Bakar_bin_Sal im

Kedua
Pada awal tahun ini, yakni bulan Februari 2013,
beredar video penerus sang habib menampar para pengajar di pesantren tersebut.


http://www.youtube.com/watch?v=jodTboF7xe0

Tapi tidak ada keterangan, kasus apakah yang terjadi sehingga pemimpin pesantren menampar para pengajar.


Lalu ada kasus ijazah ditahan.

hmmm...
ada sesuatu yang lebih serius di pondok pesantren ini.

---------- Post Merged at 05:14 PM ----------

Menurutnya, sejumlah santri seangkatannya dijanjikan mendapat ijazah selepas kerja magang di sebuah perusahaan batu bara di Balikpapan, Kalimantan Timur. Tapi, pihak ponpes mengingkari kesepakatan itu begitu mereka kembali dari magang.

Lutfi Chalin (33), alumnus asal Du*kuh Cogeh, Kecamatan Ka*rangawen mengungkapkan, pe*na*hanan ijazah terjadi setelah pen*diri pondok, Habib Saggaf bin Mah*di bin Syekh Abi Bakar bin Salim, wafat pada 2010.

Ketika Habib Saggaf masih hidup, Lutfi yang pernah menjadi pre*siden BEM di ponpes itu sama sekali tidak dipungut biaya.

’’Sesuai visi misi abah (Habib Saggaf-Red), semua santri mendapat fasilitas makan, gedung, dan pendidikan secara gratis. Bahkan saya juga mendapatkan ijazah secara gratis ketika abah ma*sih hidup,’’bebernya.

Berniat Pindah

Ia menerima informasi, sejumlah alumnus diminta membayar se*bagai kompensasi selama mereka tinggal di ponpes yang memiliki SMA dan perguruan tinggi itu.

Kini pesantren itu dikelola oleh Krisna yang tidak diketahui pasti hu*bungannya dengan Habib Sag*gaf. Hal senada diungkapkan, So*likhin (50), bapak santri bernama Fiki Kurniarahman. Warga Ka*rang*awen tersebut mendapat ke*luhan dari anaknya bahwa situasi ponpes tengah tidak kondusif.

Fiki pun berniat pindah. Tapi ketika akan meminta ijazah SMA, anaknya tersebut diminta membayar biaya hidup Rp 25 ribu/hari.

’’Anak saya nyantri sejak SMA, jadi harus bayar Rp 25 ribu per hari dikalikan lima ta*hun,’’jelasnya.

Sebelum ini, kejadian serupa dialami Shara Meilanda Ayu, santri warga Tegalalur, Jakarta Ba*rat. Untuk menebus ijazah Shara, Sugiyanto (45), ayah san*tri*wati tersebut, nekat mena*war*kan ginjalnya di Bundaran HI Ja*karta, Rabu (26/6). Perma*sa*lah*an yang dialami Shara selesai se*telah Menteri Pendidikan dan Ke*bu*da*yaan M Nuh turun tangan.

saus kacang: http://m.suaramerdeka.com/index.php/read/cetak/2013/07/02/229600

Kingform
13-05-2014, 04:26 PM
padahal kuliahnya udah dibiayai negara...dasar ga tau terima kasih :ngopi:

------------------------------------------
Kabur dengan Pacar, Ayu Terancam Dipecat dari Poltek Negeri Jakarta

Jakarta - Sugiyanto, pria yang pernah menawarkan ginjalnya untuk biaya pendidikan sang putri Shara Meilinda Ayu (20) kini sudah putus asa. Pendidikan Ayu terbengkalai karena pergi dengan sang pacar Firmansyah alias Aan.

Padahal, Ayu berkuliah di Poltek Negeri Jakarta atas beasiswa dari Mendikbud M Nuh yang memberi bantuan setelah Sugiyanto muncul menawarkan ginjalnya kepada orang-orang.

"Kemarin dari Poltek nelepon, katanya Ayu dapat SP3. Dia nggak masuk kuliah sudah satu bulan dan nggak ikut ujian tengah semester," jelas Sugiyanto saat berbincang dengan detikcom, Selasa (13/5/2014).

Ayu sudah sejak 10 April tak jelas rimbanya. Namun Sugiyanto menduga sang anak berada di kampung halaman sang pacar di Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Yang dikhawatirkan, Sugiyanto sang anak hamil oleh Aan yang selama ini bekerja sebagai debt collector di Depok.

