PDA

View Full Version : PKS vs KPK...?



Agitho_Ryuki
14-05-2013, 12:13 PM
Dari sini (http://http://www.merdeka.com/peristiwa/5-debat-kusir-kpk-vs-pks-soal-penyitaan-mobil-luthfi/surat-tugas-penyitaan.html)

1. Surat tugas penyitaan

Pihak Keamanan DPP Partai Keadilan Sejahtera beralasan tak mengizinkan KPK masuk karena penyidik tak dilengkapi surat tugas penyitaan. PKS mengaku akan mengizinkan KPK menyita jika dilengkapi surat-surat resmi.

"Sebenarnya semalam tidak ada pencegahan, yang kami sayangkan KPK saat ingin menyita mobil ditanya petugas keamanan kami mana surat perintah, tidak bisa memberikan surat," ujar anggota Dewan Syuro PKS Al Muzzamil Yusuf di Gedung DPP PKS, Rabu (8/5).

Kepada para sekuriti, penyidik KPK mengatakan bahwa surat perintah penyitaan menyusul. Hal itulah yang kemudian tidak diterima oleh petugas sekuriti.

"Makanya semalam kita larang lakukan penyitaan, karena memang tidak ada suratnya. Kalau ada surat penyitaannya kita juga pasti kooperatif kok," sambungnya.

Sementara itu KPK mengaku sudah membekali penyidiknya dengan surat tugas dan kelengkapan lain.


2. Debat soal standard operating procedure

Para petinggi DPP PKS menilai petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) semena-mena saat menyita mobil milik Luthfi Hasan Ishaaq. Wakil Sekretaris Jenderal PKS, Fahri Hamzah mengatakan, kelakuan penyidik KPK melanggar standard operating procedure (SOP) mereka sendiri.

"Saya barusan mendapatkan copy SOP KPK sebagai bahan untuk laporan kami besok ke Mabes Polri. Yang jelas dalam SOP ini, SOP yang ditandatangani dan disetujui oleh Ade Raharja yang mulai berlaku 29 Oktober 2007 jelas di situ bahwa prosedur penyitaan KPK mengakomodir sepenuhnya prosedur yang ada dalam KUHP. Jadi bohong kalau. KPK punya prosedur sendiri," kata Fahri di Kantor DPP PKS Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan,(12/5).

Lebih lanjut Fahri mengatakan, setiap unsur-unsur atau setiap tindakan penyitaan mesti dilakukan secara prosedural dan memperkenalkan diri dengan menyertakan surat tugas kemudian bertemu dengan pemiliknya. Fahri mengaku pihaknya tidak pernah meminta surat pengadilan, karena itu hanya ada dalam kasus penggeledahan. DPP PKS hanya meminta surat pengenal.

"Jadi menurut KUHP, 10 Penyidik KPK jelas melanggar. Tidak membawa surat tugas, tidak memperkenalkan diri, tidak membawa surat perintah, marah-marah di dalam, menggertak teman-teman security.

Sementara itu, KPK mengaku apa yang telah dilakukan para penyidiknya sudah sesuai hukum.


3. Jumlah mobil yang disita

KPK hendak menyita 5 mobil di DPP PKS. Deretan mobil itu adalah VW Caravelle bernomor polisi B 948 RFS, Mazda CX 9 B 2 RFS, Toyota Fortuner B 544 RFS, Nissan Navara, dan Mitsubishi Pajero Sport.

KPK menilai mobil itu adalah hasil tindak pidana pencucian uang yang dilakukan Luthfi Hasan Ishaaq. Luthfi sengaja membaliknamakan mobil itu dan membuat seolah-olah mobil merupakan kendaraan operasional PKS.

Sementara itu PKS mengaku hanya satu mobil yang dimiliki Luthfi. Sisanya benar-benar operasional partai.

"Mobil Mazda CX 9 itu milik Pak LHI. Itu sudah diklarifikasi oleh beliau bahwa diperoleh dengan cara mencicil. Beliau dulu kan Komisi I sering ke luar negeri, mungkin ada sisa dari perjalanan itu digunakan untuk beli mobil," kata Refrizal saat dihubungi, Selasa (7/5).

Sedangkan dua mobil yang disita, diduga kendaraan operasional partai. Untuk dua mobil tersebut, Refrizal mengaku kader partai menyumbang sampai Rp 20 juta.


4. Kerumunan massa yang halangi penyitaan

KPK menangguhkan penyitaan terhadap lima mobil, diduga hasil pencucian uang mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq di kantor DPP PKS di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Menurut Juru Bicara KPK, Johan Budi SP , di lokasi penyegelan itu sudah berkumpul banyak orang, sehingga penyitaan ditunda sementara.

"Barusan saya dapat pesan singkat dari tim di lapangan, di sana (DPP PKS) telah berkumpul banyak orang. Karena itu sementara ini KPK tidak melakukan upaya untuk membawa mobil itu, demi menghindari hal-hal tidak diinginkan," kata Johan dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (7/5).

Namun, Johan membantah kumpulan massa itu berasal dari kader PKS. Menurut informasi tim, dia mengaku tidak bisa mengidentifikasi dari mana kumpulan itu berasal.

PKS membantah mengerahkan kader untuk menghalangi penyidik KPK. menurut PKS di kantor itu hanya ada petugas keamanan biasa.



5. Spanduk dan karpet merah untuk KPK

PKS sudah menyiapkan penyambutan kepada penyidik KPK yang akan melakukan penyitaan terhadap mobil milik mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Tiga spanduk berwarna putih dipasang di halaman gedung.

Spanduk berwarna putih berukuran kira-kira 1,5x3 meter itu bertuliskan: 'SELAMAT DATANG KPK DI DPP PKS, Kami Senang Jika Dikau Datang Sesuai Hukum dan Akhlak Mulia?' dengan tulisan berwarna hitam.

"Kami sudah siap di sana (DPP PKS). Nanti KPK akan disambut ibu-ibu di sana dan karangan bunga," kata Sekretaris Jenderal PKS, Fahri Hamzah, kepada wartawan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (13/5).

Namun, Fahri yang menemani Presiden PKS, Anis Matta, belum tahu kapan tim KPK akan mengambil mobil itu.

KPK tak menanggapi hal itu. Mereka batal mengambil mobil Lutfi, Senin (13/5).

jojox
14-05-2013, 12:22 PM
intrik lah, kudu ada gesekan2 kecil dulu.

PKS kudunya sekrang merapat ke Media, membuat aliansi-tidak-bersalah dulu, baru menyikapi KPK dg biasa, gak perlu lebay sana sini.

Logika-nya KPK, semakin lebay, semakin nervous dan berkeringat PKS, semakin...guilty. Mindgames lah

itsreza
14-05-2013, 12:45 PM
kurang satu institusi lagi nih... PSK

GiKu
14-05-2013, 01:46 PM
Partai Serpis Klakson ?
::doh::

Agitho_Ryuki
14-05-2013, 02:27 PM
kenapa ya PKS ndak mau berperan seperti partai yang teraniaya dan "nelongso"... kalo frontal brutal begini, jadi banyak yang ndak simpatik loh...
::ngakak2::::ngakak2::::ngakak2::

jojox
14-05-2013, 05:02 PM
^ Karena PKS memang karakternya ndak murahan gitu. Ini isinya mayoritas think-tanks, intelligent party by design, logframe kuat banget.
Logistic pun kenceng. Hubungan ke donor swasta, akademisi, dan komunitas sosial jejaringnya solid, meskipun menurun sejak pemilu terakhir.
Loe join PKS bukan karena pengin gaul dan dinamis kyak di Partai Demokrat. Tapi pengin smart (atau kelihatan smart). ::ngakak2::

debatnya ma org2 intelek gak pake emotional appeal (gak laku mas bro). Pada suka cari error di struktur logika, argumen, dan bukti scientific, serta legal basisnya. Rata2 responses di public discourse dan media tuh kayak buku, akademis bgt. ::oops::

opera
14-05-2013, 05:02 PM
jurus teraniaya dan nelongso emang masi ampuh ya?

