cara cepat belajar ilmu bangunan

[aya_muaya]

Saya sering banget nget, harus menghadapi audit yang berhubungan dengan bangunan.
Karena saya ce dan basic saya akuntansi, saya agak gak ngerti dan saya pengen ngerti,
Nah, cara cepat belajar ilmu bangunan itu bagaimana ya? Mohon bantuannya...

*terimakasih sebelumnya...

[cha_n]

kalo aku ya tanya ke adikku yang sarjana teknik sipil dan ke suami yang emang kontraktor xixixi...
ga menjawab pertanyaan banget ya .

baca buku aja bu. banyak kok di gramedia. tentang membangun rumah gitu. kalo emang bukan bidangnya harusnya jangan dipaksakan. minta tolong orang pu aja jadi narasumber

[aya_muaya]

Repot kak...
Udah ada buku, udah download...
Cuman... Basicnya aja gw gak ngerti...

Kakakku juga teknik sipil, tau dikit soal bangunan. Tapi tetep aja, ribet...

Sapatau ada ilmu2 kea intisari ilmu bangunan gitu.. :p

---------- Post Merged at 02:00 AM ----------

Ah, masalah terbesar itu, misal di RAB udah ada skalanya, misal untuk Talud, pasir : semen : batu..
Tapi begitu di realita/lapangan, kan bisa saja komposisi perbandingan itu berubah dan menjadi kualitas dibawahnya.. Nah itu yang gak gw tahu.. Dan gw pengen tahu...

[cha_n]

ooooh
kalo itu bisa diukur pake alat. ada alatnya.
maka itu aku bilang minta narasumber aja buat ngajarin.
mustinya sih yang ngaudit orang dengan latar belakang sipil juga.

mamaku ppk, dan dia background kesehatan. ada pengadaan bangunan fisik. cara dia minta orang pu buat ngajarin sebagai narasumber.

kalo adikku (orang pu) ya dia ngerti, lah kalo kita mah boro2.

mirip kasusnya dengan tempatku, ada auditor bpk datang mau audit tapi ga ngerti IT. mabok deh. akhirnya kita ngajarin dia dulu.

[cha_n]

ga cuman itu yang bisa dicolong, biasanya besi. harusnya ks 12, dikasih yang 10. itu sering banget tuh.

[AsLan]

mungkin harus punya asisten di bidang itu.

[etca]

aya_muaya, towel aja si Ismaya anak ::KM::
dia kan ngerti gitugituan, wong anak teknik sipil dan gawe di kontraktor ;D

[ndugu]

aya mustinya nanya ke surveyer ato kontraktor secara langsung nih :cengir:

[aya_muaya]

@kak chan, yuup, besi juga...
Makanya kak chan, gw gak mau kea bpk yang terjun langsung tanpa parasut kea gitu...
Biasanya emang bangunan dihandle ama bapak2, tapi kan gak selamanya aku dapat ketua tim laki2.



mungkin harus punya asisten di bidang itu.

*tepok jidat

Hahahaha....

Gak bisa ngandalin orang lain um as, gak memungkinkan... Gw harus bisa sendiri...

---------- Post Merged at 06:29 AM ----------


aya_muaya, towel aja si Ismaya anak ::KM::
dia kan ngerti gitugituan, wong anak teknik sipil dan gawe di kontraktor ;D

Kalau itu dirimu, bisa cta.... Aku ? Gak mungkin dunk tau2 kontak ismay cuma buat "belajar bangunan". Mana mau dia cta.. Hiks...

---------- Post Merged at 06:30 AM ----------


aya mustinya nanya ke surveyer ato kontraktor secara langsung nih :cengir:

Seharusnya sih gitu gu, tapi dengan latar belakangku sebagai auditor, biasanya mereka langsung keep silent. Berasa kea ngasih aku pistol buat nembak sesamanya kali ya?