"Semalam dia Ayu nelepon pakai private number. Dia nangis-nangis minta laporan polisi saya dicabut. Saya duga dia dalam tekanan pacarnya," terang Sugiyanto.

Pria yang kini sakit-sakitan dan tinggal seorang diri di Jakarta Barat ini kini hanya berharap, Aan mau berbaik hati membawa pulang Ayu dan membiarkannya lulus kuliah. Atau pulang dan menikahi anaknya, apalagi dia pernah memergoki keduanya berduaan di kamar kost.

"Hati saya hancur, saya bingung mau apalagi," tutup dia.

saus (http://news.detik.com/read/2014/05/13/085527/2580888/10/kabur-dengan-pacar-ayu-terancam-dipecat-dari-poltek-negeri-jakarta?991104topnews)

---------------------------------------------
Dosen Mengajar, Shara Asyik Main Gadget

Para dosen di Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) mengaku beberapa kali mendapati Shara Meilanda Ayu (20) kedapatan asyik bermain dengan handphone atau gadgetnya saat jam pelajaran berlangsung.

"Saya lagi menerangkan dan semua temannya memperhatikan, tapi dia malahan asyik dengan HP atau gadgetnya," kata Linggar, dosen Bahasa Indonesia PNJ yang mengajar Shara saat ditemui Warta Kota, di Kampus PNK di Kompleks UI, Depok, Senin (12/5/2014).

Bahkan karena beberapa kali ia mendapat Shara aysik dengan gadgetnya sendiri, kata Linggar, ia sempat memfoto aksi Shara itu.

"Untuk saya tunjukin sama dia, nih kamu asyik mainan HP, padahal saya sedang menerangkan pelajatan. Dan dia diam saja," kata Linggar.
Linggar mengaku foto yang diambilnya itu sudah dihapus beberapa waktu lalu.

Menurut Linggar, Shara atau Ayu yang asyik sendiri saat pelajaran berlangsung juga terjadi saat Riza, dosen mata kuliah lainnya mengajar.
"Kalau Pak Riza melihatbta Shara sedang main Laptop. Sempat difoto juga sama Pak Riza," kata Linggar.

Karena itulah, Linggar menilai Shara adalah sosok yang pendiam, tertutup dan penyendiri.

"Kalau ada tugas kelompok, teman-teman yang lain pasti berupaya cari rekan kelompok. Kalau dia tidak," ujar Linggar.

Shara akan ikut kelompok yang sedapatnya saja dimana dimana di kelompok yang anggotanya kurang orang, di sanalah ia bergabung.

Shara Meilanda Ayu (20) adalah putri Sugiyanto (45) yang hampir menjual ginjalnya demi menebus ijazah SMA Shara sebesar Rp 17 Juta.

Hal ini membuat Mendikbud M Nuh turun tangan dan memberi beasiswa pada Shara. Namun Shara dilaporkan menghilang dan diduga kabur ke Babel untuk menemui pacarnya sejak 10 April 2014 lalu.

saus (http://www.tribunnews.com/nasional/2014/05/12/dosen-mengajar-shara-asyik-main-gadget)

kandalf
13-05-2014, 04:51 PM
Itu dibiayai Kemendikbud atau Mendikbud pribadi sih?

Ayahnya kayaknya cukup lebay yah? Tapi kalau putrinya berulah begini, wajarlah kalau ayahnya sebal. Tapi juga mikir, apakah putrinya berulah begini karena ayahnya seperti itu?

Kingform
13-05-2014, 05:25 PM
ayahnya lebay gimana dalf?

tuscany
13-05-2014, 05:49 PM
Hush...orang lagi susah kok dibilang lebai. Anak perempuan ilang sebulan loh, wajar aja bapaknya bingung terus lapor polisi. Kalau terus diblow up media yah bukan karena dia lebai kali, tapi memang awak media lagi butuh berita teraktual. Ayu mestinya setor muka saja langsungke bapaknya jangan nangis-nangis di telepon. Bikin bapak/wartawan/pembaca jadi makin berpikir yang enggak-enggak.

kandalf
13-05-2014, 05:54 PM
Melaporkan polisi sudah benar.
Cerita ke wartawan tidak apa-apa, salah satu strategi untuk mendapatkan anaknya kembali.

Tapi gaya bahasanya itu...
Tapi saya pun pasti juga akan selebay itu kalau Ara bertindak aneh-aneh macam itu.