GiKu
14-05-2013, 05:24 PM
karena terlalu banyak sinetron, jurus itu udah gak manjur

Yuki
14-05-2013, 06:23 PM
@jojox

tetep aja kalah ama nafsu, korupsi
justru semakin intelek orang tapi malah korupsi, saya malah semakin jijik, ketimbang orang bego korupsi

Ronggolawe
14-05-2013, 07:19 PM
emangnya sudah terbukti korupsi? :)

Yuki
14-05-2013, 08:39 PM
emangnya udah terbukti tidak korupsi? :)

Ronggolawe
14-05-2013, 08:52 PM
ngawur dah, kalau loe lupa Prinsip PRESUMPTION OF INNOCENCE :)

sedgedjenar
14-05-2013, 09:05 PM
Hidup golput!

::hihi::

Yuki
14-05-2013, 09:13 PM
ngawur dah, kalau loe lupa Prinsip PRESUMPTION OF INNOCENCE :)
bodo amat

untuk urusan korupsi atau terorisme, lebih baik BANTAI saja semua orang-orang seperti itu, saya sudah muak dan kenyang dengan segala kemunafikan

Ronggolawe
14-05-2013, 09:16 PM
ya mudah-mudahan saja loe atau keluarga loe ngga
ngalami in the wrong time on the wrong place saat
ada penggerebekan tersangka Teroris :)

Yuki
14-05-2013, 09:25 PM
ya mudah-mudahan saja loe atau keluarga loe ngga
ngalami in the wrong time on the wrong place saat
ada penggerebekan tersangka Teroris :)
terima kasih :)

semoga keluargamu pun demikian :)

Ronggolawe
14-05-2013, 09:34 PM
kekeke... kirain loe bakalan Bodo Amat :)

Agitho_Ryuki
15-05-2013, 02:52 AM
yang join PKS smart dan logic.. ::elaugh::
okelah..
Masalahnya di pos ronda, pos ronda dimana yang ngobrol tidak smart dan logis.. Pamor PKS sudah sangat negatif..
menurutku dengan melawan KPK di waktu menjelang PEMILU seperti ini, bukan strategi yang tepat walaupun dengan alasan yang benar.. Aku sendiri ndak yakin pemilih yang "smart dan logis" jumlahnya bisa mengimbangi yang tidak smart dan logis.. ::elaugh::

tuscany
15-05-2013, 03:16 AM
^ Karena PKS memang karakternya ndak murahan gitu. Ini isinya mayoritas think-tanks, intelligent party by design, logframe kuat banget.
Logistic pun kenceng. Hubungan ke donor swasta, akademisi, dan komunitas sosial jejaringnya solid, meskipun menurun sejak pemilu terakhir.
Loe join PKS bukan karena pengin gaul dan dinamis kyak di Partai Demokrat. Tapi pengin smart (atau kelihatan smart). ::ngakak2::

debatnya ma org2 intelek gak pake emotional appeal (gak laku mas bro). Pada suka cari error di struktur logika, argumen, dan bukti scientific, serta legal basisnya. Rata2 responses di public discourse dan media tuh kayak buku, akademis bgt. ::oops::

Tokoh PKS mana sih yang menonjol di publik yang keliatan smart? ::ungg::
Sudah mikir serius ini, tapi nggak nemu satu nama pun. Kalo pun terpikir satu nama, itu adalah HNW tapi citranya santun bukan smart.

Ronggolawe
15-05-2013, 07:17 AM
lha, kalau di pos ronda dekat lingkungan ane, pamor
PKS sangat positif :)

Agitho_Ryuki
15-05-2013, 08:49 AM
di njakarta kan?
:D

---------- Post Merged at 07:49 AM ----------

Dan ditambah PKS vs KPK dijadikan senjata untuk melawan PKS oleh *mungkin* lawan politiknya...

http://www.youtube.com/watch?v=9QazoUqvEWQ
Seperti yang kubilang langkah melawan KPK itu langkah yang riskan dan penuh resiko.. Kenapa kaum intelek dan logis tidak memikirkan hal ini?

Kinanti
15-05-2013, 09:11 AM
Tokoh PKS mana sih yang menonjol di publik yang keliatan smart? ::ungg::
Sudah mikir serius ini, tapi nggak nemu satu nama pun. Kalo pun terpikir satu nama, itu adalah HNW tapi citranya santun bukan smart.
HNW itu terkenal sebagai tokoh yang suka meralat ucapannya::ungg::
btw pasca penangkapan LHI akhir januari 2013 silan pimpinan pks mengaku tidak menggenal AF
sekarang sekarang ini mereka mengaku AF sebagai teman dekat LHI
pengakuan ini juga disampaikan oleh AM saat sang presiden menjalani pemeriksaan KPK dua hari yang lalu
coba anda cermati jawaban AM di KPK saat menjawab pertanyaan wartawan terkait apakaha menggenal AF?
perhatikan gasture atau bahasa tubuh AM kelihatan mendadak gugup setelah beberapa waktu yang lalu selalu menyangkal AF
PPATK mengungkapkan ada aliranan dana dari AF ke HA ketua dewan syuro pks

Alethia
15-05-2013, 09:37 AM
entah kenapa di kepala gw, PKS itu identik dengan FPI

BundaNa
15-05-2013, 10:25 AM
PKS bukan FPI, berseberangan kalau gwe bilang...FPI mirip kayak PBB, Partai Bulan Bintang

PKS kan aslinya jebolan IM, Ikhwanul Muslimin Indonesia, sebuah gerakan religius yang bercabang dari Ikhwanul Muslimin Mesir, yang sekarang jadi pentolan reformasi di Mesir, menggulingkan Husni Mubarak.

IMI adalah gerakan relijius dari Dewan Mesjid Kampus rata2nya, sehingga ya mereka memang terbiasa melakukan "serangan" dengan kata-kata, dengan logika, dengan gerakan intelektual. Jadi ya PKS gerakannya memang berjamaah, seperti IMI. Mereka tidak terbiasa menonjolkan satu dua tokoh untuk jadi sentral. Semua kader harus mampu jadi fungsionaris kalau suatu saat terjadi regenerasi, semua fungsionaris harus sanggup jadi pemimpin pengganti, tidak ada istilah pengkultusan, tidak ada istilah penokohan berlebihan.

Itu teorinya yang gwe denger

Tapi sejujurnya dari awal kemunculan PKS gwe cuma bisa ketawa dalam hati. Dahulu kala ketika saya masih aktif di sebuah gerakan underground Islam yang dibilang pemerintah gerakan terlarang, saya pernah berdiskusi dengan salah satu aktivis IMI. Intinya kita bicara tentang sistem khilafiyah blablabla...dan dia bilang begini, "Jadi gerakan kamu itu cuma memburu kekuasaan dong, bukan kemaslahatan umat yang utama, kalau IMI kan gerakan sosial untuk kemaslahatan umat."

Dan begitu PKS dideklarasikan dengan isi deklaratornya penuh dengan anak IMI, saya pun tertawa...memang tujuan bikin partai, apa ya wahai akhi dan akhwat?::hihi::

Ronggolawe
15-05-2013, 10:46 AM
https://fbcdn-sphotos-f-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/923078_574285055936910_1900692606_n.jpg

itsreza
15-05-2013, 10:47 AM
FPI & PKS makhluk yang sangat berbeda


saya setuju dengan pendapat jojox, PKS ini memang beda
di masyarakat umum citra PKS ternoda, tapi untuk kader
PKS tidak, internal partai penuh orang pintar dan idealis
dan memang tidak semua berpolitik aktif. Gejolak seperti
saat ini digunakan PKS untuk konsolidasi internal. Maka itu
tidak banyak tokoh partai yang berbicara di depan publik.
Saat ini kaderisasi di level bawah pun lebih digiatkan.