[ndugu]

jangan nanya ke orang yang lagi diaudit donk, dan jangan buka latar belakang :cengir:
jadi kaya undercover gitu loh. barangkali laen kali bisa jadi detektif

[aya_muaya]

=-?.  "=-?"
((
<=))>_) ψåKåKåKå

Ndugu...... :p gw kan detektif wannabe... :p

[gogon]

Cara cepat belajar ilmu bangunan? ngga ada.

"kenek" butuh bertahun2 utk jadi tukang.
tukang butuh bertahun2 utk jadi mandor.

sementara anak kuliah arsitektur tidak bisa jadi sarjana dalam tempo singkat.

kamu berharap bisa jadi chef, ketika sekarang hanya bisa masak indomie.


demotivational post ;D

[aya_muaya]

Gak se expert itu gon.. Hanya cukup tahu ilmu dasarnya... Biar bisa ngitung kalau ternyata takarannya dikurangin... Atau kualitasnya diturunin, gak hanya sekedar bangunannya berdiri...

[tsu]

theres a study called management engineering, or sort of...

kebanyakan ditawarkan sebagai S2 di beberapa kampus, disitu fokus ke perhitungan bagaimana perencanaan proyek, perhitungan bahan dkk
banyak yang ambil disitu bukan anak2 Sipil, tapi lulusan yang lain, biasanya mereka pengambil kebijakan (Pejabat PU dll) audit dll

maybe you can try that, or cari info aja soal sertifikasi penilaian proyek dan pengadaan, semacam toefl untuk para penilai dan pelaksana lelang

[aya_muaya]

◦°•Ħmmm...(―˛―“)
Melncur tsu.... Terima kasih....

[cha_n]

kalo emang ada pertanyaan butuh cepat info soal bangunan sekalian nanya2 apa aja yang perlu dicek (dan gimana cara ngecek-nya) dalam pemeriksaan, boleh kok kontak mas david, dia pasti dengan senang hati membantu :)

[GiKu]

bagaimana cara cepat supaya bisa berenang ?
ya nyemplung aja dulu ke airnya

[tsu]

lol

masa si Aya disuruh nukang ;D;D

[aya_muaya]

=-?.  "=-?"
((
<=))>_) ψåKåKåKå
Tsu gak tahu di rumah saya di semarang saya biasa nukang...

*ganti kran air, masang bohlam mati, masang almari rakitan, ....

[Asum]

Ah, masalah terbesar itu, misal di RAB udah ada skalanya, misal untuk Talud, pasir : semen : batu..
Tapi begitu di realita/lapangan, kan bisa saja komposisi perbandingan itu berubah dan menjadi kualitas dibawahnya.. Nah itu yang gak gw tahu.. Dan gw pengen tahu...
Cek pada bagian logistik dokumen BPB (Bukti Penerimaan Bahan) jumlah material yg akan dibeli untuk membuat Talud tsb.

Tidak mudah untuk memeriksa pemakaian material/bahan di lapangan kalau anda tdk langsung melakukan pemeriksaan di lapangan, apalagi jika ternyata Talud tsb sdh selesai dikerjakan. Yang bisa diperiksa hanya bon-bon pembelian dan BPB itu. :)

[aya_muaya]

※°˚˚˚°※►Ÿup*CH*Ÿup◄※°˚˚˚°※.

Sejauh ini hanya itu yang bisa kami lakukan pak asum.... Hiks...

[Asum]

※°˚˚˚°※►Ÿup*CH*Ÿup◄※°˚˚˚°※.

Sejauh ini hanya itu yang bisa kami lakukan pak asum.... Hiks...
Itu sudah lebih dari cukup.

BPKP saja melakukan audit dgn cara seperti itu kok, dan sejauh yang saya ketahui, model pemeriksaan dokumen pembelian material/bahan itu cukup jitu untuk mendeteksi apakah pengadaan material/bahan tsb sdh sesuai dgn RAB (Rencana Anggaran Biaya) yang dikeluarkan atau tidak.

Memang bisa saja terjadi manipulasi penerimaan bahan/material, namun dgn mencocokan antara PO (Purchase Order), surat jalan (SJ) dari supplier, BPB (Bukti Penerimaan Barang), invoice, dan juga Kartu Stock Gudang, maka akan dapat diketahui kebenaran atau penyimpangannya.