TheCursed
13-05-2014, 06:09 PM
padahal kuliahnya udah dibiayai negara...dasar ga tau terima kasih :ngopi:
....

"Tapi aku cinta dia, ayah, ", ujar Ayu/Shara.
(Diiringi dengan lagu latar yang mendayu2.)



Paling nggak, itu yang terajdi, dalam benak si bocah kurang ajar ini. Menurut penerawangan gue.
Kualat ni anak... ::grrr::

kandalf
13-05-2014, 06:10 PM
Semoga pacarnya diberikan 'hidayah' untuk mengembalikan si anak kepada orang tuanya dalam keadaan utuh.

TheCursed
13-05-2014, 06:14 PM
Semoga pacarnya diberikan 'hidayah' untuk mengembalikan si anak kepada orang tuanya dalam keadaan utuh.

Itungan di atas kertas, nggak yakin gue 'Dalf. Mengingat pekerjaan Romeo-nya si bocah ini.
Tapi lagi, hei, yang namanya 'hidayah'.... ::managuetahu::

tuscany
13-05-2014, 09:25 PM
Aku sih nunggu polisi nggelandang dua sejoli ini, abis itu silakan deh berlebai2 ria di depan wartawan.

Kayaknya umur 20 an awal itu cukup rawan buat cewek zaman sekarang. Abege udah lewat (mestinya sudah tau dengan baik resiko berhubungan intim protected unprotected etc), tapi dewasa juga belum (dalam hal pemikiran dan manajemen resiko). Sodaraku umur segitu juga lagi kuliah tau2 pulang kampung minta dikawinin sama pacar ke bapaknya. Padahal bapaknya udah habis banyak buat mengkuliahkan dia. Tetangga juga ada yang kayak gitu.

mbok jamu
14-05-2014, 04:54 AM
What is wrong with this people?? Kebelet kawin. Yang dipikirin syahwat melulu. Isi kepalanya apa ya?

TheCursed
14-05-2014, 05:36 AM
... Isi kepalanya apa ya?

Ya, nggak ada.
Masih mending kalo syahwat melulu.
Yang ini paling isi kepalanya penuh dengan flow skenario sinetron lebay.

Yang mikirnya selangkangan melulu ngga' berarti ngga' bisa sukses dalam studi.
Lets just say I know. And leave it at that.

mbok jamu
14-05-2014, 06:47 AM
I see.. ;D

Bukannya ane ndak pernah mude, justru karena pernah jadi ndak ngerti kenapa anak-anak ini ndak mau menikmati ke-single-annya, ninggalin sekolah untuk kawin. Bah. Kemerdekaan itu mahal.

eve
14-05-2014, 07:42 AM
Bapaknya terlalu memperlakukannya anaknya bak ratu kali, kebiasaan, makanya si anak semena mena gitu, cmiiw, pola pendidikan kebanyakan ortu sekarang. Mendingan gak usah niat jual ginjal dulunya. Eh, tapi kok punya laptop ama gagdet? Kaya dunk?

serendipity
14-05-2014, 10:01 AM
Tergantung pendidikan keluarganya juga sih masalah syahwat itu. Kalo keluarganya mendambakan nikah muda itu bahagia ya semua anak-anaknya juga gitu pikirannya.

Masalahnya umur 20'an emang lagi puncak kebahagiaan anak ABG. :cengir:
Cewek2 umur segitu juga lagi jadi incaran predator mulai dari lelaki umur 20'an-30'an ::oops::

Kalo ceweknya pinter, maka dia akan bisa menyeleksi dengan akal sehat. Kalo ceweknya juga gampang terbuai ya gitu deh... pendidikan gak bakal jadi prioritas, at least untuk saat itu

Kingform
14-05-2014, 10:29 AM
Semoga pacarnya diberikan 'hidayah' untuk mengembalikan si anak kepada orang tuanya dalam keadaan utuh.
ntar kalo dikembalikan dikasi bonus -_-

Diduga Hamil, Perut dan Badan Ayu Makin Gemuk

Gelagat mencurigakan dari Shara Meylanda Ayu (20), anak dari Sugiyanto yang beberapa waktu silam menawarkan ginjalnya demi menebus ijazah Ayu sudah mulai terbaca.

Sang ayah, Sugiyanto melihat perubahan pada diri Ayu sejak awal Maret 2014. Namun saat ditanyakan pada Ayu, Ayu kerap menghindar dan selalu berkelit.