Agitho_Ryuki
15-05-2013, 10:54 AM
https://fbcdn-sphotos-f-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/923078_574285055936910_1900692606_n.jpg
dari sini (http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=289637:kriminalisasi-kpk-masih-berlanjut&catid=59:kriminal-a-hukum&Itemid=91)
"Makanya, dalam penanganan korupsi ini harus ‘tebang pilih’ dalam arti yang lebih positif. “Artinya pilih kasus yang gede dan yang memberikan dampak kepada masyarakat luas atau bangsa ini,” tegasnya."
Memang tebang pilih KPK...

Ronggolawe
15-05-2013, 11:11 AM
kekeke...
satu screenshoot lebih bermakna dari 1000 kata-kata :)

jojox
15-05-2013, 12:26 PM
Gini lho, this what i think,

PKS di Pusat lho yho, secara specific, tuh SDMnya pintar2, mumpuni, dan cara kerjanya 11-12 akademis. Gw orang sekuler nyambung kok
berwacana dan berdiskusi dengan PKS yg parfumnya agamis gini. Ternyata ndak terlalu narrowminded (tpi faktor oknum kali). Ideologi thd
demokrasi kok banyak yg condong ke Mesir dan Turki. Lucu. moderat tpi berbaju klimis fundamentalis. Pandangan ke ekonomi dan pasar, tetep gak jauh beda, ada "toleransi" cukup berarti terkait open market/liberalism. Itu artinya; duit dan kapitalisme asset juga dipandang 'cukup' penting dalam menjalankan hidup (baca-ibadah).

Yg terjadi sekarang, PKS lacks leadership, tidak ada "tokoh". Org2nya tidak tertarik memimpin, ambil komando dan melakukan perubahan2.
Penginnya nonton di sidelines dan pegang peluit. Mengambil peran jadi juri di garis oposisi, bisa bilang itu salah, dikasih kerjaan kagak mau, kagak mau ambil tanggungjawab. Itu lumrah banget. And that is what they do best.

Masih mending ini kumpulan politisi dengan knowledge bank dan network kenceng. Bayangin loe ngeliat mereka yg gak ada kredibilitas, asal njeplak, dateng telat, modal pulpen buat voting mengesahkan RUU/Kebijakan. IMO, org in charge di PKS pada posisi strategis, misalnya yg suka ngemeng di media, tuh gak pas orangnya dengan fungsinya. Beda kepala, beda gaya, semua nurut individual kepala kan, bukan 'sistem'-nya.

Beda dengan PDIP, semuanya pengin jadi bos, pemimpin, karena mentalitas-perjuangan. Isinya mayoritas miskin, berpenghasilan dan berpendidikan rendah, rata2 di daerah tuh malah preman pasar, hustler model2nya gitu. Mereka masuk partai karena pengin mendobrak barrier rich-dad-poor-dad. Lihat nilai korupsi dan kasusnya, cupu2, duit recehan. koplak. ::ngakak2::

Showcasing Jokowi lah. Doi tuh gak pernah nulis disertasi dan bersabuk hitam Six Sigma, tapi prestasi diakui World Bank ma Metallica. ~selentingan..ha ha ha~

So, akademisi idealis - process based- dikipasin duit yha bisa klepek klepek jadi kasus suap sapi miliaran.
Satunya realis santun -result oriented- dikipasin "gratifikasi" jadi kasus gitar bass.

Sekarang, jadi makin susah untuk KPK melegitimasi seberapa 'independen' dari pengaruh gurita Cikeas, karena lebih mudah membuktikan sebaliknya.

Kan gitu tuh ...benang merahnya.

Agitho_Ryuki
15-05-2013, 02:48 PM
Yg terjadi sekarang, PKS lacks leadership, tidak ada "tokoh". Org2nya tidak tertarik memimpin, ambil komando dan melakukan perubahan2.
Penginnya nonton di sidelines dan pegang peluit. Mengambil peran jadi juri di garis oposisi, bisa bilang itu salah, dikasih kerjaan kagak mau, kagak mau ambil tanggungjawab. Itu lumrah banget. And that is what they do best.

Oposisi ya?
He he he...
::hihi::::hihi::::hihi::
Oke deh Oposisi...
::hohoho::::hohoho::

tsu
15-05-2013, 04:31 PM
jadi inget waktu kuliah dulu, pengajian di masjid kampus, tapi sebar2 brosur Partai Keadilan, ndak pake S dulu wkwkwk

anw, setuju sama anak2 lain, harusnya PKS lebih smart lah, saya tau lah orang2 idealis semua, tapi di Indonesia jangan lawan media dan opini publik, play it safe dulu lah, pas LHI tersangka korup, lgs aja Anis Matta maen tuding zionis, pls deh, mbok yah diem dulu, konsolidasi dan (klo perlu) maen drama dikit.....masa kalah sama partai capede seperti Demokrat dan PDIP ?

terus terang ditempat saya, PKS skr malah identik sama munafik, thats sad you know........ :(

semoga PKS segera bisa baca situasi lah

GiKu
15-05-2013, 04:45 PM
kalo kudu maen drama, jadinya partai keadilan sekuler dong

tsu
15-05-2013, 05:01 PM
sejahtera kan ga musti agamis, yg sekuler dan atheis juga bisa sejahtera :)

GiKu
15-05-2013, 05:14 PM
pks yg dimaksud di awal adalah partai yg berlandaskan agama islam

Agitho_Ryuki
15-05-2013, 09:08 PM
Strategi politiknya kurang tepat, kurang smart.. Jd bual2an media, saya kok prihatin.. apa PKS ndak sadar kalau media di indonesia itu didomplengi kepentingan partai politik lain? Ck ck ck..

Alethia
15-05-2013, 09:10 PM
yang kemarin2 njelanjangin n nggembosn demokrat sopo?
apa ini aksi balas cium eh dendam?

Agitho_Ryuki
15-05-2013, 09:17 PM
yang kemarin2 njelanjangin n nggembosn demokrat sopo?
apa ini aksi balas cium eh dendam?

politik itu selalu hanyalah politik.. Rebutan kekuasaan intinya, dgn berbalut ideologi yang manis dan indah.. Ada celah buat digembosi ya gembosi. Ada celah di cela ya di cela.. Lah ini PKS tersandung malah lantang menantang .. Hadeh..

alfaromeo
15-05-2013, 10:11 PM
Jadi teringat masa dulu,

PKS pernah menyebut KPK sebagai antek Yahudi / zionis. ::doh::

Menurut guwe sih, PKS itu ibarat

"Semut di seberang lautan tampak,
Gajah di pelupuk mata tidak tampak"

noodles maniac
16-05-2013, 06:40 AM
Gw gak memihak PKS ato pun KPK ya...

Menurut gw PKS harus kooperatif sementara KPK juga mentang-mentang sebagai penyidik juga gak bisa seenaknya melanggar prosedur lah...


lha, kalau di pos ronda dekat lingkungan ane, pamor
PKS sangat positif :)

Hehehe subyektif sih ya... di tempat gw aje dah berapa kali ganti dukungan partai...:))

dulu banget pas jaman pak Harto karena banyak PNS di rumah gw pada dukung golkar...

trus setelah pak Harto lengser orang-orang pada hijrah dukung PPP

trus gak lama kemudian Partai Keadilan muncul, orang-orang pada hijrah dukung PK yang kemudian dukung PKS

trus Partai Demokrat pun muncul dengan figur Sebeye nya, hijrah lagi...

sekarang PD dan PKS turun pamor, gak tau deh orang-orang bakal beralih kemana...Gerindra mungkin :cengir:


yang join PKS smart dan logic.. ::elaugh::
okelah..
Masalahnya di pos ronda, pos ronda dimana yang ngobrol tidak smart dan logis.. Pamor PKS sudah sangat negatif..
menurutku dengan melawan KPK di waktu menjelang PEMILU seperti ini, bukan strategi yang tepat walaupun dengan alasan yang benar.. Aku sendiri ndak yakin pemilih yang "smart dan logis" jumlahnya bisa mengimbangi yang tidak smart dan logis.. ::elaugh::

Gw juga setuju sama si Kamenrider Ryuki, juga seperti yang Ruhut bilang harusnya PKS bersikap kooperatif dan jangan frontal melawan KPK. Kasus korupsi tuh kasus sensitif, mo bener apa enggak, kebanyakan orang mikirnya udah kecenderungannya pasti beneran korupsi. PKS be humble aja lah... anggap aja ini ujian cobaan bersama buat partai, jangan bilang ini adalah konspirasi yahudi, PKS difitnah, ato apalah... malah jadi keliatan gebleknya kaan

---------- Post Merged at 05:40 AM ----------


Strategi politiknya kurang tepat, kurang smart.. Jd bual2an media, saya kok prihatin.. apa PKS ndak sadar kalau media di indonesia itu didomplengi kepentingan partai politik lain? Ck ck ck..