Cross-check terakhir dgn bukti pembayaran dari keuangan kepada pihak supplier, apakah sesuai dgn invoice atau tidak.

Jika semua sesuai, maka tdk ada alasan untuk curiga secara berlebihan. :)

Misal untuk pembesian. Dalam RAB disebutkan perlu besi D12 sebanyak 100btg untuk pembesian plat lantai, maka cek dokumen PO, SJ, BPB, Invoice, Kartu Stock, semua dokumen tsb harus menunjukkan jumlah 100btg, kemudian cek pembayarannya dikeuangan sesuai dgn nominal yg ditagih dlm invoice atau kwitansi pembayaran.

[cha_n]

si aya emang orang bpkp

[aya_muaya]

si aya emang orang bpkp

Waakak... Hush... Jangan sebut merk kak chan...

@pak asum, realitasnya adalah, saat yang jadi objek pemeriksaannya (obrik) adalah warga desa, maka yang ada hanya kuitansi pembelian, dan barang fisik (bangunan) yang sudah jadi...

Padahal sebagian besar (90%) orang bpkp basicnya adalah akuntansi... *sigh

Terimakasih

[Asum]

@pak asum, realitasnya adalah, saat yang jadi objek pemeriksaannya (obrik) adalah warga desa, maka yang ada hanya kuitansi pembelian, dan barang fisik (bangunan) yang sudah jadi...

Klo gitu yg bisa dicrosscek cuma antara bon, kwitansi dan RAB nya saja.

Terima nasib, krn seorang ahli bangunan pun tdk akan bs berbuat banyak selain bertumpu pada dokumen tsb (ditambah gambar rencana jika ada) ketika melakukan audit. :D

[cha_n]

bisa dicek kok ya secara teknis. minta orang ahli bangunan. ada alatnya, dia ambil satu sampel, emang harus dibolongi dikit, tapi nanti bisa ditutup. minta aja pengembangnya nutupi lagi. kl di tempatku gitu. bpk minta cek sample

[Asum]

Apa yang dibolongin cha_n ?

Misalnya kerjaan apa yang mau dicek ??

[cha_n]

pan kita lagi bahas kerjaan konstruksi.
misal bener ga adukan semen pasir koral, cek sample.

[aya_muaya]

Nah, biasanya kita terbentur waktu kak chan...
Paling banter, kita ngukur talud misal, bongkar tanah di sekitarnya buat ngecek kedalaman talud

[Asum]

pan kita lagi bahas kerjaan konstruksi.
misal bener ga adukan semen pasir koral, cek sample.
Namanya konstruksi itu luas, bukan cuma kerjaan beton saja, ada kerjaan pembesian, pasangan bata, plesteran, acian, pengecatan, pasang kuda2.

Dan tdk semuanya harus dibor bukan ? :D

---------- Post Merged at 11:01 PM ----------


Nah, biasanya kita terbentur waktu kak chan...
Paling banter, kita ngukur talud misal, bongkar tanah di sekitarnya buat ngecek kedalaman talud
Ya, itu sudah betul.

Seorang ahli bangunan pun, setahu saya, tdk akan menyuruh membongkar talud (yg terbuat dr pasangan batu kali + adukan semen+pasir), kemudian misah2in antara batu kali, pasir, dan semennya. :hehe

[cha_n]

ya ga dibongkar semua kaleeee... namanya aja sample. plis deh...

yang diomongin ya konstruksi bagian dalam yang ga kelihatan. ngapain bahas interior atau ukuran ruangan mah ga usah dibolongin, ambil aja meteran.
perasaan si aya jelas nanya soal ngukur adakan semen.dan gw juga udah ngasih contoh, soal adukan semen.

gw ga ngerti si aya lagi periksa apa secara detil, tapi sempat bicara soal adukan. aku nanya ama vendor, mereka biasa diminta tes sample. kasusnya ini bikin ruang auditorium sebuah balai.
buktinya di sini bisa kok minta tes itu, dan penyedia mau nutupi lagi lobangnya.

apalagi kalo tes jalan yang pake beton.
itu kalo mau beneran periksa fisik ya. kalo misal ngga bisa dengan alasan apapun (waktu, tenaga, keahlian) ya balik ke pemeriksanya.

