PDA

View Full Version : macam metode sunat n biayanya.



cherryerichan
26-06-2013, 03:49 PM
dapet dr baca2.kl dah ada threadnya di merger aja gpp.

dulu para cowo km pake metode apa ya?hehehe

Ini Dia Metode-metode dan Biaya
Sunat Anak
Erninta Afryani Sinulingga - detikHealth
Jakarta - Seturut dengan perkembangan medis
zaman ke zaman, saat ini sunat atau khitan tak
lagi menakutkan. Kalau dahulu metodenya
hanya satu yaitu dengan gunting dan perkakas
lainnya, kini setiap klinik sunat memiliki teknik
dan juga alat-alat canggih.
Namun, berbeda tindakan berbeda juga
harganya. Nah, seperti dirangkum oleh
detikhealth dan ditulis pada Rabu, (26/6/2013)
ini dia berbagai metode dan biaya yang dapat
dipersiapkan sebelum melakukan sunat.
A. Sentra Sunat Indonesia, Jl Kranggan Permai
No 42 D Alternatif Cibubur, Bekasi
1. Konvensional (Rp 600.000): Metode tradisional
ini adalah metode yang sudah ada sejak jaman
dulu yaitu dengan menggunakan gunting.
2. Elektrik couter (Rp 600.000) : Pemotongan
atau pengangkatan kulit dengan menggunakan
kawat yang sudah panas, gunannya untuk
mematikan pembuluh darah. Tapi sayangnya,
tindakan ini tidak mematikan seluruh pembuluh
darah besar. Elektrik couter dapat disebut juga
atau lebih dikenal dengan laser. Pasien yang
menggunakan teknik ini masih harus
menggunakan perban setelahnya, sehingga tidak
boleh mandi.
3. Smart clamp (Rp 850.000): Dengan
menggunakan alat tabung yang ditempelkan
kepada ***** pasien. Dengan metode smart
clamp, pasien dapat langsung beraktivitas dan
metode ini praktis.
B. Seno Medika Klinik Khitan Jl A Yani
Cicadas, Bandung
Alis clamp (Rp 850.000): Seperti yang sudah
dikatakan, alat ini memiliki kelebihan yaitu
menyesuaikan dengan bentuk kepala *****
sehingga hasilnya lebih bagus. Caranya dengan
menempelkan klem pada kepala *****, lalu kulit
yang menonjol di luar tabung di gunting sedikit.
Darah yang dikeluarkan sangat minim dan
pasien dapat langsung beraktivitas, justru
diharuskan untuk langsung mandi.
C. Rumah Sunatan, Jl Jatiasih Raya No 7,
Jatiasih, Bekasi
1. Clamp (Rp 1.050.000): Harga ini termasuk
obat dan tindakan dokter serta biaya kontrol
untuk melepas clamp setelah 4 hari. Namun,
jika anak tak mau diberi obat setiap hari dan
ingin datang ke klinik setiap hari untuk kontrol
tak akan dikenakan biaya lagi. Tindakannya
hanya 5 menit dan anak dapat langsung
beraktivitas.
2. Tindakan Khusus anak gemuk (Rp 1.950.000):
Teknik ini adalah penggabungan teknik
konvensional dan couter. Teknik khusus yang
dikerjakan dokter bedah inilah yang membuat
harganya cukup mahal, tetapi tindakan ini akan
membuat kulup pada anak gemuk tidak kembali
lagi. Untuk tindakan menggunakan couter, dr
Mahdian Nur Nasution, SpBS, spesialis bedah
mengungkapkan bahwa alat ini tak bisa
sembarangan.
"Couter adalah elemen logam yang dipanaskan.
Alat ini bagus jika digunakan oleh dokter yang
tepat, harus ahli seperti dokter bedah, sebab
dokter bedah tidak bisa lepas dari couter untuk
mematikan pembuluh darah biar tidak bleeding
terus. Tetapi, kalau dipakai dokter umum
kemudian kurang pengalaman bisa
menyebabkan luka bakar," jelasnya.
Ia menambahkan sebagian besar kasus yang
bisa menyebabkan ***** harus diamputasi
adalah karena penggunaan couter yang tidak
tepat.
Rumah sunatan juga melayani sunat untuk
orang dewasa. Ada satu ruangan khusus untuk
orang dewasa yang ingin bersunat. Namun
biayanya berbeda.
"Untuk orang dewasa biayanya sekitar Rp 1,7
juta. Hal ini karena kondisinya beda dengan
anak-anak, di mana orang dewasa jumlah
jahitannya lebih banyak. Apalagi di sini langsung
ditangani ahli bedah," terang Humas Rumah
Sunatan, Sigit Sulistiono.