Lagi-lagi setubuh setuju sama kamenrider Ryuki, PKS mbok ya jangan naif gitu, mosok gak tau kalo Indonesia sekarang udah gak ubahnya USA. Media-media tuh udah jadi corong terselubung partai untuk mengarahkan opini publik.


Showcasing Jokowi lah. Doi tuh gak pernah nulis disertasi dan bersabuk hitam Six Sigma, tapi prestasi diakui World Bank ma Metallica. ~selentingan..ha ha ha~

Haiah... pake bawa-bawa Six Sigma segala, gak Lean Leadership sekalian, jox :lololol:

Ronggolawe
16-05-2013, 07:47 AM
Hehehe subyektif sih ya... di tempat gw aje dah berapa kali ganti dukungan partai...
ya jelaslah... itukan counter dari pendapat subyektif
sebelumnya :)

soal melawan KPK secara frontal adalah blunder... well
KPK yang dulu gw bela itu diketuai Antasari Azhar dan
dibantu wakilnya Bibit dan Chandra, dan mereka waktu
itu ganas sih, sampai Aulia Pohan besan Presiden dipida
nakan :)

sampai akhirnya Antasari di kriminalkan dan dipidanakan,
lewat rekayasa terang-terangan... demikian pula Bibit dan
Chandra hampir saja dikriminalkan, namun di dukung oleh
gerakan 1jt facebookers.....

Komisioner KPK yang sekarang cuma kewaris citra super
KPK, namun dedikasinya ngga jelas... si Abraham pernah
janji dalam 1th kalau gagal mengungkap kasus Century
akan memilih mundur... mana buktinya? ini sudah 2th dan
Century belum kemana-mana :)

Kinanti
16-05-2013, 08:17 AM
Aihhhgg chandra hamzah bersih?
Bersih dari mana?
Yang terlibat pengadaan baju seragam hansip siapa
Yang ngetan kader kader pks
Itu dicuci otak ya?
Membela pimpinannya sedemikian rupa...seperti manusia paling bersih aja

Ronggolawe
16-05-2013, 08:33 AM
lha?
kalau loe cuma mau ngemeng tanpa bukti, siapapun
bisa ngemeng.... pindahkan saja thread ini ke obrolan
santai atau tertawa ngakak :)

udah, ngga usah bawa-bawah cuci otak, gw bukan ka
der PKS, dan ngga pernah ikut pengajian tarbiyah, ja
di ngga usah loe tuduh cuci otak segala :)

Agitho_Ryuki
16-05-2013, 08:46 AM
soal melawan KPK secara frontal adalah blunder... well
KPK yang dulu gw bela itu diketuai Antasari Azhar dan
dibantu wakilnya Bibit dan Chandra, dan mereka waktu
itu ganas sih, sampai Aulia Pohan besan Presiden dipida
nakan :)

yup.. KPK era antasari memang garang.. Tapi KPK bukan parpol ya.. walopun mungkin cenderung ke *you know lah*
tapi apa pun alasannya, strategi untuk melawan institusi negara yang statusnya netral, menegakkan hukum pula.. entah benar entah salah.. bukan strategi yang bagus...


sampai akhirnya Antasari di kriminalkan dan dipidanakan,
lewat rekayasa terang-terangan... demikian pula Bibit dan
Chandra hampir saja dikriminalkan, namun di dukung oleh
gerakan 1jt facebookers.....

Itu lah politik.. Politik tetaplah hanya politik, menyingkirkan batu sandungan dengan segala cara, entah cara hina atau cara mulia, entah benar entah salah.. Tapi lihat, strateginya kan rapih..


Komisioner KPK yang sekarang cuma kewaris citra super
KPK, namun dedikasinya ngga jelas... si Abraham pernah
janji dalam 1th kalau gagal mengungkap kasus Century
akan memilih mundur... mana buktinya? ini sudah 2th dan
Century belum kemana-mana :)
citra baik buruk institusi penegak hukum, bukan alasan untuk melawannya secara frontal di waktu jelang pemilu seperti ini..

Ronggolawe
16-05-2013, 08:55 AM
keknya itu sudah dibahas si Jojox, kalau sikap frontal
PKS merupakan gambaran PKS bukan partai murahan
yang jualan citra :)

Agitho_Ryuki
16-05-2013, 09:16 AM
Bukan partai murahan atau partai *gegabah*? Jika 1 orang mau melawan 10 orang besar-besar kok frontal itu namanya cari mati... Yang cerdas si 1 orang itu menggunakan taktik yang tepat.
:)

Ronggolawe
16-05-2013, 09:19 AM
kekeke....
gw pikir jumlah pengurus pks lebih banyak dari jumlah
seluruh penyidik KPK.

dan kalaupun KPK bikin gerakan 1jt facebookers lagi, PKS
sudah lebih dulu membuat gerakan 1jt kader menulis :)

Agitho_Ryuki
16-05-2013, 09:25 AM
realnya PKS vs KPK... he he he he.. Parpol yang lain mau dikemanain... *PKS vs KPK* jadi senjata tuh buat mereka... Lihat tuh *pengawal hilmi* memukul wartawan.. entah pengawal beneran atau bukan, kecenderunganku *bukan*, jika benar *bukan pengawalnya* maka benar bahwa *PKS vs KPK* sudah mulai dimanfangatkan...
::hihi::::hihi::

Ronggolawe
16-05-2013, 09:34 AM
http://politik.kompasiana.com/2013/05/16/pks-guru-pendidikan-politik-bagi-masyarakat-bag-i-560764.html


PKS GURU PENDIDIKAN POLITIK BAGI MASYARAKAT (BAG I)