[aya_muaya]

Iya betul kak chan.... Saya pernah denger cerita dulu pernah pakai sistem kea gitu juga... Tapi duluuu... Waktu bpkp masih diatas angin dan diatas bpk, tapi sekarang statusnya sudah kebalik, bpk yang diatas angin, jadi dia bisa memeriksa sampai bisa memerintahkan sedetail sampai pembolongan buat sampel...

Saya biasanya meriksa hasil kerjaan para petani aka warga desa, yang notabene nilainya kecil dan sering g tegaan kalau harus nyuruh bongkar... Eh, tapi pernah denk, ada yang sempat suruh bongkar karena gak sesuai spek atau ada hal yang mencurigakan...

Nah, biasanya yang ngerjain kan ketua tim, saya cuma lihat dan kebagian ngurusin administrasi... Tapi saya kan juga pengen bisa.. Gitu kak chan, pak asum...

[Asum]

ya ga dibongkar semua kaleeee... namanya aja sample. plis deh...

Ya kan saya kasih contoh talud dari pasangan batu kali+adukan. <= ini kamu mau cek dalemannya kyk gimana ? Sample segede apa yg kamu perlukan ? Gimana cara ambil sample nya ?


yang diomongin ya konstruksi bagian dalam yang ga kelihatan. ngapain bahas interior atau ukuran ruangan mah ga usah dibolongin, ambil aja meteran.
perasaan si aya jelas nanya soal ngukur adakan semen....
Oke, ambil contohlah plesteran (dari campuran semen+pasir+air) atau acian saja (semen+air), kamu mau cek dalemannya kyk gimana ? :D

Atau kamu kasih contoh nyata aja deh yg pernah kamu kerjain atau temen kamu kerjain (misal perkerasan lentur jalan), silahkan. Jenis pekerjaan apa dan gimana cara ngecek "daleman" nya itu.

*penasaraninginbljardrseorangahlibangunan*

[aya_muaya]

Paling gampang ngecek paving, tinggal ambil sampel satu paving, cek. Bandingkan dengan daerah lain (yang dapat proyek sama).

Mungkin, saya pernah juga denger cerita, kea bangunan PAUD, mungkin maksudnya dibolong temboknya mungkin ya kak chan? Buat dites kekerasannya..

Cmiiw..

[ancuur]

breaking news....

tukang2 di medan males2, kerjanya sedikit istirahatnya banyak...
klo gak di awasin mereka kerja seenaknya aja, gimana mau maju klo kyk begono...
padahal dah aku kasih tau, aku bilang: "bapak2 klo kerjanya cepet kan nanti cepet dapet cari kerjaan yg lain...
jadi uangnya cepet terkumpul.." abis dibilangin begono.. baru giat.. dua hari setelah itu kendor lagi kerjanya ::doh::::doh::

note: dasar watak tukang... cepeeeK duweeehhhh ::arg!::::arg!::

[Asum]

Paling gampang ngecek paving, tinggal ambil sampel satu paving, cek. Bandingkan dengan daerah lain (yang dapat proyek sama).

Yang dicek apanya dgn 1 buah sample paving tsb ? (',')a


Mungkin, saya pernah juga denger cerita, kea bangunan PAUD, mungkin maksudnya dibolong temboknya mungkin ya kak chan? Buat dites kekerasannya..

Cmiiw..
Ngetes kekerasan tembok itu cakupan teknis, bukan biaya ... Apa hubungannya dgn tugas BPKP ?

Btw, sekarang lingkup keja BPK/BPKP itu termasuk uji teknis dan kekuatan bahan bangunan ya ? (',')a

*geleng2*

[aya_muaya]

Kekuatan bangunan bukannya dihasilkan dari perbandingan adukan ya pak asum?