---------- Post Merged at 02:47 PM ----------

Dipilih-dipilih, Sunat Bebas Nyeri
dengan 3 Teknik Berbeda
Erninta Afryani Sinulingga - detikHealth
Jakarta - Sebelum teknologi medis dikenal dan
berkembang seperti sekarang, praktik khitan
atau sunat mungkin dilihat sebagai tindakan
yang menyakitkan. Memotong secuil kulit di
ujung ***** seorang bocah kedengarannya
memang cukup ngeri. Tapi sekarang tidak lagi.
Untuk menghilangkan rasa nyeri sekaligus agar
anak tidak berontak, dokter dapat
menyuntikkan anastesi atau pembiusan, baik
lokal ataupun total. Pada bius lokal, anak tidak
dapat merasakan nyeri pada bagian yang
disuntik saja. Sedangkan bius total akan
membuat pasien tak sadarkan diri.
"Dengan dialihkan saja seperti diberi minuman
manis sebenarnya bisa disunat tanpa dibius.
Kecuali kalau dilakukan pada anak SD atau SMP
yang tak bisa kooperatif, harus bius total. Tapi
kalau bisa kooperatif cukup bius lokal saja,"
kata DR. dr. Nur Rasyid, SpU(K) Ketua
Departemen Urologi RSCM ketika dihubungi
detikHealth seperti ditulis Rabu (26/6/2013).
Tapi kini sunat tanpa pembiusan tampaknya
sudah jarang dijumpai, kecuali di daerah-daerah
pelosok yang belum ditempati dokter. Teknik
serta metode sunat juga sudah berkembang.
Ada beberapa cara modern yang bisa ditempuh
untuk menjalani sunat, yaitu:
1. Dorsumsisi
Sunat pada laki-laki dilakukan dengan
menghilangkan kulit pelapis kepala atau kulup
kemaluannya. Cara standarnya adalah dengan
dorsumsisi, yaitu penyayatan menggunakan
gunting atau pisau bedah mengarah ke kanan
dari arah jarum jam 12 menuju jam 6, begitu
juga untuk sisi sebelah kiri. Metode ini
merupakan metode yang konvensional di
kalangan medis.
2. Clamp atau Klem
Dengan metode ini, dokter dibantu dengan alat
sekali pakai yang disebut klem. Alat ini terbuat
dari plastik khusus yang bisa dipilih sesuai
ukuran *****. Kelebihannya, metode ini tanpa
jahitan, hanya sedikit menghasilkan perdarahan
dan pasien dapat segera beraktivitas seperti
biasa.
Bahkan, luka khitan tak masalah jika terkena
air. Klem yang dikenakan akan dilepas setelah
luka mengering dalam waktu sekitar 3-6 hari
setelah khitan. Pencopotannya dilakukan oleh
dokter saat kontrol. Prosedurnya juga cukup
cepat, sekitar 5 menit saja.
3. Couter atau Laser
Cara ini lebih dikenal dengan sebutan laser,
padahal sebenarnya tidak menggunakan laser.
Couter adalah elemen logam yang dipanaskan.
Alat ini baru bagus jika digunakan oleh dokter
yang tepat dan ahli seperti dokter bedah. Dokter
bedah biasanya tak bisa lepas dari couter untuk
mematikan pembuluh darah tidak terus
mengalami perdarahan
Namun apabila dipakai oleh dokter umum yang
kurang berpengalaman, bisa menyebabkan luka
bakar. Bahkan penggunaan yang keliru sebagian
besar bisa sampai memerlukan amputasi.
"Kekurangannya adalah masih harus dijahit, tak
boleh mandi, masih diperban dan kalau salah
guna bisa luka bakar. Tetapi jika dibandingkan
dengan yang konvensional, sedikit lebih cepat
pengerjaannya. Kalau konvensional sekitar 20
menit, ini bisa 15 menitan," kata Dr Mahdian
Nur Nasution, SpBS, spesialis bedah sekaligus
presiden direktur Rumah Sunatan.