PKS bukanlah partai terbesar perolehan suaranya di demokrasi negeri ini, tetapi partai yang termasuk jajaran sepuluh besar, dunia perpolitikan dinegeri ini tidak terlepas pemberitaan dari PKS. Entah itu berita kontroversi, perlawanan pemerintah, parlemen,korupsi, hingga saat ini kasus LHI, KPK
Kalau kita cermati secara jernih, bahwa dengan PKS yang selalu manggung gratis dipentas politik ini sebenarnya semua bermuara kepada dua sisi antara menguasai opini dan iklan gratis, dalam setiap babak pertarungan opini public PKS selalu menyedot perhatian serta pembelaan public dan selalu berujung kepada penyematan trofi kepada PKS “ Andalah Pemenangnya”
PKS sadar betul bahwa untuk masang iklan itu memerlukan biaya yang sangat besar, oleh sebab itu isu yang dimainkan oleh PKS mengambil selalu isu yang sexi, sehingga sorot kamera,
wawancara, peliputan selalu memunculkan wajah pengurus PKS.
Masih ingat liputan gratis PKS, Demo Palestina yang membawa ratusan ribu orang memprotes kebijakan amerika serikat yang pro Israel mengepung Kedubes AS, tentunya ini menyedot perhatian public karena AS adalah Negara adidaya yang kesakralannya tidak diragukan lagi PKS berani menghajar AS, ini menarik karena oleh sebagian kelompok atau individu AS sangat menyeramkan.
Ketika kenaikan BBM tahun yang lalu oleh pemerinah , dari kasus ini juga PKS mendapat durian runtuh, pasti Kita tahu bahwa yang menolak Kenaikan BBM itu termasuk PDIP yang memposisikan Parpol Oposisi, tetapi isu ini bisa direbut oleh PKS sehingga PDIP hanya stempel argument-argumen PKS saja, dari kenaikan BBM ini PKS menunggangi beberapa isu diantaranya reshuffle cabinet, demi kepentingan rakyat, partai koalisi, media semua tertuju ke tiga isu tersebut sehingga PKS lagi yang mendapat keuntungan iklan gratis
Secara sadar atau tidak bahwa PKS telah piawai dalam mengolah persepsi public, oleh sebab itu SBY tahu betul bahwa ketika berurusan dengan PKS maka yang terpikir SBY adalah bagaimana menghadapi PKS tidak dengan berhadapan langsung, sehingga walaupun sebandel-bandelnya PKS dipemerintahan selalu mengkritik kebijakan tidak sepatah kata pun SBY menghajarnya.
Demikian pula dengan kasus KPK dan PKS akhir-akhir ini, waktu awal kasus LHI pimpinan KPK sangat garang terhadap PKS sampai sebelum penyegelan mobil di kantor DPP PKS, ketika bandul diayunkan KPK ke PKS saat itu juga bandul ditangkap oleh PKS lalu dilempar lagi ke KPK, takheran Abraham Samad dan Johan Budi terus-terusan mengatakan bahwa “jangan dibenturkan KPK dengan PKS”,sekarang masyarakat banyak memihak kepada PKS ketimbang KPK, ini diperkuat oleh polling kemarin yang menghasilkan
Ada beberapa prinsip yang dipegang sehingga PKS menjadi berita-berita yang selalu Hot News
Konsisten secara kelembagaannya untuk tidak takut terhadap lembaga atau siapapun ketika perlu disampaikan PKS menyampaikan ketika sudah menyangkut peraturan atau prosedural yang telah ditetapkan secara hukum agam dan hukum negara
Fokus terhadap tema-tema yang sedang berkembang sehingga tidak bias dalam opini yang disampaikan terhadap masyarakat
Memberikan pendidikan politik secara tidak langsung terhadap masyarakat, sehingga adanya penyegaran terhadap pengetahuan melalui informasi yang disampaikan lewat debat, diskusi atau media
(bersambung)

Agitho_Ryuki
16-05-2013, 09:36 AM
dari sini (http://politik.news.viva.co.id/news/read/413145-prediksi-hasil-pemilu-2014-versi-lembaga-pemilih-indonesia)

......

Demokrat dan PKS Turun

Sementara itu, LPI memprediksi Partai Demokrat akan mengalami penurunan dalam Pemilu 2014. Menurutnya, akan terjadi arus migrasi besar-besaran dari Partai Demokrat ke partai lain, baik partai baru atau partai tengah lama.

"Partai ini akan merosot pada kisaran 7,45 persen-10,45 persen. Dengan kata lain, paling tinggi Partai Demokrat akan meraih 10,45 persen atau paling rendah 7,45 persen pada pemilu 2014 mendatang," ujarnya.

Kemudian Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak akan mampu masuk tiga besar partai pemenang dalam Pemilu 2014 mendatang. Skandal korupsi yang menyeret mantan Presidennya, Luthfi Hasan Ishaaq, menjadi faktor pemicunya. "Suara PKS maksimal 7,88 persen. Menanjak tidak mungkin. Tapi menurun mungkin," kata Boni.

Bahkan, Boni berani memprediksi, PKS dari predikatnya sebagai partai menengah yang solid dapat berubah menjadi partai kecil yang minim dukungan masyarakat usai pagelaran demokrasi tahun 2014 nanti. Meski demikian, dia meyakini PKS tidak akan hilang dari peredaran politik tanah air.

......

Tampak sebenarnya *LPI* ini kecenderungannya kemana.. Yang jelas disini tampak PKS mulai diserang dengan adanya PKS vs KPK

Ronggolawe
16-05-2013, 09:40 AM
kekeke..
terus yang naik pamornya mana nih? Golkar? PAN? PDIP?

gw pikir masyarakat sudah capek dikibuli pencitraan politik
santun, namun merugikan dibelakang... mau naikin BBM
pula :)

mudah-mudahan masyarakat sekarang sudah lebih cerdas
memilih aksi nyata dan tindakan tegas yang terbukti pada
dukungan Jokowi-Ahok.

Agitho_Ryuki
16-05-2013, 09:48 AM
yang ini baru tepat, walaupun agak terlambat...

Staf Keamanan PKS Bantu KPK Sita Enam Mobil

VIVAnews - Setelah rombongan pertama, sembilan mobil kijang Innova berisi penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tiba di kantor DPP PKS sekitar pukul 11.30 WIB. Sedikitnya, ada 23 penyidik akan menyita enam unit kendaraan yang diduga terkait dengan pencucian uang mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq.

Pantauan VIVAnews, semua penyidik berkumpul di lobi kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang dan diterima Humas dan pengacara PKS, yaitu Mardani dan Zainuddin Paru. Kedatangan penyidik KPK ini dikawal sekitar 15 anggota kepolisian dari kesatuan Brimob.

Mardani pun menginstruksikan staf keamanan kantor PKS membantu kerja tim KPK. "Saya minta security membantu penyidik untuk menyita mobil-mobil ini," kata Mardani di hadapan penyidik KPK, Rabu 15 Mei 2013.

Mardani menambahkan, penyidik KPK sudah membawa dan menunjukkan surat penyitaan dan penyidikan dalam kasus dugaan suap kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian itu. Dalam kasus suap dan pencucian uangnya, Luthfi berstatus sebagai tersangka.

"Saya minta rekan media bersabar. Nanti setelah proses penyitaan selesai, kami akan menggelar jumpa pers," imbuh Mardani.

Setelah sambutan itu, semua penyidik yang memakai rompi bertuliskan 'KPK' kemudian mengenakan sarung tangan dan masker untuk memulai proses penyitaan enam kendaraan mobil, yaitu:
1. Fortuner Hitam B 544 RFS
2. Mitsubishi Grandis warna hitam B 7476 UE
3. Mazda CX9 warna putih B 2 MDF
4. Mitsubishi Pajero Sport warna hitam 1074 RDW
5. Nissan Navara B 90 51 QI warna hitam
6. Volkswagen's Caravelle warna hitam B 948 RFS

Ronggolawe
16-05-2013, 09:53 AM
Penyitaan merupakan implikasi dari penerapan pasal
TPPU, TPPU sendiri harus punya Pidana Pokoknya...

Nah pidana pokoknya apa? kasus Suap 29-01-2013?
itu mobil semua dibeli sebelum 2013?
dicecar Karni Ilyas apa pidana pokoknya, sampai se
karang KPK ngga nyebutin...

Kebayang tuh di Berita Acara Penyitaan, Pidana Pokok
nya tidak disebutkan... persis penahanan di Guantana
mo, maupun Penahanan berdasarkan UU Subversif di
masa Orba :)

disini saja sudah kelihatan KPK arogan dalam menja
lankan wewenangnya, dan memanfaatkan citra ber
sih peninggalan Antasari Azhar dan wakil-wakilnya
Chandra-Bibit :)

danalingga
16-05-2013, 10:03 AM
Kalo gue bilang sih PKS bersikap gitu
demi menjaga kader internal.
Istilahnya biarlah orang luar menganggap apapun
selama internal terjaga.

---------- Post Merged at 09:03 AM ----------


Penyitaan merupakan implikasi dari penerapan pasal
TPPU, TPPU sendiri harus punya Pidana Pokoknya...