Dugaan kehamilan Ayu yang dilaporkan hilang sebulan lebih ke Polres Depok, diketahui dari laptop Ayu. Dimana di memory laptop didapat Ayu kerap mencari informasi klinik penggugur kandungan.

"Saya sempat curiga, ko badannya gemuk, perutnya juga membesar. Dia bilang namanya juga pertumbuhan pak. Yah saya percaya saja," tutur Sugiyanto, Senin (12/5/2014) di Mapolda Metro Jaya.

Lalu di beberapa kesempatan, Ayu juga kerap terlihat murung dan saat sang ayah bertanya mengapa sering murung, Ayu tampak ketakutan dan selalu menjawab tidak ada masalah apapun.

Untuk diketahui Ayu dan Sugiyanto beberapa waktu silam sempat muncul di pemberitaan lantaran Sugiyanto membentangkan poster di Bundaran HI berisi tawaran menjual ginjal demi menebus ijazah Ayu.

Hilangnya Ayu sudah dilaporkan ke Polres Depok dengan nomor laporan 193/VI/2014/PMJ/Res kota Depok. Sugiyanto warga Kp Sukatani RT 010 RW 002 Kel Tegal Alur Kec Kali Deres ini melaporkan Ayu yang hilang pasca pamit berang ke kampus, 10 April 2014 lalu.

Ciri-ciri Ayu yakni : tinggi 156cm, berat 55kg, badan gemuk, kulit sawo matang, jilbab, dan ada tahi lalat di leher tengah.

"Dua minggu tidak ada kemajuan di Polres Depok, akhirnya saya ke Polda Metro dan sempat ke Mabes juga. Dari penyidik Polda, saya dapat informasi kalau anak saya ada di Bangka Belitung," tambah Sugiyanto.

Sugiyanto menuturkan penyidik mengetahui keberadaan Ayu dari facebook Ayu. Dimana dalam obrolan facebook, Ayu sempat berbincang dengan teman kampusnya dan mengaku berada di Bangka, Pangkal Pinang.

Kemungkinan besar, Sugiyanto menduga Ayu di Bangka bersama dengan kekasihnya bernama Firman alias Aan. Pasalnya Ayu sempat mengenalkan Aan pada Sugiyanto dan Aan mengaku berasal dari Bangka.

"Saya sudah pernah sekali bertemu Aan. Saya duga Ayu bersama Aan di Bangka. Aan juga mengaku dulu sempat memiliki istri dan punya anak satu," tambahnya.

saus (https://id.berita.yahoo.com/diduga-hamil-perut-dan-badan-ayu-makin-gemuk-161308978.html)

Shaka_RDR
14-05-2014, 10:41 AM
baca berita ini bikin spanning gw tinggi ::grrr::
klo si bapak kaga ada duit untuk beli cemeti saat anaknya pulang, gw nyumbang cemeti dah.
empet banget liat nih anak. udah bagus bisa kuliah gratis, malah disia2in, pake acara kabur dan bikin panik orang yang bener2 sayang dia demi sesuatu yang masih kaga jelas!
klo bokapnya mati karena serangan jantung atau jatuh sakit gimana!!!! ::arg!::

Alethia
14-05-2014, 11:08 AM
salah milih cowo:ngopi:

king lampas
14-05-2014, 03:52 PM
^ kabarnya dia dihipnotis si cowo yah? ::ungg::

TheCursed
14-05-2014, 09:05 PM
^Hipnotis ? Pfffttt... Di gombalin level roman picisan juga cukup.

Yang gue pengen adalah, dua sejoli ini di gelandang polisi dan di tuntut diknas untuk mengembalikan uang investasi negara dalam bentuk beasiswa.
Biar jadi pelajaran buat si bocah ini dan yang lain yang punya rencana mirip2, bahwa jadi alay berlebay2 itu ada konsekuensi logis-nya.

thin.king
15-05-2014, 12:21 AM
Gw takutnya karena diblow up media gini si cewek makin tertekan stres dan endingnya bunuh diri ::doh::

lily
15-05-2014, 10:42 AM
Kalo ketemu , yang laki dipenjara aja , apalagi kalo dia udah ada istri dan anak.

Yang cewek , disuruh kerja sosial aja , daripada ga niat sekolah. Suruh kerja sosial , bayarannya buat ganti uang yang udah dikeluarkan pemerintah.