---------- Post Merged at 02:48 PM ----------

Kondisi-kondisi Ini Bisa
Membahayakan Anak Saat Disunat
Erninta Afryani Sinulingga - detikHealth
Jakarta - Bagi anak laki-laki, sunat bukan semata
upaya untuk menyempurnakan kejantanannya
sebagai pria saat dewasa nanti tapi juga demi
menjaga kesehatan organ reproduksinya, yaitu
*****. Namun ternyata ada beberapa kasus
tertentu di mana anak laki-laki tak bisa disunat.
DR. dr. Nur Rasyid, SpU(K)., Ketua Departemen
Urologi RS Cipto Mangunkusumo Jakarta
mengatakan bahwa tak semua anak laki-laki
bisa disunat. Biasanya karena si anak
mengalami kelainan pada penisnya. Misalnya
akibat hemofilia atau gangguan pembekuan
darah dan hipospadia alias kelainan lubang
kencing yang letaknya berpindah agak jauh ke
belakang atau tidak di tempat yang seharusnya
seperti di bagian pangkal dan bukan di ujung.
Meski berbahaya jika anak laki-laki yang
mengidap kedua kondisi tersebut tetap disunat,
namun bukan berarti mereka tak bisa
mendapatkan prosedur tersebut. "Justru kalau
lubang kencingnya pindah ke pangkal atau
batangnya maka ini harus segera disunat. Kalo
ini disunat sebaiknya sekaligus langsung
dioperasi," timpal Dr Mahdian Nur Nasution,
SpBS, spesialis bedah saraf ketika berbincang
dengan detikHealth dan ditulis Rabu
(26/6/2013).
"Untuk anak yang kena gangguan pembekuan
darah atau hemofilia ini jadi kontraindikasi
relatif. Biasanya dokter akan kasih obat dulu
biar beku darahnya baru disunat," tambah
presiden direktur Rumah Sunatan Jakarta ini.
Selain karena kelainan *****, dr. Mahdian juga
mengungkapkan bahwa anak laki-laki yang
gemuk atau obesitas pun berisiko tinggi jika
disunat. "Karena posisi ***** di dalam perut
sehingga penisnya tenggelam. Tapi kalau sudah
disunat bisa kulup lagi kok nantinya,"
tandasnya.
Lagipula Rumah Sunatan, tempat dr. Mahdian
berpraktik, telah menemukan teknik sunat
khusus untuk mempermudah proses khitan bagi
anak yang mengalami kelebihan berat badan,
termasuk menurunkan risiko cederanya saat
disunat, tanpa perlu memaksa si anak untuk
diet atau suntik hormon demi menurunkan
berat badannya.

---------- Post Merged at 02:49 PM ----------

Tua Muda Boleh Disunat, Berapa
Usia Idealnya?
Erninta Afryani Sinulingga - detikHealth
Jakarta - Tradisi sunat sudah mengakar dalam
budaya masyarakat Indonesia. Bisa dikatakan,
sunat sudah menjadi ritual wajib bagi sebagian
masyarakat. Tapi yang belum ada ketentuan
pasti adalah umur yang tepat untuk menjalani
sunat atau khitan.
Karena sebab dan alasan tertentu, ada
beberapa orang yang baru disunat setelah
usianya menginjak dewasa. Bahkan ada yang
sampai berusia kepala dua ataupun kepala tiga.
Kabarnya, sunat pada usia ini akan jauh lebih
sulit karena kulit kelamin sudah menebal. Lalu
umur berapakah idealnya?
"Idealnya ya baru lahir, agar tidak terlalu terasa
nyeri dan juga risiko terkena kanker ***** jadi
lebih kecil. Pada orang Yahudi begitu lahir
langsung disunat, makanya angka kanker *****
di sana rendah. Kalau menunggu dewasa juga
tidak apa-apa. Hanya saja dipastikan sistem
pembekuan darahnya bagus," kata DR. dr. Nur
Rasyid, SpU(K) Ketua Departemen Urologi RSCM
ketika dihubungi detikHealth seperti ditulis
Rabu (26/6/2013).
Dr Rasyid menjelaskan bayi baru lahir biasanya
belum mengerti nyeri, sehingga akan lebih
bagus jika segera disunat, apalagi mengingat
tindakan ini sudah menjadi ritual wajib bagi
beberapa kalangan. Apabila dilakukan ketika
sudah memasuki masa kanak-kanak, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan.
"Umur yang tepat untuk anak melakukan sunat
adalah saat dia sudah tidak mengompol lagi dan
sebelum akil balik. Karena jika di usia anak
masih mengompol, dia akan merasa sakit ketika
terkena ompolnya. Dan jika sudah akil balik,
anak akan berdarah ketika ereksi. Karena ereksi
tidak dapat dikontrol," kata dr Eddy Karta,
SpKK, spesialis kulit dan kelamin RSCM.
Maka tampaknya, usia ideal untuk disunat
sendiri sebenarnya cukup fleskibel. Sebagian
orang tua takut menyunat bayinya karena
khawatir bisa menyebabkan luka serius pada si
kecil. Kenyataannya, banyak orang tua yang
memilih menyunatkan anaknya ketika
menjelang usia sekolah.

AsLan
26-06-2013, 07:37 PM
org yahudi tidak menyunat anak sejak lahir, tapi di hari ke8.