Banyak sih yang ngomong begini. Tapi KPK jalan terus dengan kemungkinan:

1. KPK punya tafsir berbeda
2. KPK punya pidana pokoknya tapi tidak membuka ke publik

Kinanti
21-05-2013, 10:00 AM
lha?
kalau loe cuma mau ngemeng tanpa bukti, siapapun
bisa ngemeng.... pindahkan saja thread ini ke obrolan
santai atau tertawa ngakak :)

udah, ngga usah bawa-bawah cuci otak, gw bukan ka
der PKS, dan ngga pernah ikut pengajian tarbiyah, ja
di ngga usah loe tuduh cuci otak segala :)


emang gw gak pernah ikut2 pengajian ala pks ?
pengajian bukan kajian tapi ngomongin partainya doang
dah malas ngomongin partai yang satu ini banyak munafinya
diatas lo bawa bawa nama jokowi ahok sebagai kekuataan rakyat
di pemilukada dki lo kemana?
pks itu oprtunis sejati
di awal menjagokan mendekalrasikan si abang sani abang kite sebagai cawagub dampingi foke
terus seminggu kemudian dengan pede mencalonkan hnw dengan didik mulai menghujat ke foke
putaran kedua ludah dijilat lagi merapat ke foke
bikin manufer black campain ke pasangan jokowi ahok yang kafir lah.. yang apa lah..
gw dah gak nanggapi lagi omongan lo ...ke laut aje ye

Alethia
21-05-2013, 10:04 AM
hoooh..jangan ke lautt
nanti mbok jamu ga bs makan sushi lagiii

Ronggolawe
21-05-2013, 10:47 AM
emang gw gak pernah ikut2 pengajian ala pks ?
pengajian bukan kajian tapi ngomongin partainya doang
dah malas ngomongin partai yang satu ini banyak munafinya
kekeke...
nah, berarti loe yang merasa kena cuci otak, bukan gw
seumur-umur gw ngga pernah ngikut pengajian PKS
ataupun Liqo/Tarbiyah :)


diatas lo bawa bawa nama jokowi ahok sebagai kekuataan rakyat
di pemilukada dki lo kemana?
pilkada DKI 2012 gw ketua KPPS di TPS gw, jadi ngga
boleh promo calon manapun, alias harus netral :)
tapi loe boleh cek ama Kandalf (pendukung Feisal Basri)
atau Aslan (pro-Foke) kalau gw mendukung Jokowi-Ahok
di berbagai thread seputar Pilkada DKI.. yah waktu itu loe
masih vakuum sih :)



pks itu oprtunis sejati
di awal menjagokan mendekalrasikan si abang sani abang kite sebagai cawagub dampingi foke
terus seminggu kemudian dengan pede mencalonkan hnw dengan didik mulai menghujat ke foke
putaran kedua ludah dijilat lagi merapat ke foke
bikin manufer black campain ke pasangan jokowi ahok yang kafir lah.. yang apa lah..
gw dah gak nanggapi lagi omongan lo ...ke laut aje ye
kekeke...
diskusi ya diskusi saja bro.. biasa saja dalam diskusi
berbeda pendapat... ngga usah pake marah-marah,
kalau ngga mau berbeda pendapat, tulis diary saja :)

noodles maniac
21-05-2013, 05:18 PM
pks itu oprtunis sejati
di awal menjagokan mendekalrasikan si abang sani abang kite sebagai cawagub dampingi foke
terus seminggu kemudian dengan pede mencalonkan hnw dengan didik mulai menghujat ke foke
putaran kedua ludah dijilat lagi merapat ke foke
bikin manufer black campain ke pasangan jokowi ahok yang kafir lah.. yang apa lah..
gw dah gak nanggapi lagi omongan lo ...ke laut aje ye

Mau gak mau gw harus membenarkan ini, PKS sekarang memang terkesan oportunis. Entah dan tanya kenapa??? [meditasi]

Seperti yang kinanti bilang, yang paling telak adalah ketika mereka secara jelas-jelas membela Foke dengan black campaign ke Jokowi-Ahok. Ternyata malah justru Jokowi-Ahok yang menang dengan santai. Ketua forum masjid se-DKI yang harusnya dijabat oleh Ahok pun diberikan kepada seorang muslim, entah siapa itu. Ahok sadar dia bukan muslim dan merasa gak tepat menduduki jabatan itu ::up::

AsLan
21-05-2013, 05:33 PM
Gw pro foke? :))
Ada link nya gak tuh?

kandalf
21-05-2013, 06:19 PM
Gw pro-Faisal Basri pilkada kemarin.
Dan dengan ini saya menyatakan bahwa benar Bung Oni mendukung Jokowi Ahok
saat pilkada kemarin.

Seingat saya, Bung Oni juga tidak pernah menyatakan diri ikut liqa-nya tarbiyah,
tidak pula saya pernah menemui tanda2 ia ikut liqa-nya tarbiyah.

Seingat saya juga, Bung Oni juga bukan simpatisan PKS, bukan pula kader PKS.


Saya sendiri, dulu waktu SsMU ikut pengajian yang sebenarnya bisa dibilang masih
punya kaitan dengan jaringan Tarbiyah di mana tulisan-tulisan Sayyid Quthb seperti
Ma'alim Fi-thariq dibahas, atau setiap liqa diakhiri pembacaan al-matsurat yang
dikumpulkan oleh Hasan Al-Banna, atau juga buku2 tulisan Said Hawwa. Dan tentu
saja, tahun 1999, walau belum cukup umur untuk memilih, aku getol promosi Partai
Keadilan (cikal bakal PKS).

Kalau dibilang kami dicuci otak kurang tepat sebenarnya sih. Itu bukan cuci otak.
Toh yang akhirnya membuatku tidak meneruskan liqa saat kuliah di UGM (walau
sudah direferensikan oleh murrabi di Jakarta) bukan karena aku merasa dicuci otak.

Sampai sekarang aku masih punya rasa hormat dengan orang-orang Tarbiyah. Cuma
ada hal-hal yang aku tak setuju dalam hal-hal praktis yang terjadi saat mereka berpolitik.

Tadinya kukira hanya terjadi saat pemilihan OSIS di sekolah. Tanpa kusangka, juga terjadi
di tingkat nasional. Jadi sejak itu aku menjauh.

AsLan
21-05-2013, 07:04 PM
kayaknya harus dibedain antara pks secara keseluruhan dengan segelintir oknum yg numpang didalamnya.
apalagi ahmad fathanah bukan anggota pks, cuma suka nempel2 aja.

dibanding partai2 lain, pks masih lebih baik.

gw yakin "oknum2" koruptor di partai2 lama seperti golkar dan pdip pasti lebih banyak daripada "oknum2" di pks.

apalagi golkar sudah berkuasa sejak jaman orde baru, jamannya korupsi secara "legal"

mbok jamu
21-05-2013, 07:36 PM
hoooh..jangan ke lautt
nanti mbok jamu ga bs makan sushi lagiii

::ngakak2:: Nanti ikan-ikannya berbau tak sedap.

kandalf
30-05-2013, 02:42 PM
Di website PKS Piyungan
http://www.pkspiyungan.org/2013/05/melawan-hegemoni-rezim-intelejen-by.html

Saya cuma tertarik beberapa point dari kultwit-nya yang menurutku aneh.


Kembali karenanya pada fungsi hukum...dia tdk mencari orang salah..dia mencari orang jahat.

Apa beda "orang jahat" dan "orang salah"? Bedanya pada motif perbuatan.

Orang jahat, punya niat dan merencanakan kejahatannya untuk tujuan yang jahat juga.

bla bla bla bla


Orang yang meniatkan kejahatan atau merencanakan kejahatan pun sebetulnya tidak bisa dihukum.

Karena itu di seluruh dunia, operasi intelijen dan hasil sadapan tdk bisa jadi alat bukti hanya bisa menjadi petunjuk.

Di Indonesia semua itu jadi alat negara untuk memukul rakyatnya... operasi intelijen dan sadapan kentara dalam hukum.

bla bla bla

Tapi Busyro sekarang berkuasa.. dan apa yang ditentangnya dipakainya atas nama Negara Darurat Korupsi.

bla bla bla

Fight kita adalah mempertahankan kebebasan sipil dan mencegah negara menggunakan kekuasaan semena-mena.