Kea paving kan kualitasnya bertingkat juga... Yang diSPJkan paving kualitas A (misal) ternyata yang dipakai kualitas B (dibawahnya)...

Kea misalnya 80jt jadi bangunan (misalll.... ) 80jt udah fix di RAB, dengan adukan standar... Misal..
Ternyata realitasnya, harus ada cashback 20%, berarti mereka kan membuat bangunan yang sama tapi dengan dana 64jt kan? Kalau semua ukuran sama, berarti yang dikurangi kan adukannya... Misal semen standarnya 2karung(misal), cuma dikasih 1karung aja...

Cmiiw

[Asum]

Kekuatan bangunan bukannya dihasilkan dari perbandingan adukan ya pak asum?

Betul


Kea paving kan kualitasnya bertingkat juga... Yang diSPJkan paving kualitas A (misal) ternyata yang dipakai kualitas B (dibawahnya)...

Kalau barang jadi seperti ini kan berarti pembuktiannya bukan pada "daleman"nya secara lsg (seperti komposisi pemakaian pasir+semen), tetapi lebih kepada kesesuaian antara barang yg rencana dibeli (sesuai RAB) dgn realisasi pembelian sesuai dgn surat jalan dan bukti penerimaan barang dan juga invoice. :)


Kea misalnya 80jt jadi bangunan (misalll.... ) 80jt udah fix di RAB, dengan adukan standar... Misal..
Ternyata realitasnya, harus ada cashback 20%, berarti mereka kan membuat bangunan yang sama tapi dengan dana 64jt kan? Kalau semua ukuran sama, berarti yang dikurangi kan adukannya... Misal semen standarnya 2karung(misal), cuma dikasih 1karung aja...

Cmiiw
Nah, kalau yg dipermasalahkan adalah adukan saja (dgn asumsi cashback 20%), pertanyaan saya adalah : tau dari mana bahwa ada pengurangan semen sebanyak 1 karung ? (',')a

Misal contoh :
Pemasangan paving kelas (mutu) A menghabiskan dana 64j dari rencana anggaran biaya 80j, sehingga ada selisih saldo 16j.

Apakah dari data ini bisa lsg tertuju bahwa ada penipuan pemakaian semen ?

Coba kasih saya kasus nyata yg aya pertanyakan deh, biar bisa kita sama2 bahas dan bukan sekedar asumsi. :)

[aya_muaya]

Pak asum, justru karena saya bikin thread ini karena saya ingin membuktikan asumsi saya pak...

Justru saya bertanya, bagaimana caranya saya bisa tau yang dia pakai itu beneran 2 karung atau satu karung... :p

Dan... Sepengalaman saya (yang masih dikit, punten, baru 5th), kebetulan bagian saya adalah proyek2 swakelola, artinya semua dikerjakan oleh masyarakat (baik desa maupun kecamatan), nah.... Kelengkapan surat jalan, invoice, sudah sama persis dengan RAB... Kalau menggunakan asumsi pak asum diatas, berarti g ada masalah dunk ya? Kan udah sama surat jalan, invoice dengan SPJ...

Masalahnya kemudian, muncul sebuah kenyataan baru, bahwa si supplier (atau toko bangunan) memberikan surat jalan dan invoice sesuai pesanan si pelaku swakelola...

Yang ini bukan asumsi... Karena sering kejadian... Salah satunya :
(Btw, kalau paving kan beli jadi pak, tapi emang ada tingkatannya... Ada yang bagus, dan ada yang gak begitu bagus. )

Pernah saya dapati, mereka mempunyai cap dan logo toko tersebut, saya pernah cek ke toko bangunan yang bersangkutan dan ternyata mereka tidak mengirim barang sebanyak itu, saya pernah "berperan" sebagai warga desa dan melakukan nego dengan toko bangunan dan didapat kesepakatan seperti itu.

Tapi hal2 kea gitu (cek ke toko lsg, berperan) butuh waktu yang lama... Dan seringnya waktu kami di lapangan kurang dari itu...