Negara boleh darurat korupsi atau teroris atau narkoba atau apapun... tapi akal lah yg bisa mengatasinya bukan kuasa tok!

Kekuasaan yang besar pada aparat yang sama bego-nya hanya hasilkan komplikasi masalah.

Bagaimana tidak komplikatif jika membedakan salah dan jahat saja tidak sanggup.



Sumpah,
kalau gue jadi pengacara LHI,
gue bakal nampar Fahri Hamzah dan orang2 PKS Piyungan yang memuat kultwitnya di web mereka.

Kultwitnya sama saja secara tidak langsung mengatakan bahwa LHI salah walau kultwit ini tidak bisa dijadikan bukti di sidang.

sheva
30-05-2013, 06:58 PM
kurang satu institusi lagi nih... PSK

wahahaha. bisa aja

cha_n
30-05-2013, 08:43 PM
berarti ngaku salah dong

Agitho_Ryuki
07-06-2013, 12:28 PM
sekarang PKS Anis Mata vs PKS Tifatul Sembiring...
::hihi::::hihi::::hihi::

BundaNa
07-06-2013, 02:04 PM
sekarang PKS Anis Mata vs PKS Tifatul Sembiring... ::hihi::::hihi::::hihi:: walah, mulai ga kompak jama'ahnya

aya_muaya
08-06-2013, 10:12 PM
walah, mulai ga kompak jama'ahnya

Wah, berarti rencana memecah belah PKS berhasil donk?

Kenapa PKS harus dipecah belah? Apa ada yang takut dengan kekuatannya?

---------- Post Merged at 09:12 PM ----------


Tokoh PKS mana sih yang menonjol di publik yang keliatan smart? ::ungg::
Sudah mikir serius ini, tapi nggak nemu satu nama pun. Kalo pun terpikir satu nama, itu adalah HNW tapi citranya santun bukan smart.

Yupp, menurut gw juga gitu. PKS butuh kader yang gak hanya ngerti agama, tapi juga ngerti hukum negara. Ngurus negara, lebih kompleks daripada ngurus jamaah yang sebagian besar taat dan patuh. Tapi negara? Ada unsur politik busuk yang bakal saling nyerang dan menjatuhkan...

Dan gw yakin (sejauh ini), pamor PKS emang sengaja dihancurkan karena ada yang ketakutan ama kekuataanya di pemilu 2014 ntar...

cha_n
09-06-2013, 02:46 AM
ironis. pas udah masuk sistem akhirnya malah keikut arus

aya_muaya
09-06-2013, 03:05 AM
Karena... Ilmunya kurang. .. IMO sih...

Ronggolawe
09-06-2013, 07:26 AM
http://politik.kompasiana.com/2013/06/08/pks-tak-bayar-ya-wajar-dihajar-media--566973.html



PKS: Tak Bayar, Ya! Wajar Dihajar Media

Media Benar , membela yang bayar ! Kalimat itu yang saya ingat ketika mengukuti seminar ilmu komunikasi politik di kampus. Dalam seminar itu saya belajar bagaimana mengenal seorang politisi pembohong dari tindak tutur. Lebih menarik lagi, pembicaranya nih adalah seorang wartawan juga yang kemudian berhenti setelah bertahun-tahun menggeluti profesinya sebagai wartawan. Materi yang disampaikan pun cukup memukau, sentak dia mengatakan kepada mahasiswa “carikan saya di Indonesia Media berita yang Independen?” sambil menunjuk kepada mahasiswa yang berada di depannya. “Tidak ada media berita yang saat ini masih Independen, semuanya di tunggangi oleh politik”. Pembahasan pun berlanjut berjam-jam. Diskusi memanas menusuk ke sum-sum media dengan segala pernak-pernik bahasa dan kepentingannya.

Dari Seminar ini, saya akhirnya memahami, betapa media berita sama bejatnya sama koruptor. Media berita dan segala oknum wartawannya yang terlibat juga “penjilat”. Saya juga wartwan salah satu media lokal yang akhirnya keluar dan membangun media sendiri karena tidak ingin terseret dalam kondisi kemunafikan. Oknum Wartawan dalam media laykanya penjual makanan yang harus mencari pelanggan untuk memakan menu yang dia sediakan. Terlepas haram atau tidaknya menu yang disajikan, urusan perutlah yang lebih utama. Tak jarang para wartawan idealis segera ditendang dari media yang memiliki orderan besar. Media berita pun tak ingin bangkrut hanya karena idelaisme seorang wartawan. Hal ini terjadi kepada sala seorang teman wartwan saya yang kerap kali dipanggil Syam Terajana. Ia segera keluar dari media dimana dia bekerja hanya karena diminta untuk mencari pengiklan. Tentu Pengiklan bukan sembarangan, pengiklan yang punya SK begitulah. Karena ia tidak mau melakukan hal itu, akhirnya dia hengkang dari media tersebut.

Dari kekecewaan itulah dia menulis sebuah artikel tanda kekecewaan dengan judul “ Wartawan bukan Pencari Iklan”. Apa inti dari kejadian ini, media berita benar-benar tidak bisa berlaku adil dan bijaksana dalam pemberitaan. Jika uang pesangan dari si A lebih besar, maka si A akan dibesar-besarkan dan lainnya akan dijatuhkan. Hal ini pun bukan terjadi di tataran media lokal. Tetapi juga di media nasional lainnya. Saya tak perlu menyebutkan, cukup amati dan idetntifikasi pemilik media itu dan lihat performanya di saat memberitakan.

Saya akan kaitkan dengan media berita dalam pemberitaan politik. Dalam rubrik politik ini, pasien yang saya angkat terkait Partai yang sedang jadi buah bibir Indonesia. Pasien itu adalah si PKS. Silahkan anda amati keseimbangan pemberitaan dan keberpihakan media di salah satu parpol. Ketika PKS melakukan sesuatu,oleh media, satu berita tentang PKS dipecah menjadi 5 sampai 10 angle berita. Hal ini akan terlihat melebih-lebihkan. Tujuannya pun jelas untuk mendapatkan rating tinggi di media lain terutama media online yang butuh page Preview yang banyak untuk mendapatkan peikhlan berkelas juga.

Untuk media Online, Sebagai contoh IdBlognetwork.com selaku penghubung Instansi dan media publiser memberikan syarat alexa ranking blog anda dibawah 10,000,000 global ranking. Nah, untuk mendapatkan itu, berbagai media online harus memecah angle sebanyak mungkin terhadap topik yang hangat. Benar atau tidak tidak perduli yang penting dapat pengunjung yang banyak, klik iklan creeettt…dapet bayaran deh…!!

Hal inilah yang disebut oleh Fahri Hamzah sebagai Wartawan yang memakan bangkai saudara sendiri. Wartawan rela menyebar berita yang sengaja anglenya sudah diorder oleh pihak tertentu kemudian dirasionalisakan menjadi berita. Hal inilah yang disebut oleh media “Bad news is good news”. Jika demikina kondisi media, maka jangan pernah berharap negeri ini akan keluar dari keterpurukan.

Pernah kah media meliput kekayaan Freeport yang dikuasai negeri asing. Beranikah media menelusuri latar belakang Freeport untuk di publish di media beritanya agar Rakyat Indonesia tahu. Hal yang terjadi adalah, tulisan mereka yang kritis bahkan menjadi sampah dalam folder media dan tidak diekspos di pemilik media. Karena itulah, para kritikus hanya bersuara di blognya atau web sendiri. Sementara rating media itu masih rendah di mata Indonesia. Akibatnya berita yang seharusnya rakyat Indonesia tahu tidak kesampaian.

Media lebih suka membuka aurat partai lawan dari para sponsornya untuk bisa mendapatakan bayaran. Kasihan juga saya melihat hal ini. Olehnya itu, saya ingin menyampaikan ke pada pemilik media, cobalah menjadi agent pendidik masyarakat dengan berita yang mendidik dan benar adanya. Bukan berita yang sengaja dibuat-buat untuk membentuk persepsi masyarakat terhadap hal-hal yang goblok.