---------- Post Merged at 07:45 PM ----------

Kalau ada selisih saldo, bukan temuan pak. Yang saya maksud cashback adalah...

Misal, ada sekolah A mendapat dana rehab 80jt dari diknas. Tapi kesepakatan "informalnya", sekolah harus bayar ke diknas 16jt (20persen).
Namun, SPJ rehab harus tetap 80jt...

Ini juga bukan asumsi... Realitas..

Nah.... Pembuktian cahsback itu kan hampir gak bisa diendus...kecuali keteledoran si pelaksana proyek.

Itu yang bikin saya gregeten sebenere,,, *curcol

[Asum]

Misal, ada sekolah A mendapat dana rehab 80jt dari diknas. Tapi kesepakatan "informalnya", sekolah harus bayar ke diknas 16jt (20persen).
Namun, SPJ rehab harus tetap 80jt...

Ada 2 kemungkinan utk cashback kasus di atas,
1. Markup harga satuan / volume
2. Pengurangan kualitas/mutu pekerjaan

Kalau pintar, mereka akan markup volume dalam RAB sehingga tdk mengganggu mutu pekerjaan.

Kalau kepepet, mereka akan kurangi quantitas material yg dipakai (misal awalnya 2 sak dipasang 1 sak). <= sulit dilacak kecuali aya bisa masukan sample material adukan pasir+semen (sesuai contoh yg aya sampaikan di atas) ke laboratorium sipil yang bisa mengurai komposisi semen:pasir (umumnya komposisi adukan itu 1:5)

Paling data yg bisa dipakai adalah dari dokumen kelengkapan tagihan. Kalau aya bisa buktikan secra hukum ada penipuan dokumen «= temuan, maka laporkan ke polisi untuk pembuktian.

Atau gertak lsg pejabat terkait agar balikin dana sesuai selisih temuan tsb.

Toh semua tuntutan teknis yang aya inginkan dari topik ini (belajar ilmu bangunan) tujuannya untuk menemukan penyimpangan pemakaian anggaran. Jika penyimpangan tsb bisa didpt via cara lain (sebagaimana investigasi dan wawancara yg dilakukan ke supplier), maka tjuan sudah tercapai.

Karena jujur saja, tdk banyak yg bisa dilakukan jika bagunan sudah berdiri untuk mencari "daleman" sebagaimana yg diduga cha_n dgn cara ngelubangin buat ambil sample (sample yg diambil itu mau diperlakukan seperti apa, gak jelas)

Dulu pernah saya ambil sample hotmix di jalan, dgn jalan coring (ambil sample hotmix dgn cara bor), sy bawa ke lab, saya timbang berawat awal (misal A yg mrpkn brt gabungan pasir+split+aspal), kemudian saya cuci sample tsb dgn minyak/bensin sehingga terurai antara aspal,pasir,split shg yg tersisa hanya pasir+split kmudian saya timbang berat pasir+split juga berat pasir saja. Maka akan didapat masing2 berat material tsb (aspal, pasir, krikil) baru sya bandingkan dgn JMF (Job Mix Formula) yg menjadi dokumen pendukung RAB atau analisa kebutuhan pek hotmix tsb.

Jika tdk sesuai, maka dikatakan ada penyimpangan, jika tdk maka sesuai. Hanya saja, metode tsb juga butuh bantuan tenaga ahli lab sipil bukan sekedar lulusan sipil dgn modal pengalaman di lapangan doang.

Mengurai aspal dari campuran hotmix lebih mudah jika dibandingkan dgn mengurai semen dari campuran beton. Coba aja tanya ke lab sipil, bisa gak ?

Kalau gak bisa atau kalau toh bisa perlu biaya cukup mahal, mending gak usah aja. Toh tugas BPK/P itu audit keuangan sesuai keabsahan dokumen pembelian dan pembayaran.

So, cukup sampe disitu saja (saran saya).

Selamat bertugas

[aya_muaya]

Terimakasih pak....