Terakhir, saya ucapkan terima kasih kepada team kompasiana yang telah membuka media ini. Saya masih percaya kompasiana dalam Indepensi media. Buktinya, hari ini ide saya masih bisa saya sampaikan dengan bebas dan berita apa pun yang saya ingin tuliskan terpublish dengan bebas. Tentu masih dalam koridor tertentu.
Mari kita cerdaskan rakyat dengan media yang sehat dan mendidik. Jangan jual harga diri media dengan menjual menu berita murahan yang ahanya akan merusak idealisme media itu sendiri.

Salam Cinta
Idrus Dama
http://idrus-dama.blogspot.com

aya_muaya
09-06-2013, 07:33 AM
Maksudnya apa um?

ancuur
09-06-2013, 12:09 PM
emangnya sudah terbukti korupsi? :)


emangnya udah terbukti tidak korupsi? :)

bukti sadapan telepon seluler sudah ada :ngopi:

.............................


Ahmad Fitonah mendapat telpon dari seorang wanita....

Wanita: "hallo bisa bicara dengan bapak AF.."
AF: "iya saya sendiri, ada apa ya?!"

Wanita: "kalau begitu saya ingin bertemu dan bicara serius 4 mata dengan bapak !!!"
AF: "apakah anda mengenal saya ???"

Wanita: "tentu saja.. bapak adalah ayah dari salah satu anak2 saya !!!.."
AF: (KAGET) "astagaaaa... apakah kamu Dewi Kirana?!"

Wanita: "bukan pak"
AF: "Yulia Puspitasari?!.."

Wanita: "bukan pak"
AF: "Evi Anggraini?!"

Wanita: "bukan pak"
AF: "Ade Raechani?!"

Wanita: "bukan pak"
AF: "Amelia Oktrivina?!"

Wanita: "bukan pak"
AF: "Andi Marniaty?!"

Wanita: "bukan pak"
AF: "Fatimah Samsi?!"

Wanita "bukan pak"
AF: "G Irena Wiradiputri?!"

Wanita: "bukan pak"
AF: "Elly?!"

Wanita: "bukan pak"
AF: "Mimin Mintarsih?!"

Wanita: "bukan pak"
AF: "Nurmala Sari Dewi?!"

Wanita: "bukan pak"
AF: "Hanny Surawati?!"

Wanita: "bukan pak"
AF: "Kiki Rizki Amalia?!"

Wanita: "bukan pak"
AF: "Eveline J..?!"

Wanita: "bukan pak"
AF: "Rina Remilya?!"

Wanita: "bukan pak"
AF: "Novia Ardhanariswa?!"

Wanita: "bukan pak"
AF: "Rika Setiati?!"

Wanita: "bukan pak"
AF: "Siti Asmala?!"

Wanita: "bukan pak"
AF: "Yulia Rivani Yusuf?!"

Wanita: "bukan pak"
AF: "Shela Aprilliana?!"

Wanita: "bukan pak"
AF: "Vivi Rosita Polandi?!"

Wanita: "bukan pak"
AF: "Amalia Malik?!"

Wanita: "bukan pak"
AF: "Putri Devani Kusumasari?"

Wanita: "bukan pak"
AF: "Fitri?!"

Wanita: "bukan pak"
AF: "Dian Cendayani?!"

Wanita: "bukan pak"
AF: "Etti Sukaeti?!"

Wanita: "bukan pak"
AF: "Linda Silviana?!"

Wanita: "bukan pak"
AF: "Dewi Akmalia?!"

Wanita: "bukan pak"
AF: "Ruliana Rebecca?!"

Wanita: "bukan pak"
AF: "Srikandi Rohani?!"

Wanita: "bukan pak"
AF: "Tri Kurnia Rahayu?!"

Wanita: "bukan pak"
AF: "Surtini Gulyanti?!"

Wanita: "bukan pak"
AF: "Yulia Puspitasar?!"

Wanita: "bukan pak"
AF: "Elsya Putri Adiyanti?!"

Wanita: "bukan pak"
AF: "Erna Komalaningrum?!"

Wanita: "bukan pak"
AF: "Erna aja?!"

Wanita: (BINGUNG) "bukan juga pak, saya aya_muaya wali kelas anak bapak !!!

cha_n
09-06-2013, 01:06 PM
sori om ronggo, aku di dalam sistem, jadi infoku bukan dari media :)

Ronggolawe
09-06-2013, 01:21 PM
dalam sistem maksudnya Kominfo? pak Tif?
itu sih bukan PKS :)

dalam kutipan gw, subyek nya Media vs PKS :)

cha_n
09-06-2013, 01:24 PM
ya emang ngalirya ke mana? sungai bengawan solo?

udah ah, no more comment, inget2 UU ITE xixixixi...

Ronggolawe
09-06-2013, 01:50 PM
kekeke....
Kominfo kan tidak berwenang mengatur persfektif
media dalam menyampaikan satu berita :)

cha_n
09-06-2013, 02:38 PM
bukan soal itu. tapi sudahlah

AsLan
09-06-2013, 09:27 PM
maksudnya PKS dimintai setoran oleh media massa atau apa sih ?

jadi kalau PKS bayar lalu presidennya tidak ditangkap walau korupsi?
atau tidak diberitakan meskipun ditangkap ?

Ronggolawe
09-06-2013, 11:06 PM
kekeke...
maksudnya yang ngga suka ama PKS (atau organisasi/
orang manapun) bisa membayar media atau mengguna
kan media dalam kendalinya untuk menyerang pihak yang
tidak disukainya :)

TVOne getol memberitakan mundurnya Harry Tanoe dari
Nasdem, sebagaimana MetroTV getol memberitakan ka
sus Lumpur Lapindo :)

---------- Post Merged at 10:06 PM ----------

sama halnya PKSPiyungan ngga akan memberitakan
apapun keburukan PKS :)

tuscany
10-06-2013, 02:13 AM
Ah...kutipannya kurang koheren tuh. Di awal bilangnya semua media bejat. Ujung-ujung yang ditembak media online doang. Media online kan memang sukanya memecah berita sesuai naturnya, entah soal politik atau lainnya. Lagian selama ada hak jawab, kalo merasa tidak benar atau kurang berimbang atau bagaimana ya tuntut saja toh.

jojox
10-06-2013, 12:40 PM
Perang di TV, beda perang di Twitter/soc-blogs.

Bnyak hal yg di tv gak koheren, konsisten, bias, one-sided, gak objektif bisa di-netral-kan dengan media on-line lainnya.
lawan opini dengan fakta. Lawan persepsi dengan angka. Patahkan argumen dengan logika. Kalo emang makes sense, dibalik-balik, dilihat dari Hong Kong pake sedotan juga tetap = S.A.M.A .

kan gitu tuh kop.. :D

Misalnya, PKS nyorot balik KPK. Gak harus pake argumen, tapi cuman ngarahin kamera dan lampu spotlight ke KPK, otomotatis
kinerja staff dan institusinya terpengaruh, jadi grogi dialektika, keki berpolitik, dan akhirnya blunder-salah omong- sendiri. ::ngakak2::

BundaNa
10-06-2013, 01:21 PM
ironis. pas udah masuk sistem akhirnya malah keikut arus

mau tak mau kadang kompromi jadi alat politik bukan? dulu saat belum berminta bikin partai, mereka adalah manusia yang tau idealnya bernegara...tapi saat masuk sistem dengan membentuk partai, mereka mulai sadar ideal yang mereka pikir tak semudah membalikkan telapak tangan

cha_n
13-06-2013, 12:48 PM
akhirnya pks didepak dari koalisi ya?
menteri pks di kabinet diganti ga ya?

ancuur
13-06-2013, 01:45 PM
di depak dari koalisi wajarlah... wong bikin spanduk JANGAN NAIKAN BBM.. di seluruh daerah.. pemerintah kan berharap BBM naik ::doh::